• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Budidaya Singkong dan Manfaatnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Budidaya Singkong dan Manfaatnya"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SINGKONG

PERANAN SINGKONG DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

Kelompok 6 :

Ayu Esterlita 125040100111245

Prayulina Simarmata 125040101111023 Annisa Hasanah Lubis 125040101111012 Nurul Ismi’Chalimatus S 125040101111006 Desita Maharani Yan Azizi 125040101111019

Robi’atul Adawiyah 125040101111001

Trisurya Ningsih 125040101111014

FAKULTAS PERTANIAN

AGRIBISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “SINGKONG” dengan tepat waktunya.Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian singkong, kelebihan singkong, budidaya singkong, jeni-jenis singkong, manfaat singkong, serta konsumsi dan produksi singkong.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 12 November 2012

Tim Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

1. Kata pengantar……… i

2. Daftar Isi………. ii

3. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……… 1

1.3 Tujuan Pembahasan………. 2

1.4 Manfaat Pembahasan……….. 2

4. Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tanaman Singkong... 3

2.2 Kandungan yang terdapat dalam Singkong…... 3

5. Bab III Pembahasan 3.1 Deskripsi Singkong……….. 4

3.2 Kelebihan Tanaman Singkong……… 4

3.3 Cara Budidaya Singkong………. 5

3.3.1 Cara Penanaman………. 5

3.3.2 Teknik Penanaman………. 6

3.3.3 Pemeliharaan Tanaman………. 6

3.4 Jenis-Jenis Singkong………... 9

3.5 Manfaat Singkong………... 9

3.5.1 Manfaat daun singkong………. 9

3.5.2 Manfaat kulit singkong……….. 10

3.5.3 Sebagai olahan makan……… 11

6. Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan……….. 15

4.2 Saran………. 15

7. Daftar Pustaka………. 16

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman singkong ini merupakan jenis umbi-umbian yang pertama kali dikenal di Amerika Selatan.Tanaman singkong termasuk jenis tanaman perdu. Tanaman singkong ini bisa dipanen setelah 6 -7 bulan dari masa penanaman. Tanaman singkong ini bisa tumbuh di tempat manapun, kecuali ditempat yang becek dan terendam air. Singkong merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kondisi tanah serta tidak memerlukan perawatan khusus. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi.

Umbi singkong (ketela pohon/cassava) sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu bahan makanan yang cukup penting sebagai sumber asupan karbohidrat. Umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi umbi-umbian di Indonesia cukup tinggi, begitu pula dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kebutuhan masyarakat akan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat.

Singkong sangat bermanfaat bagi masyarakat, umumnya singkong

 Apa kelebihan singkong dibandingkan jenis umbi-umbian lain?

 Bagaimana cara budidaya tanaman singkong yang baik dan benar?

 Apa saja jenis-jenis tanaman singkong?

 Apa saja manfaat dari tanaman singkong?

1

(5)

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja kelebihan yang dimiliki tanaman singkong, jenis-jenis tanaman singkong yang ada di Indonesia, manfaat yang ada di dalam tanaman singkong, cara membudidayakan tanaman singkong, serta untuk mengetahui prosentase konsumsi dan produksi tanaman singkong di Indonesia.

1.4 Manfaat

 Sebagai tambahan bahan informasi bagi masyarakat mengenai berbagai

manfaat dari tanaman singkong.

 Menambah pengetahuan.

2

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Singkong

Ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Ketela pohon berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain Afrika, Madagaskar, India, dan Tiongkok. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ketela pohon berkembang di negara- negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya (Purwono, 2009).

Para petani biasanya menanam tanaman singkong dari golongan singkong yang tidak beracun untuk mencukupi kebutuhan pangan. Sedangkan untuk keperluan industri atau bahan dasar untuk industri biasanya dipilih golongan umbi yang beracun. Karena golongan ini mempunyai kadar pati yang lebih tinggi dan umbinya lebih besar serta tahan terhadap kerusakan, misalnya perubahan warna (Sosrosoedirdjo, 1993).

2.2 Kandungan yang terdapat dalam Singkong

Kandungan gizi yang terdapat dalam singkong sudah kita kenal sejak dulu. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun miskin akan protein. Selain umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Berbagai macam upaya penanganan singkong yang telah banyak dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk olahan baik basah maupun kering. Selain sebagai bahan makanan pokok, banyak macam produk olahan singkong yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat kita antara lain adalah tape singkong, enyek-enyek singkong, peuyeum, opak, tiwul, kerupuk singkong, keripik singkong, kue, dan lain-lain.

3

(7)

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Singkong

Tanaman singkong ini mula kali dikenal di Amerika Selatan.Tanaman singkong termasuk jenis tanaman perdu. Tanaman singkong ini bisa dipanen setelah 6 -7 bulan dari masa penanaman. Tanaman singkong ini bisa tumbuh dimanapun tempat, kecuali ditempat yang becek dan terendam air. Singkong merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kondisi tanah serta tidak memerlukan perawatan khusus.

Ciri-ciri :

Daun : Daun berbentuk seperti jari, memiliki lembaran-lembaran yang menjuntai mirip jari manusia, dengan lebar 2-4 cm dan panjang 7 – 12 cm.

Umbi : Memiliki garis tengah 2-3 cm, dengan panjang 50 – 80 cm. Berwarna kekuning-kuningan ataupun juga ada yang berwarna putih.

3.2 Kelebihan Tanaman Singkong

Perlu diketahui bahwa meskipun singkong diperkirakan berasal dari Brazilia, namun tanaman ini dapat tumbuh dan populer di Indonesia karena tanaman ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman lainnya, kelebihan itu karena:

- Singkong dapat tumbuh pada lahan kering dan kurang subur. - Daya tahan terhadap penyakit umumnya relatif tinggi.

- Masa panennya tidak diburu waktu, sehingga dapat diolah menjadi beragam makanan utama maupun makanan ringan.

- Selain itu singkong adalah penghasil kalori yang efisien.

Artinya tanaman singkong mempunyai kemampuan dalam menghasilkan kalori yang produktif dan efisien di daerah tropis.

(8)

3.3.1 Persiapan Penanaman

a. Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :  Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH

meter dan atau cairan pH tester.

 Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan

ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.

 Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini

perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.

 Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap

petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.

b. Pembukaan dan Pembersihan Lahan

Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.

c. Pembentukan Bedengan (Guludan)

Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.

(9)

d. Pengapuran (Bila diperlukan)

Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.

3.3.2 Teknik Penanaman

Penentuan Pola Tanam Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 80 x 120 cm.

Cara Penanaman Sebelum bibit ditanam disarankan agar bibit direndam terlebih dahulu dengan pupuk hayati MiG-6 Plus yang telah dicampur dengan air selama 3-4 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.

Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.

3.3.3 Pemeliharaan Tanaman Penyulaman

Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis gulma yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan. Periode kritis atau periode tanaman harus bebas gangguan gulma adalah antara 5-10 minggu setelah tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma.

(10)

Pembubunan

Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan. Perempelan / Pemangkasan Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.

Pemupukan

Pemupukan Secara Konvensional / Kebiasaan Petani Pemupukan dilakukan dengan system pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea : 135 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 135 kg. pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K = 1/3 : 1: 1/3 atau Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg (sebagai pupuk dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K = 2/3:0:2/3 atau Urea : 85 kg dan KCL : 85 kg. Pemupukan dengan Sistem Teknologi MiG-6 Plus Sistem pemupukan menggunakan teknologi MiG-6 Plus , dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia/anorganik sampai dengan 50%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut :

 Disarankan saat pengolahan lahan diberikan pupuk kandang pada setiap

lubang yang akan ditanami bibit.

 Kebutuhan 5ton/ha. 3 hari sebelum tanam diberikan 2 liter MiG-6 Plus per

hektar dengan campuran setiap 1 liter MiG-6 Plus dicampur/dilarutkan dengan air max 200 liter atau 1 tutup botol (10 ml) dicampur/dilarutkan dengan air sebanyak 2 liter (jumlah air tidak harus 200 liter boleh kurang asal cukup untuk 1 hektar) disemprotkan pada lahan secara merata disarankan disemprotkan pada pupuk kandang/kompos agar fungsi dari pupuk kandang/kompos lebih maksimal.

(11)

 Setelah 3 hari bibit / stek siap ditanam. 5 hari setelah tanam berikan

campuran pupuk NPK dengan dosis Urea : 50 kg, TSP/SP36 : 75 kg dan KCL : 50 kg pada lahan 1 hektar, 1 pohon diberikan campuran sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm. Pemberian MiG-6 Plus selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 2 bulan :2 liter, umur 4 bulan : 2 liter, umur 6 bulan : 2 liter dan 8 bulan : 2 liter. Pemberian pupuk anorganik selanjutnya pada umur tanaman 60-90 hari berupa campuran pupuk N:P:K dengan dosis Urea : 85 kg, dan KCL : 85 kg. Asumsi bila 1 hektar lahan ditanam 7.500 pohon berarti 1 pohon diberikan sebanyak ± 22,5 gram dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10cm. Pengairan dan Penyiraman

Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab tapi tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.

Waktu penyemprotan

Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.

(12)

3.4 Jenis-jenis Tanaman Singkong

Tumbuhan singkong berdasarkan deskripsi varietas singkong, maka penggolongan jenisnya dapat dibedakan menjadi dua macam :

a. Jenis singkong manis

Yaitu jenis singkong yang dapat dikonsumsi langsung. b. Jenis singkong pahit

Yaitu jenis singkong untuk diolah atau prossesing.

3.5 Manfaat Tanaman Singkong 3.5.1 Manfaat Daun Singkong

Berikut ini merupakan manfaat daun singkong : Manfaat :

1. Mengobati sakit kepala

Anda dapat memanfaatkan daun singkong untuk mengobati sakit kepala. Caranya yaitu coba sekali kali kompres dengan daun singkong. Ambilah beberapa lembar daun. Lalu tumbuklah sampai halus. Setelah itu kompreskan pada bagian yang dirasa sakit.

2. Mengatasi rematik

Daun singkong dapat digunakan untuk mengatasi rematik. Hal ini bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar.

a. Pemakaian luar caranya yaitu :

Sediakan 5 lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

b. Pemakaian dalam caranya yaitu :

Sediakan 100 gram batang singkong, satu batang sereh dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Kemudian disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

(13)

3. Untuk mengobati diare

Daun singkong ternyata juga mampu mengobati diare. Caranya yaitu rebuslah daun singkong di air kira kira 900 cc, lalu biarkan sampai tinggal separonya atau 450 cc. Kemudian saring daun tersebut hingga menjadi separonya lagi. Kemudian minumlah 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.

4. Mencerdaskan otak

Berbagai penelitian menyebutkan bahwa di dalam daun singkong ada berbagai kandungan asam amino yang diperlukan tubuh baik untuk membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, membantu pemulihan kulit dan tulang, meningkatkan daya ingat, kinerja otak dan metabolisme asam amino lain. Dalam kaitan mencerdaskan otak ada beberapa asam amino yang terkandung dalam daun singkong yaituasam glutamik, phenilalanin, tirosin dan triptophan.

3.5.2 Manfaat Kulit Singkong Di Kehidupan Sehari-hari

Siapa tak kenal singkong? Tanaman ‘rakyat’ ini bisa dikatakan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa yang khas, namun daun singkong pun bisa disulap menjadi sayuran yang sangat nikmat.Sebagai penganan, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah di Tanah Air. Kita ketahui jika mengupas Singkong pastilah kulit singkong dibuang ke tempat sampah dan tidak dimanfaatlan lagi. Ternyata Kulit Singkong yang tidak kita pakai lagi setelah mengupasnya dibuang ke tempat sampah. Padahal, kulit singkong ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yang dapat dikonsumsi pula oleh manusia. Presentase jumlah limbah kulit bagian luar sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15%.Sampah kulit singkong termasuk dalam kategori sampah organik karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami.

Pengolahan limbah kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai: 1. Kompos

Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut sebagi pupuk kompos.

(14)

Menurut penelitian (Ankabi, 2007) kompos kulit singkong bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai insektisida tumbuhan.

2. Pakan Ternak

Kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang. Karena kulit singkong yang mengandung karbohidrat tinggi dapat dengan cepat menggemukkan hewan ternak.

3. Bio energi

Kulit singkong bisa berpotensi untuk diproduksi menjadi bietanol yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak. Teknologi pembuatan bioetanol dari limbah kulit singkong melalui proses hidrolisa asam dan enzimatis merupakan suatu alternatif dalam rangka mendukung program pemerintah tentang penyediaan bahan bakar non migas yang terbarukan yaitu BBN ( bahan bakar nabati) sebagai pengganti bensin.

5.5.3 Sebagai olahan makanan

Singkong dapat dibuat menjadi bahan makanan seperti keripik singkong,kroket singkong,tiwul,dll. Disini kami akan membahas cara pembuatan tiwul yang sederhana menjadi tiwul yang lezat. Umbi singkong (ketela pohon/cassava) sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu bahan makanan yang cukup penting sebagai sumber asupan karbohidrat. Selama ini masyarakat di pedesaan biasanya mengkonsumsi singkong dengan cara dimasak langsung (direbus, dikukus dan digoreng) atau dikeringkan terlebih dahulu di bawah terik matahari untuk dijadikan gaplek.

Sebelum dimasak, gaplek biasanya ditumbuk terlebih dahulu menjadi tepung gaplek untuk selanjutnya dimasak dengan cara dikukus menjadi makanan yang dikenal dengan sebutan tiwul.

Sebagian masyarakat di pedesaan ada juga yang memanfaatkan umbi singkong sebagai bahan dasar pembuatan tape (di wilayah Jawa Barat dikenal dengan istilah peuyeum sampeu) melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi tape.

(15)

Produk makanan berbahan baku umbi singkong khususnya goreng singkong dan tape sebetulnya sudah cukup memasyarakat sebagai makanan ringan yang banyak dijajakan oleh para pedagang makanan gorengan.Berbeda dengan gorengan umbi singkong yang relatif banyak dikenal anggota masyarakat, makanan tiwul sampai saat ini masih belum begitu populer di masyarakat, terutama di perkotaan mengingat proses pembuatannya yang relatif cukup memakan waktu. Namun dari sisi pembentukan cadangan pangan, cara pembuatan tiwul yang melalui tahapan pembuatan gaplek sebetulnya memiliki kelebihan dibandingkan dengan konsumsi umbi singkong secara langsung.

Sebab, gaplek bisa tahan disimpan lebih lama ketimbang disimpan dalam bentuk umbi singkong biasa.Gaplek singkong yang diolah secara tradisional menjadi tiwul selama ini belum begitu dikenal sebagai sumber bahan makanan pokok masyarakat. Selain karena proses pembuatannya yang cukup memakan waktu, tiwul tradisional juga memiliki kandungan gizi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan jenis makanan lainnya.Namun demikian dari sisi ketahanan pangan, pemberdayaan tiwul sebagai alternatif sumber makanan tetap perlu diperhitungkan.

Lebih-lebih apabila sentuhan teknologi dapat mengatasi kendala ketidakpraktisan dan lamanya waktu proses penyiapan makanan tiwul. Sentuhan teknologi kembali diharapkan dapat mengatasi persoalan rendahnya kandungan gizi dalam bahan makanan tiwul melalui proses fortifi kasi (pengayaan kandungan nutrisi dengan berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia). Pemberdayaan tiwul sebagai salah satu alternatif sumber makanan bagi masyarakat diyakini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebab, pemberdayaan tiwul sebagai sumber alternatif makanan masyarakat dapat mensukseskan program diversifi kasi pangan di dalam negeri.

Dengan demikian, pemberdayaan tiwul dapat turut mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sejumlah bahan pangan utama seperti beras, terigu, jagung, kedelai dll.Adalah PT Sinar Sukses Sentosa yang telah memprakarsai pembuatan tiwul instan (titan) dalam skala komersial dari bahan baku umbi singkong.

(16)

Perusahaan yang berlokasi di Gunungkidul, Yogyakarta ini telah beroperasi sejak tahun 2002 dengan memanfaatkan hasil penelitian dan pengkajian serta technical assistance dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills.Produk tiwul instan buatan PT Sinar Sukses Sentosa kini sudah dipasarkan di kalangan masyarakat khususnya di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta dan di sejumlah daerah lainnya. Animo masyarakat terhadap produk tiwul instan cukup tinggi terbukti dengan larisnya penjualan tiwul di wilayah-wilayah pemasaran tersebut.

Hal itu menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap produk tiwul instan itu cukup tinggi.Kini PT Sinar Sukses Sentosa memasarkan produk tiwul instan dalam kemasan ukuran 250 gram dan dalam kemasan ukuran 5 kg dengan menggunakan merk Rr. Srikandi. Srikandi merupakan merk tiwul instan yang didesain sangat mirip dengan tiwul tradisional, baik dalam hal bau, rasa dan tekstur. Bedanya adalah produk tiwul instan ini telah diperkaya dengan zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia seperti Vitamin A, Zat Besi, Protein dan Iodium. Perbedaan lainnya, tiwul instan Srikandi dibuat melalui proses pabrikasi yang higienis melalui sistem kontrol yang ketat dan dengan menerapkan standard mutu bahan yang ketat pula.

Tiwul instan Srikandi dibuat dari bahan utama berupa tepung singkong yang diperkaya (difortifi kasi) melalui pencampuran bahan tepung jagung, vitamin dan mineral serta air. Melalui proses pengeringan tanpa menggunakan bahan pengawet, produk tiwul instan Srikandi bisa tahan disimpan sampai hampir satu tahun. Produk tiwul instan Srikandi kini sudah memiliki sertifi kat halal dari MUI dan telah lolos pengujian Badan POMDengan sentuhan teknologi modern, tiwul instan Srikandi dapat menjadi bahan makanan warisan budaya asli bangsa Indonesia yang bergengsi dan kaya akan nilai gizi dan nutrisi. Cara memasaknya pun cukup praktis dan mudah serta penyajiannya hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.Setiap bulannya PT Sinar Sukses Sentosa memproduksi tidak kurang dari 8,6 ton atau 500 kg per hari tiwul instan Srikandi yang terbagi dalam dua jenis produk, yaitu Srikandi rasa manis gula jawa dan Srikandi rasa tawar yang dapat ditambah rasa asin atau manis sesuai dengan selera konsumen.

(17)

Selain itu, perusahaan juga memproduksi tepung singkong (cassava) dengan rata-rata volume produksi 250 ton per bulan.Tepung singkong dimaksud berbeda dengan tepung tapioka karena tepung singkong dibuat melalui proses pengeringan bahan baku umbi singkong terlebih dahulu hingga kadar airnya menyusut tianggal 10%. Umbi singkong yang telah kering tersebut kemudian digiling hingga halus menjadi tepung singkong yang masih tetap mengandung serat umbi. Sedangkan tepung tapioka dibuat dengan cara menggiling dan memeras umbi singkong sehingga diperoleh sari pati umbi singkong yang kemudian dikeringkan menjadi tepung pati singkong.

(18)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Umbi singkong (ketela pohon/cassava) sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu bahan makanan yang cukup penting sebagai sumber asupan karbohidrat. Umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi umbi-umbian di Indonesia cukup tinggi, begitu pula dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kebutuhan masyarakat akan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat.

Singkong sangat bermanfaat bagi masyarakat, umumnya singkong dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di pedesaaan. Saat ini berbagai manfaat singkong telah berhasil ditemukan, antara lain manfaat singkong bagi kesehatan, Manfaat Singkong juga dikenal sebagai umbi yang memiliki khasiat antioksidan, antikanker, antitumor, dan dapat meningkatkan nafsu makan. Tak hanya itu, singkong juga mampu menyembuhkan beragam penyakit.

4.2 Saran

Menurut kelompok kami, singkong memiliki banyak manfaat.Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat dapat mengolah singkong menjadi bahan olahan yang banyak diminati.

15

(19)

Alfi.2012.Manfaat Kulit Singkong. file:///C:/Users/SONY%20VAIO/Videos/B.INDO% 20SINGKONG/manfaat-kulit-singkong-di-kehidupan.html/.Diakses 17 November 2012.

Santoso,Adi.2012.Manfaat Daun Singkong. file:///C:/Users/SONY%20VAIO/Videos/

B.INDO%20SINGKONG/manfaat-daun-singkong.html.Diakses 17 November 2012.

Santoso,Mugi.2012.Aneka Olahan Singkong. file:///C:/Users/SONY%20VAIO/Videos/ B.INDO%20SINGKONG/aneka-olahan-singkong.html.Diakses 17 November

2012

Referensi

Dokumen terkait

Secara tradisional kerang mas ngur (Atactodea striata) digunakan untuk mengobati penyakit hati, dan kenyataan ini jika dikaji dari segi kandungan gizi dapat dibenarkan karena

Kandungan kalsium yang cukup tersedia pada kisaran pH 7,0–8,5 dan kandungan kalsium menurun pada pH kurang dari 7,0 serta lebih tinggi dari 8,5 , jika dibandingkan

Berdasarkan data penerimaan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah dari waktu kewaktu jumlahnya masih relatif rendah jika dibandingkan dengan Pendapatan daerah

Karena jika dilihat dari kandungan serat pangan yang paling tinggi beras analog dengan penambahan tepung rumput laut 15% memiliki kandungan serat yang paling tinggi

Tingginya kadar karbohidrat dibandingkan hasil penelitian lainnya disebabkan kandungan lemak pada sampel yang rendah sehingga dengan perhitungan kandungan karbohidrat dengan metode

rendah, serta karbohidrat lebih tinggi dibandingkan perhitungan kandungan gizi makanan selingan yang dianjurkan bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Uji tingkat

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mempunyai komposisi gizi yang cukup lengkap, selain harganya relatif lebih murah dibanding daging sapi dan ayam, absorpsi

Selain karena potensi pengembangan yang cukup baik, tepung sukun juga memiliki kandungan zat gizi yang cukup baik, yaitu energi sebesar 302 kkal dan protein sebesar 3,2