Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt
Pendahuluan
Pendahuluan
Psikologi gestal memiliki pandangan yang Psikologi gestal memiliki pandangan yang sama dengan psikologi humanistik yang
sama dengan psikologi humanistik yang
menganggap manusia secara utuh bukan
menganggap manusia secara utuh bukan
elemen-elemen. Namun, keduanya memiliki
elemen-elemen. Namun, keduanya memiliki
perbedaan yang mendasar di samping
perbedaan yang mendasar di samping
tokoh-tokoh pencetusnya pun berbeda. Maslow
tokoh pencetusnya pun berbeda. Maslow
sebagai tokoh humanistik mendasarkan diri
sebagai tokoh humanistik mendasarkan diri
pada ketidakpuasan terhadap pendapat kaum
pada ketidakpuasan terhadap pendapat kaum
behaviorisme sedangkan para tokoh gestalt
behaviorisme sedangkan para tokoh gestalt
mendasarkan pendapatnya pada
mendasarkan pendapatnya pada
ketidakpuasan terhadap kaum strukturialisme
Pengertian
Pengertian
Istilah “Gestalt” sendiri merupakan istilah bahasa Istilah “Gestalt” sendiri merupakan istilah bahasa
Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa
bermacam-macam, yaitu “form” “shape”. (dalam bahasa Inggris) macam, yaitu “form” “shape”. (dalam bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas.
Terjemahannya ke dalam bahasa inggris pun Terjemahannya ke dalam bahasa inggris pun
bermacam-macam antara lain “shape psychology”, bermacam-macam antara lain “shape psychology”,
“configurationism” “whole psychology” dan sebagainya. “configurationism” “whole psychology” dan sebagainya. Karena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahan. Karena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahan.
Akhirnya para sarjana diseluruh dunia sepakat untuk Akhirnya para sarjana diseluruh dunia sepakat untuk
menggunakan istilah “Gestalt” tanpa menggunakan istilah “Gestalt” tanpa
Tokoh-tokoh
Tokoh-tokoh
Max WertheimerMax Wertheimer merupakan tokoh pendiri merupakan tokoh pendiri psikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestalt
psikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestalt
lebih menekankan kritiknya pada penguraian
lebih menekankan kritiknya pada penguraian
kesadaran ke dalam elemen-elemen yang
kesadaran ke dalam elemen-elemen yang
dilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapi
dilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapi
masih mengakui adanya unsur kesadaran itu
masih mengakui adanya unsur kesadaran itu
sendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidak
sendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidak
terbagi-bagi dalam elemen-elemen)
Psikologi Gestalt mempelajari suatu
Psikologi Gestalt mempelajari suatu
gejala sebagai suatu keseluruhan atau
gejala sebagai suatu keseluruhan atau
totalitas dan bahwa data-data dalam
totalitas dan bahwa data-data dalam
psikologi Gestalt disebut sebagai
psikologi Gestalt disebut sebagai
fenomena
fenomena
Prinsip mempelajari gejala sebagai
Prinsip mempelajari gejala sebagai
totalitas dikemukakan pertama kalinya
totalitas dikemukakan pertama kalinya
oleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yang
oleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yang
merangsang timbulnya aliran ini, pada
merangsang timbulnya aliran ini, pada
tahun 1890 dalam eksperimennya
tahun 1890 dalam eksperimennya
Suatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentu Suatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentu
yang disebut “emergent” yang tidak dimiliki oleh
yang disebut “emergent” yang tidak dimiliki oleh
not-not dalam lagu itu secara satu pe satu.
not-not dalam lagu itu secara satu pe satu.
Kalau tangga nada lagu itu diubah, maka not-not
Kalau tangga nada lagu itu diubah, maka not-not
dalam lagu itupun berubah, namun selama
dalam lagu itupun berubah, namun selama
komposisinya masih tetap, maka emergentnya
komposisinya masih tetap, maka emergentnya
masih sama, maka kita tetap akan mendengar
masih sama, maka kita tetap akan mendengar
lagu yang sama. Jadi, yang penting adalah sifat
lagu yang sama. Jadi, yang penting adalah sifat
daripada totalitas yang disebut emergent, bukan
daripada totalitas yang disebut emergent, bukan
sifat-sifat dari pada elemen-elemen.
psikologi Gestelt sependapat dengan psikologi Gestelt sependapat dengan pandangan filsafat fenomenologi yang
pandangan filsafat fenomenologi yang
mengatakan bahwa pengalaman haruslah
mengatakan bahwa pengalaman haruslah
dilihat secara netral. Tidak dipengaruhi oleh
dilihat secara netral. Tidak dipengaruhi oleh
apapun.
apapun.
Di dalam fenomena kita harus selalu melihat Di dalam fenomena kita harus selalu melihat adanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objek
adanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objek
dari fenomena mempunyai sifat-sifat yang
dari fenomena mempunyai sifat-sifat yang
dapat dideskripsikan, tetapi segera objek itu
dapat dideskripsikan, tetapi segera objek itu
tertangkap oleh indera kita, maka kita akan
tertangkap oleh indera kita, maka kita akan
menerimanya sebagai informasi dan pada saat
menerimanya sebagai informasi dan pada saat
ini kita sudah memberi arti pada objek itu.
Max Wertheimer
Max Wertheimer
Dalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennya Dalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennya
dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop)
dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop)
yaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke
yaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke
dalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garis
dalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garis
yang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidak
yang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidak
terlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampak
terlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampak
garis yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudian
garis yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudian
melintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadi
melintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadi
adalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak ke
adalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak ke
melintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebut
melintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebut
gerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karena
gerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karena
sesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkan
sesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkan
muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai
muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai
Phi-phenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
phenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai
misalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampu
misalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampu
reklame yang bergerak-gerak.
Kurt Koffka (1886 – 1941)
Kurt Koffka (1886 – 1941)
Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 –
Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 –
1941) yang mengungkapkan tentang
1941) yang mengungkapkan tentang
teori belajar
teori belajar
Salah satu faktor yang penting dalam
Salah satu faktor yang penting dalam
belajar adalah jejak-jejak ingatan
belajar adalah jejak-jejak ingatan
(memory traces), yaitu
(memory traces), yaitu
pengalaman-pengalaman yangmembekas pada
pengalaman yangmembekas pada
Perubahan-perubahan yang terjadi pada Perubahan-perubahan yang terjadi pada ingatan bersamaan dengan jalannya waktu
ingatan bersamaan dengan jalannya waktu
tidak melemahkan jejak-jejak ingatan itu
tidak melemahkan jejak-jejak ingatan itu
(dengan perkataan lain tidak menyebabkan
(dengan perkataan lain tidak menyebabkan
terjadinya lupa) melainkan menyebabkan
terjadinya lupa) melainkan menyebabkan
perubahan jejak karena jejak ingatan itu
perubahan jejak karena jejak ingatan itu
cenderung diperhalus dan disempurnakan
cenderung diperhalus dan disempurnakan
untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.
untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.
Wolfgang Kohler
Wolfgang Kohler
Tokoh ketiga adalah Wolfgang KohlerTokoh ketiga adalah Wolfgang Kohler
Karya Kohler yang paling terkenal adalah Karya Kohler yang paling terkenal adalah penyelidikannya mengenai tingkah laku
penyelidikannya mengenai tingkah laku
kecerdasan (intelligent behaviour) pada hewan
kecerdasan (intelligent behaviour) pada hewan
utamanya simpanse. Bertitik tolak dari teori
utamanya simpanse. Bertitik tolak dari teori
Thorndike yang beranggapan bahwa tingkah
Thorndike yang beranggapan bahwa tingkah
laku hewan pada dasarnya adalah tingkah laku
laku hewan pada dasarnya adalah tingkah laku
coba-salah (trial and error). Kohler membuat
coba-salah (trial and error). Kohler membuat
eksperimen-eksperimen dengan kera dan
eksperimen-eksperimen dengan kera dan
membuktikan bahwa pada kera pun terdapat
membuktikan bahwa pada kera pun terdapat
pemahaman (insight).
Kurt Lewin (1890-1947).
Kurt Lewin (1890-1947).
Tokoh lain yang memiliki pengaruh dalam
Tokoh lain yang memiliki pengaruh dalam
aliran psikologi ini adalah Kurt Lewin
aliran psikologi ini adalah Kurt Lewin
(1890-1947). Menurutnya persepsi dan
(1890-1947). Menurutnya persepsi dan
tingkah laku seseorang tidak hanya
tingkah laku seseorang tidak hanya
ditentukan oleh bentuk keseluruhan atau
ditentukan oleh bentuk keseluruhan atau
sifat totalitas dari rangsang atau
sifat totalitas dari rangsang atau
emergent, tetapi ditentukan oleh
emergent, tetapi ditentukan oleh
kekuatan-kekuatan (
kekuatan-kekuatan (
force
force
) yang ada
) yang ada
Lewin membagi konflik dalam tiga jenis:Lewin membagi konflik dalam tiga jenis: Konflik mendekat-mendekat (approach-Konflik mendekat-mendekat
(approach-approach conflict). Konflik ini terjadi kalau
approach conflict). Konflik ini terjadi kalau
seseorang menghadapi du aobjek yang
seseorang menghadapi du aobjek yang
sama-sama bernilai positif.
sama bernilai positif.
Konflik menjauh-menjauh (avoidance-Konflik menjauh-menjauh
(avoidance-avoidance conflict). Konflik ini terjadi kalau
avoidance conflict). Konflik ini terjadi kalau
seseorang berhadapan dengan dua objek yang
seseorang berhadapan dengan dua objek yang
sama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi ia
sama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi ia
tidak bisa menghindari kedua objek itu
tidak bisa menghindari kedua objek itu
sekaligus
Konflik mendekat-menjauh (Approach-
Konflik mendekat-menjauh
(Approach-avoidance conflict). Dalam konflik ini
avoidance conflict). Dalam konflik ini
terdapat hanya satu objek yang
terdapat hanya satu objek yang
mempunyai nilai positif dan negatif
mempunyai nilai positif dan negatif
Kajian Sastra
Kajian Sastra
Novel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ronggeng dianggap memiliki bakat alam. Srintil, nama Novel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ronggeng dianggap memiliki bakat alam. Srintil, nama ronggeng itu, dibentuk oleh lingkungannya sebagai ronggeng dan dididik serta semua perilakinya diarahkan
ronggeng itu, dibentuk oleh lingkungannya sebagai ronggeng dan dididik serta semua perilakinya diarahkan
untuk menjadi ronggeng. Kehidupannya sebagai ronggeng itu sendiri bagi Srintil bukan merupakan pilihan
untuk menjadi ronggeng. Kehidupannya sebagai ronggeng itu sendiri bagi Srintil bukan merupakan pilihan
hidupnya. Setelah mengalami suka duka menjadi ronggeng, ada perasaan yang hilang dalam dirinya, yaitu
hidupnya. Setelah mengalami suka duka menjadi ronggeng, ada perasaan yang hilang dalam dirinya, yaitu
cinta. Dia mencintai Rasus dan ingin menjadi istrinya. Keinginannya ini jelas menentang adat dan harapan
cinta. Dia mencintai Rasus dan ingin menjadi istrinya. Keinginannya ini jelas menentang adat dan harapan
masyarakat Dukuh Paruk yang menganggap dia sebagai pembawa berkah bagi dukuh itu sebagai dukuh
masyarakat Dukuh Paruk yang menganggap dia sebagai pembawa berkah bagi dukuh itu sebagai dukuh
ronggeng.
ronggeng.
Latar tempat peristiwa di dalam novel ini lebih banyak menggambarkan kehidupan orang Jawa, sekalipun Latar tempat peristiwa di dalam novel ini lebih banyak menggambarkan kehidupan orang Jawa, sekalipun
nama Dukuh Paruk itu sendiri tidak ada. Sebagaimana layaknya sebuah dukuh, tempat-tempat yang ditemui
nama Dukuh Paruk itu sendiri tidak ada. Sebagaimana layaknya sebuah dukuh, tempat-tempat yang ditemui
dalam novel ini seperti sawah, kuburan, ladang, pasar, kelurahan, kecamatan dan sebagainya.
dalam novel ini seperti sawah, kuburan, ladang, pasar, kelurahan, kecamatan dan sebagainya.
Dalam kajian ini yang menjadi tokoh kajian adalah Srintil dan Rasus. Srintil merupakan seorang ronggeng Dalam kajian ini yang menjadi tokoh kajian adalah Srintil dan Rasus. Srintil merupakan seorang ronggeng yang dibentuk oleh lingkungan. Dia belajar menjadi seorang ronggeng karena diarahkan oleh seorang dukun
yang dibentuk oleh lingkungan. Dia belajar menjadi seorang ronggeng karena diarahkan oleh seorang dukun
ronggeng. Selain belajar yang dia lakukan juga ada bakat alam yang dia miliki.
ronggeng. Selain belajar yang dia lakukan juga ada bakat alam yang dia miliki.
Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selain
dukuh itu. Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil banyak dipuja orang, selain
Rasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milik
Rasus kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi milik
masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.
masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.
Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memiliki
merupakan kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang menjadi istri Rasus dan memiliki
anak darinya.
anak darinya.
Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta. Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.
Cinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda.
Cinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda. Sekalipun Rasus masih mencintai Sekalipun Rasus masih mencintai
Srintil, namun dia merasakan tak mungkin menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.
Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang
banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu.
banyak dan dapat membuat iri wanita-wanita di dukuh itu.
Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil
Kecantikan dan kegemerlapan sebagai ronggeng membuat Srintil
banyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadi
banyak dipuja orang, selain Rasus kekasihnya. Setelah menjadi
ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi
ronggeng, Rasus merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi
milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi
milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil dan pergi
meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.
meninggalkannya. Cintanya kepada Srintil punah.
Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil. Perasaan kehilangan dalam diri Rasus dialami juga oleh Srintil.
Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakan
Kehidupan ronggeng yang dia jalani ternyata merupakan
kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang
kehidupan yang semu. Dia mendambakan kehidupan tenang
menjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.
menjadi istri Rasus dan memiliki anak darinya.
Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi kehidupan manusia yang
tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta.
tidak mereka dapatkan, yaitu perwujudan cinta. Cinta itu sendiri Cinta itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda.
tidak mungkin terbagi. Setelah terbagi menjadi ternoda. Sekalipun Sekalipun Rasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkin
Rasus masih mencintai Srintil, namun dia merasakan tak mungkin
menyatu, karena hidup mereka yang berbeda.
Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan Hidup sebagai ronggeng memang menjanjikan materi yang banyak dan dapat membuat iri
materi yang banyak dan dapat membuat iri
wanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan dan
wanita-wanita di dukuh itu. Kecantikan dan
kegemerlapan sebagai ronggeng membuat
kegemerlapan sebagai ronggeng membuat
Srintil banyak dipuja orang, selain Rasus
Srintil banyak dipuja orang, selain Rasus
kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus
kekasihnya. Setelah menjadi ronggeng, Rasus
merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi
merasa kehilangan Srintil yang telah menjadi
milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil
milik masyarakat. Rasus benci kepada Srintil
dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada
dan pergi meninggalkannya. Cintanya kepada
Srintil punah.
Perasaan kehilangan dalam diri Rasus
Perasaan kehilangan dalam diri Rasus
dialami juga oleh Srintil. Kehidupan
dialami juga oleh Srintil. Kehidupan
ronggeng yang dia jalani ternyata
ronggeng yang dia jalani ternyata
merupakan kehidupan yang semu. Dia
merupakan kehidupan yang semu. Dia
mendambakan kehidupan tenang
mendambakan kehidupan tenang
menjadi istri Rasus dan memiliki anak
menjadi istri Rasus dan memiliki anak
Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi
Dalam diri Srintil dan Rasus ada sisi
kehidupan manusia yang tidak mereka
kehidupan manusia yang tidak mereka
dapatkan, yaitu perwujudan cinta.
dapatkan, yaitu perwujudan cinta.
Cinta
Cinta
itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah
itu sendiri tidak mungkin terbagi. Setelah
terbagi menjadi ternoda.
terbagi menjadi ternoda.
Sekalipun
Sekalipun
Rasus masih mencintai Srintil, namun dia
Rasus masih mencintai Srintil, namun dia
merasakan tak mungkin menyatu, karena
merasakan tak mungkin menyatu, karena