• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Uji Coba Konseling Individual dalam Meningkatkan KOmpetensi Intelektual, Fisik Manual, dan Interpersonal pada Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas 'X' Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan dan Uji Coba Konseling Individual dalam Meningkatkan KOmpetensi Intelektual, Fisik Manual, dan Interpersonal pada Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas 'X' Bandung."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Program Magister Psikologi iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah Perancangan dan Uji Coba Konseling Individual dalam Meningkatkan Kompetensi Intelektual, Fisik Manual, dan

Interpersonal pada Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung.

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpersonal pada

mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung sesudah mengikuti

konseling individual. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kompetensi mahasiswa jurusan Teknik

Elektro Universitas ‘X’ Bandung yang terukur melalui aspek-aspek intelektual, fisik manual, dan interpersonal setelah menjalani konseling individual.

Sampel pada penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa jurusan Teknik Elektro yang memiliki kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpersonal yang rendah. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner kompetensi yang disusun berdasarkan teori kompetensi dari Chickering (1969) yang terdiri dari 49 pernyataan. Validitas alat ukur berkisar 0,317-0,915 dan reliabilitas alat ukur adalah 0,9475.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpersonal ke tiga responden mengalami peningkatan setelah melewati konseling individual. Peningkatan kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpersonal terlihat dari kemampuan mereka dalam melakukan problem solving, decision making, dan planning.

Saran teoretis adalah melakukan penelitian lanjutan dengan menambah pertemuan konseling individual dalam rangka mengeksplorasi kompetensi mahasiswa secara lebih mendalam, melakukan penelitian lanjutan dengan melakukan konseling individual yang bertujuan untuk mengembangkan vektor-vektor selain pengembangan kompetensi, dan mencoba metode intervensi lain untuk meningkatkan kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpesonal pada mahasiswa.

Saran guna laksana dari penelitian ini bagi mahasiswa jurusan Teknik

Elektro Universitas ‘X’ Bandung berusaha mengaplikasikan proses-proses yang terjadi dalam konseling individual di kehidupan sehari-hari. Saran bagi jurusan

(2)

Program Magister Psikologi v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The tittle of this research is design and simulation of individual counseling in order to increase intellectual, physical manual, and interpersonal competences

for Electrical Engineering students at University ‘X’ Bandung. The objective of this research is to gain understanding about the improvement of intellectual, physical manual, and interpersonal competences for Electrical Engineering at

University ‘X’ Bandung who following individual counseling. The research goal is to identify whether individual counseling Electrical Engineering competences that measure through intellectual, physical manual, and interpersonal aspects.

Sample of this research taken from three Electrical Engineering students with low intellectual, physical manual, and interpersonal competences. Researcher used competence questionare based on Arthur Chickering (1993). The validity of this questionare approximately 0,317-0,915 and reliability is 0,9475.

Result of this research shows three respondens experience improvement in intellectual, physical manual, and interpersonal competences after following individual counseling. The improvement of intellectual, physical manual, and interpersonal competences linear with increasing of problem solving, decision making, and planning skills.

Theoretically suggestion are to do further research with addling individual counseling meeting in order to explore competences, do further research with individual counseling that aims to develop another vectors beside competences, and try to used another intervention methods to improve student’s competences.

(3)

Program Magister Psikologi ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

PERSYARATAN ORISINALITAS PENELITIAN...ii

PERSYARATAN PUBLIKASI PENELITIAN...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR SKEMA...xvii

DAFTAR LAMPIRAN...xviii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah…………...1

1.2. Identifikasi Masalah……….………...12

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian……….………...12

1.4. Kegunaan Penelitian………...12

1.4.1. Kegunaan Teoretis...12

1.4.2. Kegunaan Praktis...13

1.5. Metodologi Penelitian………...13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Identitas...………...15

2.2. The Seven Vectors...16

(4)

Program Magister Psikologi x Universitas Kristen Maranatha

2.3.1. Definisi Kompetensi………...21

2.3.2. Aspek Kompetensi………...22

2.3.2.1. Kompetensi Intelektual...22

2.3.2.2. Kompetensi Fisik Manual...24

2.3.2.3. Kompetensi Interpersonal...26

2.3.3. Sense of Competence………...28

2.3.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi...30

2.3.4.1. Institutional Size...30

2.3.4.2. Clear and Consistent Institutional Objectives...30

2.3.4.3. Student-Faculty Relationship...31

2.3.4.4. Curriculum...32

2.3.4.5. Teaching...32

2.3.4.6. Friendship and Student Communities...33

2.3.4.7. Student Development Programs and Services...34

2.4. Dewasa Awal...35

2.4.1. Perkembangan Fisik...35

2.4.2. Perkembangan Kognitif...36

2.4.3. Transisi Perguruan Tinggi...36

2.5. Konseling...37

2.5.1. Definisi Konseling...37

2.5.2. Tahap-tahap Konseling...38

2.6. Helping Skills For Understanding...42

(5)

Program Magister Psikologi xi Universitas Kristen Maranatha

2.7.1. The Rational Problem-Solving Process...50

2.7.2. Skills Required in Rational Problem Solving...51

2.8. Basic of Qualitative Research...51

2.8.1. Open Coding...52

2.8.1.1. Pelabelan Fenomena...52

2.8.1.2. Penemuan Kategori...52

2.8.1.3. Penamaan Kategori...53

2.8.1.4. Penyusunan Kategori Berdasarkan Property & Dimension...53

2.8.2. Axial Coding...53

2.8.2.1. Model Paradigma...54

2.8.2.2. Pengaitan Kategori...54

2.8.3. Selective Coding...55

2.8.3.1. Menyusun Gambaran Kenyataan...55

2.8.3.2. Menjelaskan dan Menganalisis Alur Cerita...55

2.8.3.3. Mengaitkan Kategori Lain di Seputar Core Category...56

2.8.3.4. Menentukan Property dan Dimension Inti Cerita...56

2.8.3.5. Memvalidasi Hubungan Kategori...56

2.9. Kerangka Pemikiran………...57

2.10. Asumsi Penelitian...70

2.12. Hipotesis Penelitian...70

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian………...71

(6)

Program Magister Psikologi xii Universitas Kristen Maranatha

3.2.1. Variabel Penelitian...72

3.2.2. Definisi Operasional...72

3.3. Alat Ukur...73

3.3.1. Kisi-kisi Alat Ukur...73

3.3.2. Sistem Penilaian...76

3.3.3. Data Pribadi dan Data Penunjang...76

3.3.4. Alat Ukur Evaluasi Konseling...77

3.3.5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...80

3.3.4.1. Validitas Alat Ukur...80

3.3.4.2. Reliabilitas Alat Ukur...81

3.4. Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel...82

3.4.1. Populasi Sasaran...82

3.4.2. Karakteristik Populasi...82

3.4.3. Teknik Penarikan Sampel...82

3.5. Prosedur Penelitian...82

3.6. Teknik Analisis Data...87

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Hasil Evaluasi Konseling Kasus 1...88

4.2. Hasil dan Pembahasan Kasus 1...91

4.2.1. Identitas...91

4.2.2. Keluhan dan Riwayat Keluhan...91

4.2.3. Status Praesense...93

(7)

Program Magister Psikologi xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2.5. Hasil Pengukuran Kompetensi...106

4.2.6. Gambaran Kompetensi Selama Proses Konseling Individual...108

4.3. Hasil Evaluasi Konseling Kasus 2...112

4.4.Hasil dan Pembahasan Kasus 2...115

4.4.1. Identitas...115

4.4.2. Keluhan dan Riwayat Keluhan...115

4.4.3. Status Praesense...116

4.4.4. Observasi & Anamnesa...117

4.4.5. Hasil Pengukuran Kompetensi...137

4.4.6. Gambaran Kompetensi Selama Proses Konseling Individual...138

4.5. Hasil Evaluasi Konseling Kasus 3...142

4.6. Hasil dan Pembahasan Kasus 3...144

4.6.1. Identitas...144

4.6.2. Keluhan dan Riwayat Keluhan...145

4.6.3. Status Praesense...146

4.6.4. Observasi & Anamnesa...147

4.6.5. Hasil Pengukuran Kompetensi...159

4.6.6. Gambaran Kompetensi Selama Proses Konseling Individual...160

4.7. Hasil Perbandingan Evaluasi Konseling Ketiga Kasus...164

4.8. Deskripsi Hasil Evaluasi Konseling Ketiga Kasus...165

4.9. Hasil Perbandingan Kasus...167

4.9.1. Kasus 1...167

(8)

Program Magister Psikologi xiv Universitas Kristen Maranatha

4.9.3. Kasus 3...173

4.10.Deskripsi Kasus...176

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan...179

5.2. Saran...180

5.2.1. Saran Teoretis...180

5.2.2. Saran Praktis...181

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RUJUKAN

(9)

Program Magister Psikologi xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. The Seven Vectors: General Developmental Directions...17

Tabel 3.1. Aspek dan Indikator Alat Ukur Kompetensi...75

Tabel 3.2. Aspek dan Indikator Kuesioner Evaluasi Konseling...79

Tabel 3.3. Rancangan Kegiatan Konseling Individual...84

Tabel 4.1. Hasil Evaluasi Konseling Kasus 1...88

Tabel 4.2.Fenomena dan Pengkategorian Fenomena Kasus 1...94

Tabel 4.3. Pengukuran Kompetensi Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Kasus 1...106

Tabel 4.4. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Intellectual Competence Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 1...107

Tabel 4.5. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Physical Competence Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 1...107

Tabel 4.6. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Interpersonal Competence Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 1...107

Tabel 4.7. Hasil Evaluasi Konseling Kasus 2...112

Tabel 4.8.Fenomena dan Pengkategorian Fenomena Kasus 2...118

Tabel 4.9. Hasil Pengukuran Kompetensi Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Kasus 2...137

Tabel 4.10. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Intellectual Competence Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 2...137

(10)

Program Magister Psikologi xvi Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.12. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Interpersonal Competence

Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 2...138 Tabel 4.13. Hasil Evaluasi Konseling Kasus 3...142 Tabel 4.14.Fenomena dan Pengkategorian Fenomena Kasus 3...147 Tabel 4.15. Hasil Pengukuran Kompetensi Sebelum dan Sesudah Proses

Konseling Kasus 3...159 Tabel 4.16. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Intellectual Competence

Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 3...159 Tabel 4.17. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Physical Competence

Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 3...160 Tabel 4.18. Hasil Pengukuran Aspek-aspek Interpersonal Competence

Sebelum dan Sesudah Proses Konseling Individual Kasus 3...160 Tabel 4.19. Perbandingan Hasil Evaluasi Konseling Ketiga Kasus...164 Tabel 4.20. Kondisi awal dan akhir selama proses konseling individual

kasus 1...168 Tabel 4.21. Kondisi awal dan akhir selama proses konseling individual

kasus 2...170 Tabel 4.22. Kondisi awal dan akhir selama proses konseling individual

(11)

Program Magister Psikologi xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1. Kerangka Pemikiran... ...69 Skema 3.1. Rancangan Penelitian...71 Skema 4.1. Gambaran Kompetensi Selama Proses Konseling Individual

Kasus 1...111 Skema 4.2. Gambaran Kompetensi Selama Proses Konseling Individual

Kasus 2...141 Skema 4.3. Gambaran Kompetensi Selama Proses Konseling Individual

(12)

Program Magister Psikologi xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Rencana Pelaksanaan Konseling Individual

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Kompetensi Lampiran 3. Alat Ukur Kompetensi (Level & Sense of Competence)

(13)

Program Magister Psikologi 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era globalisasi saat ini, teknologi dan informasi semakin berkembang sehingga jenjang pendidikan sangat penting. Di negara-negara maju, para mahasiswa telah merencanakan pendidikannya sedini mungkin, sehingga banyak lulusan dari negara-negara maju bergelar minimal S2 (Master Degree). Berbeda halnya dengan para mahasiswa di negara berkembang, kebanyakan dari mahasiswa kurang merencanakan pendidikannya, sehingga penetapan waktu kelulusan dan apa saja yang akan dilakukan di kampus tidak termanajemen dengan baik. Hal ini mengakibatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia kurang memiliki daya saing di dunia yang semakin kompetitif ini (Rustam, 2007). Berdasarkan Human Development Index Ranking, pada tahun 2002 Indonesia menempati urutan ke 111 di bawah negara-negara ASEAN, seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Philipina. Tahun 2004, mutu SDM Indonesia turun menjadi 112 dari 175 negara. Fakta ini menunjukkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia masih berada di bawah dan terus mengalami penurunan.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM adalah mendorong generasi muda Indonesia untuk meningkatkan keahlian mereka dengan cara menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Universitas ‘X’ Bandung sebagai salah satu

(14)

2

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha dengan bidang keahlian, salah satunya adalah jurusan Teknik Elektro. Sesuai dengan visi Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung yaitu mampu berkiprah dan

mengembangkan teknologi elektro, serta mampu memenuhi kebutuhan tuntutan masyarakat industri di tingkat nasional dan internasional, jurusan Teknik Elektro mengembangkan kurikulum yang memampukan lulusannya menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi dalam tiga konsentrasi utama, yaitu Teknik Komputer, Teknik Telekomunikasi, dan Teknik Kontrol. Jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung memeroleh akreditasi A (sangat baik) dari Badan

Akreditasi Nasional dan berhasil mempertahankan nilai ini selama periode 2008 – 2011. Jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung memiliki dosen-dosen

pengajar yang kompeten, dari seluruh dosen pengajar terdapat 8 orang dosen yang bergelar doktoral dan 2 orang dosen bergelar profesor. Jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung memiliki reputasi yang baik sehingga banyak lulusannya

diterima di berbagai perusahaan nasional dan multinasional dalam waktu yang relatif singkat sejak mereka lulus. Oleh karena itu, jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung merupakan salah satu jurusan yang diminati oleh

calon-calon mahasiswa.

Data yang diperoleh dari Biro Administrasi Akademik (BAA) Universitas ‘X’ Bandung diketahui bahwa tahun 2002 tercatat mahasiswa jurusan Teknik

(15)

3

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha mahasiswa yang lulus dalam jangka waktu 4 tahun adalah 20%. Saat ini mahasiswa yang masih aktif kuliah dari angkatan 2003 – 2006 sebanyak 115 orang. Data ini menunjukkan bahwa peminat jurusan Teknik Elektro mengalami penurunan setiap tahunnya dan kelulusan mahasiswa jurusan Teknik Elektro setiap tahunnya hanya sebagian kecil dari total jumlah mahasiswa. Peminat jurusan Teknik Elektro mengalami penurunan setiap tahunnya. Peneliti melakukan wawancara terhadap 5 orang mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung, diperoleh informasi bahwa mereka kurang

merekomendasikan jurusan Teknik Elektro pada teman atau saudara yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena mereka tidak ingin teman atau saudara mengalami kesulitan-kesulitan dalam perkuliahan seperti yang mereka alami.

(16)

4

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha berpastisipasi secara aktif dalam mengatasi hambatan yang mereka alami di perkuliahan.

Peneliti mendapatkan izin dari Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung untuk menganilis lebih lanjut hambatan-hambatan yang dialami

mahasiswa dalam perkuliahan. Peneliti menghubungi tata usaha Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung untuk mendapatkan data-data mahasiswa dan mengatur pertemuan dengan 50 orang mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’

Bandung yang terdiri dari angkatan 2003 – 2009. Dari hasil survei peneliti memeroleh informasi bahwa 40% (20 orang) jarang meminta feedback pada dosen mengenai materi kuliah yang kurang mereka pahami. Hal ini membuat mereka kesulitan dalam mengerjakan soal-soal hitungan, sehingga mereka gagal dan mengulang mata kuliah yang sama di semester berikutnya. Mereka kurang memanfaatkan pengalaman kegagalan tersebut sebagai proses belajar, sehingga beberapa dari mahasiswa mengulang mata kuliah yang sama sebanyak 3 – 4 x. Mereka juga menilai mahasiswa jurusan Teknik Elektro kurang kompak dan kurang bersedia membantu teman-teman yang sulit memahami materi kuliah atau tugas yang diberikan dosen. Ini meenunjukkan bahwa mahasiswa belum mengembangkan kompetensi mereka secara optimal.

(17)

5

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha indentitas diri yang kuat, ia akan mampu menetapkan tujuan dan bertahan meskipun ada hambatan, serta mengembangkan integritas diri.

Ketika mahasiswa jurusan Teknik Elektro belum mengembangkan kompetensi mereka secara optimal, mereka akan kesulitan dalam mengelola perasaan-perasaan mereka secara efektif, kurang mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri karena masih membutuhkan persetujuan dari orang lain dalam mengambil keputusan, dan sulit mengembangkan toleransi dan menghargai perbedaan dalam komunitas mahasiswa jurusan Teknik Elektro. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada pengembangan kompetensi sebagai salaj satu vektor penting yang perlu dikembangkan oleh mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi secara efektif.

(18)

6

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha Dalam hal intelektual, mereka menilai bahwa mereka kesulitan dalam memahami materi kuliah yang disampaikan dosen, jarang meminta feedback pada dosen sehingga mereka gagal dan harus mengulang mata kuliah yang sama di semester berikutnya. Tiga orang dari mereka mengaku mengulang mata kuliah yang sama sebanyak 4 – 5 x. Hal tersebut membuat mereka kurang puas dengan kemampuan intelektual yang mereka miliki saat ini.

Dalam hal fisik manual, mereka menilai bahwa mereka kurang menjaga pola makan teratur. Mereka kurang memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang mereka konsumsi. Disamping itu, mereka juga kurang memiliki pola tidur yang teratur. Mereka sulit tidur dan mengisi waktu dengan bermain komputer. Mereka seringkali lupa waktu dan mulai tidur di atas pukul 01.00 dini hari. Hal ini membuat mereka sulit bangun dan beberapa kali tidak hadir pada mata kuliah yang dijadwalkan pagi hari. Mereka merasa kurang puas dengan kemampuan fisik manual yang mereka miliki saat ini karena pola makan dan tidur yang kurang teratur membuat mereka sulit berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan perkuliahan di kelas.

(19)

7

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha membantu mereka mengatasi kesulitannya, namun hanya tiga orang yang bersedia dibantu dan mengikuti program yang dirancang peneliti dari awal hingga akhir.

Pengembangan kompetensi pada mahasiswa jurusan Teknik Elektro dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: institusi, kurikulum, metode pengajaran dosen, komunitas mahasiswa, dan program pengembangan mahasiswa. Dari hasil pengukuran yang dilakukan terhadap 20 mahasiswa jurusan Teknik Elektro tersebut diperoleh informasi bahwa 95% mahasiswa jarang melakukan komunikasi dengan dosen karena mereka menilai dosen-dosen jurusan Teknik Elektro kurang bersahabat. Hal ini dapat menghambat perkembangan kemampuan interpersonal antara mahasiswa dengan dosen. Disamping itu, 45% mahasiswa menilai metode pengajaran yang diterapkan oleh dosen bersifat satu arah dan kurang memberikan feedback pada mahasiswa, dan 55% mahasiswa menyatakan bahwa dosen kurang menggunakan metode diskusi dalam pengajaran. Hal ini dapat menghambat perkembangan kemampuan intelektual dan interpersonal mereka.

(20)

8

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha dengan sesama mahasiswa jurusan Teknik Elektro dapat menghambat perkembangan kemampuan interpersonal mereka.

Dalam rangka membantu mahasiswa-mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Universitas ‘X’ membentuk

suatu lembaga pengembangan dan pelayanan mahasiswa yang disebut MSCC (Maranatha Student Career & Consulting). Lembaga ini bertujuan untuk mengembangkan dan membantu mahasiswa yang mengalami permasalahan dalam perkuliahannya. Dari hasil pengukuran yang dilakukan terhadap 20 orang mahasiswa jurusan Teknik Elektro tersebut diperoleh informasi bahwa sebanyak 55% mahasiswa menyatakan mereka tidak tahu MSCC dan 95% mahasiswa merasa lembaga pengembangan mahasiswa tidak bermanfaat bagi mereka dan mereka tidak pernah melakukan konsultasi mengenai pendidikan mereka ke lembaga tersebut. Ketika mahasiswa jurusan Teknik Elektro tidak mencoba untuk mengkonsultasikan masalah-masalah perkuliahannya ke lembaga pengembangan mahasiswa, mereka kurang mendapatkan alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang mereka hadapi. Akibatnya, mahasiswa terus-menerus berada dalam permasalahan yang sama selama tahun-tahun perkuliahannya yang dapat menghambat perkembangan kemampuan intelektual, fisik manual, dan interpersonal mereka.

(21)

9

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kondisi belajar di perkuliahan secara efektif. Seberapa yakin seseorang akan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas dapat berkontribusi terhadap sense of competence. Sense of competence berasal dari bagaimana mahasiswa jurusan Teknik Elektro mengenali nilai pencapaian mereka, seberapa besar keyakinan mereka akan kemampuannya dalam memecahkan masalah, dan setabah apa mereka mempertahankan keseimbangan mereka dalam pengalaman perkuliahan mereka yang pasang surut.

Berbagai program dapat dirancang untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk membantu mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung dalam

mengatasi masalah perkuliahannya adalah dengan pemberian konseling individual sebagai bentuk intervensi yang dapat diberikan kepada mereka. Intervensi konseling individual diperkenalkan untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi mereka (Evans, Forney, Guido, Patton, and Renn, 2010). Konseling individual merupakan proses membantu seseorang untuk berkembang menuju tujuan-tujuannya secara pribadi dan memperkuat kapasitasnya dalam mengatasi permasalahannya sendiri (Brammer & MacDonald, 2003).

Konseling individual telah banyak dilakukan sebagai bentuk intervensi di beberapa penelitian lain, di antaranya: penelitian yang dilakukan oleh Mutaqin (2010) dengan topik “Konseling Individual pada Siswa yang Tidak Lulus UN di

SMK Muhammadiyah 1 Moyu dan Sleman” diperoleh hasil bahwa metode

(22)

10

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha diri siswa yang mengalami kegagalan dalam mengikuti UN. Disamping itu, penelitian yang dilakukan oleh Afandi (2010) dengan topik “Efektifitas Konseling

Individu Terhadap Perilaku Disiplin Siswa SMA Negeri 1 Pangkah Kabupaten Tegal (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2009/2010)” diperoleh

hasil bahwa metode konseling individual cukup efektif dan jumlah pelanggaran siswa mengalami penurunan. Penelitian dengan metode konseling individual juga dilakukan oleh Mulatsih (2006) dengan topik “Layanan Konseling Perorangan

dalam Memberikan Bantuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Mataram” dan hasilnya siswa menilai konseling perorangan memberikan

kesan yang menyenangkan bagi mereka dan cukup efektif dalam membantu permasalahan mereka. Hal inilah yang mendasari peneliti menggunakan metode konseling individual untuk membantu mahasiswa jurusan Teknik Elektro mengatasi permasalahannya di perkuliahan.

Alasan-alasan peneliti memilih metode konseling individual sebagai bentuk intervensi bagi mahasiswa jurusan Teknik Elektro adalah penanganan permasalahan dapat dilakukan secara mendalam dan jumlah responden hanya tiga orang, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan metode intervensi training. Disamping itu, ketiga responden kurang bersedia untuk membicarakan masalah perkuliahannya kepada orang lain karena hal tersebut menyangkut privacy bagi mereka, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan metode intervensi konseling kelompok.

(23)

11

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha permasalahan-permasalahan, dan berani menghadapi krisis. Melalui konseling individual ini, mahasiswa Teknik Elektro diharapkan dapat mengolah pemikirannya dan menganalisis masalah perkuliahan yang mereka hadapi menjadi lebih objektif (problem solving). Selanjutnya, mereka diharapkan dapat membuat keputusan (decision making) dan menyusun perencanaan (planning) berdasarkan keputusan yang telah diambil untuk mengatasi masalah-masalah di perkuliahan (Helping Skills for Positive Action and Behavior Change, Brammer & MacDonald (2003)). Setelah melewati proses konseling individual, mahasiswa Teknik Elektro diharapkan dapat melanjutkan dan melakukannya setiap waktu ketika mereka menghadapi masalah yang baru.

Program konseling individual ini secara spesifik akan dikaitkan dengan variabel penelitian yaitu kompetensi mahasiswa. Dalam konseling individual ini, mahasiswa jurusan Teknik Elektro diberikan kesempatan untuk menggali kelemahan dan kelebihan mereka yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, fisik manual, dan interpersonal (level of competence) mereka serta penghayatan diri terhadap kemampuan yang mereka miliki (sense of competence) dalam menjalani dan menyelesaikan pendidikan mereka di jurusan Teknik Elektro.

(24)

12

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan konseling individual dapat berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpesonal pada mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’

Bandung?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpersonal pada mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung sesudah mengikuti

konseling individual.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kompetensi mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung yang diukur dari aspek-aspeknya, yaitu: intelektual, fisik manual, dan interpersonal setelah menjalani konseling individual.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi:

 Ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Klinis & Pendidikan untuk

(25)

13

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha  Peneliti lain yang hendak melakukan penelitian mengenai vektor

pengembangan kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpersonal pada mahasiswa ataupun topik lain yang serupa.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi:

 Para mahasiswa jurusan Teknik Elektro universitas ‘X’ Bandung mengenai

kompetensi mereka, agar dapat dimanfaatkan dalam upaya pengembangan diri sehingga dapat menyesuaikan diri dengan sistem dan kurikulum pendidikan di jurusan Teknik Elektro meskipun mereka berada dalam situasi-situasi yang sulit.

 Jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung, khususnya pada Ketua

Jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung dan para dosen jurusan

Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung mengenai kompetensi mahasiswa

jurusan Teknik Elektro dan dapat membantu para mahasiswa jurusan Teknik Elektro dalam mengembangkan kompetensi mereka, sehingga mereka dapat menjalani pendidikan mereka di jurusan Teknik Elektro dengan baik.

1.5. Metodologi Penelitian

(26)

14

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang rendah. Pengukuran kompetensi mahasiswa dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan teori kompetensi Chickering, 1969 dalam Chickering & Reisser, 1993.

Data kompetensi mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’

(27)

Program Magister Psikologi 178 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Konseling individual merupakan metode intervensi yang dapat meningkatkan kompetensi intelektual, fisik-manual, dan interpersonal pada

mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung. Melalui

proses konseling individual, mahasiswa jurusan Teknik Elektro mulai mengolah pemikirannya tentang dosen dan teman-teman sesama jurusan, mengambil keputusan untuk berubah (decision making), dan menyusun perencanaan berdasarkan keputusan yang telah diambil (planning).

2. Good rapport, active listening, dan sikap empati yang diterapkan dalam konseling individual dapat memberikan rasa nyaman pada mahasiswa dan mendorong mereka untuk lebih terbuka dalam mengekspresikan masalah dan perasaan yang mereka hayati.

3. Kemampuan konselor dalam melakukan advising dapat memberikan pemahaman-pemahaman baru bagi mahasiswa mengenai diri mereka sendiri dan menganilis masalah-masalah yang mereka hadapi secara lebih objektif.

(28)

179

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

‘X’ Bandung. Konselor yang menampilkan keramahan, kehangatan, dan

penghargaan membuat mereka menjali lebih terbuka dalam mengungkapkan perasaan-perasaan yang mereka hayati ketika mengalami pengalaman kegagalan dalam perkuliahan. Hal ini dapat meningkatkan keyakinan diri bahwa mereka mampu, mereka dapat menolong diri mereka, dan berusaha untuk bertahan menghadapi pengalaman perkuliahan mereka yang pasang surut.

5.2. Saran

Berkaitan dengan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai perancangan dan uji coba konseling individual dalam rangka meningkatkan kompetensi intelektual, fisik-manual, dan interpersonal pada mahasiswa jurusan

Teknik Elektro Universitas ‘X’ Bandung, peneliti memandang perlu mengajukan

beberapa saran.

5.2.1. Saran Teoretis

- Melakukan penelitian lanjutan dengan menambah pertemuan konseling

individual dalam rangka mengeksplorasi kompetensi mahasiswa secara lebih mendalam, khususnya kompetensi fisik manual yang berkaitan dengan kreatifitas.

- Melakukan penelitian lanjutan dengan melakukan konseling individual

(29)

180

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha - Mencoba metode intervensi lain, seperti: training dan konseling kelompok

untuk meningkatkan kompetensi intelektual, fisik manual, dan interpesonal pada mahasiswa.

5.2.2. Saran Praktis

- Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Teknik Elektro

Universitas ‘X’ Bandung berusaha melakukan pengembangan diri dengan

cara mengaplikasikan proses-proses yang terjadi dalam konseling individual di kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menghadapi masalah-masalah dalam perkuliahan.

- Bagi jurusan Teknik Elektro Universitas ‘X Bandung, hasil penelitian ini

(30)

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Taesar. 2010. Efektifitas Konseling Individu Terhadap Perilaku Disiplin Siswa SMA Negeri 1 Pangkah Kabupaten Tegal (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2009/2010). Jurnal. Tegal: Universitas Pancasakti

Brammer, Lawrence M. 2003. The Helping Relationship: Process and Skill. 8th ed. Boston: University of Washington.

Campbell, Donald T & Stanley, Julian C. 1963. Experimental & Quasi Experimental Design for Research. Chicago: RandMc, Nally College Publishing Company.

Chickering, Arthur W. & Reisser, Linda. 1993. Education and Indentity. Second Edition. San Fransisco: Jossey-Bass Inc.

Codde, Joseph R. 2006. Applying The Seven Principles for Good Practice in Undergraduate Education. Jurnal, USA: Michigan State University.

Creswell, Jhon W. 1994. Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches. USA: SAGE Publications, Inc.

Evans, Nancy J., Forney, Deanna S., Guido, Florence M., Patton, Lori D., and Renn, Kristen A. 2010. Student Development in College: Theory, research, and practice. 2nd edition. Journal, USA: JohnWiley & Sons, Inc.

Flowers, Lamont A. 2002. Developing Purpose in College: Differences between Freshmen and Seniors. Journal, USA

Gladding, Samuel T. 1988. Counseling: A comprehensive Profession. 5th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Hackney, Harold L. & Cormier, L. Sherilyn. 1987. The Professional Counseling: A Process Guide To Helping. USA: Allyn and Bacon.

Heppner,P. Paul., Kivlighan, Dennis M., & Wampold, Bruce E. 1998. Research Design in Counseling. USA: Wadsworth Publishing Company

Lestari, Diva Indah., Mula’ab, Yunitarini, Rika. 2009. Sistem Pendukung

(31)

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha Mulatsih, Sri. 2006. Layanan Konseling Perorangan dalam Memberikan Bantuan

Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Mataram. Jurnal, Mataram: SMU Negeri 1 Mataram

Mutaqin, Ahmad Nor. 2010. Konseling Individual pada Siswa yang Tidak Lulus UN di SMK Muhammadiyah 1 Moyu dan Sleman. Jurnal, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos., & Feldman, Ruth Duskin. 2008. Human Development. 10th edition. USA: McGraw-Hill

Rustam, Amrizal. 2007. Asesmen Tingkat Perkembangan Mahasiswa Berdasarkan Teori 7 Vektor Chickering. Jurnal, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM

Schlossberg, Nancy W.1995. Getting the Most Out of College. Second Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business. New York: John Wiley & Sons, Inc

Strauss, Anselm & Corbin, Juliet. 1990. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. San Fransisco: Pustaka Pelajar

United Nation Office on Drugs and Crime. 2008. Counseling Skills and Techniques. Journal, Hanoi

(32)

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini kami sertakan Buku Laporan Pendidikan (Raport) yang bersangkutan dan surat permohonan pindah orang tua/ wali murid*).

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Hubungan Dukungan Keluarga dengan Interaksi Sosial pada Klien Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas dalam Bab IV maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan bahwa secara statistik hasil penelitian ini

Kegiatan Tim Peningkatan Mutu Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang dilakukan melalui Pemantauan dan Peningkatan Indikator Klinis dan Keselamatan pasien.. Pemantaun

Organisasi global dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang baik dengan menawarkan peluang kerja lebih banyak4. MENGEMBANGKAN MISI

Mendeskripsikan Hubungan Antar Makna dalam Bentuk Struktur Polisemi (tagi-kouzou no hyouji)

Q: Menurut teori CREW dikatakan penyiangan yang baik seharusnya dilakukan tanpa melihat jangka waktu tetapi berdasarkan masa kegunaan buku mengapa perpustakaan USU tidak

Penulisan penelitian ilmiah ini berisikan tentang pembuatan aplikasi laporan keuangan pendapatan penjualan dengan menggunakan Microsoft Visual FoxPro 9.0 yang berisi tentang