• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN RESPON PADA PEMBELAJARAN SAINS MELALUI MODEL ARIAS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NO. 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN RESPON PADA PEMBELAJARAN SAINS MELALUI MODEL ARIAS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NO. 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA

PEMBELAJARAN SAINS MELALUI MODEL

ARIAS KELAS IV SD NEGERI NO. 101767

TEMBUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh :

DRASISKA PURBA

NIM 108313074

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv

Medan, Juli 2012 Penulis

(5)
(6)
(7)
(8)

i ABSTRAK

DRASISKA PURBA. NIM. 108313074. Upaya Peningkatan respon pada pembelajaran sains melalui model ARIAS pada siswa kelas IV SD Negeri No. 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011/2012.

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya respon belajar Sains siswa kelas IV SD Negeri No. 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan respon siswa pada pembelajaran sains melalui model ARIAS pada pokok bahasan perambatan bunyi pada benda padat, cair dan gas pada siswa kelas IV SD Negeri No. 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011/2012.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, jumlah subjek adalah sebanyak 37 siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun 2011/2012 yang terdiri dari 17 siswa putri dan 20 siswa putra. Untuk memperoleh data dalam penulisan ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan observasi.

Dari hasil penelitian berupa kegiatan awal, kegiatan lanjutan (siklus I ) dan Siklus II dalam pelajaran Sains pokok bahasan perambatan bunyi pada benda padat, cair dan gas, ternyata telah diperoleh peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara signifikan. Persentase nilai rata-rata hasil observasi siswa telah meningkat dari 17,68 dengan nilai P = 1,96 pada saat siklus I (Pertemuan I) menjadi 19,86 dengan nilai P = 2,21 pada saat siklus I (Pertemuan II). Pada siklus II Persentase nilai rata-rata hasil observasi siswa telah meningkat menjadi 23,14 dengan nilai P = 2,57 (Pertemuan III) dan meningkat menjadi 25,24 dengan nilai P = 2,80 pada pertemuan IV.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran sains melalui model ARIAS pada pokok bahasan perambatan bunyi pada benda padat, cair dan gas dapat meningkatkan

(9)

vi

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN TEORI ... 6

2.1. Kerangka Teori ... 6

2.1.1 Hakikat Respon Pembelajaran ... 6

2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran ... 8

2.1.3 Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 10

2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran ARIAS ... 11

2.1.5 Komponen Model Pembelajaran ARIAS ... 14

2.1.6 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS ... 22

2.1.7 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran ARIAS ... 26

2.1.8 Hakikat Pembelajaran Sains ... 28

2.2. Kerangka Berfikir ... 33

2.3. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III. METODI PENELITIAN ... 35

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Jenis Penelitian ... 35

3.3 Subjek Penelitian ... 35

3.4. Depenisi Operasional Variabel Penelitian ... 36

(10)

vii

3.6. Prosedur Penelitian ... 37

3.7 Alat Pengumpulan Data ... 40

3.8 Teknik Analisa Data ... 41

3.9 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1. Hasil Penelitian ... 44

1. Kondisi Awal ... 44

2. Pelaksanaan Siklus I ... 45

3. Pelaksanaan Siklus II ... 56

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I (Pertemuan ke-1) ... 50

Tabel 2 : Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I (Pertemuan ke-1) ... 52

Tabel 3 : Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I (Pertemuan ke-2) ... 52

Tabel 4 : Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I (Pertemuan ke-2) ... 54

Tabel 5 : Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II (Pertemuan ke-3) ... 61

Tabel 6 : Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II (Pertemuan ke-3) .... 63

Tabel 7 : Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II (Pertemuan ke-4) ... 64

Tabel 8 : Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II (Pertemuan ke-4) .... 65

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Peneliti sedang memberikan penjelasan tentang materi (Siklus I) ... 47

Gambar 2: Guru sedang melakukan observasi ... 49

Gambar 3: Peneliti sedang memberikan penjelasan tentang materi (Siklus II) .... 58

Gambar 4: Guru sedang memperagakan materi ... 66

Gambar 5: Grafik Hasil Observasi Siswa pada Siklus I (Pertemuan I) ... 69

Gambar 6: Grafik Hasil Observasi Siswa pada Siklus I (Pertemuan 2) ... 70

Gambar 7: Grafik Hasil Observasi Siswa pada Siklus II (Pertemuan 3) ... 70

Gambar 8: Grafik Hasil Observasi Siswa pada Siklus II (Pertemuan 4) ... 71

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2 : Indikator dan Deskriptor Observasi Respon Siswa Siklus I

Lampiran 3 : Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 5 : Indikator dan Deskriptor Observasi Respon Siswa Siklus II

Lampiran 6 : Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran 7 : Data Hasil Observasi Respon Belajar Siswa Pada Siklus I

(Pertemuan 1)

Lampiran 8 : Data Hasil Observasi Respon Belajar Siswa Pada Siklus I

(Pertemuan 2)

Lampiran 9 : Data Hasil Observasi Respon Belajar Siswa Pada Siklus II

(Pertemuan 3)

Lampiran 10 : Data Hasil Observasi Respon Belajar Siswa Pada Siklus II

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan

belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu

keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang belajar diharapkan

mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,

nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam

faktor, salah satunya adalah mengenai respon siswa pada proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran sains, adanya respon positif dari siswa sangat

memegang peranan penting untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap

pelajaran sains. Siswa yang memiliki respon belajar positif cendrung untuk lebih

aktif, kreatif, dan berani mengambil setiap kesempatan, misalnya dalam bertanya,

memberikan ide – ide dan menerangkan kepada teman-temannya apabila ada

hal-hal yang kurang dipahami oleh temannya. Hal ini merupakan impilaksi dari cara

guru dalam mengelola pembelajaran, artinya dalam melaksanakan proses belajar

mengajar sains peranan guru sangat dituntut agar siswa memberikan respon positif

dalam belajar kerena dengan adanya repon positif tersebut setidaknya dapat

memahamkan siswa bahwa sains itu merupakan pelajaran yang menyenangkan.

Menurut Skinner (dalam Sagala 2003:14) belajar merupakan proses

adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif.

Tingkah laku dikontrol oleh stimulasi dan respon yang diberikan siswa. Adapun

pengertian dari respon siswa adalah perilaku yang lahir sebagai hasil masuknya

(15)

2

stimulus yang diberikan guru kepadanya. Respon siswa merupakan salah satu

faktor penting yang ikut menentukan keberhasilan belajar sains. Kurangnya

respon siswa terhadap pelajaran sains akan menghambat proses pembelajaran

Rendahnya respon siswa belum tentu sumber kesalahan materi ajar pada diri

siswa.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kurangnya respon siswa dalam

belajar termasuk pelajaran Sains. Diantaranya; kurangnya interaksi antara guru

dengan siswa yang menyebabkan adanya ketidak hormonisan pada saat

pembelajaran berlangsung sehingga suasana kelas menjadi kurang menarik dan

cenderung membosankan. Sarana dan prasarana kurang memadai untuk

meningkatkan respons belajar siswa khususnya pada pembelajaran Sains. Tidak

dapat dipungkiri bahwa cara belajar yang tepat dapat meningkatkan respon belajar

siswa.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di SD Negeri No.

101767 Tembung tahun ajaran 2011/2012 mengenai respon belajar siswa pada

pelajaran Sains, ternyata sebagian siswa belum memberikan respon yang baik.

Dari 37 orang siswa, ternyata 27 orang belum memberikan respon atas

pertanyaan yang diajukan guru, 8 orang siswa tidak mau menulis pelajaran yang

diberikan guru, 12 orang siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru di

rumah dan 15 orang siswa tidak mau diajak ke depan kelas.

Respons atau tanggapan siswa terhadap pembelajaran dapat diupayakan

dengan menarik perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Perhatian siswa dapat diaktifkan dengan menggunakan suatu model nyata, yang

(16)

3

siswa akan lebih tertarik terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. Oleh

karena itu guru dalam proses pembelajaran harus menggunakan model dan

metode yang bervariasi sehingga siswa merasa tertarik untuk belajar sains dan

pada akhirnya akan berespon dan minat terhadap sains.

Berkenaan dengan hal itu, peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh

tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan respon belajar siswa melalui berbagai

konsep dan teori serta strategi belajar yang lebih baik. Melalui konsep dan strategi

belajar yang baik, diharapkan akan mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan

pendidikan. Sebagian besar metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini

masih bersifat konvensional. Dalam model pembelajaran konvensional siswa

cenderung pasif karena pembelajaran berlangsung dengan sistem ceramah. Aktivitas

belajar siswa cenderung diam, mendengarkan dan mencatat hal-hal penting dari

pelajaran. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan situasi

dan kondisi belajar siswa.

Untuk itu perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang disebut

dengan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

dan Satisfaction). Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran

ARIAS terhadap motivasi berprestasi serta respon belajar siswa, telah dicobakan pada

sejumlah siswa di dua sekolah yang berbeda. Hasil percobaan di lapangan

menunjukkan bahwa model pembelajaran ARIAS memberi pengaruh yang positif

terhadap motivasi berprestasi dan respon belajar siswa. Oleh karena itu, model

pembelajaran ARIAS ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai suatu alternatif dalam usaha

(17)

4

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti terdorong untuk

meneliti masalah tersebut di atas dengan mengambil judul ”Upaya Peningkatan

respon pada pembelajaran sains melalui model ARIAS pada siswa kelas IV SD

Negeri No. 101767 Tembung Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya respon belajar Sains siswa kelas IV SD Negeri No. 101767

Tembung Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Hubungan antara guru dan siswa kurang harmonis.

3. Sarana dan prasarana pembelajaran yang kurang memadai sehubungan dengan

meningkatkan respon belajar siswa.

4. Perlunya diterapkan model pembelajaran yang lebih efektif yang dapat

meningkatkan respon siswa, seperti model pembelajaran ARIAS.

1.3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini lebih efektif, efisien dan

terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai upaya

meningkatkan respon siswa, khususnya pada pembelajaran Sains melalui model

ARIAS. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri No. 101767

(18)

5

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka permasalahan

penelitian ini adalah “Apakah ada peningkatan respon siswa pada pembelajaran sains

melalui model ARIAS kelas IV SD Negeri No. 101767 Tembung Kecamatan Percut

Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Meningkatkan respon siswa pada pembelajaran sains melalui model ARIAS.

2. Memberikan pedoman pada guru untuk memperbaiki dan meningkatkan

pembelajaran sains.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Manfaat yang diharapkan peneliti adalah :

1. Sebagai masukan kepada guru sains tentang cara meningkatkan respon siswa

siswa melalui model ARIAS.

2. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan dan pengajaran agar hasil belajar siswa meningkat.

3. Sebagai bahan masukan bagi peserta didik untuk pertimbangan penentu arah

belajar sehingga membatu dalam proses belajar sains.

4. Untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan tugas sebagai pengajar

dimasa yang akan datang.

5. Bagi Unimed khususnya program studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD)

menjadi bahan informasi dalam ilmu pengetahuan dan langkah-langkah dalam

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan

model ARIAS mengenai pokok bahasan perambatan bunyi pada benda padat, cair dan

gas berpengaruh terhadap peningkatan ketuntasan belajar siswa. Persentase ketuntasan

respon siswa pada tes awal adalah 35,71% (Belum Tuntas) dengan nilai rata-rata siswa

60,0. Pada tes siklus I meningkat menjadi 57,14% (Belum Tuntas) dengan nilai

rata-rata siswa 68,6, dan pada pelaksanaan test siklus II persentase ketuntasan telah

mencapai 89,29% dan nilai rata-rata siswa telah mencapai 78,6% (Tuntas).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :

1. Agar guru lebih meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penerapan

pembelajaran dengan model ARIAS.

2. Agar respon siswa dapat meningkat secara signifikan.

3. Agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi sekolah dalam

proses pembelajaran selanjutnya.

4. Agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam penelitian

yang sejenis bagi peneliti lain.

Gambar

Tabel 1 :  Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I (Pertemuan ke-1)  .....................
Gambar 1: Peneliti sedang memberikan penjelasan tentang materi (Siklus I) ...... 47

Referensi

Dokumen terkait

cosplay mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3.57, sedangkan responden yang tidak mengikuti cosplay mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,15. Maka dari itu, penulis melakukan

Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa pada pembelajaran matematika adalah nilai-nilai yang mencitrakan karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Siagian (1984) yang menyatakan bahwa babi jantan Yorkshire memiliki indeks seleksi yang lebih tinggi (156) dibanding

Keterampilan proses sains mengarahkan siswa untuk mengerjakan tidak hanya memahami. Learning cycle merupakan model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berperan aktif

Kertas kerja Mahasiswa bisa menjelaskan pengaruh persepsi dalam pembentukan citra konsumen terhadap suatu produk.. 6 Pembentukan dan

This research is entitled “The Analysis of Subtitle Strategies in cin(T)a, an Indonesian Indie Film.” This research investigates the subtitle strategies that are used in the film

[r]

[r]