• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Studi Kelayakan Apotek (Iin Solihati G1F011013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Studi Kelayakan Apotek (Iin Solihati G1F011013)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TERSTRUKTUR KEWIRAUSAHAAN TUGAS TERSTRUKTUR KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

Disusun oleh : Disusun oleh :  Nama

 Nama : Iin Solihati: Iin Solihati  NIM

 NIM : G1F011013: G1F011013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANKESEHATAN JURUSAN FARMASI JURUSAN FARMASI PURWOKERTO PURWOKERTO 2014 2014

(2)

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

I. LATAR BELAKANG

Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai dua fungsi, fungsi sosial (pelayanan kesehatan) dan fungsi ekonomi (instansi bisnis). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan, fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat, apoteker mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang  berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional. Sedangkan fungsinya yang kedua sebagai instansi bisnis, apotek selayaknya mendapatkan keuntungan mengingat investasi yang ditanam pada pendirian operasionalnya juga tidak sedikit. Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang hanya ingin mengejar keuntungan saja tetapi juga mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu  baik serta terjamin kualitasnya (Yuliana,2013).

Adapun motivasi pendirian apotek “Sehat Farma” di daerah Kesenden, Cirebon yaitu melihat adanya peluang bisnis karena belum adanya apotek di daerah tersebut. Selain itu letaknya yang tergolong strategis yaitu dekat dengan sekolah, swalayan, balai pengobatan dan rumah makan yang memungkinkan untuk memperoleh keuntungan yang besar. Dengan adanya apotek tersebut juga dapat membantu masyarakat untuk memperoleh obat dengan jarak yang lebih dekat dan masyarakat akan memperoleh informasi yang tepat mengenai obat yang mereka gunakan.

II. NAMA DAN ALAMAT APOTEK

 Nama Apotek : Apotek Sehat Farma

Alamat :Jalan Diponegoro , Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Cirebon.

III. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK

1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat demgam menjalankan fungsi sebagai tempat pelayanan informasi kesehatan dan meningkatkan pemahaman

(3)

masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek  pengobatan sendiri (swamedikasi)

2. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat  pada umumnya

3. Memperkenalkan profesi apoteker kepada masyarakat dengan menerapkan Pharmaceutical Care

4. Menerapkan nila-nilai enterpreneurship dalam bidang kefarmasian

5. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan\

IV. VISI DAN MISI

Visi : menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan

Misi apotek meliputi :

1. Menyediakan obat yang bermutu, asli serta tidak ilegal dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat

2. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif dengan konsep mengutamakan konsumen

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal

V. PENGELOLAAN DAN FUNGSI APOTEK

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi : 1. Pemilihan lokasi

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek : a. Letaknya strategis

 b. Penduduk yang cukup padat c. Daerah yang ramai

d. Dekat dengan tempat praktek dokter

e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi: a. Fotokopi SIK atau SP

(4)

 b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam  bentuk akte hak milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi. (Kumanireng, 2012)

Menurut KepMenKes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002, disebutkan bahwa persyaratan-persyaratan apotek adalah sebagai berikut:

a) Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerjasama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan farmasi yang lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.

b) Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi yang lain di luar se

c)  Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek adalah:

a)Lokasi dan Tempat, Jarak antara apotek tidak lagi dipersyaratkan, namun sebaiknya tetap mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan  pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, dan kemampuan daya beli penduduk di sekitar lokasi apotek, kesehatan lingkungan, keamanan dan mudah dijangkau masyarakat dengan kendaraan.

b).Bangunan dan Kelengkapan, Bangunan apotek harus mempunyai luas dan memenuhi persyaratan yang cukup, serta memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek serta memelihara mutu perbekalan kesehatan di bidang farmasi. Bangunan

(5)

apotek sekurang-kurangnya terdiri dari : ruang tunggu, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang penyimpanan obat, ruang peracikan dan  penyerahan obat, tempat pencucian obat, kamar mandi dan toilet. Bangunan

apotek juga harus dilengkapi dengan : Sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang baik, Alat pemadam kebakaran yang befungsi  baik, Ventilasi dan sistem sanitasi yang baik dan memenuhi syarat higienis,

Papan nama yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA, alamat apotek, nomor telepon apotek.

c) Perlengkapan Apotek , Apotek harus memiliki perlengkapan, antara lain:

 Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan, mortir, gelas

ukur dll.

 Perlengkapan dan alat penyimpanan, dan perbekalan farmasi, seperti lemari

obat dan lemari pendingin.

 Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas.

 Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan beracun.  Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan

 peraturan per-UU yang berhubungan dengan apotek.

 Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi, salinan resep

dan lain-lain

VI. STRATEGI

Strategi yang pertama kali dilakukan adalah strategi pemasaran apotek agar masyarakat luas tahu tentang berdirinya apotek ini dengan cara menyebarkan  brosur, memasang iklan, dan spanduk. Kemudian dilakukan strategi khusus,

seperti:

1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh apoteker pengelola apotek (APA)

2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain.

3. Monitoring pasien, bisa dilakukan via telpon maupun sms, terutama untuk  pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakuuntuk mengontrol keadaan  pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.

(6)

4. Fasilitas yang menarik, seperti ruang tunggu yang nyaman, TV, tempat duduk nyaman, bahan bacaan (koran, majalah), serta tempat parkir yang luas.

5. Kerjasama dengan praktek dokter dan apotek lain

6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput ( dengan catatan masih dalam wilayah sekitar apotek)

7. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan terapi yang rasional dan nyaman bagi pasien

8. Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi kerja

9. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat

10. Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek

VII. ASPEK LOKASI

Apotek Sehat Farma yang akan didirikan terletak di lokasi Jl P.Diponegoro Kel. Kesenden Kec.Kejaksan, Kota Cirebon. Lokasi apotek tergolong sangat strategis yang dapat mendorong keberhasilan dan penghasilan dari apotek nantinya.

1. Denah Lokasi

(7)

Denah ruang apotek

2. Data-data pendukung a. Kepadatan penduduk

Apotek Sehat Farma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dekat dengan perumahan warga, sekolah, pasar, rumah makan, serta tempat perbelanjaan.\

 b. Tingkat sosial dan ekonomi

Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat di sekitar apotek yang akan didirikan ini cukup tinggi. Tingkat ekonomi dan konsumsi penduduk secara umum cenderung menengah kebawah.

c. Pelayanan kesehatan lain

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat 2 tempat  praktek dokter umum dan 1 dokter spesialis jantung.

(8)

d. Jumlah apotek

Di jalan p. Diponegoro sendiri belum ada apotek yang didirikan, makan  jika akan didirikan apotek sehat farma ini maka apotek ini adalah apotek

satu satunya yang ada di jalan diponegoro. Jumlah apotek terdekat sebagai mitra adalah 3 yaitu Apotek Samadikun (± 1 km) , Apotek Siliwangi (± 1 km) dan Apotek Garuda (± 1 km). Dengan melihat lokasi yang strategis maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya.

e. Aman

Lingkungan apotek sehat farma relatif aman karena berada dekat dengan kantor polisi air.

f. Mudah dijangkau

Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak dipinggir jalan , dan memiliki area parkir yang luas.

VIII. PELUANG/ PROSPEK PEMASARAN

Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan cara pengobatan mandiri masyarakat (swamedikasi), maka pendirian apotek sehat farma mempunyai prospek pemasaran ke depan yang cuku bagus, karena:

1. Kepadatan penduduk yang tinggi di sekitar wilayah apotek (dekat dengan  pasar)

2. Tingkat pendidikan masyarakat yang baik

3. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan merupakan jalur alternatif yang mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan

4. Lingkungan sekitar relatif aman

5. Strategi pemasaran apotek yang mengedepankan citra apotek yang lebih ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di apotek.

(9)

IX. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi pasar

Letak atau lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat  pemukiman penduduk.

2. Perkiraan konsumen: a. Resep

 b. Konsumen yang membeli obat bebas dan komoditi lain 3. Market share

Jumlah pesaing di sekitar apotek sehat farma : 3 apotek

Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek bahagia farma setiap hari sebanyak 3 pembelian resep, 10 pembelian OWA, dan 100 obat bebas.

X. RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN

a. Tingkat pelayanan

Dalam pelayanan penjualan obat kami memberikan layanan yang memuaskan melalui adanya pemberian informasi obat, kenyamanan ruang tunggu, dan keramahan pelayanan.

 b. Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga  berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar. Juga didasarkan pada persaingan harga dengan usaha apotek yang lain.

c. Kegiatan promosi

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media masa cetak, leaflet dan spanduk, serta siaran di beberapa stasiun radio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan masyarakat ataupun instansi  pemerintah/swasta.

d. Kelengkapan barang

Kelengkapan barang dapat menentukan perkembangan usaha mendatang. Ketersediaan semua kebutuhan produk obat dari masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan, pendapatan, dan tingkat pemasaran yang lebih luas.

(10)

XI. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan sumber daya manusia yang baik, yang memiliki komunikasi efektif dan elegan dalam menangani semua kegiatan yang berhubungan dengan apotek baik administratif maupun pelayanan di apotek. Kebutuhan pegawai di apotek ini disesuaikan dengan jumlah  pengunjung dan penjualan obat. Apotek sehat farma ini akan merekrut 3 orang

karyawan yang terdiri dari:

a. Apoteker pengelola apotek : 1 orang  b. Apoteker pendamping : 1 orang c. Administrasi umum : 1 orang

XII. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN 1. Bangunan

Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan, kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang tunggu pasien, tempat parkir, dan toilet. Bangunan dilengkapi dengan kipas angin, penerangan, sumber air yang memenuhi persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat sampah. Juga dibutuhkan papan nama yang terdiri dari papan nama apotek dan papan nama apoteker dengan SIA terpampang jelas.

2. Perbekalan Farmasi

Perbekalan farmasi yang diperlukan adalah:

a. Obat keras ( Obat dengan Resep dan Obat wajib apotek)  b. Obat bebas dan bebas terbatas

c. Alat kesehatan, meliputi : timbangan badan, pispot, masker, tutup kepala, sarung tangan, termometer, perban, kateter, spuit, dll.

d. Kosmetik, produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan  bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll)

e. Bahan baku obat 3. Perlengkapan

4. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan 5. Alat perbekalan farmasi

(11)

6. Wadah pembungkus dan pengemas untuk penyerahan obat 7. Alat administrasi

XIII. ASPEK MODAL DAN BIAYA . Permodalan

a. Modal awal Rp. 70.227.000

 b. Alokasi Modal

1) Sewa gedung 1 tahun @ Rp 10.000.000 Rp. 10.000.000

2) Perlengkapan apotek Rp. 3.477.000 1. Gelas ukur 50 ml Rp. 50.000 2. Gelas ukur 100 ml Rp. 60.000 3. Erlemeyer 100 ml Rp. 30.000 4. Gelas piala 100 ml Rp. 20.000 5. Gelas piala 500 ml Rp. 35.000 6. Corong diameter 7,5 c Rp. 18.000 7. Thermometer skala 100OC Rp. 15.000 8. Mortir diameter 8 cm dan alu Rp. 20.000 9. Spatel logam dan porselen Rp. 8.000 10. Cawan penguap porselen Rp. 15.000

11. Batang pengaduk Rp. 6.000

12. Timbangan gram (anak timbangan) Rp. 1.600.000 13. Timbangan mg(anak timbangan) Rp. 1.600.000

(12)

3) Perlengkapan penunjang Rp. 12.625.000 1. Etalase 200 x 50 x 110 cm Rp. 1.000.000 2. Etalase 100 x 50 x 250 cm Rp. 1.500.000 3. Meja Penyerahan dan kasir 2 buah Rp. 420.000

4. Meja kerja Apoteker Rp. 500.000

5. Meja Racik 100 x 200 cm Rp. 300.000 7. Kursi kayu panjang 2x0,6 m 2 bh Rp. 3.500.000 8. Lemari Narkotika 40x80x100 cm Rp. 300.000

9. Lemari es Rp. 1.000.000

10. Dispenser + gallon air Rp. 150.000 11. lampu 8 watt 5 buah Rp. 115.000 12. Kabel Rol 2 buah Rp. 40.000 13. Komputer + printer 1 set Rp. 3.500.000 14. Kipas angin 2 buah Rp. 250.000

15. Timbangan badan Rp. 50.000

4) Perlengakapan administrasi Rp. 750.000

1. Blangko salinan resep 2 set Rp. 100.000 2. Balngko kwitansi 2 set Rp. 100.000

3. Pesawat Telepon Rp. 150.000

4. Pembungkus obat dan etiket Rp. 250.000 5. Alat tulis dan buku Rp. 100.000

(13)

5) Perizinan Rp. 3.375.000 1. Biaya Rekomendasi SP dan ISFI Rp. 100.000

2. Biaya Rekomendasi SIA Rp. 200.000 3. Bayar Iuran anggota ISFI 1 tahun Rp. 300.000 4. Bayar administrasi apoteker 2 orang Rp. 600.000 5. Akta Notaris APA dan APING Rp. 1.000.000

6. SIA Rp. 65.000 7. SP Rp. 750.000 8. FI edisi terbaru Rp. 330.000 9. MIMS Rp. 30.000 6) Pembelian obat Rp. 40.000.000 Jumlah Rp. 70.227.000

c. Perencanaan Anggaran dan Pendapatan Tahun I

1. Biaya operasional Rp. 40.600.000

1) APA Rp. 1.000.000/bulan Rp. 12.000.000 2) APING Rp. 800.000/bulan Rp. 9.600.000 3) Administrasi umum Rp. 500.000/bulan Rp. 6.000.000 4) Sewa bangunan/tahun Rp. 10.000.000 5) Rekening Listrik Rp. 150.000/bulan Rp. 1.800.000 6) Rekening air Rp. 50.000/bulan Rp 600.000

(14)

7) Rekening Telepon Rp. 50.000/bulan Rp. 600.000

Biaya Tetap (Fix cost)

Biaya Tetap = Rp.40.600.000/tahun = Rp. 3.383.333/bulan

2. Proyeksi Pendapatan tahun I

Pada tahun ke- 1 diproyeksikan resep yang masuk 3 lembar per hari dengan  perkiraan harga rata-rata Rp. 85.000/lembar, omset OWA per hari Rp. 100.000,

dan omset obat bebas per hari Rp. 250.000. 1. Penjualan obat resep

3 lembar x 30 x Rp. 85.000 = Rp. 7.650.000 2. Penjualan OWA

30 x Rp. 100.000 = Rp 3.000.000 3. Penjualan obat bebas

30 x Rp. 250.000 = Rp. 7.500.000

Total Penjualan = Rp. 18.150.000 (per bulan)

Keuntungan dari penjualan per bulan 1. Penjualan obat resep

30% x Rp 7.650.000 = Rp 2.295.000 2. Penjualan OWA

25% x Rp 3.000.000 = Rp 750.000

Jenis Obat Keuntungan Indeks penjualan Jumlah

Resep 30% 1,3

OWA 25% 1,2

Obat bebas 25% 1,1

(15)

3. Penjualan obat bebas 25% x Rp 7.500.000 = Rp 1.875.000 Total keuntungan/bulan = 2.295.000 + 750.000 + 1.875.000 = Rp 4.920.000 Biaya Variabel/tahun a. Obat resep = 70% x Rp 7.650.000 x 12 = Rp 64.260.000  b. OWA = 75% x Rp 3.000.000 x 12 = Rp 27.000.000 c. Obat bebas = 75% x Rp 7.500.000 x 12 = Rp 67.500.000

Jumlah biaya variabel = Rp 158.760.000 d. Biaya tetap = Rp 40.600.000

4. Laba bersih = Total penjualan –  Biaya operasional = 18.150.000 –  13.230.000 –  3.383.300 = Rp 1.536.700 / bulan

5. Keuntungan per tahun = laba x 12

= Rp 1.536.700 x 12 = Rp 18.440.400

BEP (Break event point) 1. Pay Back Periode

Pay Back Periode = 

 

= 

 

= 3,80 ( 3 tahun 8 bulan) 2. Return of Investement (ROI)

ROI =  

  x 100 %

= 

 

x 100 %

(16)

3.

Break Event Point (BEP) BEP

=

    x Biaya tetap =



    x Rp 40.600.000 = Rp 149.774.390 / tahun 4. Presentase BEP =     x 100% =       x 100% = 69,35 % 5. Kapasitas BEP

Kapasitas BEP = Presentase BEP x (jumlah lembar resep per tahun) = 69,35 % x (3 lembar x 30 hari x 12 bulan)

= 749 lembar/tahun atau 63 lembar/bulan

IX. PEMBAHASAN

Apotek yang akan didirikan bernama Apotek Sehat Farma. Tujuan didirikannya apotek ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tentang pelayanan informasi obat terutama dalam hal swamedikasi, untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat serta untuk membuka lapangan pekerjaan yang baru. Apotek terserbut akan didirikan di Jalan Diponegoro Cirebon. Letak apotek ini dapat dikatakan strategis karena jalan tersebut ramai dan juga lokasinya dekat dengan pasar, sekolah, perumahan warga, tempat praktek dokter, dan masih banyak lainnya. Selain itu, lingkungan tempat berdirinya apotek ini bisa dibilang aman dan mudah dijangkau dengan kendaraan karena berada di pinggir jalan besar.

Modal yang digunakan untuk mendirikan apotek sehat farma merupakan modal pribadi yaitu sebesar Rp 70.227.000 . biaya tersebut digunakan untuk menyewa tempat, membeli alat dan barang-barang untuk keperluan pendirian apotek, membeli obat-obatan, serta untuk pengurusan perijinan pendirian apotek, dan lain sebagainya. Tenaga kerja yang bekerja di apotek ini ada 3

(17)

yaitu sebagai Apoteker Pengelola Apotek, Apoteker Pendamping, dan Administrasi umum.

Dari analisis Kondisi BEP adalah keadaan dimana total cost sama dengan total revenue, yaitu jumlah penjualan tepat dapat menyamai  jumlah fixed cost, biaya produksi dan depresiasi yang harus dibayarkan. Break even point apotek dicapai pada jumlah konsumen 749 dengan nilai Rp. 85.000,-. Payback periode menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi total. Pay Back Period dicapai pada 3,8 tahun. ROI yang diperoleh dengan perolehan laba sebesar Rp. 18.440.000  per tahun adalah 26,25%

X. PENUTUP Kesimpulan

1. BEP (Break Event Point) dicapai pada jumlah konsumen konsumen 749 dengan nilai Rp. 85.000,-.

2. Pay Back Period dicapai pada 3,8 tahun.

3. ROI yang diperoleh dengan perolehan laba sebesar Rp. 18.440.000 per tahun adalah 26,25%.

Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian Apotek Sehat Farma di Jalan Diponegoro Cirebon mempunyai prospek baik, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.

(18)

XI. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Studi Kelayakan Apotek. http://jendelafarmasi.blogspot.com Diakses tanggal 10 Januari 2014

Kumanireng, Maria, L. 2012. Pendirian Apotek. http://rynchumanireng.wordpress.com diakses tanggal 10 Januari 2014

Yuliana. 2013. Pendirian Apotek. http://yetty2013.wordpress.com Diakses tanggal 10 Januari 2014

(19)

Ayat Al-Qur’an tentang Kewirausahaan Surat As-Shaf ayat 10 dan 11

                                 

(

)

10.Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu  perdagangan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?

                                          

            

 (

)

11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di j alan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui.

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 14 apotek yang diteliti guna mengetahui bagaimana dan apakah ada hubungan antara profil pelayanan apotek yang sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan pelayanan

Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila menjamin pemenuhan spesifikasi teknis seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam dokumen lelang. Spesifikasi Teknis seluruh

(2) IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan atas setiap perencanaan teknis bangunan gedung yang telah memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis

a) Kondisi fisik lingkungannya tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan. b) Kondisi bangunan yang sangat buruk serta bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan

Dengan demikian peran Apoteker (APA) sangat penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat.Selain harus pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian

Runag Pagelaran memang saya desain dengan luasan yang cukup luas dan besar karena judul saya adalah Pusat Kerajinan Batik Jawa Tengah dan mempunyai lingkup yang cukup luas

Dengan demikian peran Apoteker (APA) sangat penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat.Selain harus pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja,melainkan

Sebanyak 14 apotek yang diteliti guna mengetahui bagaimana dan apakah ada hubungan antara profil pelayanan apotek yang sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan pelayanan