DAFTARISI
Kata pengantar
VIvia
Daftar isi
x
Daftar Gambar
xi Daftar Tabel
xn
Daftar Lampiran
xni Intisari
XIV Abstract
BAB I PENDAHULUAN
A Later Belakang Masalah
B Rumusan Masalah ..2C. Tujuan Penelittan 2 D. Manfaat Penelittan 2
BAB II STUDIPUSTAKA
A. TinjauanPustaka
1 Sediaan Lepas Lambat 3
2. Floating System 6
g
3. Monografi Bahan
. , . 12
4. Disolusi
„, . 14
B. Landasan Teon C. Hipotesis 14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Bahan dan Alat
15 1. Bahan
15 2. Alat
B. Formula Tablet Lepas Lambat Propranolol HC1 15
C. Cara Penelitian
1. Sistematika Penelitian
.... 17 2. Cara Penelitian
D. Analisis Hasil
^ 21
1 Pendekatan Teontis
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Formula teblet lepas lambatpropranolol HC1 15
Tabel II. Hasil uji waktu alir granul 22
Tabel III. Uji keseragaman bobot teblet 23
Tabel IV Uji kekerasan tablet 24
Tabel V. Hasil pengamaten secara visual ujifloating teblet lepas lambat
propranolol HC1 dari masing-masing formula 25
Tabel VI. Kadar zat aktifteblet lepas lambat propranolol HC1 dengan
matriks Methocel K15M 27
Tabel VII. Date jumlah Methocel K15M yang ditembahkan dan kecepatan
disolusi propranolol HC1 33
"Tabel VIII. Data uji Scheffe kecepatan pelepasan obat (mg) sebagai fungsi waktu
dari sediaan denganteraf kepercayaan 95% 34
Tabel DC. DateujiScheffe DE300 (%) teblet lepas lambat propranolol HCL
dengan teraf kepercayaan 95% 36
XI
(1) Hidrodynamic balance system, dapat dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan yang dapat mengapung (buoyant materials) sehingga akan memudahkan sediaan mengapung.
(2) Effervescent system, dapat dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan pembentuk gas seperti: karbonat. Bahan-bahan ini akan bereaksi dengan asam lambung dan akan terbentuk gas CO2, sehingga proses pengapungan akan lebih cepat.
(3) Raft system, dapat dilakukan dengan menambahkan gel alginat yang mengandung komponen karbonat. Senyawa ini akan menggelembung dan membentuk gel ketika kontak dengan asam lambung, sehingga akan mempermudah proses pengapungan (floating).
(4) Bioadhesive atau mucoadhesfve system, dapat dilakukan dengan menambahkan bio/mucoadhesive agent yang dapat melekat pada dinding
lambung sehingga akan memperlama waktu pengosongan lambung.
Adapun mekanisme terjadinya^oar/wg adalah sebagai berikut:
Mh{ >pMi
t'ftSSJSf' iw
^JH
of 6T ^ a
9 |^M •
(0|ltlM»4 IW-
6f m tank Arid
Gambar 2. Mekanismefloating system (Garg and Sharma, 2003).
Pada sistem floating ini, obat akan mengapung (floating) karena densitas bulk yang lebih kecil dibandingkan dengan cairan saluran cerna sehingga sediaan akan mengapung. Akibatnya, kecepatan pengosongan lambungnya akan semakin lambat sehingga pelepasan obataya juga diperlambat (Garg and Sharma, 2003).
Beberapa matriks dapat mengembang (swelling) dan mengapung (floating).
10
viskosites tinggi (K100M). Shoufeng et ai, (2003) memberikan hasil penggunaan HPMC dengan viskosites yang lebih rendah (K100LV) lebih baik dalam meningkatkan kemampuan mengembang dibandingkan dengan HPMC viskosites tinggi (K4M).
c. Laktosa
Laktosa atau monohidrat 0-P-D-galaktopiranosil-(l—*4)-a-D-glukopiranosa merupakan gula yang diperoleh dari susu dalam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat (Anonim, 1995) yang memiliki struktur kimia sebagai berikut
MOOI-li M O O H
O H '
._ I - Q
Gambar 5. Struktur laktosa (Anonim, 2001)
Laktosa (C12H22O11.H2O) BM 360,3 merupakan serbuk kristal berwama putih yang sifataya perlahan-lahan larut dalam air dan praktis tidak larut dalam
alkohol (Anonim, 2001). Laktosa tak tercampurkan dengan obat-obat golongan amina (seperti : amfetamin dan asam amino) karena dapat menghasilkan produk
yang berwama coklat (browning reaction). Reaksi ini dapat dikatelisis oleh lubrikan yang bersifat basa (Anonim, 2000).d. Polivinilpirolidon (PVP)
Polvinilpirohdon atau Povidone adalah hasil polimerisasi l-vinilpirolid-2-on. Dalam berbagai bentuk polimer, bobot molekul berkisar antera 10.000 hingga 700.000,
yang memiliki rumus struktur sebagai berikut:
/ CHCH2 1.
I \
\ 1
Gambar 6. Struktur PVP (Anonim, 1979)
Pohvinilpirolidon merupakan serbuk putih atau putih kekuningan : berbau
lemah atau tidak berbau, higroskopis. PVP mudah larut dalam air, dalam etanol
95% P dan dalam kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P.29
Dari hasil analisis regresi kurva baku, dapat diperoleh persamaan Y=0,019x
+0,039 dengan r =0,996, dimana Yadalah serapan baku propranolol HCl pada panjang gelombang 289 nm dan x adalah kadar laruten baku propranolol HCl serta r
adalah koefisien korelasi. Harga koefisien korelasi dari persamaan kurva baku jika dfoandingkan dengan rtabel untuk N=7, teraf kepercayaan 95% yaitu 0,714. Maka harga rdari persamaan garis tersebut lebih besar dari harga rtabel, dengan demikian persamaan kurva baku adalah linear. Persamaan ini digunakan untuk menentukan
kadar propranolol HCl terdisolusi.
c. Uji Disolusi
Uji disolusi dilakukan untuk mengetehui profil pelepasan tablet lepas lambat propranolol HCl dengan matriks Methocel K15M. Uji disolusi ini, dilakukan selama 5jam dengan menggunakan beker gelas modifikasi dan stirer yang berisi medium disolusi HCl pH 3,0 sebanyak 100,0 ml dengan suhu 37°C ±2°C. Kecepatan putar stirer diatur 50 rpm dengan tujuan supaya tidak menghasilkan aliran yang turbulen.
Menurut Gohel et ai, ( 2003), uji disolusi tipe stirer ini merupakan metode untuk uji disolusi yang paling relevan untuk sediaan floating dibandingkan dengan
metode lainnya.
Analisis profil disolusi tablet lepas lambat propranolol HCl dengan matriks Methocel K15M dapat dilihat melalui harga kecepatan disolusi sampai menit ke-
300.
(1) Kecepatan disolusi dan kinetika orde reaksi
Kecepatan disolusi dari tablet lepas lambat propranolol HCl dapat diketahui dengan membuat kurva hubungan antara jumlah (mg) propranolol HCl terdisolusi sebagai fungsi waktu dan akar waktu. Hasilnya digunakan untuk menentukan pola pelepasan obat. Jika pola pelepasan obat sebagai fungsi waktu maupun akar waktu linear, maka pelepasan obat mengikuti kinetika orde reaksi nol. Kecepatan propranolol HCl terdisolusi sebagai fungsi wakta dapat dilihat pada gambar 13
berikut:
45
Lampiran 6. Hasil penetapan serapan maksimum propranolol HCl dalam
Metanol.
Report C : 1528:14.04/27/2006
200
Sampla:
Filename:
Run Data:
Opaiator:
CUIIHIMIlt.
Inatrument
Propranolol HCl
Lamda Ma»a ftopranotol Pelaiut Metanol Floating.UDS 15:22:07.04/27/2008
Haftanto Lamda Maxa
Serial Number ROM Version:
Instrument Pai ametoi a Measurement Type.
Data Mode:
Starting Wavelength:
Ending Wavelength:
Scan Speed:
U-2800 Spectrophotometer 1
2501 11
Wavelength Scan Aba
300.0 nm 200.0 nm 400nmrmtn 0.5 nm
SHtvVwS: 1,50 nm
Lamp change mode: Auto
Auto change wavelength: 340.0 nm
BaaeDrMCorrection: IhatM
Reaponae: Medium
Path Length: !£° ™L,
(Aba valuea are outreeled to 10 mm path length)
_680Yfr
~lWTF JoFjsT
96I'9e~zizHz
~psTzz~£S6£sT
80£oi _8£^8_
isn]osipli|-% _^0£9C_ _98£ts_ Jf£6F
98r£fr~9~eF?F _£aT8JL
609'Zl_9l£8_ isjfiiojf
«ros lsVu
980jH ZZV£]_
98VU98T688frYj£OV
J6S>60£^ R6j0_
OOO'O_89T££ i9T6£
LZL'tt^ooo^r LrtSZ_ _fr89J8Z
£9Z'6Zj?9£to_9iTzj_
fr89Tt189J6 _9I8>
[inOOI/SniTTrFTF
^e9^6T89TZ8T "ootTosT frZ?6?r
ZW?9$ZTZFgf ~m*£dz
ssTm£fr8'968?F88~
"KJwiiignacx
P"OOOI/Sm
89££e
_£9T6£l£L^£ _000^8£
^6'sefr89*8£E9T633£9>e89^61
K9Yl[in
OOOI/Sm
!_l^o__ TUS TIjttZTl TZj>^ 4—^SlI IZZ^f •C3iS~ LZSl rznnn E3l t55EZ rzosr TZ.JO£T~ C30I LZHSEZ" —12H —^i£°__. zzj^c
seTo—iL_ zzuiTn ZI3lI Z3Poj
n~~iisszj ZZ2IZ ^SSEZT
TJSuiqjoiqyT T^niuTJ
nU[BAl