• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kuasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kuasa"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kuasa dan rahmat-NYA maka Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan judul Perancangan Interior Empat Showroom Komunitas Batik dan Jumputan Binaan UNESCO, Lokasi : Kawasan Prambanan (Desa Sojiwan dan Desa Candi Ijo) dan Kawasan Borobudur (Desa Wanurejo dan Desa Borobudur) telah selesai disusu . “ebagai a a diketahui bahwa kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu dari TRI DHARMA Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh tenaga pengajar guna menerapkan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat.

Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini berisikan latar belakang kegiatan hingga proses kegiatan yang dilakukan. Perancangan interior showroom yang dimaksud akan menghasilkan produk gambar dengan teknik sketsa berwarna. Sketsa ini kemudian menjadi acuan komunitas untuk menata showroom berdasar dana yang diberikan oleh UNESCO melalui pihak kedua yang berperan sebagai pendamping yaitu Tirana Art Management.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini terlaksana karena peran serta berbagai pihak.

Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

(1) Ir. Adibowo,MT selaku Direktur Akademi Teknik YKPN Yogyakarta.

(2) Ir. Dwi Wahjoeni Soesilawati,M.Arch selaku Sekretaris Akademi Teknik YKPN Yogyakarta.

(3) Ir. Siti Madichah Issemiarti,MT selaku Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Akademi Teknik YKPN Yogyakarta.

(4) Diana Setianawati,SIP selaku Project Manager UNESCO Jakarta.

(5) Nunuk Ambarwati,A.Md Kom selaku Manager Tirana Art Management.

(6) Agus Cahyadi, Rani Yuliarti, Aditya Bagaskara, Jimmy Kurniawan Raharjo mahasiswa Akademi Teknik YKPN Yogyakarta Jurusan Arsitektur Angkatan tahun 2014 dan 2015 yang telah membantu komunitas dalam pembuatan sketsa.

Yogyakarta, 28 September 2017 P P en

e

n yu

y

u su

s

un n

F Fi it tr ri i P Pr ra aw wi it ta as sa ar ri i, ,S ST T. ., ,M M. .S Sc c

(7)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - iii

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG... 1

I.2. LOKASI KEGIATAN... 2

I.3. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN... 2

I.4. KELUARAN ... 2

I.5. PEMBERI TUGAS... 2

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN II.1. KEGIATAN PERSIAPAN AWAL... 3

II.2. KEGIATAN PELAKSANAAN SURVEY DAN OBSERVASI... 3

II.3. KEGIATAN PELAKSANAAN SKETSA DAN ASISTENSI... 13

II.4. KEGIATAN PENYERAHAN HASIL SKETSA... 14

BAB III. PASCA KEGIATAN III.1. PUBLIKASI SKETSA DAN PERESMIAN SHOWROOM... 23

III.2. KONDISI BEBERAPA SHOWROOM DUA BULAN PASCA SKETSA... 24

(8)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - iv

DAFTAR GAMBAR

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

Gambar 2.1. Kios untuk Showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan 4 Gambar 2.2. Pengamatan Awal di Kawasan Candi Sojiwan 5 Gambar 2.3. Wawancara dan Diskusi dengan Pemberi Tugas dan Komunitas

Griya Batik Sojiwan

6 Gambar 2.4. Sketsa Awal oleh Komunitas Griya Batik Sojiwan 7 Gambar 2.5. Rumah yang akan digunakan untuk Showroom Komunitas Omah

Lapak Jumputan Candi Ijo

7

Gambar 2.6. Candi Ijo 8

Gambar 2.7. Wawancara dan Diskusi dengan Pemberi Tugas dan Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo

9 Gambar 2.8. Sketsa Awal oleh Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo 9 Gambar 2.9. Wawancara, Diskusi dan Pengamatan di Komunitas Griya Batik

Dewi Wanu

10 Gambar 2.10. Sketsa Awal oleh Komunitas Griya Batik Dewi Wanu 11 Gambar 2.11. Wawancara, Diskusi dan Pengamatan di Komunitas Griya Batik

Borobudur

12 Gambar 2.12. Sketsa Awal oleh Komunitas Griya Batik Borobudur 13 Gambar 2.13. Proses Asistensi Tim dengan Tirana Art Management. 13

Gambar 2.14. Draft Sketsa oleh Mahasiswa ATA YKPN 14

Gambar 2.15. Sketsa Showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan_Rani Yuliarti 15 Gambar 2.16. Sketsa Showroom Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi

Ijo_Jimmy Kurniawan Rahardjo

16 Gambar 2.17. Sketsa Showroom Komunitas Griya Batik Dewi Wanu_Agus

Cahyadi

17 Gambar 2.18. Sketsa Showroom Komunitas Griya Batik Borobudur_Aditya

Bagaskara

18 Gambar 2.19. Sketsa Showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan_Fitri Prawitasari 19 Gambar 2.20. Sketsa Showroom Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi

Ijo_Fitri Prawitasari

20 Gambar 2.21. Sketsa Showroom Komunitas Griya Batik Dewi Wanu_Fitri

Prawitasari

21 Gambar 2.22. Sketsa Showroom Komunitas Griya Batik Borobudur _Fitri

Prawitasari

22 BAB III. PASCA KEGIATAN

Gambar 2.23. Publikasi Salah Satu Sketsa oleh Tirana Art Management 23

Gambar 2.24. Publikasi Peresmian Showroon di Media Lokal dan Media Online 24

Gambar 2.25. Kondisi Showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan 25

Gambar 2.26. Kondisi Showroom Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo 26

(9)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 1

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Tirana Art Management merupakan sebuah perusahaan di Yogyakarta yang semenjak tahun 2015 menjadi partner dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) Jakarta dalam bidang budaya khususnya livelihood di Kawasan Candi Prambanan dan Kawasan Candi Borobudur. Kedua kawasan tersebut oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia (World Heritage Site) sejak tahun 1991. UNESCO Jakarta sebagai pemberi tugas sudah berdiri sejak tahun 1951 sebagai a field office for South East Asian Science Cooperation dan semenjak tahun 2001 hingga saat ini bertugas sebagai Regional Science Bureau for Asia and the Pasific.

Pada awal November tahun 2016, UNESCO Jakarta memberi tugas kepada Tirana Art Management untuk membantu menata showroom yang akan digunakan oleh 4 (empat) komunitas batik dan jumputan di Kawasan Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Showroom ini akan digunakan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk dari komunitas tersebut dalam jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan. Sebelum menata showroom tersebut pihak UNESCO Jakarta mengharapkan Tirana Art Management membuat rancangan interior showroom dengan teknik sketsa sebagai salah satu syarat administrasi penurunan dana.

Ketidak ketersediaan sumber daya di Tirana Art Management yang dapat merancang interior showroom dengan teknik sketsa yang baik menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan tugasnya. Maka, pada tanggal 10 November 2016 Tirana Art Management mengirimkan surat permohonan bantuan kepada Direktur Akademi Teknik Jurusan Arsitektur Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, Yogyakarta atau yang selanjutnya disebut ATA YKPN yang secara khusus meminta dosen Fitri Prawitasari, ST.,M.Sc untuk dapat melakukan tugas tersebut. Surat permohonan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Direktur ATA YKPN dengan mengeluarkan surat tugas kepada tim yang terpilih, yaitu:

(1) Fitri Prawitasari, ST.,M.Sc (dosen koordinator) (2) Agus Cahyadi (mahasiswa angkatan tahun 2014) (3) Rani Yuliarti (mahasiswa angkatan tahun 2014) (4) Aditya Bagaskara (mahasiswa angkatan tahun 2015)

(5) Jimmy Kurniawan Raharjo (mahasiswa angkatan tahun 2015)

Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini memiliki tujuan tersendiri.

Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari proses kegiatan dari awal hingga akhir,

mulai dari persiapan hingga pelaksanaan seperti saat menghadapi si pemberi tugas,

(10)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 2 saat menghadapi komunitas, melakukan survey lokasi, melakukan wawancara, melakukan diskusi hingga proses merancang interior showroom dengan teknik sketsa.

I.2. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan ada di 4 (empat) tempat, yaitu:

(a) Kawasan Prambanan

(1) Komunitas Griya Batik Sojiwan yang berlokasi di Kadipaten Kidul, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah

(2) Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo yang berlokasi di Kelurahan Gedang, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sleman, DIY

(b) Kawasan Borobudur

(1) Komunitas Griya Batik Dewi Wanu yang berlokasi di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah

(2) Komunitas Griya Batik Borobudur yang berlokasi di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah.

I.3. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan surat yang diajukan oleh Tirana Art Management yaitu:

1) Survey dan Observasi pada hari kamis, tanggal 17 November 2016

2) Proses Sketsa, Diskusi Akhir dan Penyerahan Tugas pada hari Jumat-Minggu tanggal 18-20 November 2016

I.4. KELUARAN

Keluaran atau produk yang dihasilkan adalah sketsa 4 (empat) interior showroom di kertas A4 atau A3 dengan pewarnaan. Sketsa berjumlah 1 (satu) lembar per showroom.

I.5. PEMBERI TUGAS

Pemberi tugas adalah Tirana Art Management dengan alamat Tirana House jalan Abu

Bakar Ali no.22 Kotabaru, Yogyakarta. Tirana Art Management merupakan

perpanjangan tangan dari UNESCO Jakarta.

(11)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 3

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

II.1. KEGIATAN PERSIAPAN AWAL

Persiapan awal yang dilakukan adalah koordinasi internal tim yang dilakukan pada hari rabu, tanggal 16 Oktober 2016 di kampus ATA YKPN. Koordinasi yang dilakukan antara lain:

(1) Pengenalan kegiatan kepada mahasiswa baik itu latar belakang baik kegiatan maupun pemberi tugas, maksud tujuan maupun output yang diharapkan.

(2) Pembagian lokasi kepada 4 (empat) mahasiswa yang dilibatkan, yaitu:

a. Kawasan Prambanan

 Rani Yuliarti (Mahasiswa Angkatan Tahun 2014) akan membantu merancang showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan yang berlokasi di Kadipaten Kidul, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah

 Jimmy Kurniawan Raharjo (Mahasiswa Angkatan Tahun 2015) akan membantu merancang showroom Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo yang berlokasi di Kelurahan Gedang, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sleman, DIY

b. Kawasan Borobudur

 Agus Cahyadi (Mahasiswa Angkatan Tahun 2014) akan membantu merancang showroom Komunitas Griya Batik Dewi Wanu yang berlokasi di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah

 Aditya Bagaskara (Mahasiswa Angkatan Tahun 2015) akan membantu merancang showroom Komunitas Griya Batik Borobudur yang berlokasi di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah.

(3) Penjelasan teknis pelaksanaan mulai dari keberangkatan ke lokasi hingga penyamaan lay out sketsa.

II.2. KEGIATAN PELAKSANAAN SURVEY DAN OBSERVASI

Tim berangkat dari kampus ATA YKPN pada hari kamis, tanggal 17 November 2016 pk. 08.30. Pertemuan awal dengan Tim Tirana Art Management dan Project Manager UNESCO Jakarta dilakukan di Kawasan Prambanan tepatnya di Candi Sojiwan, Klaten. Kegiatan survey dan observasi dijelaskan lebih detail di bawah ini:

a. Komunitas Griya Batik Sojiwan yang berlokasi di Kadipaten Kidul, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah

Showroom yang akan dirancang merupakan bangunan baru yang berbentuk

kios berderet 4 (empat) pintu yang berada tepat di depan kawasan Candi

Sojiwan. Kios yang akan digunakan terletak paling tepi dekat dengan teras yang

tertutup atap. Kios yang digunakan berukuran 3x 3m.

(12)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 4 Gambar 2.1. Kios untuk Showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

Komunitas Griya Batik Sojiwan mempersilahkan tim ATA YKPN untuk survey Candi Sojiwan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara dan diskusi. Hal tersebut diarahkan komunitas kepada tim agar tim memahami tentang candi Sojiwan yang reliefnya mereka jadikan motif batik.

Secara singkat, tim mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang Candi Sojiwan baik dari pengamatan langsung maupun dengan mempelajari sejarahnya yang dideskripsikan di papan informasi. Selain itu tim juga melengkapi dengan data dari internet. Sekilas mengenai sejarah Candi Sojiwan yaitu letaknya yang berada di Desa Kebondalem Kidul. Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Candi Sojiwan berdampingan dengan bangunan candi- candi lainnya yang berada di Kawasan Candi Prambanan. Candi Sojiwan merupakan candi agama Budha dan menurut asal-usulnya, nama Sojiwan dikaitkan dengan Rakryan Sanjiwana yang disebut dalam Prasasti Rukam.

Prasasti ini berisi penetapan desa Rukam yang telah hancur akibat letusan gunung menjadi tanah perdikan bagi Rakryan Sanjiwana. Dan disebutkan juga bahwa pendapatan pajak desa diberikan kepada bangunan suci Limwung dan para penduduk desa diminta untuk bekerja bakti bagi pengelolaan kamulan. Rakryan Sanjiwana adalah nenek raja Balitung. Nama lain Sojiwan menurut Brandes berasal dari kata Reksojiwo yang berarti mempertahankan jiwa atau hidup dan menurut penduduk setempat desa Sojiwan berasal dari nama Sojiwo, kakek-buyut bekel yang pertamakali tinggal di wilayah tersebut.

Candi Sojiwan dibangun setelah terjadi komplikasi dari perkawinan

politik di antara dua dinasti yang berkuasa di Jawa pada abad ke-9 M. Saat

itu wilayah Selatan dikuasai oleh wangsa Sanjaya beragama Hindu Siwa,

sedangkan wilayah utara didominasi oleh wangsa Syailendra yang menganut

Budha Mahayana. Perebutan pengaruh menimbulkan ketegangan sehingga

ditempuh upaya perdamaian yaitu dengan menikahkan Rakai Pikatan dari

wangsa Sanjaya dengan Pramodawardhani dari wangsa Syailendra,

dinikahkan untuk meredam konflik tersebut. Pernikahan ini ditentang oleh

(13)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 5 saudara Pramodawardhani, yang bernama Balaputra Dewa. Maka perang pun tak terhindarkan. Balaputra Dewa berhasil dikalahkan oleh Rakai Pikatan sehingga melarikan diri ke Sumatera. Di sana dia membangun kerajaan Sriwijaya. Sementara itu, Rakai Pikatan dan isterinya bahu- membahu membangun kehidupan harmonis antara pemeluk Hindu Syiwa dengan Budha Mahayana. Mereka ingin supaya kedua agama tersebut dapat terus hidup dan berkembang dengan damai dan saling menghormati.

Sebagai buktinya, Rakai Pikatan membangun candi Prambanan yang bercorak Hindu. Namun dalam radius kurang dari 5 meter, candi Hindu ini dikelilingi candi-candi Budha seperti Kalasan, Plaosan, Sewu dan Sojiwan.

Candi Sojiwan ini bercorak agama Buddha. Hal ini dibuktikan dengan bentuk candi yang memiliki beberapa stupa. Candi ini dibangun kira-kira pada pertengahan abad ke-9.Menurut beberapa prasasti yang sekarang disimpan di Museum Nasional , candi Sojiwan kurang lebih dibangun antara tahun 842 dan 850 Masehi. Candi ini dibangun kurang lebih pada saat yang sama dengan candi Plaosan.

Gambar 2.2. Pengamatan Awal di Kawasan Candi Sojiwan Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

Setelah melakukan pengamatan langsung, tim kemudian melakukan

wawancara dan diskusi dengan komunitas dan tim Tirana Art Management

serta perwakilan UNESCO Jakarta mengenai apa saja yang perlu difasilitasi di

dalam showroom dan menggali keinginan komunitas terhadap showroom

tersebut. Masyarakat membuat sketsa awal untuk kemudian diserahkan

kepada tim khususnya Rani Yuliarti (mahasiswa angkatan tahun 2014) yang

ditugaskan di lokasi tersebut untuk di sketsa ulang dengan lebih baik.

(14)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 6

Gambar 2.3. Wawancara dan Diskusi dengan Pemberi Tugas dan Komunitas Griya Batik Sojiwan

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

(15)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 7 Gambar 2.4. Sketsa Awal oleh Komunitas Griya Batik Sojiwan

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

b. Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo yang berlokasi di Kelurahan Gedang, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sleman, DIY

Showroom yang akan dirancang merupakan bagian bangunan rumah tinggal yang masih ditempati oleh pemiliknya. Salah satu kamar berukuran 3 x 3 m terletak di bagian depan dan dapat diakses langsung dari teras disewakan kepada Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo untuk dijadikan showroom. Lokasi showroom ini berada diantara Tebing Breksi dengan Candi Ijo sehingga sangat berpotensi dilewati oleh wisatawan.

Gambar 2.5. Rumah yang akan digunakan untuk Showroom Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

(16)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 8 Sekilas tentang Candi Ijo yaitu sebuah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta, 410 m di atas permukaan laut. Diperkirakan dibangun antara kurun abad ke-10 sampai dengan ke-11 Masehi pada saat zaman Kerajaan Medang periode Mataram Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan yang tergolong candi Hindu ini. Tepat di atas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan beberapa atributnya. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha.

Kompleks candi Ijo merupakan kompleks percandian yang berteras-teras yang semakin meninggi ke belakang yakni sisi timur dengan bagian belakang sebagai pusat percandian. Pola candi semacam ini berbeda dengan pola – pola candi yang ada di dataran prambanan. Kebanyakan kompleks percandian memusat ke tengah misalnya candi Prambanan atau juga candi Sewu. Hal ini didasari oleh konsep penataan ruang yang bersifat kosmis dengan pusat berupa puncak gunung maru sebagai tempat tinggal para Dewa. Pola yang semakin meninggi ke belakang seperti Candi Ijo ialah suatu keunikan karena pola semacam ini lebih banyak dijumpai pada candi di Jawa Timur.

Gambar 2.6. Candi Ijo Sumber : Google, 2016

Jimmy Kurniawan Raharjo (Mahasiswa Angkatan Tahun 2015) ditugasi untuk melakukan sketsa di lokasi tersebut setelah melakukan wawancara dan diskusi dengan komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo dan tim Tirana Art Management mengenai apa saja yang perlu difasilitasi di dalam showroom dan menggali keinginan komunitas terhadap showroom tersebut.

Sketsa awal dibuat oleh komunitas untuk kemudian sketsa ulang oleh

Jimmy.

(17)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 9

Gambar 2.7. Wawancara dan Diskusi dengan Pemberi Tugas dan Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

Gambar 2.8. Sketsa Awal oleh Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

(18)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 10 c. Komunitas Griya Batik Dewi Wanu yang berlokasi di Desa Wanurejo,

Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah.

Lokasi ketiga yaitu ke showroom Komunitas Griya Batik Dewi Wanu yang berlokasi di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah.

Kondisi eksisting untuk showroom dan workshop komunitas ini menggunakan garasi di rumah sang ketua. Sebelum berdiri sendiri Komunitas Griya Batik Dewi Wanu masih mengindung pada Komunitas Griya Batik Borobudur. Dengan dukungan UNESCO Jakarta komunitas ini sudah mandiri. Salah satu dukungan dari UNESCO adalah memfasilitasi pembangunan showroom dilokasi yang dipilih oleh komunitas.

Showroom yang akan di sketsa merupakan sebuah ruang berukuran 3 x 5,5 m yang dibatasi dinding setinggi 40cm dan tertutup atap genteng,

namun ruangan ini masih berupa bukaan. Untuk lokasi ketiga tersebut mahasiswa yang diberi tugas untuk membuat sketsa adalah Agus Cahyadi (Mahasiswa Angkatan Tahun 2014).

Gambar 2.9. Wawancara, Diskusi dan Pengamatan di Komunitas Griya Batik Dewi Wanu

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

(19)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 11 Gambar 2.10. Sketsa Awal oleh Komunitas Griya Batik Dewi Wanu

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

d. Komunitas Griya Batik Borobudur yang berlokasi di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah.

Tidak jauh dari showroom Komunitas Griya Batik Dewi Wanu hanya berjarak 200 meter adalah lokasi keempat yang disurvey. Lokasi ini merupakan lokasi dimana komunitas Griya Batik Borobudur berada atau tepatnya di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah. Batik yang dihasilkan oleh Komunitas Griya Batik Borobudur ini mengambil pola- pola dari relief Candi Borobudur yang diperbolehkan untuk dikembangkan.

Batik yang dihasilkan juga sangat menawan dan sudah pernah dipentaskan di dalam suatu Fashion Show.

Komunitas Griya Batik Borobudur telah memiliki showroom di rumah

salah satu pengurusnya. Showroom juga sudah tertata meski masih

sederhana. Showroom berupa ruangan 2,8 x 2,4 m didukung dengan teras

berukuran 2,8 x 3 m yang sering digunakan untuk pertunjukan membatik

apabila ada wisatawan yang datang. Komunitas ini juga bekerjasama dengan

pelaku wisata disekitar Kawasan Borobudur salah satunya dengan komunitas

dokar wisata yang melewati lokasi mereka. Wisatawan yang naik dokar akan

diturunkan dishowroom untuk melihat-lihat koleksi yang tersedia. Untuk

lokasi keempat tersebut mahasiswa yang diberi tugas untuk membuat sketsa

adalah Aditya Bagaskara (Mahasiswa Angkatan Tahun 2015).

(20)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 12

Gambar 2.11. Wawancara, Diskusi dan Pengamatan di Komunitas Griya Batik Borobudur

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

(21)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 13 Gambar 2.12. Sketsa Awal oleh Komunitas Griya Batik Borobudur

Sumber : Dokumentasi Survey, 2016

II.3. KEGIATAN PELAKSANAAN SKETSA DAN ASISTENSI

Setelah melakukan survey dan observasi, tim diberi waktu 2 hari untuk menyelesaikan sketsa yaitu tanggal 18 dan 19 September 2016. Dan pada tanggal Minggu, 20 September 2016 sketsa harus diserahkan kepada Tirana Art Management. Sebelum sketsa akhir dikumpulkan pada tanggal 18 September 2016 pk.15.00 tim melakukan asistensi ke Tirana Art Management yang beralamat diJalan Abu Bakar Ali No.22 Kotabaru, Kota Yogyakarta untuk menyepakati layout dan teknis pewarnaan.

Gambar 2.13. Proses Asistensi Tim dengan Tirana Art Management.

Sumber : Dokumentasi Asistensi, 2016

(22)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 14 Gambar 2.14. Draft Sketsa oleh Mahasiswa ATA YKPN

Sumber : Sketsa Mahasiswa, 2016

II.4. KEGIATAN PENYERAHAN HASIL SKETSA

Sesuai waktu yang disepakati maka hasil akhir sketsa empat showroom

Komunitas Batik dan Jumputan Binaan UNESCO, yang berlokasi di Kawasan

Prambanan (Griya Batik Sojiwan, Lapak Jumputan Candi Ijo) dan Kawasan

Borobudur (Griya Batik Dewi Wanu, Rumah Batik Borobudur) diserahkan langsung

ke Tirana Art Management pada hari Minggu, 20 September 2016 pk. 15.00. Sketsa

yang diserahkan ada 8 buah. Sketsa tersebut empat dibuat oleh mahasiswa dan

empat dibuat oleh koordinator. Sketsa tersebut dapat dilihat di bawah ini:

(23)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 15

G a m b a r 2 .1 5 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n it a s G ri y a B a ti k S o ji w a n S u m b e r : R a n i Y u li a rti ( M a h a si sw a A T A Y K P N A n g k a ta n 2 0 1 4 ), 2 0 1 6

(24)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 16

G a m b a r 2 .1 6 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n it a s O m a h L a p a k J u m p u ta n C a n d i Ij o S u m b e r : Ji m m y K u rn ia w a n R a h a rj o ( M a h a si sw a A T A Y K P N A n g k a ta n 2 0 1 5 ), 2 0 1 6

(25)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 17

G a m b a r 2 .1 7 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n itas G ri y a B a ti k D e w i W a n u S u m b e r : A g u s C a h y ad i (M a h a si sw a A T A Y K P N A n g k a ta n 2 0 1 4 ), 2 0 1 6

(26)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 18

G a m b a r 2 .1 8 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n itas G ri y a B a ti k B o ro b u d u r S u m b e r : A d ity a B a g a sk a ra ( M a h a si sw a A T A Y K P N A n g k a tan 2 0 1 5 ), 2 0 1 6

(27)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 19

G a m b a r 2 .1 9 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n itas G ri y a B a ti k S o ji w a n S u m b e r : F itr i P ra w it a sa ri ( D o se n K o o rd in a to r) , 2 0 1 6

(28)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 20

G a m b a r 2 .2 0 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n itas O m a h L a p a k Ju m p u ta n C a n d i Ij o S u m b e r : F itr i P ra w it a sa ri ( D o se n K o o rd in a to r) , 2 0 1 6

(29)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 21

G a m b a r 2 .2 1 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n itas G ri y a B a ti k D e w i W a n u S u m b e r : F itr i P ra w it a sa ri ( D o se n K o o rd in a to r) , 2 0 1 6

(30)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 22

G a m b a r 2 .2 2 . S k e ts a S h o w ro o m K o m u n itas G ri y a B a ti k B o ro b u d u r S u m b e r : F itr i P ra w it a sa ri ( D o se n K o o rd in a to r) , 2 0 1 6

(31)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 23

BAB III. PASCA KEGIATAN

III.1. PUBLIKASI SKETSA DAN PERESMIAN SHOWROOM

Sketsa Showroom dipublikasikan oleh Tirana Art Management di media social yaitu Facebook pada tanggal 17 Desember 2016 dan nunukambarwati.blogspot.com pada tanggal yang sama. Nunuk Ambarwati adalah manager dari Tirana Art Management. Sedangkan untuk peresmian empat showroom komunitas batik dan jumputan binaan UNESCO oleh Tirana Art Management dipublikasikan di media lokal yaitu Tribun Jogja pada tanggal 23 Januari 2017 dan di media online yaitu . Jogjanews pada tanggal 19 Januari 2017.

Diberitakan di media tersebut bahwa Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta, Bernards Alens Zako datang untuk meresmikan empat showroom tersebut.

Gambar 2.23. Publikasi Salah Satu Sketsa oleh Tirana Art Management

Sumber : Facebook Tirana Art Management & nunukambarwati.blogspot.com, 2016

(32)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 24

Gambar 2.24. Publikasi Peresmian Showroon di Media Lokal dan Media Online Sumber : Tribun Jogja dan Jogjanews, 2017

III.2. KONDISI BEBERAPA SHOWROOM DUA BULAN PASCA SKETSA

Pasca sketsa diserahkan pada tanggal 20 September 2016, terpublikasi bahwa

showroom yang disketsa sudah diresmikan. Kurang lebih dua bulan kondisi

showroom terakhir dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(33)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 25 Gambar 2.25. Kondisi Showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan

Sumber : nunukambarwati.blogspot.com, 2016

(34)

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Akademik 2017/2018

Halaman - 26 Gambar 2.26. Kondisi Showroom Komunitas Omah Lapak Jumputan Candi Ijo

Sumber : nunukambarwati.blogspot.com, 2016

(35)

Gambar

Gambar 2.1.    Kios untuk Showroom Komunitas Griya Batik Sojiwan  4  Gambar 2.2.    Pengamatan Awal di Kawasan Candi Sojiwan  5  Gambar 2.3
Gambar 2.9. Wawancara, Diskusi dan Pengamatan                                                         di Komunitas Griya Batik Dewi Wanu
Gambar 2.11. Wawancara, Diskusi dan Pengamatan                                                       di Komunitas Griya Batik Borobudur
Gambar 2.24. Publikasi Peresmian Showroon di Media Lokal dan Media Online                                       Sumber : Tribun Jogja dan Jogjanews, 2017

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Houglum (2005), prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip- prinsip dasar sebagai berikut: 1) menghindari memperburuk keadaan, 2) waktu, 3) kepatuhan, 4)

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, dan hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

konduktivitas panas rendah sehingga panas yang sampai ke permukaan tanah akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanpa mulsa atau mulsa dengan konduktivitas panas

Variable LEARNABILITY berjumlah 64 orang atau 61% yang memilih sangat setuju, 22 orang atau 28% yang memilih setuju, dan 9 orang atau 11% yang memilih cukup

Skripsi yang berjudul “Kajian Nasi Sorghum sebagai Pangan Fungsional” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat