• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP BERKOMUNIKASI DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS GURU-GURU SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA NEGERI KECAMATAN BARUS DAN PEMEKARANNYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP BERKOMUNIKASI DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS GURU-GURU SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA NEGERI KECAMATAN BARUS DAN PEMEKARANNYA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

·)> ittjr.:.. ~~:, :1

f;utw ~emenufii

Sat.:di

s~t. u .s.':._ ~am t

; \ ~f.· ~~~ ;, i,i; mp~ ?., · Ufi ~ ' e h:r 9- i G.J!i.t~;.'?" ~ ~e t .td :C:ikt: · ·

<Pro;J'iam S t11.ii _fii'r:'!inistY(!.:;i

·l!.mdidilip:n

tiNIV:ERSlTAS NEG

~S R~ -

l\1ED A

r~
(2)

T E SIS

HUBUNGAN MOTIV ASI BERPREST ASI DAN SIKAP BERKOMUNIKASJ DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS GURU-GURU

SEKOLAH LANJUTAN TINGKA T PERTAMA NEGERI KECAMA TAN BARUS DAN PEMEKARANNYA

Disusun dan diajukan oleb :

SLAMET RIY ADI N1~. 061188 1 3002 6

Telab Dipertabankan Di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal 01 Oktober 2009 Dan Dinyatakan Telab Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleb Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetujui Tim Pembimbing

Pembimbing II,

~

Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA, Ph.D NIP. 130186746

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan,

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.P NIP. 131648293

(3)

NO. NAMA

1. Prof. Parlinduagaa Paagaribuaa, MA, Ph.D Ketua

2. Prof. Dr. Sukimo, M.Pd Sekretaris

3. Dr. Rajab Lubis, M.Si Aaggota

4. Dr. H. Abdul Muair, M.Pd Anggota

S. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd Aaggota

Nama

NIM

Mahasiswa

Taaggal Ujiaa

.~

...

~

..

: SLAMET

RIY ADI

(4)

jjj

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT. Atas berkat rahrnat dan

karunia-Nya tesis yang berjudul " Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Sikap Berkomunikasi

terhadap Pelaksanaan Manajemen Kelas Guru-Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Negeri Kecamatan Barus dan Pemekarannya", ini selesai d itulis. Penulis menyadari bahwa

selesainya tesis ini berkat bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk ini

penulis menyampaikan terirna kasih kepada:

I. Bapak Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA. Ph.D dan Prof. Dr. Sukimo, M.Pd.,

selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam

mengarahkan, memotivasi, serta member nasehat kepada penulis dalam

penyelesaian penulisan tesis ini.

2. Bapak Pror. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasrujana

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Syaiful Sagala, M.Pd, selaku Ketua Program Stud i Administrasi

Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, dan selaku

kontributor/dosen penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran berupa

masukan dan kritikan demi kesempumaan tesis ini.

4. Bapak Dr. H. Abdul Munir, M.Pd dan Dr. Rajah Lubis, M.Si selaku kontributor/

dosen penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran berupa masukan dan

kritikan demi kesempumaan tesis ini.

5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti

perkuliahan.

6. Pegawai Tata Usaha yang ikut mensukseskan proses belajar mengajar pada program

(5)

7. Kepala pegawai perpustakaan Universitas Negeri Padang yang telah banyak

memberikan bantuan pencarian buk:u-buku untuk penulis dalam penyelesaian

penulisan tesis ini.

8 . Kepala dan Guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri Barns dan

pemekarannya yang menjadi tempat penelitian penulis, yang telah banyak membantu

memberikan infonnasi dan kesempatan kepada penulis untuk mengumpulkan data.

9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2006, yang telah memberikan bantuannya dalam

menyelesaikan tesis ini, baik dilingkungan kampus maupun diluar kampus.

10. Akhirnya penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Ayah, lbu, serta istri

tercinta dan juga seluruh komponen keluarga yang telah memberi semangat dan

dorongan sehingga tesis ini selesai ditulis.

Semoga Allah SWT. membalas sega la bentuk bantuan di atas dengan pahala yang

berlipat ganda. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa tesis ini belumlah sempurna. Oleh

sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca derni penyempurnaan tesis ini. Harapa penulis sernoga tesis ini bennanfaat adanya.

Amiiin.

Medan, Oktober 2009

Penulis,

SLAMET RIY ADI

(6)

ABSTRACT

Slamet Riyadi. 2009. The relation of achievement motivation and communication attitude to the application of classroom management teachers of the junior high school, Baros aDd development subdistrict. Thesis: Tbe State University of Medan, Post-Graduate studies, 2009.

The aims of this research were to see the relation of achievement motivation and communication attitude to the application of classroom management. This research had three hypotheses. First, there was a relation positive and signifikan between achievement motivation to the application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict. Second, there was a relation positive and signifikan between communication attitude to the application of classroom management teachers of the j unior high school, Barns and development subdistrict. Third, there was a relation positive and signifikan between achievement motivation and communication attitude to the application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict.

The population of this research was teachers of junior high schools in Barus and development 112 in number. There were sample selected by means of the stratified proportional random sampling technique. The strata consisted of educational levels, rank

orders and periods of service.

The data analysis, technique used were description and inferential analysis correlation and regression analysis. The result showed that achievement motivation, communication attitude and application of classroom management were in the medium categories. It was found that bath of the achievement motivation and the communication attitude either individually or simultaneously significant relationships to the application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict { rY, = 0,609( 43,83%) ; ry2 = 0,662( 40,96% ); Ry12

=

0,863(74,5%) }

Based on these findings, it can be concluded that the achievement motivation and communication attitude have significant relationships to application of classroom management teachers of the j unior high school, Barus and development subdistrict, both individually and simultaneously.

This research finding indicates that application of classroom management teachers of the junior high school, Barus and development subdistrict can be predicted or determination by achievement motivation and communication attitude either x'selfly or together. Result of this research gives implication, that achievement motivation and communication attitude need to be paid attention is full by the on teachers.

(7)

ABSTRAK

Slamet Riyadi, 2009. Hubungan Motivasi Berprestasi dan Sikap Berkomunikui dengan Pelaksanaan Manajemen Kelas Guru-Guru Sekolab Lanjatan Tingkat Pertama Negeri Kecamatan Barus dan Pemekarannya. Tesis: Universitas Negeri Medan, Program Pascasarjana, 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi terhadap pelaksanaan manajemen kelas yang dilakukan oleh guru. Penelitian ini mengajukan tiga hipotesis. Pertama, terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi berprestasi dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Baros dan pemekarannya. Kedua, terdapat hubungan positif dan signifLkan antara Sikap berkomunikasi dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Barus dan pemekarannya. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi secara bersama - sama dengan pelaksanaan manajemen kelas

guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Barus dan pemekarannya.

Populasi penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kecamatan Baros dan pemekarannya yang berjumlah 112 orang. Penarikan sampel menggunakan stratified proportional ramdom sampling, dengan strata tingkat pendidikan, pangkat/golongan dan masa kerja.

Tekni.k analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskripeif dan

inferensial yang meliputi analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan si.kap berkomunikasi serta pelaksanaan manajemen kelas tergolong ke dalam kategori cukup. Ditemukan bahwa motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi baik secara sendiri atau bersama - sama berhubungan signifikan terhadap pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya { rY,

=

0,609( 43,83%) ;rY2

=

0,662( 40,96%);RY12

=

0,863(74,5%)}

Sesuai basil penelitian, dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi, berhubungan signifikan dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Baros dan pemekarannya dapat dipredi.ksi atau di determinasi oleh motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama. Hasil penelitian ini memberikan implikasi, bahwa motivasi berprestasi dan si.kap berkomuni.kasi perlu diperhatikan penuh oleh para guru.

(8)

v

DAFTARISI

Halaman

ABSTRCT ···-···

ABSTRAK...

ii

.KA TA PENGANT AR •••••••••••.•••••••.••.••••••..••••••.•••••.•.•.•••••...••••••••.•...•••.••••..••.•...•..• iii

DAFT AR lSI ••••••••••••••••••.•.••••..••.•.••....••.•..••••••.•....•••••.•..••••••.•.•.••••.•••.•.•••..•••..•••••.• v

DAFT AR GAMBAR ···-··· vii

DAFT AR T ABEL .•.••..•••.•.•••••••.•••..•..•••••...••••.••...•.•••...•••..••••••.•••.•••...•.•.•••.•...••• viii

DAFT AR LAMP IRAN... X BAD I PENDAH'ULUAN •••••••••.••••••..••••....•.•.•...••...••.•••••.••...•.•••.•...•.••.•.•..•••••.••• 1

A. Utar Belakang Masa.lah ••••.•••••••••.•••••••••••••••.••.••••••..•••.••••••••.•••.••••••••••••• 1

B. ldentifikasi

Masa.lah •••••••••••••••••.•••.•••••••..••••••••.•.••••••.•••••.•••••.•.••••..•••••.•.••.

7

C. Bata.sa.n Ma.sa.lah ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••.••••••••••••••••••••.••••••••••••••••••• 9 D. Perumusan Masa.Jah... 10

E. Tujuan Penelitian •.•••••••••••.••.••••••••.••••...•.••...••..••...•••..•.••••...••.••...•..•• 10

F. Manfaat Penelitian •••..••...•••••.•••..•.•..•.•••.••••....••.•••..•••...•••..••....•...•..•...••• 11

BAD II KAJIAN PUSTAKA DAN IDPOTESIS ... 13

A. Kera.ngka Teoritis ..•...•.•....•..•..•..•••...•...•...•...•.••••...•...•... 13

1. Konsep Manajemen Kelas •.••••..••••••••.•••••••••••••.••....••.••••.•.•.••....•••••.... 13

2. Motivasi Berpreta.si ••••••...•••••.••••••••...•••••••..•••••••...•••••••••....•...••.••.•••..••• 38

3. Sikap Berk.omunikasi ... - ···-··· 45

B. Kerangka Konseptual •.•.•••.••..••••....••.••••••••.•.••.••....•.•••..••.••.••••••••.•.••..••••.. 53

(9)

BAD

m

1\-fETODE PENELIT.IAN" •.•.•.••.•••.•••••••.•.•..•.•...••...•.••••••.•..••.••••••.••..••.•••

59

A. Wilayah Penelitian ••.••••••••••••.••...•••...•.••....••..••••••.••...•..•...•••....••••..•...•

59

B. Metode Penelitian. ... .

59

C. Populasi dan Sam:pel .•.•••••.••••••••••••••••••••••.••...•••••.•••••••..•••.••••...••••.•••••••..•.•

59

1. Populasi ... _ ... .

59

2. S81ll.J>el ... - •.••••••••• 60

.D . .Defmisi OpersionaJ ... . 66

E. Instrumen Penelitian ••••••••••••••••••••••••.•••••••...•••••••••.••••••.•••••.•..•••.•.•.••..•••••

68

F. Anal isis Data ... . 70

G P . engujtan 1potests ••••••..•••..•••..••.•••..•.••••.••....•...••.••....•••.••.•••.•..••.•••• .. H" .

73

BAD IV HA.SIL DAN PEMBAHASAN •.••.••••...•....•..••....••.••.••..•••.••••••••••.•••••.•

74

A. Deskripsi Data V ariabel Penelitian ... ..

74

B. Anal isis Data ... 79

a . Pengujian Persyaratan Analisis ... 79

b. Perh.itungan Data Sta.tistik ···-··· 86

C P . engu

J

·· tan tpo est •.••..••...•.•...••....••....•.•...••..•...•...••.••.•.•....•• H" t

·s

D. Pembahasa.n .••.•..•••.••.•....•..•.•••••.••••••..•..••••..•...•••...•...••.•...•••••••.•...••••.

E. Keterbatasan Penelitian ... .

BAD V KESIMPULAN, ll\1PLIK.ASI D AN SARAN ••.•.••••.•••••••.••..••.•••••••..•••

A. Kesimpulan ••••.••...•.•••.•••.••.•••.••..•••••.•.••..•••.•..••••.••.••...••.•••••.••••.•••..••..••.••

B. lmplik.asi ··-···- ···-·---···-··

c.

Saran···-···-···-··

DAFI" AR PUST AKA ... .

L.AMPIR.AN" ···-···

l OS

114

122

124

124

125

126

128

(10)

vii

DAFfARGAMBAR

1. Skema Hubungan Tiga Variabel •.••••...••....•....••.••..•...•..•.•.•.•••.•...•.••...•• 57

2. Histogram Skor Variabel Pelaksanaan Manajemen Kelas ... 76

3. Histogram Skor Variabel Motivasi Berprestasi ... 77

(11)

DAFrAR TABEL

Tabel Halaman

l.Variabel, Dimensi dan Indikator Manajemen Kelas ... 36

2. Variabel, Dimensi dan Indikator Motivasi Berprestasi ... 44

3. Variabel, Dimensi dan Indikator Sikap Berkomunikasi ... 53

4. Keadaan Populasi Guru ···-··· ... 60

5. Distribusi Populasi Berdasarkan Strata ... 62

6. Hasil Perhitungan Sarnpel ... 65

7. Penyebaran Sam pel Berdasarkan Strata ... 69

8. Kisi-Kisi lnstr\lmen Penelitian ... 69

9. Ringkasan Deskripsi Data setiap Variabel ... 74

10. Distribusi Frekuensi Variabel Pelaksanaan Manajemen Kelas ...

15

11. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi ... 77

12. Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Berkomunikasi ... 78

13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel XI , X2 dan Y ... 80

14. Rangkuman basil uji homogenitas Y berdasarkan kelompok XJ •••.••••••••••••••• 82 15. Rangkuman basil uji homogenitas Y berdasarkan kelompok X2... 82

16. Ringkasan Anava Regresi Motivasi Berprestasi Guru dalam Pelaksanaan Manajemen Kelas ···-···-··· 83

17. Ringkasan Anava Regresi Sikap Berkomunikasi Guru dalam Pelaksana

an.

Manajemen Kelas ···-·-···-·--···-···-···-··· 84

18. Ringkasan Anava Regresi Y atas XI dan X2 ... 85

19. Ringlasan Uji Homogenitas Variabel Y Berdasarkan Kelompok X l ... 88

20. Ringlasan Uji Homogenitas Variabel Y Berdasarkan Kelompok X2 .••....••.. 89

21. Ringkasa Perhitungan Jumlah Kwadrat Galat Y atas Xl... 91

22. Ringkasan Perhitungan Jumlah Kwadrat Galat Y atas X2 ... 94

23. Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Jenjang Nihil ... 99

[image:11.527.48.469.166.662.2]
(12)

ix

25. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi XI Terhadap Y ... 107

26. Rangkuman HasH Analisis Korelasi X2 Terhadap Y ... 108

27. Ran.gkuman Analisis Korelasi Ganda ... 110

28. Rangkuman Hasil Anal isis Regresi Ganda ... 110

29. Bobot Sumbangan V ariabel Bebas Terhadap Variabel Terikat •....•..•...•...••••.. 111

(13)

DAFT AR LAMPIRAN

Lampi ran

1. Data Uj i Coba Instrumen Penelitian ... .

2. lnsrumen Penelitian ... .

3. Data lnduk Hasil Penelitian ·--··- ···- - -···-···--··-···

4. Perhitungan Distri.busi Frekuensi ... .

5. PerllitungarJ. Statistik Dasa.r ... _ •••••••••••.•••••

6. Perhitu.ngan Nonnalitas Data ... .

7. Perhitungan Persarnaan Regresi, Uji Linieritas dn Keberartian Persarna

an Regresi •...•....••...•..•••••...••..•••.••••.••...•••••••••••••••••••.••....••...•...•.•...••..•.

8. Perhitungan Koefisien Korelasi Jenjang Nihil antara Variabel Penelitian ...••.•

9. Perllitungan Analisi Korelasi •••••••.•••..•.••.••••.•••••.•••..•••••••..•••.•.••••.•.•••..•••....•.•..•••

10. Perhitungan Analisi Korelasi Parsial ... .

11. Perliituiigan Ti.t\gkat Pengetahuan dan Pencapaian Responden ••.••••.••..•.•••••••

Halaman

130

150

165

170

175

187

196

210

214

218

(14)

A. La tar Belakaog

BAlH

PENDAHULUAN

1

Pendidikan yang bermutu selalu menjadi harapan bagi setiap bangsa, baik

yang diselenggaraka n oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Lembaga

pendidikan yang berbentuk seko lah didirikan untuk menyiapkan anak d idik menjagi

warga Negara yang baik untuk masa sekarang, terutama untuk masa yang akan

datang. Apabi la sekolah tidak mampu menghasilkan anak didik yang berkualitas

maka harapan untuk keberhasilan lulusan sekolah untuk melanjutkan pendidikan dan

untuk memasuki lapangan kerja tidak dapat berjalan secara maksimal, karena

potensi-potensi yang ada dalam diri anak didik melalui proses belajar mengajar yang

efektif dan efisien tidak dikembangkan sebagaimana mestinya.

Guru merupakan ujung tombak dalam penye lenggaraan pendidikan dan

pengajaran di sekolah. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa guru telah d ipersiapkan

gengan baik dalam hal kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan sosial.

Gurupun berfungsi sebagai pengelola di kelasnya bertanggung jawab

mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi siswa untuk

pelajar. Di tangan guru terletak semua kegiatan pokok dalam proses belajar

mengajar, seperti me nentukan tujuan pengajaran yang akan diberikan, memilih

materi yang cocok dan sesuai dengan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan yang

(15)

menciptakan situasi yang mendukung proses belajar mengajar yang kondusif da.n

mengevaluasi hasil belajar siswa. Kegiatan-kegiatan ini dapat berjalan dengan baik

kalau guru mempunyai kemampuan dan sikap professional yang memadai untuk

mengefektifkan pengajaran yang diberikant.

Pelaksanaan manajemen kelas tidak terlepas dari proses dan fungsi

manajemen itu sendiri. Proses merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk tujuan

tertentu. Setiap kegiatan merupakan perwujudan dari tugas (task, duty ataujob) yang

harus diketjakan seseorang. Jika tugas itu dikerjakan barulah dikatakan ia berfungsi.

Selanjutnya disebutkan bahwa arti dari fungsi adalah sejen is kegiatan yang cocok

bagi seseorang atau bagi sesusuatu yang telah dirancang sejak semula. Contohnya

mo bil berfungsi untuk mengantarkan penumpangnya ke tempat yang dituju dalam

waktu yang relatife cepat dan menyenangkan.

Dalam lingkup teori manajemen organisasi, Henry FayoJ yang dikutif Kamar

(2005:26) menyebutka n fungsi manajemen adalah: (1) planning (2) Organizing (3)

Commanding (4) Coordinating (5) Controling.

Pengertian dari lima fungsi manajemen di atas adalah sebagai berikut: (I)

Planning (perencanaan) adalah langkah awal sebelum melaksanakan fungsi-fungsi

rnanajemen lainnya. (Usman, 2006:46). Selanjutnya disebutkan bahwa perencanaan

adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada satu

periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan

bersifat dinamis, karena sewatu waktu perlu dilakukan perbaikan dan menyesuaikan

(16)

3

mati, tetapi fleksibel ; (2) Pengorganisasian adalah mempersatukan orang-orang

dalam tugas-tugas yang terpadu. Tujuannya adalah untuk menolong orang-orang

agar dapat bekerja bersama secara efektif dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas

tertentu. Menurut Usman (2006:128) organizing (pengorganisasian) adalah

penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya

yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya; (3) Commanding (memerintah)

berarti menyuruh staf mengerjakan pekerjaan mereka. Menurut Usman (2006:148)

setiap manusia paada hakikatnya adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta

pertanggung jawabannya atas kepemi mpinannya kelak. Kepemim pinan merupakan

salah satu topik terpenting dalam pelaksanaan manajemen kelas; (4) Coordinating

(koordinasi) selalu diperlukan dalam setiap organisasi kecil dan besar, baik

organisasi yang sederhana maupun yang komplek. Dalam mencapai tujuan

organisasi selalu ada saja hal - hal yang sating berkaitan dan perlu dikoordinasikan.

Menurut Usman (2006:363) koordinasi adalah proses mengintegrasikan,

mensinkronisasikan, dan menyederhanakan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah

secara terus menerus untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Selajutnya

disebutkan bahwa koordionasi bagian penting diantara anggota atau unit-unit

organusasi yang pekerjaannya sating bergantung; (5)Controling (pengendalian)

adalah bagian terakhir dari fungsi manajemen. Fungsi manajemen yang dikendalikan

adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian itu sendiri.

Fungsi akan menentukan sejauh mana hal-hal yang tertulis dalam rencana dapat

(17)

lemahnya pengendalian, sehingga terjadilah berbagai peny1mpangan antara yang

direncanakan dengan yang dilaksanakan.

Menurut Usman (2006:400) pengendalian adalah proses pemantauan,

panilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tuj uan yang telah ditetapkan untuk

tindakan korektif guna penyempumaan lebih lanjut

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik, telah banyak usaha yang

dilakukan oleh pemerintah. Upaya tersebut berupa pemberian sarana dan prasarana

pembelajaran, pemerataan penempatan tenaga pengajar, kesempatan untuk mengikuti

penataran, pembinaan terhadap kemampuan manajerial kepala sekolah, pembinaan

manajemen sekolah serta pembinaan manajamen kelas, pendidikan daJam jabatan,

melalui penataran-penataran guru bidang studi, dan mengaktifkan pertemuaan dalam

kerja kelompok yang direalisasikan dalam bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP), melaksanakan penyetaraan guru-guru melalui pendidikan yang lebih

tinggi, yaitu S l untuk guru-guru SD, SMP dan SMU/SMK. Sehingga standar mutu

pendidikan dari tahun ke tahun terus ditingkatkan, hal ini tcrlihat dari upaya

pemerintah dalam menggerakkan aktivitas sekolah yang berlangsung terus menerus.

Namun kenyataan yang nampak di lapangan terdapat gejala penyelenggaraan

pengajaran yang belum efektif sehinggga prestasi belajar siswa belum memuaskan,

terdapat adanya gejala para siswa kurang mengikuti pelajaran dengan baik ketik{l_

guru sedang mengajar, seperti berbicara sesama siswa, rebut, saling melempar

temannya dengan kertas, melihat keluar kelas, mengerjakana sesuatu yang tidak ada

(18)

5

memperhatikan manajemen kelasnya. Selain masalah tersebut, masalah m o ti v~ i

berpretasi masih belum tertanam dihati para guru. Motivasi berprestasi berfungsi

sebagai pendorong bagi para guru untuk lebih berkualitas baik kinerja maupun dari

segi pe ningkatan karier. Keberhasilan manajemen kelas tidak terlepas dengan

motivasi berprestasi para guru. Dala m hal seperti itu diharapkan guru juga bekerja

dengan semangat yang baik agar terdapat prestasi kerja, sehingga mutu lulusan lebih

baik

Selanjutnya sikap berkomunikasi yang diterapkan guru di kelas, d irasakan

siswa kurang ramah, kurang hangat, dan keras. Hal ini terlihat dari motivasi siswa

dalam belaj ar cenderung menurun, ditarnbah lagi adanya anggapan sebagian siswa,

bahwa tanpa bel ajar sunggu h-sungguh mereka tetap naik kelas dan lulus Uj ian

Nasional.

Sering para guru menjumpai siswanya merasa bosan dan malas belajar atau

kura ng gairah menerima pelajaran. Akar permasalahan ini berawal dari peran guru

dalarn mengajar dengan metode konvensional seperti metode ceramah. Belajar

dirasakan siswa sebagai rutinitas yang membosankan. Maka mereka sering dij umpai

membolos, sering ke luar-masuk kelas dengan berbagai dalih atau munculnya

perilaku-perilaku menyimpangan yang mengganggu kedisiplinan belajar.

Selain gejala di atas kepekaan guru terhadap kondisi anak didik menurun

derastis, setiap kesala han yang dilakukan oleh anak didik dipandang guru sebagai

sebuah tindakan melanggar tata tertib, tanpa perlu mengusut lebih jauh, gurupun

(19)

ketika berkomunikasi dengan siswa kelihatannya keras, disamping itu tegur sap;:i

mulai hilang, guru enggan menyapa anak didik, anak didik lebih malas lagi untuk

beramah tamah dengan guru. Hal ini telah membuat masyarakat kurang percaya

sepenuhnya kepada sekolah sebagai lembaga pendidikan.

Guru dalam menjalankan tugas mengelola kelas selalu berhubungan dengan

siswa, sesama guru, dan kepala seko lah kesemuanya memerlukan sikap

berkomunikai yang baik, hangat, harmonis dan terarah semuanya dapat menjadi nilai

tambah dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu guru dituntut memiliki sikap

tersebut.

Guru dalam menjalankan tugas di sekolah harus me miliki motivasi atau

dorongan berprestasi, baik yang datang dari dalam diri maupun dari luar. Dorongan

dari luar dapat berupa kebutuhan gaji yang memadai, pembe rian penghargaan atas

prestasi yang baik yang telah dipero leh, sedangkan dorongan dari dalam dapat

berupa motivasi untuk mengatasi hambataan, melatih kekuatan, dan berusaha untuk

melakukan suatu pekerjaan yang sulit dengan cara yang baik dan secepat mungkin

atau dengan perkataan lain usaha seseorang untuk menemukan atau melampaui

standar ke unggulan. Untuk dapat menciptakan manajemen kelas yang baik, maka

guru harus memiliki motivasi berprestasi.

Tingkat keberhasilan guru dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana dalam

manajemen kelas, temyata dipengaruhi faktor ekstemal dan internal. Salah satu

faktor ekstemal adalah sikap berkomunikasi dan salah satu faktor internal adalah

(20)

7

Sikap berkomunikasi yang baik sangat membantu guru dalam menjalank~n

tugasnya sebagai pengelola kelas. Guru yang menerapkan sikap terse but dapat

menjadi modal dasar daJam melakukan tugas mengajar dan menglola kelas. Sehingga

sikap berkomunikasi dengan siswa, sesame guru dan kepala sekolah berjalan sesuai

dengn apa yang diharpkan. Begitu j uga dengan motivasi berprestasi.

Pelaksanaan manajemen kelas yang baik akan terlihat dari hasil atau prestasi

belajar siswa dan menjanjikan kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi. Masalah pelaksanaan manajemen kelas, sudah cukup lam(l

dirasakan dan sampai sekarang belum ditemukan jalan keluar yang terbaik, hal ini

menjadi masalah yang perlu diatasi.

Dengan melihat sepintas kenyataan dari masalah motivasi berprestasi dan

sikap berkomunikasi guru, maka penulis ingin mengetahui lebih lanjut, apakah ada

kontribusi kedua hal tersebut terhadap pelaksanaan manajemen kelas.

B. ldentifikasi Masalab

Manajemen kelas jelas merupakan usaha untuk mewujudkan situasi dan

kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar,

yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensi dan kemampuann y~

semaksimal mungkin melalui interaksi belaj ar mengajar dengan guru. Sebagai

manajer kelas guru perlu menguasai berbagai pengetahuan, baik kemampuan dan

(21)

Keberhasilan manajemen kelas oleh guru diduga dipengaruhi banyak faktor.

Menurut Siddik {1994} adalah : iklim sekolah, hubungan guru dengan kepala

sekolah, hubungan guru dengan ternan sekerja, hubungan guru dengan orangtua

siswa, hubungan guru dengan masyarakat, persepsi guru terhadap pe keJjaan, etika

kerja guru, pengetahuan guru tentang kepemimpinan, serta pengetahuan guru tentang

bahan yang diajarkan. Sedangkan Nawawi (1982) mengemukakan faktor yang

mempengaruhi manajemen kelas, yaitu : kurikulum, bangunan dan sarana, guru,

murid, dinamika kelas, dan lingkungan sekitar.

Manajemen kelas dikatakan berhasil jika apa yang menjadi tujuan dapat

tercapai. Upaya untuk mencapai tujuan diperlukan motivasi berprestasi.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Usman (2006:237) bahwa motivasi berprestasi

adalah dorongan dari dalam diri untuk mengatasi segala tantangan dan hambataan

dalam upaya mencapai tujuan .

Dorongan yang datang dari dalam diri seorang guru untuk melakukan

ti nda kan tertentu sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan manajemen kelas

yang baik. Seseorang yang mempunyai motivasi atau dorongan berprestasi yang

tinggi, pada umumnya harapan akan suksesnya selalu mengalahkan rasa takut a kan

mengalami kegagalan, sehi ngga merasa optimis dalam mengerjakan setiap apa yang

dihadapinya untuk mencapai tujuan.

UnWk m ~ mpertahankan dan menciptakan kondisi kelas yang baik, diperlukan

komunikasi antara guru dengan siswa. Sikap guru dalam berkomunikasi hendaknya

(22)

9

diperhatikan, dengan demikian proses belajar mengajar akan berlangsung deng~n

baik sesuai dengan tujuan pe ngajara.

C.

Batasan Masalah

Banyak falctor yang diduga mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan

manajemen kelas. Peneliti membatasi hanya pada faktor motivasi berprestasi dan

sikap berkomunikasi guru yang diduga c ukup besar pengaruhnya terhadap

pelaksanaan manajemen kelas.

Pemilihan kedua faktor ini didasarkan kepada pertimbangan berikut :

1 . Masing-masing faktor merupakan dua hal yang bersumber dari dalam diri guru yang

dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan manajemen kelas yang dilakukannya.

2. Kedua faktor tersebut mem berikan rangsangan yang Jebih besar kepada penelit!

untuk diteliti dibandingkan dengan fa ktor Jainnya.

Pembatasan masalah yang telah menetapka n dua faktor yang diduga

mempunyai kontribusi dengan pelaksanaan manajemen kelas diperjelas lagi dengan

ketentuan-ketentuan berikut :

l . Sekolah yang dijadikan lokasi penelitian ini hanyalah Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama Negeri (SLTPN) kecamatan Barus dan pemekarannya. Penelitian ini tidak

mengikutkan SLTP swasta karena didasarkan pertimbangan bahwa SLTP s wa s t~

lebih banyak diatur oJeh yayasan walaupun ikut dibina oleh Departe men Pendidikan

(23)

2. Penelitian ini melihat pelaksanaan manajemen kelas yang dilakukan oleh guru-gun,t_

SLTPN dengan kete ntuan bahwa yang bersangkutan: (a) tidak sedang melaksanakan

fungsi kepala sekolah, (b) masih aktifmengajar pada saat penelitian ini diadakan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

I. Seberapa besar hubungan antara motivasi berprestasi dengan pelaksanaan

manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan

Bar us dan pemekarannya?

2. Seberapa besar hubungan antara sikap berkomunikasi dengan pelaksanaan

manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan

Barus dan pemekarannya ?

Seberapa besar hubungan antara motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi secara

bersama-sama dengan pelaksanaan manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya?

E. Tujuao Peoelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

I. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan pelaksanaan

manajemen kelas oleh guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri

(24)

11

2. Untuk mengetahui hubungan antara sikap berkomunikasi dengan pel aksa n ~ n

manajemen kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Nege ri

kecamatan Barus dan pemekarannya ?

3. Untuk mengetah ui hubungan antara motivasi be rprestasi dan sikap

berko munikasi secara bersama-sarna dengan pelaksanaan manajemen kela ~

guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barns dan

pemekarannya?

F. Manfaat Penelitian

Basil pene\itian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi tentang

kontribusi moti vasi berprestasi dan sika p berkomunikasi terhadap pelaksanaan

manajemen kelas. Informasi yang demikian diharapkan akan dapat menambah

masukan-masukan da lam memahami pelaksanaan manajemen kelas. Dengan adanya

tambahan masukan, para pengambil keputusan dalam organisasi diharapkan akan

dapat memperkaya altematif-alternatif yang mungkin ditempuh dalam memecahkan

masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran.

Bagi kepala sekolah baik sebagai administrator atau sebagai supervisor

sekolahnya, informasi yang bersumber dari hasil penelitian ini diperkirakan cocok

dengan keperluannya. Dengan adanya informasi ini yang bersangkutan diharapkan

akan merasa terbantu dalam rangka meningkatkan kemampuan guru-gurunya dalam

(25)

Infonnasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan juga bennanfaat bagi

para pengambil keputusan di kantor Wilayah Departemen Pendidika n Nasional,

khususnya dalam bidang Pendidikan Menengan Umum (Dekmenum) sebagai bahan

pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

guru-guru SLTP.

Bagi guru-guru SLTP sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan untuk mengeval uasi diri, memperbaiki sikap berkomunikasi dalam

melaksanakan manajemen kelas,

Akhimya bagi siswa, penelitian ini d iharapkan berdampak positif dalam

meningkatkan gairah belajar yang akhimya menjurus kepada peningkatan prestasi

(26)

124

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

I. Ada hubungan signifikan antara Motivasi berprestasi guru dengan pelaksanaan

manajemen kelas guru, dengan sifat korelasi kuat (nilai 0,609). Hal ini be rarti

semakin kuat motivasi berprestasi maka pelaksanaan manajemen kelas guru-guru

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan pemekarannya

akan semakin efektif.

2. Ada hubungan signifikan antara Sikap berkomunikasi guru dengan pelaksanaan

manajemen kelas guru dengan sifat korelasi cukup kuat (nilai 0,662) . Hal ini

berarti semakin baik sikap berkomunikasi guru, maka pelaksanaan manajemen

kelas guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri kecamatan Barus dan

pemekarannya akan semakin efektif.

3. Ada hubungan signifikan antara Motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi

guru secara bersama-sama dengan pelaksanaan manajemen kelas guru dengan

.,

sifat korelasi cukup kuat (nilai 0,745). Hal ini berarti semakin kuat motivasi

berprestasi dan semakin baik sikap berkomunikasi, maka pelaksanaan

manajemen kelas guru-guru Seko lah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri

(27)

..

.

4. Koefisien detenninan R2

=

0,745 menunjukkan bahwa 74,5% variabel

pelaksanaan manajemen kelas dapat dijelaskan oleh variabel motivasi berprestasi

dan sikap berkomunikasi, sedangkan sisanya 25,5% lagi belum dapat dijelaskan,

karena berasal dari variabellainnya yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini .

5. Variabel motivasi berprestasi memberikan sumbangan relative terbesar, yakni

sebesar 58,998% dan variabel sikap berkomunikasi member sumbangan relative

sebesar 4 1 ,002%, terhadap pelaksanaan manajemen kelas guru.

B. lmplikasi

Berdasarkan basil penelitian dan rumusan kesimpulan, maka penulis

mengetengahkan implikasi penelitian sebagai berikut:

I. Dengan diterimanya hipotesis yang diaj ukan yaitu : ada hubungan sign ifikan

antara motivasi berprestasi dengan pelaksanaan manajemen kelas, ada hubungan

signifikan antara sikap berkomunikasi dengan pelaksanaan manajemen kelas dan

ada hubungan signifikan antara motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi

secara bersama-sama dengan pelaksanaan manajemen kelas, maka perlu

diupayakan peningkatan terhadap fungsi-fungsi dan prinsip-prinsip manajemen.

Hal ini perlu dilakukan karena terlaksananya manajemen kelas yang baik sangat

ditentukan oleh motivasi berprestasi dan sikap berkomunikasi guru dalam

menyelenggarakan berbagai fungsi organik manajemen termasuk perencanaan

(28)

126

2. Dengan pertirnbangan dan kesimpulan bahwa sikap berkomunikasi sangat

membantu untuk memperbaiki manejemen kelas guru, maka seyogyanyalah guru

terus-menerus melakukan perbaikan sikapnya dalam berkomunikasi dengan

siswa sebagai upaya pencapaian tujuan pendidikan secara lebih baik

3. Guru merupakan salah satu bagian integral dari keberadaan sumberdaya manusia

yang mempunyai peranan yang strategis dalam kehidupan suatu sekolah. Oleh

karena itu sudah seharusnya motivasi berprestasinya perlu ditingkatkan demikian

j uga dengan sikap berkomunikasi pe rlu dibina dan diperbaiki .

4. Kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi dalam pengisian lembar observasi

pelaksanaan manajemen kelas, yang berupa perencanaan pembelajaran dan

proses pembelajaran, haruslah me ndapat upaya yang seri us seperti mengikuti

bimbingan-bimbingan dan penyuluhan, sehingga aspek yang lemah ini dapaat

diperbaiki yang pada akhimya juga akan memberikan peningkatan pelaksanaan

manajemen kelas guru yang lebih baik

C. Saran-sar a n

Berdasarkan basil penelitian di atas maka d iajukan beberapa saran berikut:

I. Bagi guru, hendaklah :

a. Selalu berusaha meningkatkan motivasi berprestasi dan memperbaiki sikap

berkomunikasi agar dapat meningkatkan kemampuan dalam memanaj kelas.

b. Senantiasa meningkatkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan tugas dan

tanggungjawab dengan baik

c. Terbuka terhadap kritik dan saran yang disampaiakan oleh orang lain, baik

(29)

2. Bagi kepala sekolah, hendaklah:

a. Lebih giat secara mandiri untuk me ngetahui secara me ndalam seluk beluk

mengenai sikap guru dalam berkomunikasi dengan siswa dan lebih

meningkatkan motivasi berprestasi, karena hal ini berhubungan erat de ngan

keberhasilan guru dalam memanajemen kelas, sehingga tercipta kondisi

belajar mengajar yang optimal, yang dapat me ncapai terciptanya tujuan

i nstruksional.

Sering mengadakan dialog dengan guru tentang kesulitan dan permasalahan

yang mereka hadapi dan mencari masukan dari siswa tentang pelaksanaan

pengajaran yang dilakukan oleg guru.

3. Bagi Kakanwil dan Dikmenum Kanwil Depdiknas Sumatera Utara, hendaklah:

a. Dalam melaksanakan penataran bagi guru-guru SL TP mamasukkan materi

motivasi berprestasi dan komunikasi

b. Memberikan kesempatan yang lebih luas kepada guru-guru untuk

melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

c. Lebih sering melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah untuk mengetahui

proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru.

4. Diharapkan begi peneliti selanjutnya dapat mengkaji faktor-faktor lain yang

diduga mempengaruhi manajemen kelas agar diperoleh gambaran yang lebih

menyeluruh dan lengkap mengenai kontribusi berbagai faktor terhadap

(30)

.

'

128

KEPUSTAKAAN

Ami Muhammad. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Barker, Larry L. 1978. Sampling Technique. New York : Jhon Willey & Son 's

Davies. 1991. Pengelolaan Be/ajar. Jakarta : Rajawal i

Devito. Joseph A. 1991 . Human Communication. New York : Harper Collins Publisher

Duke, Daniel L. 1979. Classroom Management : University of Chicago

Emmer, Edmund T, et-al. 1984. Classroom Management for Secondary Teacher. New Jersey : Prentica-hall

En tang dan Joni, T Ra ka. J 984. Pengelolaan Kelas. Jakarta : P2LPTK

Gerlach, Vernon dan Ely Donald P. 1980. Teaching and Media, a Systematic Approach. New Jersay : Prentice Hall

Hafied Cangara. 2006. Pengantar 1/mu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo

H. A. W. Widjaja. 2000.llmu Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Handayaningrat. 1981 . Pengantar Studi 1/mu Administrasi dan Manajemen. Jakarta Gunung Agung

Hadari Nawawi. J 981. Pengelolaan Kelas. Jakarta : Gunung Agung

Hakimah Siddiq. 1994. Kemampuan Guru Mengelola Perilaku Siswa da/am Kelas. Tesis tidak dipublikasikan. PPS IK1P Padang

Lindgren, Hendry Clay. 1980. Educational Psychology in the Classroom. New York : Oxdford university Press

Lewis, Philip V. 1987. Organization Psyichology in the Classroom. New York : Oxdford university Press

(31)

.

..

Manan Rachman . 1998. Manajemen Kelas . Jakrta : Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Muhibbin Syah. 2007. Ps iko/ogi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Muljani dan A. Nurhadi. I 993. Administrasi Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta : Andi Offset

Mustaqim dan Abdul Wahab. 1992. Supervisi Pendidikan. Jakrta : Rineka C ipta

M. Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya

Safwan Amin. 2005. Pengantar Psikologi Pendidikan. Banda Aceh: Yayasan Pena

Slameto. 1994. Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka ci pta

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar lnteraksi Belajar-mengajar. Sukarta : Usaha Nasional.

Sofyan Suri. 1988. Dasar-Dasar Komunikasi. Diktat tidak dipublikasikan : FlP-IKJP Padang

Suharsimi Ariku nto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta : Rineka cipta.

Sri Esti Wuryani Djiwandono. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo

Suharsimi Arikunto. 1992. Dasar-Dasar Pengelo/aan Kelas dan Siswa. Jakarta : Rajawali press.

Sumadi Suryabrata. 199 I. Psikolog i Pendidikan. Jakarta : Rajawali.

Sudjana. 1982. Te knik Analisis Regresi. Bandung : Tarsi to

Gambar

Tabel Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Caranya ambil daun pepaya terus tumbuk sampai halus kemudian campur degan air dan semprotkan ke seluruh permukaan daripada terpal atau campur dgn air kemudian di aduk-aduk

Menindaklanjuti hasil evaluasi kualifikasi pengadaan barang/jasa Pekerjaan Pembangunan 2 (Dua) Ruang Kelas Baru SMPN 4 Warunggunung dengan ini kami mengundang saudara untuk hadir

Merujuk dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, bahwa terjadi peningkatan hasil belajar setelah strategi pembelajaran tutor sebaya diterapkan dalam

berbasis bermain sambil belajar yang didukung oleh banyaknya guru- guru wiyata yang masih berusia mudan dan kreatif, serta unggul dalam bidang seni dan budaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Osad Imron Rosadi 2014 Universitas

fungsi pertukaran (pembelian dan penjualan), fungsi fisik (pengangkutan, pengemasan, dan penyimpanan) dan fungsi fasilitas (penyortiran, pembiayaan, penanggungan risiko dan

Berdasarkan hasil analisis data latihan squat dengan metode piramid sistem dan burnout sistem memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan

067 = Latihan menebak kata kerja tidak beraturan 068 = Belajar bahasa Inggris melalui video. 069 = Reading Comprehension (Latihan) 070 = Reading Comprehension (Latihan) 071 =