ABSTRAK
Manajemen pemasaran memiliki kedudukan yang penting dalam menjalankan
dan mengembangkan suatu perusahaan. Persaingan antar perusahaan dalam
memasarkan produk tidak dapat dihindari dan harus dihadapi dengan strategi
pemasaran yang tepat sehingga akan memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Salah satu strategi pemasaran yang baik adalah dengan membangun kepuasan
pelanggan terhadap suatu produk dan pada akhirnya jika konsumen puas, maka
konsumen tersebut akan loyal terhadap suatu produk.
Distro “Greenlight” merupakan salah satu distro di Kota Bandung. Distro
“Greenlight” bukan hanya bersaing sesama distro saja tetapi dengan pakaian dari luar
negeri karena dunia fashion itu sangat luas. Oleh karenanya kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan sangat diperlukan. Kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap
suatu merek dapat diukur dari beberapa faktor, yaitu brand name, service quality,
price, promotion, product quality, store environment,dan style.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yang
menggambarkan keadaaan perusahaan. Data yang dikumpulkan adalah data primer
dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 150 orang.
Sedangkan data sekunder diambil dari data sejarah dan keadaan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik, analisis regresi linier dan
melakukan uji hipotesis untuk menguji pengaruh kepuasan pelanggan terhadap Brand
loyalty.
Kesimpulannya bahwa kepuasan pelanggan memiliki pengaruh terhadap brand
DAFTAR ISI
Abstrak………....i
Kata Pengantar………..ii
Daftar Isi……….v
Daftar Tabel………VIII
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Penelitian………..1
1.2
Identifikasi Masalah………...6
1.3
Tujuan Penelitian………....6
1.4
Kegunaan Penelitian………...7
1.5
Kerangka Pemikiran………...7
1.6
Perumusan Hipotesa...13
Bab II
Kajian Pustaka
2.1
Pengertian pemasaran...12
2.2 Konsep Kepuasan...12
2.2.1 Model Kepuasan...14
2.2.2 Tekhnik Pengukuran Kepuasan Pelanggan...16
2.2.3 Strategi Kepuasan Pelanggan...19
2.2.4 Strategi Pembentukan Rintangan Pengalihan...20
2.2.6 Ekuitas Pelanggan...27
2.3 Konsep Merek ...28
2.3.1 Divergensi Merek...30
2.4
Brand Loyalty………34
2.4.1 Faktor dalam Brand Loyalty……….36
2.4.2 Tingkatan Dalam Brand Loyalty………..38
2.5 Mengukur
Brand Loyalty……….40
2.5.1 Pengukuran-Pengukuran Perilaku………40
2.5.2 Biaya-biaya Peralihan………..41
2.6 Mengukur
Kepuasan………41
2.6.1 Rasa Suka Terhadap Merek……….42
2.6.2 Nilai Strategis Dari Loyalitas Merek………...43
2.7
Memelihara dan Menguatkan Loyalitas……….45
2.8
Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Brand Loyalty… 47
Bab III
Metode Penelitian
3.1
Objek Penelitian……….. 49
3.1.1 Sejarah singkat perusahaan………..49
3.1.2
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……….50
3.2
Metodologi Penelitian…….……….53
3.2.1 Metode Pengumpulan Data………54
3.4.1
Tabel Operasionalisasi Variabel...57
3.5 Analisis Regresi...58
3.5
Populasi dan Sampel...59
3.6
Metode Pengambilan Sampel...59
Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Deskripsi Pembahasan……….59
4.1.1
Analisis Profil Responden ………....59
4.1.2
Analisis Tanggapan Responden terhadap
Kepuasan Pelanggan……… 62
4.1.3
Analisis Tanggapan Responden terhadap
Brand Loyalty……….. 80
4.2
Uji Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap
Brand Loyalty………..97
4.2.1
Hasil KMO, Uji Validitas dan
Reliabilitas……….……….…97
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan...101
5.2
Saran………...101
Daftar Pustaka………xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.1.A Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1.1.B Data Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1.1.C Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.1.1.D Pengalaman Responden Dalam menggunakan Produk “Greenlight”
Tabel 4.1.2.A1 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Brand Name
Tabel 4.1.2.A2 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Brand Name
Tabel 4.1.2.A3 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Brand Name
Tabel 4.1.2.A4 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Brand Name
Tabel 4.1.2.B1 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Product Quality
Tabel 4.1.2.B2 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Product Quality
Tabel 4.1.2.B3 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Product Quality
Tabel 4.1.2.B4 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Product Quality
Tabel 4.1.2.B5 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Product Quality
Tabel 4.1.2.C1 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Harga
Tabel 4.1.2.D1 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Style
Tabel 4.1.2.D2 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Style
Tabel 4.1.2.D3 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Style
Tabel 4.1.2.E1 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Store
Tabel 4.1.2.E2 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Store
Environment
Tabel 4.1.2.E3 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Store
Environment
Tabel 4.1.2.E4 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan terhadap Store
Environment
Tabel 4.1.2.C1 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Harga
Tabel 4.1.2.D1 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Style
Tabel 4.1.2.D2 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Style
Tabel 4.1.2.D3 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Style
Tabel 4.1.2.E1 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Store
Environment
Tabel 4.1.2.E2 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Store
Environment
Tabel 4.1.2.E3 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Store
Environment
Tabel 4.1.2.E4 Jawaban Responden Mengenai Loyalitas terhadap Store
Environment
Bab 1 Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Persaingan dunia usaha saat ini sangat ketat. Para pemasar bersaing agar
produk-produk yang ditawarkan perusahaan menjadi pilihan konsumen dan
menjadi pemimpin pasar. Karena itu, perusahaan dituntut untuk tetap bertahan dan
meningkatkan kinerjanya. Hal ini membuat perusahaan harus memikirkan cara
untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan (survive). Setiap pemasar
menghadapi tantangan agar produknya dikenal masyarakat.
Untuk dapat bertahan, perusahaan harus dapat mengantisipasi setiap
perubahan-perubahan yang terjadi. Kondisi pasar yang dihadapi telah berubah,
dimana hal itu merupakan suatu tantangan sendiri bagi perusahaan untuk
menjalankan strategi pemasaran yang tepat yang akan sangat menentukan
keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam
persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan (Levitt, 1987). Perusahaan akan dapat meraih
keuntungan yang jauh lebih besar daripada pesaingnya dengan memahami
perilaku konsumennya yaitu perusahaan dapat memberikan kepuasan secara lebih
baik kepada konsumennya. Perusahaan yang benar-benar memahami bagaimana
tanggapan konsumen atas sifat-sifat produk, harga, dan pendekatan iklan yang
berbeda, memiliki keunggulan yang besar atas pesaingnya (Kotler & Armstrong,
Bab 1 Pendahuluan
memenangkan persaingan merek sehingga memiliki tingkat loyalitas pelanggan
yang tinggi.
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan hasrat mereka. Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan produk
semakin banyak, dimana banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang produk
saling bersaing menawarkan berbagai macam produk dengan merek yang
berbeda-beda. Keadaan ini membuat pembeli atau konsumen dapat dengan mudah
memilih produk yang sesuai dengan seleranya. Produk merupakan elemen kunci
dalam tawaran pasar (market offering). Orang memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk juga
merupakan salah satu alat terpenting dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran
(marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran
pemasaran terdiri dari empat kelompok yang luas yang sering disebut empat P:
produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Setiap hari konsumen menentukan berbagai pilihan pembelian. Pembelian
didasarkan atas berbagai macam alasan, misalnya karena adanya kebutuhan
darurat sehingga konsumen tidak terlalu mementingkan merek, atau karena
Bab 1 Pendahuluan
memilih produk dengan harga yang terjangkau karena membutuhkan dalam
jumlah yang tidak sedikit untuk persediaan selama satu bulan, dan macam-macam
kebutuhan lainnya.
Konsumen merupakan salah satu aspek yang sangat peka. Konsumen
merupakan aspek penting bagi perusahaan untuk meraih sebanyak mungkin laba.
Oleh karenanya, perusahaan harus sebaik mungkin melayani konsumennya agar
konsumen puas. Perusahaan harus menyediakan sesuatu yang berbeda kepada
konsumennya. Apalagi persaingan yang terjadi sekarang ini membuat perusahaan
harus mendapatkan konsumen sebanyak mungkin. Kepuasan pelanggan adalah
salah satu jalan untuk membuat konsumen tersebut loyal terhadap suatu merek.
Apabila pelanggan sudah puas terhadap suatu merek, maka pelanggan tersebut
akan loyal terhadap merek tersebut. Pelanggan akan disebut puas apabila yang
diterima dari produk tersebut lebih dari apa yang diharapkan. Pada dasarnya
konsumen ingin sesuatu yang berbeda.
Produk yang beraneka ragam membuat konsumen sulit untuk
membedakan produk yang satu dengan produk lainnya. Pemberian merek
merupakan suatu solusi yang diambil oleh para produsen untuk membedakan
produk mereka. Penetapan merek sudah hampir berabad-abad sebagai sarana
untuk membedakan barang-barang dari satu produsen ke produsen lain. Merek
mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen
untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor tertentu.
Konsumen dapat mengevaluasi produk identik secara berbeda, tergantung pada
Bab 1 Pendahuluan
pengalaman masa lampau dengan produk dan program pemasarannya. Mereka
menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang
tidak (Kotler,2007:330).
Produk yang beraneka ragam dan pasar yang luas terlihat di bidang mode.
Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih tertarik pakaian dari luar negeri karena
harganya yang murah, unik dan kualitas pakaian yang baik. Hal ini menambah
sulitnya persaingan mode di Indonesia
Pada akhirnya, munculah suatu ide kreatif dari sebagian anak muda untuk
memberikan sesuatu yang berbeda dan unik kepada konsumennya. Dengan tetap
memanfaatkan material dari dalam negeri sendiri. Salah satu cara yang mereka
gunakan adalah dengan menjual produk-produknya melalui Distribution Store
Distribution store atau yang lebih dikenal dengan sebutan distro muncul
karena dilatarbelakangi oleh ide kreatif dari sebagian anak-anak muda yang
merasa bosan dengan variasi produk yang diberikan oleh produsen. Distro hadir
dengan konsep “dare to be different or unique”.
Toko yang menjual barang-barang lokal ini berupaya untuk selalu
menawarkan produk-produk yang unik, menarik dan berbeda dari produk lainnya.
Rata-rata merek yang diperjualbelikan dalam suatu distro dapat berupa merek
yang dititipkan atau berupa merek sendiri dari distro tersebut. Apabila konsumen
berbelanja di distro. Konsumen menyadari bahwa tidak hanya lokasi dan bentuk
tokonya yang unik, tetapi konsumen juga dapat mendapatkan produk yang
berbeda. Perbedaan yang didapat konsumen dari suatu produk di distro dapat
Bab 1 Pendahuluan
banyak distro yang sudah ada di kota Bandung ini, beberapa diantaranya adalah
ouval, monik, arena dan invictus.
Salah satu distro yang cukup dikenal di kota Bandung adalah Greenligth.
Greenlight menyediakan berbagai produk untuk pria dan wanita yang beraneka
ragam, yaitu pakaian, jeans, tas, ikat pinggang. Sampai saat ini, Greenlight sudah
mempunyai cukup banyak pelanggan. Diantara pelanggan tersebut akan timbul
kepuasan dari para pelanggan terhadap produk Greenligth yang berbeda-beda.
Kebanyakan dari para pelanggan akan tetap setia terhadap suatu merek
produk apabila produk itu sendiri memberikan banyak manfaat dan juga sesuatu
yang berbeda. Artinya konsumen akan loyal terhadap suatu merek produk apabila
produk tersebut memberikan kepuasan kepada konsumen. sudah menjadi gagasan
sentral dalam pemasaran, merupakan satu keterkaitan seorang pelanggan pada
sebuah merek. Ini mencerminkan bagaimana seorang pelanggan akan beralih ke
merek lain, terutama jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam
harga maupun unsur-unsur produk. Bila loyalitas merek meningkat, kerentanan
kelompok pelanggan dari serangan kompetitif dapat dikurangi. Ini merupakan
indikator ynag nyata terkait dengan laba masa depan.Oleh karena itu, “Pengaruh
Kepuasan Pelanggan terhadap kesetiaan Merek” ini penting untuk diteliti lebih
mendalam karena sangat berpengaruh pada kesuksesan sebuah perusahaan.
1.2Identifikasi Masalah
Persaingan dalam dunia usaha sekarang ini tampak semakin gencar seiring
dengan tumbuhnya perekonomian. Kepuasan pelanggan menjadi suatu faktor yang
Bab 1 Pendahuluan
Selera dan harapan konsumen yang berbeda-beda membuat perusahaan harus
memikirkan strategi pemasaran yang paling tepat untuk dapat mempertahankan
dan mengembangkan pasar mereka.
Distro “Greenlight” diharapkan melakukan serangkaian usaha untuk
mencapai tujuan tersebut antara lain melalui usaha menciptakan kepuasan
pelanggan. Distro “Greenligth” dapat melakukan strategi-strategi pemasaran
tertentu yang dapat merangkul pelanggannya agar tidak berpindah ke merek lain.
Tentunya agar pelanggan tetap setia menggunakan produk Greenligth
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai
berikut:
• Sampai sejauh mana kepuasan konsumen terhadap produk “Greenligth”?
• Sampai sejauh mana kesetiaan merek konsumen terhadap produk
“Greenlight”?
• Bagaimana pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap Brand Loyalty?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang penulis lakukan adalah
• Untuk mengetahui Sampai sejauh mana kepuasan konsumen terhadap
produk “Greenlight”.
• Untuk mengetahui Sampai sejauh mana kesetiaan merek konsumen
terhadap produk “Greenlight”.
• Untuk mempelajari Bagaimana pengaruh antara kepuasan pelanggan
Bab 1 Pendahuluan
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan uraian pada tujuan penelitian, penulis dapat mengemukakna
beberapa kegunaan dari penelitian ini, yaitu:
Bagi Penulis :
1 Memperluas pengetahuan tentang kepuasan serta Brand Loyalty dan
menerapkan pengetahuan yang didapat selama kuliah.
2 Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana
ekonomi jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Maranatha.
Bagi Perusahaan :
1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang loyalitas
merek konsumen terhadap suatu produk
2 Sebagai sumbangan pemikiran untuk bahan evaluasi terhadap kesetiaan
pelanggan terhadap merek “Greenlight”.
Bagi Pihak lain :
1 Sebagai panduan yang dapat membantu dalam penelitian sejenis.
2 Diharapkan hasil penelitina yang terbatas ini dapat memberikan masukan yang
bermanfaat dan pengetahuan khususnya mengenai Pengaruh kepuasan
pelanggan terhadap kesetiaan merek
1.5Kerangka Pemikiran
Pelanggan adalah satu-satunya pusat laba. Kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
Bab 1 Pendahuluan
bahwa kepuasan konsumen akan mendorong meningkatnya profit adalah bahwa
konsumen yang puas akan bersedia membayar lebih untuk “produk” yang
diterima dan lebih bersifat toleran akan kenaikan harga. Hal ini tentunya akan
meningkatkan margin perusahaan dan kesetiaan konsumen pada perusahaan.
Konsumen yang puas akan membeli “produk” lain yang dijual oleh perusahaan,
sekaligus menjadi “pemasar” yang efektif melalui Word of mouth yang bernada
positif.
Pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan
kepuasan/ketidakpuasan adalah pemasar, konsumen, dan peneliti perilaku
konsumen. Pada dasarnya, kunci utama dalam memenangkan persaingan adalah
memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk
dan jasa berkualitas dengan harga bersaing. Menurut Schaanars (1991), pada
dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang
merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya dan
pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari
mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. Kepuasan/ ketidakpuasan
merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan
antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya.
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari
Bab 1 Pendahuluan
seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Brand merupakan sebuah simbol yang memiliki 6 tingkatan arti. Menurut (Kotler,
2005:82) adalah
1. Attributes
Sebuah brand dapat mengingatkan konsumen akan atribut produk tertentu.
Contohnya adalah mobil Volvo mencerminkan kendaraan yang aman, berkelas
dan tahan lama.
2. Benefits
merupakan atribut yang kemudian diterjemahkan menjadi functional benefit
dan emotional benefit
3. value
Brand dapat mencerminkan sesuatu akan nilai-nilai produsen
4. culture
Brand dapat mencerminkan sebuah budaya. Contohnya adalah mercedes
mencerminkan budaya bangsa jerman yaitu terorganisir, efisien dan kualitas
tinggi.
5. personality
Brand dapat menggambarkan sebuah kepribadian tertentu
6. User
Brand dapat menggambarkan seperti apa orang yang membeli atau memakai
suatu produk.
Mereka dapat menandakan satu tingkat mutu tertentu, sehingga
Bab 1 Pendahuluan
memberikan kemampuan untuk diramal dan keamanan permintaan bagi
perusahaan sekaligus menciptakan hambatan perusahaan lain memasuki pasar.
Merek juga menunjukan fungsi-fungsi yang bernilai bagi perusahaan, yaitu
(Kotler, 2007:333):
1. merek menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk
2. merek membantu untuk mengorganisasikan catatan inventory dan catatan
akunting
3. merek menawarkan perlindungan hukum yang kuat untuk fitur atau aspek
produk yang unik
4. nama merek dapat dilindungi melalui paten , pengemasan dapat dilindungi
melalui merek-merek yang terdaftar sedangakan proses manufakturing
dapat dilindungi melalui hak cipta dan rancanga.
Dengan demikian gagasan-gagasan mengenai Brand yang paling tahan
lama adalah Value, Culture dan personality yang tercemin dari Brand tersebut.
Hal inilah yang menentukan maksud dari sebuah Brand.
Dalam menciptakan sebuah merek, pemasar memiliki banyak pilihan
unsur merek untuk mengidentifikasikan produk mereka. Unsur-unsur merek dapat
memainkan sejumlah peran untuk membangun merek. Jika konsumen tidak
menguji banyak informasi dalam mengambil keputusan produk, unsur-unsur
merek seharusnya mudah dikenal dan diingat secara inheren yaitu bersifat
deskritif dan persuasif.
Merek ternyata tidak sepenuhnya membawa dampak positif terhadap sikap
Bab 1 Pendahuluan
membedakan lima level sikap pelanggan terhadap merek mereka, dari yang
terendah hingga tertinggi (Kotler, 2005:86):
1. Pelanggan akan mengganti merek, terutama untuk alasan harga. Tidak
ada kesetiaan merek.
2. Pelanggan puas. Tidak ada alasan untuk berganti merek.
3. Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek.
4. Pelanggan menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai teman.
5. Pelanggan terikat kepada merek itu.
Hal yang akan dibahas disini adalah bagaimana kepuasan konsumen
mempengaruhi Brand Loyalty. Kepuasan konsumen akan tetap merupakan bagian
yang sangat penting dalam kesetiaan merek. Kesetiaan merek (Brand Loyalty)
biasanya mengakibatkan repeat buying dan recommended buying. Jika konsumen
puas akan performance suatu merek maka akan membeli terus merek tersebut,
menggunakannya bahkan memberitahukan pada orang lain akan kelebihan merek
tersebut berdasarkan pengalaman konsumen dalam memakai merek tersebut. Jika
konsumen puas akan suatu merek tertentu dan sering membeli produk tersebut
maka dapat dikatakan tingkat kesetiaan merek itu tinggi, sebaliknya jika
konsumen tidak terlalu puas akan suatu merek tertentu dan cenderung untuk
membeli produk dengan merek yang berbeda-beda maka tingkat kesetiaan merek
rendah. Kepuasan konsumen perlu dipelihara dan ditingkatkan agar dapat
menciptakan dan mempertahankan kesetiaan terhadap merek.. Kepuasan
pelanggan sebagai titik awal tumbuhnya loyalitas pelanggan (Bowen dan Chen,
Bab 1 Pendahuluan
sebagai determinan penting loyalitas pelanggan ( Barden dan Teel, 1983).
Kepuasan pelanggan dapat dikonseptualisasikan sebagai keseluruhan evaluasi
pelanggan atas perfomance dari suatu penawaran (John dan Fornell, 1991, dalam
Gustafsson, Johnson, dan Roos, 2005). Bila konsumen memperoleh kepuasan dari
pembeliannya akan suatu produk maka hal tersebut akan menciptakan sikap
positif terhadap merek tersebut sehingga konsumen akan melakukan pembelian
kembali atas merek yang sama dan keinginannya untuk bertindak sebagai
referensi untuk orang lain. Intinya banhwa kepuasan pelanggan akan memainkan
peran penting dalam memperoleh kesetiaan merek (Brand Loyalty) dari
konsumen.
Gambar 1.5 Kerangka Pemikiran
Kepuasan pelanggan:
• Brand name
• Product quality
• Price
• Style
• Store environment
• Promotion
• Service quality
Sikap pelanggan
•Pelanggan akan mengganti merek, terutama untuk alasan harga. Tidak ada kesetiaan merek.
•Pelanggan puas. Tidak ada alasan untuk berganti merek.
•Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek. •Pelanggan menghargai
merek itu dan menganggapnya sebagai teman.
Bab 1 Pendahuluan
1.6 Perumusan Hipotesa
H0 = Tidak terdapat pengaruh antara Kepuasan pelanggan terhadap
kesetiaan merek pada distro Greenlight
H1 = Terdapat pengaruh antara Kepuasan pelanggan terhadap
kesetiaan merek pada distro Greenlight
Maka, Jika Ho = H1Ö Ho diterima, H1 ditolak
Bab V Kesimpulan dan Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada distro
“Greenlight”, maka dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut :
•
Distro “Greenlight” membuat para konsumennya cukup puas dalam hal brand
name, service quality, promotion, price, store environment, style, product
quality.
•
Kesetiaan merek (Brand Loyalty) terhadap produk “Greenlight” ini cukup
tinggi dan menunjukkan bahwa konsumen memiliki minat dan pandangan
yang positif mengenai distro “Greenlight”.
•
Perhitungan stastistik telah menyimpulkan bahwa kepuasan pelanggan
memiliki pengaruh terhadap brand loyalty konsumen. Namun, hanya terdapat
beberapa faktor saja yang mempengaruhi brand loyalty tersebut, yaitu: brand
name, price, style, store environment.
5.2 Saran
Bab V Kesimpulan dan Saran
106
•
Distro “Greenlight” hendaknya lebih mementingkan kepuasan pelanggan
mereka terutama pada faktor promotion, service quality, price. Karena
berdasarkan perhitungan statistik, faktor tersebut merupakan faktor yang
tidak berpengaruh terhadap brand loyalty.
•
Berdasarkan data yang penulis peroleh distro “Greenlight” kurang
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, A. David, Manajemen Ekuitas Merek : Memanfaatkan Nilai dari Suatu
Merek, Jakarta :Mitra Utama, 1997
Alhusin, Syahri, “Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS 9”, Elex Media
Komputindo : Jakarta
Dyche, Jill, “The CRM Handbook: A business Guide to customer Relationship
Management”, Addison Weskey Information Technology series, 2004
Knapp, Duane, “The Brand Mindset”, Yogyakarta: Andi, 2001
Kotler, Philip, edisi 12 jilid 1, Marketing Management, Prentice Hall
Lane, Kevin, “Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing
Brand Equity”, Pearson International Edition, 2007
Mei-mei Lau, Ph.D., Man-tsun Chang, Ka-leung Moon, Wing-sun Liu, 2006,
“The Brand Loyalty Of Sportwear In Hongkong”, Journal Of Brand Loyalty 5 (1) :
1- 13.
Randall, Geoffrey, vol 7, The Art of Marketing Branding, Daja Ganj: New Delhi
Rully Arlan Tjahyadi,2006, ” Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek:
Peran Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Hubungan Pelanggan-Merek”, Jurnal Manajemen 6 (1) : 63-76