• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Jus Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dalam Menghambat Penyerapan Glukosa Di Saluran Cerna Pada Manusia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Jus Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dalam Menghambat Penyerapan Glukosa Di Saluran Cerna Pada Manusia."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA vii

ABSTRAK

EFEK JUS GEL LIDAH BUAYA

(Aloe vera L.) DALAM MENGHAMBAT PENYERAPAN

GLUKOSA DI SALURAN CERNA PADA MANUSIA

Evan Christian Sumarno,2012, Pembimbing 1 : Dr. Diana K. Jasaputra, dr, M.Kes Pembimbing 2 : Fanny Rahardja, dr, M.Si

Latar belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Prevalensi DM di Indonesia menduduki peringkat ke 4 dunia. Pencegahan dan penatalaksanaannya menjadi sangat penting, sehingga diperlukan terapi komplementer alternatif yang salah satunya adalah lidah buaya.

Tujuan: untuk menilai efek jus gel lidah buaya dalam menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia.

Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan desain penelitian cross over. Penelitian dilakukan pada 10 orang subjek penelitian dan masing-masing memperoleh 3 perlakuan yaitu : akuades, acarbose, dan jus gel lidah buaya yang diberikan saat makan dan diukur kadar glukosa darahnya pada waktu puasa dan waktu 2 jam pp. Uji analisis statistik dilakukan dengan menggunakan metode ANAVA, dengan α = 0,05 dengan Uji lanjut Fisher LSD.

Hasil: kenaikan kadar glukosa darah 2 jam pp oleh jus gel lidah buaya sebesar 14,35%, akuades 23,91%, menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) berarti jus gel lidah buaya menghambat penyerapan glukosa pada saluran cerna. Potensi jus gel lidah buaya ini setara dengan acarbose yang kenaikan kadar glukosa darah 2 jam pp sebesar 12,31 % (p>0,05).

Simpulan: Jus gel lidah buaya menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia.

(2)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF ALOE VERA (Aloe vera L.)

GEL JUICE AS GLUCOSE ABSORPTION INHIBITORS IN

GASTROINTESTINAL TRACT ON HUMANS

Evan Christian Sumarno,2012, 1st Tutor : Dr. Diana K. Jasaputra, dr, M.Kes 2nd Tutor : Fanny Rahardja, dr, M.Si

Background: Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by

elevated blood glucose levels. The prevalence of DM in Indonesia ranks fourth world. Prevention and management are very important, so that the necessary complementary alternative therapies, one of which is aloe vera.

Objective: to assess the effect of aloe vera gel juice in inhibiting the

absorption of glucose in the gastrointestinal tract on humans.

Methods: The study was a quasi experimental study with cross over study

design. The study was conducted on 10 subjects, each subject each get 3 treatments, namely: distilled water, acarbose, and the juice of aloe vera gel is given in meal time and blood glucose levels were measured at fasting and after 2 hours post prandials. The data was analyzed using ANOVA, with α = 0.05 and the Fisher LSD test.

Results: The increase in blood glucose levels after 2 hours post prandials by

aloe vera gel juice was 14.35%, while 23.91% by distilled water, showed significant differences (p<0.05) means that aloe vera gel juice inhibit glucose absorption in the gastrointestinal tract. The potential of aloe vera gel juice is equivalent to acarbose which increases blood glucose levels 2 hours post prandials at 12.31% (p>0.05).

Conclusion: Aloe vera gel juice inhibit glucose absorption in the

gastrointestinal tract on humans.

Keywords: Aloe vera (Aloe vera L.), blood glucose levels while fasting and after

(3)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.2 Identifikasi Masalah………...……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian…...……….. 3

1.4 Manfaat Karya Tulis ilmiah………... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis………... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran………... 3

1.5.2 Hipotesis penelitian………... 4

1.6 Metodologi………... 5

1.7 Lokasi dan Waktu ………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 6

2.1 Pankreas……….………... 6

2.1.1 Anatomi Pankreas………...………..…... 6

(4)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA x

2.1.3 Fisiologi Pankreas………...………..…... 9

2.1.3.1 Insulin... 10

2.2 Glukosa Darah…..………...………... 12

2.2.1 Pengaturan Kadar Glukosa Darah..…………... 12

2.2.1.1 Metabolisme Glukogen... 13

2.2.2 Transpor Glukosa………... 15

2.3 Diabetes Melitus…..………...…………... 16

2.3.1 Faktor Risiko………..………... 16

2.3.2 Klasifikasi………..………... 17

2.3.3 Patogenesis Diabetes Melitus……….………... 19

2.3.4 Pemeriksaan Penyaring………...………... 21

2.3.5 Diagnosis….………...………... 22

2.3.6 Penyulit Diabetes Melitus…...………... 24

2.3.7 Penatalaksanaan…………...………... 27

2.4 Radikal Bebas……..………...…………... 31

2.4.1 Stress Oksidatif pada Diabetes... 32

2.4.1.1 Glikasi Non-enzimatik pada Protein... 32

2.4.1.2 Jalur Poliol-Sorbitol (Aldosa Reduktase)... 34

2.4.1.3 Autooksidasi Glukosa... 34

2.5 Antioksidan………..………...…………... 35

2.6 Lidah Buaya……….………... 38

2.6.1 Klasifikasi………...………...…………... 38

2.6.2 Morfologi………...………...…………... 39

2.6.3 Budidaya dan Varietas………... 42

2.6.4 Kandungan Lidah Buaya………...…………... 42

2.6.5 Lidah Buaya terhadap Hambatan Penyerapan Glukosa di Saluran Cerna pada Manusia……….………... 43

2.6.6 Efek Lain Lidah Buaya………...…………... 44

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN………... 45

(5)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA xi

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian………... 45

3.1.2 Subjek Penelitian………... 45

3.2 Metode Penelitian... 46

3.2.1 Desain Penelitian... 46

3.2.2 Variabel Penelitian... 46

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 46

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel... 46

3.2.3 Besar Sampel Penelitian... 47

3.2.4 Prosedur Kerja... 47

3.2.4.1 Cara Persiapan Bahan Uji Gel Lidah Buaya... 47

3.2.4.2 Cara Pemeriksaan... 48

3.2.5 Metode Analisis... 48

3.2.5.1 Hipotesis Statistik... 49

3.2.5.2 Kriteria Uji... 49

3.2.6 Aspek Etik Penelitian... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 50

4.1 Hasil Penelitian... 50

4.2 Pembahasan... 52

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 55

5.1 Simpulan... 55

5.2 Saran... 55

DAFTAR PUSTAKA... 56

LAMPIRAN... 59

(6)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Etiologik Diabetes Mellitus... 18 Tabel 2.2 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan

Penyaring dan Diagnosis DM (mg/dL)... 22 Tabel 2.3 Kriteria Diagnosis DM ……….. 23 Tabel 2.4 Bahan Aktif Lidah Buaya (Hartawan, 2012)... 42 Tabel 4.1 Rerata Kadar Glukosa Darah Waktu Puasa dan Dua Jam PP

Setelah Pemberian Akuades……….. 50

Tabel 4.2 Rerata Kadar Glukosa Darah Waktu Puasa dan Dua Jam PP

Setelah Pemberian Acarbose.……….... 51

Tabel 4.3 Rerata Kadar Glukosa Darah Waktu Puasa dan Dua Jam PP

Setelah Pemberian Jus Gel Lidah Buaya…………... 51 Tabel 4.4 Rerata Persentase Peningkatan Kadar Glukosa Darah Waktu Dua

Jam PP Setelah Pemberian Akuades, Acarbose, dan Jus Gel

Lidah Buaya... 52 Tabel 4.5 Hasil Uji Fisher LSD pada kelompok

(7)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagian – Bagian Pankreas... 7

Gambar 2.2 Pulau Langerhans dan Acini Pankreas... 10

Gambar 2.3 Cara Kerja Insulin... 12

Gambar 2.4 Glikogenesis dan Glikogenolisis... 14

Gambar 2.5 Penyerapan Glukosa ke Dalam Epitel Usus... 15

Gambar 2.6 Penyerapan Glukosa ke Dalam Epitel Sel Dengan Bantuan Insulin ... 16

Gambar 2.7 Bagan Langkah – Langkah Diagnostik DM dan Gangguan Toleransi Glukosa... 24

Gambar 2.8 Lidah Buaya... 38

Gambar 2.9 Akar Lidah Buaya... 40

Gambar 2.10 Bunga dan Daun Tanaman Lidah Buaya... 41

(8)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Hasil Uji Statistik Rerata Persentase Peningkatan Kadar

Glukosa Darah Waktu Dua Jam PP Setelah Pemberian Akuades, Acarbose, dan Jus Gel Lidah Buaya Menggunakan

ANAVA……… 59

(9)

59

LAMPIRAN 1

HASIL UJI STATISTIK RERATA PERSENTASE

PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH WAKTU DUA

JAM PP SETELAH PEMBERIAN AKUADES, ACARBOSE,

DAN JUS GEL LIDAH BUAYA MENGGUNAKAN ANAVA

Test of Homogeneity of Variances

for Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

(10)

60

Akuades Acarbose 11.59200* 4.35316 .013 2.6600 20.5240

Jus Gel Lidah

(11)

61

LAMPIRAN 2

(12)

62

LAMPIRAN 3

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat :

Pekerjaan : Mahasiswa No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Efek Jus Gel Lidah Buaya (aloe

vera L.) Dalam Menghambat Penyerapan Glukosa Di Saluran Cerna Pada

Manusia.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, 2012

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

(13)

63

RIWAYAT HIDUP

Nama : Evan Christian Sumarno Tempat/Tanggal Lahir: Semarang, 9 Juli 1991

Alamat : Nangka Timur I / 11A Semarang Alamat Bandung : Surya Sumantri 48 Bandung Email : just_for_lecs@yahoo.com

Agama : Kristen

Riwayat Pendidikan :

 Tahun 1997 : Lulus TK Kristen 1 YSKI Semarang  Tahun 2003 : Lulus SD Kristen 1 YSKI Semarang  Tahun 2006 : Lulus SMP PL Domenico Savio Semarang  Tahun 2009 : Lulus SMA Karangturi Semarang

(14)

1

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah yang menyebabkan keadaan hiperglikemia (PERKENI, 2011).

Pada tahun 2030 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 21,3 juta orang di Indonesia menderita Diabetes Mellitus, sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki rangking ke-2 yaitu 14,7%, sedangkan proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah pedesaan menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8% dan prevalensi DM pada penduduk usia lebih dari 15 tahun di perkotaan yaitu 5,7%, sedangkan prevalensi Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) pada penduduk usia lebih dari 15 tahun di perkotaan adalah 10.2% dan sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi diatas prevalensi nasional. Hal ini akan menjadikan Indonesia menduduki rangking ke 4 (empat) dunia dalam prevalensi diabetes

(RISKESDAS, 2007).

(15)

2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Hiperglikemia akan menimbulkan oksidasi stres. Hal ini akan berdampak antara lain kepada kerusakan DNA, yang dapat menyebabkan disfungsi sel beta pankreas dan timbulnya komplikasi. Produksi insulin menjadi terganggu dengan adanya disfungsi sel beta pankreas dan kadar gula darah menjadi tidak terkontrol. Oleh karena itu, penderita DM banyak yang mencari pengobatan tradisional yang mengandung antioksidan sebagai terapi komplementer alternatif untuk menurunkan glukosa darahnya.

Terapi seperti ini sedang populer di kalangan masyarakat karena dinilai mempunyai efek samping sedikit, murah, dan mudah didapat. Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 jenis tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional, diantaranya adalah Aloe vera L. dikenal sebagai lidah buaya (Farmasi UI, 2011). Masyarakat mulai banyak memanfaatkan lidah buaya sebagai terapi pengobatan tradisional, yang salah satu kegunaannya adalah sebagai penurun kadar glukosa darah.

Penelitian tentang lidah buaya sebagai penurun glukosa darah pernah dilakukan pada mencit dengan hasil penurunan glukosa darah sebesar 40,46% (Diana Krisanti Jasaputra dkk, 2011).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek jus gel lidah buaya terhadap kadar glukosa darah dalam arti menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna. Efek jus gel lidah buaya diduga dapat menghambat enzim alpha-glukosidase dan memiliki kandungan alprogen yang melapisi permukaan sel-sel epitel usus sehingga penyerapan glukosa terganggu. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer alternatif untuk penyakit DM.

1.2 Identifikasi Masalah

(16)

3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mencari obat komplementer alternatif untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis penelitian ini adalah dapat memberikan informasi ilmiah kepada dunia kedokteran mengenai pengaruh jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam menjaga kadar glukosa darah pada manusia.

Manfaat praktis penelitian pengaruh jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam menjaga kadar glukosa darah ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer alternatif untuk masyarakat dalam membantu menurunkan kadar glukosa darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1Kerangka Pemikiran

Diabetes Melitus adalah penyakit kronis dengan suatu kondisi gangguan

metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah atau disebut

(17)

4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA terapi komplementer obat antidiabetik dapat digunakan tanaman tradisional, salah satunya lidah buaya.

Lidah buaya merupakan salah satu obat tradisional yang digunakan untuk terapi komplementer pada DM. Kandungan lidah buaya yang diduga bermanfat untuk menurunkan kadar glukosa darah adalah senyawa penghambat alpha-glukosidase dan alprogen (Ro et al, 2000).

Senyawa penghambat alpha-glukosidase ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga pemecahan karbohidrat menjadi glukosa di usus berkurang yang menyebabkan kadar glukosa darah tidak cepat naik (Suharti Suherman, 2009).

Kandungan alprogen dalam jus gel lidah buaya akan masuk ke dalam saluran cerna dan melapisi permukaan sel-sel epitel usus. Menurut Ro et al (2000) alprogen akan menghalangi masuknya Ca2+ ke dalam sel, padahal Ca2+ diperlukan oleh sel untuk terjadinya eksositosis. Pada keadaan normal,Ca2+ yang berasal dari lumen usus akan masuk ke dalam sel usus dan mengakibatkan terjadinya eksositosis Sodium Glucose Transporter 1 (SGLT1) yang berfungsi mengangkut glukosa yang ada di lumen usus menuju ke dalam kapiler darah sel absorptif usus. Namun, karena alprogen menghalangi masuknya Ca2+ ke dalam sel maka eksositosis SGLT1 tidak terjadi sebagaimana mestinya sehingga penyerapan glukosa oleh sel-sel usus terhambat (Ro et al, 2000).

Penilaian penghambatan penyerapan glukosa di saluran cerna oleh jus gel lidah buaya dilakukan dengan penentuan kadar glukosa darah puasa yang diikuti dengan pengukuran kadar glukosa 2 jam post prandial (PP). Jika peningkatannya lebih sedikit daripada kontrol negatif berarti jus gel lidah buaya memiliki efek penghambatan penyerapan glukosa di saluran cerna.

1.5.2Hipotesis Penelitian

(18)

5

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan desain penelitian cross over. Data yang dinilai adalah efek jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) dapat menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia.

Uji analisis statistik dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Varian

(ANAVA), dengan α = 0,05 dengan Uji lanjut Fisher LSD. Kemaknaan ditentukan

berdasarkan nilai p < 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(19)

55

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Jus gel lidah buaya (Aloe vera L.) menghambat penyerapan glukosa di saluran cerna pada manusia.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan penelitian:

- Mengenai dosis yang optimal untuk jus gel lidah buaya.

- Mengenai mekanisme lain oleh jus gel lidah buaya dalam menurunkan kadar glukosa darah.

(20)

56

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Asman Manaf. 2006. Insulin: mekanisme sekresi dan aspek metabolisme. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1890

Bambang Setiawan, Eko Suhartono. 2005. Stres oksidatif dan peran antioksidan pada diabetes melitus. Majalah Kedokteran Indonesia, 55 (2): 86-90

Dalimartha S. 2008. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jilid 5. Jakarta: Pustaka Bunda. Hal 106-7

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Tahun 2030 prevalensi

diabetes melitus di Indonesia mencapai 21,3 juta orang.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/414-tahun-2030 prevalensi-diabetes-melitus-di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html, 15 Desember 2011.

Diana Krisanti Jasaputra, Adrian Suhendra, Rita Tjokropranoto, Agistia Lembayung P, Laura Darmawan, I Gede Mahatma Pratama, dkk. 2011. Herb for diabetes. Jurnal Medika Planta, 3(1): 62-5

Drake R.L., Vogl W., Mitchell A.D. 2005. Gray’s anatomy for student . New

York: Elsevier. p. 288

Farmasi Universitas Indonesia. 2011. Tanaman Obat Indonesia.

http://herbaldb.farmasi.ui.ac.id/v1-old-9-6-2011/index.php?v=spesies&sortb y=&start=189&PHPSESSID=17148ce05f5977f32bc152ed6085238c, 7 Januari 2011.

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 840-2, 1010-4, 1021-2

Hartawan E.Y. 2012. Sejuta khasiat lidah buaya. Edisi 1. Jakarta: Pustaka Diantara.

Hafiz Soewoto. 2001. Antioksidan eksogen sebagai lini pertahanan kedua dalam menanggulangi peran radikal bebas. Dalam : Kursus penyegar 2001.

Radikal bebas dan antioksidan dalam kesehatan dasar, aplikasi, dan pemanfaatan bahan alam. Jakarta : Bagian Biokimia FKUI. Hal 1-25.

Hendromartono. 2008. Peran radikal bebas dan infeksi terhadap komplikasi

vaskuler diabetes mellitus.

(21)

57

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Indonesia Media. 2011. 10 Penyakit dengan biaya pengobatan termahal.

http://www.indonesiamedia.com/2011/12/23/10-penyakit-dengan-biaya pengobatan-termahal/, 17 Desember 2011.

Irni F. 2002. Khasiat dan manfaat lidah buaya. Jakarta: Agro Media Pustaka. Jimmy Ahyari. 2009. Flavonoid.

http://blogkita.info/my-kampuz/my-kuliah/fitokimia/flavonoid., 22 Oktober 2012.

Kumar V., J. Michael , Clare-Salzler, M. James, Crawford. 2007. Pankreas. in Kumar V., Cotran R. S., Robbins S. L.: Robbins Basic Pathology. 7th ed. Jakarta: EGC. Hal 711

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Rancangan Percobaan Aplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan,

Perikanan, Industri, dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT Raya Grasindo

Persada. Hal 10-12

Lindseth G.2002. Gangguan hati, kandung empedu, dan pankreas. In Price S.A., Wilson L.M.: Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. edisi 6. Jakarta: EGC. Hal 477

Maitra A., Abbas A.K. 2005. The endocrine system. In Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.: Robbins and cotran pathologic basis of disease. 7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. p. 1189, 1199-200

Medchrome. 2010. http://medchrome.com/medicalcolleges/student-life/glycogen-metabolism-and-glycogen-storage-diseases/, 10 Oktober 2012.

Microscopy. 2008. Aloe vera: Structures and Applications.

http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/artnov08macro/GDoherty/imagegallery.html, 28 Oktober 2012.

Myogenic. 2007. http://myogenic.de/wiki/physio:sglt, 10 Oktober 2012.

PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia). 2011. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta:

Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 4, 6-11, 21-28, 45-47

Power, A.C. 2005. Diabetes Mellitus In: Dennis L.K et al, editors: Harrison’s

principles of internal medicine. 16th edition. New York: McGraw-Hill

(22)

58

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Reno Gustaviani. 2006. Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 1857-9

Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Ro J.Y., Lee B.C., Kim J.Y., Chung Y.J., Park J.I. 2000. Inhibitory Mechanism of Aloe Single Component (alprogen) on Mediator Release in Guinea pig Lung Mast Cells Activated with Specific Antigen-antibody Reactions. The

Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics. Ed 1, p. 114-121

Shanti. 2012. Lidah buaya, si cantik sejuta manfaat.

Suharti K Suherman. 2009. Insulin dan antidiabetik oral. Farmakologi dan terapi. edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal 493-4

Syamsuhidayat S.S., Hutapea J.R. 1991. Inventaris tanaman obat Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hal 30-1

Trubus Infokit. 2008. Herbal Indonesia berkhasiat, bukti ilmiah dan cara racik. Volume 08. Jakarta: PT Trubus Swadaya, hal 369-373

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikasi Etiologik Diabetes Mellitus.........................................

Referensi

Dokumen terkait

Para siswa dan siswi dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk melihat seberapa baik ketercapaian pendidikan karakter terintegrasi yang diberikan kepada diri mereka dan

Pemohon berpendapat bahwa hak-hak konstitusional yang secara tidak langsung diberikan oleh norma Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, itu

Para pakar di atas, mengemukakan pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah kontekstual untuk mendorong

3.4.1.1 Dengan kegiatan mencari informasi melalui internet dan buku paket tentang berbagai penyakit organ peredaran darah manusia secara berkelompok terdekat (jika diijinkan

Digital Elevation Models play a crucial role for determining hydrological system of Wadis and secondly acts as a key feature in defining flow channels in Wadis for

Pensyarah Pendidikan Islam di Politeknik Pantai Timur selaku responden dalam kajian ini yang sentiasa memberi kerjasama, maklumat dan input yang amat berguna kepada

Metode survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

Asap cair atau dengan nama lain bio oil adalah cairan yang terbentuk dari kondensasi asap yang dihasilkan dari pirolisis kayu dan bahan-bahan berlignoselulosa