• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PERUBAHAN

RENCANA STRATEGIS

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

TAHUN 2016 - 2021

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah-Nya dan rahmat-Nya penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Perubahan Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021 dapat diselesaikan.

Dokumen Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota ini dibuat sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan pembangunan di bidang Ke-PU-an (Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya, Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, Bidang Perencanaan dan Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan serta Unit Pelaksana Teknis) yang memuat sasaran-sasaran pokok yang harus dicapai, arah kebijakan, program-program pembangunan dan kegiatan pokok pembangunan kurun waktu lima tahun mendatang dan juga sekaligus sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas program agar mampu memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat.

Harapan kami semoga dokumen Perubahan Renstra ini dapat menjadi media dalam membangun kebersamaan, sinergisitas serta komitmen bersama yang dilandasi sikap kebersamaan, ketulusan untuk berbuat terbaik khususnya di jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota.

Demikianlah Perubahan Renstra ini disusun, semoga bermanfaat bagi kita sem

(3)

ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I : PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Landasan Hukum ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 5

1.4 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ... 10

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ... 10

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ... 18

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... 26

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ... 29

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH ... 31

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ... 31

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... 33

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi ... 34

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 37

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... 43

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN ... 45

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ... 45

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 47

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 49

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .... 56

(4)

iii BAB VIII : PENUTUP ... 58

(5)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2016 berubah nomenklatur menjadi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang Pekerjaan Umum, Perumahanan dan Penataan Ruang. Adapun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta urusan pertanahan. Karena itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota berkewajiban menyusun Perubahan Rencana Strategis Perangkat Dearah (Perubahan Renstra PD) yang menjadi acuan dalam penyusunan program dan kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota. Dalam menyusun Perubahan Renstra PD, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota mengacu pada Revisi Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Lima Puluh Kota. Indikator Kinerja dalam Perubahan Renstra PD merupakan turunan dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Proses Penyusunan Perubahan Renstra pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pembentukan Tim Penyusun Perubahan Renstra PD

Susunan Tim Penyusun Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari Ketua Tim (Kepala Dinas), Sekretaris, dan Kelompok kerja. Tim ini diusulkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kepada Bupati Lima Puluh Kota.

(6)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

2

Orientasi mengenai Perubahan Renstra PD kepada seluruh anggota tim dilakukan untuk penyamaan persepsi dan memberikan pemahaman terhadap berbagai peraturan perundang-undangan berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah, keterkaitannya dengan dokumen perencanaan lainnya, teknis penyusunan dokumen Perubahan Renstra PD, dan menganalisis serta menginterpretasikan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang diperlukan dalam menyusun Perubahan Renstra PD.

3. Penyusunan Agenda Kerja Tim Perubahan Renstra PD

Adapun agenda kerja penyusunan dokumen Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Sept 2018 Okt 2018 Nov 2018 2018 Nov 2018 Des 4 1 2 3 4 1 A PERSIAPAN PENYUSUNAN PERUBAHAN RENSTRA PD B PENYUSUNAN RANCANGAN PERUBAHAN RENSTRA PD C PENYERAHAN RANCANGAN PERUBAHAN RENSTRA PD 1 Penyampaian rancangan Perubahan Renstra PD 2 Verifikasi rancangan Perubahan Renstra PD 4. Pengumpulan Data dan Informasi

Bertujuan untuk menyajikan seluruh kebutuhan data dari laporan analisis untuk menjadi informasi yang lebih terstruktur, sistematis dan relevan

Tahap Penyusunan Rancangan Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari dua tahap yaitu :

1. Tahap perumusan Rancangan Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

(7)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

3

2. Tahap Penyajian Rancangan Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah melaksanakan penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021 (RPJMD). Berdasarkan Perubahan RPJMD inilah disusun Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 - 2021 yang akan dilaksanakan dan diwujudkan selama 5 (lima) tahun, sesuai dengan kewenangan dan tugas pokok serta fungsi yang diemban dalam kerangka perwujudan visi dan misi RPJMD.

Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang disusun juga ikut mendukung dan sinergi dengan Renstra K/L dan Renstra OPD Provinsi terkait. Renstra ini dijadikan dasar dan acuan dalam menyusun Renja setiap tahun oleh OPD.

1.2. Landasan Hukum

Beberapa peraturan perundangan yang menjadi landasan penyusunan dan rujukan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ini adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286).

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400).

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400).

(8)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

4

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421).

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 Tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4124.

10.Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Kementerian dan Lembaga.

11.Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

(9)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

5

13.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005 – 2025.

14.Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2005 – 2025.

15.Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 Nomor 15).

16.Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Tahun 2018 Nomor 4).

17.Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 Nomor 52).

1.3. Maksud dan Tujuan.

1.3.1. Maksud

Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota dimaksudkan sebagai penyempurnaan dokumen perencanaan strategis dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota yang disusun berdasarkan Revisi Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2016 – 2021.

1.3.2. Tujuan

Secara umum tujuan Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota adalah :

(10)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

6

a. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Tahunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota.

b. Sebagai Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

c. Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai institusi/lembaga teknis dalam mendukung pembangunan daerah.

1.4. Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah

(11)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

7

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme). 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerahdalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra Perangkat Daerah provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerahpada lima tahun mendatang.

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

(12)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

8

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat Daerahbeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari:

1. gambaran pelayanan Perangkat Daerah; 2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

3. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota;

4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan 5. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada

(13)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

9

bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(14)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.1.1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota, maka Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari :

a. Kepala Dinas b. Sekretariat

c. Bidang Bina Marga

d. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air e. Bidang Cipta Karya

f. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan g. Bidang Perencanaan

h. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan i. Unit Pelaksana Teknis.

Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(15)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

(16)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

12

2.1.2. Tugas dan Fungsi

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Penataan Ruang dan Bidang Perumahan sesuai kewenangan yang ada pada Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Dalam melaksanakan Tugas Pokok, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga mempunyai fungsi sebagai berikut :

 perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum dan penataan ruang serta bidang pertanahan;

 pelaksanaan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum dan penataan ruang serta bidang pertanahan;

 pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang bidang pekerjaan umum dan penataan ruang serta bidang pertanahan;

 pelaksanaan administrasi dinas;

 pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Pimpinan terkait tugas dan fungsinya;

Adapun penjabaran lebih rinci mengenai kewenangan, tugas pokok dan fungsi pejabat struktural di lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota berdasarkan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai berikut :

a. Sekretariat

1. Sekretaris mempunyai tugas engelola urusan kesekretariatan yang meliputi administrasi umum, keuangan, kepegawaian dan program dan pelaporan.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan;

b. pengelolaan urusan administrasi umum meliputi surat-menyurat, kearsipan, kepegawaian, pengadaan,

(17)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

13

perlengkapan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan;

c. pengelolaan urusan administrasi keuangan;

d. pengelolaan penyusunan dan pelaporan program; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya

b. Bidang Bina Marga

1. Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan urusan pemerintahan Sub Bidang Bina Marga yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Bina Marga menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Nagari berdasarkan kebijakan nasional di bidang jalan dengan berdasarkan kebijakan nasional di bidang jalan dengan memperhatikan keserasian antar daerah dan antar kawasan;

b. Penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan kabupaten/nagari;

c. penyusunan Keputusan Bupati tentang status jalan kabupaten/nagari;

d. Pemberian bimbingan penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan para aparatur penyelenggara jalan kabupaten/nagari;

e. Pengembangan teknologi terapan di bidang jalan untuk jalan kabupaten/nagari;

f. Penyusunan rencana pembiayaan pembangunan jalan kabupaten/nagari;

g. Pengadaan lahan dan Pelaksanaan Konstruksi Jalan kabupaten/nagari;

(18)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

14

i. Pengembangan dan pengelolaan manajemen jalan kabupaten/nagari;

j. Pelaksanaan evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan kabupaten/nagari;

k. Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan kabupaten/nagari; dan

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.

c. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air

1. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan Urusan Pemerintahan Sub Bidang Sumber Daya Air yang menjadi kewenangan daerah dan tugas perbantuan yang ditugaskan kepada daerah.

2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air kabupaten;

b. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu kabupaten;

c. Penyusunan dan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai dalam satu kabupaten;

d. Pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam daerah irigasi yang berada dalam satu kabupaten;

e. Pelaksanaan konservasi sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu kabupaten;

f. Pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu kabupaten;

g. Pengendalian daya rusak air yang berdampak skala kabupaten;

(19)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

15

h. Pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi pada sungai, danau, dan waduk pada wilayah sungai dalam satu kabupaten;

i. Pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam kabupaten; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan

d. Bidang Cipta Karya

1. Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang mempunyai tugas membantu kepala Dinas melaksanakan urusan pemerintahan sub Bidang Cipta Karya yang menjadi kewenangan daerah dan tugas perbantuan yang ditugaskan kepada daerah.

2. Dalam menyeleggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan perkotaan dan perdesaan wilayah kabupaten (mengacu kebijakan nasional dan provinsi);

b. Penyusunan peraturan daerah kabupaten mengenai pengembangan perkotaan dan perdesaan, Prasarana dan Sarana Air Minum, kebijakan pengembangan Prasarana dan Saranan (PS) air limbah, kebijakan pengembangan Prasarana dan Sarana (PS) persampahan, kebijakan dan strategi kabupaten tentang drainase, NSPK drainase dan pematusan genangan, mengenai bangunan gedung dan lingkungan di wilayah kabupaten berdasarkan NSPK dan SPM yang disusun oleh pemerintah dan provinsi; c. Pelaksanaan proses pembentukan lembaga/badan

pengelola pembangunan perkotaan dan perdesaan di kabupaten;

d. Pemberian izin penyelenggaraan Prasarana dan Saranan (PS) air limbah di wilayah kabupaten;

e. Pengkoordinasian penanganan bencana alam tingkat kabupaten;

(20)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

16

f. Penyusunan lembaga tingkat kabupaten penyelenggara pengelolaan persampahan di wilayah kabupaten;

g. Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggara drainase dan pematusan genangan di wilayah kabupaten;

h. Penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan penanggulangan banjir di wilayah kabupaten serta koordinasi dengan daerah sekitarnya; i. Pendataan bangunan gedung;

j. Penetapan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung adat, semi permanen, darurat, dan bangunan gedung yang dibangun di lokasi bencana; dan k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan

e. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan

1. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu kepala dinas melaksanakan urusan pemerintah di bidang Penataan Ruang dan Pertanahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas perbantuan yang ditugaskan kepada daerah.

2. Dalam menyeleggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman mempunyai fungsi :

a. Pemberian izin, rekomendasi, dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan;

b. Penyusunan Peraturan Daerah bidang penataan ruang dan pertanahan di tingkat kabupaten;

c. Penyusunan penataan ruang perairan sampai dengan 4 (empat) mil dari garis pantai;

d. Penetapan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan wilayah dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang;

(21)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

17

e. Evaluasi dan penyesuaian rencana letak kegiatan penggunaan tanah berdasarkan perubahan RTRW dan perkembangan realisasi pembangunan; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan

f. Perencanaan

1.Bidang Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu kepala Dinas melaksanakan perencanaan teknis urusan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas perbantuan kepada daerah;

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Perencanaan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan umum dan teknis pembiayaan jaringan jalan kabupaten/nagari; jaringan irigasi, rawa, sungai dan embung dalam satu kabupaten; pemrograman dan penganggaran konstruksi jaringan irigasi, rawa, sungai dan embung dalam satu kabupaten; pemrograman dan penganggaran jalan kabupaten/nagari;

b. Pelaksanaan proses penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu kabupaten;

c. Penyusunan rencana induk pembangunan SPAM wilayah administrasi kabupaten dan Prasarana Sistim air limbah d. Penyusunan rencana induk pengembangan Prasarana

Sistim persampahan kabupaten;

e. Penyusunan rencana induk pengembangan Prasarana Sistim drainase skala Kabupaten;

f. Penyusunan dan penetapan rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK), rencana detail Tata Ruang untuk RTRWK; dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);

(22)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

18

g. Penyusunan dan penetapan rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten; dan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.

g.Unit Pelaksana Teknis Alat Berat dan Labor

1. UPT Alat Berat dan Labor mempunyai wewenang melaksanakan urusan pemerintahan dari wewenang yang dilimpahkan Kepala Dinas dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan pada ayat (4), Kepala UPT Alat Berat dan Labor mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun program kerja UPT Alat Berat dan Labor;

b. Menyelenggarakan pelayanan penggunaan atau penyewaan alat berat dan labor;

c. Melaksanakan perbaikan alat berat dan alat – alat labor; d. Mengusulkan pengadaan peralatan, suku cadang alat

berat dan labor;

e. Melaksanakan pengujian mutu bahan material, beton dan tanah; dan

f. Melaksanakan pengawasan operasional alat – alat berat dilapangan.

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1. Sumber Daya Manusia

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota berdasarkan struktur organisasi, jumlah pegawai yang tersedia sebanyak 87 orang Aparatur Sipil Negara. Kualifikasi dan Pangkat/Golongan Aparatur Sipil Negara di Lingkup Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(23)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

19

Tingkat Pendidikan Pegawai

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai 1. Strata Dua (S2) 7 Orang

2. Strata Satu (S1) 38 Orang

3. Diploma 11 Orang

4. SMA dan sederajat 19 Orang

5. SMP dan sederajat 9 Orang

6. SD 3 Orang

Total 87 Orang

Pangkat dan Golongan

No Pangkat/ Golongan Jumlah

Pegawai 1. Pembina Utama Muda / IV.c 1 Orang

2. Pembina / IV.a 5 Orang

3. Penata Tk. I / III.d 20 Orang

4. Penata / III.c 8 Orang

5. Penata Muda Tk. I / III.b 20 Orang

6. Penata Muda / III.a 6 Orang

7. Pengatur Tk. I / II.d 3 Orang

8. Pengatur / II.c 11 Orang

9. Pengatur Muda Tk. I / II.b 5 Orang

10. Pengatur Muda / II.a 5 Orang

11. Juru / I.d 1 Orang

12. Juru / I.c 2 Orang

(24)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

20

Latar Belakang Disiplin Ilmu

No Disiplin Ilmu Jumlah

Pegawai 1. Teknik 52 Orang 2. Ekonomi 10 Orang 3. Umum 21 Orang 4. Sosial 4 Orang Total 87 Orang Diklat Struktural

No Diklat Struktural Jumlah

Pegawai

1. Spamen/PIM II 1 Orang

2. ADUM/ADUMLA/PIM IV 13 Orang

Total 14 Orang

Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa kualifikasi pendidikan bidang teknik sebanyak 52 orang, dan di bidang lainnya sebanyak 35 orang, ini menunjukkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota belum dapat secara optimal. Sebab jumlah tenaga teknik masih terbilang kurang terutama sarjana teknik komputer dan sistim informasi yang dapat mempercepat jalannya administrasi program kegiatan serta tenaga – tenaga ahli perencanaan.

2.2.2 Sarana dan Prasarana

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang memiliki gedung kantor sendiri yang berada di Tabek Panjang Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk menunjang operasional kegiatan serta tugas-tugas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota, Dinas

(25)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

21

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang memiliki peralatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Kondisi Inventaris Kantor

No Klasifikasi Inventaris Jumlah

Kondisi

Baik Ringan Rusak Rusak Berat

1. Peralatan Kantor Meja Biro 14 12 2 0 Meja ½ Biro 43 28 15 0 Laptop 12 8 2 2 Komputer 20 16 0 4 Printer 25 15 5 5 GPS 4 4 0 0 Lemari Arsip 35 30 5 0 Fillling Kabinat 5 3 1 2 Kursi Putar 46 30 10 6 Kursi Biasa 65 65 0 0 Sofa Tamu 8 7 1 0 Telepon Dinas 1 1 0 0 Faximili 1 1 0 0 AC 18 20 0 0 2. Alat Berat 10 4 3 3 3. Kendaraan Roda 4 16 11 2 3 4. Kendaraan Roda 2 37 26 5 6

Data di atas menunjukkan bahwa kondisi inventaris kantor untuk peralatan yang berjumlah 281 unit masih cukup baik, sementara alat berat berjumlah 10 unit telah mengalami penyusutan atau umur pemakaian yang lama, dan dalam kondisi rusak berat/rusak sama sekali, selain itu inventaris kantor berupa bangunan/sarana prasarana gedung kantor 1(satu) unit meskipun sudah dilakukan rehabilitasi/pemeliharaan tetapi masih perlu dilakukan penambahan kapasitas ruangan, karena tidak sebanding dengan jumlah pegawai dan tingginya intensitas volume pekerjaan. Kemudian kendaraan penunjang operasional lainnya berupa kendaraan roda 4 (empat) dengan jumlah 11 unit dengan kondisi

(26)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

22

baik dan kendaraan roda 2 (dua) dengan jumlah 26 unit dalam kondisi baik.

a. Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan

Untuk bidang prasarana jalan dan jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota secara garis besar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Kondisi Sarana Prasarana (Jalan Kabupaten)  Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan (Km)

No Jenis Permukaan Panjang ( Km )

1 Aspal 534,7

2 Beton 1,00

3 Kerikil 325,85

4 Tanah 265,75

Jumlah 1.127,30

 Panjang Jalan Menurut Kondisi Permukaan (Km) No Kondisi Jalan Panjang ( Km )

1 Baik 444,11

2 Sedang 128,74

3 Rusak 240,9

4 Rusak Berat 313,55

Jumlah 1.127,30

 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan (Km) No Kelas Jalan Panjang

( Km ) 1 Kelas III B 463,05 2 Kelas III C 664,25

Jumlah 1.127,30

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kondisi jalan di Kabupaten Lima Puluh Kota yang menggunakan permukaan aspal dengan panjang 534,7 km, sementara untuk jalan dengan jenis

(27)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

23

permukaan kerikil dengan panjang 325,85 km, Untuk jalan dengan permukaan tanah dengan panjang 265,75 km. Kondisi jalan yang lain (beton) dengan panjang 1,00 km. Namun demikian ke depan diharapkan semua jalan di Kabupaten Lima Puluh Kota sudah menggunakan permukaan aspal.

Sementara untuk kondisi sarana/prasarana jembatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Kondisi Sarana Prasarana (Jembatan) Terlampir.

 Jumlah dan Panjang Jembatan Kabupaten Menurut Kecamatan (M)

No Kecamatan Jumlah Panjang

1 Payakumbuh 7 56,00

2 Akabiluru 6 46,30

3 Luak 2 62,60

4 Lareh Sago Halaban 16 106,15 5 Situjuah Limo Nagari 5 71,00

6 Harau 12 196,65 7 Guguak 13 75,33 8 Mungka 12 87,70 9 Suliki 9 39,65 10 Bukik Barisan 6 107,52 11 Gunuang Omeh 16 67,75 12 Kapur IX 14 130,95

13 Pangkalan Koto Baru 2 61,00

Jumlah 120 1108,60

Sarana prasarana jembatan dari data di atas menunjukkan bahwa sampai pada tahun 2015, terdapat 120 jembatan dengan panjang 1.108,60 m.

b. Bidang Sumber Daya Air

Untuk kondisi di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

(28)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

24

KONDISI IRIGASI

NO. DATA TEKNIS/JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGAN

1 Luas Irigasi Kewenangan Daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14/PRT/M/2015

22.781 Ha Merupakan total luas daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Kab Lima Puluh Kota

2 Kondisi jaringan irigasi Merupakan total luas daerah irigasi dalam kondisi baik yang menjadi kewenangan Pemerintah Kab Lima Puluh Kota

- Baik 16.346 Ha

SUNGAI

No Nama Sungai Lokasi Panjang

1 Batang Sinamar Gunuang Omeh, Suliki, Guguak, Mungka,

Payakumbuh, Harau, Luak, Lareh Sago Halaban

96,13

2 Batang Liki Suliki, Gunuang Omeh 6,37 3 Batang Mahat Bukik Barisan, Pangkalan

Koto Baru 76,22

4 Batang Lampasi Akabiluru, Payakumbuh 50,37 5 Batang Agam Akabiluru, Situjuah Limo

Nagari, Harau 28,58

6 Batang Kapur Kapur IX 25,23

7 Batang Mongan Kapur IX 72,00

8 Batang Paiti Kapur IX 21,56

9 Batang Mangilang

Malagiri Pangkalan Koto Baru 10,23

10 Batang Namang Guguak, Payakumbuh 8,52

11 Batang Mungo Harau 18,41

12 Batang Sanipan Harau 19,41

13 Batang Nenan Bukik Barisan 5,00

14 Batang Kampar Kapur IX 18,80

15 Batang Harau Harau 16,80

16 Batang Samo Pangkalan Koto Baru 63,40

(29)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

25

Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya menangani pembangunan infrastruktur, air minum dan sanitasi.

Khusus untuk cakupan air bersih/air minum melalui SPAM IKK dan PDAM dapat dilihat pada tabel berikut :

No Data Teknis Volume Satuan Keterangan

1 Jumlah penduduk desa/kelurahan berpenghasilan rendah/MBR 27.600

/ 7,52 Jiwa/% Merupakan jumlah rumah tangga/penduduk miskin di kabupaten/kota yang bersangkutan 2 Cakupan penduduk yang belum mendapat pelayanan air minum

239.281 Jiwa Merupakan jumlah penduduk yang belum terfasilitasi sistem penyediaan air minum (belum memiliki akses air minum aman) pada

kabupaten/kota yang bersangkutan 3 Kapasitas belum termanfaatkan / idle capacity dari SPAM IKK dan PDAM

48,5 Liter/Detik Merupakan selisih antara total kapasitas yang mampu dihasilkan oleh SPAM IKK/PDAM terbangun terhadap kapasitas yang dimanfaatkan oleh masyarakat/pelanggan 4 Kinerja

Pelaporan 100 % Merupakan nilai kinerja pelaksanaan DAK Bidang Air Minum tahun 2015-2016 pada kabupaten/kota yang bersangkutan 5 Indeks Kinerja Sambungan Rumah (SR) 23,17 SR Merupakan realisasi SR terbangun berdasarkan rencana/target SR pada usulan rencana kegiatan (URK) DAK Bidang Air Minum tahun 2014-2015

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah penduduk yang belum terfasilitasi sistem penyediaan air minum aman sebanyak 239.281 jiwa dan kapasitas belum termanfaatkan/idle capacity dari SPAM IKK dan PDAM sebanyak 48,5 liter/detik. Untuk cakupan sanitasi dapat dilihat pada tabel berikut :

(30)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

26

No Data Teknis Volume Satuan Keterangan

1 Cakupan

pelayanan sanitasi (Tahun 2015)

60-65 % Merupakan persentase jumlah rumah tangga yang belum terfasilitasi sarana dan prasarana sanitasi di kab/kota yang bersangkutan 63.348 KK

253.392 Jiwa

e. Bidang Penataan Ruang dan Pertahanan

Pelaksanaan Tata Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota sampai tahun 2016 masih belum tertata secara baik, terutama yang menyangkut dengan Pengaturan, Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Penataan Ruang serta Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Kondisi ini sebagai akibat dari masih kurangnya aturan-aturan yang bersifat aplikasi serta penjabaran dari undang-undang dan peraturan yang lebih tinggi kemudian koordinasi antar instansi terkait dengan penataan ruang juga masih sangat terbatas bahkan kegiatan-kegiatan yang bersifat pengaturan dan pengendalian masih terletak pada instansi non teknis yang berjalan sehingga tanpa mengacu kepada acuan yang jelas terutama yang menyangkut dengan penataan ruang hal tersebut terlihat jelas terhadap wajah kota yang sudah mulai tumbuh dengan tidak keteraturan.

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota pada periode Renstra 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.

(31)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

27

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Target NSPK (%) (th 2019) Targe t IKK (th 2015) Target Indika tor Lainny a

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persentase tersedinya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya

70 55 - 36,00 40,00 45,00 50,00 55,00 35,00 40,85 45,00 51,11 56,00 97,22 102,13 100,00 102,22 101,8 2

2 Persentase tingkat kondisi jalan

kabupaten/kota baik dan sedang 60 55 - 42,50 41,30 47,50 53,60 55,00 46,58 47,63 51,66 53,25 47,89 109,60 115,33 108,76 99,35 87,07 3 Persentase penduduk yang

mendapatkan akses air minum yang aman

81,77 65 - 35,00 45,00 52,00 60,00 65,00 38,40 46,22 52,40 61,70 66,80 109,71 102,71 100,77 102,83 102,7 7

4 Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai

60 65 - 45,00 50,00 55,00 60,00 65,00 46,00 52,00 56,00 61,00 65,00 102,22 104,00 101,82 101,67 100,0 0

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke- Pertumbuhan Rata-rata

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Persentase tersedinya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya 6.783.486.100 9.864.0 68.130 11.770.924.800 12.993.412.150 19.504.031.5 00 6.623.337.10 0 9.775.169.60 0 11.428.841.200 12.894.677.450 19.025.533.7 00 97,6 4 99,10 97,09 99,24 97,55 31,31 31,22 Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang

26.345.669.90 0 18.991. 791.60 0 34.562.330.8 50 26.167.483.000 50.410.577.0 00 21.897.143.1 24 17.820.268.050 33.982.160.849 25.486.937.034 48.707.899.5 00 83,1 1 93,83 98,32 97,40 96,62 30,61 34,55 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman 13.061.384.00 0 8.164.0 69.500 11.199.533.000 2.285.663.00 0 7.142.554.40 0 12.732.773.3 00 6.107.815.40 1 10.454.167.100 2.103.979.30 0 4.158.501.65 0 97,4 8 74,81 93,34 92,05 58,22 33,15 9,23 Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai 1.367.835.000 1.451.6 85.000 3.537.304.00 0 3.290.508.00 0 5.949.636.00 0 1.260.896.97 3 1.297.255.50 0 3.389.534.00 0 3.164.160.00 0 5.570.437.56 0 92,1 8 89,36 95,82 96,16 93,63 55,91 58,39

(32)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

28

Dari Tabel 2.1 terlihat bahwa target kinerja Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai, bisa dan telah tercapai. Hal ini disebabkan karena telah tingginya kesadaran masyarakat untuk memliki sarana air limbah yang baik serta terlaksananya kegiatan pembangunan sarana air limbah seti ap tahun yang didanai oleh pemerintah pusat dan daerah.

Adapun target kinerja yang belum tercapai adalah :

a. Persentase tersedinya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya.

b. Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang. c. Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman Hal ini disebabkan oleh :

a. Masih rendahnya kondisi kinerja yang ada dengan target kinerja sementara program yang dilaksanakan setiap tahun belum mampu meraih target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

b. Luasnya wilayah Kabupaten yang menunjukkan jumlah irigasi yang banyak, jalan yang cukup panjang dan penduduknya juga yang banyak dan tersebar.

Dari Tabel 2.2 terlihat bahwa rasio antara realisasi dan anggaran yang baik terjadi pada pencapaian terget kinerja berikut :

a. Persentase tersedinya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya.

b. Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang. c. Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai Sedangkan rasio antara realisasi dan anggaran untuk mencapai target Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman, kurang baik. Hal ini disebabkan oleh :

a. Lokasi kegiatan dalam rangka penyediaan air bersih untuk masyarakat sebagian berada pada daerah yang sulit sehingga ada beberapa kegiatan yang terundur pelaksanaannya.

b. Adanya kebijakan pengurangan dana DAK Air Minum dari Pemerintah pusat pada tahun anggaran berjalan.

(33)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

29

Berdasarkan Analisa yang dilakukan terhadap Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Renstra Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Barat, beberapa hal yang menjadi tantangan dan peluang dalam pengembangan pelayanan OPD adalah sebagai berikut :

2. Tantangan :

a. Masih banyaknya infrastruktur yang perlu dibangun, ditingkatkan dan diperbaiki, perlu diupayakan yang lebih serius untuk menyelesaikan permasalahan infrastruktur ini.

b. Ada target Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah yang ditetapkan secara nasional yang perlu jadi standar daerah dan diupayakan untuk mencapainya.

c. APBD yang terbatas mengharuskan Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang untuk melakukan penyusunan program berdasarkan prioritas pembangunan dan kebutuhan masyarakat banyak.

3. Peluang :

a. Masih banyaknya infrastruktur yang perlu dibangun, ditingkatkan dan diperbaiki, menjadi bahan bagi Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang untuk mencari dan mendapatkan tambahan anggaran baik yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat maupun dari APBN.

b. Program kegiatan yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi maupun dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berlokasi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, membantu Kabupaten Lima Puluh Kota untuk meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang perlu dikembangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk masa yang akan datang :

(34)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

30 No Jenis Pelayanan Perkiraan Besaran Kebutuhan Pelayanan Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Yang Dibutuhkan 1. Pemenuhan kebutuhan masyarakat

terhadap air bersih

Untuk melayani seluruh Rumah Tangga yang belum mendapatkan air bersih dan layak minum

Penambahan jaringan air bersih dan sambungan Rumah yang berlokasi dekat dengan Sumber Air

2. Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap sanitasi Untuk melayani seluruh Rumah Tangga yang belum memilki sarana sanitasi yang baik dan sehat

Pembangunan sarana sanitasi di lokasi perumahan padat dan kurang mampu

(35)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

31

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Perangkat Daerah

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pelayanan pada 2 urusan, yaitu urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta urusan Pertanahan. Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi pada setiap urusan ataupun tupoksi tersebut adalah sebagai terlihat pada Tabel 3.1 berikut :

(36)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

32

Tabel 3.1

Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 2 3 4

1 Akses dan mobilitas yang belum lancar

1. Masih tinggi persentase jalan yang belum baik

1. Keterbatasan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan.

2. Masih banyak jembatan yang belum baik dan layak

2. Panjangnya jalan yang perlu dibangun/diperbaiki dan banyaknya jembatan yang perlu

dibangun/diperbaiki. 2 Areal pertanian yang

kurang terairi

Belum baik dan memadainya infrastruktur irigasi

1. Keterbatasan anggaran untuk pembangunan/ perbaikan infrastruktur irigasi.

2. Banyaknya infrastruktur irigasi yang perlu dibangun/diperbaiki.

3 Masih banyaknya air yang tergenang di badan jalan

Sebagian besar belum adanya saluran drainase di pinggir jalan

1. Keterbatasan anggaran untuk pembangunan saluran drainase.

2. Panjangnya saluran drainase yang perlu dibangun.

4 Masih banyaknya rumah tangga yang belum mendapatkan air minum yang layak

Sumber air yang jauh dari rumah masyarakat

1. Keterbatasan anggaran untuk pembangunan jaringan air bersih.

2. Perlu jaringan air bersih yang

panjang untuk mencapai rumah masyarakat.

5 Masih banyaknya rumah tangga yang belum memiliki sarana sanitasi yang layak 1. Sebagian masyarakat belum mampu membangun sarana sanitasi yang layak 1. Keterbatasan kemampuan perekonomian masyarakat. 2. Keterbatasan

air bersih untuk mendukung sanitasi yang baik

2. Keterbatasan anggaran dari pemerintah untuk pembangunan sarana prasarana sanitasi.

(37)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

33

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih periode 2016 – 2021 adalah TERWUJUDNYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SEJAHTERA DAN DINAMIS “YANG MANTAP” BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA.

Upaya untuk mewujudkan visi menjadi daerah yang sejahtera dan dinasmis yang ‘mantap berlandaskan iman dan taqwa yang telah dirumuskan diatas adalah melalui 6 Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, beradat dan berbudaya.

2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui revitalisasi perekonomian dan reformasi kelembagaan berbasis masyarakat dengan pemanfaatan potensi daerah.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan publik.

5. Memperkuat kelembagaan nagari untuk melaksanakan pembangunan berbasis jorong.

6. Meningkatkan infrastruktur untuk percepatan pembangunan dan daerah basis perjuangan.

Untuk mewujudkan misi tersebut dituangkan kedalam 11 agenda prioritas pembangunan antara lain :

1.Revolusi mental

2.Revitalisasi pertanian menuju agroindustri 3.Pariwisata dan ekonomi kreatif

4.Investasi dan kemudahan berusaha 5.Penguatan ekonomi kerakyatan

(38)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

34

7.Reformasi birokrasi. 8.Penguatan nagari.

9.Penataan ruang dan kawasan strategis.

Sesuai dengan kewenangan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang fokus melaksanakan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah no 6 yaitu Meningkatkan infrastruktur untuk percepatan pembangunan dan daerah basis perjuangan.

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang tertuang dalam Tabel 3.1 dapat disimpulkan faktor-faktor penghambat pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah, yaitu :

d. Keterbatasan anggaran untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur

e. Sumber air bersih yang jauh dari permukiman penduduk sehingga membutuhkan anggaran yang besar untuk menyalurkannya ke rumah penduduk

Adapun faktor-faktor pendorong adalah :

c. Masyarakat sangat membutuhkan peran pemerintah untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur.

d. Masyarakat bersedia membebaskan lahannya untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi

Tujuan dan Sasaran Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat :

Tujuan 1: Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di

(39)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

35

kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan. Tujuan 1 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:

c. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan

d. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan

penganggaran.

e. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi nasional.

Tujuan 2: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi. Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:

a. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan energi b. Meningkatnya ketahanan air.

Tujuan 3: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim. Tujuan 3 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:

a. Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing b. Meningkatnya kemantapan jalan nasional

Tujuan 4: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”, akan dicapai melalui sasaran strategis:

a. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan.

(40)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

36

permukiman

c. Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan

Tujuan 5: Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel. Tujuan 5 ini akan dicapai melalui sasaran srategis, yaitu:

a. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan.

b. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas.

c. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas

d. Meningkatnya kualitas inovasi teknologi terapan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat

e. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi publik, serta sarana dan prasarana

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera memiliki 3 (tiga) tujuan yaitu sebagai berikut :

a) Meningkatkan tata pemerintahan Dinas PUPR yang baik, bersih, dan profesional

b) Meningkatkan penyediaan infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah

c) Mewujudkan penataan ruang yang berkelanjutan

Adapun sasaran yang perlu dicapai demi tercapainya tujuan tersebut antara lain :

a) Meningkatnya tata kelola organisasi

b) Meningkatnya konektivitas dan aksesibilitas wilayah

c) Meningkatnya sarana dan prasarana umum dan aparatur serta pelayanan dasar masyarakat

d) Meningkatnya pelaksanaan tata ruang yang baik dan konsekuen berdasarkan daya dukung dan daya tampung

(41)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

37

Faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.

Faktor Penghambat:

a. Belum maksimalnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk memilki akses jalan yang baik, karena keterbatasan alokasi anggaran yang tersedia.

b. Masih terbatasnya jumlah personil yang dimiliki untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Faktor Pendorong:

b. Adanya upaya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota untuk meningkatkan kompetensi dan integritas SDM.

c. Adanya prioritas program dan kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota untuk peningkatan kemantapan jalan, pembangunan jaringan air bersih, pembangunan sarana sanitasi

d. Adanya keterpaduan antara perencanaan, pemograman dan penganggaran

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Kabupaten Lima Puluh Kota pada dasarnya terdiri dari dua bentang alam darat yang berupa kawasan dataran untuk pengembangan permukiman dan kawasan pegunungan.

Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan satu dari sembilan belas Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki

(42)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

38

luas wilayah 3.354,30 Km² yang berarti 7,94 persen dari daratan Provinsi Sumatera Barat yang luasnya 42.229,64 Km², dan merupakan kabupaten dengan luas wilayah nomor enam terbesar setelah Kabupaten Mentawai, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Solok.

Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan Kabupaten paling timur di Provinsi Sumatera Barat yang merupakan pintu gerbang utama dijalur darat dengan provinsi Riau. Secara geografis Kabupaten Lima Puluh Kota terletak pada 0º25’28,71’’ LU - 0º22’14,52’’ LS dan 100º15’44,10’’ BT - 100º50’47,80’’ BT. Kabupaten Lima Puluh Kota diapit oleh 4 Kabupaten dan 1 Provinsi yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Pasaman serta Provinsi Riau. Secara administrasi Kabupaten Lima Puluh Kota berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Sijunjung.

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman.

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki posisi strategis dan dapat dikembangkan secara maksimal meliputi pertanian, perkebunan, dan pariwisata.

Sedangkan isu strategis di Kabupaten Lima Puluh Kota:

1. Merupakan jalur strategis PKN Padang – PKW Bukittinggi – PKN Pekanbaru yang merupakan urat nadi perekonomian wilayah Pulau Sumatera.

2. Rencana pembangunan Ruas Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang – Payakumbuh – Bukittinggi yang yang melintasi wilayah Kabupaten

(43)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

39

Lima Puluh Kota akan mendorong pusat kegiatan baru khususnya permukiman di sekitar gerbang tol dan perkotaan sekitarnya terutama di perkotaan Sarilamak.

3. Potensi pariwisata (baik wisata alam maupun budaya) khususnya objek wisata Lembah Harau yang dikategorikan sebagai kawasan lindung geologi dan kawasan pariwisata alam dan Kelok Sembilan yang tidak dimiliki oleh daerah lain dan diusulkan menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

4. Potensi sektor pertanian dan perkebunan gambir yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi ekspornya bisa diperluas ke negara tujuan lainnya.

5. Potensi Industri pengolahan gambir yang dapat memberikan nilai tambah sehingga memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat dan peningkatan PAD Kabupaten Lima Puluh Kota.

6. Merupakan bagian dari wilayah yang rentan terhadap bencana meliputi sesar aktif maupun bencana banjir, angin ribut dan kekeringan.

7. Adanya potensi masyarakat madani yang dikaitkan dengan latar belakang budaya yang kuat dan terlembagakan melalui lembaga adat nagari.

8. Adanya potensi lahan pertanian yang luas, panennya bisa mencapai kurang lebih 44.223 ha dan berpotensi turut mendukung terwujudnya Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

9. Adanya potensi pertanian dan perkebunan yang dapat dikemas menjadi sektor agribisnis sehingga dapat memberikan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Kabupaten Lima Puluh kota.

10. Adanya potensi peternakan (khususnya potensi ayam ras petelur) yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dimana aset komoditi Ayam Ras petelur sebesar 450.645.408.000 atau sama dengan dana APBD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam setahun.

(44)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

40

11. Adanya potensi perikanan yg tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota. Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No.523-24-2010 tentang proyeksi produksi perikanan budidaya di Sumatera Barat, Kabupaten Lima Puluh Kota menempati peringkat ke 2 terkait produksi perikanan yaitu sebesar 21.421 Ton/tahun dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat.

12. Adanya potensi bahan galian dan tambang yang tersebar di beberapa lokasi seperti di Kecamatan Kapur IX (tambang Batu Bara), Kawasan Manggani (Emas dan Biji Besi), dan Kawasan Blok North Kuantan (Migas dan Geothermal) serta timah hitam di Pangkalan. 13. Kesenjangan perkembangan wilayah (Utara, Barat dan Selatan),

dimana perkembangan wilayah cenderung terpusat di bagian tengah wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota sedangkan wilayah Utara (Kapur IX, Pangkalan Koto Baru) wilayah Barat ( Gunuang Omeh, Bukik Barisan dan Suliki) wilayah Selatan (Situjuah Limo Nagari, Lareh Sago Halaban) kurang berkembang dibanding wilayah tengah.

Berdasarkan hasil kegiatan diskusi, wawancara dengan pemangku kepentingan, maka kondisi obyektif yang diinginkan adalah pengembangan sentra agribisnis dan pariwisata yang dapat menangkap peluang regional meliputi Provinsi Sumatra Barat maupun Provinsi Riau karena secara geografis berbatasan dengan provinsi lain yang diharapkan memiliki daya saing didukung infrastruktur yang terintegrasi dengan pengembangan Kabupaten Lima Puluh kota.

Dengan kondisi diatas, maka disusunlah Tujuan dari Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang di Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota yang dirumuskan berupa “Mewujudkan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai Sentra Agribisnis dan Pariwisata yang Berdaya Saing Didukung Pengembangan Infrastruktur yang Maju, Sinergis dan Berkelanjutan.

(45)

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016 – 2021

41

Berdasarkan tujuan penataan ruang Kabupaten Lima Puluh kota, maka kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Lima Puluh kota untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut:

1. Pemantapan sistem agribisnis melalui penetapan kawasan agropolitan untuk peningkatan komoditi pertanian unggulan disertai pengelolaan hasil untuk memberikan nilai tambah.

2. pengembangan pusat-pusat pelayanan secara berhirarki dan bersinergis antara pusat pengembangan di perkotaan Sarilamak dan perkotaan kecamatan serta pengembangan sistem permukiman nagari berbasis agribisnis dan pariwisata.

3. pendistribusian persebaran penduduk sesuai dengan kebijakan pusat-pusat pelayanan.

4. pengembangan kelengkapan prasarana wilayah dan prasarana lingkungan dalam mendukung pengembangan sentra produksi pertanian, industri pertanian, ekowisata dan pusat permukiman secara terpadu dan efisien.

5. pemantapan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung untuk meningkatkan kualitas lingkungan, sumberdaya alam/buatan dan ekosistemnya, meminimalkan resiko dan mengurangi kerentanan bencana, mengurangi efek pemanasan global yang berprinsip partisipasi, menghargai kearifan budaya minang, serta menunjang pariwisata, penelitian, dan edukasi.

6. pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung pemantapan sistem agribisnis melalui dorongan terwujudnya sentra industri berbasis pertanian-perkebunan dan ekowisata.

7. pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis baik untuk fungsi pengembangan wilayah maupun guna perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan.

Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang disusun untuk meraih tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Lima Puluh kota yang merupakan kebijakan tentang struktur ruang, pola ruang dan kawasan strategis. Dari kebijakan-kebijakan tersebut maka akan

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangandaran Tahun 2016 – 2021 disusun sebagai pedoman bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor Tahun 2017- 2018

Perubahan Rencana Strategis 2016-2021 merupakan perubahan terhadap penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung tahun 2016-2021 yang didasarkan

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tata Ruang Kota Bekasi merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Asahan merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang mengacu pada Perubahan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tata Ruang Kota Bekasi merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

Perubahan RENSTRA Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Tahun 20162021 6 KATA PENGANTAR Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Tahun 2016 – 2021 ini

Activity Diagram digunakan untuk mendefinisikan urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah