Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Penggunaan Media Zoom dan Jam Raksasa Pada Pembelajaran Tematik dan Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa UPT NEGERI 067250
MEDAN
Lokasi Medan, Sumatera Utara
Lingkup Pendidikan UPT SD NEGERI 067250 MEDAN DELI
Tujuan yang ingin dicapai 1. Menerapkan model pembelajaran problem based learning diintegrasikan dengan media pembelajaran yang berbasis TPACK untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan pada pembelajaran tematik.
2. Menerapkan model pembelajaran problem based learning diintegrasikan dengan media pembelajaran yang berbasis TPACK untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa dalam pembelajaran.
Penulis Elisabeth Anna Marya Saragi, S.Pd
Tanggal 07 Desember 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah pelaksanaan praktik pembelajaran ini adalah:
1. Proses pembelajaran yang masih mendominasi metode ceramah (Teacher Center).
2. Kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh pendidik.
3. Belum optimal penggunaan model pembelajaran oleh pendidik, dimana dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan model konvensional, sehingga siswa merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Dari ketiga point diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam proses pembelajaran guru tidak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan menggunakan media serta model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar.
Praktik ini penting untuk dibagikan, karena:
1. Memberikan motivasi bagi guru dan siswa dalam pembelajaran.
2. Sebagai bahan referensi bagi para pendidik di UPT SD Negeri 067250 dalam menghadapi permasalahan yang sama.
3. Untuk meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik pembelajaran ini adalah:
Sebagai guru saya juga berperan sebagai:
1. Fasilitator
Guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran supaya seluruh siswa dapat terlibat secara aktif.
2. Motivator
Guru harus dapat mengambil peran sebagai pemberi semangat pada siswa supaya selalu kuat menghadapi tantangan yang ada di depan mata dan tidak mudah menyerah atau putus asa.
3. Inspirator
Guru juga harus dapat menjadi inspirasi bagi siswa sehingga mereka senantiasa tergerak untuk berkarya, bersemangat dalam mencapai cita-cita, dan juga berkontribusi positif di dalam masyarakat.
4. Mentor
Guru sepatutnya dapat menjadi rekan belajar para siswa.
5. Pemantik imajinasi dan kreativitas siswa Guru dituntut untuk dapat mendesain pembelajaran yang menyenangkan sekaligus kreatif.
6. Pengembangan nilai karakter dan kerja tim Guru harus melatih siswa untuk mampu berkolaborasi dengan orang lain dan juga menanamkan nilai-nilai karakter yang positif pada siswa.
Selain itu sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan baik sesuai sintaks. Dan membuat persiapan yang terdiri dari rencana pembelajaran (RPP) atau modul ajar, media pembelajaran, LKPD, instrumen penilaian dan assesmen, dan bahan ajar sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan kepala sekolah, pakar, peserta didik dan orangtua yang menjadi penyebab masalah pembelajaran adalah:
1. Kurangnya penggunaan media pembelajaran untuk mengilustrasikan materi pembelajaran.
2. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton berupa ceramah.
3. Penggunaan model pembelajaran yang belum optimal sesuai karakteristik materi dan peserta didik.
4. Pembelajaran yang dilaksanakan belum berorientasi pada pembelajaran HOTS.
Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi oleh pendidik adalah:
1. Penggunaan media yang kurang tepat dalam pembelajaran dan penguasaan materi pembelajaran yang masih kurang.
2. Kurangnya memanfaatkan TPACK di kelas.
3. Model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan siswa.
Oleh karena itu guru harus kreatif dan menguasai cara menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran yang mendukung.
Adapun yang terlibat pada kegiatan ini adalah:
1. Pendidik selaku mahasiswa PPG.
2. Kepala sekolah, Ibu Sukreni, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan izin untuk melaksanakan praktik.
3. Ibu Dosen Lala Jelita Ananda,S.Pd., M.Pd.
selaku pembimbing PPL.
4. Bapak Agus Friyanto, S.Pd. sebagai guru pamong dalam PPL.
5. Teman sejawat yang telah bersedia membantu semua proses dalam perekaman.
6. Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang harus di lakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:
1. Membuat perangkat pembelajaran yang mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), media pembelajaran dan instrumen penilaian atau assesmen.
2. Guru bisa menggunakan media kongkrit (seperti jam raksasa untuk media pembelajaran satuan waktu) dan yang ada disekitar lingkungan sekolah sehingga peserta didik bisa lebih mengenal media yang ada. Jika media sudah ada, dapat dikolaborasikan dengan pendekatan berbasis TPACK sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan.
Jam raksasa yang dipakai saat pembelajaran satuan waktu
Guru menjelaskan tentang satuan waktu menggunakan jam raksasa
Siswa menjawab pertanyaan waktu dengan menggunakan jam raksasa.
3. Pemilihan model pembelajaran. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik dari siswa dan materi yang akan
disampaikan. Disini guru memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
4. Dalam melaksanakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), pendidik harus mengintegrasikan teknologi baik dalam persiapan (menggunakan media powerpoint), proses (quizziz), serta penilaian pembelajaran baik itu sikap, keterampilan dan pengetahuan (disini saya menggunakan quizizz).
Hasil LKPD siswa saat menggunakan quizizz
Hasil evaluasi siswa dengan menggunakan quizizz
Pembacaan Nilai Quizizz untuk menambah semangat siswa
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor
keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari:
1. Penerapan media pembelajaran berbasis TPACK yang diimplementasikan membuat peserta didik bersemangat dan tidak cepat bosan dalam proses pembelajaran.
Kesenangan siswa saat menjawab quizizz dengan benar.
Tanggapan siswa saat ditanya bagaimana pembelajaran hari ini dan siswa mengatakan seru dan sangat menyenangkan.
2. Penggunaan model pembelajaran yang inovatif membuat peserta didik lebih termotivasi dan
bersemangat dalam pembelajaran daripada model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan peserta didik meningkat daripada sebelum menggunakan model pembelajaran yang tidak inovatif.
Dari pemaparan point diatas dapat disimpulkan penggunaan media pembelajaran dan model pembelajaran inovatif dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam pembelajaran.
Adapun respon dari strategi yang dilakukan terlihat dari penilaian hasil wawancara kepala sekolah, teman sejawat dan orangtua, yaitu:
1. Terjadinya interaksi yang dinamis antara guru dan siswa
2. Siswa memiliki keterampilan dalam menyelesaikan masalah
3. Siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar 4. Penggunaan model pembelajaran PBL efektif
dalam pembelajaran
5. Media konkrit, power point dan video pembelajaran berpengaruh terhadap minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan dalam praktik ini adalah:
1. Ketepatan dalam memilih model dan media pembelajaran karena berorientasi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa 2. Kerjasama dan dukungan dari kepala sekolah,
dosen, guru pamong dan teman sejawat 3. Antusias peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran
Pembelajaran dari proses ini adalah guru harus berperan aktif dan inovatif dalam menggunakan metode serta model pembelajaran, menyediakan media, alat dan bahan yang beragam sehingga menimbulkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran.