• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah tentang Teknologi Manusia Purba pada Zaman Logam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makalah tentang Teknologi Manusia Purba pada Zaman Logam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah tentang Teknologi Manusia Purba pada Zaman Logam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayahNya

kepada kami dan tak lupa bershalawat pada Nabi Muhammad S.A.W sehingga kami dapat

menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan yang kami harapkan.

Makalah yang berjudul “Teknologi Manusia Purba Pada Zaman Logam“ ini dibuat dengan

tujuan memenuhi tugas dalam pelajaran Sejarah Indonesia pada tahun ajaran 2013-2014. Kami

berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Kami menyadari bahwa penulisan ataupun pembahasan karya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan

dan saran yang membangun sehingga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna.

Penulis

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada Masa Prasejarah Manusia sudah mempunyai keterampilan, para manusia purba

dahulu mampu membuat rumah sedeharna, alat-alat untuk berburu dan benda-benda

lainnya. Maka dari itu pada zaman prasejarah dibagi menjadi beberapa tahap, namun yang

akan kami bahas disini adalah Zaman Logam.

Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam yang

ternyata lebih kuat dan mudah dikerjakan daripada batu. Bahan logam harus dilebur dahulu

sebelum dipakai sebagai bahan pembuatan peralatan manusia. Oleh karena itu, pada zaman

logam, kebudayaan manusia mestinya lebih tinggi daripada zaman batu.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini tidak lain untuk:

1. Memenuhi salah satu tugas kelompok kami.

2. Mengetahui keadaan pada zaman Logam

3. Mengetahui benda benda yang dibuat pada zaman Logam

4. Mengetahui perkembangan manusia purba pada zaman Logam.

C. Rumusan Masalah

(3)

1. Bagaimana keadaan pada zaman logam?

2. Apa saja yang dihasilkan manusia purba pada zaman logam?

3. Apa benda benda pada zaman logam masih ada?

(4)

PEMBAHASAN

Zaman Logam

Zaman logam masuk ke Indonesia sekitar tahun 500 SM, yaitu setelah menerima pengaruh

dari kebudayaan Dongsong (Vietnam). Pada zaman ini orang sudah dapat membuat alat-alat dari

logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya

menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan

cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue.

Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang

terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas: Zaman perunggu dan zaman

besi. Namun Indonesia hanya mengalami Zaman perunggu sehingga zaman logam juga disebut

zaman perunggu.

Pada zaman ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dan timah dengan

perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini

(5)

Nekara adalah semacam genderang dari perunggu yang Berpinggang di bagian

tengahnya dan sisi atasnya tertutup, jadi kira-kira sama dengan dandang yang

ditelungkupkan. Nekara yang ditemukan di Indonesia ada yang mempunyai ukuran besar

dan ukuran kecil. Nekara yang ditemukan di Pejeng, Bali adalah nekara dalam ukuran besar.

Nekara ini bergaris tengah 160 cm dan tinggi 186 cm. Benda ini sekarang disimpan di pura

Panataransasih, Gianyar, Bali. Nekara ini sangat dipuja oleh masyarakat. Tidak semua orang

dan setiap waktu orang bisa melihatnya karena nekara ini dianggap barang suci, yang hanya

dipergunakan waktu upacara-upacara saja, yaitu dengan cara ditabuh untuk memanggil

arwah atau roh nenek moyang. Nekara perunggu banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali,

Pulau Sangean dekat Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, dan Kepulauan Kei. Di Alor banyak pula

terdapat nekara, tetapi lebih kecil dan ramping daripada yang ditemukan di lain tempat.

Nekara yang demikian itu, biasa disebut moko, dan sangat dihargai penduduk sebagai

barang pusaka atau mas kawin. Hiasan-hiasan pada nekara itu sangat indah berupa

garis-garis lurus dan bengkok, pilin-pilin dan gambar geometris lain nya, binatangbinatang

(burung, gajah, merak, kuda, rusa), rumah, perahu, orangorang berburu, tari-tarian, dan

lain-lain. Dari berbagai lukisan kita mendapat gambaran tentang penghidupan dan kebudayaan

yang ada pada masa itu.

2. Kapak Corong

Kapak Corong bentuk bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya bagian tangkainya

berbentuk corong. Maka, kapak ini disebut juga Kapak Corong atau Kapak Sepatu. Kapak

corong ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau

Selayar dan di Irian dekat Danau Sentani. Bentuk kapak ini sangat banyak, jenisnya ada yang

(6)

yang panjang satu sisinya. Kapak Corong yang memiliki panjang satu sisi disebut candrasa,

bentuknya sagat indah dan penuh hiasan. Fungsinya sebagai tanda kebesaran dan alat

upacara keagamaan. Kadang-kadang kapak tersebut dihiasi gambar-gambar mata yang oval

atau juga dengan ragam hias garis-garis geometris dan pilin berganda (double spiral).

3. Bejana Perunggu

Bejana ditemukan di tepi Danau Kerinci dan di Madura bentuknya seperti periuk, tetapi

langsung dan gepeng. Keduanya mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa

gambar-gambar geometri dan pilinpilin yang mirif huruf J. Pada Bejana di Madura dihiasi

dengan gambar burung merak dan rusa dalam kotak-kotak segitiga. Selain di Madura dan

Kerinci, Bejana seperti ini juga ditemukan di Pnom Penh (Kamboja), maka tidak dapat

disanksikan lagi bahwa kebudayaan logam di Indonesia memang termasuk satu golongan

dengan kebudayaan logam Asia yang berpusat di Dongson itu. Itulah sebabnya, zaman

perunggu di Indonesia ini lebih dikenal dengan nama Kebudayaan Dongson.

4. Arca-arca Perunggu

Arca Perunggu yang ditemukan berupa arca yang menggambarkan orang yang sedang

menari, berdiri, naik kuda, dan ada yang sedang memegang panah. Ada juga yang

menggambarkan binatang antara kuda dan kerbau, tetapi semua arca bentuknya kecil-kecil,

yaitu berukuran 5 – 15 cm. Arca tersebut ditemukan di Bangkinang (Riau), Lumajang, Bogor,

(7)

5. Perhiasan Perunggu

Selain Kapak Corong dan Nekara banyak pula bendabenda lainnya dari zaman perunggu yang

didapatkan, sebagian besar berupa barangbarang perhiasan, seperti gelang, binggel (gelang

kaki), anting-anting, kalung, dan cincin. Benda-benda itu ditemukan di Bogor, Bali, dan

Malang. Banyak perhiasan yang ditemukan sebagai bekal kubur. Di samping benda-benda

perunggu, zaman logam juga menghasilkan barang-barang dari besi meskipun jumlahnya

tidak banyak. Jenis barang-barang besi yang dibuat pada zaman logam antara lain kapak,

sabit, pisau, tembilang, pedang, cangkul dan tongkat.Sosial Ekonomi

1. Mampu membuat alat dari logam

2. Masyarakat pada masa perundagian diperkirakan sudah mengenal pembagian kerja.

3. adanya pedagang yang memperjualbelikan logam.

4. sudah mengenal sistem kemasyarakatan yang teratur. Masyarakat hidup diikat oleh

norma-norma dan nilai.

5. Dikenalnya penguburan mayat

6. Food producing

(8)

Teknik Pembuatan Alat-Alat Perunggu

1. A Cire Perdue

Caranya adalah membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin, setelah membuat

model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan tanah, dan dibuat lubang dari atas dan

bawah. Setelah itu dibakar, sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan

keluar melalui lubang bagian bawah. Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas

dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga

keluarlah benda yang dikehendaki.

2. Bivalve

Caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka, sehingga setelah

dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah bendayang dikehendaki. Cetakan

tersebut terbuat dari batu ataupun kayu.

Kepercayaan

1. Animisme:

Dalam kepercayaan animisme, manusia mempunyai anggapan bahwa suatu benda memiliki

kekuatan supranatural dalam bentuk roh.

2.Dinamisme

Roh atau makhluk halus yang diyakini berasal dari jiwa manusia yang meninggal, kemudian

mendiami berbagai tempat, misalnya hutan belantara, lautan luas, gua-gua, sumur dalam,

(9)

3. Totemisme

Adanya anggapan bahwa binatang-binatang juga mempunyai roh, itu disebabkan di antara

binatang-binatang itu ada yang lebih kuat dari manusia, misalnya gajah , harimau, buaya,

(10)

PENUTUP

A. Saran

- Pada zaman prasejarah manusia purba sudah mampu membuat alat alat yang berguna,

maka dari itu kita dengan kemajuan teknologi yang sudah ada harus mampu melakukan

lebih dari masa lalu.

- Mengembangkan apa yang sudah ada dengan terus berkembangnya teknologi.

- Mempertahankan kebudayaan yang sudah ada dengan cara melestarikannya.

B. Kesimpulan

Pada Zaman Logam manusia sudah mampu membuat peralatan dari

perunggu. Perunggu merupakan logam campuran antara tembaga dengan

timah. Pada zaman logam di Indonesia hampir semua menggunakan perunggu, sehingga

Referensi

Dokumen terkait

septima monofag dan disekitar lapangan tidak ada tanaman paria maka kurangnya jumlah makanan (daun paria) dengan populasi yang cukup padat, mengakibatkan larva dan imago E.

Rekomendasi yang diterima Deputi adalah rancangan atau usulan rekomendasi suatu kebijakan yang diajukan oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset

1 Nalika sampeyan ngetik teks kanthi nggunakake tombol layar, geser driji saka huruf siji menyang huruf liyane kanggo nglacak tembung sing arep ditulis.. 2 Angkat driji sawise

Keindahan nyata dari CCTV lewat internet adalah bahwa Anda dapat melihat properti anda dari mana saja di dunia, tetapi seperti berdiri, jika anda key alamat dari kamera ke web

Kebersihan kamar merupakan tanggung jawab mutlak bagi Housekeeping Departemen. Menjaga agar kamar tamu selalu rapi, bersih dan nyaman merupakan hal yang wajib dilakukan

Pada Tahapan ini peserta dilatih untuk dapat membuat ikan asin menggunakan pengawet alami dan melakukan pengeringan produk ikan asin secara benar baik menggunakan

Secara hakiki, struktur ontologis manusia, yakni logos subjektif, memungkinkan manusia mentransendir dirinya, sehingga ia mampu berpikir secara metafisis ke arah

Menurut Soerjono Soekamto, terdapat beberapa sumber atau faktor dalam (internal) yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya dalam masyarakat yaitu:.. Bertambah dan