DRAFT 08/09/2017
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT, REPUBLIK INDONESIA DENGAN
SOUSS MASSA REGION, KERAJAAN MAROKO MENGENAI
KERJASAMA PROVINSI-DAERAH BERSAUDARA
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Republik Indonesia dan Souss Massa Region, Kerajaan Maroko untuk selanjutnya disebut “Para Pihak”,
MENGAKUI adanya hubungan persahabatan dan kerja sama yang erat antara Republik Indonesia dan Kerajaan Maroko;
MERUJUK pada Pernyataan Kehendak antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Republik Indonesia dan Souss Massa Kerajaan Maroko tentang pembentukan Hubungan Kerja Sama yang ditandatangani oleh Para Pihak pada tanggal 18 April 2017, di Agadir, Souss Massa;
BERKEINGINAN untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama diantara kedua wilayah melalui pembentukan hubungan antarpemerintah dan antarmasyarakat;
MEMPERTIMBANGKAN pentingnya prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan;
TUNDUK pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara ;
Telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:
Pasal 1 Tujuan
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (yang selanjutnya disebut “MsP”) ini adalah untuk membentuk kerja sama Provinsi Bersaudara diantara Para Pihak dalam rangka meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan.
DRAFT 08/09/2017
Pasal 2 Ruang Lingkup
Para pihak bersepakat bahwa ruang lingkup MSP ini sebagai berikut: a. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia;
b. Pendidikan;
c. Pertanian dan Perikanan;
d. Peningkatan Perdagangan dan Investasi; e. Pariwisata
f. Kebudayaan; dan
g. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah;
Pasal 3 Pelaksanaan
1. Untuk memfasilitasi pelaksanaan MSP ini Para Pihak menyusun Rencana Kegiatan yang mencakup bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
2. Rencana Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari MSP ini.
3. Rencana Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditandatangani paling lambat 6 (enam) bulan setelah ditandatanganinya MSP ini.
Pasal 4 Pembiayaan
Biaya yang timbul dari implementasi kegiatan MSP ini dibebankan kepada masing-masing Pihak dan disesuaikan dengan ketersediaan dana.
Pasal 5
Kelompok Kerja Bersama
1. Para Pihak dapat membentuk suatu Kelompok Kerja Bersama untuk kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam MSP ini.
2. Anggota Kelompok Kerja Bersama terdiri dari Perwakilan Instansi terkait dari Para Pihak dan jika diperlukan dapat mencakup perwakilan dari kalangan swasta/terkait lainnya.
3. Kelompok Kerja Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 akan mempersiapkan dan mengusulkan kegiatan-kegiatan jangka pendek dan menengah serta mengevaluasi perkembangan kerja sama.
DRAFT 08/09/2017
4. Kelompok Kerja Bersama akan bertemu sesuai kebutuhan secara bergantian di Bandung atau di Agadir.
Pasal 6
Hak Kekayaan Intelektual
1. Masing-masing Pihak harus menghormati Hak Kekayaan Intelektual pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara.
1. Dalam hal pelaksanaan, program dan kegiatan yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual, Para Pihak wajib membuat pengaturan terpisah untuk melindungi kekayaan intelektual sebagai implementasi dari MSP ini.
2. Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk menyebarluaskan data dan informasi rahasia yang diberikan oleh Pihak lain berkaitan dengan implementasi MSP ini, maka Pihak yang akan menyebarluaskan data tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Pihak lainnya, sebelum data dan informasi tersebut disebarluaskan.
Pasal 7
Pembatasan Kegiatan Personel
1. Para Pihak harus menjamin bahwa masing-masing personel yang terlibat dalam kegiatan terkait implementasi MSP ini harus menghormati dan mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan di masing-masing negara.
2. Personel yang terlibat dilarang untuk mengintervensi masalah internal di masing-masing negara.
3. Personel yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan tujuan dari MSP ini harus dihentikan keterlibatannya dalam implementasi kerja sama ini.
Pasal 8
Penyelesaian Perselisihan
Setiap perselisihan yang muncul dari pelaksanaan MSP ini akan diselesaikan melalui mekanisme konsultasi dan negosiasi diantara Para Pihak.
Pasal 9 Amandemen
DRAFT 08/09/2017
MSP ini dapat diamandemen melalui kesepakatan tertulis Para Pihak. Amandemen mulai berlaku pada tanggal yang disepakati Para Pihak.
Pasal 10
Masa Berlaku, Perpanjangan dan Pengakhiran
1. MSP ini berlaku terhitung sejak tanggal ditandatangani dan akan berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
2. Masing-masing Pihak dapat menghentikan MSP ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya minimal 6 (enam) bulan sebelumnya.
3. Apabila MSP ini dihentikan, pengaturan atau program dan kegiatan yang sedang berjalan di bawah MSP ini tetap berlaku sampai selesainya program dan kegiatan tersebut, kecuali apabila disepakati oleh Para Pihak.
4. MSP ini dapat diperpanjang apabila disepakati oleh Para Pihak. Salah satu Pihak dapat mengusulkan perpanjangan MSP ini dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelumnya.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, diberi kuasa penuh oleh Pemerintah masing-masing untuk menandatangani MSP ini.
DIBUAT DAN DITANDATANGANI di ... pada ... hari ... tanggal … ... bulan ……… tahun dua ribu tujuh belas, dalam rangkap 2 (dua) masing-masing dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Arab Maroko dan Bahasa Inggris Semua naskah memiliki otentikasi yang sama. Apabila terjadi perbedaan penafsiran dari MSP ini, maka naskah dalam Bahasa Inggris yang berlaku.
UNTUK PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT,
REPUBLIK INDONESIA
AHMAD HERYAWAN Gubernur
UNTUK SOUSS MASSA REGION, KERAJAAN MAROKO
BRAHIM HAFIDI Presiden