• Tidak ada hasil yang ditemukan

L K I P INSPEKTORAT UTAMA TAHUN ANGGARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "L K I P INSPEKTORAT UTAMA TAHUN ANGGARAN"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

LAPORAN KINERJA

L K I P

INSPEKTORAT UTAMA

TAHUN ANGGARAN 2017

(3)

i LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

KATA PENGANTAR

uji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja tahun 2017 sebagai bentuk per- tanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengel- olaan sumber daya yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat Utama Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mewujudkan pencapaian sasaran kinerja tahun 2017.

Penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Utama BPS tahun 2017 dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, bersih dan bebas dari KKN, serta untuk memenuhi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sis- tem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja tersebut disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pimpi- nan dan pemangku kepentingan, atas kinerja yang telah dicapai dalam tujuan dan sasaran strategis sesuai dengan komitmen yang telah diperjanjikan, serta memberikan umpan balik sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja Inspektorat Utama di masa yang akan datang.

Seluruh kebijakan, program dan kegiatan tahun 2017 telah berhasil dilaksanakan dengan baik serta tujuan, sasaran strategis dan indikator kinerjanya telah berhasil dicapai. Inspektorat Utama juga terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas tata kelola Pemerintahan, me- lalui pelaksanaan reformasi birokrasi. Walaupun secara umum kinerja Inspektorat Utama telah sesuai target, namun kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki serta kelemahan yang harus disempurnakan. Oleh karena itu, besar harapan kami Informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja ini dapat dimanfaatkan pemangku kepentingan dalam menilai dan memperbaiki perencanaan manajemen serta mendorong peningkatan kinerja Inspektorat Utama BPS di masa yang akan datang.

Jakarta, 1 Februari 2018 Inspektur Utama

Drs. Akhmad Jaelani M.Si

P

(4)

ii LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

Tim Penyusun

Penanggung Jawab : Drs. Akhmad Jaelani, M. Si Pengarah : Ihsanurijal S. Si, M. Si Pengendali Teknis : Eko Yuwono

Ketua : Hesti Wulan Sari

Anggota Tim : Citra Cintya Mutiara Galih Asmara Bangun

(5)

iii LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR i

TIM PENYUSUN ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN Ix

IKHTISAR EKSEKUTIF x

A. Latar Belakang 1

B. Dasar Hukum 3

C. Maksud dan Tujuan 3

D. Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 4

E. Sumber Daya Manusia Inspektorat Utama 13

F. Tujuan Pengukuran Kinerja 16

G. Ruang Lingkup 16

H Waktu Pengukuran Kinerja 16

I. Metodologi Pengukuran Kinerja 17

J. Potensi dan Permasalahan 17

K. Sistematika Penyajian Laporan 18

2.1 Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Utama BPS 2015-2019 20

2.2 Perjanjian Kinerja (PK) Inspektorat Utama 2017 28

BAB I PENDAHULUAN

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

(6)

iv LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

3.1 Capaian Kinerja Inspektorat Utama 2017 35

3.2 Perkembangan Capaian Kinerja Inspektorat Utama 54

3.3 Capaian Kinerja terhadap Target Renstra 2015-2019 64

3.4 Kegiatan Inspektorat Utama 66

3.5 Prestasi Tahun 2017 82

3.7 Analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya 85

4.1 Simpulan Akuntabilitas Kinerja 88

4.2 Tindak Lanjut 91

LAMPIRAN 93

BAB IV PENUTUP

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

(7)

v LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

DAFTAR TABEL

IKHTISAR EKSEKUTIF

Tabel a Capaian IKU Inspektorat Utama……….……….. Xiii BAB 1

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai dengan Jabatan Fungsional Auditor 2016-2017…..……….. 15

BAB 2 Tabel 2.1 Rumusan Visi, Misi, dan Tujuan Inspektorat Utama 2015-2019…..………. 23

Tabel 2.2 Tujuan dan Indikator Tujuan Inspektorat Utama 2015-2019……….. 24

Tabel 2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis Inspektorat Utama 2015-2019……….. 25

Tabel 2.4 Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi Inspektorat Utama 2015-2019……….. 27

Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja Inspektorat Utama 2017……….. 29

Tabel 2.6 Kegiatan Inspektorat Utama menurut Wilayah………..……….. 30

BAB 3 Tabel 3.1 Opini BPK terhadap LK BPS 2014-2016………..………. 34

Tabel 3.2 Nilai Reformasi Birokrasi tahun 2015 - 2017……….. 34

Tabel 3.3 Nilai SAKIP BPS tahun 2010 - 2017 ……….……….. 35

Tabel 3.4 Rata-rata Capaian Kinerja Per Tujuan dan Sasaran Strategis….……….. 36

Tabel 3.5 Capaian Kinerja Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan tahun 2017………. 36

Tabel 3.6 Perbandingan target dan Realisasi Indikator tingkat rekomendasi Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti ……… 38

Tabel 3.7 Target dan Realisasi indikator tingkat satker yang memiliki penyimpangan dengan batas maksimal 3% DIPA………. 40 Tabel 3.8 Target dan Realisasi tingkat satker yang menyusun Laporan Keuangan sesuai

(8)

vi LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

SAP………... 45 Tabel 3.9 Target dan Realisasi tingkat Penyelesaian Proses Penanganan Pengaduan………….. 47 Tabel 3.10

Tabel 3.11

Perbandingan Hasil Penilaian Evaluasi atas Implementasi SAKIP satker BPS Provinsi, STIS, dan Pusdiklat…………...……….

Perbandingan Hasil Penilaian Evaluasi Implementasi SAKIP Satker BPS Kabupat- en/Kota ...

52

52 Tabel 3.12 Target dan Realisasi tingkat Satker yang Mendapatkan nilai Evaluasi SAKIP ber-

kategori Baik……… 53 Tabel 3.13 Indikator Jumlah Satker BPS yang telah berpredikat WBK………. 55 Tabel 3.14 Nilai Pembangunan ZI Unit Kerja berpredikat menuju WBK………. 55 Tabel 3.15 Jumlah satker BPS yang telah berpredikat WBBM (berdasarkan SK Kepala BPS)….. 57 Tabel 3.16 Perkembangan Capaian Kinerja Tujuan dan Sasaran Strategis 2016 – 2017…………. 57 Tabel 3.17 Perbandingan antara Capaian kinerja tahun 2016 dengan Capaian Kinerja tahun

2017 ……….. 58 Tabel 3.18 Perbandingan Capaian rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti tahun 2016

dan 2017……… 59

Tabel 3.19 Tingkat Satker dengan Penyimpangan Batas maksimal 3% dari DIPA……… 60 Tabel 3.20 Perbandingan Capaian Satker yang menyusun Laporan Keuangan sesuai SAP…….. 61 Tabel 3.21 Perbandingan Capaian Tingkat Penyelesaian Proses Penanganan pengaduan dari

pegawai, masyarakat, organisasi/lembaga swadaya……….. 61 Tabel 3.22 Jumlah Pengaduan Tahun 2016-2017……… 62 Tabel 3.23 Perbandingan Capaian Tingkat satker yang mendapatkan nilai Evaluasi SAKIP ber-

kategori baik……… 63 Tabel 3.24 Perbandingan Capaian jumlah satker BPS yang telah berpredikat WBK……….. 65 Tabel 3.25 Perbandingan capaian jumlah satker BPS yang telah berpredikat WBBM……….. 66 Tabel 3.26 Perbandingan antara Capaian Kinerja 2017 terhadap Target Kinerja Jangka

Menengah tahun 2019………. 67 Tabel 3.27 Jumlah keikutsertaan auditor pada Diklat tahun 2017………. 80 Tabel 3.28 Pagu dan Realisasi Anggaran 2016-2017 Menurut Eselon II………. 83 Tabel 3.29 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran

2016-2017……… 83

(9)

vii LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

Tabel 3.30 Laporan Realisasi Anggaran PPAA Inspektorat Utama TA.2017 (Januari s.d

Desember 2017) berdasarkan belanja………...………. 84

Tabel 3.31 Laporan Realisasi Anggaran PPAA Inspektorat Utama TA.2017 (Januari s.d Desember 2017) berdasarkan kegiatan………...……… 84

Tabel 3.32 Laporan Realisasi Anggaran PPAA Inspektorat Utama TA.2017 (Januari s.d Desember 2017) berdasarkan kinerja...………...……….. 85

Tabel 3.33 Perbandingan Pagu dan Realisasi Tahun 2017 berdasarkan kinerja……… 86

Tabel 3.34 Perbandingan Anggaran Selfbloking Menurut Wilayah……… 87

Tabel 3.35 Besaran efisiensi kegiatan SAKIP menurut Wilayah Tahun 2017……….. 87

Tabel 3.36 Perbandingan Target dan Realisasi Kegiatan Tahun 2017……….. 87

Tabel 3.37 Besaran Efisiensi Kegiatan Menurut Wilayah Tahun 2017………. 88

(10)

viii LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

DAFTAR GAMBAR

BAB 1

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Utama………..………... 12

Gambar 1.2 Sebaran Pegawai Inspektorat Utama ………... 13

Gambar 1.3 Tingkat Pendidikan Pegawai Inspektorat Utama ………. 14

Gambar 1.4 Jabatan Fungsional Pegawai inspektorat Utama ………. 14

Gambar 1.5 Komposisi pegawai berdasarkan Jabatan……… 16

BAB 2 Gambar 2.1 Visi dan Misi Inspektorat Utama 2015-2019………..………... 22

Gambar 2.2 Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Inspektorat Utama…... 24

(11)

ix LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Renstra Inspektorat Utama BPS 2015-2019 ……… 92

Lampiran 2 Perjanjian Kinerja 2017 ……….. 93

Lampiran 3 Pengukuran Capaian Kinerja ……….. 94

Lampiran 4 Laporan Hasil Evaluasi 2017 ... 96

(12)

x LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

IKHTISAR EKSEKUTIF

enyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Utama Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 sebagai wujud akuntabilitas kinerja Inspektorat Utama dalam pencapaian visi dan misi (sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis yang mengacu pada Rencana Strategis tahun 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja 2017), serta pengelolaan anggaran secara optimal terhadap publik dan para pemangku kepentingan, sesuai dengan pera- turan perundang-undangan yang berlaku.

Secara keseluruhan realisasi pencapaian sasaran strategis Inspektorat Utama yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan adalah meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS selama 5 tahun (tahun 2015-2019 telah tereal- isasi 112,5%. Pencapaian sasaran tersebut ditetapkan dalam 1 (satu) program yaitu Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur (PPAA) BPS dengan anggaran sebesar Rp7.341.660.000,-. Sesuai dengan surat Kepala BPS No. B-129/BPS/1000/2017 tanggal 18 Juli 2017 perihal usulan anggaran penghematan 2017, kebijakan penghematan anggaran sehingga pagu penghematan Inspektorat Utama BPS menjadi Rp6.838.844.000,-, menjadi tantangan bagi In- spektorat Utama BPS untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan dengan Anggaran yang tersedia. Berbagai kebijakan Inspektur Utama BPS ditetapkan sehingga daya serap tahun 2017 menjadi sebesar 98,99% (Rp6.769.835.246,-) atau terjadi penghematan anggaran sebesar Rp502.816.000,-.

Dengan dukungan seluruh unit terkait, upaya yang telah dilakukan membuahkan hasil yang membanggakan, ini terbukti dengan beberapa prestasi yang diraih oleh Badan Pusat Statistik, di- mana Inspektorat utama mempunyai andil dan memegang peranan penting dalam pencapaiannya.

Prestasi yang telah dicapai oleh Badan Pusat Statistik, beberapa diantaranya adalah Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik TA 2016; memperoleh nilai BB (Baik Sekali) pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan mendapat- kan nilai 77,46 pada penilaian pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi BPS dari Menteri Pendaya- gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan penilaian dari Zona Integritas BPS Provinsi Jawa Timur memperoleh predikat Satker Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

P

(13)

xi LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

Setelah menetapkan IKU dan Perjanjian Kinerja, secara berkala (triwulanan) Inspektorat Utama memonitor capaian kinerja beserta analisis dari capaian tersebut. Penilaian capaian kinerja harus transparan dan akuntabel tersebut untuk mewujudkan instansi pemerintah yang berdaya- guna dan berhasilguna.

Capaian kinerja Inspektorat Utama didukung dengan 6 (enam) indikator, yaitu:

1. Tingkat rekomendasi Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti sebesar 95%;

2. Tingkat satker yang memiliki penyimpangan dengan batas maksimal 3% dari DIPA (dari sat- ker yang diperiksa) sebesar 120%;

3. Tingkat satker yang telah menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan SAP (dari satker yang diperiksa) sebesar 120%;

4. Tingkat penyelesaian proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat dan organ- isasi/lembaga swadaya sebesar 100%;

5. Tingkat satker yang mendapatkan nilai evaluasi SAKIP kategori Baik (dari satker yang di- periksa) sebesar 120%; dan

6. Jumlah satker BPS yang telah berpredikat WBK (berdasarkan SK Kepala BPS RI) sebesar 120%.

Secara umum hasil capaian kinerja atas sasaran strategis, IKU dan IKS tahun 2017 telah menunjukkan hasil yang sangat Baik. Dari 1 (satu) sasaran strategis dan 6 (enam) IKS yang menjadi Penetapan Kinerja Inspektur Utama tahun 2017 yang diukur, sebanyak 4 (empat) indikator (66,67%) melebihi target yang telah ditetapkan yaitu “Tingkat satker yang memiliki penyimpangan dengan batas maksimal 3% DIPA”, “Tingkat satker yang mendapatkan nilai evaluasi SAKIP Kategori Baik”, dan “Jumlah satker BPS yang telah berpredikat WBK (berdasarkan SK Kepala BPS RI)”;

sebanyak 1 (satu) indikator (16,67%) terealisasi sesuai target yaitu “tingkat satker yang telah me- nyusun Laporan Keuangan yang sesuai dengan SAP” dan “tingkat penyelesaian proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat, dan organisasi/lembaga swadaya”; dan sebanyak 1 (satu) Indikator (16,67%) tidak mencapai target, yaitu “tingkat rekomendasi Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti”. Hal ini dipengaruhi oleh penambahan jumlah satker yang siginifikan atas audit, reviu dan evaluasi yang dilakukan Inspektorat Utama bila dibandingkan target satker yang

(14)

xii LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

ditetapkan tahun 2017. Dengan Anggaran yang relatif sama dengan tahun sebelumnnya, In- spektorat Utama berhasil melaksanakan Reviu Laporan Keuangan dan Evaluasi Implementasi SAKIP dengan jumlah 2 (dua) kali dari target yang ditetapkan, sehingga Inspektorat Utama mempunyai nilai efiensi yang sangat baik atas Pengelolaan Keuangannya.

Cakupan kegiatan pengawasan seperti reviu laporan keuangan, evaluasi SAKIP, evaluasi Zo- na Integritas WBK/WBBM dan audit kinerja belum menjangkau seluruh Satuan Kerja karena adan- ya keterbatasan SDM. Kendala yang masih melingkupi rangkaian pelaksanaan pengawasan In- spektorat Utama adalah kepatuhan satuan kerja dalam menindaklanjuti temuan hasil pengawasan terutama tindak lanjut berupa perbaikan administrasi yang melibatkan pihak ketiga dan pegawai yang sudah dimutasi atau pensiun.

Guna perbaikan kinerja selanjutnya, seluruh Tim Pengelola Kinerja Inspektorat Utama BPS telah melakukan evaluasi atas pencapaian tahun 2017 sebagai pembelajaran untuk melaksanakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan dan anggaran di tahun 2018, serta menindaklanjuti dan memperbaiki kinerja pada IKU yang tidak mencapai target, mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pada IKU yang telah mencapai target yang ditetapkan.

Laporan Kinerja Inspektorat Utama ini diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan untuk mengetahui kinerja Inspektorat Utama pada tahun 2017 dan selanjutnya dapat digunakan dalam membuat rumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Utama di masa mendatang. Komitmen dan tanggungjawab secara bersama seluruh pimpinan dan pegawai lingkup Inspektorat Utama BPS diharapkan dapat mendukung kinerja Inspektorat Utama BPS yang lebih baik di masa mendatang.

(15)

xiii LKIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017

Tabel a. Capaian IKU Inspektorat Utama Tahun 2017

Tujuan/Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5)

Tujuan :

Peningkatan Birokrasi yang akuntabel

Tingkat ketaatan satker dalam akuntabili-

tas keuangan dan kinerja 96 106,032 112.5%

Meningkatnya

Pengawasan dan akunta- bilitas kinerja aparatur BPS

Tingkat rekomendasi Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti

100 95 95%

Tingkat satker yang memiliki penyimpan- gan dengan batas maksimal 3% DIPA (dari 126 satker yang diperiksa)

92,86 126,98 120%

Tingkat satker yang telah menyusun Laporan Keuangan yang sesuai dengan SAP (dari 36 satker yang diperiksa)

100 150 120%

Tingkat penyelesaian Proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat dan organisasi /lembaga swadaya

100 100 100%

Tingkat satker yang mendapatkan nilai evaluasi SAKIP Kategori Baik (dari satker yang diperiksa)

83,33 127.78 120%

Jumlah satker BPS yang telah berpredikat WBK (berdasarkan SK Kepala BPS RI)

3 5 120%

Jumlah Satker BPS yang telah berpredikat WBBM (berdasarkan SK Kepala BPS RI)

- - -

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

(17)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 1 A. Latar Belakang

Inspektorat Utama sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan Badan Pusat Statistik, mempunyai peran yang signifikan dalam mengawal untuk memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko penyelenggaraaan kegiatan statistik serta berperan aktif dalam memastikan Reformasi Birokrasi Badan Pusat Statistik terus berkesinambun- gan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih (clean government). Salah satu pilar yang menjadi tanggung jawab Inspektorat Utama adalah area penguatan pengawasan, antara lain fungsi pengawasan, fungsi Consulting dan Quality Assurance, yang pada akhirnya dapat membantu mewujudkan visi Badan Pusat Statistik yaitu sebagai “Pelo- por Data Statistik Terpercaya Untuk Semua”.

Dalam rangka mengemban tugas dan fungsi tersebut, Inspektorat Utama telah menetap- kan pedoman kerja yang dirumuskan dalam visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pokok yang dituangkan dalam Reviu Renstra Inspektorat Utama tahun 2015-2019.

Visi Inspektorat Utama 2015-2019, yaitu, “Inspektorat Utama yang profesional, berintegritas, amanah, dan mampu menjadi penjamin kualitas kegiatan BPS” dan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis Inspektorat Utama yaitu “Peningkatan birokrasi yang akuntabel”. Untuk men- capai tujuan tersebut, maka ditetapkan sasaran strategis yaitu meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS.

Sesuai Peraturan Kepala BPS Nomor 9 tahun 2017 tentang perubahan kedua atas Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS, tugas Inspektorat Utama adalah melakukan pengawasan fungsional, yaitu pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Tugas Inspektorat Utama ini dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) 2017 yang diselaraskan dengan Renstranya yang merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra Inspektorat Utama periode 2015-2019. Untuk

BAB

1

PENDAHULUAN

(18)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 2

meningkatkan kualitas hasil pengawasan, Inspektorat Utama terus berupaya meningkatkan kom- petensi auditornya serta memperluas cakupan kegiatan pengawasannya.

Pencapaian visi dan misi akan sangat bergantung pada keberadaan faktor-faktor kunci keberhasilan. Faktor-faktor kunci keberhasilan pencapaian visi dan misi Inspektorat Utama adalah sebagai berikut:

1. Adanya penugasan yang jelas dari pimpinan

2. Adanya kepercayaan pemangku kepentingan terhadap fungsi Inspektorat Utama

3. Tumbuhnya kesadaran bersama untuk melaksanakan pengawasan secara kompeten dan berintegritas

4. Sifat manajemen yang tanggap dan adaptif 5. Adanya pola rotasi internal

6. Adanya dana, sarana dan prasarana serta jaringan yang memadai 7. SDM yang kapabel dan terus meningkatkan kapabilitasnya 8. Adanya komitmen bersama yang kuat untuk mencapai kinerja 9. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem pengen- dalian Internal Pemerintah, secara rinci diijelaskan pada Pasal 11 yang menyatakan bahwa per- wujudan peran Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang efektif sekurang-kurangnya mampu:

 Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi intansi pemerintah;

 Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan penye- lenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; dan

 Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi in- stansi pemerintah

Pada awal tahun 2017, Inspektorat Utama menetapkan target kinerja dari setiap indikator tujuan dan sasaran sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) Inspektorat Utama 2017.

Realisasi dari target yang telah ditetapkan pada awal tahun tersebut, dimonitoring setiap triwu- lanan dan dilaporkan dalam bentuk laporan kinerja interim (laporan capaian kinerja triwulanan)

(19)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 3

dan laporan kinerja tahunan. Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 pasal 18, disebutkan bahwa setiap entitas wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan, sehingga keberhasilan/kegagalan pen- capaian tujuan maupun sasaran Inspektorat Utama akan dituangkan dalam laporan kinerja terse- but.

B. Dasar Hukum

Inspektorat Utama BPS melaksanakan tugas dan fungsi, antara lain berdasarkan:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Kinerja Instansi Pemerintah (SA- KIP);

3. Peraturan Kementerian PAN dan RB tahun 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja;

4. Peraturan Kepala BPS Nomor 15 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 1 Tahun 2009 tentang Uraian tugas Bagian, Bidang, Sub- direktorat, Subbagian, Subbidang, dan Seksi Badan Pusat Statistik,

5. Peraturan Kepala BPS Nomor 9 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS;

6. Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Inspektorat Utama BPS Nomor DIPA-054.01-0/2017 tanggal 7 Desember 2016.

C. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 mewajibkan setiap Instansi pemerintah sebagai unsur penyeleng- gara negara untuk mempertanggung jawabkan tugas pokok dan dipandang perlu untuk menyam- paikan laporkan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai.

(20)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 4

Maksud penyusunan Laporan Kinerja tahun 2017 adalah sebagai bentuk pertanggungjawa- ban Inspektorat Utama kepada Kepala BPS atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Inspektorat Utama BPS. Sedangkan tujuan penyusunan adalah untuk mengevaluasi capaian kinerja tujuan dan sasaran selama tahun 2017.

D. Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 9 tahun 2017 tentang Peru- bahan Kedua atas Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 Tanggal 15 Februari 2008 bahwa Kedudukan Inspektorat Utama BPS dalam struktur organisasi Badan Pusat Statistik, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pusat Statistik. Inspektorat Utama BPS dipimpin oleh seorang Inspektur Utama dengan jabatan Eselon I, membawahi 3 (tiga) Eselon II yang dipimpin oleh Inspektur Wilayah dan 1 (satu) Kepala Bagian Administrasi dengan 3 (tiga) Kepala Subbagian.

Tugas Inspektorat Utama seperti tercantum pada Bab IX Pasal 380 Peraturan Kepala BPS Nomor 9 tahun 2017 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS adalah melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Pusat Statistik.

Fungsi Inspektorat Utama dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut tercantum da- lam pasal 381, Peraturan Kepala BPS Nomor 9 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Pera- turan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS adalah sebagai beri- kut:

a. Perumusan kebijakan pengawasan fungsional di lingkungan BPS;

b. Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas pe- tunjuk Kepala;

c. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Utama;

d. Penyusunan laporan hasil pengawasan di Lingkungan Badan Pusat Statistik;

e. Pelaksanaan tugas sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik.

(21)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 5

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, sesuai Peraturan Dalam pasal 382 Pera- turan Kepala BPS Nomor 15 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 1 Tahun 2009 tentang Uraian tugas Bagian, Bidang, Subdirektorat, Subbagi- an, Subbidang, dan Seksi Badan Pusat Statistik, terdiri dari:

1. Inspektorat Utama a. Tugas

Inspektorat Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BPS.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Utama mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan pengawasan fungsional di lingkungan BPS;

2) Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Kepala;

3) Pelaksanaan administrasi Inspektorat Utama;

4) Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan; dan

5) Pelaksanaan tugas sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.

2. Inspektorat Wilayah I a. Tugas

Uraian tugas Inspektur Wilayah I meliputi:

1) Melaksanakan pengawasan fungsional, kinerja, dan keuangan instansi vertikal BPS di Wilayah Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Beli- tung, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Timur, Kalimantan Se- latan, Sulawesi tenggara, Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat serta sebagian unit kerja di BPS;

2) Memeriksa/mengolah/menilai dokumen pertanggungjawaban administrasi keu- angan BPS di Pusat dan daerah;

3) Membuatt surat teguran dan tindak lanjut hasil pemeriksaan dokumen per- tanggungjawaban administrasi keuangan BPS di pusat dan daerah;

(22)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 6

4) Melakukan pemeriksaan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT);

5) Menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta tindaklanjutnya;

6) Melakukan review laporan keuangan BPS di Pusat dan daerah;

7) Melakukan evaluasi dokumen penetapan dan laporan akuntabilitas kinerja BPS di Pusat dan daerah;

8) Mengajukan usulan angka kredit pejabat fungsional auditor secara berkala;

9) Meningkatkan kompetensi pejabat fungsional auditor melalui program pendidikan, dan pelatihan, seminar, lokakarya dan lainnya;

10) Menyusun laporan kegiatan yang dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu;

dan

11) Melakukan pemeriksaan khusus dan tugas lain yang diberikan oleh atasan lang- sung.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Wilayah I menyelenggarakan fungsi:

1) Pelaksanaan penyiapan bahan pengawasan fungsional, kinerja dan keuangan BPS di Wilayah I; dan

2) Pelaksanaan penyusunan rencana pelaksanaan pengawasan fungsional kinerja, dan keuangan BPS di Wilayah I.

3. Inpektorat Wilayah II a. Tugas

Uraian tugas Inspektur Wilayah II meliputi:

1) Melaksanakan pengawasan fungsional, kinerja dan keuangan BPS di Wilayah Provinsi Sumatera Utara, Riau, Lampung, Jawa Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakar- ta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara serta sebagian unit kerja BPS di Pusat.

2) Memeriksa/mengolah/menilai dokumen pertanggungjawaban administrasi keu- angan BPS di Pusat dan daerah;

(23)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 7

3) Membuat surat teguran dan tindak lanjut hasil pemeriksaan dokumen per-

tanggungjawaban administrasi keuangan BPS di pusat dan daerah;

4) Melakukan pemeriksaan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT);

5) Menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta tindaklanjutnya;

6) Melakukan review laporan keuangan BPS di Pusat dan daerah;

7) Melakukan evaluasi dokumen penetapan dan laporan akuntabilitas kinerja BPS di Pusat dan daerah;

8) Mengajukan usulan angka kredit pejabat fungsional auditor secara berkala;

9) Meningkatkan kompetensi pejabat fungsional auditor melalui program pendidikan, dan pelatihan, seminar, lokakarya dan lainnya;

10) Menyusun laporan kegiatan yang dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu;

dan

11) Melakukan pemeriksaan khusus dan tugas lain yang diberikan oleh atasan lang- sung.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Wilayah II menyelenggarakan fungsi:

1) Pelaksanaan penyiapan bahan pengawasan fungsional, kinerja dan keuangan BPS di Wilayah II; dan

2) Pelaksanaan penyusunan rencana pelaksanaan pengawasan fungsional kinerja, dan keuangan BPS di Wilayah II.

4. Inspektorat Wilayah III a. Tugas

Uraian tugas Inspektur Wilayah III meliputi:

1) Melaksanakan pengawasan fungsional, kinerja dan keuangan BPS di Wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Jambi, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Ma- luku serta sebagian unit kerja BPS di Pusat;

(24)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 8

2) Memeriksa/mengolah/menilai dokumen pertanggungjawaban administrasi keu-

angan BPS di Pusat dan daerah;

3) Membuat surat teguran dan tindak lanjut hasil pemeriksaan dokumen pertanggung- jawaban administrasi keuangan BPS di pusat dan daerah;

4) Melakukan pemeriksaan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT);

5) Menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta tindaklanjutnya;

6) Melakukan review laporan keuangan BPS di Pusat dan daerah;

7) Melakukan evaluasi dokumen penetapan dan laporan akuntabilitas kinerja BPS di Pusat dan daerah;

8) Mengajukan usulan angka kredit pejabat fungsional auditor secara berkala;

9) Meningkatkan kompetensi pejabat fungsional auditor melalui program pendidikan, dan pelatihan, seminar, lokakarya dan lainnya;

10) Menyusun laporan kegiatan yang dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu, dan 11) Melakukan pemeriksaan khusus dan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Wilayah III menyelenggarakan fungsi:

1) Pelaksanaan penyiapan bahan pengawasan fungsional, kinerja dan keuangan BPS di Wilayah III; dan

2) Pelaksanaan penyusunan rencana pelaksanaan pengawasan fungsional kinerja, dan keuangan BPS di Wilayah III.

5. Bagian Administrasi

Uraian Tugas bagian Administrasi meliputi:

a. Menyusun program kerja tahunan Inspektorat Utama;

b. Mengatur dan melaksanakan pemeliharaan dokumen Inspektorat Utama dan Pengelolaan administrasi Jabatan Fungsional auditor;

c. Mengatur dan melaksanakan penyiapan dan penelitian bahan usulan pengangkatann, ke- naikan pangkat, dan pemberhentian pejabat fungsional auditor serta bahan penilaian angka kredit jabatan fungsiional auditor sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(25)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 9

d. Mengatur dan melaksanakan administrasi tindak lanjut hasil pemeriksaan intern/ekstern

dan pengaduan masyarakakt dari seluruh Indonesiia;

e. Mengatur dan melaksanakan administrasi hasil evaluasi laporan akuntabilitas BPS di Pusat dan daerah;

f. Mengatur dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman pengawasan dan surat keputusan, bekerja sama dengna satuan organisasi terkait;

g. Mengatur dan melaksanakan penyusunan Usulan Program Kerja Pengawasan Tahunan (UPKPT) setiap tahun anggaran yang dikoordinasikan dengan Aparat Pemeriksa Fungsion- al (APF) eksternal Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP);

h. Mengatur dan melaksanakan pemantauan pelaksanaan Program Kerja Pengawasan ta- huanan (PKPT)

i. Mengatur dan melaksanakan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahunan Inspektoat Utama dan evaluasi penggunaan anggaran Inspektorat Utama;

j. Mengatur dan melaksanakan penyiapan bahan untuk penusunan evaluasi dan pelaporan penggunaan anggaran BPS di pusat dan daerah;

k. Mengatur dan melaksanakan pengelolaan sistem informasi manajemen pengawasan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait;

l. Mengatur dan melaksanakan penyusunan laporan akuntabilittas dan penetapan kinerja Inspektorat Utama;

m. Mengatur keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan bidang administrasi;

n. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan Bagian Administrasi;

o. Mengatur dan melaksanakan penyusunan Lapran kegiatan bagian Administrasi secara berkala dann sewaktu-waktu; dan

p. Mengatur dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

6. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:

a. Menyusun program kerja tahunan Subbagian Tata Usaha;

b. Melakukan kegiatan dalam urusan pengelolaan administrasi Inspektorat Utama dalam rangka pengawasan BPS di Pusat dan daerah;

(26)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 10

c. Melakukan pengelolaan administrasi jabatan fungsional auditor;

d. Melakukan kegiatan penyiapan dan penelitian bahan usulan pengangkatan, kenaikan pangkat dan pemberhentian pejabat fungsional auditor serta bahan penilaian angka kredit jabatan fungsional auditor sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. Melakukan administrasi hasil evaluasi laporan akuntabilitas dan penetapan kinerja BPS di pusat dan daerah;

f. Melakukan administarasi tindaklanjut hasil pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan In- tern/Ekstern;

g. Melakukan administrasi pengaduan masyarakat dari seluruh Indonesia;

h. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan ketatausahaan;

i. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan Subbagian Tata Usaha secara berkala dan sewaktu-waktu; dan

j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

7. Subbagian Penyusunan Program, mempunyai tugas:

a. Menyusun program kerja tahunan Subbagian Penyusunan Program;

b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman pengawasan dan surat keputusan;

c. Melakukan penyusunan Usulan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (UPKPT) d. Melakukan pemantauan pelaksanaan Program kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) e. Melakukan pencatatan dan pendistribusian dokumen pertanggungjawaban administrasi

keuangan BPS di Pusat dan daerah kepada Auditor;

f. Melakukan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahunan Inspektorat Utama;

g. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan penyusunan program;

h. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiiatan yang dilakukan Subbagian Penyusunan Program;

i. Melakukan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Penyusunan Program secara berka- la dan sewaktu-waktu; dan

j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

(27)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 11

8. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. Menyusun program kerja tahunan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;

b. Melakukan penyusunan petunjuk teknis evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan;

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan BPS di pusat dan daerah;

d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan penggunaan ang- garan BPS di Pusat dan daerah;

e. Melakukan pengelolaan sistem informasi manajemen pengawasan, bekerjasama dengan satuan organisasi terkait;

f. Melakukan penyusunan lapooran akuntabilitas dan penetapan kinerja Inspektorat Utama;

g. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan evaluasi dan pelaporan;

h. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;

i. Melakukan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan secara berkala dan sewaktu-waktu; dan

j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

9. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor

Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah. Auditor berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional bidang pengawasan di lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis, pengendalian dan evaluasi pengawasan.

Tugas pengawasan auditor yang dimaksud meliputi audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain seperti konsultansi, sosialisasi, asistensi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai atas efisiensi dan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola unit kerja yang diawasi.

(28)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 12

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, sesuai Peraturan Dalam pasal 382 Pera- turan Kepala BPS Nomor 9 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS, susunan organisasi Inspektorat Utama, gambaran struktur organisasi Inspektorat Utama sebagai berikut:

Gambar 1.1 STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK (Peraturan Kepala Nomor 9 tahun 2017)

Inspektur Utama

Inspektur Wilayah I Inspektur Wilayah II Inspektur Wilayah III

Fungsional Auditor Fungsional Auditor Fungsional Auditor

Bagian Administrasi

Subbagian Tata Usaha

Subbagian Evaluasi &

Pelaporan Subbagian Penyusunan

Program

(29)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 13 E. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Dukungan Anggaran

Dalam mengemban tugas dan fungsinya, salah satu unsur penting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Utama adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sampai dengan akhir tahun 2017, Jumlah pegawai di Inspektorat Utama adalah sebanyak 83 pegawai, meliputi:

a. Komposisi Pegawai Menurut Unit Kerja

Gambar 1.2 Sebaran Pegawai Inspektorat Utama

Berdasarkan gambar di atas, sebaran jumlah pegawai di masing-masing unit kerja In- spektorat memang relatif merata. Pegawai Inspektorat Wilayah I sebanyak 21 pegawai. Wila- yah II 21 pegawai, Wilayah III sebanyak 20 pegawai dan Bagian Administrasi sebanyak 21 orang (termasuk 2 orang Sekretaris). Namun demikian, Inspektorat Utama masih membutuhkan tam- bahan sumber daya manusia untuk menunjang tujuan organisasi.

Dalam organisasi akan terjadi dinamika kepegawaian, baik karena mutasi maupun pensiun.

Berdasarkan gambar di atas, jumlah pegawai Inspektorat Utama sebanyak 83 orang. Jika

(30)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 14

dibandingkan dengan tahun 2016, Jumlah pegawai berkurang 2 (dua) pegawai karena pindah mengikuti suami yang dimutasi ke BPS Provinsi Sumatera Selatan dan pensiun.

Jumlah pegawai Inspektorat utama menurut jenis kelamin, pegawai perempuan lebih ban- yak daripada jumlah pegawai laki-laki. Jumlah pegawai laki-laki pada tahun 2017 sebanyak 42 pegawai. Sedangkan jumlah pegawai perempuan tahun 2017 sebanyak 41 pegawai.

b. Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan merupakan salah satu indikator untuk menilai kualitas SDM. Perkem- bangan pendidikan Pegawai Inspektorat Utama mengalami peningkatan dari tahun 2016. Peg- awai dengan tingkat pendidikan minimal Diploma III sebanyak 3 orang, pegawai memiliki pen- didikan Diploma IV/S1 sebanyak 48 orang, dan 32 orang pegawai memiliki Pendidikan Strata II.

Dengan demikian sebanyak 80 orang atau lebih dari 96 persen pegawai BPS memiliki pendidi- kan Diploma IV/Strata I ke atas, jauh melampaui target instansi (Renstra BPS) sebesar 60%, se- hingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pendidikan formal SDM Inspektorat Utama BPS sudah sangat baik. Peningkatan dilakukan melalui aktivitas Rintisan Pendidikan Gelar dengan cara memberi kesempatan kepada pegawai untuk menempuh pendidikan tingkat S2 dan S3 melalui Jalur Tugas Belajar.

Jumlah pegawai menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar di bawah.

Gambar 1.3. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

(31)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 15

c. Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Jabatan Fungsional Auditor

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Pasarl 7, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dikelompokkan menurut kebutuhan jumlah dan jenis jabatan yang terdiri dari:

1. Jabatan Administrasi (JA);

2. Jabatan Fungsional (JF); dan 3. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)

Di lingkungan Inspektorat Utama BPS terdapat 1 (satu) orang yang menduduki JPT yai- tu eselon II/Inspektur, 41 pegawai yang telah menjabat sebagai Fungsional Tertentu atau Fungsional Auditor, 35 pegawai sebagai Fungsional Umum, dan sisanya 7 pegawai sebagai Pe- jabat Struktural. Untuk jabatan Fungsional Auditor, dibagi ke dalam beberapa jenjang jabatan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi. Untuk diketahui bahwa seluruh peg- awai Inspektorat Utama baik pejabat fungsional umum maupun pejabat struktural (Es III dan IV), minimal sudah memiliki sertifikat pembentukan auditor sesuai tingkat pendidikannya.

Komposisi pegawai Inspektorat Utama menurut jenjang Jabatan Fungsional Auditor dirinci pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai dengan Jabatan Fungsional Auditor 2015-2017

Jenjang Jabatan Fungsional Auditor Jumlah Pegawai

2015 2016 2017

1. Auditor Terampil - Auditor Pelaksana - Auditor Pelaksana lanjutan - Auditor Penyelia

2. Auditor Ahli - Auditor Pertama - Auditor Muda - Auditor Madya - Auditor Utama 3. Fungsional umum 4. Inspektur Wilayah

5 3 0 2 32 22 8 2 0 40

3

3 1 1 1 49 22 15 2 0 36

3

2 0 2 0 39 19 18 2 0 39

3

(32)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 16

Gambar 1.4. Jabatan Fungsional Pegawai Inspektorat Utama

Gambar 1.5 Komposisi Pegawai berdasarkan Jabatan Inspektorat Utama

(33)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 17 F. Tujuan Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja bertujuan untuk:

1. Menilai capaian kinerja yang telah dicapai Inspektorat Utama selama tahun 2017 sesuai target yang tercantum dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2017;

2. Menilai capaian Indikator Kinerja Ittama dan Indikator Kinerja Kegiatan masing-masing Inspektorat Wilayah dan Bagian Administrasi Badan Pusat Statistik.

G. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup pengukuran Kinerja mencakup pengukuran dokumen Perjanjian Kinerja In- spektorat Utama, yang disepakati Inspektorat Utama dengan Kepala Badan Pusat Statistik.

H. Waktu Pengukuran Kinerja

1. Periode pengukuran : Januari s.d Desember 2017

2. Waktu : April, Juli, Oktober dan Desember

I. Metodologi Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilaksanakan melalui monitoring Rencana Aksi kinerja pencapaian IKU sampai dengan Desember 2017.

J. Potensi dan Permasalahan

Identifikasi berbagai potensi yang telah dimiliki oleh Inspektorat Utama sebagai berikut:

1. Inspektorat Utama secara kelembagaan langsung di bawah kepala BPS;

2. Inspektorat Utama telah memiliki Audit Charter, Standar Audit dan Kode Etik Auditor da- lam pelaksanaan pengawasan internal;

3. Berbagai SOP dan Pedoman Pengawasan telah disusun dan masih perlu dilakukan reviu secara berkala;

(34)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 18

4. Inspektorat Utama telah memiliki berbagai layanan penunjang seperti Layanan Pen-

gaduan secara online/Whistle Blowing System (WBS), Unit Pengendali Gratifikasi (UPG), SPI Online (e-audit), dan aplikasi lainnya seperti evaluasi SAKIP dan penyusunan LHA;

5. Inspektorat Utama dipercaya untuk mengawal pelaksanaan agenda reformasi birokrasi di BPS, khususnya pada Pilar Penguatan Pengawasan, serta Pilar Monitoring dan Evaluasi;

6. Hasil Audit dan Evaluasi Inspektorat Utama telah digunakan oleh berbagai pihak dalam hal perencanaan, monitoring dan evaluasi satkernya. Bahkan temuan yang berulang semakin berkurang,

Permasalahan Inspektorat Utama

Permasalahan yang berkaitan dengan Inspektorat Utama dalam menjalankan Tugas Pokok dan fungsinya dihadapkan pada beberapa hal berikut:

1. Terdapat kebijakan eksternal Inspektorat Utama BPS berupa kebijakan Pemerintah un- tuk penghematan anggaran Kementerian dan Lembaga dan kebijakan Pimpinan BPS yang berdampak pada dipotongnya anggaran Inspektorat Utama sehingga mempengaruhi beberapa rencana kegiatan, frekuensi serta pelaksanaannya dalam mendukung pencapaian target IKU.

2. Pelaksanaan diklat teknis/fungsional masih bergantung dari undangan instansi pelaksana (BPKP) sehingga tidak berimbangnya kebutuhan akan diklat dengan ketersediaan kuota peserta pelatihan.

3. Pelaksanaan beberapa pengawasan ada yang di luar perencanaan karena adanya kegiatan BPS yang adhoc dan perlu pengawalan oleh APIP.

4. Pelaksanaan Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) masih terbatas, utamanya pembinaan bagi Jabatan Fungsional Auditor (JFA).

5. Belum optimalnya sosialisasi, koordinasi dengan unit kerja/satuan kerja dan pelaksa- naan monitoring oleh Inspektorat terkait penyelesaian tindak lanjut satker/unit kerja atas hasil temuan Inspektorat Utama BPS dan BPK RI, yang berdampak pada pen- capaian IKU Rekomendasi yang selesai ditindaklanjuti masih di bawah target;

6. Hasil pengawasan belum efektif untuk menjadi bahan pengambilan keputusan;

(35)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 19 K. Sistematika Penyajian Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja In- spektorat Utama BPS tahun 2017. Capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja sebagai Tolok Ukur keberhasilan tahunan Inspektorat Utama. Analisis atas capaian kinerja akan memungkinkan teridentifikasikannya kendala dan hambatan untuk perbaikan kinerja di masa datang. Oleh karena itu, sistematika penyajian Laporan kinerja Inspektorat Utama Badan Pusat Statistik tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Ringkasan Eksekutif, disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis serta sejauh mana Inspektorat Utama Badan Pusat Statistik mencapai tujuan dan sasaran utama serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Dijelaskan juga langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah an- tisipasif untuk menanggulangi kendala yang mungkin terjadi pada tahun mendatang.

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan latar belakang; dasar hukum; maksud dan tujuan disusunnya laporan kinerja; kedudukan, tugas, fungsi, dan struktur organisasi Inspektorat Utama; sumber daya manusia di Inspektorat Utama; dasar pengukuran kinerja triwulanan; tujuan pengukuran kinerja; ruang lingkup; waktu pengukuran kinerja; metodologi pengukuran kinerja; serta sistematika penyajian laporan.

Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Pada bab ini diuraikan mengenai Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Utama 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja (PK) Inspektorat Utama 2017. Pada bab ini akan disampaikan visi dan misi, kebijakan dan program indikator serta cara mencapai tujuan dan sasaran yang akan dil- aksanakan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Inspektorat Utama Badan Pusat Statistik.

(36)

L K I P Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 20

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

Pada bab ini diuraikan hasil pengukuran kinerja, analisis akuntabilitas kinerja, termasuk men- guraikan secara sistematis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipasif yang akan diambil dan disajikan pula alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi. Capaian Kinerja Inspektorat Utama 2017, Perkembangan Capaian Kinerja Inspektorat Utama, Capaian Kinerja Inspektorat Utama ter- hadap Target Renstra 2015-2019 dan Realisasi Anggaran tahun 2017.

Bab IV. Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Inspektorat Utama BPS serta strategi pemecahan masalah serta langkah yang akan dilakukan Inspektorat Utama untuk meningkat- kan kinerjanya di tahun mendatang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(37)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

(38)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 21

A. Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Utama BPS 2015-2019

Rencana Strategis BPS mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan perubahan terakhir dari Renstra BPS menjadi dasar bagi unit Eselon I dibawahnya untuk melakukan penajaman terkait dengan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Renstra Inspektorat Utama BPS disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dan Peraturan Kepala BPS Nomorr 40 tahun 2015 tentang Rencana Strategis BPS Tahun 2015 – 2019.

Adapun penjabaran visi dan misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi berdasarkan Renstra Inspektorat Utama BPS tahun 2015-2019 untuk mencapai target kinerja tahun 2017 ada- lah sebagai berikut:

1. Visi

Inspektorat Utama selaku pengawas Internal BPS diharapkan mampu memberikan peringatan dini dan peningkatan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan kegiatan statistik sehingga mendukung pencapaian visi BPS sebagai:

“ Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua”

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, Inspektorrat Utama telah menetapkan pe- doman kerja yang dirumuskan dalam visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi/kebijakan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Inspektorat Utama tahun 2015-2019. Visi Inspektorat Utama BPS yakni mewujudkan

“Inspektorat Utama yang profesional, berintegritas, amanah dan mampu menjadi penjamin kualitas kegiatan BPS.”

Pernyataan visi tersebut mengandung arti bahwa auditor Inspektorat Utama, baik secara individu maupun tim, harus memiliki sikap profesional, berintegritas dan amanah dalam menjalankan perannya sebagai APIP, serta mampu menjadi penjamin kualitas seluruh

BAB

2

PERENCANAAN KINERJA

(39)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 22

kegiatan BPS, khususnya penyelenggaraan statistik yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Akuntabel disini berarti bahwa pengelolaan sumber daya yang telah diberikan dan dikuasai dalam rangka pencapaian tujuan, telah dipertanggungjawabkan secara baik dan benar kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan/ per- tanggungjawaban.

2. Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Inspektorat Utama telah merumuskan 5(lima) pernyataan misi, yang menggambarkan hal-hal yang harus dilaksanakan, sebagai berikut:

a. Mewujudkan sistem pengendalian intern, manajemen risiko dan tata kelola yang baik;

“Inspektorat Utama sebagai unit organisasi yang profesional diharapkan terus meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas keuangan dan kinerja melalui pengawasan yang terprogram, terarah dan telah berbasis risiko (risk based audit), pengidentifikasian penyimpangan, penyampaikan temuan dan rekomendasi kepada auditan, dan penilaian efektifitas tindak lanjut hasil pemeriksaan serta diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai untuk tercapainya pelaksanaan kegiatan yang memenuhi aspek efektivitas dan efisiensi, yang pada akhirnya mampu mendorong tata kepemerintahan yang baik”.

b. Meningkatkan kompetensi dan integritas pengawas;

“Inspektorat Utama sebagai unit organisasi yang profesional dan berintegritas di- harapkan terus meningkatkan kompetensi auditor melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) auditor, baik diklat penjenjangan maupun diklat teknis substantif, seminar, dan workshop di bidang pengawasan, serta peningkatan integritas pengawas dengan penerapan core value BPS dan kode etik auditor”.

c. Meningkatkan pengawasan pengelolaan keuangan dan barang yang akuntabel;

“Inspektorat Utama memberikan keyakinan yang memadai bagi organisasi untuk mewujudkan pengelolaan keuangan dan barang yang berkualitas, transparan, dan bertanggung jawab”.

(40)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 23

d. Mendukung capaian Reformasi Birokrasi (RB) pada pilar penguatan pengawasan;

dan

“Inspektorat Utama berperan dalam mewujudkan capaian Reformasi Birokrasi, serta mendukung peningkatan penguatan pengawasan melalui pembangunan zona integ- ritas (ZI)”.

e. Mewujudkan penjaminan kualitas kinerja kegiatan statistik.

“Penjaminan kualitas yang dilakukan Inspektorat Utama merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sistematis dalam rangka untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan kegiatan statistik telah sesuai dengan acuan nasional, kebijakan, strategi dan standar yang ditetapkan”.

Gambar 2.1 Visi dan Misi Inspektorat Utama 2015-2019

3. Tujuan

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Inspektorat Utama 2015-2019, maka ditetapkan tujuan yang harus dicapai yang memiliki sasaran strategis pencapaian. Sasaran strategis dari tujuan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah.

(41)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 24

Tabel 2.1 Rumusan Visi, Misi, dan Tujuan Inspektorat Utama 2015-2019

VISI INSPEKTORAT UTAMA 2015-2019

Inspektorat Utama yang profesional,

berintegritas, amanah, dan mampu menjadi penjamin kualitas

kegiatan BPS

MISI INSPEKTORAT UTAMA 2015 -2019

1. Mewujudkan sistem pengendalian intern, ma-

najemen risiko dan tata kelola yang baik 2. Meningkatkan kompetensi dan integritas

pengawas

3. Meningkatkan pengawasan pengelolaan keu- angan dan barang yang akuntabel

4. Mendukung capaian Reformasi Birokrasi (RB) pada pilar penguatan pengawasan

5. Mewujudkan penjaminan kualitas kinerja kegiatan statistik

TUJUAN 2019

Peningkatan birokrasi yang akuntabel

Adapun tujuan Inspektorat Utama dalam rangka mencapai visi dan misi dalam kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut.

1. Tujuan : Peningkatan birokrasi yang akuntabel

1.1 Misi ke-1: Mewujudkan sistem pengendalian intern, manajemen risiko dan tata kelola yang baik

1.2 Misi ke-2: Meningkatkan kompetensi dan integritas pengawas

1.3 Misi ke-3: Meningkatkan pengawasan pengelolaan keuangan dan barang yang akuntabel.

1.4 Misi ke-4: Mendukung capaian Reformasi Birokrasi (RB) pada pilar penguatan pengawasan

1.5 Misi ke-5 : Mewujudkan penjaminan kualitas kinerja kegiatan statistik

Keberhasilan Inspektorat Utama dalam hal penerapan pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government) diukur dengan cara melihat keberhasilan tujuan, sehing-

(42)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 25

ga perlu ditetapkan secara spesifik indikator dan target dari setiap tujuan Inspektorat Utama. Indi- kator dan target dari tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tujuan dan Indikator Tujuan Inspektorat Utama 2015 - 2019

No

TUJUAN/SASARAN TARGET

URAIAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Peningkatan birokrasi yang akuntabel

Meningkatnya

Pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS

87% 91% 96% 97% 100%

Tujuan dan sasaran strategis pada tabel diatas memiliki indikator yang terukur agar dapat diketahui sejauh mana tingkat pencapaiannya. Hubungan antara visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.2 Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Inspektorat Utama Misi

Visi: Inspektorat Utama yang profesional, berintegritas, ama- nah, dan mampu menjadi penja-

min kualitas kegiatan BPS

T1

SS1

(43)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 26

4. Sasaran

Sasaran strategis merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh Inspektorat Utama yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari satu atau beberapa program. Adapun tujuan dan sasaran strategis Inspektorat Utama dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis Inspektorat Utama 2015-2019

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

T1. Peningkatan birokrasi yang akunta- bel

SS1.

Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas

Kinerja Aparatur BPS

Secara ringkas rumusan indikator pada sasaran strategis pembangunan statistik nasional In- donesia dalam rangka mencapai visi Inspektorat Utama dan mewujudkan misi Inspektorat Utama untuk kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut.

Sasaran strategis dari tujuan: “Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur BPS”, adalah:

1.1. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas kinerja aparatur BPS Dengan indikator sasaran:

1.1.1. Tingkat rekomendasi Inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti;

1.1.2. Tingkat satker yang memiliki penyimpangan dengan batas maksimal 3%

dari DIPA (dari satker yang diperiksa);

1.1.3. Tingkat satker yang telah menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan SAP (dari satker yang diperiksa);

1.1.4. Jumlah Satker BPS yang telah berpredikat WBK (berdasarkan SK Kepala BPS RI);

1.1.5. Jumlah satker BPS yang telah berpredikat WBBM (berdasarkan SK Kepala BPS RI);

1.1.6. Tingkat penyelesaian proses penanganan pengaduan dari pegawai, masyarakat, dan organisasi/lembaga swadaya;

(44)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 27

5. Kebijakan dan program

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan strategi.

Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan.

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan antara lain dijabarkan dalam arah kebijakan dan program-program sebagai berikut:

1. Kebijakan

Inspektorat Utama sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dituntut untuk tetap mempertahankan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), hal tersebut dilakukan melalui peningkatan peran dan fungsi pengawasan yang mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), memastikan pelayanan publik dilaksanakan sesuai kebijakan dan rencana yang ditetapkan serta men- dorong agar tujuan Badan Pusat Statistik dapat dicapai Efektif, efisien dan ekonomis serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) sehingga diharapkan Inspektorat Utama dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian target tersebut.

Tabel 2.4 Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi Inspektorat Utama 2015-2019

TUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

T.1. Peningkatan birokrasi yang akuntabel

SS.1. Meningkatnya ketaatan sat- ker dalam akuntabilitas keuangan

1. Mengembangkan kapabilitas APIP menuju peningkatan IACM level 3.

2. Mengefektifkan segala sumber daya yang dimiliki.

3. Penguatan fungsi pengawasan yang mandiri dan efektif.

1. Mengoptimalkan pengem- bangan kompetensi SDM au- ditor.

2. Melaksanakan self asessment level.

3. Mengoptimalkan pengawasan penggunaan anggaran dalam rangka meminimalkan penyimpangan penggunaan anggaran;

4. Meningkatkan perencanaan kegiatan pengawasan ber- basis risiko

5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan ang- garan dan pelaksanaan

(45)

L KIP Inspektorat Utama BPS Tahun 2017 28

TUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI kegiatan

SS.2. Meningkatnya ketaatan sat- ker dalam akuntabilitas kinerja

1. Memastikan pen- gendalian mutu me- lalui peningkatan kualitas penyeleng- garaan kegiatan statistik.

2. Memastikan kegiatan sensus dan survey berjalan sesuai dengan perencanaan.

1. Memastikan setiap penye- lenggaraan kegiatan statistik sesuai dengan pedoman dan SOP.

2. Meningkatkan pembangunan Zona Integritas satker-satker di lingkungan BPS.

3. Memastikan terseleng- garanya penerapan mana- jemen kinerja di setiap satker BPS.

4. Memastikan implementasi SPIP terlaksana.

5. Melaksanakan Probity audit pada kegiatan sensus dan survey serta pengadaan ba- rang dan/jasa.

6. Memastikan setiap kegiatan perencanaan penganggaran dilakukan reviu secara berka- la dan sewaktu-waktu.

2. Program/kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan kegiatan dalam Reviu Renstra Inspektorat Utama Tahun 2015-2019 mengacu pada sasaran strategis yang telah ditetapkan. Inspektorat Utama mempunyai satu program yaitu Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BPS (PPAA), yang bertujuan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan, pengelolaan admin- istrasi keuangan dan administrasi barang di seluruh satuan kerja BPS, baik di pusat maupun di daerah.

Secara garis besar pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Utama terhimpun ke dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang meliputi kegiatan audit, reviu, evaluasi dan pengawasan lainnya. Kegiatan audit lebih difokuskan pada audit kinerja, dan tidak menutup kemungkinan dilakukannya audit dengan tujuan tertentu. Reviu yang dilakukan adalah reviu atas Laporan Keuangan atas satker-satker di BPS Pusat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 892 Tahun 2021 Tanggal 30 April 2021 tentang Penetapan

w MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAI\I REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahdan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2018 disusun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara