Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN COURSEWARE DIGITAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
GENERIK SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN HIDROKARBON
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan IPA
Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjut
Oleh:
ITA INAYAH
0907834
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN COURSEWARE DIGITAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS SISWA SMA PADA
PEMBELAJARAN HIDROKARBON
Oleh Ita Inayah
S.Pd UPI Bandung, 2009
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
© Ita Inayah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
PENGEMBANGAN COURSEWARE DIGITAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
GENERIK SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN HIDROKARBON
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Ijang Rohman, M. Si Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si
NIP. 196310291987031001 NIP. 196904191992032002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan IPA
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Prof. Dr. Hj. Anna Permanasari, M.Si
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN COURSEWARE DIGITAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN HIDROKARBON
(Ita Inayah, 0907834)
Abstrak
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... . i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 10
C. Batasan Masalah ... 10
D. Tujuan Penelitian ... 11
E. Manfaat Penelitian ... 12
F. Penjelasan Istilah ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 14
B. Digital Learning ... . 17
C. Kemampuan Generik Sains ... 19
D. Ranah Kognitif ... 21
E. Konsep Hidrokarbon ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian ... 30
B. Subjek Penelitian ... 31
C. Prosedur Penelitian ... 31
D. Instrumen Penelitian ... 34
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan ... 40
B. Pembahasan ... 65
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ... 77
B. SARAN ... 78
DAFTAR PUSTAKA ...80
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1. Format courseware ... 6
Gambar 1.2. Pendekatan inkuiri ... 6
Gambar 1.3. Feedback dari courseware ... 7
Gambar 1.4. Pertanyaan pada menu latihan ... 7
Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 33
Gambar 4.1. Tampilan courseware kerangka logika taat azas ... 47
Gambar 4.2. Tampilan courseware inferensi logika ... 47
Gambar 4.3. Tampilan courseware bahasa simbolik ... 48
Gambar 4.4. Tampilan courseware hierarki konsep ... 48
Gambar 4.5. a. Tampilan password untuk menu latihan alkana ... 49
Gambar 4.5. b. Tampilan kolom password ... 49
Gambar 4.6. Tampilan courseware video tutorial ... 49
Gambar 4.7. Tampilan courseware merangkai senyawa alkana ... 50
Gambar 4.8. Tampilan courseware berpikir inquary ... 50
Gambar 4.9. a. Tampilan video tutorial penentuan rantai utama ... 51
Gambar 4.9. b. Tampilan video tutorial penomoran rantai utama ... 51
Gambar 4.10.a. Tampilan umpan balik pada menu latihan ... 52
Gambar 4.10.b. Tampilan umpan balik pada menu latihan ... 52
Gambar 4.11. Rekapitulasi skor rata-rata pretes, postes dan persen rata-rata N-Gain penguasaan konsep ... 53
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1. Desain penelitian one-group pretest-posttest... 30
Tabel 3.2. Kategori Validitas Butir Soal ... 35
Tabel 3.3. Tafsiran Nilai Reliabilitas Tes... 36
Tabel 3.4. Kategori tingkat kemudahan ... 37
Tabel 3.5. Kriteria daya pembeda ... 38
Tabel 3.6. Kategori tingkat Gain ... 38
Tabel 3.7. Tafsiran Presentase ... 39
Tabel 4.1. Rekapitulasi tanggapan guru terhadap keseluruhan isi courseware digital learning dan pemanfaatan courseware pada pembelajaran ... 44
Tabel 4.2. Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan courseware digital learning ... 44
Tabel 4.3. Analisis Courseware Digital Learing ... 46
Tabel 4.4. Kategori N-Gain penguasaan konsep untuk masing-masing Siswa ... 54
Tabel 4.5. Kategori N-Gain kemampuan generik sains untuk masing- masing siswa ... 56
Tabel 4.6. Pencapaian Setiap Level Kognitif ... 59
Tabel 4.7. Rekapitulasi Uji Beda Rata-Rata Untuk Setiap Level Kognitif ... 60
Tabel 4.8. Pencapaian Setiap Label Konsep ... 61
Tabel 4.9. Rekapitulasi Uji Beda Rata-Rata Untuk Setiap Label Konsep ... 62
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.11. Rekapitulasi Uji Beda Rata-Rata Untuk Setiap Indikator Kemampuan
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A. Hasil analisis courseware-courseware pembelajaran
Hidrokarbon ... 85
Lampiran B. Analisis konsep hidrokarbon ... 87
Lampiran C. Rencana pelaksanaan pembelajaran ... 90
. Instrumen penguasaan konsep dan kemampuan generik
sains ... 101
Lampiran D. Hasil coba instrumen ...115
Lampiran E. Hasil analisis data penguasaan konsep dan kemampuan
generik sains ...117
Rekapitulasi tanggapan guru dan siswa ... 133
Lampiran F. Analisis data statistik penguasaan konsep dan kemampuan
generik sains ... 137
Analisis data statistik angket siswa dan guru ... 150
1
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi siswa dengan lingkungannya
(Winarno, 2007). Proses belajar dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja
terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Apabila proses belajar diselenggarakan
secara formal di sekolah akan terikat oleh jadwal dan waktu yang ditetapkan.
Salah satu pertanda bahwa siswa telah belajar adalah adanya perubahan yang
bersifat pengetahuan, keterampilan, maupun yang menyangkut nilai dan sikap.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Anderson (2010) bahwa perubahan
tingkah laku yang diharapkan terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses
belajar ada tiga domain yakni kognitif, psikomotor dan afektif.
Setiap proses belajar harus diarahkan agar siswa memiliki tiga domain
tersebut, sehingga diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai ketika ia
keluar dari suatu instansi pendidikan dan terjun ke dunia nyata. Agar siswa dapat
memiliki ketiga domain tersebut siswa harus dilibatkan dalam proses belajar,
caranya siswa diajak dan dilatih untuk berpikir. Berpikir pada umumnya
didefinisikan sebagai proses mental untuk menghasilkan pengetahuan (Arifin et
al, 2000).
Khusus dalam pembelajaran kimia hal yang sebaiknya ditekankan adalah
bagaimana cara siswa berfikir untuk menguasai konsep-konsep kimia, bukan
2
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran kimia saat ini adalah siswa hanya mempelajari kimia sebagai
produk, menghapalkan konsep, teori dan hukum saja. Salah satu faktor penyebab
kesulitan siswa dalam mempelajari kimia adalah, pembelajaran kimia sebagian
besar dilakukan dengan metode ceramah dan kegiatan lebih berpusat pada guru.
Tidak sedikit siswa yang sulit mengikuti cara guru menjelaskan suatu konsep
kimia, akibatnya siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya. Siswa tidak
memiliki kemampuan untuk bertanya, mengakibatkan semakin sulit untuk
memahami konsep yang diberikan oleh guru. Jadi belajar kimia memerlukan
kemampuan untuk dapat membangun konsep, agar bisa ditelaah untuk
memperoleh pemahaman yang lebih lanjut dan konsep-konsep inilah yang diuji
keterapannya (Liliasari, 2005).
Selain itu, kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari ilmu kimia
adalah karena sebagian besar konsep-konsep kimia bersifat abstrak dan harus
dipelajari siswa dalam waktu yang relatif terbatas (Sopandi, 2007). Salah satu
konsep abstrak dalam mata pelajaran kimia adalah hidrokarbon. Konsep
hidrokarbon merupakan konsep abstrak dengan contoh konkrit. Data nilai siswa
tahun lalu untuk mata pelajaran hidrokarbon di salah satu SMA Negeri di
Bandung yang menempati classter tiga menunjukkan bahwa, nilai rata-rata siswa
masih rendah yaitu sebesar 48,50; 51,25; 53,75. Oleh karena itu dalam memahami
konsep hidrokarbon, siswa dituntut untuk memiliki kemampuan abstraksi dan
visualisasi yang baik. Agar siswa dapat memiliki kemampuan tersebut maka
3
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Media pembelajaran memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Kemp dan Dayton (1985) menjelaskan bahwa terdapat beberapa
manfaat penggunaan media pembelajaran, diantaranya 1) menjadikan proses
pembelajaran menjadi lebih menarik, kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik
image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan
keingintahuan menyebabkan siswa berfikir, yang kesemuanya menunjukkan
bahwa media mempunyai aspek motivasi dan meningkatkan minat, 2) menjadikan
proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, dengan diterapkannya teori belajar
dan prinsip-prinsip psikologis (partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan), 3)
meningkatkan kualitas belajar siswa, 4) menumbuhkan sikap positif siswa
terhadap apa yang mereka pelajari, 5) mengubah peran guru ke arah yang lebih
positif, karena beban guru untuk menjelaskan secara berulang-ulang mengenai isi
pembelajaran dapat diminimalisir sehingga guru dapat memusatkan perhatian
kepada aspek penting lain dalam pembelajaran.
Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam menilai pengaruh positif
dari penggunaan media pembelajaran khususnya multimedia interaktif terhadap
hasil belajar kimia, di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Tasker et al.
(2006) yang berjudul “Visualisation of The Molecular World Using
Animations”. Hasil dari penelitian ini adalah animasi VisChem dapat mendorong
dan membantu siswa untuk mengembangkan model mental di tingkat molekuler
yang multi partikulat, dinamis, interaktif dan tiga dimensi. Dua tahun berikutnya,
Bolton et al. (2008) juga melakukan penelitian yang sama. Penelitian tersebut
4
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil dari penelitian ini adalah siswa secara aktif terlibat dalam kerja kelompok,
simulasi yang dihasilkan oleh siswa berkualitas, kemampuan siswa jauh lebih baik
untuk menjelaskan konsep kimia melalui tingkat molekul dan interaksi yang
terjadi, serta semua siswa menyarankan agar program SimChemistry diteruskan
untuk pembelajaran selanjutnya.
Di Indonesia, khususnya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
penelitian tentang pengaruh pemanfaatan courseware multimedia pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa untuk mata pelajaran kimia sudah banyak dilakukan.
Pada rentang waktu antara tahun 2005 hingga 2010, untuk topik hidrokarbon
setidaknya terdapat satu tesis dan tiga skripsi yang menelitinya (Permana, 2010;
Astir, 2007; Subagja, 2006; Setiadhy, 2006). Courseware-courseware multimedia
interaktif yang diterbitkan pada rentang waktu tersebut memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya, 1) mudah digunakan oleh siswa, 2) pengetahuan yang
disajikan memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar, 3) memiliki fitur suara, 4)
sudah terdapat animasi-animasi. Penggunaan animasi-animasi dalam courseware
dapat membantu siswa dalam pengembangan model mental dan gambaran proses
tingkat molekular (Jose dan Williamson, 2005). Penggunaan animasi untuk
memvisualisasikan molekular juga dapat meningkatkan penguasaan konsep dan
penggambaran serta pemodelan konsep-konsep abstrak secara lebih efektif
(Venkataraman, 2009).
Selain memiliki beberapa kelebihan, courseware-courseware multimedia
interaktif yang diterbitkan pada rentang waktu tersebut memiliki beberapa
5
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
multimedia. Hal ini dapat diketahui dari kegiatan siswa yang hanya membaca teks
yang terdapat di layar komputer dan mengklik tombol yang telah disediakan
apabila ia ingin melihat atau membaca konsep-konsep lainnya, 2) siswa tidak
dilibatkan dalam proses penemuan suatu konsep, 3) tampilan keluaran yang
terdapat di layar komputer didominasi oleh teks, sehingga seperti memindahkan
bahan bacaan yang terdapat dalam buku ke dalam bentuk lain berupa tampilan
komputer, 4) pada sub pokok bahasan tata nama senyawa hidrokarbon, siswa tidak
dilatih untuk mencoba merangkai dan memberi nama senyawa hidrokarbon
langsung pada komputer.
Dari kriteria keinteraktifan courseware pembelajaran seperti, kandungan
kognisi, integrasi media, estetika, pengetahuan dan presentasi informasi serta
fungsi secara keseluruhan, courseware yang rancang oleh Permana (2010) lebih
baik dibandingkan dengan yang lain. Untuk pemanfaatan courseware terhadap
peningkatan penguasaan konsep siswa pada label konsep alkana, alkena, alkuna
dan isomer, secara berturut-turut didapatkan skor rata-rata sebesar 74,75; 70,71;
71,72; 40,15. Sedangkan untuk peningkatan kemampuan generik sains pada
indikator kerangka logika taat azas skor rata-rata yang diperoleh sebesar 56,28.
Karakteristik courseware yang dikembangkan oleh Permana (2010) sebagai
berikut:
1) Courseware tidak dapat menyimpan data siswa.
2) Media visualisasi hidrokarbon menggunakan metode CAT (Computer
Assisted Teaching) sehingga guru memegang kendali dalam pembelajaran.
6
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk siswa berinteraksi dengan guru ataupun dengan siswa
lainnya.
3) Format courseware berupa tutorial, siswa mengikuti langkah-langkah yang
telah disusun dalam courseware.
Gambar 1.1. Format courseware
4) Pendekatan pembelajaran dalam courseware berupa pendekatan konsep dan
inkuiri, karena sebelum siswa belajar suatu konsep siswa akan diberikan
pertanyaan pengarah terlebih dahulu.
7
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Siswa diberikan kesempatan untuk merespon dan feedback yang diberikan
oleh courseware cukup cepat
Gambar 1.3. Feedback dari courseware
6) Tidak semua pertanyaan pada menu latihan dapat dikerjakan siswa langsung
dalam courseware
Gambar 1.4. Pertanyaan pada menu latihan
Berdasarkan karakteristik tersebut, courseware yang sudah dihasilkan oleh
Permana (2010) memiliki beberapa kelemahan, yaitu: 1) courseware tidak dapat
menyimpan data siswa, 2) pertanyaan pengarah yang terdapat dalam courseware
kurang dapat mengarahkan siswa dalam menemukan suatu konsep, 3) kemampuan
8
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menu materi dan pada saat siswa belajar suatu konsep, courseware sudah
menampilkan pengertian dan informasi-informasi yang berhubungan dengan
konsep tersebut, 4) pada menu latihan, tidak setiap pertanyaan bisa dijawab oleh
siswa langsung dalam courseware.
Kelemahan-kelemahan dari pemanfaatan courseware yang sudah
dihasilkan dapat diatasi melalui pengembangan courseware digital learning.
Digital learning merupakan suatu terobosan baru dalam teknologi pembelajaran
yang diterapkan kepada siswa untuk belajar secara digital melalui pemanfaatan
teknologi, baik software maupun hardware, online maupun offline yang dikemas
secara menarik dan interaktif (Sugema, 2010). Semua materi pelajaran yang
dibutuhkan oleh guru sebagai bahan ajar yang lebih komprehensif dalam
pembelajaran dapat diintegrasikan dalam suatu software, baik yang berbentuk
teks, gambar, animasi dan video.
Pemanfaatan digital learning ini menjadikan siswa lebih mandiri dalam
mendalami materi bahan ajar, karena siswa dapat belajar kapan saja dan di mana
saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Digital learning juga dapat
menyatukan semua kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan secara
konvensional ke dalam bentuk digital. Digital learning dapat mencantumkan
beberapa bahan ajar sebagai referensi yang dapat mempermudah siswa dalam
memahami pelajaran, seperti e-book, teori, video tutorial, soal latihan, simulasi
percobaan, dan juga bisa berupa konsultasi bahkan fitur pencerahan atau motivasi
9
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Walaupun semua materi sudah terintegrasi dalam sistem pembelajaran
digital, tidak berarti bahwa guru tidak perlu melakukan apapun dan hanya
menyodorkan soal-soal ujian kepada siswa. Akan tetapi peran seorang guru harus
tetap dikembalikan pada fungsi yang sesungguhnya, yaitu sebagai pendidik.
Selain mengajarkan materi pelajaran untuk mencapai target-target kurikulum yang
telah ditetapkan, peran seorang guru juga lebih ditekankan kepada pemahaman
makna, pendalaman materi, dan pembelajaran di dalam kehidupan nyata.
Dengan pemanfaatan digital learning, siswa memiliki kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar yang dimilikinya, khususnya
kemampuan dalam sains karena courseware yang terdapat dalam digital learning
dilengkapi dengan sejumlah konten dan latihan-latihan yang dapat melatih siswa
dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Kemampuan dasar dalam sains ini
lebih dikenal sebagai kemampuan generik sains (Science Generic Skills). Istilah
ini juga berkembang di Amerika Serikat, seperti yang diungkap NRC (2008),
bahwa kebutuhan keterampilan di masa depan adalah berbagai keterampilan
generik. Menurut Brotosiswoyo (2001) kemampuan generik sains dalam
pembelajaran IPA dapat dikategorikan menjadi sembilan indikator yaitu: (1)
pengamatan langsung; (2) pengamatan tak langsung; (3) kesadaran tentang skala
besaran; (4) bahasa simbolik; (5) kerangka logika taat-asas; (6) inferensi logika;
(7) hukum sebab akibat; (8) pemodelan matematika; (9) membangun konsep.
Berdasarkan paparan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
10
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penguasaan konsep dan kemampuan generik sains siswa pada pembelajaran
hidrokarbon.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengembangan courseware digital learning
dalam meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan generik sains siswa
pada topik hidrokarbon?”
Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut diuraikan dalam
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik courseware digital learning pada pembelajaran
hidrokarbon yang dikembangkan?
2. Bagaimana pengaruh pemanfaatan courseware digital learning pada
pembelajaran hidrokarbon terhadap penguasaan konsep siswa?
3. Bagaimana pengaruh pemanfaatan courseware digital learning pada
pembelajaran hidrokarbon terhadap kemampuan generik sains siswa?
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah, maka permasalahan
dibatasi sebagai berikut:
1. Level kognitif konsep yang dikembangkan melalui courseware digital
learning pada pembelajaran hidrokarbon adalah mengingat, memahami dan
11
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Indikator kemampuan generik yang dikembangkan melalui courseware
digital learning pada pembelajaran hidrokarbon adalah bahasa simbolik,
inferensi logika dan kerangka logika taat azas.
3. Topik hidrokarbon yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah struktur
senyawa, tata nama dan keisomeran.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Menghasilkan courseware digital learning yang dapat digunakan untuk
mengembangkan penguasaan konsep dan kemampuan generik sains siswa
pada pembelajaran hidrokarbon.
2. Memperoleh informasi tentang pengaruh pemanfaatan courseware digital
learning pada pembelajaran hidrokarbon terhadap peningkatan penguasaan
konsep siswa.
3. Memperoleh informasi tentang pengaruh pemanfaatan courseware digital
learning pada pembelajaran hidrokarbon terhadap peningkatan kemampuan
12
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan suatu perangkat pembelajaran dalam bentuk courseware digital
learning yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penunjang pembelajaran
kimia di sekolah menengah atas.
2. Memberikan informasi bagi guru kimia mengenai penguasaan konsep dan
kemampuan generik sains pada topik hidrokarbon yang dapat dikembangkan
melalui pemanfaatan courseware digital learning.
3. Memberikan motivasi dan menciptakan suasana belajar yang berkonsep
student active learning kepada siswa, agar mereka dapat membangun suatu
konsep kimia dalam dirinya sendiri melalui kegiatan belajar mandiri dan
bermakna melalui pemanfaatan courseware digital learning.
F. Penjelasan Istilah
1. Digital learning merupakan suatu terobosan baru dalam teknologi
pembelajaran yang diterapkan kepada siswa untuk belajar secara digital
melalui pemanfaatan teknologi, baik software maupun hardware, online
maupun offline yang dikemas secara menarik dan interaktif (Sugema, 2010).
2. Courseware atau perangkat ajar pada dasarnya merupakan perangkat lunak,
yang membedakannya adalah perangkat ajar memiliki aturan khusus untuk
13
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penguasaan konsep siswa adalah kemampuan siswa memahami suatu
permasalahan baik konsep secara teori maupun penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari (Dahar, 1989).
4. Kemampuan generik sains adalah kemampuan dasar yang dapat ditumbuhkan
ketika peserta didik menjalani proses belajar, yang bermanfaat sebagai bekal
meniti karier dalam bidang yang lebih luas. Kemampuan-kemampuan yang
dapat dikembangkan melalui pembelajaran dan praktikum kimia mencakup:
pengamatan langsung, pengamatan tak langsung, kesadaran tentang skala
besaran, bahasa simbolik, kerangka logika taat asas, inferensi logika, hukum
sebab akibat, pemodelan matematika dan membangun konsep (Brotosiswoyo
et al, 2001).
5. Peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan generik sains siswa dalam
30
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain dan Metode Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini
menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen
digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan generik sains dan
penguasaan konsep siswa yang mengalami pembelajaran menggunakan
courseware digital learning pada konsep hidrokarbon. Penelitian ini dilaksanakan
pada satu kelas eksperimen, yang diawali dengan memberikan tes awal untuk
mengidentifikasi kemampuan awal siswa. Kemudian dilaksanakan pembelajaran
menggunakan courseware digital learning. Setelah pembelajaran selesai,
dilakukan tes akhir untuk mengidentifikasi peningkatan kemampuan generik sains
dan penguasaan konsep siswa.
Tabel 3.1 Desain penelitian one-group pretest-posttest
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
KE O X O
Keterangan:
KE : Kelompok eksperimen
31
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Subjek penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X semester dua yang sedang
mempelajari topik hidrokarbon di salah satu SMA negeri di Bandung yang
menempati classter tiga sebanyak 31 orang. Alasan pemilihan sekolah adalah, 1)
sekolah tersebut untuk mata pelajaran kimia belum pernah menggunakan
courseware sebagai media pembelajaran, 2) untuk konsep hidrokarbon biasanya
siswa diminta untuk merangkum, 3) untuk sub pokok bahasan isomer, guru hanya
memberikan pengetahuan tentang isomer rangka dan isomer posisi saja
C. Prosedur Penelitian
Berdasarkan desain penelitian maka dilakukan langkah-langkah kegiatan
penelitian sebagai berikut:
1. Tahap studi pendahuluan
Menganalisis courseware-courseware pembelajaran hidrokarbon yang
diterbitkan sebagai hasil penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia pada
rentang waktu antara tahun 2005-2010. Hasil analisis dapat dilihat pada
Lampiran A.
2. Tahap analisis konsep hidrokarbon, kemampuan generik sains dan
penguasaan konsep siswa yang dapat dikembangkan melalui courseware
pembelajaran.
3. Tahap perancangan courseware dan instrumen penelitian
a) Menulis story board.
b) Menilai kelayakan story board oleh satu orang dosen pakar media dan satu
32
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c) Merevisi story board.
d) Menilai kembali kelayakan story board oleh satu orang dosen pakar media
dan satu orang dosen pakar pendidikan.
e) Membuat courseware digital learning.
f) Menyusun instrumen.
g) menjudgement dan menguji coba instrumen.
h) merevisi instrumen.
4. Tahap pengembangan courseware digital learning
a) Menilai kelayakan courseware oleh satu orang dosen pakar media dan satu
orang dosen pakar pendidikan.
b) Merevisi courseware.
c) Menilai kembali kelayakan courseware oleh satu orang dosen pakar media
dan satu orang dosen pakar pendidikan.
d) Merevisi courseware.
5. Tahap penerapan couseware digital learning pada subjek penelitian
a) Tes awal.
b) Pembelajaran dengan menggunakan courseware digital learning.
c) Tes akhir.
6. Tahap analisis data.
7. Tahap pembuatan kesimpulan.
33
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Penelitian
Studi pendahuluan analisis karakteristik
courseware-courseware hidrokarbon pada skripsi
dan tesis antara tahun 2005-2010
Pembuatan courseware digital learning
Analisis konsep hidrokarbon, kemampuan generik sains dan penguasaan konsep siswa
Analisis data
Kesimpulan
Merancang storyboard Pembuatan instrument penelitian (soal tes tertulis dan angket)
Judgement
Pretest
Pembelajaran menggunakan
courseware digital learning
Postest
Menilai kelayakan storyboard oleh dosen pakar media dan pendidikan
Menilai kelayakan courseware oleh dosen pakar media dan pendidikan
Uji coba instrumen
34
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen penelitian
Analisis data dilakukan berdasarkan jenis data yang diperoleh melalui instrumen
yang telah disiapkan
1. Jenis Instrumen
a) Tes Tertulis
Terdapat dua set tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama
tes tertulis untuk mengukur penguasaan konsep siswa berupa tes pilihan ganda.
Kedua tes tertulis untuk mengukur keterampilan generik sains berupa tes uraian.
b) Angket
Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari siswa dan guru.
Angket yang diberikan kepada siswa berisi tentang tanggapan siswa terhadap
pelajaran kimia, bahan ajar dan pembelajaran dengan menggunakan courseware
digital learning serta tanggapan siswa terhadap courseware itu sendiri. Sedangkan
angket untuk guru berisi tentang tanggapan guru terhadap penggunaan courseware
digital learning seperti ketercakupan materi, kemudahan navigasi, kejelasan
konten, tampilan, dan keinteraktifan courseware dengan siswa.
2. Analisis Instrumen
a) Validitas setiap item soal
Menurut Arikunto (2002), yang dimaksud dengan validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat keshahihan suatu alat ukur. Jika instrumen
dikatakan valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
valid, sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
35
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Validitas untuk masing-masing item soal tes dihitung dengan
menggunakan rumus korelasi product moment.
∑ ∑ ∑
Selanjutnya nilai rxy yang dihitung dibandingkan terhadap nilai r tabel. Pengujian
dilakukan pada batas signifikasi 0,05. Jika nilai rxy yang dihitung lebih besar
dibandingkan dengan r tabel maka instrumen tersebut valid, akan tetapi apabila
nilai rxy yang dihitung lebih kecil dibandingkan dengan r tabel maka instrumen
tersebut tidak valid. Jika instrumen yang diujikan valid, maka koefisen
korelasinya dapat diinterpretasikan. Interpretasi untuk besarnya koefisien korelasi
dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kategori Validitas Butir Soal
Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan
36
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Firman, 2007). Jika alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi maka pengukuran
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan alat ukur itu terhadap subjek yang
sama dalam kondisi yang sama akan menghasilkan informasi yang sama atau
mendekati sama.
Reliabilitas soal dalam penelitian ini dihitung berdasarkan formula
Kuder-Richardson nomor 20 berikut ini:
sebagai acuan untuk menginterpretasikan nilai koefisien reliabilitas tes digunakan
Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tafsiran Nilai Reliabilitas Tes
Nilai Reliabilitas (r11) Kriteria Reliabilitas 0,90 – 1,00
Uji tingkat kemudahan soal dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal
tergolong sukar, sedang atau mudah. Uji tingkat kemudahan menggunakan
persamaan
JS B
37
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi untuk tingkat kemudahan dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategori tingkat kemudahan
Daya pembeda soal (D) adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Sebelum menghitung daya pembeda, siswa terlebih dahulu
dikelompokkan menjadi siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah.
Pengelompokkan ini dilakukan dengan cara mengurutkan siswa dengan skor
tertinggi sampai skor terendah kemudian diambil 27% untuk masing-masing
kelompok. Penentuan daya pembeda tersebut, menggunakan rumus:
(Firman, 2007)
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
38
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria daya pembeda
Batasan Kategori
1. Instrumen Penguasaan Konsep dan Kemampuan Generik Sains Siswa
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan generik sains dan penguasaan
konsep siswa yang dikembangkan melalui courseware digital learning dihitung
berdasarkan skor gain yang dinormalisasi dengan menggunakan rumus
pretest
Kriteria tingkat Gain dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kategori tingkat Gain
Analisis data, selanjutnya dilanjutkan dengan beberapa pengujian statistik yaitu:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian dilakukan pada taraf signifikasi (α) 0,05.
Apabila diperoleh nilai Sighitung lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal. Sedangkan apabila nilai Sighitung lebih kecil dari 0,05 maka
data tersebut tidak berdistribusi normal.
Batasan Kategori
g > 0,7 tinggi
0,3 ≤ g ≥ 0,7 sedang
39
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Untuk menguji tingkat signifikasi perbedaan rerata penguasaan konsep dan
keterampilan generik sains dilakukan dengan uji statistik parametrik (uji t dua
ekor dengan α = 0,025) untuk sebaran data normal. Sedangkan untuk sebaran data
yang tidak berdistribusi normal menggunakan uji statistik non parametrik (uji
Wilcoxon).
2. Angket
Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kualitatif
dikonversi menjadi skala kuantitatif. Untuk pernyataan yang bersifat positif
kategori SS (sangat setuju) diberi skor 5, kategori (S) setuju diberi skor 4, kategori
(R) ragu-ragu diberi skor 3, kategori (TS) tidak setuju diberi skor 2, dan kategori
STS (sangat tidak setuju) diberi skor 1.
Angket tanggapan siswa dan guru dipersentasekan dengan menggunakan rumus:
Persentase = 10000
persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti pada
40
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
77
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan
courseware digital learning untuk meningkatkan penguasaan konsep dan
kemampuan generik sains siswa SMA pada topik hidrokarbon dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik courseware digital learning yang dikembangkan adalah
courseware: a) memiliki format berupa tutorial, drill and practice, b) mudah
digunakan oleh siswa, c) dapat menyimpan data siswa, d) dapat digunakan
secara mandiri oleh siswa, terlepas dari ada yang mengajar atau tidak, e) dapat
memberikan respon terhadap apa yang dikerjakan oleh siswa, f) memiliki
kemampuan untuk mengulang materi, g) dirancang dengan menggunakan
model pembelajaran inquiry, h) estetika bagus karena huruf terbaca, perpaduan
warna yang cocok dan courseware tidak didominasi oleh teks, i) pada setiap
konten materi dan konten latihan dilengkapi dengan password, j) siswa dapat
merangkai senyawa hidrokarbon secara langsung dalam courseware.
2. Pemanfaatan courseware digital learning berpengaruh terhadap peningkatan
penguasaan konsep siswa. Ini dapat diketahui dari rata-rata N-Gain penguasaan
konsep siswa yaitu sebesar 0,47 (kriteria sedang), N-Gain paling tinggi dimiliki
78
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep yang memiliki N-Gain paling tinggi adalah alkuna sebesar 0,60
(kriteria sedang).
3. Pemanfaatan courseware digital learning berpengaruh terhadap peningkatan
kemampuan generik sains siswa. Ini dapat diketahui dari rata-rata N-Gain
kemampuan generik sains sebesar 0,57 (kriteria sedang) dan N-Gain paling
tinggi dimiliki oleh kemampuan inferensi logika yaitu sebesar 0,74 (kriteria
tinggi).
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengembangan
courseware digital learning untuk meningkatkan penguasaan konsep dan
kemampuan generik sains siswa SMA pada topik hidrokarbon peneliti
menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlunya dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk courseware digital
learning ini dengan mengakomodasi beberapa masukan yang diberikan oleh
para responden saat mengisi angket dan wawancara seperti: a) perlunya
mengurangi kegiatan merangkai senyawa hidrokarbon pada label konsep
alkana, alkena dan alkuna; b) dalam memberikan pengertian untuk label
konsep isomer, isomer rangka, isomer posisi dan isomer fungsi lebih baik
dalam bentuk pilihan berganda bukan uraian agar siswa lebih praktis dalam
menjawab.
2. Perlunya dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk courseware digital
79
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu: a) pada saat mulai menjalankan courseware, sistem memerlukan
beberapa detik untuk memunculkan kolom password dan mengijinkan siswa
untuk memulai pembelajaran, b) pada setiap pertanyaan yang muncul di
courseware selalu dibarengi oleh kalimat cek jawaban. Kalimat ini sudah
muncul sebelum siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut, c) redaksi
bahasa tulis yang digunakan masih memerlukan perhatian lebih lanjut agar
80
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W. dan David, K.R. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Jakarta: Pustaka Pelajar
Ariani, N. dan Haryanto, D. (2010). Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta: PT Prestasi Pustaka
Arifin, M. et. al. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. dan Jabar, C.S.A. (2008). Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Astir, I. D. (2007). Pemahaman Konsep Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Alkana, Alkena Dan Alkuna Menggunakan Software Pembelajaran. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan
Bolton, et. al. (2008). SimChemistry Is An Active Learning Tool In Chemical Education. Chemistry Education Research and Practice. 9 (2). 277-284
Brotosiswoyo, B.S. (2001). Hakikat Pembelajaran Fisika di Perguruan Tinggi. Jakarta: Proyek Pengembangan Universitas Terbuka Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional
Depdiknas. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kimia SMA dan MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga
Firman, H. (2007). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti
81
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jose, T. J. dan Williamson, V. M. (2007). Molecular Visualization in Chemistry Education: The Role of Multidisciplinary Collaboration. Chemistry Education Research and Practice. Vol. 6. pp. 136-149
Karyadinata. (2006). Aplikasi Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematika Tingkat Tinggi Siswa SMA. Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan
Kean. dan Middlecamp. (1985). Panduan Belajar IPA Dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Kemp, J.E. and Dayton, D.K. (1985). Planning and Producing Instructional Media (5th ed). New York: Harper and Row Publisher
Liliasari. (2005). Membangun Keterampilan Berpikir Manusia Indonesia melalui Pendidikan Fisika. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Dalam Ilmu Pendidikan IPA. Universitas Pendidikan Indonesia
Miarso, Y. (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom-DIKNAS dan Kencana
National Research Council. (2008). “Research on Future Skill Demands: A Workshop Summary”.Margaret Hilton, Rapporteur. Center for Education, Division of Behavioral and Social Sciences and Education. Washington, DC: The National Academies Press
Permana, I. (2010). Visualisasi Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMK pada Konsep Hidrokarbon. Tesis UPI. Tidak diterbitkan
Sadiman, A. et. al. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada
Setiadhy, H. (2006). Peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA pada materi alkana dengan software pembelajaran multimedia interaktif. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan
Sopandi, et. al. (2007). Model Pembelajaran Thingking A Loud Pair Problem Solving (TAPPS) Pada Topik Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA 1 (1). 21-30
82
Ita Inayah, 2013
Pengembangan Courseware Digital Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Generik Sains Siswa SMA Pada Pembelajaran Hidrokarbon
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugema. (2010). Digital Learning System.[Online]. Tersedia: www.sonysugemacollege.com/Sony-Sugema-Digital-Learning-System/ [22Februari 2010]
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI
Tasker, R. and Dalton, R. (2006). Research Into Practice: Visualization Of The Molecular World Using Animations. Chemistry Education Research and Practice. 7 (2). 141-159
Venkataraman. B. (2009). Visualization and Interactivity in The Teaching of Chemistry to Science and Non-Science Students. Chemistry Education Research and Practice. Vol. 10. pp. 62-69
Winarno. (2007). Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Bandung: Genius Prima Media