21 3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gandon Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung yang terletak di Dusun Mulyosari.
3.1.2. Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan. Penelitian ini dimulai dari Bulan Januari 2014 sampai dengan Bulan April 2014. Jadwal pelaksanaan penelitian disajikan pada tebel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
SD Negeri 3 GandonTahun Pelajaran 2013/2014 Bulan
No Kegiatan Januari Februari Maret April 1. Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penulisan proposal Penyusunan instrumen pelaksanaan 2. Siklus 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2 3. Siklus 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 4. Analisis data 5. Pelaporan 3.1.3. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Gandon Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.
3.2. Variabel Penelitian
Tugas pertama yang dihadapi dalam penelitian tindakan kelas adalah pemilihan dan perumusan masalah. Persoalan penelitian adalah persoalan tentang hubungan variabel-variabel. Menurut Sugiyono (2010: 61), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasai tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Cooperative tipe Talking Stick.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
3.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Menurut Arikunto, (2008), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibentuk dari 3 kata, yang memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Berdasarkan ketiga kata yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
Dalam penelitian ini jenis PTK yang digunakan adalah PTK kolaboratif, karena peneliti belum memiliki kelas secara langsung dan peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melakukan penelitian. PTK kolaboratif yakni guru bekerja sama dengan orang lain, orang lain sebagai peneliti sekaligus pengamat (Wahit Murni dan Nur Ali ,2010:15).
3.4. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan mengambil desain yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Model Kurt Lewin, merupakan model yang selama ini menjadi acuan pokok dari berbagai model action research, terutama classroom action research (CAR). Konsep pokok action research menurut Lewin terdiri empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Berikut gambar desain Penelitian tindakan kelas Kurt Lewin (Trianto, 2011: 29):
Gambar 3.1 Gambar PTK Model Kurt Lewin (Trianto, 2011: 29) Rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
1. Menelaah materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 5 semester 2 yang akan dilakukan untuk penelitian dengan menelaah indikator – indikator pelajaran bersama tim kolaborasi. 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
indikator yang telah ditetapkan.
3. Menyusun skenario pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Model Pembelajaran Cooperative tipe talking stick. 4. Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran yang akan
digunakan dalam penelitian.
5. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
6. Menyiapkan alat evaluasi yang berupa lembar kerja siswa dalam bentuk tes tertulis.
2. Tindakan (acting)
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe talking stick. Pada siklus pertama penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh peneliti dengan materi gaya yang dilakukan dua kali pertemuan. Pada siklus kedua dengan materi pesawat sederhana yang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus pertama. Siklus kedua dilaksanakan dengan dua kali pertemuan
3. Pengamatan (observing)
Kegiatan pengamatan dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menerapkan model pembelajaran cooperative tipe talking stick. Selain siswa, guru pengamat juga mengamati guru yang menerapkan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe talking stick.
4. Refleksi (reflecting)
Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapai dalam tindakan, dan merupakan masukan bagi peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan berikutnya. Refleksi yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan cara mengidentifikasi baik kemajuan maupun kendala yang masih dihadapi. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus II. Dari data yang telah diperoleh peneliti, peneliti melihat apakah indikator keberhasilan kinerja telah tercapai, jika hasil tersebut mencapai target indikator keberhasilan, maka penelitian di hentikan dan apabila belum maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus
berikutnya agar pelaksanaannya lebih efektif dan tercapai indikator kinerjanya. 3.5. Rencana Tindakan 3.5.1. Siklus 1 1. Perencanaan 1) Menyusun RPP
2) Mempersiapkan alat dan media yang berupa tongkat yang akan digunakan pada saat pembelajaran.
3) Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan pada saat pembelajaran.
4) Meniapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa. 5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan secara umum meliputi tiga kegiatan yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
1) Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk menerima pelajaran.
b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. c. Guru memberi motivasi kepada siswa.
d. Guru melakukan apersepsi untuk menumbuhkan minat belajar siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa. 2) Kegiatan Inti
a. Guru meyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
b. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi pelajaran. c. Guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang
d. Guru membagi siswa dalam berkelompok.
e. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa yang di berikan oleh guru.
f. Perwakilan dari kelompok memaparkan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok yang lainnya menanggapi.
g. Siswa menutup semua buku pelajarannya.
h. Guru menyiapkan tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa.
i. Secara estafet, siswa memutarkan tongkat secara bergantian sambil bernyanyi lagu yang sudah dipersiapkan oleh guru. j. Siswa yang mendapat tongkat ketika lagu sudah berhenti,
mengambil soal dan menjawabnya.
k. Hal ini dilakukan secara berulang hingga sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab pertanyan.
3) Kegiatan Akhir
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang disampaikan.
c. Guru memberikan refleksi.
3. Observasi
Peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe talking stick. Dalam observasi ini peneliti menyediakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran dan lembar observasi untuk mengamati karakter siswa yang muncul saat pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative tipe talking stick.
4. Refleksi
1) Menganalisis keefektifan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus 1.
2) Mengkaji hasil observasi dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus 1.
3) Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus 1.
4) Merencanakan tindakan pada siklus 2, dengan memperbaiki permasalahan yang terjadi pada siklus 1.
3.5.2. Siklus 2
Pada siklus 2 ini peneliti merancang kembali RPP berdasarkan refleksi pada siklus 1 yang telah dilaksanakan sebelumnya. Hal ini sangat akan bermanfaat untuk memperbaiki kekurangan atau permasalahan yang terjadi pada siklus 1.
1. Perencanaan
1) Menyusun RPP dengan menggunakan kompetensi dasar dan indikator yang berbeda.
2) Mempersiapkan alat dan media yang berupa tongkat yang akan digunakan dalam melakukan model pembelajaran cooperative tipe talking stik.
3) Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan pada saat pembelajaran.
4) Meniapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa. 5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan secara umum meliputi tiga kegiatan yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir.
1) Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk menerima pelajaran.
b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. c. Guru memberi motivasi kepada siswa.
d. Guru melakukan apersepsi untuk menumbuhkan minat belajar siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa. 2) Kegiatan Inti
a. Guru meyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
b. Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi pelajaran. c. Guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang
telah dijelaskan guru.
d. Guru membagi siswa dalam berkelompok.
e. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa yang di berikan oleh guru.
f. Perwakilan dari kelompok memaparkan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok yang lainnya menanggapi.
g. Siswa menutup semua buku pelajarannya.
h. Guru menyiapkan tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa.
i. Secara estafet, siswa memutarkan tongkat secara bergantian sambil bernyanyi lagu yang sudah dipersiapkan oleh guru. j. Siswa yang mendapat tongkat ketika lagu sudah berhenti,
mengambil soal dan menjawabnya di depan kelas.
k. Hal ini dilakukan secara berulang hingga sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab pertanyan.
3) Kegiatan Akhir
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. b. Guru membagikan soal evaluasi.
c. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang disampaikan.
d. Guru memberikan refleksi.
3. Observasi
Peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe talking stick. Dalam observasi ini peneliti menyediakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran dan lembar observasi untuk mengamati karakter siswa yang muncul saat pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative tipe talking stick.
4. Refleksi
1) Menganalisis keefektifan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus 2.
2) Mengkaji hasil observasi dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus 2.
3) Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus 2.
4) Merencanakan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus 2.
5) Penelitian selesai jika presentase ketuntasan belajar siswa dalam siklus 2 sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut Sudjana (2009: 109) observasi sebagai alat pengumpul data banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun buatan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengamati kegiatan pembelajaran baik pra siklus, siklus pertama dan siklus kedua. Pada siklus pertama dan kedua pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative tipe talking stick. Peneliti mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Tes
Tes menurut Sudjana (2009:100) adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban – jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan. Tes digunakan untuk mengetahuai sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post test) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subyek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang berupa jumlah siswa, daftar nama siswa, dan daftar nilai siswa kelas 5 SD Negeri 3 Gandon kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung. Selain itu, proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat melalui foto yang diambil selama pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model cooperative tipe talking stick pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Trianto (2011: 54) Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dan soal tes.
1. Lembar Obsevasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran sedang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperativ tipe talking stik sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi di bawah ini.
Tabel 3.2
Kisi – kisi Lembar Observasi Guru
No. Aspek Indikator No Item Jumlah
Item 1. Pra pembelajaran Melakukan persiapan 1, 2 2 2. Membuka pelajaran Melakukan apersepsi 3 1 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
4 1
3. Kegiatan inti pembelajaran
Penguasaan materi pelajaran 5,6,7,8 4 Pendekatan/strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 7 Pemanfaatan media pembelajaran / sumber belajar 16, 17, 18, 19 4
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 7
Penilaian proses dan hasil belajar 27, 28 2 Penggunaan bahasa 29, 30, 31 3 4. Penutup Refleksi 32 1 Menyusun rangkuman 33 1 Tindak lanjut 34 1 Jumlah 35
Tabel 3.3
Kisi – kisi Lembar Observasi Siswa
No Aspek Indikator No Item Jumlah
Item 1. Pra pembelajaran Melakukan persiapan 1, 2 2 2. Membuka pelajaran
Siswa menjawab apersepsi 3 1
Memperhatikan guru ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 4 1 3. Kegiatan inti pembelajaran Memperhatikan penjelasan materi pelajaran 5 1
Berinteraksi positif dan aktif dalam pmbelajaran 6,7, 9, 10, 11, 14, 19. 7 Memiliki pemahaman tentang materi pelajaran
8 1
Siswa termotivasi dalam mengikiti pembelajaran
12, 13, 15, 16,
4
Siswa bersemangat untk bekerjasama dengan kelompoknya 17, 18 2 Pemanfaatan media pembelajaran 20, 21 2 Siswa menerima penghargaan (reward) 22, 23, 24, 25 4
Siswa mudah memahami penjelan guru
26, 27 2
4. Penutup Menyusun rangkuman 28 1
Evaluasi 29 1
2. Lembar Soal Tes Evaluasi
Lembar soal tes evaluasi berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji cobakan dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 18.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Lembar soal tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajarinya dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe talking stik yang sesuaikan dengan indikator pada kisi-kisi tes siklus 1 dan siklus 2 di bawah ini:
Tabel 3.4
Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 1
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).
No. Indikator No Item Jumlah
Item 1. Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
menyebabkan benda bergerak kebawah.
1, 2, 3, 4, 5, 6 6
2. Memprediksi seandainya tidak ada gaya gravitasi bumi.
7, 8, 9,10 4
3. Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda.
11, 12, 13, 14,
4
4. Menjelaskan berbagai cara memperkecil/memperbesar gaya gesek.
15, 16, 17, 18, 19, 20
6
5. Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
21, 22, 23, 24, 25
5
Tabel 3.5
Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 2
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
No. Indikator No Item Jumlah
Item 1. Mengidentifikas berbagai jenis pesawat
sederhana (pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos).
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
8
2. Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16
8
3. Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana.
17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25
9
Jumlah 25
3.7. Analisis Instrumen Soal Tes Evaluasi 3.7.1. Pelaksanaan Tes Uji Coba Instrumen
Sebelum soal diberikan pada kelas yang diteliti, terlebih dahulu soal diujicobakan pada sekolah lain untuk mengetahui kelayakan setiap butir soal. Setiap butir soal disebut layak apabila butir soal tersebut valid dan soal tersebut reliabel. Tes uji coba instrumen dilaksanakan pada kelas 5 SDN 1 Tepusen.
3.7.2. Analisis Butir Soal
Analisisa butir soal dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji reabilitas. Berikut penjabarannya:
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Purwanto (2012: 137) validitas merupakan syarat yang terpenting dalamsuatu alat evaluasi. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Selain itu Sugiyono (2012: 172) menyatakan bahwa hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang siteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen yang berupa soal pilihan ganda. Namun sebelum instrumen tersebut diberikan kepada responden, instrumen terlebih dahulu harus diuji apakah sudah valid. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16,0, dengan nilai r tabel. R tabel dirinci pada taraf signifikan 5% dan jumlah data (N) = 40, maka didapat r tabel sebesar 0,312 (Sugiyono, 2012: 455).
Sebelum dilakukan uji validitas, terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen soal. Berdasarkan hasil pengolahan uji validitas (terdapat dalam lampiran) pada soal yang telah disiapkan untuk evaluasi siklus 1 yang berjumlah 40 terdapat 13 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 3, 6, 8, 10, 13, 17, 24, 25, 30, 32, 34, 36, dan 34. Kemudian 13 soal tersebut tidak dipakai untuk evaluasi pada akhir siklus 1. Hal ini berarti ada 27 soal yang valid, karena dalam evaluasi siklus 1 yang dipakai adalah 25 soal maka 2 soal yang valid lainnya tidak terpakai dalam evaluasi siklus 1. Sedangkan pada pengolahan uji validitas siklus 2 menghasilkan yang berjumlah 40 terdapat 26 soal yang valid. Hal ini terdapat 14 soal yang tidak valid. Soal-soal tersebut adalah soal nomor 7, 9, 11, 18, 19, 20, 22, 24, 28, 29, 32, 34, 38, dan 40. Dari 26 soal yang valid dipilih 25 soal untuk dipakai pada evaluasi siklus 2.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2012: 173) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Peneliti menggunakan Software SPSS Statisctic 16,0 dengan Analyze – Scale – Reliability Analysis untuk menghitung reabilitas dari instrumen yang akan diujikan. Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistics, khususnya pada kolom Cronbach’s Alpha. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Wardani, 2010: 35) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang memuaskan. Sebelum dilakukan uji reliabilitas, terlebih dahulu diadakan uji instrumen soal. Hasil dari reliabilitas soal yang telah diujicobakan (terdapat dalam lampiran) pada siklus 1 menunjukkan angka 0, 941 pada tabel Cronbach’s Alpha. Hal ini berarti reliabilitas soal sangat memuaskan. Hal ini juga terjadi pada soal siklus 2 yang menunjukkan angka 0, 925 pada tabel Cronbach’s Alpha yang berarti reliabilitas soal sangat memuaskan.
3.8. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah seluruh data yang akan diteliti telah terkumpul untuk mengetahui tingkat keberhasilan akan tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan. Data yang terkumpul berupa data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus 1, siklus 2.
Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif berdasarkan hasil observasi tiap pertemuan dalam dua siklus.
Analisis data kuantitatif diambil berdasarkan hasil belajar yang berupa tes evaluasi atau tes formatif yang diolah untuk mencari nilai tertinggi, nilai tertendah, rata – rata nilai yang diperoleh seluruh siswa (mean), dan presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Berikut rumus untuk mengitung data kuantitatif:
Nilai Rata – rata
Nilai rata-rata merupakan perbandingan antara jumlah skor perolehan tes oleh siswa dibanding dengan banyaknya siswa yang mengikuti tes.
Presentase Ketuntasan Belajar Persentase ketuntasan merupakan hasil perbandingan banyaknya siswa tuntas dibanding dengan jumlah total siswa yang mengikuti tes dan dikalikan dengan seratus persen.
3.9. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan penanda yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan tiap – tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolak ukurnya adalah adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang ditunjukkan dengan minimal 80% dari seluruh siawa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 71 pada kelas 5 SD Negeri 3 Gandon Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014.