• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN SALAWAT AL-BANJARI TERHADAP SPIRITUALITAS MAHASISWA ANGGOTA IQMA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN SALAWAT AL-BANJARI TERHADAP SPIRITUALITAS MAHASISWA ANGGOTA IQMA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA."

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

RICHA DIANA YANTI D31212113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)

terhadap Spiritualitas Mahasiswa Anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya. Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabay.

Seiring perkembangan zaman, salawat al-banjari menjadi sorotan muda-mudi Jawa Timur untuk mengembangkan seni music islami, maka salawat al-banjari menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan kecintaannya kepada baginda Rasul Muhammad SAW, yang akan berpengaruh terhadap spiritualitas manusia kepada sang khaliq menuju insan yang kamil. Oleh karena hal itulah penulis mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pembelajaran Salawat Al-Banjari Terhadap Spiritualitas Mahasiswa Anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya.”

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana pembelajaran salawat al-banjari di IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya, bagaimana spiritualitas mahasiswa anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya, serta bagaimana pengaruh pembelajaran salawat terhadap spiritualitas mahasiswa anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya?

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran salawat al-banjari, untuk mengetahui dan mendeskripsikan spiritualitas mahasiswa, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran salawat terhadap spiritualitas mahasiswa anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya.

Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan kedua, peneliti menggunakan metode diskriptif dengan menggunakan rumus prosentase, sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga menggunakan rumus product moment. Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, maka diperoleh jawaban bahwa pembelajaran salawat di IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya adalah tergolong “Baik”. Hal ini terbukti dari data angket yang sudah dianalisa peneliti dengan hasil prosentase 81,43%, yakni berada di antara 76% - 100%. Bahwa spiritualitas Mahasiswa di IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya tergolong “Baik” yang terbukti dari data angket yang telah dianalisa peneliti dengan hasil prosentase 82,9% yang berada di antara 76% - 100%.

(6)

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ... 7

F. Hipotesis Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 8

H. Sistematika Pembahasan ... 10

(7)

5. Hukum Bersalawat ... 20

6. Keistimewaan Salawat ... 20

B. Kajian tentang Spiritualitas 1. Pengertian Spiritualitas... 23

2. Ciri-Ciri Spiritualitas ... 25

3. Langkah Meningkatkan Spiritualitas... 28

4. Aspek-Aspek Spiritualitas ... 32

C. Pengaruh Pembelajaran Salawat Al-Banjari terhadap Spiritualitas Mahasiswa Anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya ... 33

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 38

B. Variabel, Indikator dan Instrumen Penelitian... 40

C. Populasi dan Sampel ... 42

D. Hipotesis ... 47

E. Teknik Pengumpulan Data ... 48

F. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Profil IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya 1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan IQMA ... 57

2. Tujuan berdirinya IQMA ... 60

3. Visi dan Misi IQMA ... 60

4. Program Kerja IQMA ... 61

5. Susunan Pengurus dan Pola Tata Kerja IQMA ... 63

(8)

1. Penyajian Data

a. Penyajian Data Observasi ... 81

b. Penyajian Data Interview ... 83

c. Penyajian Data Angket ... 86

2. Analisi Data

a. Analisis Data tentang Pembelajaran Salawat

Al-Banjari ... 104

b. Analisi Data tentang Spiritualitas Mahasiswa di

IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya ... 107

c. Analisis Data tentang Pengaruh Pembelajaran

Salawat Al-banjari Terhadap Spiritualitas

Mahasiswa di IQMA UIN Sunan Ampel

Surabaya ... 106

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 113

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan adalah banyak mengingat

Allah (dzikrullah) sebab dengan mengingat Allah hati akan tenang, pikiran

menjadi lapang serta jiwa dan perasaan seseorang akan terasa bahagia.

Bersalawat kepada Nabi adalah cara mengingat Allah. Adapun dzikir

mengandung pengertian tawakkal, percaya kepada-Nya, berpegang dan

bergantung kepada-Nya.

Salawat menurut arti bahasa adalah do’a, sedangkan menurut istilah salawat adalah salawat Allah kepada Rasulullah, berupa rahmat dan

kemuliaan (rahmat ta’dim) salawat dari malaikat kepada Nabi berupa

permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi Muhammad,

sementara salawat dari selain Nabi berupa permohonan rahmat dan ampunan.

Salawat orang-orang yang beriman ( manusia atau jin) adalah permohonan

rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi Muhammad seperti

Allahumma salli ‘ala sayyidina Muhammad.1

Ucapan salawat dan salam kepada nabi, selalu di ucapkan oleh

puluhan juta bahkan ratusan juta kaum muslimin pada setiap hari. Setiap kali

1

Wildana Wargadinata, Lc., M.Ag, Spiritual Salawat (Malang: UIN- MALIKI PRESS, 2010), h. 55.

(10)

mereka mendirikan salat, atau setiap kali mereka menyebut atau disebut nama

beliau, keluarlah ucapan dari mulut beliau salallahu ‘alayhi wa sallam. Jutaan

kitab kaum Muslimin dipenuhi nama beliau seiring dengan tulisan dan ucapan

salawat dan salam dari para penulisnya.

Banyak manfaat yang dihasilkan dari mengucapkan salawatdan salam

kepada Nabi. Diantaranya adalah mahabbah (kecintaan) kepada beliau, yakni

kecintaan yang mendalam yang bertambah dan terus menerus tertanam dan

memenuhi hati seorang muslim. Sedangkan mencintai Nabi satu kewajiban

bagi setiap muslim yang merupakan ujian keimanan baginya. Apakah ia

mencintai Nabi sepenuh hatinya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri dan

manusia seluruhnya, ataukah ia lebih mencintai dirinya sendiri dan seluruhnya

ataukah ia lebih mencintai dirinya dan seluruhnya dari pada Allah dan

Rasulullah jawabanya ada pada diri masing-masing. 2

Salawat adalah jalinan hembusan rasulullah SAW kepada Allah dan

rasa terimakasih kita kepada Rasulullah SAW. Semakin banyak kita

bersalawat, semakin bartambah cinta kita kepadanya dan Allah SWT pun akan

mencintai kita.3

Salawat adalah ungkapan trimakasih kita kepada Rasulullah SAW atas

segala jasa dan pengorbanannya yang telah menuntun kita ke jalan yang

2

Ibid., h.56-57.

3

(11)

benar. Ia pengingat akan keistimewaan dalam setiap langkah kehidupan ini,

sekaligus rasa syukur kita pada Allah SWT.

Kelak di hari kiamat, seluruh manusia akan menghadap Rasulullah

SAW sambil berucap, “Dengan kemuliaan-mu Muhammad, selamatkan aku

dari siksanya”. Saat itu hanya syafaat Rasulullah SAW yang dapat

menyelamatkan kita dari siksanya. Syafaat yang merupakan bantuan

Rasulullah Muhammad SAW dengan izin Allah SWT yang dapat

meringankan, bahkan menghapus dosa kita. Lalu siapa lagi yang menjadi

rahmat bagi seluruh alam ini selain Nabi Muhammad SAW? Sebagaimana

firman allah SWT yang terkandung dalam surat Al-Anbiya’ ayat: 107



















Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(QS. Al-Anbiya’:107)

Salawat adalah ibadah zikir yang mendatangkan pahala dan rahmat

yang begitu besar. Salawat bukan hanya sebuah bacaan namun juga

merupakan jalinan cinta dengan kekasih Allah. Allah swt dan malaikat-Nya

senantiasa bersalawat kepada Nabi Muhammad saw. Seperti tertulis dalam

Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat: 56, sebagai berikut:

(12)

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab:59)

Menurut imam Ghazali, di saat orang mencintai sesuatu, ia akan selalu

menyebutnya. Disaat ia mencintai Allah swt, ia akan selalu mengingat dan

berdzikir kepadaNya. Begitu pula disaat ia mencintai Rasulullah swt, ia tentu

akan memperbanyak salawat kepadanya. Apabila seorang hamba banyak

berdzikir kepada Allah, tetapi ia tidak bersalawat kepada Rasulullah saw,

zikirnya itu tidak sempurna.4

Manusia yang memiliki spiritual yang baik akan memiliki hubungan

kuat dengan allah, sehingga akan berdampak pula kepada kepandaian dia

dalam berinteraksi dengan manusia, karena dibantu oleh Allah yaitu hati

manusia dijadikan cenderung kepada-Nya. Kondisi spiritual seseorang itu

berpengaruh terhadap kemudahan dia dalam menjalani kehidupan ini. Jika,

spiritualnya baik, maka ia menjadi orang yang paling cerdas dalam kehidupan.

Untuk itu yang terbaik bagi kita adalah memperbaiki hubungan kita kepada

Allah, yaitu menguatkan sandaran vertikal kita dengan cara memperbesar

takwa dan menyempurnakan tawakal serta memurnikan pengabdian kita

kepada-Nya.5

IQMA adalah Ikatan Qori’ Qori’ah Mahasiswa, salah satu UKM di

kampus UIN Sunan Ampel Surabaya yang mengembangkan seni religi.

4

Dewi Yana, Dasyatnya Zikir, (Jakarta: Zikrul hakim, 2010), h.106.

5

(13)

IQMA memiliki lima bidang diantaranya bidang tilawah, dakwah, salawat,

MC dan kaligrafi. Dari kelima bidang yang ada di IQMA bidang salawat

adalah bidang yang paling banyak peminatnya selain itu bidang salawat

merupakan salah satu bidang yang masih mempertahankan alat-alat musik

tradisional, yang biasa disebut ”Terbang”. Pembelajaran salawat al-banjari di

IQMA dilakukan setiap satu minggu sekali, selain itu juga mengadakan

bimbingan khusus yang terbagi menjadi beberapa kelas. Jika seseorang

semakin banyak bersalawat semakin banyak pula kecintaannya kepada Nabi

Muhammad SAW, maka akan semakin bertambah pula nilai spiritualitas

manusia kepada Allah SWT.

Dari uraian latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengetahui

lebih jauh tentang pengaruh pembelajaran salawat terhadap spiritualitas

mahasiswa. Dengan itu judul penelitian ini: “Pengaruh Pembelajaran

Salawat Al-Banjari Terhadap Spiritualitas Mahasiswa Anggota IQMA (Ikatan Qori’ Qori’ah Mahasiswa) UIN Sunan Ampel Surabaya”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang timbul yaitu

sebagai berikut:

1. Bagaimana pembelajaran salawat al-banjari IQMA UIN Sunan Ampel

Surabaya?

2. Bagaimana spiritualitas mahasiswa anggota IQMA UIN Sunan Ampel

(14)

3. Bagaimana pengaruh pembelajaran salawat al-banjari IQMA terhadap

spiritualitas mahasiswa anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran salawat al-banjari IQMA UIN

Sunan Ampel Surabaya.

2. Untuk mengetahui bagaimana spiritualitas mahasiswa anggota IQMA UIN

Sunan Ampel Surabaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran salawat al-Banjari IQMA

terhadap spiritualitas mahasiswa anggota IQMA UIN Sunan Ampel

Surabaya.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. Akademik

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai karya ilmiah dalam upaya

mengembangkan kompetensi peneliti serta untuk memenuhi salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana strata satu (S1).

b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, bahwa

perlunya meningkatkan spiritualitas mahasiswa.

2. Praktis

a. Bagi IQMA dapat dijadikan sebagai refrensi tambahan untuk

(15)

yang lebih baik dengan memperhatikan keberadaan anggota IQMA

terutama anggota bidang salawat di IQMA.

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Pembelajaran

salawat al-banjari dan spiritual mahasiswa, lokasi yang diambil adalah

Kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.

Agar jelas dan tidak meluas pembahasan dalam skripsi ini, maka

kiranya peneliti untuk memberikan batasan masalah adalah:

1. Pembahasan tentang pembelajaran salawat al-banjari IQMA.

2. Pembahasan tentang spiritualitas mahasiswa

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari kata “hypo” artinya dibawah “Thesa” artinya

kebenaran. Jadi hipotesis artinya kebenaran dibawah, artinya kebenaran yang

perlu diuji.6 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana masalah peneliti telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyataknan sebagai jawaban

6

(16)

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empiric dengan

data.7

Sehubung dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka terdapat

dua hipotesis dalam penelitian ini yang perlu dibuktikan kebenarannya yaitu:

1. Hipotesis Nihil (Ho) atau disebut hipotesis nol yang menyatakan tidak ada

pengaruh antara variable X dan variable Y. dalam penelitian ini hipotesis

nihil (Ho) adalah pembelajaran salawat al-banjari IQMA tidak ada

pengaruh dengan spiritualitas mahasiswa UIN sunan Ampel Surabaya.

2. Hipotesis Kerja (Ha) atau disebut hipotesis Alternative yang menyatakan

pengaruh antara variable X dan variable Y atau adanya perbedaan dua

kelompok.8 Adapun hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini adalah

pembelajaran salawat al-banjari ada pengaruh dengan spiritualitas

mahasiswa UIN sunan Ampel Surabaya.

G. Definisi Operasional

Sebagai upaya antisipasi agar judul atau tema yang penulis angkat tidak

menimbulkan persepsi dan interpretasi yang keliru atau ambiguitas maka

diperlukan penjelasan yang lebih detail.

1. Pengaruh Pembelajaran Salawat Al-Banjari

7

Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, (cv.ALFABETA,2008), cet. Ke-6, h.96.

8

(17)

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.9

Pembelajaran adalah : proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar; 10

Salawat adalah jalinan hubungan Rasulullah kepada Allah SWT dan

rasa terimakasih kita pada Rasulullah SAW.11

Al-banjari adalah sebuah kesenian khas islami yang berasal dari

Kalimantan. Iramanya yang menghentak, rancak dan variatif membuat

kesenian ini masih banyak digandrungi oleh pemuda-pemudi hingga

sekarang.

IQMA (Ikatan Qori’ Qori’ah Mahasiswa) adalah Unit Kegiatan

mahasiswa yang bergerak dalam bidang seni religious.

2. Spiritualitas Mahasiswa

Spiritualitas adalah kesadaran manusia akan adanya relasi manusia

dengan tuhan atau sesuatu yang dipersepsikan sebagai sosok transenden.12

Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi13

Spiritualitas mahasiswa adalah kecerdasan jiwa orang yang sedang

belajar agar mampu mengembangkan dirinya secara utuh.

9

http://kbbi.web.id/pengaruh, diakses pada 04:52, Sabtu, 07 November 2015

10

http://kbbi.web.id/pembelajaran, diakses pada 10:18, Selasa,30 Juni 2015.

11

Habib Abdullah Assegaf, Op.Cit, h.4.

12

Dr. Abdul Jalil,M.EI, Spiritual Enterpreneurship, (Yogyakarta: LKiS:2013), h.24.

13

(18)

Jadi, Pengaruh pembelajaran salawat Al-banjari IQMA terhadap

spiritualitas mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya adalah timbulnya

sesuatu yang ikut membentuk watak mausia melalui proses belajar salawat

al-banjari untuk meningkatkan kecerdasan jiwa seseorang agar mampu

mengembangkan dirinya secara utuh.

H. Sistematis Pembahasan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mudah dan jelas serta dapat

dimengerti maka dalam skripsi ini secara garis besar akan penulis uraikan

pembahasan pada masing-masing bab berikut ini

Bab pertama, tentang pendahuluan membahas tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

pembahasan masalah, hipotesis penelitian, definisi operasional dan

sistematika pembahasan.

Bab Kedua, tentang kajian pustaka yang terdiri dari: A. Pembelajaran

salawat al-banjari B. Spritualitas mahasiswa C. Pengaruh pembelajaran

salawat al-banjari terhadap spiritualitas mahasiswa.

Bab ketiga menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi:,

jenis penelitian, rancangan penelitian, penentuan populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, instrument penelitian dan teknik analisis data.

Bab Keempat tentang pertama, diskripsi data yang didalamnya

terdapat gambar umum obyek penelitian yang menguraikan sejarah berdirinya

(19)

anggota salawat, keaadaan sarana dan prasarana. Kedua penyajian data dan

analisis data.

Bab Kelima adalah penutup yang didalamnya berisi tentang

kesimpulan dan saran.

Setelah pembahasan dari kelima bab tersebut maka pada bagian akhir

dari penelitian ini disertakan beberapa lampiran yang dianggap perlu. Hal ini

dimaksudkan untuk memperjelas dan menjadi rujukan dari inti pembahasan

(20)
(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Tentang Pembelajaran Salawat

1. Pengertian Pembelajaran Salawat Al-Banjari

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pembelajaran

berarti proses, cara, perbuatan mempelajari.1 Sedangkan menurut istilah

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.2 Dengan kata lain kegiatan

pembelajaran adalah kegiatan yang didalamnya terdapat proses mengajar,

membimbing, melatih, memberi contoh dan mengatur serta menfasilitasi

berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga tercapai

tujuan pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha sistematis

yang memungkinkan terciptanya pendidikan. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan

ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan tabiat serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.509.

2

Achjar Chalil dan Hudaya Latuconsina, Pembelajaran Berbasis Fitrah, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h.1.

(22)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat

seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.3

Sedangkan asal kata salawat adalah dari kata

yang artinya do’a, keberkahan, kemuliaan, keselamatan

dan juga ibadah.4

Maka makna salawat tergantung pada yang mambaca salawat

(subjeknnya) artinya jika salawat itu datang dari Allah SWT artinya

adalah rahmat Allah untuk makhluknya. Jika salawat itu datang dari

malaikat artinya adalah maghfirah atau ampunan atau meminta ampun.

Sedangkan jika salawat dari orang-orang mukmin, artinya adalah suatu

do’a agar Allah SWT memberikan rahmat dan kesejahtraan kepada nabi

Muhammad SAW dan keluarganya.

Salawat pun bisa dikatakan sebagai sebuah ibadah yaitu

pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah SWT serta

mengharap pahala darinya, sebagaimana yang Rasulullah janjikan bahwa

orang-orang yang bersalawat kepadannya akan mendapat pahala yang

besar, baik salawat itu dalam sebuah tulisan atau lisan (ucapan).

Dalam haditas riwayat Ibnu Majjah Thabrani, Rasulullah SAW

bersabdah:

3

Moch Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2005), h.7

4

E Purnama As-Shidqy,dkk, Mencari Berkah Basmalah, Hamdalah, dan Salawat untuk Semua Umat Muslim, (Bekasi: Al-Magfirah, 2011), h.121.

ىلصي

ىلص

ةيلصتو

(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

لاق ي لا نع هيبأ نع ةعيبر نب رماع نب ها دبع نع

نَم

َاَم لَا لَزَ ت ََ ًة َاَص َيَلَع ىَلَص

َيَلَع ىَلَص اَم ِه يَلَع يِلَصُت ُةَكِئ

. رُ ث كَيِل وَأ َكِلَذ نَم َد ِع لِقَي لَ ف

Dari Abdullah Ibn Amir Ibn Rabiah dari bapaknya, Nabi SAW bersabda: “Kalau seseorang bersalawat kepadaku, malaikat juga akan mendo’akan keselamatan yang sama baginya. Untuk itu bersalawat meski sedikit atau banyak” (HR. Ibnu Majjah Thabrani 2:182)

Jadi, Salawat adalah pernyataan hamba atas ketundukannya

kepada Allah SWT dan ungkapan rasa terimakasihnya kepada Rasulullah

SAW atas segala jasa dan pengorbanannya yang telah menuntun kita

kejalan yang benar.5

Sedangkan Al-Banjari adalah sebuah alat musik yang terbuat dari

kayu dan kulit sapi yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga bisa

mengeluarkan suara atau irama tertentu, dan digunakan sebagai pengiring

salawat.

Sehingga dapat diambil kesimpulan makna dari pembelajaran

salawat al-banjari adalah proses/cara seorang hamba untuk

mengungkapan rasa terimakasih kita pada Rasulullah SAW atas segala

jasa dan pengorbanannya yang telah menuntun kita kejalan yang benar

disertai dengan iringan musik al-banjari.

5

(24)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Manfaat Bersalawat

Setiap ibadah yang diperintahkan Allah dan rasullnya pasti

bermanfaat dan berguna ada buah dan hasil yang dapat dipetik baik cepat

maupun lambat baik di sunia maupun di akhirat . Allah ta’ala berfirman:

QS. An-Nisa:40

























Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

(QS. An-Nisa’:40).

Ganjaran yang dijanjikan Allah akan dicapai apabila seorang hamba

mengerjakan sesuatu kebaikan dengan penuh keihlasan karena allah

semata dan sesuai dengan contoh yang diberikan rasulullah.6

Salah satu ibadah yang diperintahkan kepada setiap muslim adalah

mengucapkan salawat dan salam kepada rasulullah Muhammad.

Manfaat dan ganjaran salawat amat banyak dan besar. Oleh karena

itu seorang musilim hendaknya memperbanyak salawat kepada beliau

pada setiap kesempatan.

Diantara manfaat salawat kepada Nabi Muhammad saw:7

6

Mubarak bin Mahfudh bamuallim,Lc, Fadilah salawat kepada nabi SAW,(Jakarta: Pustaka Imam asy-syafi’I 2007), h.99.

7

(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Sebagai wujud pelaksanaan perintah Allah ta’ala dan perintah rasul -Nya untuk memperbanyak salawat kepada beliau. Karena mentaati

Allah dan rasulnya menjadi sebab dalam meraih kemenangan di dunia

dan akhirat.

b. Bersesuaian dengan perbuatan Allah ta’ala dalam hal bersalawat kepada nabi Saw meskipun salawat Allah kepada nabinya berbeda

dengan salawat seorang muslim kepada beliau.

c. Bertepatan dengan perbuatan para malaikat yang juga bersalawat

kepada nabi meskipun salawat mereka berbeda dengan salawat

seorang muslim kepada beliau.

d. Orang yang bersalawat kepada nabi satu kali akan mendapat 10

salawat dari Allah dan juga salawat dari malaikat-Nya , ini sebuah

kemuliaan salawat yang besar.

e. Ditinggikan baginya 10 derajat, dicatat baginya 10 kebaikan, dan

dihapus 10 dosa / kejelekan pada setiap satu salawat.

f. Diharapkan do’a orang yang bersalawat terkabul jika do’a tersebut disertai salawat kepada nabi.

g. Salawat kepada nabi sebagai sebab untuk memperoleh syafaat dihari

kiamat kelak apabnila salawat itu disertai dengan permohonan wasilah

untuk beliau.

(26)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id i. Orang yang bersalawat kepada nabi akan memperoleh salawat dari

Allah dan para malaikatnya. Sedangkan orang yang memperoleh

salawat dari Allah dan malaikatnya akan dikeluarkan dari berbagai

kegelapan kepada cahaya islam yang haq.

j. Salawat yang menyebabkan dikembalikannya ruh rasulullah (ke

jasadnya)untuk menjawab salawat dan salam orang yang bersalawat

dan mengucapkan salam kepadanya.

3. Jenis - Jenis Salawat

Ada beberapa jenis salawat diantaranya adalah salawat tradisional

banjari dan salawat kontemporer:8

a. Salawat Tradisional Banjari

Dilihat dari penggunaan alat musik, salawat terbagi menjadi dua:

(1) tradisional dan (2) Kontemporer. Sebagian pesantren salaf masih

berpegang teguh dengan hadits yang mengharamkan penggunaan alat

musik seperti guitar, seruling dan keyboard.

Pada awalnya tradisi pembacaan salawat sangat sederhana dan

terkait erat dengan ritual keagamaan. Kemudian muncul alat rebana

yang popular di Banjar kalimantan, sehingga alat tersebut yang

mengiringi lantunan salawat. Ini menjadi ciri salawat dengan sebutan

salawat al-banjari.

8

(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Di Indonesia, pembacaan salawat ditradisikan oleh masyarakat,

yang dimotori oleh ISHARI (Ikatan Seni Hadrah Indonesia). Dalam

melantukan salawat ISHARI menggabungkan antara salawat diba’

dan mawlid sharaf al-anam. Perpanduan inilah yang paling popular di

masyarakat.

Salawat ini semakin lama semakin berkembang di Indonesia.

Pada sekitar tahun 1990-an, salawat ini berkembang sangat pesat,

ketika tuan guru Zaini Abdul Ghani dari Martapura mentradisikannya

di banjar. Perkembangan mawlid al-habshi yang dimotori oleh tuan

guru Zaini Abdul Ghani di Banjar ini, kemudian oleh sebagian

masyarakat Malang di sebut dengan Salawat al-Banjari.

b. Salawat Kontemporer

Pada perkembangannya, jam’iyah salawat mulai digandrungi

kembali oleh kalangan anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua.

Mereka mengembangkan tradisi ini dengan berbagai variasi yang

berkembang secara cepat, adalah variasi penggunaan alat musik.

Seiring dengan semakin berkembangnya tradisi pembacaan

salawat yang beraliran kontemporer, maka jenis alat musik yang

dipakai dalam setiap pembacaan salawat juga berkembang dan

bervariasi. Misalnya denga memasukkan alat musik modern seperti

(28)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengiringi pembacaan salawat. Dengan demikian alunan dan irama

lagu pun juga berkembang mengikuti perkembangan zaman sesuai

dengan minat para pencinta musik, hingga akhirnya tradisi ini menjadi

diminati oleh semua kalangan terutama kaum muda-mudi. 9

4. Macam-Macam Salawat

Salawat merupakan do’a atau pujian kita kepada Rasulullah

Muhammad SAW. Dengan kata lain agar kita kelak mendapat syafa’at dari beliau yang selalu kita sanjung, kita do’akan dan kita harapkan syafa’atnya.

Macam-macam salawat sangatlah banyak sekali, diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Salawat Badar

b. Salawat Burdah

c. Salawat Hasbih

d. Salawat Nariyah dan lain-lain

Aneka macam bacaan salawat adalah merupakan bentuk ajaran

dan tuntunan bacaan salawat yang bersumber dari rasulullah SAW. Para

ulama’ memiliki kesamaan dan perbedaan manfaat yang sebesar-besarnya untuk memperoleh satu tujuan yaitu mendapatkan keridhaan atau

kemuliaan dari Allah SWT, dan syafaat dari Rasulullah SAW.

9

(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dengan aneka macam salawat tersebut kita bisa memilih dan

mengamalkannya menurut selera dan kemampuan kita masing-masing.

5. Hukum Bersalawat

Segala di dunia ini mempunyai peraturan atau hukum, termasuk

dalam bersalawat. Mengenai hukum bersalawat, para Ulama’ berbeda

pendapat tentang perintah atau hukumnya bersalawat. Ada dua hukum

bersalawat yaitu wajib dan sunnah.

Adapun hukum salawat yang wajib di baca yaitu pada waktu

takhiyatul dalam salat (baik awal dan akhir) dan ketika salat jenazah pada

takbir kedua.10

Adapun hukum salawat yang sunnah dibaca adalah:

a. Pada malam hari jum’at

b. Ketika menyebut dan mendengar nama Rasulullah SAW

c. Ketika masuk dan keluar masjid

d. Ketika zaiarah kubur

e. Pada permulaan dan akhir do’a f. Sebelum khotbah

6. Keistimewaan Shalawat

Salawat kepada rasulullah memiliki keistimewaan yang luar biasa.

Al-fasih dalam syarah dalailnya menyatakan bahwa salawat merupakan

10

(30)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id piranti terpenting bagi yang ingin mendekati tuhannya hal ini karena di

tinjau dari beberapa aspek diantaranya:

a. Salawat mengandung tawasul kepada Allah SWT. Dengan perantara

kekasih dan pilihannya Allah swt.

b. Allah swt telah memerintahkan dan memotivasi kita untuk bersalawat

kepada nabi SAW sebagai penghormatan dan penghargaan atas beliau.

c. Menjanjikan sebaik-baik tempat kembali bagi yang mengamalkan dan

memberikan kesuksesan pahala yang melimpah.

d. Salawat merupakan amalan yang mudah terkabul , membuat kondisi

hati menjadi bersih dan melalui salawat barokah-barokah itu

diturunkan dan do’a-do’a dikabulkan.11

e. Seorang bias mencapai kerelaan tuhan yang maha pengasih , mendapat

kebahagiaan dan kepuasan lahir batin, diampuni dosa-dosanya serta

mampu menapak tangan menuju tingkatan tertinggi.12

Dan ketahuilah keistimewaan salawat, yaitu kalau kita membaca

salawat, maka kita akan memperoleh sepuluh salawat dari Allah SWT. Ini

berdasarkan pada sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

11

Muhammad syukron maksum & A. fathoni el-Kaisy. Rahasia Sehat berkah salawat,

(Yogyakarta: Best Publiser 2009), h.39.

12

(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

َع ن

َأ َن

س

َم نب

ِلا

َق ك

َلا

َق :

َلا

َر

ُس و

ُل

: ها

«

نَم

َص

َع ىَل

َل

َص َي

َا

َو ًة

ِحا

َد

َلَص ، ًة

َع ُها ى

َل ي ِه

َع تَطُحو ، ٍتاَوَلَص َر شَع

ُه

َل تَعِفُرو ، ٍتايطَخ ُر شَع

ُه

ٍتاَجَرَد ُر شَع

»

دمأو يئاس لا اور

حيحص ثيدح و و امرغو

Dari Anas bin malik radhiallahu‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah

Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan

shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat (di surga kelak)”( HR An-Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban rahimahullah, al-Hakim

rahimahullah dan disepakati oleh adz-Dzahabi, rahimahullah juga oleh Ibnu hajar rahimahullah).13

Itu berarti Allah SWT akan memberi sepuluh rahmat bagi orang yang

bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW, meski hanya sekali.

Sedangkan seorang hamba yang telah mendapatkan salawat dari

Allah azza wa jalla. Maka, dia akan keluar maka dia akan keluar dari

kegelapan kepada cahaya-Nya . Sebagaimana telah difirmankan Allah:







































Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu). Atau, Dialah yang bersalawat kepadamu, suapaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). (QS. Al-Ahzab:43).14

Maka dari aspek tarbiah wa ta’allum, pembacaan salawat yang

berulang-ulang pada setiap saat, setiap hari dan setiap kesempatan sudah

13Fathul Baari” (11/167) dan “Shahihul adabil mufrad” (no. 643) 14

(32)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id barang tentu atas seizing-Nya, dia akan mendapatkan buah dari

pembacaan salawat tersebut. Jika hal itu dirasa kurang, karena memeng

tingkat pemahaman hatinya yang berbeda-beda dari masing-masing orang,

maka pembacaan salawatnya dapat dilakukan secara berulang-ulang

hingga ratusan ribuan kali, bahkan bisa jadi mencapai jutaan kali. Yang

pada puncaknya hati seorang hamba tersebut dapat menerima dan

mengimani kerasulan Nabi Muhammad SAW.15

Kita adalah hamba Allah yang bakhil apabila ketika nama Nabi

Muhammad disebutkan, kita tidak bersalawat. Perhatikan juga hadits

berikut:

ََِِلا َنَأ ِهيِبَأ نَع ٍ َْسُح ِن ب ِىِلَع نَع

-ملسو هيلع ها ىلص

َلاَق

«

ُت رِكُذ نَم ُليِخَب لا

َُ َُد ِع

ََ

َىَلَع ِلِصُي

»

)

دمأ د سم

(

Dari Ali Ibn Husein dari bapaknya, bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Orang yang bakhil / pelit adalah bila nama ku disebut disisinya kemudian tidak membaca sholawat atasku” (HR ahmad 4:280).16

Karena itu, setiap kita mendengar nama Nabi Muhammad

disebutkan kita mengucapkan salawat padanya. Shallallauhu ‘alaihi

wasallam.17

B. Kajian Tentang Spiritualitas

15

Miftahul Luthfi Muhammad, Quantum Believing, (Surabaya: Duta Ikhwan Salama Ma’had

TeeBee, 2004), h.154.

16

Alhada-fisip, 11 November 2012, http://www.alhada-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-66346-islamiah-keutamaan-membaca-salawat.html, (diakses pada tanggal 11 November 2012).

17

(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1. Pengertian Spiritualitas

Schreurs mendifinisikan spiritualitas sebagai hubungan personal

seseorang terhadap sosok transenden.

Elkin menunjuk spiritualitas sebagai cara individu memahami

keberadaan maupun pengalaman dirinya. Bagaimana individu memahami

keberadaan maupun pengalamannya dimulai dari kesadarannya mengenai

adanya realitas transenden (berupa kepercayaan kepada tuhan atau apapun

yang dipersepsikan individu sebagai sosok transenden) dalam kehidupan

dan dicirikan oleh nilai-nilai yang dipegangnya.

Senada dengan pandangan tersebut Mimi Doe menyatakan bahwa

spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non fisik yang

lebih besar dari kekuatan dirinya, suatu kesadaran yang menghubungkan

manusia langsung dengan tuhan atau apapun yang dinamakan sebagai

keberadaan manusia. Spiritualitas adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri,

nilai-nilai, moral dan rasa memiliki. Spiritualitas lebih merupakan

sebentuk pengalaman psikis yang meninggalkan kesan dan makna yang

mendalam.18

Dengan demikian spiritualitas adalah kesadaran manusia akan

adanya relasi manusia dengan tuhan. Spiritualitas mencakup inner life

18

(34)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id individualisme,idealisme, sikap, pemikiran, perasaan dan pengharapannya

kepada Yang Mutlak, dan bagaimana individu mengekspresikan

hubungan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Karena spiritualitas

manusia sangatlah berpengaruh dalam kehidupan sehari-harinya. Jika

manusia yang taat dalam menjalankan perintah agama dan tebal

keimannya. Maka akan merpengaruh dalam kehidupan sehari-harinya,

misalnya dia akan lebih bertutur kata yang lembut dalam ucapannya dan

tidak akan meninggalkan sekalipun sebagai umat beragama. Besar sekali

manfaat yang dapat kita peroleh jika spiritualitas dapat disandingkan

dengan kehidupan sehari-hari, niscaya akan terbentuk pribadi yang

unggul.

2. Ciri-Ciri Spiritualitas

Untuk mengatahui lebih jauh tentang keberadaan spiritualitas yang

sudah bekerja secara efektif atau bahwa spiritualitas itu sudah bergerak ke

arah perkembangan yang positif di dalam diri seseorang, maka ada

beberapa cirri yang bisa diperhatikan yaitu:19

a. Memiliki prinsip dan pegangan hidup yang jelas dan kuat yang

berpijak pada kebenaran universal. Dengan prinsip hidup yang kuat

tersebut seseorang menjadi betul-betul merdeka dan tidak akan

diperbudak oleh siapapun. Ia bergerak dibawah bimbingan dan

19

(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kekuatan prinsip yang menjadi pijakannya. Dengan berpegang teguh

pada kebenaran universal, seorang bisa menghadapi kehidupan dengan

kecerdasa spiritual.

b. Memiliki kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan

penderitaan dan memiliki kemampuan untuk mengadapi dan

melampaui rasa sakit. Pendertitaan adalah sebuah tangga menuju

tingkat kecerdasan spiritual yang lebih sempurna. Maka tak perlu ada

yang disesali dalam peristiwa kehidupan yang menimpa. Hadapi

semua penderitaan dengan senyum dan keteguhan hati karena semua

itu adalah bagian dari proses menuju kematangan intelektual,

emosional maupun spiritual.

c. Mampu memaknai semua pekerjaan dan lebih aktivitasnya dalam

kerangka dan bingkai yang lebih luas dan bermakna. Apapun peran

kemanusiaan yang dijalankan oleh seseorang, semuanya harus

dijalankan dari tugas kemanusiaan universal, demi kebahagiaan,

ketenangan dan kenyamanan bersama. Bahkan yang terpenting adalah

demi tuhan sang pencipta. Dengan demikian semua aktivitas yang kita

lakukan sekecil apapun akan memiliki makna yang dalam dan luas.

d. Memiliki kesadaran diri (self awareness) yang tinggi. Kesadaran

menjadi bagian terpenting dari spiritualitas karena diantara fungsi

(36)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pertanyaan mendasar yang memeptanyakan keberadaan diri sendiri.

Dari pengenalan diri inilah seseorang akan menganali tujuan dan misi

hidupnya, bahkan dari pengenalan inilah seseorang bisa mengenal

Tuhan.

Menurut Ary Ginanjar, orang yang memiliki kecerdasan spiritual

yang tinggi dapat dilihat berdasarkan prinsip rukun iman sebagai

berikut:20

a. Iman Kepada Allah (Prinsip Bintang)

Seseorang dikatakan telah mengaktuaisasikan prinsip bintang ini jika

ia memiliki rasa aman intrinsic, kepercayaan diri yang tinggi,

intefritas yang kuat dan bijaksana serta memiliki motivasi yang tinggi.

b. Iman Kepada Malaikat (Prinsip Malaikat)

Indicator diri spiritualitas selanjutnya adalah penerapan prinsip

malaikat yang berciri khas memiliki tingkat loyalitas yang tinggi,

komitmen yang kuat, suka menolong, memiliki kebiasaan member

dan mengawali serta saling percaya.21

c. Iman Kepada Kitab Al-Qur’an (Prinsip Pembelajaran)

Seseorang dikatakan telah melaksanakan prinsip pembelajaran ketika

ia memiliki kebiasaan membaca situasi, berfikir kritis dan mendalam

terhadap segala sesuatu, mengevaluasi terhadap apa yang telah

20

Ary Ginanjar Agustin, Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual Berdasarkan 6 Rukun Iman dan Rukun Islam, (Jakarta: Arga,2001), h.83.

21

(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dikerjakan, bersikap terbuka, berpedoman yang kuat kepada Allah

SWT.22

d. Iman Kepada Rasul (Prinsip Kepemimpinan)

Seseorang yang memiliki spiritualitas yang tinggi berdasarkan prinsip

kepemimpinan adalah seseorang yang member perhatian kepada

orang lain, memiliki integritas, membimbing dan mendidik serta

memiliki kepribadian yang kuat.23

e. Iman Kepada Hari Akhir (Prinsip Masa Depan)

Spiritualitas seseorang menurut prinsip masa depan dapat diketahui

jika orang tersebut berorientasi pada tujuan akhir dalam setiap

langkah yang dibuat, melakukan setiap langkah tersebut secara

optimal dan sungguh-sungguh, memiliki kendali diri dan social serta

menetapkan masa depan yang akan dicapai.24

f. Iman Kepada Taqdir (Prinsip Keteraturan)

Ciri-ciri spiritualitas yang terakhir ini adalah berdasarkan prinsip

keteraturan. Dimana seseorang dikatakan memiliki spiritualitas yang

tinggi jika ia memiliki kesadaran, ketenangan dan keyakinan dalam

berusaha, memahami arti penting sebuah proses yang dilalui, selalu

22

Ibid., h.136.

23

Ibid., h.114.

24

(38)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berorientasi pada system dan selalu berupaya menjaga system yang

telah di bentuk.25

3. Langkah Meningkatkan Spiritualitas

Spiritualitas adalah fakultas dari dimensi non material kita-ruh

manusia inilah intan yang belum terasah yang kita semua memilikinya.

Kita harus mengenalinya sebagaimana adanya, menggosoknya hingga

mengkilap dengan bertekad yang besar dan menggunakannya untuk

memperoleh kebahagiaan yang abadi, seperti dua bentuk kecardasan

lainnya, spiritualitas dapat ditingkatkan dan juga diturunkan. Akan tetapi

kemampuan untuk di tingkatkan tampak tidak terbatas.

Menurut Abdul Wahid Hasan, ada beberapa langkah yang bisa

dilakukan untuk mengasah dan meningkatkan spiritualitas

manusia,yaitu:26

a. Melakukan perenungan

Dengan melakukan perenungan secara mendalam terhadap

persoalan hidup yang terjadi baik didalam diri sendiri maupun yang

terjadi diluar diri sendiri. Perenungan yang mendalam (dengan

mengajukan berbagai macam persoalan penting) bisa dilakukan

ditempet-tempat yang sunyi sehingga lebih memungkinkan otak

bekerja secara maksimal. Dengan perenungan ini diharapkan manusia

25

Ibid., h.169.

26

(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id akan memiliki pijakan, prinsip dan kesadaran diri serta penganalan

terhadap diri sendiri, lingkungan dan tuhan secara mendalam.

b. Melihat kenyataan hidup tidak secara parsial, tetapi secara utuh dan

menyeluruh (universal). Apapun yang dialami baik itu kesedihan,

penderitaan, kemiskinan, sakit maupun kebahagiaan, kesehatan,

kesejahteraan dan sebagainya harus diletakkan dalam bingkai yang

lebih bermakna. Dengan demikian apapun cobaan yang dihadapi dapat

dilewati dengan penuh ketabahan dan ketenangan.

c. Mengenali motif diri yang paling dalam. Motif merupakan energi jiwa

yang luar biasa. Motif mampu menggerakkan potensi dari pusat diri

menuju permukaan. Motif yang kuat memiliki implikasi yang kuat

pula bagi manusia untuk mengarungi kehidupan. Mengenal dan

memperteguh motif merupakan suatu keharusan. Dengan melakukan

pemurnian terhadap motif diri tersebut, maka motif tersebut akan

menjadi energi dasyat yang akan menjaga diri dari perilaku yang tidak

baik.

d. Merefleksi dan mengaktualisasikan spiritualitas dalam penghayatan

hidup yang nyata. Dari sini diharapkan dapat terjadi hubungan yang

baik antara diri yang material dan diri yang spiritual. Menghidupkan

(40)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dengan merefleksi spiritualitas dalam akan menimbulkan keengganan

untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu.

e. Merasakan Kehadiran Tuhan

Melakukan dzikir dengan merasakan kehadiran tuhan pada saat dzikir

tersebut. Langkah ini akan menumbuhkan relasi spiritual antara

manusia dengan tuhan. Ketika terjadi kontak dengan tuhan, energi

ilahi akan mengalir melalui kepribadian yang secara otomatis akan

mempengaruhi tindakan kreatif yang orisinil.

Spiritual merupakan kemampuan untuk member makna ibadah

terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan

pemikiran yang bersifat fitrah dalam upaya menggapai kualitas ikhlas.

Menurut Jalaluddin rahmat terdapat 5 situasi yang bisa menjadi pemicu

untuk memunculkan makna dan menyusun kembali puing-puing

kehidupan yang sebelumnya porak-poranda:27

a. Makna dapat kita temukan pada saat kita telah menemukan jati diri

kita.

b. Makna akan muncul ketika kita dihadapkan dalam kondisi

menentukan pilihan.

c. Makna akan didapat manakala kita merasa istimewa, unik dan tak

tergantikan oleh orang lain.

27

(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id d. Makna membesit dalam tanggung jawab.

e. Makna muncul dalam situasi transendensi, gabungan dari keempat

hal diatas.

4. Aspek-Aspek Spiritualitas

Schreurs (2002) menjabarkan spiritualitas sebagai proses

perubahan yang terjadi pada diri seseorang. Proses tersebut terdiri dari

tiga aspek yaitu aspek eksistensial, aspek kognitif dan aspek rasional.

a. aspek eksistensial, dimana seseorang belajar untuk “mematikan” bagian dirinya yang bersifat egosentrik dan defensif. Aktivitas yang

dilakukan seseorang pada aspek ini dicirikan oleh proses pencarian jati

diri (“True Self”) pada tahap eksistensial.

b. Aspek kognitif, seseorang mencoba untuk menjadi lebih reseptif

terhadap realitas transenden. Biasanya dilakukan dengan menelaah

literature atau melakukan refleksi atas suatu bacaan spiritual tertentu,

melatih kemampuan untuk konsentrasi, juga dengan melepas pola

pemikiran yang terbentuk sebelumnya agar dapat mempersepsi secara

lebih jernih pengalaman yang terjadi serta melakukan refleksi atas

(42)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dilakukan pada aspek ini merupakan kegiatan mencari pengetahuan

spiritual.

c. Aspek relasional, merupakan tahap kesatuan dimana seseorang merasa

bersatu dengan Tuhan (dan/bersatu dengan Cinya-Nya). Pada aspek ini

seseorang membengun, mempertahankan dan memperdalam hubungan

personalnya dengan Tuhan.

C. Pengaruh Pembelajaran Salawat Al-Banjari terhadap Spiritualitas

Mahasiswa

Keutamaan Rasulullah Saw sangat banyak sekali dan tiada terhingga.

Demikian juga dengan mukjizatnya, sifat baiknya dan kebijakannya. Karena

mengingat atau memuji-muji Nabi Saw akan menambah keimanan,

menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijakan ilahi. Allah Swt telah

menetapkan cinta kepada Nabi Saw sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan

taat kepadanya sebagai ukuran sikap patuh kepada-Nya. Mengingat Nabi

Muhammad SAW juga berhubungan mengingat Allah SWT, sebagaimana

baiat kepada Nabi juga berkait baiat kepada-Nya. Allah Swt berfirman:

























(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Seseunggunya kesempurnaan iman dapat dicapai dengan mengingat

Nabi yang disertai dengan mengingat Allah. Karena dzikir kepada Allah swt

adalah bagian dari dzikir kepada Nabi Saw. Orang yang mengingat Nabi Saw

berarti ia mengingat Allas Swt. Siapa yang memantapkan dirinya kepada

Nabi, ia meneguhkan hati kepada-Nya, siapa yang mengingkari Nabi Saw, ia

tidak akan mengenali-Nya. Ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya

adalah orang yang selalu mengingat Rasulullah karena risalah yang

dibawanya akan selalu mengingat Allah karena hubungan ketuhanan-Nya.

Mengenai hal ini Rasulullah Saw bersabda: “Cahaya pertama yang diciptakan Allah adalah cahayaku”28

Salawat menjadi jalan bagi umat islam untuk lebih mendekatkan diri kepada

Nabi Saw agar kelak menadapat syafaat beliau di hari kiamat. Sebagaimana

disetiap salat diwajibkan untuk membaca salawat Nabi, karena tidaklah sah

salat seseorang tanpa membaca salawat Nabi. Setiap duduk tasyahud, wajib

membaca salawat, dalam tasyahud kedua misalnya, menyebut nabi

Muhammad sebanyak lima kali. Asyhadu alla ilaha illallah, Wa asyhadu anna

Muhammadan rasulullah. Allahumma shalli’ala Muhammad wa’ala ali

Muhammad. Wa barik ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad.belum lagi

pada tasyahud pertama dan tasyahud-tasyahud pada puluhan salat sunnah

lainnya.

28 ‘Abd Al

(44)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Mengapa kita diwajibkan menyebut Nabi Saw berkali-kali dalam salat?

Karena kita tidak boleh lepas dari ajaran Nabi dalam segala hal, kapan dan

dimana saja. Perintah membaca salawat kepada Nabi bersumber langsung dari

Allah Swt.











































Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.(QS. Al-Ahzab: 56).29

Ibnu Katsir berkata, melalui ayat ini Allah menunjukkan dua

kedudukan Nabi Saw: sebagai hamba dan sebagai nabi. Para malaikat

bersalawat kepada Nabi Saw yaitu memintakkan rahmat untuknya, semua

makhluk di bumi juga diperintahkan bersalawat. Dengan demikian salawat

untuk Nabi Saw terkumpul dari seluruh alam, baik yang ada dilangit maupun

yang ada dibumi. Ibnu Qoyyim Al-jauziyah berkata, jika Allah dan

malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk rasul-Nya, maka hendaklah manusia juga

melakukan hal yang sama, karena manusia telah mendapatkan berkah atas

usaha nabi Saw.

Disamping perintah salawat yang terdapat dalam Al-Qur’an banyak juga perintah yang sama dalam hadits. Rasulullah Saw bersabda:

29

(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ِد بَع نَع

ِم ا وُلُقَ ف َنِذَؤُم ل ا ُمُت عََِ اَذِإ َلاَق ُهَنَا َمَلَسَو ِه يَلَع ُ ها َىلَص ِِيَلا ِنَع َرَمُع ِن ب ِها

اَم َل ث

َ ها اوُلِس َُ اًر شَع ِه يَلَع ُ ها َىلَص ًةَرَم َيَلَع َىلَص نَم ُهَنِإَف َيَلَع ا وّلَص َُ ُل وُقَ ي

اَهَ نِإَف َةَل يِسَول ا َِِ

َف ُد بَعل ا َكِلَذ َانَا َن وُكَا نَا وُج رَاَو ِها ِداَبِع نِم ٍد بَعِل َاِإ ىِغبَ َ ت َا ِةَ َج ا ِ ٌةَجَرَد

َِِ َ ها َلَاَس نَم

ِةَماَيِقل ا َم وَ ي َِِعاَفَش ِه يَلَع تَلَح َةَل يِسَو لا

ملسم اور

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar dari Nabi saw. bahwasanya beliau

bersabda, “Apabila kalian mendengar muadzdzin sedang adzan maka jawablah seperti apa yang ia katakan kemudian bershalawatlah atasku karena sesungguhnya orang yang bershalawat atasku sekali maka Allah akan bershalawat (merahmati) untuknya sepuluh kali lipat. Lalu memohonlah kepada Allah suatu perantara untukku karena sesungguhnya derajat di surga tidak akan diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap supaya aku menjadi hamba tersebut. Maka barangsiapa yang memohon kepada Allah bagiku suatu perantara maka ia akan mendapatkan syafaatku di hari kiamat”. (HR. Muslim).

Imam Habib Abdullah Haddad mengatakan, Jika Allah memberi satu

salawat saja kepada hamba-Nya, maka sudah cukup baginya diangkat derajat

menjadi manusia mulia sepanjang hidupnya. Betapa tinggi kemuliaan itu, jika

dengan satu salawat itu Allah member sampai sepuluh salawat (rahmat)

kepada hamba-Nya. Untuk memberikan kemuliaan kepada pembaca salawat,

ada beberapa malaikat yang selalu mengelilingi bumi dan diberi tugas untuk

menyampaikan salawat kepada Nabi dan umatnya.30

Selain dari itu ibadah memiliki arti penting bagi masyarakat, yaitu

sebagai sarana efektif menjalin komunikasi dengan sang pencipta, Allah

SWT. Ritual ibadah yang dijalankan oleh masyarakat tidak hanya salat,

30

(46)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengaji dan majelis taklim. Tradisi pembacaan salawat bagi masyarakat juga

dimaknai sebagai ibadah.

Tradisi pembacaan salawat yang selalu dijalankan bagi masyarakat

bisa menjadi resep dalam mengatasi kualitas hidup. Gus Rofik mengatakan

bahwa para jama’ah rajin mengikuti tradisi pembacaan salawat karena tradisi

tersebut dapat memperkokoh dan meningkatkan ibadah, ketakwaan dan

kesalihan. Tradisi pembacaan salawat dapat mempresentasi inti dari kesalehan

masyarakat, karena mereka semakin termotivasi untuk mengikuti ritual

salawat tersebut.

Selain itu masih banyak fadilah pembacaan salawat yang tertulis dalam

kitab Durratun Nasihin, Mukhtar al-Akhadith, Barzanzi dan maulid al-Diba’i.

Salawat adalah mendo’akan selamat kepada Rasulullah. Bagi masyarakat pembaca salawat kepada Nabi adalah ibadah dan mengharap syafa’at nabi di

hari kiamat.31

31

(47)
(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan dan

mengkaji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan

metode-metode ilmiah agar pengetahuan yang dicari dari penelitian tersebut

mempunyai nilai ilmiah.1 Metode penelitian adalah upayah dalam pengetahuan untuk

memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sitematis

untuk mewujudkan suatu kebenaran. Pelaksanaan penelitian selalu berhadapan

dengan objek yang sedang diteliti. hal ini merupakan variable yang diperlukan dalam

rangka penelitian yang akan dilakukan peneliti, metode penelitian yang peneliti

terapkan dalam penelitian ini meliputi:

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian lapangan (field

research) yaitu jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris

di lapangan.

Jika ditinjau dari pendekatannya, maka penelitian lapangan dapat

dibedakan menjadi dua macam yakni penelitian kualitatif dan penelitian

kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan data berupa

1

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.2.

(49)

angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian dan dianalisis dengan

menggunakan metode statistik.2

Pada dasarnya metode kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial

(dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada

suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif

akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok.

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, penelitian ini merupakan penelitian

percobaan (Experimen Research). Penelitian percobaan adalah penelitian dengan

melakukan sebuah studi yang objektif, sistematis dan terkontrol untuk

memprediksi atau mengontrol fenomena.3 Hal ini dalam rangka menyelidiki

hubungan sebab akibat dengan cara mengekpos satu atau lebih kelompok

eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimental. Hasilnya dibandingkan

dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai pelakuan.

Untuk itu, dalam kaitannya dengan penelitian skripsi ini akan dijelaskan

tentang pengaruh pembelajaran salawat al-banjari terhadap spiritualitas

mahasiswa anggota IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sedangkan rancangan penelitian adalah strategi mengatur latar penelitian

agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel

dan tujuan penelitian.4

2

Sugioyono, Metode Penelitian,op.cit., h.8.

3

Ir. Syofian Siregar,M.M, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana: 2013), h.3.

4

(50)

Rancangan penelitian merupakan sebuah rencana yang akan dibuat si

peneliti sebagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Adapun rancangan penelitian

ada beberapa tahapan di antaranya: menentukan masalah penelitian,

pengumpulan data dan analisa data.

B. Variabel, Indikator dan Instrumen Penelitian

Variabel berasal dari bahasa inggris variable yang berarti ubahan, faktor

tak tetap, atau gejala yang dapat diubah. Variabel penelitian merupakan sebuah

objek penelitian yang ditata dalam kegiatan penelitian, atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian.5

Menurut Sumadi Suryabrata variabel sering diartikan gejala yang

menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian

itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala yang akan

diteliti. 6

Adapun menurut Sugiyono, variabel adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.7

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

5

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT.Adi Mahasatya, 2002), h.98.

6

Sumadi Suryabrata, Metodologii Penelitian, ,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), cet. XII, h.72.

7

(51)

1. Variabel bebas atau independent variabel (X)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antencendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Salawat Al-banjari di IQMA UIN

Sunan Ampel Surabaya.

2. Variabel terikat atau dependent variabel (Y)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas.8 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Spiritualitas Mahasiswa di IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya.

Indikator menurut para pakar dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi.

Contoh: berat badan bayi dan umurnya adalah indikator status nutrisi dari

bayi tersebut.

b. Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan satu

kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur

perubahan.

8

(52)

c. Indikator adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung

maupun tidak langsung.9

Sedangkan yang dimaksud dengan instrumen adalah alat pada waktu

peneliti menggunakan sesuatu metode.10 Adapun instrumen yang penulis

gunakan adalah disesuaikan dengan pengumpulan data yaitu :

1. Metode observasi instrumennya dengan pengamatan

2. Metode interview instrumennya dengan pertanyaan

3. Metode angket instrumennya dengan angket

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya populasi. Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.11 Populasi diartikan sebagai

keseluruhan subjek penelitian. Populasi juga dapat diartikan sebagai

kumpulan kasus yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan

masalah penelitian.12 Menurut Bambang Soepeno populasi adalah keseluruhan

subyek atau obyek menjadi sasaran penelitian.13 Sedangkan Ibnu Hajar

9

http//www.pengertian-indikator.htm diakses pada tanggal 29 April 2015.

10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992), h.121.

11

Sugiyono, Metode Penelitian, op.cit., h.8.

12

Mardalis, Metode Penelitian Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.53.

13

(53)

mengemukakan bahwa populasi adalah kelompok besar individu yang

mempunyai karakteristik umum sama.14

Populasi berhubungan dengan data. Populasi memiliki parameter,

yakni besaran yang terukur yang menunjukkan ciri dari populasi itu.

Diantaranya besaran rata-rata, rata-rata simpangan, simpangan variasi,

Gambar

Tabel 3.1 Responden
Tabel 3.2
TABEL INTERPRETASI ”r” PRODUCT MOMENTTabel 3.3
Tabel 4.1 Keadaan Anggota IQMA Tahun 2013/2014-2014/2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi belajar sangat penting di dalam dunia pendidikan. Prestasi belajar digambarkan sebagai tingkat penguasaan mahasiswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan

Tinjauan tentang Efektivitas Pembelajaran Intensif Al Qur‟an dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al Qur‟an Santri Baru di Pesantren Mahasiswa Pusat Ma‟had Al Jam‟ah UIN

Kriteria pengujian validitas pada penelitian ini yaitu, alat ukur dikatakan valid apabila dalam pengujian diketahui hasil r hitung > r tabel r hitung lebih besar dari

Dengan begitu, akan ada tiga pokok permasalahan yang akan dianalisis, yaitu analisis data tentang kepemilikan Al-Qur'an digital pada mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam

Skripsi yang berjudul “Peran Laboratorium Koperasi Syariah Mahasiswa FEBI Dalam Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Anggota di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan

Terhadap Keputusan Nasabah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya Dalam Memilih Produk Tabungan di Lembaga Keuangan Syariah” merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Dari pengertian yang telah dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang

PENGARUH TAGLINE SHOPEE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI.. UIN SUNAN