• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Seduhan Kelopak Bunga Rosela Merah (Hibiscus sabdariffa, L) Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Seduhan Kelopak Bunga Rosela Merah (Hibiscus sabdariffa, L) Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Dewasa."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEK SEDUHAN KELOPAK BUNGA ROSELA MERAH (Hisbiscus sabdariffa, L) TERHADAP TEKANAN DARAH

PADA WANITA DEWASA

Seruni Asri Satyani Mukti, 2010. Pembimbing I : Jo Suherman, dr. , MS., AIF Pembimbing II : Rosnaeni, Dra., Apt.

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemukan di masnyarakat modern saat ini, yang merupakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskuler. Penatalaksanaan hipertensi dapat secara non farmakologis maupun secara farmakologis, yaitu dengan pemberian obat antihipertensi atau sediaan herbal. Rosela merupakan salah satu sediaan herbal yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek seduhan kelopak bunga rosela merah terhadap tekanan darah pada wanita dewasa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan desain pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg), terhadap 30 subjek penelitian sebelum dan setelah perlakuan minum 200 ml seduhan kelopak bunga rosela merah selama 3 hari berturut-turut. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sebelum perlakuan adalah 102,33/68,22 (mmHg) dan setelah perlakuan adalah 93,42/64,73 (mmHg), yang mengalami penurunan rata-rata sebesar 8,91/3,49 mmHg dengan perbedaan yang sangat bermakna (p<0,01). Efek seduhan kelopak bunga rosela merah lebih menurunkan tekanan darah sistol (8,69%) dibandingkan tekanan darah diastol (5,11%). Kesimpulan seduhan kelopak bunga rosela merah menurunkan tekanan darah.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE EFFECT OF RED ROSELLA (Hisbiscus sabdariffa, L) WATER ON ADULT FEMALE BLOOD PRESSURE

Seruni Asri Satyani Mukti, 2010. 1st Tutor : Jo Suherman, dr. , MS., AIF 2nd Tutor : Rosnaeni, Dra., Apt.

Hypertension is one of diseases of modern life today, which is one of the causes of cardiovascular disease. Treatment of hypertension can be a non-pharmacological and pharmacological, with antihypertensive or herbal medication. Rosella is one of herbal medicine that can be used as an alternative to hypertension. The purpose of this research is to know the effect of red rosella water on female adult blood pressure. This research uses a laboratorium experimental method, with RAL, comparative, with the design of pre-test and post-test. The data measured is blood pressure in systole and diastole (mmHg), on 30 research subjects before and after drinking 200 ml red rosella water for 3 days. Data were analyzed by using "t" test

with α=0.05. The results showed an average blood pressure before treatment was 102.3/68.22 (mmHg) and and after treatment was 93.42 / 64.73 (mmHg), which has decreased an average of 8.91/3.49 mmHg with a highly significant difference (p<0.01). Red rosella is more affect to systole blood pressure (8.69%) compared to diastole blood pressure (5.11%).The conclusion is that red rosella water steep decrease sistole and diastole blood pressure.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii.

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah... 2

1.3Maksud dan Tujuan...2

1.3.1 Maksud Penelitian... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran...3

1.5.2 Hipotesis Penelitian... 4

1.6Metode Penelitian... 4

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah... 5

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah... 7

2.2.1 Faktor Utama... 7

2.2.2 Faktor Tambahan... 8

2.3 Metode Pengukuran TekananDarah... 10

2.3.1 Cara Langsung (Direct Method) ... 10

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.4 Hipertensi ... 11

2.4.1 Penatalaksanaan pada Hipertensi ... 14

2.4.1.1 Terapi Non Farmakologis ... 14

2.4.1.2 Terapi Farmakologis ... 14

2.5 Rosela... 18

2.5.1 Taksonomi Rosela... 18

2.5.2 Proses Pengeringan Kelopak Rosela ... 20

2.5.3 Senyawa Bioaktif Kelopak Rosela... 21

2.5.5 Nilai Gizi Rosela... 22

2.5.5 Manfaat Rosela ... 22

2.5.6 Efek Kelopak Bunga Rosela terhadap tekanan darah... 23

BAB III BAHAN/SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Subjek Penelitian... 25

3.1.1 Bahan dan Alat... 25

3.1.2 Penentuan Sampel... 25

3.1.3 Subjek Penelitian... 26

3.2 Metode Penelitian... 26

3.2.1 Desain Penelitian... 26

3.2.2 Variabel Penelitian... 26

3.2.3 Prosedur Kerja... 27

3.2.3.1 Persiapan sebelum tes dilakukan... 27

3.2.3.2 Persiapan bahan uji... 27

3.2.4 Cara Pemeriksaan Tekanan Darah ... 27

3.2.5 Metode Analisis Data... 28

3.2.6 Kriteria Uji... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ... 29

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN

5.1Kesimpulan... 39

5.2Saran... 39

DAFTAR PUSTAKA... 40

LAMPIRAN... 43

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa (usia 18 tahun) ... Tabel 4.1 Rata-rata Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan

Selama 3 Hari Berturut-turut ... Tabel 4.2 Hasil Uji “t” Berpasangan dari Rata-rata Tekanan Darah Sistol Sebelum dan

Setelah Perlakuan Selama 3 Hari Berturut-turut ... Tabel 4.3 Rata-rata Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan

Selama 3 Hari Berturut-turut ... Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan dari Rata-rata Tekanan Darah Diastol Sebelum

dan Setelah Perlakuan Selama 3 Hari Berturut-turut ... Tabel 4.5 Presentase Penurunan Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah

Diastol (TDD) ... Tabel 4.6 Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah

Diastol (TDD) ... Tabel 4.7 Rata-rata Tekanan Darah Sistol (mmHg) pada Hari 1, Hari 2, Hari 3 ... Tabel 4.8 Rata-rata Tekanan Darah Diastol (mmHg) pada Hari 1, Hari 2, Hari 3 ...

13

29

30

31

32

33

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Respon sistem saraf simpatis dan sistem renin-angiotensin-aldosteron... Gambar 2.2 Bagan Efek-efek ACE inhibitor ... Gambar 2.3 Tanaman Rosela ... Gambar 2.4 Kelopak Bunga Rosela ... Gambar 2.5 Mahkota Bunga Rosela ... Gambar 2.6 Buah dan Biji Rosela ... Gambar 2.7 Kelopak rosela sebelum dikeringkan ... Gambar 2.8 Kelopak rosela setelah dikeringkan ... Gambar 2.9 Bagan Flavonoid sebagai ACE inhibitor ... Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Tekanan Darah Sistol pada Hari 1, Hari 2, Hari 3 ... Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Tekanan Darah Diastol pada Hari 1, Hari 2, Hari 3 ...

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN I DATA HASIL PERCOBAAN ...

Tabel 1 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari ke-1 Tabel 2 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari ke-2 Tabel 3 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari ke-3 Tabel 4 Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari ke-1 Tabel 5 Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari ke-2 Tabel 6 Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari ke-3

LAMPIRAN II ANALISIS DATA DENGAN UJI “t” BERPASANGAN... INFORMED CONSENT ... RIWAYAT HIDUP...

43 43 44 45 46 47 48

(9)

43

LAMPIRAN I

DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 1 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-1

(10)

44

Tabel 2 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-2

SP Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan

(11)

45

Tabel 3 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-3

(12)

46

Tabel 4 Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-1

SP Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan

(13)

47

Tabel 5 Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-2

SP Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan

(14)

48

Tabel 6 Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-3

(15)

49

LAMPIRAN II

ANALISIS DATA DENGAN UJI “t” BERPASANGAN

Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan darah Sistol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Tekanan darah sistol sebelum 102,3270 30 3,64386 ,66528 Tekanan darah sistol setelah 93,4223 30 3,52057 ,64277

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Tekanan darah sistol

sebelum & Tekanan

darah sistol setelah 30 ,944 ,000

Paired Samples Test

Pair 1 Tekanan darah sistol sebelum - Tekanan darah sistol setelah Paired Differences Mean 8,90467

Std. Deviation 1,20565 Std. Error Mean ,22012 95% Confidence Interval

of the Difference

Lower 8,45447 Upper 9,35486

t 40,454

df 29

(16)

50

Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan darah Diastol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Tekanan darah diastol

sebelum 68,2223 30 1,33116 ,24304 Tekanan darah diastol setelah 64,7343 30 1,53049 ,27943

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Tekanan darah diastol

sebelum & Tekanan

darah diastol setelah 30 ,760 ,000

Paired Samples Test

Pair 1 Tekanan darah diastol

sebelum - Tekanan darah diastol setelah Paired Differences Mean 3,48800

Std. Deviation 1,00934 Std. Error Mean ,18428 95% Confidence Interval

of the Difference

Lower 3,11111 Upper 3,86489

t 18,928

df 29

(17)

51

Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah Diastol (TDD)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Persentase penurunan TDS 8,6997 30 1,13946 ,20804

Persentase penurunan TDD 5,1117 30 1,46604 ,26766

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Persentase penurunan

TDS & Persentase

penurunan TDD 30 ,721 ,000

Paired Samples Test

Pair 1

Persentase penurunan TDS - Persentase penurunan TDD Paired Differences Mean 3,58800

Std. Deviation 1,01932 Std. Error Mean ,18610 95% Confidence Interval

of the Difference

Lower 3,20738 Upper 3,96862

t 19,280

df 29

(18)

52

LAMPIRAN III

INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

Usia :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Seruni Asri Satyani Mukti, NRP 0410177, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat atas kesadaran sendiri tanpa tekanan maupun paksaan dari pihak manapun.

Bandung,

(19)

53

RIWAYAT HIDUP

Nama : Seruni Asri Satyani Mukti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0410177

Tempat Tanggal Lahit : Bandung, 27 Desember 1985

Alamat : Margahayu Raya Barat M-II No. 70 Bandung

Riwayat Pendidikan :

 TK Angkasa III, Bandung, Tahun 1988-1991

 SD Angkasa III, Bandung, Tahun 1991-1993

 SD Banjarsari I, Bandung, Tahun 1993-1997

 SMPN 5, Bandung, Tahun 1997-2000

 SMUN 8, Bandung, Tahun 2000-2003

 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Tahun 2004-sekarang

(20)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah yang dinyatakan dalam satuan mmHg (Guyton & Hall, 1997). Kelainan tekanan darah salah satunya adalah hipertensi, yang merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang banyak ditemukan di masyarakat modern saat ini. Di dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita tekanan darah tinggi (Gardner, 2007).

Hipertensi sering disebut sebagai the silent disease, dimana umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya, dan dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan sosial-ekonomi (Made Astawan, 2006), hal ini disebabkan oleh gaya hidup manyarakat yang kurang sehat, seperti mengkonsumsi junk food atau makanan cepat saji, kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, kurangnya kesadaran akan pentingnya olah raga, stress, dan lingkungan yang tidak sehat. Faktor-faktor lain yang mendukung tingginya angka kejadian hipertensi adalah faktor genetik, obesitas, diabetes, dan bertambahnya usia.

(21)

2

Universitas Kristen Maranatha

Tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sediaan herbal sangat beragam macamnya. Sediaan herbal diposisikan sebagai antioksidan (menangkal radikal bebas), imuno-modulator (meningkatkan system imun) dan mencegah penyakit degeneratif (Hembing, 2007). Salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai sediaan herbal adalah kelopak bunga rosela merah (Hibiscus sabdariffa, L). Di Indonesia, penggunaan kelopak bunga rosela merah di bidang kesehatan memang belum begitu populer. Namun akhir-akhir ini, minuman berbahan kelopak bunga rosela merah mulai banyak dikenal sebagai minuman kesehatan.

Penelitian tentang efektivitas kelopak bunga rosela merah sebagai sediaan herbal telah banyak dilakukan, salah satunya adalah pemberian ekstrak kelopak rosela yang telah distandardisasi yang dilakukan dibuat dari 10 gram kelopak kering rosela merah dalam 0.52 liter air, sehingga mengandung 9,6 mg anthocyanin, mampu menurunkan tekanan darah yang tidak berbeda nyata dengan captropil. (Herrera-Arellano, 2004). Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kelopak bunga rosela merah yang dapat menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah seduhan kelopak bunga rosela merah menurunkan tekanan darah sistol.

2. Apakah seduhan kelopak bunga rosela merah menurunkan tekanan darah diastol.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian :

Untuk mengetahui tanaman herbal yang dapat menurunkan tekanan darah.

1.3.2 Tujuan Penelitian :

(22)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat Akademis :

Menambah pengetahuan farmakologis tanaman herbal khususnya kelopak bunga rosela merah untuk menurunkan tekanan darah.

Manfaat Praktis :

Memberi informasi penggunaan kelopak bunga rosela merah sebagai alternatif untuk menurunkan tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah ditentukan oleh perkalian curah jantung (Cardiac Output/COP) dengan tahanan perifer total (Total Periphrral Resistance/TPR). Adanya perubahan pada salah satu atau kedua faktor tersebut tanpa disertai kompensasi, cenderung akan mengubah nilai tekanan darah (Masud, 1989; Guyton & Hall, 1997). Perubahan-perubahan pada tekanan darah diatur oleh beberapa sistem yaitu: (1) sistem baroreseptor dan sistem saraf simpati; (2) sistem humoral, contohnya sistem renin-angiotensin-aldosteron (3) sistem hemodinamik yang lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah dan sistem vaskuler (Ibnu Masud, 1989; Mary J. Mycek, Richard A. Harvey; Pamela C. Champe, 2001).

Herrera Arellano dan kawan-kawan melakukan penelitian tentang efektivitas rosela yang telah distandarisasi sehingga mengandung 9,6 mg anthocyanin, terhadap 75 pasien hipertensi usia 30-80 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, rosela dapat menurunkan tekanan darah sistol dari 139,05 mmHg menjadi 123,73 mmHg, dan tekanan darah diastol dari 90,81 mmHg menjadi 79,52 mmHg (Herrera-Arrelano A, 2004).

(23)

4

Universitas Kristen Maranatha

dapat menurunkan tekanan darah (Herrera-Arrelano A, 2004; Herti Maryani & Lusi Kristiana, 2008).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Seduhan kelopak bunga rosela merah menurunkan tekanan darah sistol 2. Seduhan kelopak bunga rosela merah menurunkan tekanan darah diastol

1.6 Metodologi Penelitian

Desain penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan desain pre-test dan post-test. Analisis data (persentase penurunan tekanan darah) menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu penelitian

Lokasi penelitian Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(24)

39 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Seduhan kelopak bunga rosela merah menurunkan tekanan darah sistol. 2. Seduhan kelopak bunga rosela merah menurunkan tekanan darah diastol.

5.2 Saran

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan dosis optimal dari penggunaan kelopak bunga rosela.

2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode atau sediaan dalam bentuk lain.

3. Untuk penderita hipertensi disarankan mengkonsumsi kelopak bunga rosela dalam jangka panjang.

(25)

40 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Christman Steve. 2003. Hibiscus sabdariffa. 7 Oktober 2003. http://www.floridata.com/ref/h/hibi_sab.cfm

Dachi, J. 2008. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah. 4 Mei 2008. http://jovandc.multiply.com/journal/item2

DiPiro Joseph T., Talbert Robert L., Yee gary C., Matzke Gary R., Wells Barbara G., Posey L. Michael. 2005. Pharmacotherapy, A Pathophysiolog Approachi. 6th edition. New York. p 187, 194-199.

Faridasari Renny Diah, Mulyantini Sri. 2009. Pengeringan Kelopak Bunga Rosela Menggunakan Tray Dryer. Semarang : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

` http://eprints.undip.ac.id/838/1/Makalah_Seminar_roselia.pdf

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, Ed 20. Hal 552, 549, 560, 564-565, 575-579.

Gardner, F. S. 2007. Smart Treatment for High Blood Pressure. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1, 53, 60, 103-172.

Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306, 320, 956-966.

Hembing, 2007. Pemanfaatan Herbal Untuk Kesehatan & Pengobatan Penyakit. 20 July 2007.

http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cyber med%7C0%7C0%7C8%7C98

Herrera-Arellano, A., Flores-Romero, S., Chaves-Soto, M. A., Tortoriello, J. 2004. Effectiveness and tolerability of a standardized extract from Hibiscus sabdariffa in patients with mild to moderate hypertension: a controlled and randomized clinical trial. Mexico: Elseiver-phytomedicine-journal.

(26)

41 Universitas Kristen Maranatha

H. Faraji M., H. Tarkhani A. 1999. The Effect of Sour Tea (Hibiscus sabdariffa) on Essential Hypertension. J Ethnopharmacol. June 1999.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov

Houssay. 1955. Human Physiologi. New York, Toronto, London: McGraw-Hill Book Company, Inc. p 182-185, 497, 1113-1114.

Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. Hal 10-112, 122-124, 128-135.

Kustyawati Maria Erna & Sulastri Ramli. 2007. Pemanfaatan Hasil Tanaman Hias Rosella Sebagai Bahan Minuman. Bandar Lampung : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

http://www.scribd.com/doc/19134599/Rose-La

Made Astawan. 2006. Cegah hipertensi dengan pola makan.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artud=20 &Itemid=2,10 Juni 2006

Maryani Herti & Kristiana Lusi. 2008. Khasiat & Manfaat Rosela. Edisi Revisi. Jakarta: Agromedia. Hal 1-9, 21-22, 25-29.

Mills Bone, Kerry Simon. 2000. Principle And Practice of Phytotherapy. London : Churchill Livingstone. p 31-33.

Morhman, D.E. & Heller, L.J. 2003. Cardiovascular Physiologi. 5th edition. New York:Lange Medical Books / McGraw-Hill Book Company, Inc.p 8, 11, 48-50.

Mycek Mary J., Harvey Richard A., Champe Pamela P. 2001. Farmakologi: Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika. Hal 181-191.

Rijal. 2009. Rosella-Indonesia. Rosela Indah dan Bermanfaat. 4 Januari 2009. http://rijal-rosella.blogspot.com/

Rijal. 2009. Rosella-Indonesia. Proses Pemanenan dan Pelepasan Biji. 15 Januari 2009.

(27)

42 Universitas Kristen Maranatha

Rijal. 2009. Rosella-Indonesia. Penanganan Pascapanen. 29 Januari 2009. http://rijal-rosella.blogspot.com/

Robinson Trevor. 1991. Flavonoid. Dalam : Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : Penerbit ITB. Hal. 191-193.

Sherwood, L. 2007. From Cells to System. Human Physiologi. 6th edition. USA: Thomson Corporation. p 369-372, 374-376.

Stephens, James M. 2009. Roselle-Hibiscus sabdariffa L. University of Florida, IFAS Extension.

http://edis.ifas.ufl.edu/MV126

Panggabean, M. M. 2006. Penyakit Jantung Hipertensi, In : Sudoyo et al., Editors : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed IV. Jilid III. Jakarta : FK UI. Hal 1639-1640.

Tierney Lawrence M., McPhee Stephen J., Papadakis Maxine A. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam) Current Medical Diagnosis & Treatment. Buku Satu. Jakarta : Salemba Medika. Hal : 381, 382, 391, 395-408.

http://lordbroken.wordpress.com/2009/12/25/rosella/

(Departemen of Phanerogamic Botani Swedish Museun of Natural History, 2002. Taksonomi Rosella).

http://manfaatrosela.blogspot.com http://roselakhasiat.blogspot.com http://rosela-info.blogspot.com

Gambar

Tabel 1 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-1
Tabel 2 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-2
Tabel 3 Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-3
Tabel 4 Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum dan Setelah Perlakuan Hari Ke-1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5.1 Skor tingkat kekeruhan yang dihasilkan pada media Nutrient Broth oleh koloni bakteri Staphylococcus aureus dalam beberapa konsentrasi Ekstrak Kelopak Bunga Rosela

Tujuan Penelitian Mempelajari efek hipolipidemik ekstrak kelopak bunga rosela terhadap kadar kolesterol total darah tikus jantan galur Wistar yang diberi pakan tinggi lemak.. Metode

Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh ekstrak etanol kelopak bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) terhadap penurunan kadar LDL tikus Wistar jantan yang

Pengujian terhadap sediaan meliputi uji kestabilan fisik zat warna ekstrak kelopak bunga rosela dan uji kestabilan fisik lipstik yang meliputi pengamatan perubahan bentuk, warna,

Perbedaan dosis pemberian oral seduhan kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa) dengan dosis 36mg/200gramBB/hari dan dosis 54mg/200gram BB/hari tidak menunjukkan adanya

Perbandingan bubur salak dan bubur kelopak bunga rosela berpengaruh terhadap pH, kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, total padatan terlarut, penilaian sensori secara

Tujuan Penelitian : Membuktikan bahwa ekstrak etanol kelopak bunga Rosela ( Hibiscus sabdariffa L.) mempunyai efek imunostimulan terhadap aktivitas fagositosis makrofag

pada kultur sel fibroblas keloid kulit manusia. c) Ekstrak kelopak bunga rosela tidak menimbulkan efek sitotoksik. pada kultur sel fibroblas kulit