UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1951
TENTANG
PERNYATAAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN 1948 NR. 23 DARI REPUBLIK INDONESIA
UNTUK SELURUH INDONESIA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dal am Negara Kesat uan Republ ik Indonesia bel um ada Undang-undang mengenai pengawasan perburuhan yang sesuai dengan keadaan sekarang;
bahwa ket iadaan Undang-undang it u sangat dirasakan dan ol eh karenanya perl u segera mengadakannya;
bahwa dengan menunggu sel esai nya peker j aan t er sebut t erl ebih dahul u perl u dij al ankan Undang-undang pengawasan perburuhan Republ ik Indonesia yang sudah ada;
bahwa "Undang-undang Pengawasan Perbur uhan Tabun 1948" dari Republ ik Indonesia adal ah sal ah sat u Undang-undang yang dibut uhkan dan ol eh karenanya perl u l ekas dij al ankan unt uk sel uruh Indonesia;
Mengi ngat : pasal 36 dan 89 Undang-undang Dasar Sement ara Republ ik Indonesia;
Dengan perset uj uan Dewan Perwakil an Rakyat Republ ik Indonesia;
Memut uskan :
Dengan membat al kan segal a perat uran yang berl awanan dengan Undang-undang i ni, menet apkan :
ditje n Pe
ratu ran
Peru nda
ng-u ndang
UNDANG-UNDANG PERNYATAAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN 1948 No. 23 DARI REPUBLIK INDONESIA UNTUK SELURUH INDONESIA.
PASAL 1.
Menyat akan berl aku unt uk sel uruh Indonesia Undang-undang Pengawasan Perburuhan t anggal 23 Jul i 1948 No. 23 dari Republ ik Indonesia yang bunyi nya sebagai berikut :
BAGIAN 1.
Tent ang pengawasan perbur uhan.
Pasal 1.
(1) Pengawasan perbur uhan diadakan guna :
a. mengawasi berl akunya Undang-undang dan perat uran-per at uran perburuhan pada khususnya;
b. mengumpul kan bahan-bahan ket erangan t ent ang soal -soal hubungan kerj a dan keadaan perburuhan dal am art i yang sel uas-l uasnya guna membuat Undang-undang dan perat uran-perat uran perburuhan;
c. menj al ankan pekerj aan l ai n-l ainya yang diserahkan kepadanya dengan Undang-undang at au per at uran-perat uran l ainnya;
(2) Ment eri yang diserahi urusan perbur uhan mengadakan l apor an-t ahunan t ent ang pekerj aan pengawasan perburuhan.
BAGIAN 11.
Hak pegawai -pegaw ai pengawasan perbur uhan unt uk memperol eh ket erangan.
Pasal 2.
(1) Ment eri yang diserahi ur usan perburuhan at au pegawai yang dit unj uk ol ehnya, menunj uk pegawai -pegawai yang di beri kewaj iban menj al ankan pengawasan perbur uhan.
(2) Pegawai -pegaw ai t ersebut dal am ayat (1) pasal ini , besert a pegaw ai- pegawai pembant u yang mengikut inya, dal am mel akukan kewaj iban- kewaj iban t er sebut dal am pasal I ayat (1), berhak memasuki semua t empat -t empat , dimana dij al ankan at au biasa di j al ankan pekerj aan, at au dapat disangka bahw a disit u dij al ankan pekerj aan dan j uga segal a rumah yang disew akan at au dipergunakan ol eh maj ikan at au wakil nya
ditje n Pe
ratu ran
Peru nda
ng-u ndang
unt uk perumahan at au peraw at an buruh.
Yang dimaksudkan dengan pekerj aan ial ah peker j aan yang dij al ankan ol eh buruh unt uk maj ikan dal am suat u hubungan kerj a dengan menerima upah.
(3) Jikal au pegawai -pegawai t ersebut dal am ayat (1) dit ol ak unt uk memasuki t empat -t empat t ermaksud dal am ayat (2) maka mereka memasukinya, j ika perl u dengan bant uan Pol i si Negara.
Pasal 3.
(1) Maj i kan at au w akil nya, demikian pul a semua buruh yang beker j a pada maj ikan it u, at as permint aan dan dal am wakt u sepant asnya yang dit ent ukan ol eh pegawai-pegawai t ersebut dal am pasal 2 ayat (1), waj ib memberi semua ket erangan ket erangan yang sej el as-j el asnya, baik dengan l i san maupun dengan t ert ul is, yang di pandang perl u ol ehnya guna memperol eh pendapat yang past i t ent ang hubungan ker j a dan keadaan perburuhan pada umumnya di dal am perusahaan it u pada wakt u it u at au/ dan pada wakt u yang t el ah l ampau.
(2) Pegawai -pegaw ai t er sebut di at as ber hak menanyai buruh dengan t idak dihadiri ol eh orang ket iga.
(3) Dal am menj al ankan t ugasnya pegawai-pegawai t ersebut diwaj ibkan berhubungan dengan organisasi bur uh yang bersangkut an.
Pasal 4.
At as permint aan pegaw ai-pegawai t ersebut dal am pasal 2 ayat (1), maj i kan at au wakil nya waj ib menunj uk seor ang pengant ar unt uk memberi ket erangan-ket erangan pada wakt u diadakan pemeri ksaan.
BAGIAN III. Menyimpan r ahasia.
Pasal 5.
Pegawai -pegaw ai besert a pegawai -pegaw ai pembant u t ersebut dal am pasal 2 di l uar j abat annya waj ib mer ahasiakan segal a ket erangan t ent ang r ahasia-rahasia di dal am suat u per usahaan, yang didapat nya berhubung dengan j abat annya.
ditje n Pe
ratu ran
Peru nda
ng-u ndang
BAGIAN IV. At uran hukuman.
Pasal 6.
(1) Barang si apa dengan sengaj a membuka rahasia yang dipercayakan kepadanya t ermaksud dal am pasal 5, dihukum dengan hukuman penj ara sel ama-l amanya enam bul an at au denda sebanyak-banyaknya enam rat us rupiah dengan t idak at au dipecat dari hak memangku j abat an.
(2) Barang siapa kar ena kesil apannya menyebabkan r ahasia it u menj adi t erbuka, dihukum dengan hukuman kurungan sel ama-l amanya t iga bul an at au denda sebanyak-banyaknya t iga rat us rupiah.
(3) Tidak ada t unt ut an t erhadap hal -hal t er sebut dal am ayat (1) dan (2), j ikal au t idak ada pengaduan dari maj ikan yang berkepent ingan at au wakil nya.
(4) Barang siapa menghal ang-hal angi at au menggagal kan sesuat u t indakan yang dil akukan ol eh pegawai -pegaw ai dal am mel akukan kewaj ibannya sepert i t er sebut dal am pasal 2, begit u pul a barang siapa t idak memenuhi kewaj ibannya t ermaksud dal am pasal 3 ayat (1), di hukum dengan hukuman kurungan sel ama-l amanya t iga bul an at au denda sebanyak-banyaknya l ima rat us r upiah.
(5) Barang si apa t idak memenuhi kewaj ibannya t ersebut dal am pasal 4, dihukum dengan hukuman kurungan sel ama-l amanya t iga bul an at au denda sebanyak-banyaknya l ima rat us r upiah.
(6) Hal -hal yang dikenakan hukuman t er sebut dal am ayat (1) dan (2) dianggap sebagai kej ahat an, sedangkan yang t ersebut dal am ayat (4) dan (5) dianggap sebagai pel anggaran .
Pasal 7.
(1) Jikal au yang dikenakan hukuman t ersebut dal am pasal 6 it u suat u badan hukum, maka t unt ut an dan hukuman dil akukan t erhadap pengurus badan hukum it u.
(2) Jikal au ur usan badan hukum it u diser ahkan kepada badan hukum l ain, maka t unt ut an dan hukuman dil akukan t erhadap pengur us badan hukum l ain yang mengurus it u.
ditje n Pe
ratu ran
Peru nda
ng-u ndang
BAGIAN V.
Tent ang mengusut pel anggar an dan kej ahat an.
Pasal 8.
Sel ain dari pada pegawai-pegawai , yang berkewaj iban mengusut pel anggaran dan kej ahat an pada umumnya, pegaw ai-pegawai t ersebut dal am pasal 2 dan orang-orang l ain yang menur ut Undang-undang dit unj uk dan diberi kekuasaan unt uk it u, kecual i di waj ibkan unt uk menj aga dan membant u supaya at uran-at uran dal am Undang-undang i ni di j al ankan, diwaj ibkan j uga unt uk mengusut hal -hal yang dikenakan hukuman t er sebut dal am pasal 6.
PASAL II.
Undang-undang ini mul ai berl aku pada har i di undangkan.
Agar supaya set iap orang dapat menget ahui nya, memerint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempat an dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t anggal 6 Januari 1951. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SOEKARNO
MENTERI PERBURUHAN,
SUROSO.
Diundangkan
pada t anggal 8 Januari 1951 MENTERI KEHAKIMAN,
WONGSONEGORO.
ditje n Pe
ratu ran
Peru nda
ng-u ndang