• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

NEGERI 2 PENDEM KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

w

Oleh: SRI RAHAYU

A 510 100 046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PENDEM KECAMATAN NGARINGAN

KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2013/2014

Sri Rahayu, A510100046, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 93 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem melalui penerapan metode pembelajaran Joyful Learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Subyek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem yang berjumlah 41 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki – laki, dan 17 siswa perempuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi terlihat dalam 4 indikator yaitu siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar meningkat dari pra siklus sebesar 24, 39%, Siklus I sebesar 58, 53%, dan Siklus II 78, 04%. Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami meningkat dari pra siklus sebesar 31, 70%, Siklus I sebesar 48, 78%, dan Siklus II sebesar 65, 85%. Siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu meningkat dari pra siklus sebesar 29, 26%, Siklus I sebesar 41, 46%, dan Siklus II sebesar 68, 29%. Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal meningkat dari pra siklus sebesar 70, 73%, Siklus I sebesar 73, 17%, dan Siklus II sebanyak 34 atau sebesar 82, 92%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis Joyful Learning dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem tahun 2013/2014.

(5)

A. PENDAHULUAN

Rendahnya motivasi belajar IPA yang dialami siswa kelas IV SD

Negeri 2 Pendem, hal ini dapat dilihat dari rendahnya keaktifan belajar Ipa.

guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang

terjadi menempatkan siswa sebagai pendengar ceramah dari guru. Akibatnya

proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa

malas untuk belajar. kurangnya semangat dalam belajar siswa kelas IV SD

Negeri 2 Pendem, dalam hal ini guru kurang menarik dalam memberikan

materi, sehingga membuat siswa bosan dengan pelajaran Ipa,

Pembelajaran lebih banyak ceramah, menghafal tanpa memberi

kesempatan siswa berlatih berfikir memecahkan masalah, mengaitkannya

dengan pengalaman empiris dalam kehidupan nyata dan kurang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif,dan dominasi guru dalam

proses pembelajaran masih tinggi. Peneliti terdorong untuk melakukan

penelitian yang dapat meningkatkan motivasi belajar Ipa melalui Metode

Pembelajaran berbasis Joyful Learning siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem.

Kendala dalam mengajar Ipa hanya pada kurangnya motivasi belajar dari

dalam diri siswa untuk belajar Ipa.

Pembelajaran Ipa adalah sekumpulan pengetahuan yang sistematis

tentang gejala-gejala alam. IPA merupakan ilmu pengetahuan yang dekat

dengan kehidupan sehari-hari manusia, karena manusia selalu berinteraksi

dengan lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu siswa sudah memiliki

pengetahuan dan gagasan tentang dunia disekitarnya sebelum mengikuti

(6)

Motivasi merupakan hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar,

motivasi membangkitkan semangat seseorang dalam melakukan sesuatu agar

dapat belajar dengan baik, motivasi adalah motivasi selalu berkaitan dengan

suatu tujuan, dengan demikian motivasi akan mempengaruhi setiap adanya

kegiatan termasuk dalam kegiatan pembelajaran, sebagai pendorong,

mempengaruhi prestasi belajar anak, dan membangun sistem pembelajaran

yang lebih bermakna. Menurut Uno (2009 : 23) indicator motivasi belajar

dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4) Adanya kegiatan yang menrik dalam belajar.

5) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajr dengan baik.

Metode pembelajaran yang digunakan peneliti adalah metode

pembelajaran berbasis joyful learning, Langkah – langkah joyful learning

adalah:

a) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah dan Tanya

jawab.

b) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diberi soal latihan

untuk diselesaikan pada waktu itu juga.

c) Setelah selesai mengerjakan soal tersebut, siswa diseluruh

mendemonstrasikan didepan kelas.

(7)

e) Guru menyempurnakan kesimpulan yang telah diperoleh dari siswa dan

memberikan penghargaan kepada siswa yang berani mendemonstrasikan

jawaban kedepan kelas

B. METODE PENELITIAN

Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah

Sekolah Dasar Negeri 2 Pendem, ini dilaksanakan pada awal semester Genap

(dua) awal Januari sekitar tanggal 3 sampai 17 Januari 2014. Jenis Penelitian

yang dilaksanakan Penelitan Tindakan Kelas (PTK), yang menjadi subyek

adalah Guru dan siwa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Pendem dengan

Jumlah 41 siswa, 24 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini

untuk meningkatkan motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar.

Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dilakukan

melalui empat prosedur penelitian yang melelui empat tahap yaitu (1)

perencanaan, (2) tindakan, (3) Observasi dan (4) refleksi dan seterusnya

sampe perbaikan dan peningkatan yang diharapkan tercapai (criteria

pencapaian). Triangulasi adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi

akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi tersebut dapat

percaya kebenarannya’’. (Wina Sanjaya,2009:112)

Teknik Pengambilan data dilakukan dengan observasi, tes dan

dokumentasi. Instrument yang digunakan meliputi lembar observasi, tes,

wawancara dan RPP. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan analisis

(8)

peningkatan hasil Ipa. Miles dan Huberman (Dalam Sugiono,2008: 337)

menyatakan bahwa langkah-langkah teknik analisis interaktif terdiri dari

pengumpulan data. Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

yang dilakukan dalam bentuk interaktif. Adapun keterangan dari

langkah-langkah teknik analisis interaktif tersebut adalah (1) Pengumpulan Data,

(2)Reduksi Data, (3) Penyajian Data atau Pelaporan, (4) Penarikan

Kesimpulan atau Verifikasi.

Adapun indicator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA melalui

penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning pada siswa kelas IV

SD Negeri 2 Pendem Tahun 2013/2014. Pada penelitian ini diharakan Siswa

semangat dalam kegiatan belajar mengajar, Siswa aktif dalam kegiatan Tanya

jawab mengenai materi yang belum dipahami, Siswa aktif dalam proses

pembelajaran, Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

Tindakan yang dilakukan guru peneliti adalah untuk

meningkatkan motivasi belajar Ipa yang berdampak pada hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem. Adapun permasalahannya adalah

“Apakah Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning

(9)

Negeri Pendem 2 Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Tahun

2013/2014?”

Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah menerapkan

metode pembelajaran joyful learning. Setelah melakukan tindakan

menggunakan metode pembelajaran joyful learning terdapat refleksi.

Refleksi pada siklus I bertujuan untuk memeperbaiki tindakan

mengajar siklus selanjutnya. Refleksi pada Siklus I yaitu :

a. Dalam proses pembelajaran Siklus I, pertemuan pertama diperoleh data

bahwa banyak dari siswa kurang motivasi kurang semangat, kurang

terlibat secara aktif, malu untuk bertanya jika belum ada materi yang

belum dipahami serta belum terbiasa dengan metode yang diterapkan

oleh guru.

b. Pertemuan pertama pada siklus I ini belum ada evaluasi dan penilaian

indikator motivasi sehingga perlu diadakan tindakan lebih lanjut..

c. Indikator motivasi menunjukkan bahwa

1) Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar sebanyak 24

siswa atau 58,53%

2) Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang

belum dipahamisebanyak 18 siswa atau 43,90%

3) Siswa aktif dalam proses pembelajaran sebanyak 17 siswa atau

41,46%

4) Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal 30 siswa atau

(10)

d. Hasil tes menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya pada siklus

I adalah 14siswa atau sebesar 34,14%. Sehingga ketuntasan belajar

belum tercapai, perlu dilakukan tindakan lanjutan.

Pada Siklus II Guru peneliti mengadakan perbaikan dengan

merencanakan pembelajaran sebagai berikutr :

a) Mengembangkan proses pembelajaran sebaik mungkin dan

menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya dengan tujuan siswa lebih siap dalam

mengikutipembelajaran.

b) Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswaagar siswa

memiliki kesadaran akan belajar, dan memberikan motivasi padasiswa

agar tidak takut mengeluarkan pendapat serta memberikanrangsangan agar

siswa mau aktif berfikir. Dalam kelompok siswa bekerjasama dengan baik

sehingga hasil yang dicapai bisa optimal.

c) Lebih mengaktifkan siswadalam proses pembelajaran, Tanya jawab

dengan dengan memberikan motivasi dan penguatan.

Pada siklus II terdapat refleksi, ini merupakan perbaikan refleksi

siklus I. Refleksi siklus II sebagai berikut

1) Kegiatan yang dilaksanakan siklus II pertemuan kedua ini secara

keseluruhan sudah baik dan siswa sudah mulai mengerti tata aturan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui model pembelajaran

(11)

2) Guru dapat memotivasi siswa dengan baik membimbing siswa dalam

melakukan tugas kelompok maupun individu yang diberikan guru.

3) Proses pembelajaran dapat tercipta suasana nyaman, senang,

menyenangkan dalam mengikuti pelajaran, sehingga siswa sudah

mulai memiliki kesadaran untuk belajar dan juga siswa termotivasi

dan senang untuk belajar Ipa.

4) Siswa akan merasa senang dan lebih memahami jika pembelajarn

menggunakan praktik secara langsung, apalagi dalam mata pelajaran

Ipa.

5) Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa

Indikator Motivasi belajar sebagai berikut :

a) Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajarsebanyak 32

siswa atau 78,04%

b) Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi yang

belum dipahami sebanyak 27 siswa atau 65,85%

c) Siswa aktif dalam proses pembelajaran sebanyak 28 siswa atau

68,29%

d) Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal sebanyak 34 siswa atau

82,92%

6) Motivasi belajar Ipa yang berdampak pada Hasil belajar siswa sudah

melebihi target ≥75% dan hasil belajar siswa sudah banyak yang

melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan

(12)

siswa tidak tuntas, juga ditunjukkan nilai tertinggi adalah 100 dan

nilai terendah adalah 60.

Dari data di atas dapat disimpulkan metode pembelajaran

berbasis joyful learning dapat meningkatkan motivasi belajar Ipa yang

akan berdampak pada hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 2

Pendem.

2. Pembahasan

Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun

hipotesis tindakan berdasarkan analisis kualitatif terhadap hasil

penelitian yang diperoleh. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa IV SD Negeri 2 Pendem. untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa, peneliti menerapkan metode pembelajaran

berbasis Joyful Learning pada mata pelajaran IPA. Dari uraian diatas,

sesuai gengan pendapat Majid (2012:152) motivasi adalah kekuatan

yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu

kegiatan mencapai tujuan.

Pembahasan tentang peningkatan motivasi belajar IPA melalui

penerapan metode pembelajarn berbasi joyful learning dapat dilihat

dari pencapaian penelitian yang dilakukan.

1. Penelitian yang dilakukan khoirun Nisak (2012) dalam

penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan belajar siswa

dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari

(13)

motivasi pada siklus akhir yaitu siklus II adalah: (1) kesiapan

mengikuti pelajaran sebelum tindakan 68%, (2) memperhatikan

penjelasan guru 80%, (3) mengerjakan soal latihan 88%.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran

berbasis joyful learning dalam pembelajaran matematika dapat

meningkatkan motivasi siswa sehingga berdampak pada

prestasi belajar siswa pada siswa kelas V SD Negeri Tangkil 4

Sragen.

2. Pada penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa

indicator-indikator yang digunakan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat

dari: 1)Siswa semangat dalam kegiatan belajar mengajar yaitu

pada pra siklus 24,39%, siklus I 58,53%, dan Siklus II 78,04%,

2)Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab mengenai materi

yang belum dipahami yaitu pada Pra siklus 31,70%, siklus I

48,78%, dan siklus II 65,85%, 3)Siswa aktif dalam proses

pembelajaran yaitu pada pra siklus 29,26%, siklus I 41,46%,

dan siklus II 68,29%, 4)Keterlibatan siswa dalam mengerjakan

soal yaitu pada Pra siklus 70,73%, siklus I 73,17%, dan siklus

II 82,92%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

(14)

meningkatkan motivasi belajar IPA kelas IV SD Negeri 2

Pendem Tahun 2013/2014.

Berdasarkan uraian diatas telah terbukti bahwa penelitian

terdahulu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sehingga

dijadikan acuan oleh peneliti untuk dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Dari pembahasan di atas data penelitian

yang didapat oleh peneliti mendukung diterimanya hipotesis

tindakan bahwa ada peningkatan motivasi belajar IPA melalui

penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning pada

siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi

antara peneliti dan guru kelas IV SD Negeri 2 Pendem tentang

peningkatan motivasi belajar Ipa melalui penerapan metode pembelajaran

berbasis joyful learning pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Pendem. Dapat

disimpulkan sebagai berikut : Indikator motivasi belajar 1)Siswa semangat

dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pada pra siklus 24,39%, siklus I

58,53%, dan Siklus II 78,04%, 2)Siswa aktif dalam kegiatan Tanya jawab

mengenai materi yang belum dipahami yaitu pada Pra siklus 31,70%,

siklus I 48,78%, dan siklus II 65,85%, 3)Siswa aktif dalam proses

pembelajaran yaitu pada pra siklus 29,26%, siklus I 41,46%, dan siklus II

68,29%, 4)Keterlibatan siswa dalam mengerjakan soal yaitu pada Pra

(15)

E. DAFTAR PUSTAKA

Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2011. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Amadi, Abu dan A. Supadmo. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RINEKA

CIPTA.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi

aksara

Budiningsih, Asri.2005. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : PT RINEKA CIPTA

Purwiyastuti. 2009. Penerapan Variasi Model Pembelajaran Berbasis Joyful

Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar

Matematika. Skripsi, Surakarta: UMS (Tidak diPublikasikan)

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP

UMS

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV

ALFABETA

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: PT

Referensi

Dokumen terkait

Dalam berinteraksi manusia menggunakan bahasa sebagai sarana atau alat untuk berinteraksi atau berhubungan satu dengan yang lain.. Bahasa merupakan dasar yang mutlak diperlukan

Dengan tersedianya sumber air bersih dengan debit sesuai dengan kebutuhan masyarakat, diharapkan permasalahan yang timbul akibat kurangnya air bersih yaitu

Melihat fenomena seks pranikah yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa, peneliti tertarik untuk mengkaji masalah tersebut dengan suatu rumusan masalah penelitian, “Apakah

Tujuan Penelitian Tahun Pertama adalah mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa preklinik, klinik, dan postgraduate tentang kedokteran keluarga,

Kedua, makna idiomatikal penggunaan leksikon makan dalam ungkapan bahasa Indonesia berjumlah 80 data yang terdiri dari 39 idiom penuh dan 41 idiom

Persaingan bisnis Restoran sekarang ini semakin tinggi, jika ada sesuatu yang sedang tren , semua orang pasti akan penasaran dan memburunya. Mereka tidak memperdulikan

Orang tua kurang memotivasi anak, hal ini ditunjukkan dengan masih banyak anak yang kurang mandiri (masih ditunggui ibunya), masih sering dilarang melakukan ini-itu, dan

NO NPSN NAMA LEMBAGA KODE POS ALAMAT KELURAHAN KODE KECAMATAN KODE KAB/KOTA KODE PROVINSI.. 1 LK00001 LP3I