• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional, Likuiditas, dan Profitabilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kata kunci : Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional, Likuiditas, dan Profitabilitas"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI EMPIRIS PADA

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2016-2020)

Arvianti Pangestu1, Widiastuti., S.Kom., M.Ak2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

E-mail: arviantipangestu@gmail.com1 ; widyatommy01@gmail.com2

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kecukupan Modal (CAR), Efisiensi Operasional (BOPO) dan Likuiditas (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2016-2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah nilai signifikansi CAR (X1) sebesar 0,210 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kecukupan modal (CAR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kemudian nilai signifikansi BOPO (X2) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi operasional (BOPO) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kemudian nilai signifikansi LDR (X3) sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas (LDR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Dan nilai probab Adjust R-square sebesar 86,2%.

Kata kunci : Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional, Likuiditas, dan Profitabilitas

PENDAHULUAN

Pada tahun 2020 Indonesia mengalami guncangan dalam perekonomian akibat pandemi Covid-19, untuk itu perbankan berperan sebagai lembaga keuangan yang membantu dunia usaha yang sedang mengalami tekanan baik restrukturisasi kredit maupun dengan penyaluran kredit baru.

Dengan adanya lembaga keuangan berupa bank, proses transaksi dapat berjalan dengan lancar dan aman. Bank sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu bank sentral dan bank umum.

Bank Sentral (Bank Indonesia) adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas serta wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak pemerintah dan pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang telah secara tegas diatur dalam UU No.3 Tahun 2004.

Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998, Bank Umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum memiliki 4 peran dalam menjalankan fungsinya.

Yakni memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi berbagai hal dengan produk-produk bank, untuk kepentingan likuiditas artinya para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, sebagai pengalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower), dan bank berperan sebagai broker yaitu menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah bentuknya. Bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Dalam mengukur keberhasilan perusahaan perbankan tentunya perlu dilakukan analisis rasio-rasio keuangan.

Kinerja suatu perusahaan ditentukan dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan profitabilitas. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber- sumber yang dimilikinya. Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu bank.

(2)

Pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan profitabilitas dari tahun 2016 – 2018 dari 2,23% menjadi 2,55%, mengalami penurunan profitabilitas dari tahun 2018 – 2020 dari 2,55% menjadi 2,35%. Periode 2020 mengalami penurunan profitabilitas dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang telah menganggu kesehatan perbankan nasional melalui pemburukan kualitas kredit.

Pada penelitian I Ketut Aar Sudarsana dan Anak Agung Gede Suarjaya yang berjudul Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko Kredit, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas LPD di Kabupaten Karangasem mengatakan bahwa salah satu penilaian likuiditas LPD dengan menggunakan LDR, tujuan dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui seberapa jauh suatu LPD dikatakan memiliki kondisi yang sehat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, rasio BOPO digunakan untuk efisiensi operasional bank, dengan membandingkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional, dan kecukupan modal tercermin pada Capital Adequacy Ratio (CAR), artinya CAR mencerminkan modal sendiri untuk menghasilkan laba.

Pada penelitian Misbahul Munir yang berjudul Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan Inflasi terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel CAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel ROA. Sedangkan Redwal Fernando dan Aminar Sutra Dewi melakukan penelitian tentang pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR terhadap ROA pada perusahaan di sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2016.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel CAR mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROA.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecukupan modal, efisiensi operasional, dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2020.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk penggunaan model secara bijaksana dan seleksi yang seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya (JF Bradley).

Ada beberapa tujuan manajemen keuangan yakni:

1. Memaksimalkan keuntungan 2. Menjaga arus kas

3. Mempersiapkan struktur modal 4. Pemanfaatan uang yang optimal 5. Memaksimalkan kekayaan

Menurut Irham Fahmi (2016:2) manajemen keuangan merupakan gabungan dari ilmu dan seni yang mengulas, mepelajari, dan menjabarkan tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan menggunakan semua sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan untuk memberikan keuntungan bagi para pemegang saham dan keberlanjutan usaha bagi perusahaan.

Tujuan utama manajemen keuangan ialah untuk memajukan nilai yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai tambahan terhadap aset yang dimiliki oleh pemegang saham.

Ruang lingkup manajemen keuangan terdiri dari : 1. Keputusan Pendanaan

Meliputi strategi manajemen dalam mencari dana perusahaan, misalnya, strategi menerbitkan obligasi dan strategi hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang sumbernya dari internal ataupun eksternal perusahaan.

2. Keputusan Investasi

Strategi penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin.

3. Keputusan Pengelolaan Aset

Strategi pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien guna mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi utama manajemen keuangan adalah sebagai berikut :

a. Planning (Perencanaan Keuangan)

Yang meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi Laba

2 2,5 3

Kinerja Bank Umum Konvensional …

Kinerja Bank Umum Konvensional (ROA)%

(3)

b. Budgeting (Anggaran)

Merupakan pengalokasian anggaran biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki perusahaan.

c. Controlling (Pengendalian Keuangan) Yakni melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap keuangan dan sistem keuangan perusahaan.

d. Auditing (Pemeriksaan Keuangan) Yakni melakukan audit internal terhadap keuangan perusahaan agar sesuai dengan standar akuntansi.

e. Reporting (Pelaporan Keuangan)

Yakni menyediakan laporan informsi yang berisi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpananan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Jenis bank berdasarkan fungsinya:

BankSentral, Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Devisa, Bank Non Devisa.

Menurut Jumingan (2006:239) kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.

Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno 2009:53).

Analisis rasio adalah cara menganalisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca atau laporan laba rugi perusahaan (Ir. Kuswadi, MBA

“Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam” 2006). Manfaat rasio profitabilitas antara lain: Memperoleh gambaran tentang tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode

(satu tahun), Posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang bisa dibandingkan dan dievaluasi, Memahami perkembangan laba perusahaan dari waktu ke waktu, Mendapat gambaran tentang laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, Produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri bisa dilihat dan dijadikan patokan yang sesuai konsep dasar akuntansi untuk merencanakan kegiatan pada periode berikutnya.

Produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri bisa dilihat dan dijadikan patokan yang sesuai konsep dasar akuntansi untuk merencanakan kegiatan pada periode berikutnya.

Kecukupan modal merupakan faktor yang sangat penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Bank Indonesia menetapkan Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) (Susilo (2000), Capital adequacy ratio menunjukkan sejauh mana bank mengandung resiko (kredit, pernyataan, surat berharga, tagihan) yang ikut dibiayai oleh dana masyarakat. Berikut perhitungan capital adequacy ratio sebagai berikut: CAR = Modal / Aktiva Tertimbang Menurut Resiko x 100%.

Mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah, Capita Adequacy Ratio perbankan untuk tahun 2002 minimal sebesar 8%, yaitu menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001 Pasal 2 Tentang Kewajiban Minimum Bank, yang kemudian diperbarui dalam pasal 2. Biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) adalah rasio yang sering disubut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisiensi biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Frianto Pandia (2012:72)). Perhitungan biaya operasional pendapatan operasional(BOPO)adalah:

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

(4)

memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.

Salah satu macam dari rasio likuiditas adalah LDR (Loan to Deposit Ratio).

Loan to deposit ratio merupakan rasio antara kredit dengan dana pihak ketiga.

Semakin tinggi rasio LDR, maka akan memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar.

Ketentuan Bank Indonesia mengenai maksimal LDR adalah sebesar 110%.

Rasio LDR sebuah bank dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

LDR = Total Volume Kredit / Total Penerimaan Dana

Tujuan perhitungan loan to deposit ratio yakni untuk mengetahui kemampuan sebuah bank dalam mendapatkan dan mempertahankan nasabah, bagi investor untuk mengetahui apakah bank tersebut dioperasikan dengan baik. Ada beberapa fungsi loan to deposit ratio bagi perbankan yakni :

Salah satu indikator untuk menilai tingkat kesehatan bank, Salah satu indikator yang digunakan sebagai kriteria penilaian bank Jangkar(dengan rasio LDR minimal 50%), Faktor penentu jumlah Giro Wajib Minimum (GWM) sebuah bank konvensional, Persyaratan pemberian keringanan pajak bagi bank- bank yang akan melakukan merger Hipotesis Penelitian

Hipotesis pertama: Dinyatakan bahwa kecukupan modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016- 2020.

Hipotesis Kedua: Dinyatakan bahwa efisiensi operasional berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016- 2020.

Hipotesis Ketiga: Dinyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2020.

Gambar 2.1 Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini yang berjudul “Analisis Kecukupan Modal, Efisiensi Oprasional, dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2016-2020” yaitu menggunakan metode kuantitatif. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut berupa data laporan keuangan selama 5 tahun yaitu tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 yang telah dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Definisi oprasional variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek penelitian. Dan penelitian ini dapat mengetahui dalam variabel penelitian adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Pengertian variabel dependent menurut Widiyanto (2013) adalah variabel yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Dalam penelitian ini variabel dependent yang digunakan adalah profitabilitas.

2. Variabel Independen (X)

Pengertian variabel independen menurut Sugiyono dalam Zulfikar (2016) adalah variabel yang menjadi penyebab adanya atau timbulnya perubahan variabel dependen, disebut juga variabel yang mempengaruhi.

Variabel independen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

1. Kecukupan Modal (CAR) (X1) 2. Efisiensi Operasional (BOPO) (X2) 3. Likuiditas (LDR) (X3)

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

(5)

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2011:81).

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik pengambilan sampel non acak (purposive sampling). Purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (Sugiyono:2010). Teknik kriteria yang digunakan yaitu:

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten dan lengkap untuk periode 2016- 2020 di Bursa Efek Indonesia.

3. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan kriteria-kriteria diatas penulis dapat memperoleh beberapa sampel yaitu 14 sampel perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun. Dan dijelaskan dibawah ini:

Tabel 3.2

Hasil Purposive Sampling

Berdasarkan tabel 3.2 mengenai proses seleksi sampel penelitian, maka didapat 14 sampel yang memenuhi kriteria untuk dilakukan penelitian.

Sedangkan untuk 14 daftar sampel yang terpilih sebagai berikut :

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu metode yang ada di dalam pengumpulan data dengan menggunakan teknik atau cara yang digunakan oleh para peneliti untuk mengumpulkan data (Ridwan (2010:51)).

Berdasarkan sumbernya data dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Cara mengumpulkan data tersebut melalui :

1. Studi Kepustakaan

Melakukan akses studi kepustakaan dari artikel, jurnal atau buku untuk membaca, mempelajari dan menganalisa terhadap permasalahan yang akan diteliti.

2. Metode Dokumentasi

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti mengambil data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Husein Umar (2013:42)).

(6)

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2.1 Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah N sebanyak 51, dan berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif tersebut dapat diketahui rasio CAR memiliki nilai minimum sebesar 15,70, nilai maksimum 25,00, mean sebesar 20,3773 dan nilai standar deviasi sebesar 2,31772.

Rasio BOPO memiliki nilai minimum sebesar 58,20, nilai maksimum sebesar 96,93, mean sebesar 78,5120 dengan nilai standar deviasi sebesar 9,79271.

Rasio LDR memiliki nilai minimum sebesar 76,71, nilai maksimum sebesar 103,25, nilai mean sebesar 90,3263 dengan nilai standar deviasi sebesar 6,55732.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Gambar 4.1 Grafik Histogram 1

Sumber : Hasil olah data SPSS Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola

distribusi yang mendekati normal, tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Namun demikian, dengan melihat grafik histogram dinilai kurang memberikan hasil yang maksimal sehingga perlu melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Gambar 4.2 Normal P-Plot 1

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan gambar grafik P-Plot diatas menunjukan bahwa titik-titik pada gambar terlihat menyebar dan membentuk pola searah dengan garis diagonal, maka hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal, kesimpulannya bahwa model regresi ini memenuhi uji asumsi klasik normalitas.

Pengujian normalitas secara statistik juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (5%).

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,35646373 Most Extreme

Differences

Absolute ,123

Positive ,066

Negative -,123

Test Statistic ,123

Asymp. Sig. (2-tailed) ,054c

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 5.2 hasil Uji Normalitas di atas, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,054, yang mana nilai signifikan tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa data yang diujikan

(7)

berdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas 1 Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 XI_CAR ,856 1,168

X2_BOPO ,828 1,207

X3_LDR ,818 1,222

Dependent Variable:

Y_ROA

Sumber : Hasil olah data SPSS

Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai Tollerance diatas 0,01 dan nilai VIF dibawah 10. Dari tabel tersebut diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tollerance diatas 0,1 dan nilai VIF jauh dari angka 10.

Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas 1

Sumber : Hasil olah data SPSS Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar diatas bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola- pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam analisis grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Uji statistik yang digunakan adalah dengan Uji Glejser melalui regresi dengan nilai absolute residual dengan nilai

independennya. Nilai sig dibandingkan dengan 0,05.

Tabel 4.4

Uji Heteroskedastisitas - Uji Glejser 1 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficie

nts

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) ,535 ,723 ,740 ,463 XI_CAR ,017 ,016 ,157 1,042 ,303 X2_BOPO -,004 ,004 -,150 -,981 ,331 X3_LDR -,004 ,006 -,095 -,617 ,540 a. Dependent Variable: ABRESID

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dapat dilihat pada tabel 4.4 pada kolom sig untuk setiap variabel independen penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada masing-masing variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi 1 Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson 1 ,933a ,870 ,862 ,36766 2,044

Dari hasil output diatas nilai DW yang dihasilkan adalah 2,044. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikannya 0,05 (5%) dan jumlah data (n) = 51, serta jumlah variabel dependen (k) = 3. Sehingga dapat diketahui dari tabel Durbin-Watson dL = 1,4273; dU = 1,6754; 4-dU = 2,3246. Jika dilihat dari

pengambilan keputusan termasuk dU < d < 4 – dU = 1,6754 < 2,044 <2,3246. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier tidak terdapat autokorelasi.

4.2.3 Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Data Panel Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi Data Panel 1

(8)

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan SPSS, diperoleh

persamaan model regresi dengan Return on Asset (ROA) sebagai variabel

terikatnya dijelaskan sebagai berikut : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε Dimana:

Y : Variabel Dependen, ROA α : Konstanta

β1 – β3 : Koefisien Variabel Independen

X1 : Capital Adequacy Ratio X2 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional

X3 : Loan to Deposit Ratio ε : Standar Error

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. CAR memiliki koefisien β (+) 0,031. Hal tersebut berarti setiap kenaikan 1 satuan variabel CAR (X1) meningkatkan 0,031 satuan variabel ROA dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

Hasil positif ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) maka profit yang diperoleh bank akan semakin besar, karena semakin besar CAR maka semakin tinggi kemampuan bank dalam mengelola modal dan menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya sehingga kinerja perusahaan perbankan juga akan semakin meningkat.

b. BOPO memiliki koefisien β (-) 0,096. Hal tersebut setiap kenaikan 1 satuan variabel BOPO (X2) menurunkan 0,096 satuan variabel ROA dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Hasil negatif ini menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan nilai Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) maka akan menurunkan nilai Return

on Asset (ROA) pada perusahaan perbankan, karena nilai BOPO yang semakin rendah menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan perbankan semakin baik. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional yang efisien akan meningkatkan pendapatan sehingga profitabilitas bank akan naik.

c. LDR memiliki koefisien β (+) 0,019. Hal tersebut berarti kenaikan 1 satuan variabel LDR (X3) meningkatkan 0,019 satuan variabel ROA dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Hasil positif ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) maka semakin besar pula nila Return on Asset (ROA), karena LDR yang tinggi menunjukkan bahwa banyak dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit, yakni jika kredit yang diberikan meningkat dan disalurkan secara efektif, maka bank akan mendapatkan pendapatan bunga yang besar sehingga menyebabkan profit perusahaan akan meningkat.

2. Uji T

Tabel 4.7 Hasil Uji T (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standa rdized Coeffi

cients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 7,262 1,073 6,770 ,000 XI_CAR ,031 ,024 ,072 1,271 ,210 X2_BOPO -,096 ,006 -,950 -16,424 ,000 X3_LDR ,019 ,009 ,129 2,220 ,031 a. Dependent Variable: Y_ROA

Berdasarkan tabel 4.7 hasil pengujian secara parsial menggunakan regresi data panel adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return on Asset (t-tabel) Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada model regresi, diperoleh nilai

signifikansi variabel Capital Adequacy Ratio sebesar 0,210 > 0,05 (taraf

(9)

signifikansi). Selain itu dapat dilihat juga hasil perbandingan antara thitung dan ttabel yang menunjukan nilai thitung sebesar 1,271, sedangkan ttabel sebesar 1,6772. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung < ttabel yaitu 1,271 < 1,6772. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho1 diterima artinya secara parsial variabel Capital Adeuacy Ratio tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap Return on Asset.

2. Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional Terhadap Return on Asset Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional sebesar 0,000 < 0,05 (taraf signifikansi). Selain itu dapat dilihat juga dari hasil

perbandingan antara thitung dan ttabel yang menunjukan nilai thitung -16,424, sedangkan ttabel sebesar 1,6772. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung >

ttabel yaitu -16,424 > 1,6772.

Maka dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima artinya secara parsial variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset.

3. Pengaruh Loan to Deposit Ratio Terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel Loan to Deposit Ratio sebesar 0,031 < 0,05 (taraf signifikansi). Selain itu dapat dilihat juga dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel yang

menunjukan nilai thitung 2,220, sedangkan ttabel sebesar 1,6772. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung >

ttabel yaitu 2,220 > 1,6772. Maka

dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima artinya secara parsial variabel Loan to Deposit Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Asset.

3. Uji F

Tabel 4.8

Hasil Uji F (Simultan) 1 ANOVAa

Model

Sum of Square

s df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 42,477 3 14,159 104,744 ,000b Residual 6,353 47 ,135

Total 48,830 50 a. Dependent Variable: Y_ROA

b. Predictors: (Constant), X3_LDR, XI_CAR, X2_BOPO

Data hasil analisis regresi dapat

diketahui pula bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai signifikan sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari significance level 0,05%

yaitu 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa CAR, BOPO, LDR bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Asset perusahaan perbankan yang terdapat di BEI 2016-2020.

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Tabel 4.9

Hasil Uji Adjusted R2 1 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,933a ,870 ,862 ,36766

a. Predictors: (Constant), X3_LDR, XI_CAR, X2_BOPO

b. Dependent Variable: Y_ROA

Hasil uji Adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai R2 sebesar 0,862 yang berarti bahwa pengaruh variabel

independen (Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional Pendapatan

Operasional dan Loan to Deposit Ratio)

(10)

terhadap variabel dependen (Return on Asset) yang dapat diterangkan dalam persamaan ini adalah sebesar 86,2% dan sedangkan 13,8%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu menguji “Analisis Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional dan Likuiditas terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2016-2020)” menggunakan uji regresi linear data panel, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Hal ini mengindikasikan jika besar kecilnya CAR perusahaan perbankan tidak mempengaruhi profitabilitas perusahaan perbankan.

Hasil ini menunjukkan bahwa seberapa besar kemampuan perusahaan perbankan dalam melihat risiko kerugian yang akan dihadapi dan memenuhi kebutuhan deposan dan kreditur lain dengan membandingkan antara jumlah modal dengan aset tertimbang menurut risiko.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Efisiensi Operasional yang diukur dengan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Hal ini menunjukkan perusahaan perbankan mampu mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional secara efisien dan akan meningkatkan pendapatan sehingga profitabilitas bank akan naik.

3. Berdasarkkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio

(LDR) berpengaruh positif terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016- 2020. Hal ini menunjukkan perusahaan perbankan mampu membayar kembali kewajiban bank terhadap nasabah dengan membandingkan jumlah total penyaluran kredit terhadap total dana yang diterima.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran:

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel dominan yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan perbankan.

2. Diharapkan untuk menambah periode waktu agar data semakin banyak dan bisa lebih baik dari penelitian ini.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah populasi dan sampel agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperluas obyek penelitian dengan melakukan penelitian di sektor lain diluar perusahaan perbankan sehingga hasilnya dapat digeneralisasi untuk sektor-sektor yang lain.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

accurate. (2020, August 4). Kinerja Keuangan : Pengertian, Penilaian dan Fungsinya Bagi Sebuah Bisnis. Dipetik December 13, 2020, dari

https://accurate.id/akuntansi/pengertian- kinerja-keuangan/

Anindiansyah, G., Sudiyatno, B.,

Puspitasari, E., & Susilawati, Y. (2020).

Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, Terhadap ROA dengan NIM Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Bank Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2018.

Proceeding SENDIU 202\0, ISSN:978- 979-3649-72-6.

Damayanti, P., & Minar Savitri, SE., MM, D. (2012). Analisis Pengaruh Ukuran (Size), Capital Adequacy Ratio (CAR), Pertumbuhan Deposit, Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap

Profitabilitas Perbankan Go Publik di Indonesia Tahun 2005-2009. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) Volume 3, Nomor 2, November 2012.

Exchange, I. S. (t.thn.). Diambil kembali dari https://www.idx.co.id

Finansialku.com. (t.thn.). Rumus Return on Asset (ROA) Menurut Ahli. Dipetik December 27, 2020, dari

https://www.google.com/amp/s/www.fina nsialku.com/rumus-return-on-assets/

GuruPendidikan.com. (2021, Juny 22).

Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Para Ahli . Dipetik July 1, 2021, dari https://www.gurupendidikan.co.id/rasio- profitabilitas/

Ir. Kuswadi, M. (2006). Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

KajianPustaka.com. (2017, August 6).

Dipetik January 17, 2021, dari

https://www.kajianpustaka.com/2017/08/return- on-assets-roa.html?m=1

KajianPustaka.com. (2020, December 7). Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR). Dipetik January 17, 2021, dari

https://www.kajianpustaka.com/2020/12/rasio- kecukupan-modal-capital-adequacy-ratio- car.html?m=1

kembar.pro. (2015). Diambil kembali dari http://www.kembar.pro/2015/03/pengertian- fungsi-dan-tujuan-manajemen-

keuangan.html?m=1

Kho, B. (2019, February 6). Pengertian Analisis Rasio Keuangan dan Jenis-Jenisnya. Dipetik December 14, 2020, dari

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian- analisis-rasio-keuangan-jenis-rasio-keuangan/

Moorcy, N. H., Sukimin, & Juwari. (2020).

Pengaruh FDR, BOPO, NPF, dan CAR

Terhadap ROA pada PT.Bank Syariah Mandiri Periode 2012-2019. Jurnal GeoEkonomi ISSN- Elektronik (e): 2503-4790|ISSN-Print (p): 2086- 1117, 74-89.

Munir, M. (2018). Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan Inflasi Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Journal of Islamic Economics, Finance, and Banking, Volume 1, Nomor 1 & 2, Juni- Desember 2018.

Pinasti, W. F., & Mustikawati, R. (2018).

Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR Terhadap Profitabilitas Bank Umum Periode 2011-2015. Jurnal Nominal, Volume VII Nomor 1, Tahun 2018.

Prihadi, T. (2008). Deteksi Cepat Kondisi Keuangan: 7 Analisis Rasio Keuangan. Jakarta:

PPM.

Puspita, D. (2019, August 6). Pengertian &

Indikator Biaya Operasional Pendapatan

Operasional Menurut Para Ahli. Dipetik January 17, 2021, dari

https://dinnarpuspita.blogspot.com/2019/08/peng ertian-indikator-biaya-operasional.html?m=1 Rembet, W. E., & Baramuli, D. (2020).

Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR Terhadap Return on Asset (ROA) (Studi Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar di BEI). Jurnal EMBA, Volume 8 Nomor 3 Juli 2020, Hal 342-352, 342-352.

Rusdiono. (2020, November 17). Dipetik July 6, 2021, dari

http://www.rusdionoconsulting.com/anajemen- keuangan-fungsi-tujuan-dan-ruang-lingkup/

seputarpengetahuan. (2017, August). 10

(12)

Pengertian Kinerja Keuangan, Tujuan, Pengukuran, Penilaian, Analisis. Dipetik December 13, 2020, dari

https://www.seputarpengetahuan.co.id/20 17/08/pengertian-kinerja-keuangan- menurut-para-ahli-tujuan-pengukuran- dan-penilaian-analisis.html

Simulasikredit.com. (t.thn.). Perbedaan LDR (Loan to Deposit Ratio) vs FDR (Financing to Deposit Ratio). Dipetik December 15, 2020, dari

https//www.simulasikredit.com/perbedaa n-ldr-loan-to-deposit-ratio-vs-financing- to-deposit-ratio/

Subur, R., & Anwar, M. (2021). Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Return on Asset (ROA) Pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero), Tbk Periode 2010-2019. Jurnal PERKUSI Volume 1, Nomor 3, Juli 2021, 420-429.

Susilawati, Y., Aini, N., Poerwati, T., &

Rahayuningsih, R. (2019). Analisis Kecukupan Modal, Efisiensi dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas.

Prosiding SENDI_U 2019,ISBN : 978- 979-3649-99-3).

Wikipedia. (2012). Kecukupan Modal.

Dipetik December 27, 2020, dari

https//id.m.wikipedia.org/wiki/kecukupan _modal

Gambar

Gambar 2.1 Model Penelitian
Gambar 4.1  Grafik Histogram 1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui konflik dan stress kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. b) mengetahui konflik

Tim Penulis Dosen Perguruan Tinggi Swasta, ”Ilmu Manajemen Konstruksi untuk Perguruan Tinggi”, UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara, Jakarta,

Berdasarkan hasil grafik simulasi yang dilakukan pada pemodelan surge tank dan bladder surge tank beserta variasi jarak pada saat kondisi 3 pompa off dapat

ANALISIS KELAYAKAN BUKU TEKS KIMIA SMA/MA KELAS XII MATERI SENYAWA TURUNAN ALKANA BERDASARKAN KRITERIA TAHAP SELEKSI DARI 4S TMD.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui parataxis dan hypotaxis direalisasikan dalam artikel politik di Jakarta Post edisi September 2012. Penelitian ini

Two serial ports can be handy when you’re working on projects in this book, because you can use one serial port to talk to your communications device, and another to talk to

[r]

[r]