BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil pada umumnya adalah batako padat. Batako tersebut dilihat secara langsung menunjukkan kualitas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus. Dari hasil peninjauan di lapangan menunjukkan adanya perbedaan hasil yang dicapai antara industri kecil dan industri rumah tangga dalam hal jumlah batako yang dihasilkan dalam satu zak semen. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil bervariasi antara 90-120 buah sedangkan pada industri rumah tangga bervariasi antara 60-80 buah batako. Dengan adanya perbedaan jumlah batako yang dihasilkan dalam satu zak semen akan memberikan perbedaan kuat tekan yang mana jumlah batako yang dihasilkan lebih banyak memiliki nilai kuat tekan yang lebih kecil dibandingkan jumlah batako yang dihasilkan lebih sedikit.
BAB II PEMBAHASAN
A. BATAKO
Membuat batako sendiri, ternyata gampang-gampang susah. Ini sudah saya praktekan sendiri. Tentunya hanya sekedar mencoba, dengan hasil untuk di gunakan sendiri, bukan untuk pemasaran. Hal yang mengasyikan buat saya, apabila bisa mengerjakan sesuatu, walaupun bukan bidangnya. Walaupun akan banyak kesalahan, tapi tentunya hal ini akan menjadikan perasaan lebih puas dan bangga. Dan pengalaman berharga bagi kehidupan saya pribadi.
B. CARA MEMBUAT BATAKO
Langsung saja, mari kita awali dengan menyiapkan bahan-bahan dan peralatan kerja. Bahan-bahan membuat batako adalah pasir dan semen saja serta air secukupnya, dengan perbandingan 1 : 7, namun saya menggunakan perbandingan 1 : 9, dengan hasil yang belum di ketahui kekuatannya. Di beberapa tempat pembuatan batako, bahan-bahannya di tambahi dengan kapur bangunan, dengan perbandingan 1 : 2 : 10. Bahkan ada yang lebih, hal ini menurut selera si pembuat/si pemakai. Tentunya apabila mengunakan perbandingan yg semakin kecil. Akan memakan biaya yang tidak ekonomis, dan perbandingan yang terlalu besar juga akan mengurangi kekuatan dan kwalitas batako itu sendiri. Jadi semuanya tergantung dari kita, mau seberapa bagus kwalitas batakonya, tentunya dengan membuat sendiri. Karena kalau memesan, kita tidak bisa menjamin kebenaran perbandingan bahan-bahannya.
Semen.
Air.
Alat-alatnya adalah, cetakan batako, ini saya buat dari kayu, mengingat hanya sementara saja, karena tidak untuk produksi masal. Ukurannya adalah L = 12 cm, T= 20 cm, dan P = 39 cm, pada umumnya Lebar batako pasaran adalah 10 cm, namun saya membuatnya 12 cm. Ini adalah kemauan saya sendiri. Namun untuk panjang dan tingginya adalah mengikuti ukuran batako umum.
Cetakan batako a
alat-alat lainnya
Kemudian alat selanjutnya adalah, tempat adukan, cangkul, cetok/cungkir, ember, palu besar atau kayu yang fungsinya nanti untuk memadatkan adukan. Sepasang baut berukuran 20cm beserta kunci pas ukuran 19 / 20, untuk memasang dan mencopot cetakan batako.
Proses pembuatannya adalah, campur semen dan pasir dengan perbandingan seperti di atas/menurut selera, basahi dengan air, INGAT..!! tidak terlalu basah dan tidak juga kering. Hanya sekedar basah saja, tidak seperti adukan untuk pemasangan bata. Sebagai standar adalah, apabila adukan diremas menggumpal dan tidak pecah, dan tidak tertinggal di tangan.
Adukan batako
Lihat pada foto di atas, adukan tidak basah dan tidak kering. Bahasa jawanya, JEMMEK, atau lembab saja.
Siapkan/rangkailah cetakan batako yang tersedia. Pastikan baut sudah di pasang kencang tapi tidak terlalu kencang. Buat cetakan sesederhana mungkin,karena cetakan yang rumit memerlukan ketelitian tersendiri nantinya.
Belum di rangkai
Cetakan sudah di rangkai
Masukkan adukan ke cetakan, kemudian di padatkan dengan di sosrok dengan kayu/cetok, lebih bagus lagi dengan palu ukuran 5kg, di pukul merata. Kemudian di isi lagi hingga penuh dan padat.
Adukan penuh dan padat.
Setelah adukan di pastikan padat maka kemudian di tuangkan pada tempat yang rata, dan tidak ambles bila batako di letakan, karena batako beratnya lebih dari 5 kg. Lepaskan baut, lepaskan cetakan dengan hati-hati, karena dalam proses ini bila batako tersenggol sedikit saja akan gompal bahkan hancur.
Di letakan di tepat yang rata
Batako jadi masih basah.
Demikianlah cara membuat batako menurut pengalaman pribadi saya sendirl. Dan tentunya jauh berbeda dengan proses pembuatan di tempat pembuatan batako yang memang untuk di pasarkan. Mereka menggunakan alat-alat yang lebih baik, bahkan menggunakan mesin press batako.
Namun apabila pembaca yang budiman ingin berkreasi sendiri,maka mulailah dari yang sederhana dulu, baru setelah paham betul, bisa memperbaiki yang sederhana itu. Pasti hasilnya akan lebih memuaskan. Selamat mencoba.
DAFTAR PUSTAKA
ASTM, Croncrete and Aggregates, Annual Book of ASTM Standard, Vo.04.02.1995, Philadelphia: ASTM, 1995.
Departemen Pekerjaan Umum, 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum. Badan Penelitian dan Pengembangan PU, Pedoman Beton 1989. SKBI.1.4.53.1989.