·)> ittjr.:.. ~~:, :1
f;utw ~emenufii
Sat.:di
s~t. u .s.':._ ~am t; \ ~f.· ~~~ ;, i,i; mp~ ?., · Ufi ~ ' e h:r 9- i G.J!i.t~;.'?" ~ ~e t .td :C:ikt: · ·
<Pro;J'iam S t11.ii _fii'r:'!inistY(!.:;i
·l!.mdidilip:n
tiNIV:ERSlTAS NEG
~S R~ -l\1ED A
r~T E SIS
HUBUNGAN MOTIV ASI BERPREST ASI DAN SIKAP BERKOMUNIKASJ DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS GURU-GURU
SEKOLAH LANJUTAN TINGKA T PERTAMA NEGERI KECAMA TAN BARUS DAN PEMEKARANNYA
Disusun dan diajukan oleb :
SLAMET RIY ADI N1~. 061188 1 3002 6
Telab Dipertabankan Di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 01 Oktober 2009 Dan Dinyatakan Telab Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleb Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Menyetujui Tim Pembimbing
Pembimbing II,
~
Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA, Ph.D NIP. 130186746
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan,
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.P NIP. 131648293
NO. NAMA
1. Prof. Parlinduagaa Paagaribuaa, MA, Ph.D Ketua
2. Prof. Dr. Sukimo, M.Pd Sekretaris
3. Dr. Rajab Lubis, M.Si Aaggota
4. Dr. H. Abdul Muair, M.Pd Anggota
S. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd Aaggota
Nama
NIM
Mahasiswa
Taaggal Ujiaa
.~
...
~
..
: SLAMET
RIY ADI
jjj
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT. Atas berkat rahrnat dan
karunia-Nya tesis yang berjudul " Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Sikap Berkomunikasi
terhadap Pelaksanaan Manajemen Kelas Guru-Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Negeri Kecamatan Barus dan Pemekarannya", ini selesai d itulis. Penulis menyadari bahwa
selesainya tesis ini berkat bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk ini
penulis menyampaikan terirna kasih kepada:
I. Bapak Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA. Ph.D dan Prof. Dr. Sukimo, M.Pd.,
selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam
mengarahkan, memotivasi, serta member nasehat kepada penulis dalam
penyelesaian penulisan tesis ini.
2. Bapak Pror. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasrujana
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Syaiful Sagala, M.Pd, selaku Ketua Program Stud i Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, dan selaku
kontributor/dosen penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran berupa
masukan dan kritikan demi kesempumaan tesis ini.
4. Bapak Dr. H. Abdul Munir, M.Pd dan Dr. Rajah Lubis, M.Si selaku kontributor/
dosen penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran berupa masukan dan
kritikan demi kesempumaan tesis ini.
5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti
perkuliahan.
6. Pegawai Tata Usaha yang ikut mensukseskan proses belajar mengajar pada program
7. Kepala pegawai perpustakaan Universitas Negeri Padang yang telah banyak
memberikan bantuan pencarian buk:u-buku untuk penulis dalam penyelesaian
penulisan tesis ini.
8 . Kepala dan Guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Barns dan
pemekarannya yang menjadi tempat penelitian penulis, yang telah banyak membantu
memberikan infonnasi dan kesempatan kepada penulis untuk mengumpulkan data.
9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2006, yang telah memberikan bantuannya dalam
menyelesaikan tesis ini, baik dilingkungan kampus maupun diluar kampus.
10. Akhirnya penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Ayah, lbu, serta istri
tercinta dan juga seluruh komponen keluarga yang telah memberi semangat dan
dorongan sehingga tesis ini selesai ditulis.
Semoga Allah SWT. membalas sega la bentuk bantuan di atas dengan pahala yang
berlipat ganda. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa tesis ini belumlah sempurna. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca derni penyempurnaan tesis ini. Harapa penulis sernoga tesis ini bennanfaat adanya.
Amiiin.
Medan, Oktober 2009
Penulis,
SLAMET RIY ADI
ABSTRACT
Slamet Riyadi. 2009. The relation of achievement motivation and communication attitude to the application of classroom management teachers of the junior high school, Baros aDd development subdistrict. Thesis: Tbe State University of Medan, Post-Graduate studies, 2009.
The aims of this research were to see the relation of achievement motivation and communication attitude to the application of classroom management. This research had three hypotheses. First, there was a relation positive and signifikan between achievement motivation to the application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict. Second, there was a relation positive and signifikan between communication attitude to the application of classroom management teachers of the j unior high school, Barns and development subdistrict. Third, there was a relation positive and signifikan between achievement motivation and communication attitude to the application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict.
The population of this research was teachers of junior high schools in Barus and development 112 in number. There were sample selected by means of the stratified proportional random sampling technique. The strata consisted of educational levels, rank
orders and periods of service.
The data analysis, technique used were description and inferential analysis correlation and regression analysis. The result showed that achievement motivation, communication attitude and application of classroom management were in the medium categories. It was found that bath of the achievement motivation and the communication attitude either individually or simultaneously significant relationships to the application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict { rY, = 0,609( 43,83%) ; ry2 = 0,662( 40,96% ); Ry12
=
0,863(74,5%) }Based on these findings, it can be concluded that the achievement motivation and communication attitude have significant relationships to application of classroom management teachers of the j unior high school, Barus and development subdistrict, both individually and simultaneously.
This research finding indicates that application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict can be predicted or determination by achievement motivation and communication attitude either x'selfly or together. Result of this research gives implication, that achievement motivation and communication attitude need to be paid attention is full by the on teachers.
ABSTRAK
Slamet Riyadi, 2009. Hubungan Motivasi Berprestasi dan Sikap Berkomunikui dengan Pelaksanaan Manajemen Kelas Guru-Guru Sekolab Lanjatan Tingkat Pertama Negeri Kecamatan Barus dan Pemekarannya. Tesis: Universitas Negeri Medan, Program Pascasarjana, 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi terhadap pelaksanaan manajemen kelas yang dilakukan oleh guru. Penelitian ini mengajukan tiga hipotesis. Pertama, terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi berprestasi dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Baros dan pemekarannya. Kedua, terdapat hubungan positif dan signifLkan antara Sikap berkomunikasi dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Barus dan pemekarannya. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi secara bersama - sama dengan pelaksanaan manajemen kelas
guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Barus dan pemekarannya.
Populasi penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Baros dan pemekarannya yang berjumlah 112 orang. Penarikan sampel menggunakan stratified proportional ramdom sampling, dengan strata tingkat pendidikan, pangkat/golongan dan masa kerja.
Tekni.k analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskripeif dan
inferensial yang meliputi analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan si.kap berkomunikasi serta pelaksanaan manajemen kelas tergolong ke dalam kategori cukup. Ditemukan bahwa motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi baik secara sendiri atau bersama - sama berhubungan signifikan terhadap pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya { rY,
=
0,609( 43,83%) ;rY2=
0,662( 40,96%);RY12=
0,863(74,5%)}Sesuai basil penelitian, dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi, berhubungan signifikan dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Baros dan pemekarannya dapat dipredi.ksi atau di determinasi oleh motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama. Hasil penelitian ini memberikan implikasi, bahwa motivasi berprestasi dan si.kap berkomuni.kasi perlu diperhatikan penuh oleh para guru.
v
DAFTARISI
Halaman
ABSTRCT ···-···
ABSTRAK...
ii.KA TA PENGANT AR •••••••••••.•••••••.••.••••••..••••••.•••••.•.•.•••••...••••••••.•...•••.••••..••.•...•..• iii
DAFT AR lSI ••••••••••••••••••.•.••••..••.•.••....••.•..••••••.•....•••••.•..••••••.•.•.••••.•••.•.•••..•••..•••••.• v
DAFT AR GAMBAR ···-··· vii
DAFT AR T ABEL .•.••..•••.•.•••••••.•••..•..•••••...••••.••...•.•••...•••..••••••.•••.•••...•.•.•••.•...••• viii
DAFT AR LAMP IRAN... X BAD I PENDAH'ULUAN •••••••••.••••••..••••....•.•.•...••...••.•••••.••...•.•••.•...•.••.•.•..•••••.••• 1
A. Utar Belakang Masa.lah ••••.•••••••••.•••••••••••••••.••.••••••..•••.••••••••.•••.••••••••••••• 1
B. ldentifikasi
Masa.lah •••••••••••••••••.•••.•••••••..••••••••.•.••••••.•••••.•••••.•.••••..•••••.•.••.
7C. Bata.sa.n Ma.sa.lah ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••.••••••••••••••••••••.••••••••••••••••••• 9 D. Perumusan Masa.Jah... 10
E. Tujuan Penelitian •.•••••••••••.••.••••••••.••••...•.••...••..••...•••..•.••••...••.••...•..•• 10
F. Manfaat Penelitian •••..••...•••••.•••..•.•..•.•••.••••....••.•••..•••...•••..••....•...•..•...••• 11
BAD II KAJIAN PUSTAKA DAN IDPOTESIS ... 13
A. Kera.ngka Teoritis ..•...•.•....•..•..•..•••...•...•...•...•.••••...•...•... 13
1. Konsep Manajemen Kelas •.••••..••••••••.•••••••••••••.••....••.••••.•.•.••....•••••.... 13
2. Motivasi Berpreta.si ••••••...•••••.••••••••...•••••••..•••••••...•••••••••....•...••.••.•••..••• 38
3. Sikap Berk.omunikasi ... - ···-··· 45
B. Kerangka Konseptual •.•.•••.••..••••....••.••••••••.•.••.••....•.•••..••.••.••••••••.•.••..••••.. 53
BAD
m
1\-fETODE PENELIT.IAN" •.•.•.••.•••.•••••••.•.•..•.•...••...•.••••••.•..••.••••••.••..••.•••59
A. Wilayah Penelitian ••.••••••••••••.••...•••...•.••....••..••••••.••...•..•...•••....••••..•...•
59
B. Metode Penelitian. ... .
59
C. Populasi dan Sam:pel .•.•••••.••••••••••••••••••••••.••...•••••.•••••••..•••.••••...••••.•••••••..•.•
59
1. Populasi ... _ ... .
59
2. S81ll.J>el ... - •.••••••••• 60
.D . .Defmisi OpersionaJ ... . 66
E. Instrumen Penelitian ••••••••••••••••••••••••.•••••••...•••••••••.••••••.•••••.•..•••.•.•.••..•••••
68
F. Anal isis Data ... . 70
G P . engujtan 1potests ••••••..•••..•••..••.•••..•.••••.••....•...••.••....•••.••.•••.•..••.•••• .. H" .
73
BAD IV HA.SIL DAN PEMBAHASAN •.••.••••...•....•..••....••.••.••..•••.••••••••••.•••••.•74
A. Deskripsi Data V ariabel Penelitian ... ..
74
B. Anal isis Data ... 79
a . Pengujian Persyaratan Analisis ... 79
b. Perh.itungan Data Sta.tistik ···-··· 86
C P . engu
J
·· tan tpo est •.••..••...•.•...••....••....•.•...••..•...•...••.••.•.•....•• H" t·s
D. Pembahasa.n .••.•..•••.••.•....•..•.•••••.••••••..•..••••..•...•••...•...••.•...•••••••.•...••••.
E. Keterbatasan Penelitian ... .
BAD V KESIMPULAN, ll\1PLIK.ASI D AN SARAN ••.•.••••.•••••••.••..••.•••••••..•••
A. Kesimpulan ••••.••...•.•••.•••.••.•••.••..•••••.•.••..•••.•..••••.••.••...••.•••••.••••.•••..••..••.••
B. lmplik.asi ··-···- ···-·---···-··
c.
Saran···-···-···-··
DAFI" AR PUST AKA ... .
L.AMPIR.AN" ···-···
l OS
114
122
124
124
125
126
128
vii
DAFfARGAMBAR
1. Skema Hubungan Tiga Variabel •.••••...••....•....••.••..•...•..•.•.•.•••.•...•.••...•• 57
2. Histogram Skor Variabel Pelaksanaan Manajemen Kelas ... 76
3. Histogram Skor Variabel Motivasi Berprestasi ... 77
DAFrAR TABEL
Tabel Halaman
l.Variabel, Dimensi dan Indikator Manajemen Kelas ... 36
2. Variabel, Dimensi dan Indikator Motivasi Berprestasi ... 44
3. Variabel, Dimensi dan Indikator Sikap Berkomunikasi ... 53
4. Keadaan Populasi Guru ···-··· ... 60
5. Distribusi Populasi Berdasarkan Strata ... 62
6. Hasil Perhitungan Sarnpel ... 65
7. Penyebaran Sam pel Berdasarkan Strata ... 69
8. Kisi-Kisi lnstr\lmen Penelitian ... 69
9. Ringkasan Deskripsi Data setiap Variabel ... 74
10. Distribusi Frekuensi Variabel Pelaksanaan Manajemen Kelas ...
15
11. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi ... 77
12. Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Berkomunikasi ... 78
13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel XI , X2 dan Y ... 80
14. Rangkuman basil uji homogenitas Y berdasarkan kelompok XJ •••.••••••••••••••• 82 15. Rangkuman basil uji homogenitas Y berdasarkan kelompok X2... 82
16. Ringkasan Anava Regresi Motivasi Berprestasi Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas ···-···-··· 83
17. Ringkasan Anava Regresi Sikap Berkomunikasi Guru dalam Pelaksana
an.
Manajemen Kelas ···-·-···-·--···-···-···-··· 8418. Ringkasan Anava Regresi Y atas XI dan X2 ... 85
19. Ringlasan Uji Homogenitas Variabel Y Berdasarkan Kelompok X l ... 88
20. Ringlasan Uji Homogenitas Variabel Y Berdasarkan Kelompok X2 .••....••.. 89
21. Ringkasa Perhitungan Jumlah Kwadrat Galat Y atas Xl... 91
22. Ringkasan Perhitungan Jumlah Kwadrat Galat Y atas X2 ... 94
23. Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Jenjang Nihil ... 99
[image:11.527.48.469.166.662.2]ix
25. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi XI Terhadap Y ... 107
26. Rangkuman HasH Analisis Korelasi X2 Terhadap Y ... 108
27. Ran.gkuman Analisis Korelasi Ganda ... 110
28. Rangkuman Hasil Anal isis Regresi Ganda ... 110
29. Bobot Sumbangan V ariabel Bebas Terhadap Variabel Terikat •....•..•...•...••••.. 111
DAFT AR LAMPIRAN
Lampi ran
1. Data Uj i Coba Instrumen Penelitian ... .
2. lnsrumen Penelitian ... .
3. Data lnduk Hasil Penelitian ·--··- ···- - -···-···--··-···
4. Perhitungan Distri.busi Frekuensi ... .
5. PerllitungarJ. Statistik Dasa.r ... _ •••••••••••.•••••
6. Perhitu.ngan Nonnalitas Data ... .
7. Perhitungan Persarnaan Regresi, Uji Linieritas dn Keberartian Persarna
an Regresi •...•....••...•..•••••...••..•••.••••.••...•••••••••••••••••••.••....••...•...•.•...••..•.
8. Perhitungan Koefisien Korelasi Jenjang Nihil antara Variabel Penelitian ...••.•
9. Perllitungan Analisi Korelasi •••••••.•••..•.••.••••.•••••.•••..•••••••..•••.•.••••.•.•••..•••....•.•..•••
10. Perhitungan Analisi Korelasi Parsial ... .
11. Perliituiigan Ti.t\gkat Pengetahuan dan Pencapaian Responden ••.••••.••..•.•••••••
Halaman
130
150
165
170
175
187
196
210
214
218
A. La tar Belakaog
BAlH
PENDAHULUAN
1
Pendidikan yang bermutu selalu menjadi harapan bagi setiap bangsa, baik
yang diselenggaraka n oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Lembaga
pendidikan yang berbentuk seko lah didirikan untuk menyiapkan anak d idik menjagi
warga Negara yang baik untuk masa sekarang, terutama untuk masa yang akan
datang. Apabi la sekolah tidak mampu menghasilkan anak didik yang berkualitas
maka harapan untuk keberhasilan lulusan sekolah untuk melanjutkan pendidikan dan
untuk memasuki lapangan kerja tidak dapat berjalan secara maksimal, karena
potensi-potensi yang ada dalam diri anak didik melalui proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien tidak dikembangkan sebagaimana mestinya.
Guru merupakan ujung tombak dalam penye lenggaraan pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa guru telah d ipersiapkan
gengan baik dalam hal kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan sosial.
Gurupun berfungsi sebagai pengelola di kelasnya bertanggung jawab
mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa untuk
pelajar. Di tangan guru terletak semua kegiatan pokok dalam proses belajar
mengajar, seperti me nentukan tujuan pengajaran yang akan diberikan, memilih
materi yang cocok dan sesuai dengan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan yang
menciptakan situasi yang mendukung proses belajar mengajar yang kondusif da.n
mengevaluasi hasil belajar siswa. Kegiatan-kegiatan ini dapat berjalan dengan baik
kalau guru mempunyai kemampuan dan sikap professional yang memadai untuk
mengefektifkan pengajaran yang diberikant.
Pelaksanaan manajemen kelas tidak terlepas dari proses dan fungsi
manajemen itu sendiri. Proses merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk tujuan
tertentu. Setiap kegiatan merupakan perwujudan dari tugas (task, duty ataujob) yang
harus diketjakan seseorang. Jika tugas itu dikerjakan barulah dikatakan ia berfungsi.
Selanjutnya disebutkan bahwa arti dari fungsi adalah sejen is kegiatan yang cocok
bagi seseorang atau bagi sesusuatu yang telah dirancang sejak semula. Contohnya
mo bil berfungsi untuk mengantarkan penumpangnya ke tempat yang dituju dalam
waktu yang relatife cepat dan menyenangkan.
Dalam lingkup teori manajemen organisasi, Henry FayoJ yang dikutif Kamar
(2005:26) menyebutka n fungsi manajemen adalah: (1) planning (2) Organizing (3)
Commanding (4) Coordinating (5) Controling.
Pengertian dari lima fungsi manajemen di atas adalah sebagai berikut: (I)
Planning (perencanaan) adalah langkah awal sebelum melaksanakan fungsi-fungsi
rnanajemen lainnya. (Usman, 2006:46). Selanjutnya disebutkan bahwa perencanaan
adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada satu
periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan
bersifat dinamis, karena sewatu waktu perlu dilakukan perbaikan dan menyesuaikan
3
mati, tetapi fleksibel ; (2) Pengorganisasian adalah mempersatukan orang-orang
dalam tugas-tugas yang terpadu. Tujuannya adalah untuk menolong orang-orang
agar dapat bekerja bersama secara efektif dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas
tertentu. Menurut Usman (2006:128) organizing (pengorganisasian) adalah
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya
yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya; (3) Commanding (memerintah)
berarti menyuruh staf mengerjakan pekerjaan mereka. Menurut Usman (2006:148)
setiap manusia paada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta
pertanggung jawabannya atas kepemi mpinannya kelak. Kepemim pinan merupakan
salah satu topik terpenting dalam pelaksanaan manajemen kelas; (4) Coordinating
(koordinasi) selalu diperlukan dalam setiap organisasi kecil dan besar, baik
organisasi yang sederhana maupun yang komplek. Dalam mencapai tujuan
organisasi selalu ada saja hal - hal yang sating berkaitan dan perlu dikoordinasikan.
Menurut Usman (2006:363) koordinasi adalah proses mengintegrasikan,
mensinkronisasikan, dan menyederhanakan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah
secara terus menerus untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Selajutnya
disebutkan bahwa koordionasi bagian penting diantara anggota atau unit-unit
organusasi yang pekerjaannya sating bergantung; (5)Controling (pengendalian)
adalah bagian terakhir dari fungsi manajemen. Fungsi manajemen yang dikendalikan
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian itu sendiri.
Fungsi akan menentukan sejauh mana hal-hal yang tertulis dalam rencana dapat
lemahnya pengendalian, sehingga terjadilah berbagai peny1mpangan antara yang
direncanakan dengan yang dilaksanakan.
Menurut Usman (2006:400) pengendalian adalah proses pemantauan,
panilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tuj uan yang telah ditetapkan untuk
tindakan korektif guna penyempumaan lebih lanjut
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik, telah banyak usaha yang
dilakukan oleh pemerintah. Upaya tersebut berupa pemberian sarana dan prasarana
pembelajaran, pemerataan penempatan tenaga pengajar, kesempatan untuk mengikuti
penataran, pembinaan terhadap kemampuan manajerial kepala sekolah, pembinaan
manajemen sekolah serta pembinaan manajamen kelas, pendidikan daJam jabatan,
melalui penataran-penataran guru bidang studi, dan mengaktifkan pertemuaan dalam
kerja kelompok yang direalisasikan dalam bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), melaksanakan penyetaraan guru-guru melalui pendidikan yang lebih
tinggi, yaitu S l untuk guru-guru SD, SMP dan SMU/SMK. Sehingga standar mutu
pendidikan dari tahun ke tahun terus ditingkatkan, hal ini tcrlihat dari upaya
pemerintah dalam menggerakkan aktivitas sekolah yang berlangsung terus menerus.
Namun kenyataan yang nampak di lapangan terdapat gejala penyelenggaraan
pengajaran yang belum efektif sehinggga prestasi belajar siswa belum memuaskan,
terdapat adanya gejala para siswa kurang mengikuti pelajaran dengan baik ketik{l_
guru sedang mengajar, seperti berbicara sesama siswa, rebut, saling melempar
temannya dengan kertas, melihat keluar kelas, mengerjakana sesuatu yang tidak ada
5
memperhatikan manajemen kelasnya. Selain masalah tersebut, masalah m o ti v~ i
berpretasi masih belum tertanam dihati para guru. Motivasi berprestasi berfungsi
sebagai pendorong bagi para guru untuk lebih berkualitas baik kinerja maupun dari
segi pe ningkatan karier. Keberhasilan manajemen kelas tidak terlepas dengan
motivasi berprestasi para guru. Dala m hal seperti itu diharapkan guru juga bekerja
dengan semangat yang baik agar terdapat prestasi kerja, sehingga mutu lulusan lebih
baik
Selanjutnya sikap berkomunikasi yang diterapkan guru di kelas, d irasakan
siswa kurang ramah, kurang hangat, dan keras. Hal ini terlihat dari motivasi siswa
dalam belaj ar cenderung menurun, ditarnbah lagi adanya anggapan sebagian siswa,
bahwa tanpa bel ajar sunggu h-sungguh mereka tetap naik kelas dan lulus Uj ian
Nasional.
Sering para guru menjumpai siswanya merasa bosan dan malas belajar atau
kura ng gairah menerima pelajaran. Akar permasalahan ini berawal dari peran guru
dalarn mengajar dengan metode konvensional seperti metode ceramah. Belajar
dirasakan siswa sebagai rutinitas yang membosankan. Maka mereka sering dij umpai
membolos, sering ke luar-masuk kelas dengan berbagai dalih atau munculnya
perilaku-perilaku menyimpangan yang mengganggu kedisiplinan belajar.
Selain gejala di atas kepekaan guru terhadap kondisi anak didik menurun
derastis, setiap kesala han yang dilakukan oleh anak didik dipandang guru sebagai
sebuah tindakan melanggar tata tertib, tanpa perlu mengusut lebih jauh, gurupun
ketika berkomunikasi dengan siswa kelihatannya keras, disamping itu tegur sap;:i
mulai hilang, guru enggan menyapa anak didik, anak didik lebih malas lagi untuk
beramah tamah dengan guru. Hal ini telah membuat masyarakat kurang percaya
sepenuhnya kepada sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Guru dalam menjalankan tugas mengelola kelas selalu berhubungan dengan
siswa, sesama guru, dan kepala seko lah kesemuanya memerlukan sikap
berkomunikai yang baik, hangat, harmonis dan terarah semuanya dapat menjadi nilai
tambah dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu guru dituntut memiliki sikap
tersebut.
Guru dalam menjalankan tugas di sekolah harus me miliki motivasi atau
dorongan berprestasi, baik yang datang dari dalam diri maupun dari luar. Dorongan
dari luar dapat berupa kebutuhan gaji yang memadai, pembe rian penghargaan atas
prestasi yang baik yang telah dipero leh, sedangkan dorongan dari dalam dapat
berupa motivasi untuk mengatasi hambataan, melatih kekuatan, dan berusaha untuk
melakukan suatu pekerjaan yang sulit dengan cara yang baik dan secepat mungkin
atau dengan perkataan lain usaha seseorang untuk menemukan atau melampaui
standar ke unggulan. Untuk dapat menciptakan manajemen kelas yang baik, maka
guru harus memiliki motivasi berprestasi.
Tingkat keberhasilan guru dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana dalam
manajemen kelas, temyata dipengaruhi faktor ekstemal dan internal. Salah satu
faktor ekstemal adalah sikap berkomunikasi dan salah satu faktor internal adalah
7
Sikap berkomunikasi yang baik sangat membantu guru dalam menjalank~n
tugasnya sebagai pengelola kelas. Guru yang menerapkan sikap terse but dapat
menjadi modal dasar daJam melakukan tugas mengajar dan menglola kelas. Sehingga
sikap berkomunikasi dengan siswa, sesame guru dan kepala sekolah berjalan sesuai
dengn apa yang diharpkan. Begitu j uga dengan motivasi berprestasi.
Pelaksanaan manajemen kelas yang baik akan terlihat dari hasil atau prestasi
belajar siswa dan menjanjikan kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Masalah pelaksanaan manajemen kelas, sudah cukup lam(l
dirasakan dan sampai sekarang belum ditemukan jalan keluar yang terbaik, hal ini
menjadi masalah yang perlu diatasi.
Dengan melihat sepintas kenyataan dari masalah motivasi berprestasi dan
sikap berkomunikasi guru, maka penulis ingin mengetahui lebih lanjut, apakah ada
kontribusi kedua hal tersebut terhadap pelaksanaan manajemen kelas.
B. ldentifikasi Masalab
Manajemen kelas jelas merupakan usaha untuk mewujudkan situasi dan
kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar,
yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensi dan kemampuann y~
semaksimal mungkin melalui interaksi belaj ar mengajar dengan guru. Sebagai
manajer kelas guru perlu menguasai berbagai pengetahuan, baik kemampuan dan
Keberhasilan manajemen kelas oleh guru diduga dipengaruhi banyak faktor.
Menurut Siddik {1994} adalah : iklim sekolah, hubungan guru dengan kepala
sekolah, hubungan guru dengan ternan sekerja, hubungan guru dengan orangtua
siswa, hubungan guru dengan masyarakat, persepsi guru terhadap pe keJjaan, etika
kerja guru, pengetahuan guru tentang kepemimpinan, serta pengetahuan guru tentang
bahan yang diajarkan. Sedangkan Nawawi (1982) mengemukakan faktor yang
mempengaruhi manajemen kelas, yaitu : kurikulum, bangunan dan sarana, guru,
murid, dinamika kelas, dan lingkungan sekitar.
Manajemen kelas dikatakan berhasil jika apa yang menjadi tujuan dapat
tercapai. Upaya untuk mencapai tujuan diperlukan motivasi berprestasi.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Usman (2006:237) bahwa motivasi berprestasi
adalah dorongan dari dalam diri untuk mengatasi segala tantangan dan hambataan
dalam upaya mencapai tujuan .
Dorongan yang datang dari dalam diri seorang guru untuk melakukan
ti nda kan tertentu sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan manajemen kelas
yang baik. Seseorang yang mempunyai motivasi atau dorongan berprestasi yang
tinggi, pada umumnya harapan akan suksesnya selalu mengalahkan rasa takut a kan
mengalami kegagalan, sehi ngga merasa optimis dalam mengerjakan setiap apa yang
dihadapinya untuk mencapai tujuan.
UnWk m ~ mpertahankan dan menciptakan kondisi kelas yang baik, diperlukan
komunikasi antara guru dengan siswa. Sikap guru dalam berkomunikasi hendaknya
9
diperhatikan, dengan demikian proses belajar mengajar akan berlangsung deng~n
baik sesuai dengan tujuan pe ngajara.
C.
Batasan MasalahBanyak falctor yang diduga mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
manajemen kelas. Peneliti membatasi hanya pada faktor motivasi berprestasi dan
sikap berkomunikasi guru yang diduga c ukup besar pengaruhnya terhadap
pelaksanaan manajemen kelas.
Pemilihan kedua faktor ini didasarkan kepada pertimbangan berikut :
1 . Masing-masing faktor merupakan dua hal yang bersumber dari dalam diri guru yang
dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan manajemen kelas yang dilakukannya.
2. Kedua faktor tersebut mem berikan rangsangan yang Jebih besar kepada penelit!
untuk diteliti dibandingkan dengan fa ktor Jainnya.
Pembatasan masalah yang telah menetapka n dua faktor yang diduga
mempunyai kontribusi dengan pelaksanaan manajemen kelas diperjelas lagi dengan
ketentuan-ketentuan berikut :
l . Sekolah yang dijadikan lokasi penelitian ini hanyalah Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Negeri (SLTPN) kecamatan Barus dan pemekarannya. Penelitian ini tidak
mengikutkan SLTP swasta karena didasarkan pertimbangan bahwa SLTP s wa s t~
lebih banyak diatur oJeh yayasan walaupun ikut dibina oleh Departe men Pendidikan
2. Penelitian ini melihat pelaksanaan manajemen kelas yang dilakukan oleh guru-gun,t_
SLTPN dengan kete ntuan bahwa yang bersangkutan: (a) tidak sedang melaksanakan
fungsi kepala sekolah, (b) masih aktifmengajar pada saat penelitian ini diadakan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
I. Seberapa besar hubungan antara motivasi berprestasi dengan pelaksanaan
manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan
Bar us dan pemekarannya?
2. Seberapa besar hubungan antara sikap berkomunikasi dengan pelaksanaan
manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan
Barus dan pemekarannya ?
Seberapa besar hubungan antara motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi secara
bersama-sama dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya?
E. Tujuao Peoelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
I. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan pelaksanaan
manajemen kelas oleh guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri
11
2. Untuk mengetahui hubungan antara sikap berkomunikasi dengan pel aksa n ~ n
manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Nege ri
kecamatan Barus dan pemekarannya ?
3. Untuk mengetah ui hubungan antara motivasi be rprestasi dan sikap
berko munikasi secara bersama-sarna dengan pelaksanaan manajemen kela ~
guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barns dan
pemekarannya?
F. Manfaat Penelitian
Basil pene\itian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi tentang
kontribusi moti vasi berprestasi dan sika p berkomunikasi terhadap pelaksanaan
manajemen kelas. Informasi yang demikian diharapkan akan dapat menambah
masukan-masukan da lam memahami pelaksanaan manajemen kelas. Dengan adanya
tambahan masukan, para pengambil keputusan dalam organisasi diharapkan akan
dapat memperkaya altematif-alternatif yang mungkin ditempuh dalam memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran.
Bagi kepala sekolah baik sebagai administrator atau sebagai supervisor
sekolahnya, informasi yang bersumber dari hasil penelitian ini diperkirakan cocok
dengan keperluannya. Dengan adanya informasi ini yang bersangkutan diharapkan
akan merasa terbantu dalam rangka meningkatkan kemampuan guru-gurunya dalam
Infonnasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan juga bennanfaat bagi
para pengambil keputusan di kantor Wilayah Departemen Pendidika n Nasional,
khususnya dalam bidang Pendidikan Menengan Umum (Dekmenum) sebagai bahan
pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
guru-guru SLTP.
Bagi guru-guru SLTP sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan untuk mengeval uasi diri, memperbaiki sikap berkomunikasi dalam
melaksanakan manajemen kelas,
Akhimya bagi siswa, penelitian ini d iharapkan berdampak positif dalam
meningkatkan gairah belajar yang akhimya menjurus kepada peningkatan prestasi
124
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
I. Ada hubungan signifikan antara Motivasi berprestasi guru dengan pelaksanaan
manajemen kelas guru, dengan sifat korelasi kuat (nilai 0,609). Hal ini be rarti
semakin kuat motivasi berprestasi maka pelaksanaan manajemen kelas guru-guru
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya
akan semakin efektif.
2. Ada hubungan signifikan antara Sikap berkomunikasi guru dengan pelaksanaan
manajemen kelas guru dengan sifat korelasi cukup kuat (nilai 0,662) . Hal ini
berarti semakin baik sikap berkomunikasi guru, maka pelaksanaan manajemen
kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan
pemekarannya akan semakin efektif.
3. Ada hubungan signifikan antara Motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi
guru secara bersama-sama dengan pelaksanaan manajemen kelas guru dengan
.,
sifat korelasi cukup kuat (nilai 0,745). Hal ini berarti semakin kuat motivasi
berprestasi dan semakin baik sikap berkomunikasi, maka pelaksanaan
manajemen kelas guru-guru Seko lah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri
..
.
4. Koefisien detenninan R2=
0,745 menunjukkan bahwa 74,5% variabelpelaksanaan manajemen kelas dapat dijelaskan oleh variabel motivasi berprestasi
dan sikap berkomunikasi, sedangkan sisanya 25,5% lagi belum dapat dijelaskan,
karena berasal dari variabellainnya yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini .
5. Variabel motivasi berprestasi memberikan sumbangan relative terbesar, yakni
sebesar 58,998% dan variabel sikap berkomunikasi member sumbangan relative
sebesar 4 1 ,002%, terhadap pelaksanaan manajemen kelas guru.
B. lmplikasi
Berdasarkan basil penelitian dan rumusan kesimpulan, maka penulis
mengetengahkan implikasi penelitian sebagai berikut:
I. Dengan diterimanya hipotesis yang diaj ukan yaitu : ada hubungan sign ifikan
antara motivasi berprestasi dengan pelaksanaan manajemen kelas, ada hubungan
signifikan antara sikap berkomunikasi dengan pelaksanaan manajemen kelas dan
ada hubungan signifikan antara motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi
secara bersama-sama dengan pelaksanaan manajemen kelas, maka perlu
diupayakan peningkatan terhadap fungsi-fungsi dan prinsip-prinsip manajemen.
Hal ini perlu dilakukan karena terlaksananya manajemen kelas yang baik sangat
ditentukan oleh motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi guru dalam
menyelenggarakan berbagai fungsi organik manajemen termasuk perencanaan
126
2. Dengan pertirnbangan dan kesimpulan bahwa sikap berkomunikasi sangat
membantu untuk memperbaiki manejemen kelas guru, maka seyogyanyalah guru
terus-menerus melakukan perbaikan sikapnya dalam berkomunikasi dengan
siswa sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan secara lebih baik
3. Guru merupakan salah satu bagian integral dari keberadaan sumberdaya manusia
yang mempunyai peranan yang strategis dalam kehidupan suatu sekolah. Oleh
karena itu sudah seharusnya motivasi berprestasinya perlu ditingkatkan demikian
j uga dengan sikap berkomunikasi pe rlu dibina dan diperbaiki .
4. Kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi dalam pengisian lembar observasi
pelaksanaan manajemen kelas, yang berupa perencanaan pembelajaran dan
proses pembelajaran, haruslah me ndapat upaya yang seri us seperti mengikuti
bimbingan-bimbingan dan penyuluhan, sehingga aspek yang lemah ini dapaat
diperbaiki yang pada akhimya juga akan memberikan peningkatan pelaksanaan
manajemen kelas guru yang lebih baik
C. Saran-sar a n
Berdasarkan basil penelitian di atas maka d iajukan beberapa saran berikut:
I. Bagi guru, hendaklah :
a. Selalu berusaha meningkatkan motivasi berprestasi dan memperbaiki sikap
berkomunikasi agar dapat meningkatkan kemampuan dalam memanaj kelas.
b. Senantiasa meningkatkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawab dengan baik
c. Terbuka terhadap kritik dan saran yang disampaiakan oleh orang lain, baik
2. Bagi kepala sekolah, hendaklah:
a. Lebih giat secara mandiri untuk me ngetahui secara me ndalam seluk beluk
mengenai sikap guru dalam berkomunikasi dengan siswa dan lebih
meningkatkan motivasi berprestasi, karena hal ini berhubungan erat de ngan
keberhasilan guru dalam memanajemen kelas, sehingga tercipta kondisi
belajar mengajar yang optimal, yang dapat me ncapai terciptanya tujuan
i nstruksional.
Sering mengadakan dialog dengan guru tentang kesulitan dan permasalahan
yang mereka hadapi dan mencari masukan dari siswa tentang pelaksanaan
pengajaran yang dilakukan oleg guru.
3. Bagi Kakanwil dan Dikmenum Kanwil Depdiknas Sumatera Utara, hendaklah:
a. Dalam melaksanakan penataran bagi guru-guru SL TP mamasukkan materi
motivasi berprestasi dan komunikasi
b. Memberikan kesempatan yang lebih luas kepada guru-guru untuk
melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Lebih sering melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah untuk mengetahui
proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru.
4. Diharapkan begi peneliti selanjutnya dapat mengkaji faktor-faktor lain yang
diduga mempengaruhi manajemen kelas agar diperoleh gambaran yang lebih
menyeluruh dan lengkap mengenai kontribusi berbagai faktor terhadap
.
'
128
KEPUSTAKAAN
Ami Muhammad. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Barker, Larry L. 1978. Sampling Technique. New York : Jhon Willey & Son 's
Davies. 1991. Pengelolaan Be/ajar. Jakarta : Rajawal i
Devito. Joseph A. 1991 . Human Communication. New York : Harper Collins Publisher
Duke, Daniel L. 1979. Classroom Management : University of Chicago
Emmer, Edmund T, et-al. 1984. Classroom Management for Secondary Teacher. New Jersey : Prentica-hall
En tang dan Joni, T Ra ka. J 984. Pengelolaan Kelas. Jakarta : P2LPTK
Gerlach, Vernon dan Ely Donald P. 1980. Teaching and Media, a Systematic Approach. New Jersay : Prentice Hall
Hafied Cangara. 2006. Pengantar 1/mu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
H. A. W. Widjaja. 2000.llmu Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Handayaningrat. 1981 . Pengantar Studi 1/mu Administrasi dan Manajemen. Jakarta Gunung Agung
Hadari Nawawi. J 981. Pengelolaan Kelas. Jakarta : Gunung Agung
Hakimah Siddiq. 1994. Kemampuan Guru Mengelola Perilaku Siswa da/am Kelas. Tesis tidak dipublikasikan. PPS IK1P Padang
Lindgren, Hendry Clay. 1980. Educational Psychology in the Classroom. New York : Oxdford university Press
Lewis, Philip V. 1987. Organization Psyichology in the Classroom. New York : Oxdford university Press
.
•..
Manan Rachman . 1998. Manajemen Kelas . Jakrta : Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Muhibbin Syah. 2007. Ps iko/ogi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Muljani dan A. Nurhadi. I 993. Administrasi Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta : Andi Offset
Mustaqim dan Abdul Wahab. 1992. Supervisi Pendidikan. Jakrta : Rineka C ipta
M. Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya
Safwan Amin. 2005. Pengantar Psikologi Pendidikan. Banda Aceh: Yayasan Pena
Slameto. 1994. Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka ci pta
Soetomo. 1993. Dasar-Dasar lnteraksi Belajar-mengajar. Sukarta : Usaha Nasional.
Sofyan Suri. 1988. Dasar-Dasar Komunikasi. Diktat tidak dipublikasikan : FlP-IKJP Padang
Suharsimi Ariku nto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta : Rineka cipta.
Sri Esti Wuryani Djiwandono. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo
Suharsimi Arikunto. 1992. Dasar-Dasar Pengelo/aan Kelas dan Siswa. Jakarta : Rajawali press.
Sumadi Suryabrata. 199 I. Psikolog i Pendidikan. Jakarta : Rajawali.
Sudjana. 1982. Te knik Analisis Regresi. Bandung : Tarsi to