Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING BERBASIS LINGKUNGAN
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Konsentrasi Kimia
Ratna Farwati 1103250
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Analisis Penguasaan Konsep dan
Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa melalui Strategi Pembelajaran
Problem Solving
Berbasis
Lingkungan
Oleh Ratna Farwati
S.Pd FKIP Unsri, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam
© Ratna Farwati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Halaman Pengesahan
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Prof. Dr. Hj. Anna Permanasari, M.Si. NIP. 195807121983032002
Pembimbing II,
Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si. NIP. 197102041997021002
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan IPA
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING BERBASIS LINGKUNGAN
Ratna Farwati
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menguji coba suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuan konseptual dan prosedural untuk memecahkan masalah lingkungan. Strategi pembelajaran ini disebut strategi pembelajaran
problem solving berbasis lingkungan yang kemudian diimplementasikan pada materi Minyak Bumi di kelas X “SMA X” Palembang pada satu rombongan belajar sebanyak 31 siswa. Untuk mengetahui efek dari implementasi strategi pembelajaran tersebut, maka dilakukan pengukuran dengan memberikan soal tes kepada siswa saat sebelum dan setelah dilaksanakan pembelajaran. Soal tes terdiri dari 10 soal pilihan ganda untuk mengukur penguasaan konsep siswa baik pengetahuan konseptual maupun prosedural dan dua soal esai untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa. Hasil pengukuran dari kedua bentuk soal tes dianalisis dengan uji statistik dan N-Gain. Peningkatan penguasaan konsep siswa baik pengetahuan konseptual maupun prosedural terjadi pada kategori sedang, sedangkan kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat pada kategori rendah. Secara statistik melalui uji korelasi ditemukan bahwa penguasaan konsep tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan pemecahan masalah.
Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, penguasaan konsep, strategi pembelajaran
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
MASTERY OF CONCEPTS ANALYSIS AND PROBLEM-SOLVING ABILITY OF STUDENTS THROUGH PROBLEM-SOLVING
LEARNING STRATEGIES WITH ENVIRONMENT-BASED
Ratna Farwati
Graduate School of Indonesia University of Education
Abstract
This study was conducted to test a learning strategy that can enhance students' ability in using conceptual and procedural knowledge to solve environmental problems. This learning strategies is called problem-solving learning strategies with environment-based which implemented on the Crude Oil material in class X "SMA X" Palembang consist of 31 students. To know the effect of the implementation of the learning strategy, the measurement is done by providing written test to the students before and after implementation of learning. The test consists of 10 multiple choice questions to measure student's mastery of concepts both of conceptual and procedural knowledge and two essay questions to measure students' problem-solving abilities. The measurement results of the two forms of test were analyzed with statistical tests and N-Gain. The research shows that the increased of student mastery of concepts both conceptual and procedural knowledge were in the medium category, while the problem solving ability of students increased in the low category. Through correlation test, it was found that the mastery of concept didn’t significantly related to problem-solving abilities.
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka ... 7
2.1.1. Penguasaan Konsep ... 7
2.1.2. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 10
2.1.3. Pendekatan Problem Solving ... 11
2.1.4. Pendekatan Kontekstual ... 13
2.1.5. Minyak Bumi ... 15
2.2. Kerangka Pemikiran ... 17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 20
3.2. Desain Penelitian ... 20
3.3. Metode Penelitian ... 22
3.4. Definisi Operasional ... 22
3.5. Instrumen Penelitian ... 23
3.6. Proses Pengembangan Instrumen ... 26
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.8. Analisis Data ... 30
3.9. Alur Penelitian ... 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lingkungan pada Materi Minyak Bumi ... 35
4.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lingkungan terhadap Penguasaan Konsep Siswa ... 46
4.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lingkungan terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 60 4.4. Hubungan Antara Penguasaan Konsep dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 72
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 75
5.2. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.1.1. Cakupan Pengetahuan Konseptual dan Prosedural ... 7 Tabel 2.2.1. Pemetaan Materi Minyak Bumi Berdasarkan Dimensi
Pengetahuan dan Pendekatan Pembelajaran yang
Digunakan ... 18 Tabel 3.2.1. Pelaksanaan Desain Penelitian One Group Pretest-
Posttest pada Materi Minyak Bumi ... 22 Tabel 3.5.1. Alat Pengumpul Data yang Digunakan ... 23 Tabel 3.6.1. Validitas Soal Berdasarkan Perbandingan Nilai
Korelasional ... 27 Tabel 3.7.1. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Jenis Data
dan Alat Pengumpul Data yang Digunakan ... 28 Tabel 3.8.1. Teknik Analisa Data Berdasarkan Jenis Data yang
Dikumpulkan ... 30 Tabel 3.8.2. Kategori N-Gain Berdasarkan Nilai N-Gain yang
Dicapai ... 31 Tabel 4.2.1. Jumlah Data, Rata-rata, Mode, Standar Deviasi, Skor
Minimum dan Maksimum Pretest-Posttest Siswa untuk
Soal Pilihan Ganda ... 47 Tabel 4.2.2. Frekuensi Kumulatif Skor Pretest Siswa untuk Soal
Pilihan Ganda ... 47 Tabel 4.2.3 Frekuensi Kumulatif Skor Posttest Siswa untuk Soal
Pilihan Ganda ... 48 Tabel 4.2.4. Kategori Peningkatan Pengetahuan Konseptual dan
Prosedural Siswa Berdasarkan Skor Pretest dan Posttest 49 Tabel 4.3.1. Jumlah Data, Rata-rata, Mode, Standar Deviasi, Skor
Minimum dan Maksimum Pretest-Posttest Siswa untuk
Soal Esai ... 61 Tabel 4.3.2. Frekuensi Kumulatif Skor Pretest Siswa untuk Soal Esai 62 Tabel 4.3.3. Frekuensi Kumulatif Skor Posttest Siswa untuk Soal Esai 62 Tabel 4.3.4. Kategori Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1. Paradigma Hubungan Strategi Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lingkungan, Penguasaan Konsep, dan Kemampuan Pemecahan Masalah... 19 Gambar 3.2.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest untuk
Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Solving
Berbasis Lingkungan pada Materi Minyak Bumi ... 21 Gambar 3.5.1. Alur Pembuatan Soal Tes pada Materi Minyak Bumi dan
Pengategoriannya Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Bloom ... 25 Gambar 3.8.1. Alur Penentuan Uji Statistik untuk Peningkatan
Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan
Masalah ... 32 Gambar 3.9.1. Alur Penelitian ... 34 Gambar 4.1.1. Penerapan Aspek Pendekatan Kontekstual dan Problem
Solving pada Setiap Langkah Model Cooperative Learning Berdasarkan Indikator Pembelajaran ... 37 Gambar 4.1.2. Keadaan Siswa ketika Menyimak Video Pemisahan
Fraksi Minyak Bumi ... 39 Gambar 4.2.1. Pencapaian Siswa dan Peningkatannya pada Pretest dan
Posttest Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Bloom ... 48 Gambar 4.2.2. Jumlah Siswa yang Menjawab Benar untuk Soal
Pengetahuan Konseptual dan Peningkatannya Berdasarkan Skor Pretest dan Posttest pada Setiap
Indikator Butir Soal ... 50 Gambar 4.2.3. Jumlah Siswa yang Menjawab Benar untuk Soal
Pengetahuan Prosedural dan Peningkatannya Berdasarkan Skor Pretest dan Posttest pada Setiap Indikator Butir Soal ... 53 Gambar 4.3.1. Kategori Peningkatan Setiap Pendekatan Pemecahan
Masalah Siswa Berdasarkan Skor Rata-rata pada Pretest
dan Posttest ... 64 Gambar 4.3.2. Jawaban Salah Seorang Siswa dalam Menentukan (a)
Fakta dan (b) Informasi Tambahan ... 66 Gambar 4.3.3. Jawaban Empat Orang Siswa untuk Tahap (g)
Menyimpulkan Satu Solusi yang Diambil untuk
Memecahkan Masalah ... 68 Gambar 4.3.4. Persentase Siswa Berdasarkan Kategori Kemampuan
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Kimia untuk Materi Minyak Bumi ... 82
Lampiran 2. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Indikator Pembelajaran Materi Minyak Bumi ... 86
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 87
Lampiran 4. Tahap Cooperative Learning dan Aspek Pendekatan Kontekstual saat Pembelajaran Berdasarkan Kegiatan Pembelajaran ... 93
Lampiran 5. Tahap Cooperative Learning dan Aspek Pendekatan Problem Solving saat Pembelajaran Berdasarkan Kegiatan Pembelajaran pada Materi Pencemaran Air ... 94
Lampiran 6. Tahap Cooperative Learning dan Aspek Pendekatan Problem Solving saat Pembelajaran Berdasarkan Kegiatan Pembelajaran pada Materi Pencemaran Udara ... 95
Lampiran 7. Lembar Observasi Pertemuan I, II, dan III ... 96
Lampiran 8. Indikator Butir Soal yang Dikembangkan Berdasarkan Indikator Pembelajaran ... 130
Lampiran 9. Format Kisi-kisi Soal Tes ... 133
Lampiran 10. Soal Tes ... 151
Lampiran 11. Standar Penskoran Soal Tes... 156
Lampiran 12. Lembar Angket Siswa ... 162
Lampiran 13. Modul Pembelajaran yang Digunakan Siswa ... 165
Lampiran 14. Skor Pretest dan Posttest Siswa untuk Soal Pilihan Ganda . 177 Lampiran 15. N-Gain Berdasarkan Pretest-Posttest pada Soal Pengetahuan Konseptual ... 178
Lampiran 16. Jumlah Siswa yang Menjawab Benar untuk Soal Pengetahuan Konseptual dan Peningkatannya Berdasarkan Skor Pretest dan Posttest pada Setiap Indikator Butir Soal . 179 Lampiran 17. N-Gain Berdasarkan Pretest-Posttest pada Soal Pengetahuan Prosedural ... 180
Lampiran 18. Jumlah Siswa yang Menjawab Benar untuk Soal Pengetahuan Prosedural dan Peningkatannya Berdasarkan Skor Pretest dan Posttest pada Setiap Indikator Butir Soal . 181 Lampiran 19. Skor Pretest dan Posttest Siswa untuk Soal Esai ... 182
Lampiran 20. Skor Rata-rata Pretest dan Posttest Siswa untuk Setiap Tahap Pendekatan Problem Solving yang Diajukan sebagai Poin Pertanyaan Soal Esai ... 183
Lampiran 21. Pengategorian Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berdasarkan Kesimpulan yang Dituliskan pada Jawaban Pertanyaan (g) ... 183
Lampiran 22. Uji Statistik Hubungan antara Penguasaan Konsep dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 184
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH)
di Indonesia terbagi dalam tiga periode: (a) persiapan dan peletakan dasar pada
1969-1983, (b) sosialisasi pada 1983-1993 dan pada periode ini PKLH pertama
kali diintegrasikan dalam Kurikulum 1984, dan (c) pemantapan dan
pengembangan pada 1993-sekarang (Kristiyanto, 2011). Di periode ke-3, tepatnya
tahun 1996 telah ditetapkan kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan
Budaya (Kemendikbud) dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH)
yang dituangkan dalam memorandum No. 0142/U/1996 dan No Kep:
89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan PKLH. Program
pengembangan PKLH yang terakhir ialah program Adiwiyata yang dirilis pada
tahun 2006.
Dari tahun 2006 – 2011 tercatat 0,65% Sekolah Menengah Atas (SMA)
se-Indonesia berstatus Adiwiyata, baik SMA negeri maupun swasta (Tim Adiwiyata,
2012). Pelaksanaan program Adiwiyata oleh sekolah dapat mengacu pada
Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata yang diatur dalam Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009. Di dalam pedoman tersebut
dituliskan empat komponen pelaksanaan. Setiap komponen pelaksanaan
diturunkan menjadi sejumlah standar pelaksanaan oleh Tim Adiwiyata yang
kemudian diuraikan menjadi beberapa indikator pelaksanaan.
Satu dari empat komponen pelaksanaan program Adiwiyata yang berkaitan
dengan pembelajaran adalah pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan yang
memiliki dua standar pelaksanaan yang melibatkan guru dan siswa. Di dalam
komponen pelaksanaan ini terdapat tiga indikator pelaksanaan yang berkaitan
dengan pembelajaran di dalam kelas yaitu: (a) guru mengembangan isu
lokal/global dalam pembelajaran; (b) guru melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran; dan (c) siswa mampu mengaitkan pengetahuan konseptual dan
prosedural dalam pemecahan masalah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ulangan yang dikembangkan oleh guru Kimia. Farwati dkk. (2013) melaporkan
bahwa pada pembelajaran Kimia di “SMA X” Palembang, guru telah melibatkan
siswa secara aktif tetapi dari soal ulangan yang dirancang oleh guru kurang
menggambarkan adanya soal yang mengukur kemampuan siswa dalam
menggunakan pengetahuan konseptual dan proseduralnya dalam memecahkan
masalah lingkungan. Meskipun demikian, pengetahuan konseptual dan prosedural
siswa sudah baik.
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih rendah (Setiono,
1994). Ini mungkin disebabkan karena siswa masih kesulitan dalam mengaitkan
konsep materi yang telah dipelajari dengan penerapannya di lingkungan sebagai
pemecahan suatu masalah (Negev et al., 2010; Sudiatmika, 2010). Selain itu,
kemampuan tersebut juga bergantung pada daya nalar dan ketepatan siswa dalam
memilih langkah penyelesaian masalah (Sumiati dan Asra, 2008; Ramdani, 2012).
Maka dari itu pada penelitian ini dirancang strategi pembelajaran yang diharapkan
dapat mengasah kemampuan pemecahan masalah siswa dengan melibatkan
pengetahuan konseptual dan prosedural yang dimiliki siswa. Dengan memecahkan
masalah, artinya siswa telah mengaplikasikan konsep (Kirley, 2003). Maka
sebelum memecahkan masalah, siswa terlebih dahulu harus menguasai
konsep-konsep yang terlibat didalamnya.
Salah satu contoh materi Kimia kelas X yang berkaitan dengan lingkungan
adalah Minyak Bumi. Dari hasil analisis dokumen yang dilakukan, pada silabus
Kimia “SMA X” Palembang terdapat Kompetensi Dasar berupa Menjelaskan
Pencemaran Air dan Udara. Penguasaan konsep siswa pada materi Minyak Bumi
masih rendah (Meisya, 2010). Melalui kegiatan pembelajaran yang melibatkan
siswa secara aktif dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa (Nita, 2010)
seperti yang dilakukan Sulistyastuti (2009) yang menggunakan metode
dicovery-inquiry dan Sulistyowati dkk. (2012) yang menggunakan model pembelajaran
guided discovery. Namun metode ini sulit diterapkan. Cara lain seperti model
pembelajaran problem solving yang diterapkan oleh Sukardi (2012) pada materi
Hidrolisis Garam menemukan bahwa pengetahuan konseptual dan prosedural
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pemecahan masalah, terlebih dahulu siswa perlu diajarkan mengenai
konsep-konsep yang harus dikuasai.
Untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi pelajaran Kimia
yang berbasis lingkungan dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan
kontekstual. Laporan dari Sujana (2009) dan Noviani (2011) yang telah
melakukan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penguasaan konsep siswa
meningkat secara signifikan setelah menerapkan pendekatan kontekstual. Namun
kekurangan dari pendekatan ini adalah siswa tidak terlibat secara aktif dan tidak
dituntut untuk memecahkan masalah (Ramdani, 2012). Maka pada penelitian
dipadukan antara pendekatan kontekstual dan problem solving dalam satu strategi
pembelajaran yang disebut strategi pembelajaran problem solving berbasis
lingkungan. Strategi pembelajaran ini diharapkan dapat mengasah kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan melibatkan pengetahuan konseptual dan
prosedural yang dimilikinya.
Strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan diujicobakan
pada siswa kelas X di “SMA X” Palembang. Pelaksanaan strategi pembelajaran
ini dilakukan selama lima jam pelajaran sesuai alokasi waktu yang direncanakan
dalam Silabus Kimia “SMA X” Palembang. Lima jam pelajaran ini terbagi
menjadi tiga kali pertemuan. Selama proses pembelajaran berlangsung, setiap
tahap kegiatan pembelajaran diamati oleh observer untuk merekam informasi
tentang penerapan dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan. Selain itu,
informasi tentang penerapan strategi pembelajaran juga dikaitkan dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa. Untuk itu dilakukan tes sebelum dan setelah
dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran problem
solving berbasis lingkungan pada materi Minyak Bumi. Untuk mengurangi bias
yang terjadi maka sebelum diberikan tes, pada tes awal (pretest) siswa diminta
untuk membaca materi Minyak Bumi secara mandiri. Ketika dilakukan pretest
diasumsikan semua siswa telah membaca materi yang diujikan tersebut.
Soal tes yang diberikan pada siswa terdiri dari dua jenis yaitu soal pilihan
ganda yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dan soal esai untuk
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dampak dari strategi pembelajaran yang dirancang terhadap kedua hasil tes
tersebut dengan membandingkan skor pretest dan tes akhir (posttest) siswa. Selain
itu, dapat pula diketahui hubungan antara penguasaan konsep dengan kemampuan
pemecahan masalah. Menurut Setiono (1994) bahwa penguasaan konsep siswa
memiliki kontribusi terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa meskipun
dalam jumlah yang kecil.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dikatakan bahwa masalah utama dari penelitian ini adalah “bagaimana analisis penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui strategi pembelajaran problem
solving berbasis lingkungan?”. Jawaban dari masalah utama tersebut dapat
dijembatani dengan mencari informasi mengenai beberapa pertanyaan berikut:
a. Bagaimana keterlaksanaan strategi pembelajaran problem solving berbasis
lingkungan pada materi Minyak Bumi di “SMA X” Palembang?
b. Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran problem solving berbasis
lingkungan terhadap penguasaan konsep siswa pada materi Minyak Bumi di “SMA X” Palembang?
c. Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran problem solving berbasis
lingkungan terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi Minyak
Bumi di “SMA X” Palembang?
d. Bagaimana hubungan antara penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan
masalah siswa pada materi Minyak Bumi?
1.3. Tujuan Penelitian
Beriringan dengan rumusan masalah, tujuan utama dari penelitian ini ialah
untuk memperoleh strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam menggunakan pengetahuan konseptual dan prosedural untuk
memecahkan masalah lingkungan. Sejalan dengan ini, maka melalui penelitian ini
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Informasi tentang penerapan strategi pembelajaran problem solving berbasis
lingkungan pada materi Minyak Bumi di kelas X “SMA X” Palembang
b. Peningkatan penguasaan konsep siswa baik pada pengetahuan konseptual
maupun prosedural pada materi Minyak Bumi setelah diterapkan strategi
pembelajaran problem solving berbasis lingkungan pada kelas X di “SMA X”
Palembang
c. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Minyak
Bumi setelah diterapkan strategi pembelajaran problem solving berbasis
lingkungan pada kelas X di “SMA X” Palembang
d. Hubungan antara penguasaan konsep dengan kemampuan pemecahan
masalah pada materi Minyak Bumi di kelas X “SMA X” Palembang
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi yang terlibat langsung didalamnya antara lain:
a. Memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa
b. Menjadi masukan bagi guru Kimia dalam mengembangkan strategi
pembelajaran
c. Profil penguasaan konsep, pemecahan masalah, serta hubungan dan pengaruh
penguasaan konsep terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa dapat
menjadi bahan refleksi bagi guru terkait pembelajaran
d. Soal yang dikembangkan dalam penelitian dapat menjadi masukan bagi guru
dalam mengembangkan soal pada materi pelajaran lainnya
e. Menjadi stimulus bagi pihak sekolah untuk melakukan pemetaan penguasaan
konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada bidang studi lainnya
1.5. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian ini, maka SMA yang diteliti adalah
SMA yang melaksanakan Program Adiwiyata. Terdapat 77 SMA/MA yang
tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang melaksanakan program ini. Namun
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Daerah ini merupakan tempat asal peneliti. Selain mempertimbangkan kasus
daerah setempat yang dapat diangkat menjadi konteks dalam pembelajaran pada
materi Minyak Bumi, dipertimbangkan pula mengenai kemudahan dalam
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berstatus Sekolah
Adiwiyata yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Populasi dari
penelitian ini adalah SMA di Indonesia yang melaksanakan Program Adiwiyata.
Dari populasi ini dipilih secara purposive sampling SMA di Sumatera Selatan
yang merupakan daerah asal peneliti. Di Sumatera Selatan terdapat tiga SMA
yang berstatus Adiwiyata. Dipilih satu dari ketiga SMA tersebut yang mudah
diakses yaitu SMA yang terletak di Kota Palembang.
Subjek penelitian yang diperlukan pada penelitian ini adalah siswa kelas X
karena disesuaikan dengan materi ajar yang diteliti yaitu Minyak Bumi. “SMA X”
Palembang memiliki enam rombongan belajar kelas X. Dipilih dua dari keenam
rombongan tersebut yang memiliki karakter dan kemampuan belajar yang relatif
sama. Kedua rombongan belajar memperoleh perlakuan yang sama sesuai desain
penelitian pada Gambar 3.2.1. Satu rombongan belajar digunakan sebagai kelas
uji coba yang artinya jika ada kekurangan dalam pembelajaran secara teknis,
maka akan diperbaiki dan perbaikan tersebut diterapkan pada rombongan belajar
lainnya yang digunakan sebagai subjek penelitian. Subjek penelitian berjumlah 31
siswa yang terdiri dari 17 orang perempuan dan 14 orang laki-laki.
3.2. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji coba strategi pembelajaran problem
solving berbasis lingkungan pada materi Minyak Bumi terhadap peningkatan
penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Secara teknis,
dilakukan tes sebelum dan setelah penerapan strategi pembelajaran yang telah
dikembangkan. Rancangan ini dilaksanakan pada dua rombongan belajar kelas X.
Fraenkel (2009) menyebut penelitian ini sebagai penelitian eksperimen dengan
desain one group pretest-posttest. Gambar 3.2.1. menyajikan desain dari
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.2.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest untuk Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lingkungan pada Materi Minyak
Bumi
Pretest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi Minyak
Bumi sebelum diberi perlakuan, sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Perbedaan hasil belajar yang muncul
pada pretest dan posttest mengindikasikan adanya pengaruh strategi pembelajaran
yang diterapkan terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengurangi bias yang terjadi
pada penelitian ini, sebelum dilakukan pretest siswa diminta membaca materi
Minyak Bumi di rumah dan ketika pretest dilakukan maka diasumsikan semua
siswa telah membaca materi tersebut sebelumnya.
Pada pretest maupun posttest digunakan soal yang sama yang terdiri dari 10
soal pilihan ganda dan dua soal esai. Soal pilihan ganda berfungsi sebagai alat
ukur penguasaan konsep siswa, sedangkan soal esai untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah siswa. Dengan kata lain, pada penelitian ini terdapat dua
variabel terikat yaitu penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah.
Berdasarkan ini maka dapat diketahui lebih lanjut perbedaan penguasaan konsep
siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan, perbedaan kemampuan pemecahan
masalah siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan, serta hubungan antara
penguasaan konsep dengan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran problem
solving berbasis lingkungan. Penerapan strategi pembelajaran ini disebut sebagai “perlakuan” pada desain penelitian one group pretest-posttest yang dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yang disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran yang
dialokasikan oleh “SMA X” Palembang. Tabel 3.2.1 menyajikan rincian
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.2.1. Pelaksanaan Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest pada Materi Minyak Bumi
3.3. Metode Penelitian
Pada penelitian ini subjek penelitian diberi perlakuan yaitu berupa
penerapan strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan pada materi
Minyak Bumi dengan tujuan tertentu. Strategi pembelajaran ini diberikan selama
tiga kali pertemuan dan selama itu dilakukan observasi secara sistematis. Karakter
penelitian sepeti ini tergolong pada metode penelitian eksperimen (Fraenkel,
2009).
Strategi pembelajaran ini merupakan variabel bebas yang dikembangkan
dengan berbagai pertimbangan oleh peneliti. Informasi tentang penerapan dari
strategi pembelajaran ini dilihat dari keterlaksanaannya di kelas serta hasil belajar
siswa berupa penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Hasil
belajar ini merupakan variabel terikat sebab besar/kecil skor yang diperoleh siswa
bergantung pada strategi pembelajaran yang diterapkan. Dengan kata lain bahwa
hasil belajar siswa merupakan dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh
penerapan strategi pembelajaran.
3.4. Definisi Operasional
a. Penguasaan konsep siswa ditunjukkan oleh hasil belajar setelah dilakukan
pengukuran dengan soal tes yang meliputi pengetahuan konseptual dan
prosedural yang dikembangkan berdasarkan indikator pembelajaran.
b. Kemampuan pemecahan masalah siswa ditunjukkan oleh hasil belajar setelah
dilakukan pengukuran dengan soal tes yang meliputi pengukuran untuk (1)
mengidentifikasi kebutuhan untuk memecahkan masalah, (2)
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tambahan, (4) membuat solusi, (5) mengembangkan model pemecahan
masalah, (6) menentukan kelayakan solusi dan mengevaluasi solusi alternatif,
(7) membuat keputusan, dan (8) menggambarkan implikasinya.
3.5. Instrumen Penelitian
Tidak ada batasan penggunaan alat penelitian dalam penggunaan desain
penelitian one group pretest-posttest, hanya saja pada penelitian eksperimen
diperlukan data kuantitatif (Fraenkel, 2009). Pada penelitian ini telah dirancang
strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan yang dituangkan
dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilihat pada
Lampiran 3. Strategi pembelajaran ini diujicobakan untuk melihat dampaknya
terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa diperoleh dalam bentuk angka
yang mewakili penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tidak terlepas dari kemampuan
siswa secara individu dan strategi pembelajaran yang diterapkan. Maka pada
penelitian ini data yang dikumpulkan adalah hasil belajar siswa dan gambaran
keterlaksanaan strategi pembelajaran. Secara singkat Tabel 3.5.1 menyajikan alat
pengumpul data dan kegunaannya pada penelitian ini.
Tabel 3.5.1.Alat Pengumpul Data yang Digunakan
No. Alat Pengumpul Data Kegunaan
1 Lembar observasi Untuk mengamati aktivitas siswa dalam memecahkan masalah
2 Soal tes Untuk mengukur penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa
3 Angket Untuk mengetahui pengalaman belajar siswa 4 Catatan lapangan Untuk menuliskan informasi tambahan yang
tidak terwakili di alat pengumpul data lain
Alat pengumpul data yang utama adalah lembar observasi dan soal tes, sedangkan
angket dan catatan lapangan merupakan alat pengumpul data tambahan.
Masing-masing alat pengumpul data dijelaskan pada poin-poin berikut.
a. Lembar observasi
Lembar observasi dibuat berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tahapan kegiatan pembelajaran yang disertai pula dengan kolom
keterlaksanaan (Ya/Tidak) dan kolom catatan. Format lembar observasi ini
dapat dilihat pada Lampiran 7. Lembar ini berfungsi untuk merekam aktivitas
siswa dalam memecahkan masalah melalui penerapan strategi pembelajaran
ini pada setiap materi yang diajarkan.
b. Soal tes
Soal tes yang digunakan terdiri dari dua bentuk soal yaitu pilihan ganda
dan esai. Soal pilihan ganda berjumlah 10 butir soal dengan lima opsi (a, b, c,
d, dan e). Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur penguasaan konsep
siswa, sedangkan soal esai digunakan untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah siswa. Menurut Reiner et al. (2002) dan Brown (2012)
tes bentuk esai dapat mengukur kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah dalam dimensi pengetahuan tertentu. Soal esai berjumlah dua butir
soal. Kedua bentuk tes ini disajikan pada Lampiran 10.
Jumlah soal yang digunakan disesuaikan dengan indikator pembelajaran
yang dikembangkan dan waktu tes yang tidak terlalu panjang yaitu 80 menit.
Waktu tes ini disesuaikan dengan waktu ujian yang biasa digunakan oleh guru Kimia di “SMA X” Palembang ketika memberikan tes kepada siswanya. Dengan alokasi waktu tersebut, diperkirakan cukup untuk mengerjakan 10
soal pilihan ganda dan dua soal esai.
Adapun perumusan dari soal tes yang digunakan pada penelitian ini
mengikuti langkah-langkah seperti tersaji pada Gambar 3.5.1 mengenai alur
pembuatan soal tes. Berdasarkan analisis dokumentasi, pada Silabus Kimia di “SMA X” Palembang tertulis tiga buah Kompetensi Dasar yang berkaitan dengan materi Minyak Bumi seperti tersaji dalam Lampiran 1. Dua dari tiga
Kompetensi Dasar tersebut menjelaskan tentang materi Minyak Bumi, yaitu
(1) menjelaskan proses pembentukan dan pemisahan minyak bumi serta
kegunaannya dan (2) menjelaskan kegunaan dan komposisi hidrokarbon
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan seni/estetika. Materi ini berperan sebagai dasar pengetahuan untuk
memecahkan masalah lingkungan terkait minyak bumi seperti pada
Kompetensi Dasar yang ketiga, yaitu menjelaskan pencemaran air dan udara.
Gambar 3.5.1. Alur Pembuatan Soal Tes pada Materi Minyak Bumi dan Pengategoriannya Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Bloom
Dari ketiga Kompetensi Dasar tadi, kemudian dirumuskan menjadi
delapan indikator pembelajaran. Enam diantaranya berasal dari hasil turunan
Kompetensi Dasar (1) menjelaskan proses pembentukan dan pemisahan
minyak bumi serta kegunaannya dan (2) menjelaskan kegunaan dan
komposisi hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari di bidang pangan,
sandang, papan, perdagangan, dan seni/estetika. Maka dengan kata lain
bahwa keenam indikator pembelajaran ini digunakan sebagai acuan untuk
melihat penguasaan konsep siswa pada materi Minyak Bumi. Dalam satu
indikator pembelajaran mungkin terdapat lebih dari satu konsep, sehingga
sebelum dibuat menjadi soal tes maka dilakukan perumusan indikator butir
soal berdasarkan indikator pembelajaran. Dari enam indikator pembelajaran
tadi kemudian diturunkan menjadi 10 butir soal yang setiap butir soal
mewakili satu konsep terkait Minyak Bumi. Berdasarkan indikator butir soal
inilah kemudian dipetakan dimensi pengetahuan Bloom yang terkandung di
dalamnya. Secara lengkap pemetaan ini terdapat pada Lampiran 8.
Dua indikator pembelajaran lainnya berasal dari penurunan Kompetensi
Dasar yang ketiga yaitu menjelaskan pencemaran air dan udara. Karena Kompetensi Dasar dari materi
Minyak Bumi
Indikator pembelajaran
Indikator butir soal
Dimensi pengetahuan Bloom: Konseptual dan
Prosedural
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
“SMA X” Palembang merupakan SMA yang melaksanakan Program Adiwiyata, maka materi tambahan ini dibahas secara terintegrasi pada materi
Minyak Bumi. Harapannya adalah dari mempelajari materi ini siswa dapat
memecahkan masalah lingkungan, sehingga kedua indikator pembelajaran
dari materi Pencemaran Air dan Udara dirumuskan menjadi indikator butir
soal yang mengacu pada tahap-tahap problem solving yang dikembangkan
oleh Simon dan Ericsson. Kedua indikator pembelajaran ini dibuat dalam
bentuk soal esai.
Sebelum digunakan pada penelitian, semua soal tes divalidasi oleh ahli.
Semua soal yang didasarkan pada indikator butir soal ini sebelumnya
dituangkan ke dalam format kisi-kisi soal tes seperti pada Lampiran 9. Pada
format ini sudah ada didalamnya mengenai skor untuk setiap butir jawaban
dan pedoman penskoran untuk jawaban siswa mengikuti pedoman seperti
pada Lampiran 11.
c. Angket
Angket yang digunakan bertujuan untuk mengetahui pengalaman belajar
siswa dan pemahaman siswa terhadap program Adiwiyata yang dilaksanakan
di sekolahnya. Desain angket yang digunakan mengikuti attitude scale seperti
yang dijelaskan oleh Fraenkel (2009) dalam bukunya How to Design and
Evaluate Research in Education. Angket berisi tentang pernyataan dan diisi
oleh siswa dengan cari memberi tanda check di kolom yang disediakan.
Lampiran 12 menyajikan format angket yang digunakan pada penelitian.
d. Catatan lapangan
Tidak ada format khusus untuk catatan lapangan. Namun alat pengumpul data
ini sangat diperlukan untuk menulis hal-hal yang diperoleh selama penelitian
yang tidak tertuang di dalam alat pengumpul data lainnya.
3.6. Proses Pengembangan Instrumen
a. Lembar observasi
Sebelum digunakan saat pengambilan data, terlebih dahulu lembar observasi
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pernyataan yang dianggap belum valid. Revisi terus dilakukan sampai lembar
observasi dinyatakan layak, baik dari segi format sampai pada pernyataan
setiap butir pengamatan.
b. Soal tes
Sebelum digunakan dalam penelitian, semua butir soal divalidasi. Soal
tes diajukan kepada ahli untuk dipertimbangkan valid/tidaknya setiap butir
soal yang telah dikembangkan. Jika terdapat butir soal yang tidak valid maka
akan dilakukan revisi sampai semua butir soal dinyatakan valid oleh ahli.
Soal tes dikembangkan berdasarkan indikator pembelajaran yang dirumuskan
dari Kompetensi Dasar. Dalam penyusunan tes tidak mempertimbangkan
tingkat kesukaran soal, tetapi harus dapat mengukur indikator pembelajaran
yang telah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (Rustaman,
2004). Selain itu analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda hanya
diperuntukan tes formatif.
Selain dari pertimbangan ahli, validitas soal juga dilakukan kepada siswa
dengan tujuan melihat keterbacaan soal. Uji coba ini diberikan kepada siswa
kelas X yang telah diatur sebagai kelas uji coba. Kelas ini diberi perlakuan
yang sama seperti subjek penelitian. Validitas soal dihitung menggunakan
Program Anates. Pengambilan keputusan untuk butir soal tes disajikan pada
Tabel 3.6.1.
Tabel 3.6.1. Validitas Soal Berdasarkan Perbandingan Nilai Korelasional
Nilai Korelasional Keputusan
r ≥ 0,349 Valid
r < 0,349 Tidak valid Keterangan: df(30) = 0,349
c. Angket siswa
Sebelum digunakan dalam penelitian, angket yang telah dikembangkan oleh
peneliti terlebih dahulu divalidasi melalui pertimbangan ahli. Untuk butir
angket yang tidak valid akan dilakukan revisi sampai semua butir angket
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Mengacu pada data yang diperlukan yaitu gambaran keterlaksanaan strategi
pembelajaran dan hasil belajar siswa, serta data pendukung lainnya maka pada
penelitian ini digunakan berbagai teknik pengumpulan data. Tabel 3.7.1
merangkum teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan data dan alat
yang digunakan. Pengumpulan data dimulai dari sebelum penerapan strategi
pembelajaran yang diujicobakan sampai setelah penerapan. Berikut penjelasan
untuk masing-masing teknik pengambilan data.
Tabel 3.7.1.Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Jenis Data dan Alat Pengumpul Data yang Digunakan
No. Jenis Data Pengumpul Data
Alat Teknik berbasis lingkungan kepada siswa
Angket Pemberian angket yang terdiri dari penyataan mengenai pengalaman belajar dan Program Adiwiyata
a. Pengamatan selama pembelajaran berlangsung
Dilakukan tiga kali pertemuan atau kegiatan belajar mengajar untuk
menerapkan strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan. Tiga
kali pertemuan tersebut berjumlah lima jam pelajaran sesuai Silabus Kimia “SMA X” Palembang. Lima jam pelajaran tersebut terbagi menjadi 2 x 45 menit untuk kegiatan belajar mengajar pertama, 2 x 35 menit untuk kegiatan
belajar mengajar kedua, dan 1 x 45 menit untuk kegiatan belajar mengajar
ketiga. Pada proses pembelajaran reguler satu jam pelajaran dilakukan selama
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilakukan selama 35 menit. Jadi di “SMA X” Palembang melakukan kegiatan
belajar mengajar tambahan diluar jam belajar normal, sehingga proses
penelitian ini pun mengikuti sesuai dengan jadwal pembelajaran di sekolah
tersebut agar proses belajar mengajar terus berkelanjutan.
Pada setiap kegiatan belajar mengajar digunakan lembar observasi yang
formatnya sama, dengan butir pernyataan disesuaikan dengan tahapan
kegiatan belajar yang tertuang di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Dari lembar observasi ini akan terlihat keterlaksanaan dari setiap tahapan
kegiatan yang terkandung didalamnya pendekatan pembelajaran yang
diharapkan berdampak baik pada hasil belajar siswa.
b. Pemberian soal tes
Soal tes diberikan pada siswa sebanyak dua kali yaitu pada saat
sebelum pelaksanaan strategi pembelajaran problem solving berbasis
lingkungan yang disebut sebagai pretest dan setelah pelaksanaan strategi
pembelajaran tersebut yang disebut sebagai posttest. Pretest dan posttest
dilakukan pada jam pelajaran reguler dan alokasi waktu pengerjaan soal
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di “SMA X” Palembang.
Pretest menggambarkan penguasaan konsep dan kemampuan
pemecahan masalah siswa sebelum pembelajaran Minyak Bumi, sedangkan
posttest menggambarkan hasil keduanya setelah pembelajaran materi yang
sama. Perbedaan keduanya mengindikasikan adanya dampak dari penerapan
strategi pembelajaran yang telah dirancang.
c. Pemberian angket
Angket diberikan kepada siswa pada pertemuan terakhir, yaitu setelah
dilakukan posttest. Angket yang diberikan berisi pernyataan untuk
mengetahui pengalaman belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap
Program Adiwiyata. Angket ini diberikan pada pertemuan terakhir karena ada
pernyataan yang berkaitan dengan kebiasaan siswa ketika mempelajari materi
Minyak Bumi yang sedang diteliti. Informasi yang diperoleh dari angket ini
digunakan sebagai data tambahan untuk menjelaskan temuan yang muncul
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.8. Analisis Data
Teknik analisis data terhadap data yang telah dikumpulkan berbeda-beda.
Pada akhirnya, teknik analisis berujung pada informasi yang saling mendukung
untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tabel 3.8.1 menyajikan rangkuman
teknik analisis data yang dilakukan berdasarkan jenis data yang dikumpulkan.
Berikut penjelasan masing-masing teknik analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini.
Tabel 3.8.1.Teknik Analisis Data Berdasarkan Jenis Data yang Dikumpulkan
No. Jenis Data Teknik Analisis Data
1 Keterlaksanaan strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan
Analisis deskriptif
2 Hasil belajar siswa penguasaan konsep
Statistik deskriptif, N-Gain untuk pengetahuan konseptual dan prosedural
Statistik deskriptif, N-Gain untuk setiap indikator butir soal
Uji hubungan
Uji pengaruh
3 Pengalaman belajar siswa dan pemahaman terhadap Program Adiwiyata
Analisis deskriptif
Hitung persentase setiap butir pernyataan
a. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkan data yang diperoleh dari
lapangan sedetail mungkin dengan data-data tambahan lainnya yang saling
mendukung. Analisis deskriptif digunakan pada saat menjelaskan
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sedangkan pengalaman belajar siswa dan pemahaman terhadap Program
Adiwiyata dideskripsikan sebagai data tambahan.
b. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk analisis data hasil belajar siswa, baik
untuk penguasaan konsep maupun kemampuan pemecahan masalah. Statistik
deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran umum dari hasil belajar
yang diperoleh siswa. Biasanya hasil dari perhitungan statistik deskriptif
berupa skor rata-rata, standar deviasi, mode, skor minimum, skor maksimum,
dan jumlah data yang diolah.
c. N-Gain
Nilai N-Gain dapat menentukan tinggi/rendahnya pengaruh dari perlakuan
yang diberikan terhadap pencapaian skor tertentu. Misalnya pada hasil belajar
siswa, N-Gain dapat dihitung dengan rumus berikut.
N-Gain =
Ketentuan pengategorian nilai N-Gain terbagi menjadi tiga yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Tabel 3.8.2 menyajikan kategori tersebut berdasarkan
nilai N-Gain.
Tabel 3.8.2.Kategori N-Gain Berdasarkan Nilai N-Gain yang Dicapai
Uji statitik dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai
hubungan antara penguasaan konsep dengan kemampuan pemecahan
masalah. Uji statistik ini dilakukan pada data hasil belajar siswa untuk skor
penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Ketentuan dalam
menggunakan uji statistik adalah normalitas dari data yang digunakan. Gambar
3.8.1 menunjukkan alur penggunaan uji statistik untuk skor tes penguasaan
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Uji hubungan atau korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara
penguasaan konsep dengan kemampuan pemecahan masalah. Sedangkan uji
pengaruh digunakan untuk mengetahui persentase dan signifikan/tidaknya
pengaruh yang diberikan penguasaan konsep terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa. Dengan mengikuti alur pada Gambar 3.8.1 maka akan diketahui
uji statistik yang digunakan pada setiap uji hubungan untuk setiap variabel yang
disebutkan.
Gambar 3.8.1. Alur Penentuan Uji Statistik untuk Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah
Penentuan signifikan/tidaknya hubungan antar-variabel dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikansi (p-value) hitung dengan ketetapan dari tingkat
kepercayaan (α) yang dibuat yaitu 0,05. Uji statistik pada penelitian ini diolah
menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) seri 16.0.
Pada tabel hasil perhitungan SPSS, nilai signifikansi hitung ditunjukkan pada
tabel dengan nama kolom sig. Nilai pada kolom inilah yang dibandingkan dengan Skor tes
Uji normalitas
Normal
Uji Pearson: uji hubungan Uji regresi: uji pengaruh
Uji Nonparametrik
Uji Spearman : uji hubungan Uji regresi: uji pengaruh Uji
Parametrik
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
nilai 0,05. Pengambilan keputusan untuk perbandingan p-value dengan α adalah
(1) jika p-value lebih besar atau sama dengan 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diuji dan
sebaliknya (2) jika p-value lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diuji. Ketentuan di
atas berlaku pula untuk memutuskan normalitas data yang digunakan, yaitu (1)
jika p-value lebih besar atau sama dengan 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data
tidak normal dan sebaliknya (2) jika p-value lebih kecil dari 0,05, maka dapat
34
3.9. Alur Penelitian
Gambaran besar pelaksanaan penelitian ini mengikuti alur seperti Gambar 3.9.1 berikut ini.
Gambar 3.9.1. Alur Penelitian Kajian literatur
Pengembangan strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan
Pengembangan soal tes: penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan
masalah
Implementasi
Analisis data
Kesimpulan
Validasi
Valid Tidak valid
Revisi Validasi
Tidak valid Valid
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan temuan pada penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut:
a. Strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan menerapkan
pendekatan kontekstual dan problem solving pada materi Minyak Bumi.
Aspek pendekatan kontekstual yang memberi dampak baik pada hasil belajar
siswa adalah pemodelan untuk konsep Langkah-langkah Pemisahan Minyak
Bumi dan masyarakat belajar untuk konsep Pengategorian Produk Industri
Petrokimia, sedangkan aspek konstruksi pengetahuan belum memberikan
dampak baik pada hasil belajar siswa untuk konsep Sifat Fisik dan Kimia
Minyak Bumi. Pada penerapan pendekatan problem solving, pencontohan
kasus melalui video membuat siswa kurang dapat mengingat secara jelas
mengenai fakta dan masalah.
b. Penguasaan konsep siswa pada materi Minyak Bumi mengalami peningkatan
pada kategori sedang setelah dilaksanakan strategi pembelajaran problem
solving berbasis lingkungan. Strategi pembelajaran yang diterapkan efektif
untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa dalam (1) menghubungkan
jumlah karbondioksida yang dihasilkan dengan jumlah atom karbon pada
fraksi minyak bumi melalui reaksi pembakaran-sempurna, (2) mencontohkan
hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan baku di industri petrokimia, (3)
mengategorikan produk industri petrokimia berdasarkan kegunaannya di
bidang pangan, sandang, papan, perdagangan, atau seni/estetika, (4)
mengurutkan proses pembentukan minyak bumi berdasarkan teori anorganik,
(5) mengurutkan langkah-langkah pemisahan minyak bumi melalui destilasi
bertingkat, dan (6) mengaitkan cara mengatasi pencemaran udara akibat
pembakaran fraksi minyak bumi dengan jumlah karbon pada fraksi minyak
bumi. Namun kurang efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa
dalam (1) menggeneralisasi kegunaan fraksi minyak bumi, (2) mendeteksi
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
proses pembentukan minyak bumi berdasarkan teori organik, dan (4)
memilih cara mengatasi pencemaran air akibat tumpahan minyak bumi
dengan area yang tercemari.
c. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi Minyak Bumi
mengalami peningkatan pada kategori rendah setelah dilaksanakan strategi
pembelajaran problem solving berbasis lingkungan. Namun siswa telah
mampu dengan baik dalam (1) merumuskan masalah, kendala, dan kriteria,
(2) menemukan informasi tambahan untuk memecahkan masalah, (3)
membuat solusi sementara (hipotesis) sebagai pemecahan, (4) membandingan
solusi yang dirumuskan, (5) menyimpulkan satu solusi yang diambil untuk
memecahkan masalah, dan (6) memperkirakan implikasi dari penerapan
solusi yang diambil. Namun masih kurang dalam (1) menemukan fakta yang
terdapat dalam wacana dan (2) menyusun langkah-langkah penyelesaian
masalah.
d. Secara statistik melalui uji korelasi ditemukan bahwa penguasaan konsep
siswa memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan kemampuan
pemecahan masalahnya pada materi Minyak Bumi.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil temuan dan analisis, tiga poin utama yang disarankan
terkait dengan materi Minyak Bumi ialah:
a. Sebaiknya konsep Minyak Bumi mengenai Kegunaan Fraksi Minyak Bumi,
Sifat Fisik dan Kimia Minyak Bumi, Proses Pembentukan Minyak Bumi, dan
Teknik Mengatasi Pencemaran Air diberikan penekanan kembali pada saat
melakukan refleksi (salah satu aspek pada pendekatan kontekstual) sehingga
dengan ini diharapkan penguasaan konsep siswa akan menjadi lebih baik.
b. Penggunaan video saat mencontohkan kasus lingkungan, sebaiknya dilakukan
dengan cara menyiapkan kondisi siswa seperti meminta siswa untuk
menyiapkan alat tulis kemudian mencatat fakta dan masalah ketika video
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Kemampuan pemecahan masalah siswa dipengaruhi banyak faktor. Untuk
penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor lain yang
mempengaruhinya tersebut selain dari penguasaan konsep siswa, seperti
kemampuan membaca siswa, daya nalar, kapasitas siswa, kompleksitas
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2010). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives (Edisi Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Brown. (2012). Writing and Grading Essay Questions. [Online]. Tersedia:http://testing.byu.edu/info/handbooks/WritingEffectiveEssayQuest ions.pdf [16 Januari 2013]
Budiman, R. (2010). Pengaruh Kegiatan Praktikum Berbasis Inkuiri terhadap Perolehan Hasil Belajar Siswa. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Chi, M. T. H. dan Glaser, R. __. Problem-Solving Ability. [Online]. Tersedia:http://chilab.asu.edu/papers/Chiglaser10.pdf [20 Juni 2013]
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Depdikbud.
Farwati, R., Nahadi, dan Anna P. (2013). “Mapping Chemical Test Questions and Mastery of Student Concepts Based on the Dimensions of Bloom
Knowledge in “SMA Adiwiyata””. Makalah pada 2nd International
Postgraduate Colloquium of Research in Education, Malaysia.
Fraenkel, J.R. dan Wallen, N. E. (2009). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill.
Haapasalo, L. (2004). The Conflict between Conceptual and Procedural Knowledge: Should We Need to Understand in Order to be Able to Do, or Vice Versa?. [Online]. Tersedia:http://www.joensuu.fi/lenni/PC-Conflict.pdf [6 Februari 2013]
Hayatsyah. (2005). Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa MAN 2 Medan. Tesis pada Universitas Negeri Medan. Medan: Tidak Diterbitkan.
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Johnstone, A. H. (2007). “Science Education: We Know the answers, Let’s Look
At the Problem”. α η Φυ ω π η ω Κα Ν χ ο ογ η
πα υ η. 5. (Α).
Jonassen, H. D. (2011). Learning to Solve Problems : A Handbook for Designing Problem-Solving Learning Environments. New York: Routledge.
Juhanaini. __. Pendekatan Pembelajaran. [Online]. Tersedia:file.upi.edu ... Pendekatan Pembelajaran.pdf [20 Juni 2013]
Kirley, J. (2003). Principle for Teaching Problem Solving. India: Indiana University.
Komalasari, K. (2012). “The Effect of Contextual Learning in Civic Education on
Students’ Character Development”. Asia Pasific Journal of Educators and
Education. 27. 87-103.
Kristiyanto, R. (2011). “Pendidikan Lingkungan Hidup”. Kompas (4 Juli 2011).
Meisya, M.D. (2010). Profil Model Mental Siswa pada Pokok Bahasan Minyak Bumi. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Muslich, M. (2011). Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Negev et al. (2010). “Environmental Problems, Causes, and Solutions: An Open Question”. The Journal of Environmental Education. 41.(2). 101–115.
Nita, I. I. (2010). Pembelajaran Minyak Bumi dengan Mengadaptasi Kurikulum New South Wales Chemistry Stage 6 Preliminary di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Noviani, A. (2011). Penggunaan Courseware Kontekstual pada Pembelajaran Larutan Penyangga untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Organisation for Economic Co-operation and Development. (2004). Problem Solving for Tomorrow’s World. __: OECD.
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pemecahan Masalah Siswa. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ramdani, D. (2012). Perbandingan Peningkatan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi dengan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual dan Salingtemas. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Reiner, C. M., Bothell, T. W., RR Sudweeks, dan B Wood. (2002). Preparing
Effective Essay Questions. [Online].
Tersedia:http://cfe.unc.edu/pdfs/FYC7.pdf [16 Januari 2013]
Robinson, A. (1991). Cooperative Learning and the Academically Talented Student. Little Rock: University of Arkansas.
Rohani, A. (1997). Media Instruksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Rustaman, N. Y. (2004). Asesmen Pendidikan IPA. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1950123119 79032-NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPA.pdf [6 Februari 2013]
Setiono, S. (1994). Sumbangan Penguasaan Konsep Kimia dan Keterampilan Proses terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Penerapan Kimia, dari Siswa Kelas III A1, A2 SMAN di Kotamadya Bandung. Tesis pada Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Simkin, M.G. dan W.L. Kuechler. (2005). “Multiple-choice Test and Student
Understanding: What Is the Connection?”. Decision Sciences Journal of Innovative Education. 3, (1).
Slavin, R.E. (1996). “Research on Cooperative Learning and Achievment: What
We Know, What We Need to Know”. Contemporary Educational
Psychology. 21, (4). 43-69.
Sudiatmika, A.A.I.R. (2010). Pengembangan Alat Ukur Tes Literasi Sains Siswa SMA dalam Konteks Budaya Bali. Disertasi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan
Model Pembelajaran. [Online].
Ratna Farwati , 2013
Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi PembelajaranProblem Solving Berbasis Lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sujana, M. (2009). Pembelajaran Kontekstual Berbasis Karyawisata untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Topik Unsur-Unsur Logam dalam Kehidupan Sehari-Hari. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sukardi, R. R. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Konseptual dan Kemampuan Prosedural Siswa. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sulistyastuti, E. H. (2009). Pengaruh Penerapan Metode Discovery-Inquiry terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X pada Materi Pokok Minyak Bumi. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sulistyowati, N., Widodo, A. T., Woro S. (2012). “Efektivitas Model Pembelajaran Guided discovery Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Kimia. Journal of Chemistry in Education. 1, (2).
Sumartini, T. (2012). Penerapan Model Problem Solving untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Titrasi Asam Basa. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sumiati dan Asra. (2008). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Susiwi, Hinduan, A. A., Liliasari, Sadijah A. (2008). “Analisis Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA dalam Model Pembelajaran Praktikum
D-Ei-Hd”. Makalah pada Seminar Nasional Kimia, Yogyakarta.
Tim Adiwiyata. (2012). Panduan Adiwiyata. Jakarta: KNLH.
Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1967052719 92031-ARI_WIDODO/2005-Revisi_Taksonomi_Bloom-Didaktis.pdf [12 Januari 2013]
Zuhaida, A., Susatyo, E. B., dan Saptorini. (2012). “Penerapan Chemistry Web dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Materi Laju