• Tidak ada hasil yang ditemukan

IbIKK Benih Jagung Tahan Kering.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IbIKK Benih Jagung Tahan Kering."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR TAHUN

IPTEKS BAGI INOVASI DAN KREATIVITAS KAMPUS (IbIKK)

IbIKK BENIH JAGUNG TAHAN KERING

Pelaksana :

Ir. Sang Made Sarwadana, Msi/NIDN. 0027095501 IR KETUT KARTHA DINATA, MS/NIDN 0031125105

Dr. Ir. Ketut Sardiana, MSi./NIDN 0014056902

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.,MM/NIDN 0026127805 Ir. Nengah Artha, SU./NIDN 0013015401

Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun

DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, NOMOR: 312.3/UN.14.2/PKM.08.00/2015

(2)

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : IbIKK Benih Jagung Tahan Kering

Peneliti / Pelaksana

Nama Lengkap Ir. Sang Made Sarwadana, Msi

NIDN 0027095501

Jabatan Fungsional Lektor Kepala Program Studi Arsitektur Lansekap

Nomor HP 087862135834

Alamat surel (e-mail) sarwadana55@gmail.com Anggota (1)

Nama Lengkap Ir. Ketut Kartha Dinata, MS

NIDN 0031125105

Perguruan Tinggi Universitas Udayana Anggota (2)

Nama Lengkap Dr. Ir. Ketut Sardiana, MS.

NIDN 0014056902

Perguruan Tinggi Universitas Udayana Anggota (3)

Nama Lengkap DR. BUDIRAHAYU TANAMA PUTRI,SPT.,MM

NIDN 0026127805

Perguruan Tinggi Universitas Udayana Anggota (4)

Nama Lengkap Ir. Nengah Artha, SU.

NIDN 0013015401

Perguruan Tinggi Universitas Udayana

Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra

Alamat

Penanggung Jawab

Tahun Pelaksanaan Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun Biaya Tahun Berjalan 100.000.000

Biaya Keseluruhan 300.000.000

Denpasar, 30 Oktober 2015 `

Mengetahui, Ketua,

(3)
(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

DAFTAR ISI iii

RINGKASAN iv

PRAKATA iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB 1. PENDAHULUAN 1

BAB 2. TARGET DAN LUARAN 3

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 5

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 16

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI 19

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 33

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 36

DAFTAR PUSTAKA 38

LAMPIRAN 39

- Personalia Tenaga Pelaksana Beserta Kualifikasinya - HKI dan publikasi (jika disyaratkan)

(5)

RINGKASAN

Kegiatan IbIKK bertujuan di antaranya: (1) komersialisasi Ipteks kreativitas kampus sebagai sumber pembiayaan untuk pengebangan institusi; (2) memacu jiwa kewirausahaan di kalangan insan kampus, dan (3) membantu masyarakat mendapatkan benih varietas jagung tahan kering. Target luaran yang hendak dicapai di antaranya : (1) berdiri dan beroperasinya unit IbIKK dengan produk benih jagung tahan kering; (2) tersedianya sarana dan fasilitas produksi dengan kapasitas masing-masing 5 ton pada tahun perta, 10 ton tahun kedua dan 20 ton tahun ketiga; (3) memberikan kontribusi sumber pendanaan bagi pengembangan laboratorium dan institusi.

Metode pelaksanaan meliputi aspek bisnis rencana usaha kegiatan yang terdiri dari: bahan baku, produksi, proses produksi, manajemen, pemasaran, sumberdaya manusia, fasilitas, dan financial. Bahan baku diperoleh dari unit IbIKK dan melalui kemitraan dengan petani penangkar benih jagung. Produk yang dihasilkan berupa benih jagung tahan kering dengan produktivitas di atas 5 ton/ha, kapasitas produksi 5 ton pada tahun dang meningkat 100% pada tahun berikutnya. Proses produksi dimulai dari penagkaran benih, sortasi, dan packaging. Manajemen IbIKK dilakukan oleh tim yang berada di bawah Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian. Pemasaran dilakukan secara langsung, kemitraan dengan Pemda dan konsiniasi dengan kios/toko pertanian. Sumberdaya manusia yang terlibat sebanyak 1 orang ketua, tiga kepala bidang, satu tenaga administrasi, dan 2 orang tenaga kerja operasional. Fasilitas yang tersedia berupa lahan seluas 2 ha, ruang kantor dan gudang prosesing benih serta laboratorium.

(6)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Keunikan/Keunggulan Produk.

Jagung mempunyai peran strjagunggis dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang multiguna. Jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan bahan baku industri. Dari seluruh kebutuhan jagung, 50% di antaranya digunakan untuk pakan. Dalam lima tahun terakhir, kebutuhan jagung untuk bahan baku industri pakan, makanan, dan minuman meningkat 10-15% per tahun. Luas areal pertanaman jagung di Indonesia sekitar 3,35 juta ha/tahun dengan laju peningkatan 0,95% per tahun. Data Kementrian Pertanian menunjukkan bahwa sekitar 79% areal pertanaman jagung terdapat di lahan kering, 11% terdapat di lahan sawah irigasi, dan 10% di sawah tadah hujan. Produktivitas jagung di Indonesia masih sangat rendah, baru mencapai 3,47 t/ha pada tahun 2006, namun cenderung meningkat dengan laju 3,38% per tahun.

Luas lahan yang potensial ditanami tanaman jagung di Propinsi Bali adalah 600.699 ha, 85,26 persen atau 480.559 hektar dari luas lahan tersebut adalah lahan kering. Dari luas sebanyak itu, 42,10 persen (202.335 hektar) berada di Bali Utara sedangkan sisanya terdapat di Kabupjagungn Karangasem dan Kecamatan Nusa Penida Kelungkung. Lahan kering tersebut tergolong lahan kering tipe D4 dengan bulan basah 3-4 bulan dan curah hujan berkisar 1200 – 1600 mm/tahun (Suprapto dkk., 2000). Bali memproduksi jagung sebanyak 8.115 ton per tahuan, produksi ini diharapkan terus bertambah sesuai dengan meningkatnya kebutuhan pasar akan komoditas ini.

Dalam rangka memacu produksi jagung nasional dan Bali khususnya diperlukan benih varietas jagung yang tahan terhadap cekaman kekeringan, berumur pendek/genjah, potensi produksi cukup tinggi, serta pada saat panen biomasanya masih hijau (stay green) sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (sapi).

(7)

bahasa lokal Bali yang berarti “cicih = genjah, dan tombong = berwarna putih”. Varietas ini dihasilkan dari hasil seleksi dan pemuliaan jagung yang toleran kekeringan di kabupjagungn Buleleng bagian Barat.

Keunggulan dari varietas jagung ini, di antaranya: (1) Tahan terhadap cekaman kekeringan ;

(2) berumur genjah (70 hari) sehingga dapat ditanam 4 kali/ tahun; (3) potensi produksinya cukup tinggi (sekitar 5 t/ha);

(4) Buah jagung muda terasa enak dan memiliki tekstur kenyal sehingga cocok dipanen muda untuk dijadikan jagung rebus sehingga saat panen biomasanya masih hijau (stay green) sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (sapi) yang baik.

Varietas jagung “cicih tombong” merupakan varietas baru dan belum ada pihak lain yang menghasilkan varietas serupa. Oleh sebab itu, produk ini belum memiliki kompetitor di pasaran. Memperhatikan keunggulan yang dimiliki oleh varietas ini mendorong munculnya pemikiran menjadikan usaha penangkaran benih jagung tahan kekeringan sebagai Unit Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus. Produk benih ini memiliki peluang pasar yang sangat besar mengingat luas lahan kering di Indonesia cukup luas. Sebagai contoh untuk Propinsi Bali, potensi lahan untuk usaha tani jagung mencapai 480.559 hektar. Bila diasumsikan bahwa kebutuhan benih jagung per hektar rata-rata 30 kg/ha, maka benih yang diperlukan sebanyak 1.216, 77 ton per tahun. Kebutuhan ini masih jauh di bawah kebutuhan benih jagung untuk Propinsi NTB dan NTT yang memliki luas lahan kering yang sangat luas.

1.2 Spesifikasi Produk

(8)

Table 1. Spesifikasi Produk Benih Jagung Produk Unit IbIKK

Jenis Produk Spesifikasi Produk

Benih Jagung 1) varietas jagung yang tahan terhadap cekaman kekeringan; 2) berumur genjah (70 hari) sehingga dapat ditanam 4 kali/

tahun;

3) potensi produksinya cukup tinggi (sekitar 5 t/ha) dan 4) Organoleptik buah yang enak dengan tekstur kenyal cocok

dikonsumsi muda yang berpeluang dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan harga jagung pipilan.

5) Biomasa jagung masih hijau (stay green) pada saat panen. 6) mengaplikasikan teknik seleksi dan bredeeng jagung local

lahan kering

7) kapasitas produksi 5.000 – 20.000 kg per tahun 8) Harga Rp. 30.000 – 40.000,- per pohon

1.3 Kaitan Produk dengan Temuan dan HKI Perguruan Tinggi

Benih jagung varietas cicih tombong merupakan hasil seleksi dan pemuliaan yang dilakukan oleh tim peneliti dari Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Diseleksi dari jagung lokal yang tahan kering di kawasan lahan kritis Bali timur dan Bali utara bagian barat. Sehingga hak kekayaan intelektual dari varietas ini menjadi hak Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

1.4 Dampak dan Manfaat IbIKK dari Aspek Sosial Ekonomi

Beberpa dampak dan manfaat IbIKK benih jagung dari aspek sosial ekonomi, diantaranya :

(9)

Indonesia bagian timur yang berimplikasi terhadap meningkatnya produksi jagung secara nasional

(2) Umur jagung yang lebih pendek disertai produktivitas jagung yang tinggi mendorong keuntungan yang lebih besar kepada petani sehingga kesejahteraan petani jagung dapat ditingkatkan.

(10)

BAB 2. TARGET LUARAN

IbIKK yang didirikan ini memiliki beberapa target luaran sesuai dengan komponen rencan usaha yang dapat diringkas sperti Tabel 2 :

Tabel 2. Target Luaran Tahunan, Tahapan Rencana Usaha, Penerapan Ipteks dan Keterukuran Program

Pendirian usaha dan fasilitas Penunjang

Ipteks

-Sarana penunjang produksi aplikasi teknik seleksi dan breeding

- Sistem informasi calon konsumen Bahan Baku Stok benih hasil riset tim PS

Agroekoteknologi

Produksi 5.000 kg per tahun

Proses Produksi dan pemasaran dilakukan sendiri oleh unit IbIKK

Manajemen. - Tersedia SOP produksi - Pembukuan production - Sistem akutansi

- Pola manajemen di bawah PS Agroekoteknologi

Pemasaran 1) Kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupjagungn/Kota

2) Langsung

SDM - Satu orang manajer lapangan

- 2 karyawan tetap

(11)

Finansial - Invenstasi 60 juta - Profit 20 juta

- Kontribusi keuntungan bagi pengembangan institusi 10%

II Target:

Peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran

Ipteks:

1. Teknik breeding dan penyimpanan benih

Peningkatan da perbaikan sistem pengadaan Bahan Baku

- Sendiri

- Kemitraan dengan petani penangkar binaan IbIKK

Meningkatkan produksi dan pelanggan sebanyak 50%

10.000 kg per tahun

Perbaikan proses produksi Produksi dan pemasaran dilakukan secara mandiri dan kemitraan dengan petani penangkar benih

- Kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupjagungn/Kota

- Langsung melalui outlet IbIKK

- Konsinyiasi dengan toko/kios pertanian - Terbuatnya website untuk pemasaran

online

Peningkatan Fasilitas - Lahan 4 ha (kerjasama petani binaan) - 1 unit traktor

(12)

- 1 unit gerai pemasaran

finansial - Invenstasi 60 juta

- Profit 40 juta

- Kontribusi keuntungan bagi pengembangan institusi 10%

III Target:

Pengembangan Usaha

Ipteks:

-Peningkatan kemahiran SDM

-Perbaikan proses produksi (updating aplikasi teknologi)

Peningkatan da perbaikan sistem pengadaan Bahan Baku

- Sendiri

- Kemitraan dengan petani penangkar binaan IbIKK (2 kelompok)

Meningkatkan produksi dan pelanggan sebanyak 50%

20.000 kg per tahun

Perbaikan proses produksi Produksi dan pemasaran dilakukan secara mandiri dan kemitraan dengan petani penangkar benih (2 klp)

- Kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupjagungn/Kota

- Langsung melalui outlet IbIKK

- Konsinyiasi dengan toko/kios pertanian - Terbuatnya website untuk pemasaran

online

(13)

- 1 unit traktor

- 1 unit gudang berukuran 6m x 4 m

- 1 unit gerai pemasaran berukuran 3m x 4m - 1 unit mobil pengangkut benih untuk

pelayanan konsumen

Finansial - Investasi 60 juta

- Profit 40 juta

(14)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan meliputi aspek bisnis rencana usaha kegiatan, yang dijabarkan sebagai berikut:

3.1. Bahan Baku

Bahan baku dalam usaha ini berupa benih jagung sumber, bahan baku ini dihasilkan sendiri oleh unit IbIKK sehingga mutunya dapat terjaga. Benih Jagung diperoleh dari kebun koleksi PS Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Untuk memenuhi kebutuhn pasar yang semakin meningkat kebutuhan bahan baku diperoleh melalui kemitraan dengan petani penangkar benih jagung binaan IbIKK. 3.2. Produksi

Produk yang dihasilkan pada unit IbIKK ini adalah benih jagung tahan cekaman kekeringan. Kapasitas produksi pada tahun pertama yaitu sebanyak 5.000 kg, dan produksi ini akan meningkat menjadi 10.000 kg pada tahun kedua, dan 20.000 kg pada tahun ketiga.

Untuk mendukung sasaran produksi tersebut pada saat ini unit IbIKK telah mengelola beberapa fasilitas, dan fasilitas tersebut akan terus ditingkat sesuai dengan perkembangan usaha seperti tercantum pada Tabel 3.

Table 3. Ketersediaan dan rencana pengadaan fasilitas dan investasi IbIKK selama tiga tahun

No Awal Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1 Lahan 2 ha Lahan 2 ha Lahan 4 ha Lahan 6 ha

2 kantor Rehabilitasi

(15)

pemasaran

Proses produksi benih jagung dimulai dari penanaman sumber benih di lapangan, pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penanggulangan hama dan penyakit, serta panen. Penanganan pasca panen merupakan bagian penting dari proses produksi benih jagung, pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Seleksi tongkol (tongkol yang sesuai kriteria diproses lebih lanjut). 2) Penjemuran tongkol sampai kadar air biji mencapai 16%,

3) dipipil dengan mesin pemipil benih

4) sortasi biji dengan menggunakan saringan/ayakan Ø 7 mm 5) Uji daya kecambah benih

6) dikemas dalam wadah kemasan plastic diberi label (nama varietas, tanggal panen, kadar air benih, waktu dikemas, daya kecambah)

7) disimpan dalam gudang atau ruang berAC (agar benih dapat bertahan lama).

(16)

Gambar 1. Layout Lahan dan fasilitas Penunjang unit IbIKK

Kualitas produk menjadi aspek yang sangat penting dalam usaha benih jagung. Ada tiga kriteria mutu benih yaitu : (a) kualitas genetik, yaitu kualitas benih yang ditentukan berdasarkan identitas genetik yang telah ditetapkanoleh pemulia; (b) kualitas fisiologi, yaitu kualitas benih yang ditentukan oleh daya berkecambah/daya tumbuh dan ketahanan simpan benih; (c) kualitas fisik, ditentukan oleh tingkat kebersihan, keseragaman biji baik dari segi ukuran ataupun bobot, adanya kontaminasi dari benih tanamanlain atau biji gulma serta tingkat kadar air. Untuk menjaga agar benih yang dipasarkan maka pada unit IbKK dilengkapi dengan bidang yang khusus menangani pengontrolanproduk agar kualitas benih yang diproduksi selalu memenuhi standar kriteria yang berlaku.

A

B

C

A

KETERANGAN

(17)

1.4 Manajemen

IbIKK Benih Jagung pengelolaannya akan berada di bawah Fakultas Pertanian Universitas Udayana dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, tata hubungan menyangkut hak dan kewajiban dari dua institusi yang berada di Universitas Udayana akan diatur secara formal sesuai aturan yang berlaku. Hal ini berhubungan dengan kontribusi dari masing-masing lembaga bersangkutan dalam usaha IbIKK dan kewajiban unit IbIKK terhadap kedua lembaga tersebut. Pihak Fakultas Pertanian akan menyediakan lahan dan laboratorium untuk menunjang oprasional uni IbIKK ini. Sementara LPPM berkontribusi dalam membantu kontribusi pembiayaan sesuai dengan mekanisme penggaran bagi unit usaha didalam kampus. Sebagai unit usaha di bawah fakultas, kewajiban akan dipenuhi dalam kaitannya dengan NPWP, jaminan karyawan terkait dengan pajak penghasilan, pajak lainnya yang terkait dengan keberadaan kantor, dan sebagainya. Secara ringkas pola manajemen IbIKK dapat digambarkan sepert Gambar 2.

Dari gambar di atas dapat diuraikan bahwa Unit IbIKK Jagung dilaksanakan oleh sebuah tim yang diketuai oleh seorang ketua pelaksana. Ketua pelaksana dibantu oleh bidang administrasi dan 3 kepala devisi, yaitu bidang pengembangan Ipteks dan penjamin mutu, bidang produksi dan bidang pemasaran

Gambar 2. Skema Struktur Pengelola IbIKK

Ketua pelaksana bertanggungjawab kepada Ketua PS Agroekoteknologi Universitas Udayana. Laporan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara tertulis oleh

(18)

ketua pelaksana kegiatan kepada penanggung jawab secara berkala setiap kuartal (empat bulanan). Laporan kuartal berupa aliran kas/casflow, sedangkan laporan tahunan dilengkapi dengan neraca aktiva-fasiva.

Personalia pengelola/manajemen, jabatan, bidang keahlian serta tugas masing-masing dalam IbIKK Benih Jagung , disajikan dalam bentuk table 4. berikut:

Tabel 4. Personalia, jabatan dan bidang keahlian

Seperti usaha pada umumnya, pada unit IbIKK juga dilakukan pembukuan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat ditentukan dengan tepat kebijaksanaan selanjutnya. Pembukuan ini akan memudahkan menghitung laba rugi dan menentukan besarnya pajak yang harus dibayar. Beberapa jenis pencatatan yang dilakukan, antara lain:

1) Buku pengeluaran, segala macam pengeluaran di tulis di buku ini; 2) Buku pemasukan, segala macam pemasukan di tulis di buku ini;

3) Buku arus kas, hal ini sangat penting untuk dicatat agar kita bisa mengetahui saldo akhir yang dimiliki;

No Nama Jabatan Bidang Keahlian, Tugas

1 Ir. Sang Made Sarwadana, MS

Ketua Pelaksana Ahli breeding, Mengkordinasikan teknis kegiatan keseseluruhan dan penjamianan mutu produk

4 Dr. Budirahayu

5. Ir. Nengah Artha,SU Bidang Produksi Ahli agronomi,

(19)

4) Buku catatan stok, digunakan mengetahui stok barang yang habis dan masih ada;

5) Buku laba rugi, berfungsi untuk membantu dan mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian usaha yang dijalani selama ini.

Pembukuan unit IbIKK tersebut akan diperiksa dan dilaporkan kepada lembaga penanggungjawab setiap tahun sekali. Laporan pembukuan ini dijadikan dasar untuk membayarkan pajak, kontribusi kepada institusi, dan lain-lain.

3.5. Pemasaran

Pasar potensial yang menyerap produk IbIKK adalah petani jagung di Bali yang mencapai luasan 480.559 hektar. Bila diasumsikan bahwa kebutuhan benih jagung per hektar rata-rata 30 kg/ha, maka benih yang diperlukan sebanyak 1.216, 77 ton per tahun. Selain itu, petani jagung lahan kering di wilayah Indonesia Timur seperti NTB dan NTT juga akan menjadi pasar potensial bagi produk IbIKK tersebut.

Teknik pemasaran produk dilakukan melalui 4 pola, yaitu pemasaran langsung melalui outlet IbIKK, konsiniasi dengan toko/ kios pertanian, kemitraan dengan Pemda, kemitraan dengan kelompok tani/subak, dan online (lihat Gambar 5).

(20)

Pemasaran langsung kepada konsumen dilakukan dengan membuka outlet serta penyebaran informasi melalui media koran atau secara online maupun pemesanan (order) melalui internet. Pemasaran online lebih menyasar para pembeli yang lokasinya berjauhan dengan lokasi outlet unit IbIKK dan segmen lain dengan jangkauan wilayah yang luas.

Harga jual produk berkisar antara Rp. 30.000,- hingga Rp. 40.000/kg. Benih jagung dipasarkan dalam 3 kemasan yaitu kemasan 1 kg, 5 kg dan 10 kg.

3.6 Sumberdaya Manusia

Dalam menjalankan usaha IbIKK ini diperlukan personil sebagai berikut : 1 orang ketua pelaksana dengan gaji Rp. 750.000,- per bulan; 3 orang kepada divisi dengan gaji Rp. 500.000,- per bulan; 1 orang tenaga administrasi kualifikasi S1 dengan gaji Rp. 1.000.000,- per bulan, dan manajer operasional Rp. 1.500.000 per bulan

Pada periode 3 tahun kedepan sumberdaya manusia akan ditingkatkan sesuai dengan kapasitas produksi dan jenis usaha yang dilakukan, seperti tenaga breeding dan pemasaran. Selengkapnya pengembangan SDM tersebut dicantumkan pada tabel

berikut: 1 Manajer operasional S1 1.500.000 Sarjana baru

2 Tenaga teknis 800.000 Diutamakan mahasiswa

magang

3.7 Fasilitas

Berbagai fasilitas diperlukan untuk menunjang operasional IbIKK ini, diantaranya :

(21)

b) Ruang penyimpanan benih yang belum dipasarkan seluas 24 m2 yang dilengkapi AC dengan daya listrik 3500 VA

c) Ruang untuk operasional penanganan pasca panen sumber benih seluas 24 m2 dilengkapi alat sortasi, pengemasan dan mesin pemipil jagung;

Kapasitas 500 kg / jam  Tipe Mesin : PJ-1500  Kapasitas : 300-500 kg /jam  Dimensi : 135x65x135 cm  Diesel : 8 HP

d) Ruang outlet pemasaran produk berukuran 4 x 3 m, berlokasi dipinggir jalan raya

e) Pengadaan sarana transportasi (mobil pick up) untuk meningkatkan kelancaran pelayanan pemasaran penyediaan benih.

JALAN AKSES KE UNIT IBIKK 2.4.

Gambar 6. Denah Fasilitasi Gedung Kantor dan Kandang 2.8

2.9

(22)

Kebutuhan finansial yang diperlukan dalam investasi IbIKK Benih Jagung dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu modal tetap dan modal kerja. Modal tetap pada awal pendiriannya berupa pembelian peralatan dan perlengkapan kantor, pembuatan ruang prosesing, gudang penyimpanan dan fasilitas pendukungnya. Sedangkan modal kerja IbIKK benih jagung berupa dana operasional pengadaan bahan, biaya produksi, dan pengeluaran rutin seperti listrik, air, dan keperluan adminitrasi seperti tinta, kertas, biaya telepon, internet dan sebagainya.

Pada tahun pertama dana yang tersedia sebesar Rp. 120.000.000, untuk memberi gambaran tentang kondisi keuangan unit IbIKK berikut disajikan aliran kas satu tahun seperti table 1 berikut. Aliran kas tersebut dibuat berdasarkan asumsi-asumsi, proyeksi pemasaran dan investasi yang dilakukan.

Tabel 5.

Proyeksi Aliran kas/ casflow unit IbIKK selama tiga tahun

(23)

a. Perhitungan B/C Ratio, Titik Impas dan IRR

Tujuan utama unit IbIKK adalah untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, dalam menilai kelayakan usaha perlu dilakukan evaluasi kemampuan usaha menghasilkan keuntungan atau profitibilitas. Beberapa parameter yang dievaluasi diantranya B/C ratio, Break Even Poin (BEP), dan Internal Rjagung of Return (IRR) (1) B/C Ratio, menggambarkan perbandingan antara pendapatan dengan biaya

(cost). Dari aliran kas di atas, maka B/C ratio unit IbIKK yang didirikan : = 76.875.000

50.257.000

= 1, 5 (layak dilakukan)

(2) Tititk Impas (BEP), menunjukkan hasil penjualan dimana usaha tidak menderita rugi tetapi juga tidak memperoleh keuntungan

= biaya tetap : ( harga eceran per produk – harga variable) = 30.000.000

15.000 - 3.952

= 2715,42 kg atau Rp. 40,731,354

c. IRR (Internal Rjagung of Return), cara penghitungan profitabilitas rencana investasi usaha dengan memperhitungkan waktu nilai uang.

Bila diasumsikan investasi yang dilakukan sebesar 145.000.000, umur ekonomis usaha 5 tahun, bunga 17 %, didapatkan faktor koreksi 3,2.

Present value (PV) proceed = 3,2 x 45.446.315 (keuntungan)

= 145.428.000 Present value (PV) out lays = 145.000.000

Net Present value (NPV) = (+) 428.000

(24)

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1. Kualifikasi, Relevansi Skill, dan Pengalaman Tim Pelaksana

Universitas Udayana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) memiliki pengalaman yang signifikan dalam pengembangan IbIKK. Kegiatan yang telah disetujui dan beroprasi dengan baik adalah UJI Gumi Banten (2006-2008), IbIKK Bali Shanti (2009 – sekarang), dan IbIKK Wisata Edukasi (2011 – sekarang).

Kegiatan IbIKK didukung oleh tim pelaksana yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang ipteks perbenihan maupun dalam menjalin kemitraan dengan pihak internal universitas dan eksternal seperti instansi pemerintah, kelompok tani serta kios-kios pertanian yang akan menjadi mitra produksi serta pemasaran produk.

Kualifikasi dan pengalaman ketua dan anggota tim pelaksana selengkapnya termuat pada biodata yang tercantum pada lampiran 3. Deskripsi ringkas kualifikasi tim pelaksana disajikan pada Tabel 6.

Tabel 3. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kompetensinya

No Nama Pendidikan Bidang

Ilmu Tanah Riset dan jaminan mutu 4 Dr.Ir.Budirahayu

(25)

IbIKK Jagung dilaksanakan oleh sebuah tim yang diketuai oleh seorang ketua pelaksana yang dijabat oleh ketua tim pengusul. Ketua pelaksana dibantu oleh bidang administrasi dan 3 kepala bidang, yaitu bidang pengembangan Ipteks dan penjamin mutu, bidang produksi dan bidang pemasaran. Ketua pelaksana bertanggungjawab kepada Ketua PS Agroekoteknologi Universitas Udayana.

4.3. Hubungan IbIKK dengan perguruan tinggi

IbIKK Benih Jagung pengelolaannya akan berada di bawah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Dalam teknis kegiatan, unit IbIKK dikordinasikan oleh Laboratorium Pemuliaan Tanaman pada Program Studi Agroekoteknologi. Tatahubungan yang menyangkut hak dan kewajiban antara unit IbIKK, Ketua PS Agroekoteknologi dan Dekan Fakultas Pertanian diatur melalui dokumen tertulis yang disepakati oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Laporan kinerja IbIKK ditembuskan kepada Pembantu Rektor bidang administrasi dan keuangan.

4.4. Akuntabilitas pemasukan dan pengeluaran uang

(26)

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Data atau Informasi Produksi atau Layanan

a. Komoditas Utama Produk

Produk utama yang dihasilkan pada IbIKK Benih Jagung adalah Benih jagung. Diambil dari varietas jagung lokal yang tahan kekeringan, selanjutnya diseleksi untuk menghasilkan benih jagung yang tahan kering tetapi ukuran tongkol yang lebih besar dan sifat-sifat unggul lainnya.

Tabel 1. Spesifikasi Produk Benih Jagung

Jenis Produk Spesifikasi Produk

Benih Jagung 1) varietas jagung yang tahan terhadap cekaman kekeringan; 2) berumur genjah (70 hari) sehingga dapat ditanam 4 kali/

tahun;

3) potensi produksinya cukup tinggi (sekitar 5 t/ha) dan 4) Organoleptik buah yang enak dengan tekstur kenyal cocok

dikonsumsi muda yang berpeluang dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan harga jagung pipilan.

5) Biomasa jagung masih hijau (stay green) pada saat panen. 6) mengaplikasikan teknik seleksi dan bredeeng jagung local

lahan kering

7) kapasitas produksi 5.000 – 20.000 kg per tahun 8) Harga Rp. 30.000 – 40.000,- per kg

b. Komoditas Tambahan/Layanan

Pada tahun kedua belum ada komoditas tambahan, kegiatan usaha masih

(27)

c. Jenis Peralatan Proses Utama yang Paling Dominan dalam Produksi

Unit IbIKK Benih Jagung memerlukan peralatan produksi dan laboratorium seperti : alat grading, freezer untuk penyimpanan benih induk, dan alat untuk mengukur kadar air. Ruang untuk penyimpanan benih, alat pemipil jagung, dan peralatan packaging. d. Nilai Total Investasi Peralatan Utama Produksi

Pada tahun awal kegiatan IbIKK sebagian besar anggaran dialokasikan untuk investasi. Investasi tersebut meliputi rehabilitasi gudang dan pengadaan peralatan di laboratorium serta peralatan produksi benih lainnya. Sumberdaya investasi berasal dari pendanaan perguruan tinggi dan Dikti. Jumlah investasi pada tahun 2014 sebesar Rp. 39.550.000,

e. Teknik Perawatan dan Besarnya Biaya Perawatan Peralatan Bulan-1

Tidak ada perawatan khusus untuk peralatan tersebut sehingga cukup dilakukan oleh karyawan tetap (bagian produksi), sedangkan untuk perawatan komputer dan jaringan internet dilakukan dengan mendatangkan teknisi dari luar sesuai dengan kebutuhan.

f. Kapasitas Produksi Hari-1 atau Bulan-1

Kapasitas produksi unit IbIKK sampai saat ini adalah sebanyak 3000 kg benih jagung dalam satu tahun. Kapasitas produksi ini sangat ditentukan oleh luas lahan, permodalan dan gudang penyimpanan serta tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi.

g. Jumlah dan Nilai Nominal (Rp) Produk Yang Dihasilkan Berdasar Atas Pesanan (terhitung sejak u- IbIKK beroperasi s/d saat ini)

(28)

100 kg oleh Panah Merah dan beberapa pengnjung pameran saat HUT BKFP dan HUT FP Unud sehingga penjualan Rp 4.590.000

h. Jumlah dan Nilai Nominal (Rp) Produk Hasil Inisiatif Sendiri (terhitung sejak IbIKK beroperasi s/d saat ini)

Jumlah Benih yang sudah terjual mulai juli sampai Oktober 2014 adalah sebanyak 400 kg dari 3000 kg yang ditargetkan. Sisanya akan dipasarkan pada bulan Desember sampai Januari sesuai dengan kesiapan Benih jagung untuk ditanam. Harga penjualan adalah Rp. 30.000 – 40.000/ kg.

i. Kualitas atau Standar Produk Pesanan Hasil IbIKK (memenuhi SNI atau

standar nasional lainnya)

Produk Benih jagung yang dipasarkan belum tersertifikasi, kualitas benih diukur dengan daya tumbuh/perkecambahan. Hasil pengujian daya kecambah benih mencapai 95%.

j. Teknik Kontrol Kualitas atas Produk Akhir

Kontrol terhadap mutu dilakukan oleh bagian kontrol produk internal, yang sampai saat ini masih dirangkap oleh bagian produksi. Kontrol kualitas dilakukan sampling secara acak untuk diuji daya perkecambahannya. Persolan-persolan yang dijumpai dibahas pada laboratorium Pemuliaan Tanaman PS. Agroekoteknilogi.

k. Kendala Teknis dalam Produksi

Kendala utama yang dihadapi oleh unit IbIKK Usaha Jasa Benih Jagung adalah produksi bertepatan dengan kemarau panjang, yang mengakibatkan biaya produksi meningkat karena irigasi bersumber dari sumur bor. Selain itu, pemasaran jadi sangat sedikit karena tidak ada petani yang bisa menanam jagung. Tahun kedua 2015 sudah ada pemasaran pada tanggal 21 September 2015 di Kebun Percobaan Fakulas Pertanian Universitas Udayna , Jl. Pulau Moyo Denpasar.

(29)

l. Ruang Proses Produksi

Ruangan yang disediakan bagi IbIKK Benih Jagung saat ini adalah 2 ha lahan untuk produksi benih, satu ruang berukuran 4m x 6 m (24 m2) untuk proses packaging, dan satu ruang berukuran 6m x 6 m untuk gudang penyimpanan benih. Kedepan apabila usaha ini telah berkembang diperlukan tambahan kapasitas ruang produksi dan gudang.

m. Kepemilikan dan Operasi

(1) Kepemilikan Ruang IbIKK (level Jurusan, Fakultas atau Universitas)

Ruangan yang dijadikan tempat usaha IbIKK Benih Jagung berlokasi di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Gedung bersangkutan berada di bawah manajemen Fakultas Pertanian Universitas Udayana

(2) Jika Ada Kerjasama dengan Institusi Eksternal

Unit Usaha Benih Jagung, dalam operasionalnya menjalin kerjasama dengan Kelompok Tani yaitu Kelompok Tani Desa Pangled dan Tenganan Karangasem, Wana Kerti di Baturiti, dan Gerokgak di Buleleng. Kejasama dibidang pemasaran dilakukan dengan CV. Setia Tani dan Widyasari di Kabupaten Tabanan, serta CV Panah Merah Cabang Bali.

(3) Setelah Mulai Beroperasi, Jelaskan Cara IbIKK Mengalokasikan Biaya Operasional Selanjutnya.

(30)

(4) Saldo Tahunan yang Diperoleh IbIKK

Saldo tahunan yang diperoleh IbIKK pada tahun 2014 berjumlah Rp. 17.672.400

(31)

5.2. Data Personel

a. Jumlah Tenaga Kerja

Personal pengelola IbIKK dapat dibagi menjadi dua yaitu tim pengusul dan nonpengusul. Tim pengusul terdiri 4 orang, sedang non pengusul terdiri dari 3 orang yaitu konsultan 2 orang dan tenaga administrasi 1 orang.

(1) Tenaga Kerja Non Tim IbIKK

Pola rekrutmen tenaga produksi lebih banyak dilakukan melalui pendekatan pribadi pengelola kepada calon karyawan dengan memperhatikan etos kerja, keterampilan dalam pemBenihan tanaman, kemampuan dan komitmen yang bersangkutan terhadap jenis usaha yang dilakukan. Sejauh ini belum ada permasalahan terkait dengan rekrutmen tenaga kerja non tim IbIKK

(2) Tim unit IbIKK

Tenaga pengelola Tim IbIKK berjumlah 4 orang merupakan staf dosen di Universitas Udayana berasal dari berbagai bidang ilmu yang relevan dengan bidang usaha unit IbIKK. Kualifikasi (latar belakang pendidikan), fungsi dan Peran dalam Operasional unit IbIKK seperti tercantum pada Tabel berikut.

No Nama Pendidikan Bidang

Keahlian

Kompetensi 1 Ir. Sang Made Sarwadana,

M.Si

S2 Pertanian Breeding Aplikasi Ipteks Ilmu

breeding 2 Ir. Ketut Sardiana. MSi. S2 Pertanian Proteksi

(32)

b. Insentif Personel

Insentif personal pengelola unit IbIKK belum mencerminkan standar usaha pada umumnya. Hal ini diterapkan dengan pertimbangan bahwa unit usaha baru berdiri dengan omset yang relatif kecil sehingga personal yang terlibat tidak hanya berorientasi kepada imbalan gaji melainkan juga perlu melakukan investasi untuk akselerasi perkembangan unit usaha yang didirikan. Selain itu, beban kerja tim pengelola relatif tidak intensif mengingat skala usaha yang masih relatif kecil. Dengan pertimbangan tersebut maka insentif yang diberikan kepada pengelola unit IbKK masing-masing adalah Ketua sebesar Rp 750.000, Kepala Bidang Rp. 500.000, dan manajer operasional Rp. 1.500.000.

c. Persoalan Ketenagakerjaan yang Muncul

Sejauh ini unit IbIKK belum mengalami permasalahan tenaga kerja, melibatkan mahasiswa semester akhir dan alumni di masa mendatang akan menjadi prioritas IbIKK dalam bidang ketenagakerjaan.

d. Pasar Produk IbIKK Terbesar Sampai Saat Ini

Pasar produk IbIKK saat ini adalah instansi pemerintah dan pengelola CSR, konsumen pengusaha jagung dan masyarakat umum menjadi perioritas pengembangan pasar di masa mendatang

e. Teknik Pemasaran Produk

Teknik pemasaran hampir seluruhnya masih secara langsung. Selain itu, pemasaran juga dilakukan dengan melakukan promosi melalui pembuatan brosur. Brosur tersebut disebarkan kepada Dinas terkait, pengusaha kerajinan jagung, LSM pemerhati lingkungan, dan lain-lain.

f. Tenaga Pemasaran

(33)

tenaga pemasaran lagi. Tenaga pemasaran ini diutamakan berjenis kelamin laki-laki dan mahir mengendarai sepeda motor.

g. Kendala Pemasaran Produk

Kendala pemasaran yang utama adalah masih belum dikenalnya secara luas keberadaan IbIKK Benih Jagung. Oleh sebab itu, langkah prioritas kedepan adalah dengan mengintensifkan aktivitas promosi, baik langsung, menjalin kemitraan dengan Pemerintah daerah, industry, maupun secara online.

h. Jenis Konsumen

Kelompok yang menjadi konsumen IbIKK Benih Jagung sampai saat ini 90 % adalah instansi pemerintah dan sisanya petani.

i. Rata-rata Harga Jual Produk (Rp)

Harga jual produk Benih jagung adalah Rp. 30.000 per kg. Harga ini akan meningkat apabila dijual secara eceran kepada penyalur di tingkat petani yaitu Rp. 40.000 per kg.

5.3. Omzet IbIKK

a. Jumlah Produk Terjual Bulan-1

(34)

b. Rata-rata Omzet Bulanan atau Tahunan

Omzet rata-rata mulai pendirian sampai 4 blan pertama adalah Rp. 12,000,000, atau 400 kg benih jagung. Tahun ke dua 2015 terjual 229,5 bungkus k

(35)

Casflow IbIKK Benih Jagung

uraian Total

Aliran Kas Masuk

Pendapatan bersih 12,000,000

Bantuan dari Dikti 85,000,000

Bantuan dari Unud 20,000,000

Total Aliran Masuk 117,000,000

-

Aliran Kas Keluar -

a. Biaya tetap 33,000,000

b. Biaya Variabel 20,814,000

c. Investasi 39,550,000

TOTAL PENGELUARAN 97,364,000

PENDAPATAN KOTOR 19,636,000

FEE (10% ) 1,963,600

ARUS KAS BERSIH 17,672,400

Penjual benih Jagung Cicih Tombong 114,75 kg R4. 4.590.000

SALDO AWAL -

SALDO AKHIR 22.262.400

5.4 . Manajemen IbIKK

a. Pola Manajemen Usaha yang Diterapkan pada IbIKK

Secara ringkas susunan tim pelaksana digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Struktut pengelolaan unit IbIKK Benih Jagung

Dari gambar di atas dapat diuraikan bahwa Unit IbIKK Benih Jagung dilaksanakan oleh sebuah tim yang diketuai oleh seorang ketua pelaksana. Ketua pelaksana dibantu oleh 3 kepala bidang, yaitu kepala bidang produksi,

PENANGGUNGJAWAB

KETUA PELAKSANA

(36)

penelitian dan pengembangan, dan pemasaran. Ketua pelaksana bertanggungjawab kepada penanggungjawab kegiatan, yaitu Ketua PS Agroekoteknologi Universitas Udayana. Laporan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara tertulis oleh ketua pelaksana kegiatan kepada penanggung jawab secara berkala setiap kuartal (empat bulanan). Laporan kuartal berupa aliran kas/casflow, sedangkan laporan tahunan dilengkapi dengan neraca aktiva-fasiva.

Personalia pelaksana kegiatan Unit IbKK adalah sebagai berikut :

No Nama Jabatan Tugas

1 Ir. Sang Made Sarwadana, MSi

Ketua Mengkordinasikan

seluruh kegiatan 2 Ir. Ketut Kartha Dinata, MS Bidang Produksi Produksi Benih 3 Ir. Ketut Sardiana, MSi. Bidang Litbang Pengembangan

Ipteks 4 Dr. Budirahayu Tanaman

Putri, MM

Pemasaran Pemasaran dan kemitraan 5 Ir. Nengah Artha, SU. Bidang Produksi Produksi Benih

6 Nuryadi Karyawan Produksi Benih

b. Pola Pembukuan dan Audit Usaha IbIKK

Usaha IbIKK sejauh ini ditetapkan berdasarkan SK Ketua PS Agroekoteknologi. Pola pembukuan mengikuti prosedur pembukuan baku yang diterapkan. Audit dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh PS Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Kewajiban pajak dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Dukungan e-commerce dalam IbIKK

(37)

5.4. Manfaat / Kontribusi pada Dana Pendidikan Tinggi

Mulai perencanaan usaha unit IbIKK, telah mengalokasikan sebesar 10 % dari total keuntungan diperuntukan bagi pengembangan institusi. Biaya tersebut selanjutnya dapat dipergunakan untuk pengadaan prasarana untuk menunjang proses pendidikan atau keperluan lain yang terkait dengan pengembangan institusi.

(38)

5.5 Kegiatan yang Telah Dilakukan pada Tahun Kedua ( 2015)

a. Rapat Koordinasi Tim

Rapat koordinasi Tim IbIKK dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015 di LPPM

Universitas Udayana membahas pembagian tugas dan persiapan pelaksanaa IbIKK dan

penyusunan jadwal kegiatan IbIKK tahun kedua 2015.

b .Persiapan Prasarana Kebun Penangkar

Persiapan prasarana kebun penangkar di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian,

Pegok dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2015. Kegiatan yang dilakukan adalah

perbaikan sumur pompa dengan memperdalam sumur dan memberikan dinding

dengan dibeton (bis). Hasilsil kegiatan sumur dapat dimanfaatkan lebih baik dan debit

air yang tersedia bertambah.

c. Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2015 dengan member

sihkan gulma dan membabat phon-pohon yang dapat mengganggu dan menaungi

lahan yang akan ditanami jagung. Kendala yang dialami saat membersihkan dan

menyiapkan lahan adalah susahnya mencari tenaga kerja untuk membabat

pohon-pohon tersebut. Hasil kegiatan lahan yang akan ditanami bersih dari gulma dan siap

untuk diolah.

d. Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan seluas 7 are untuk persiapan penanaman jagung di lahan

Kelompok Tani Putra Yasa di Desa Adat Tenganan Dauh Tukad dilaksanakan pada

tanggal 24 Juni 2005 untuk kegiatan uji adaptasi, sedangkan pengolahan llahan seluas

20 are di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar

dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2015.

e. Pengadaan Alat Produksi

Pengadaan alat produksi dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2015 yaitu

membuat kemasan benih jagung seberat 1 kg . Kemasan ini rencananya untuk

(39)

saat Festival Budaya Pertanian di Jembatan Bakung, Kecamatan Petang, Kabupaten

Badung.

f. Penanaman , Penyiraman, Pemupukan dan Pengendalian Gulma pada Jagung Cicih

Tombong

Di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian , Jl. Pulau Moyo Denpasar

Penanaman jagung Cicih Tombong seluas 20 are yang dilakukan di Kebun

Percobaan Fakultas Pertanian Unud, JL. Pulau Moyo Denpasar dilakukan pad tanggal

10 Juli 2015. Jumlah biji jagung ditanam 3 biji per lubang, setelah tumbuh dilakukan

penjarangan dan dibiarkan dua tanman per lubang. Jarak tanam yang dilakukan

adalah 70 cm x 30 cm.

Pengairan dilakukan dengan digenangi dengan menggunakaan air sumur

dilakukan pada tanggal 02 Agustus 2015 dan 26 Agustus 2015.

Pengendalian gulma dengan penyemprotan herbisida selektif Calaris dengan

dosis 250 ml/100 liter disemprotkan merata ke gulma. Penyemprotan dilakukan pada

tanggal 10 Agustus 2015.

Peupukan pertama dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2015 dengan

menggunakan pupuk Urea secara menugal 20 g per lubang (2 tanaman) Jumlah pupuk

Urea pada pada pemupukan pertama 45kg Urea dan 45 kg pupuk Ponska. Sedangkan

pemupukan ke dua menggunakan 45 kg pupuk Urea dan 45 kg Ponska dilakukan pada

tanggal 30 Agustus 2015 dengan cara pemberian dikocor dengan dosis 4 kg/100 liter

air diberikan 250 ml/ tanaman. Munculnya bunga jantan tanggal 26 Agustus 2015 dan

bunga betina 2 September 2015.

Hasil Panen : Panen 24 Oktober 2015 hasil ubinan I = 4,2 kh; ubinan II = 3,9 kg ;

ubinan III = 4,1 kg ; ubinan IV = 4,3 kg; dan ubinan V = 4,1 kg . Hasil rata-rata per

ubinan (2mx2m =4m2) = 206/5 = 4,1 kg. Hasil Luas panen 20 are = 2.000/4 x 4,1 kg

=2050 kg = 2,050 ton. Hasi panen seluas 1 ha = 5 x 2, 050 ton = 10,250 ton jagung

(40)

Di Banjar Buitan Desa Manggis

Pengolahan tanah dilakukan pada pada tanggal 19 Agustus 2015 pada lahan seluas 5

are penanaman dilakukan 21 Agustus 2015, sekarang sedang dalam pemeliharaan.

Di Titi Galar , Desa Bangli pengolahan tamnah dilakukan pada tanggal 13 Agustus

2015 pada lahan seluas 10 are. Penanaman dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015

Belum panen, panen rencana awal bulan Desember 2015.

Sosialisasi luar negeri , yaitu di Timor Leste kepada para petani dan kelompok ternak

dilakukan pada bulan Agustus 2015 oleh anggota tim bagian pemasaran Dr. Budi

Rahayu dengan memberikan bebearap sampel benih jagung kepada petani dan

peternak di Timor Leste. Mereka sangat antusias akan mencoba menanam benih

jagung tersebut.

Jagung yang ditanam sebagai demplot di daerah Buitan, Manggis Karangasem

dan di Ttigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti belum panen rencananya sebulan lagi

(Nopember 2015).

g. Promosi/Sosialisasi/ Pameran Jagung Cicih Tombong

Pameran jagung Cicih Tombong di Tukad Bangkung, Desa Plaga, Kecamatan

Petang dalam rangka acara Festival Budaya Pertanian yang diselenggarakan oleh

Pemda Kabupaten Badung pada tanggal 14-17 Juli 2005.

Sosialisasi jagung Cicih Tombong di Desa Lecousse, Timor Leste yang dilakukan

oleh IbiKK bagian pemasaran Dr. Ir. Budi Rahayu Tanama Putri serta penyerahan

brosur dan sampel jagung Cicih Tombong sebanyak 1 kgpada Ketua Koperasi se Timor

Leste yang juga mantan Perdana Menteri Timor Leste. Hasil dari sosialisasi ternyata

para petani dan peternak antusias akan mengembangkan jagung Cicih Tombong dan

komoditi lain seluas lahan kering 40 hektar.

h. Penjajagan untuk Sertifikasi Benih Jagung Cicih Tombong

Dalam rangka untuk mensertifikasi benih jagung Cicih tombong telah dilakukan

(41)

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

a. Rencana Investasi dan Pengembangan IbIKK Berikutnya

Rencana pengembangan unit IbIKK tahun 2016 secara ringkas disajikan pada table berikut :

-Perbaikan proses produksi (updating aplikasi teknologi)

Peningkatan da perbaikan sistem pengadaan Bahan Baku

- Sendiri

- Kemitraan dengan petani penangkar binaan IbIKK (2 kelompok)

Meningkatkan produksi dan pelanggan sebanyak 50%

10.000 kg per tahun

Perbaikan proses produksi Produksi dan pemasaran dilakukan secara mandiri dan kemitraan dengan petani penangkar benih (2 klp)

- Kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupjagungn/Kota

- Langsung melalui outlet IbIKK

- Konsinyiasi dengan toko/kios pertanian - Terbuatnya website untuk pemasaran

online

Peningkatan Fasilitas - Lahan 8 ha (kerjasama petani binaan) - 1 unit traktor

- 1 unit gudang berukuran 6 x 4 m

- 1 unit gerai pemasaran berukuran 3 x 4 m - 1 unit mobil pengangkut benih untuk

pelayanan konsumen

Finansial - Investasi 60 juta

- Profit 40 juta

(42)

Sertifikasi Benih - Mencoba untuk mengusulkan pensertifikasian benih jagung Cicih Tombong ke Balai Pengkaran dan Sertifikasi Benih Propinsi Bali

Sarana dan prasarana usaha yang direncanakan pada tahun 2016 berupa : penambahan kapasitas produksi melalui pengadaan ruang gudang untuk penyimpanan seharga 20 juta rupiah, ayakan benih seharga 6,5 juta, tester kadar air, 20 juta, dan handtractor seharga 20 juta, sehingga total investasi berjumlah 51,5 juta rupiah. Pengembangan sumberdaya manusia direncanakan dengan menambah tenaga kerja sebanyak 2 orang untuk pekerja di unit produksi dan pemasaran.

b. Rencana Pengalihan Kepemilikan IbIKK kepada Investor

Unit IbIKK Benih Jagung, baru berada pada fase pendirian sehingga strategi masih prioritas pada pengembangan, dan belum ada pemikiran untuk mengalihkan kepemilikan kepada investor.

b. Rencana pemindahan lokasi IbIKK ke luar kampus di masa yang akan datang

Lokasi/ruangan unit IbIKK Benih Jagung sudah dipandang representatif sehingga tidak ada rencana untuk memindahkan ke luar kampus. Program ini tidak semata-mata untuk tujuan income generating, melainkan sebagai wahana pendidikan bagi mahasiswa sehingga eksistensinya dalam kampus sangat memiliki penting.

c. Rencana Penetapan Status Hukum IbIKK

Pendirian unit IbIKK Benih Jagung ditetapkan dengan SK Ketua PS Agroekoteknologi Universitas Udayana.

d. Peluang bisnis yang diperoleh

Peluang bisnis yang diperoleh pada tahun 2015 adalah :

(43)

b) Kerjasama pemasaran dengan produsen benih Panah Merah Cabang Bali. c) Adanya tawaran dari kementerian pertanian Timur Leste untuk

pengembangan jagung produk IbIKK di negara tersebut, pada tahun 2015 akan diadakan pengujian lapang di negara tersebut.

d) Adanya tawaran untuk pengembangan benih jagung Cicih Tombong di derah kering Timor Leste seluas lahan 40 hektar yang dikembangkan untuk peternakan dan pertanian termasuk penanaman jagung Cicih Tombong. e) Adanya pesanan dari Lombok dan Bengkulu masih menunggu musim hujan

(44)

e. Rencana Kegiatan Tahap Berikutnya Tahun 2016

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap berikutnya adalah :

1. Penanaman jagung di lahan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Udayana, rencana dilaksanakan bulan Juli 2016 seluas 20 are.

2. Menjalin kemitraan dan meningkatkan pemasaran jagung rencana bulan Agustus 2016.

3. Melanjutkan usulan penserfikasian benih jagung Cicih Tombong ke Balai Penangkaran dan Sertifikasi Benih (BPSB) Propinsi Bali.

4. Memperluas pemasaran ke bagian daerah kering Indonesia bagian timur seperti Bali seperti Grokgak Buleleng, Kubu, Seraya, Karaangasem, Bengkulu,

Lombok, Kupang dan di Desa Lecousse Timor Leste.

5. Memperluas pemasaran di daerah Bengkulu (Ibu Muria), ada tawaran

pengembangan benih jagung varietas lokal Cicih Tombong masih menunggu

musim hujan.

(45)

BAB 7. SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan program IbIKK benih jagung tahan kekeringan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut;

1) Unit IbIKK Benih Jagung Tahan kering beroperasi di bawah manajemen PS Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

2) Unit IbIKK Benih Jagung Tahan kering telah berjalan dengan baik ditandai oleh dukungan sarana dan prasarana produksi benih jagung yang memadai.

3) Dukungan sumberdaya pendukung sebanyak 5 orang terdiri dari ketua, 3 kepala devisi dan 1 orang manager Kebun.

4) Arus kas bersih tahun 2015 sebesar Rp 22.262.400

7) Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2015 adalah persiapan prasarana kebun, persiapan lahan, pengolahan lahan, pengadaan alat produksi, penanaman 20 are jagung Cicih Tombong , dengan hasil panen seluas 20 are adalah sebesar 2050 kg = 2,050 ton atau hasil panen seluas 1 ha = 5 x 2, 050 ton = 10,250 ton jagung kering panen.

(46)

7.2. Saran

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Balai Statistik Propinsi Bali. 2012. Bali dalam Angka 2012. Balai Statistik Propinsi Bali Renon. Denpasar.

Muhammad Yasin. 2009. Upaya Penyediaan Benih Dasar Jagung Komposit Melalui Pembinaan Penangkar Benih Di Tingkat Petani. Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009.

Sudarka Wayan . Sang Made Sarwadana, Ni Luh Made Pradnyawati 2009. Upaya Pengembangan Varietas Jagung Tahan Kering melaluai Evaluasi Galur SMCT-2. BUMI LESTARI, Jurnal Lingkungan Hidup. Volume 9, Nomor 2, Agustus 2009 ISSN 1411-9668

(48)

LAMPIRAN 1. PERSONALIA TENAGA PELAKSANA BESERTA KUALIFIKASINYA

No Nama Pendidikan Bidang Keahlian

1 Ir. Sang Made Sarwadana, M.Si

S2 Pertanian Pemuliaan Tanaman

2. Ir. Ketut Kartha Dinata, MS S2 Pertanian Agronomi 3. Dr. Ir. Ketut Sardiana, Msi. S3 Pertanian Ilmu Tanah

4 Dr. Budirahayu Tanama Putri, Spt. MM.

S3 Peternakan Agribisnis/ pemasaran

(49)

DOKUMENTASI

KEGIATAN IbIKK TAHUN KE-2 (2015)

Gambar 1. Lahan yang akan Dibabat Pohonnya Gambar 2. Lahan yang Akan Dibersihkan

Gambar 3. Peembersihan Lahan Gambar 4. Lahan yang Telah Dibabat\

Gamber5. Lahan yang telah Dibabat Gambar 6. Lahan yang Telah Dibersihkan

Siap Diolah

(50)

Gambar 7. Lahan Sedang Diolah

l

Gambar 8. Lahan yang Sudah Diolah

Gambar 9. Penanaman Jagung Tanggal 10 Juli 2015

Gambar 10. Jagung Berumur 14 HST

(51)
(52)

Gambar

Table 1. Spesifikasi Produk Benih Jagung Produk Unit IbIKK
Tabel 2.  Target Luaran Tahunan, Tahapan Rencana Usaha, Penerapan Ipteks dan Keterukuran Program
Table 3. Ketersediaan dan rencana pengadaan fasilitas dan investasi IbIKK selama tiga tahun
gambar 3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematika IPA,

Pada bulan Juni 2016, NTPT mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen apabila dibandingkan bulan Mei 2016 yaitu dari 97,96 menjadi 98,44 , hal ini terjadi karena laju indeks

Selain hal tersebut dukungan KIMBis sebagai sebuah lembaga advokasi bagi masyarakat terutama di sektor kelautan dan perikanan yang ingin memanfaatkan peluang budidaya kepiting

Kosakata yang berdenotasi emosional tidak dijumpai secara spesifik di dalam al-Qur’an, tetapi bertebaran ayat yang berbicara atau berkaitan dengan perilaku emosi

Tujuan : Mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

berupa aspal baru (Pen 60/70) dan polimer yang bersifat elastomerik, dalam hal ini polimer SBS, proporsi elastis dalam campuran akan meningkat. Kondisi ini terlihat pada nilai sudut

Para siswa pada umumnya hanya tahu soal meminjam dan membaca buku perpustakaan saja dan itupun dilakukan dalam waktu yang teramat singkat, yaitu pada jam-jam