PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
DENGAN TEMA LINGKUNGAN
MELALUI MODEL LATIHAN TERBIMBING
(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas IIIA SDN Bekasi Jaya I Kota Bekasi)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia
OLEH
NURIL HUDA NIM 1204714
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA
PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENGEMBANGKAN
BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR
(Analisis Deskriptif Pada Lima Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Nuril Huda
S.Pd. SD Universitas Terbuka, 2011
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia
© Ai Nurhayati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
DENGAN TEMA LINGKUNGAN
MELALUI MODEL LATIHAN TERBIMBING
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IIIA SDN Bekasi Jaya I Kota Bekasi Tahun Pelajaran 2013/ 2014)
oleh Nuril Huda
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Peningkatan Menulis Puisi dengan Tema Lingkungan melalui Model Latihan Terbimbing” dilakukan karena masih kurangnya kemampuan menulis puisi siswa dalam pelajaran menulis puisi di sekolah. Penggunaan model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan menulis puisi siswa dengan memperhatikan unsur- unsur puisi khususnya tema, rima, dan bait. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu tindakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan kualitas pembelajaran sehingga hasil belajar dapat meningkat. Subjek penelitian ini yaitu pembelajaran menulis puisi dengan objek siswa yang berjumlah 42 siswa pada kelas IIIA SDN Bekasi Jaya I Kota Bekasi. Data- data yang diperoleh menggunakan instrumen- instrumen penelitian yang telah disiapkan yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar catatan lapangan, dan hasil tes menulis puisi. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang mencakup perencanaan, pelaksanaa, observasi, dan refleksi. Dari penelitian yang telah dilakukan, penggunaan model latihan terbimbing dengan tema lingkungan dalam menulis puisi dapat mempermudah siswa dalam menulis puisi. Siswa termotivasi dan lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan analisis terhadap hasil menulis puisi siswa selama proses tindakan dapat dikatakan memuaskan. Keterampilan menulis puisi meningkat setiap siklusnya. Dilihat dari perolehan rata- rata nilai keseluruhan siswa, pada siklus I nilai rata- rata mencapai 60,91, sisklus II 65,24, dan siklus III 71,09. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru SD untuk menggunakan model latihan terbimbing sebagai teknik pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar menulis.
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE IMPROVEMENT OF POETRY WRITING SKILLS WITH THE THEME OF ENVIRONMENT THROUGH GUIDED-PRACTICE MODEL
(A Classroom Action Research in the Third Grade of State Elementary School
Bekasi Jaya I, Bekasi Municipality, School Year 2013/2014)
by Nuril Huda
ABSTRACT
The research titled “The Improvement of Poetry Writing Skills with the Theme of
Environment through Guided-Practice Model” was conducted because of
students’ lack of poetry writing skills in the lesson of poetry writing at school.
The use of this instructional model is expected to improve students’ poetry writing
skills by considering the elements of poetry, especially theme, rhyme, and stanza. The method used in the research was Classroom Action Research, namely action research conducted in the classroom, which aims to improve teacher performance
and teaching and learning quality so that students’ learning achievements can
improve. The subjects for this research was poetry writing teaching and learning, with 42 students of the third grade of State Elementary School Bekasi Jaya I, Kota Bekasi, as the objects. The data were gained through the already prepared research instruments, namely observation sheet of teacher activity, observation sheet of student activity, field notes, and test results of poetry writing. The actions of this research consisted of three cycles, involving planning, execution, observation, and reflection. From the conducted research, the use of guided-practice model with the theme of environment in poetry writing was proven to facilitate students in writing poetry. The students were motivated and more active during the teaching and learning. Based on the analysis, the poetry written by students during the research process could be said to be satisfactory. Their poetry writing skills improved in each cycle. The average scores of the whole students were 60.91 for the first cycle, 65.24 for the second cycle, and 71.09 for the third cycle. Based on the results, it is suggested that elementary school teachers use the guided-practice model as an instructional technique that can improve the results of learning writing.
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang perlu
dikuasai oleh setiap orang, sehingga dengan terampilnya seseorang berbahasa
wawasan berpikir akan menjadi lebih luas. Kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan pikirannya akan terlihat ketika menyampaikannya melalui
komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pada dasarnya setiap orang mempunyai
keinginan untuk mengutarakan sesuatu, seperti menerangkan, melukiskan.
Keterampilan berbahasa terdiri atas menyimak, berbicara, membaca,
menulis. Keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
yang harus dikuasai oleh siswa karena merupakan keterampilan dasar yang
digunakan dalam kehidupan sehari - hari. Salah satu keterampilan berbahasa
adalah menulis. Dengan menulis diharapkan para siswa mampu mengembangkan
ekspresi berbahasa dan bersastra.
Pembelajaran menulis di sekolah dasar merupakan salah satu wujud
konkret, bahwa kurikulum dikembangkan sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kematangan siswa. Hal ini sesuai dengan perkembangan intelektual siswa
sekolah dasar yang rata - rata berada pada tahap perkembangan operasional
konkret, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih terikat pada
fakta - fakta perceptual, sejalan dengan pernyataan Piaget (Nurihsan, 2011: 16)
bahwa anak usia 7 - 11 tahun merupakan tahap operasioanal konkret, memahami
konsep percakapan, mengorganisasikan objek menjadi klasifikasi dan
menempatkan objek dalam urutan - urutan yang teratur serialisasi.
Sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa, menulis merupakan
kegiatan yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan untuk
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan lainnya. Menulis
memiliki manfaat yang begitu besar dalam membentuk mengembangkan daya
inisiatif dan keberanian, serta kebiasaan dan kemampuan dalam menemukan,
mengumpulkan, mengolah, dan menata informasi. Menulis sebagai salah satu
keterampilan berbahasa tidak dapat dilepaskan dari aspek - aspek keterampilan
dalam kurikulum, berbahasa lainnya. Ia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi.
Pengalaman yang didapat dari menyimak, membaca, dan berbicara akan
memberikan kontribusi yang berharga dalam menulis.
Dalam kurikulum bahasa Indonesia di sekolah dasar terdapat keempat
aspek keterampilan dasar tersebut. Salah satu kompetensi dasar yang terdapat
dalam kurikulum bahasa Indonesia adalah kemampuan bersastra. Kemampuan
bersastra diharapkan dapat dicapai oleh siswa yang meliputi mendengarkan karya
sastra, melisankan atau berbicara karya sastra, membaca karya sastra, dan menulis
karya sastra. Oleh karena itu, kurikulum menuntut kepada guru untuk memiliki
kemampuan yang memadai dalam apresiasi sastra, sehingga ia mampu melibatkan
siswanya ke dalam pengalaman berapresiasi sastra seperti tercantum dalam
kurikulum.
Pembelajaran apresiasi sastra menjadi hal yang penting untuk dikaji secara
cermat karena pada hakikatnya dalam pembelajaran apresiasi sastra, siswa akan
mendalami karya - karya sastra berupa prosa, puisi dan drama anak - anak.
Berkaitan dengan hal tersebut, diuraikan dalam Waluyo (2002: 3) bahwa kekuatan
karya sastra terletak pada pesan yang terkandung di dalamnya.
Menurut Tarigan, sastra merupakan salah satu sarana untuk merangsang serta
menunjang perkembangan kognitif atau penalaran anak - anak. Tarigan (1995: 5)
mengatakan bahwa buku anak anak adalah buku yang menempatkan mata anak
-anak sebagai pengamat utama, mata -anak - -anak sebagai fokusnya. Sastra -anak
adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak - anak masa
kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak - anak.
Seiring perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mudah diperoleh, mengakibatkan kemampuan bersastra anak semakin
tersingkirkan, khususnya pada pembelajaran puisi. Anak - anak tidak lagi
mengenal puisi, baik puisi tradisional maupun puisi baru yang sebenarnya banyak
mengandung pendidikan, falsafah, dan nilai - nilai positif yang sangat relevan
dengan kehidupan.
Banyak permasalahan muncul dalam pembelajaran menulis puisi. Anak -
anak tidak lagi mengenal puisi, misalnya puisi tradisional maupun puisi baru yang
sebenarnya banyak mengandung pendidikan, falsafah dan nilai - nilai positif yang
sangat relevan dalam kehidupan sehari - hari.
Menurut siswa kelas IIIA pada SDN Bekasi Jaya I pembelajaran menulis
puisi tidak menarik untuk dipelajari, karena siswa hanya menulis puisi dengan
cara menyalin puisi yang sudah ada. Selain hal tersebut juga dikarenakan oleh
terbatasnya sarana dan prasarana yang dapat mendukung keberhasilan menulis
puisi.
Hasil wawancara dengan guru SDN Bekasi Jaya I yang bernama W.D.
Rayanawati, mengindikasikan bahwa penyebab kesulitan menulis puisi adalah
strategi pembelajaran menulis puisi yang selama ini digunakan kurang tepat. Hal
itu disebabkan oleh: (1) penyampaian materi terlalu banyak menggunakan metode
ceramah; (2) materi apresiasi puisi masih terbatas pada aspek pengetahuan yang
bersifat teoritis saja; (3) siswa jarang dilibatkan secara langsung. Puisi yang
disajikan seringkali tidak sesuai dengan tingkat usia siswa. Puisi yang disajikan
tidak berkaitan dangan lingkungan anak, selain itu puisi tidak konkret, bahkan
menulis puisi hanya dengan teori saja. Seringkali puisi anak tidak dianalisis oleh
guru, sehingga siswa tidak terukur kemampuan menulis puisinya. metode yang
digunakan masih menggunakan metode ceramah dan penugasan saja, sehingga
anak merasa jenuh dan bosan. Begitupun dengan media pembelajaran, seringkali
pada saat mengajar menulis puisi, guru tidak menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa selalu merasa jenuh dan pembelajaran menjadi tidak menarik.
Selain hal tersebut di atas, penulis melakukan observasi awal dengan
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jumlah 42 siswa hanya 16 siswa yang mampu menulis puisi atau hanya 38%,
sedangkan 26 siswa belum mampu untuk menulis puisi yang sesuai dengan
harapan.
Evaluasi dalam puisi hanya melihat hasilnya saja, siswa seringkali hanya
menyalin dari puisi yang telah ada. Yang seharusnya dalam penilaian sesuai
dengan tema, keselarasan antara bait dengan bait, baris dengan baris serta harus
dapat menyesuaikan diksi dan gaya bahasanya. Sehingga kemampuan siswa
dalam menulis puisi belum dapat terukur. Hal ini didukung oleh riset yang
dilakukan oleh Sri Sunarti (2010), yang merekomendasikan agar siswa tertarik
dengan kegiatan menulis puisi. Guru dituntut untuk mampu menggali dan
menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran menulis puisi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada beberapa perbaikan kualitas
pembelajaran. Misalnya dapat melakukan perbaikan melalui bahan ajar puisi,
menggunakan model pembelajaran. Penulis melakukan penelitian melalui proses
pembelajaran dengan menerapkan suatu srategi dan model pembelajaran yang
menarik, inovatif dan menyenangkan. Peneliti menerapkan model pembelajaran
menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing.
B. Identifikasi, Batasan dan Perumusan Masalah Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dikelompokan sebagai berikut.
1. Siswa tidak tertarik untuk menulis puisi.
2. Siswa belum bisa menulis puisi sesuai dengan unsur- unsur yang ada
dalam puisi.
3. Pembelajaran menulis puisi kurang bervariasi atau monoton dan membuat
kejenuhan pada peserta didik.
Sehingga penulis mengadakan penelitian dengan beranggapan bahwa.
1. Belajar bahasa pada dasarnya adalah belajar berkomunikasi. Keterampilan
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
setiap orang, sehingga dengan terampilnya seseorang berbahasa wawasan
berpikir akan menjadi lebih luas. Kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan pikirannya akan terlihat ketika menyampaikannya
melalui komunikasi, baik lisan maupun tulisan.
2. Kegiatan belajar bahasa dan sastra Indonesia harus ditunjang oleh sebuah
model pembelajaran, sehingga dapat mengantarkan guru dan siswa ke arah
ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Pembelajaran dengan tema lingkungan dapat dilaksanakan di lingkungan
sekolah atau di luar sekolah.
Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan konteks yang akan diteliti,
maka di bawah ini akan diuraikan definisi operasional penelitian.
1. Keterampilan Menulis Puisi
Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan siswa menuangkan
gagasan perasaan melalui kata- kata yang terpilih yang ditulis dalam
bentuk larik dan bait berdasarkan tema lingkungan.
2. Tema Lingkungan
Tema lingkungan adalah tema yang diangkat dari lingkungan yang berada
di sekitar siswa khususnya lingkungan sekolah di SDN Bekasi Jaya I.
Lingkungan sekolah SDN Bekasi Jaya I terdiri atas, taman, lapangan,
tempat parkir, mushola, kantin, dan perpustakaan. Dengan memanfaatkan
lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar dan sarana belajar,
siswa menjadi senang dan aktif karena apa yang dipelajarinya diangkat
dari lingkungannya.
3. Model Latihan Terbimbing
Model Latihan Terbimbing adalah suatu cara mengajar guru untuk melatih
siswa, dalam hal ini menulis puisi yang bertujuan agar siswa memiliki
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang pernah dipelajarinya.
Langkah – langkah model latihan terbimbing, antara lain.
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Guru menentukan kegiatan yang akan ditugaskan yaitu membuat
puisi sesuai dengan unsur- unsur puisi antara lain tema, rima, dan
bait.
2) Guru menetapkan tema melalui penugasan yaitu menulis puisi
dengan tema lingkungan.
b. Tahap pelaksanaan
1) Siswa secara sendiri - sendiri melaksanakan tugas yang telah
ditentukan yaitu menulis puisi dengan tema lingkungan.
2) Guru membimbing dan mengawasi selama kegiatan berlangsung.
c. Tahap penyelesaian
1) Siswa secara kelompok dan individual menyerahkan hasil
penugasan yaitu hasil menulis puisi dengan tema lingkungan
kepada guru.
2) Guru memilih hasil kerja siswa untuk dibacakan di kelas,
kemudian mengidentifikasi unsur - unsur yang terdapat dalam puisi
tersebut.
3) Guru memberi penilaian hasil menulis puisi, siswa yang mampu
menulis puisi dengan baik mendapat penghargaan berupa reward.
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pengamatan terhadap model pembelajaran
menulis puisi dengan tema lingkungan, penulis membatasi masalah dalam
penelitian ini pada model latihan terbimbing.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan model latihan terbimbing terhadap peningkatan menulis puisi dengan tema lingkungan siswa kelas IIIA
SDN Bekasi Jaya I? Rumusan masalah tersebut diuraikan dalam bentuk
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana profil kemampuan menulis puisi pada siswa kelas IIIA SDN
Bekasi Jaya I?
2. Bagaimana perencanaan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui
model latihan terbimbing?
3. Bagaimana pelaksanaan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui
model latihan terbimbing?
4. Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan tema lingkungan
melalui model latihan terbimbing?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang pembelajaran menulis puisi dengan tema lingkungan melalui
model latihan terbimbing siswa kelas IIIA SDN Bekasi Jaya I. Adapun tujuan
khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui profil kemampuan menulis puisi.
2. Untuk mengetahui perencanaan menulis puisi dengan tema lingkungan
melalui model latihan terbimbing.
3. Untuk menguji cobakan pelaksanaan menulis puisi dengan tema
lingkungan melalui model latihan terbimbing.
4. Untuk menjelaskan hasil menulis puisi dengan tema lingkungan melalui
model latihan terbimbing.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mendapatkan
gambaran bagaimana peningkatan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui
model latihan terbimbing pada siswa sekolah dasar. Penerapan kegiatan ini
berdasarkan kenyataan empiris yang ditemui di sekolah. Untuk itu penelitian ini
diharapkan bermanfaat baik secara teori maupun secara praktis.
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini menerapkan pembelajaran menulis puisi dengan tema
lingkungan melalui model latihan terbimbing. Yang secara teoritis dapat
dijadikan salah satu model pembelajaran menulis di Sekolah Dasar.
2. Manfaat Praktis
Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi Siswa
Dapat memotivasi siswa agar lebih meningkatkan kemampuan menulis
puisi dan mengembangkan daya imajinatif, sikap kepedulian, dan
kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitar.
b. Bagi Guru
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
mengembangkan pembelajaran, meningkatkan kualitas guru dalam
mengajar, serta meningkatkan kemampuan dalam melakukan inovasi
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan kualitas pendidikan, serta mendapatkan gambaran
mengenai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi
sastra khususnya menulis puisi.
d. Bagi Dinas Pendidikan
Dapat membina kualitas pembelajaran guru serta dapat meningkatkan
kualitas pendidikan.
E. Struktur Organisasi Tesis
BAB I Pendahuluan
Terdiri atas: latar belakang masalah, identifikasi, batasan dan
rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan
melalui model latihan terbimbing, meliputi: ihwal menulis yang
terdiri dari pengertian menulis, tujuan menulis, dan fungsi menulis,
ihwal puisi yang terdiri dari hakikat puisi, pengertian puisi, unsur
puisi, jenis- jenis puisi, puisi dan realitas alam, sosial, dan budaya,
tema lingkungan yang terdiri dari pengertian lingkungan,
pengajaran dengan tema lingkungan, model latihan terbimbing
yang meliputi model pembelajaran, model latihan terbimbing serta
penelitian terdahulu dan hipotesis tindakan.
BAB III Metode Penelitian
Membahas setting penelitian, persiapan PTK, subjek penelitian,
sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, teknik analisa data,
prosedur penelitian, definisi operasional dan instrumen penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian
Deskripsi dan analisa data, kegiatan identifikasi temuan awal,
perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, tindakan penelitian
pada siklus I, siklus ke II dan siklus ke III, data hasil tes,
pembahasan hasil penelitian, pemilihan bahan pelajaran,
pelaksanaan pembelajaran menulis puisi, hasil observasi dan hasil
belajar siswa.
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SDN Bekasi Jaya I yang berlokasi di Jl.
KH. Agus Salim No. 122C Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IIIA Tahun ajaran
2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 42 orang terdiri dari 20 orang laki-laki
dan 22 orang perempuan. Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari
kemampuannya, yakni ada sebagian siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
sedang, rendah, dan sangat rendah. Pemilihan sekolah ini bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di SDN Bekasi Jaya I
sebagai sekolah inti di gugus 1 Kecamatan Bekasi Timur
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Proses pelaksanaan
tindakan dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur
tindakannya dimulai dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
pengamatan dan evaluasi, serta (4) analisis dan refleksi.
Berikut prosedur pengembangan model tindakan kelas dalam penelitian ini.
PERENCANAAN
TINDAKAN
OBSERVASI
REFLEKSI
PERENCANAAN
TINDAKAN
OBSERVASI
37
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: penelitian tindakan kelas model Lewin (Kasbolah, 1999: 14)
Prosedur penelitian di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut.
1. Perencanaan (planning)
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti melakukan observasi awal untuk
menemukan permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran, kemudian segera
melakukan langkah identifikasi penyebab munculnya masalah. Kegiatan
selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap penyebab adanya masalah yang
akan dijadikan landasan berpikir untuk mencari alternatif tindakan yang dapat
dikembangkan sebagai bentuk pemecahan masalah.
2. Tindakan (acting)
Setelah melakukan perencanaan, maka langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan
skenario pembelajaran yang telah dibuat.
3. Observasi (observing)
Kegiatan observasi dalam PTK dilakukan untuk mengetahui dan
memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses
pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas
dalam bentuk data. Observasi dan tindakan berlangsung dalam waktu yang sama
karena observasi dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi dilakukan dalam upaya mengadakan evaluasi yang dilakukan
guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan
dengan cara diskusi tentang berbagai permasalahan yang muncul di kelas
penelitian yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan
yang telah dirancang.
Dalam perencanaan tindakan peneliti berkolaborasi dengan guru kelas
mengadakan kegiatan sebagai berikut: 1) mengamati teknik pembelajaran yang
digunakan oleh guru lain dalam pelajaran bahasa indonesia khususnya pada
keterampilan menulis puisi, 2) mengidentifikasi faktor- faktor hambatan dan
38
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pelajaran bahasa indonesia
sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi, 4) menyusun
rancangan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan tema lingkungan
melalui model latihan terbimbing.
Rancangan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan tema
lingkungan melalui model latihan terbimbing meliputi.
1. Penyiapkan gambar- gambar yang bertema lingkungan untuk merangsang
imajinasi siswa serta kreativitas siswa.
2. Siswa diugaskan untuk membawa benda kesayangan yang ada di
lingkungan rumahnya sehingga siswa dengan mudah dapat menuangkan
kata- kata yang sudah banyak dikenalnya ke dalam bentuk puisi.
3. Siswa diajak keluar kelas untuk melihat langsung lingkungan yang ada di
sekitar sekolah kemudian siswa menuangkan kata - kata yang dilihatnya ke
dalam bentuk puisi.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah
sebagai berikut.
1. Menentukan waktu dan kelas penelitian. Sebelum melaksanakan tindakan,
peneliti menentukan waktu penelitian terlebih dahulu. Kelas yang
digunakan untuk penelitian adalah kelas IIIA.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Menyiapkan media pembelajaran yakni gambar- gambar yang
berhubungan dengan lingkungan, yang akan digunakan dalam menulis
puisi dengan strategi pembelajaran berbasis lingkungan.
4. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
5. Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui kemampuan menulis puisi
siswa. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes.
Tes berupa menulis puisi dengan tema lingkungan melalui latihan
terbimbing. Peneliti hanya menggunakan tiga aspek penilaian, karena
39
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenal unsur- unsur puisi. Ketiga aspek tersebut antara lain tema, rima,
dan bait. Setiap aspek terdiri dari 3 kategori antara lain.
a. Pada aspek tema, siswa diberi skor 3 jika judul dan isi puisi sesuai
dengan tema. Siswa diberi skor 2 jika judul puisi sesuai dengan tema,
tetapi isi puisi tidak sesuai dengan tema, atau jika isi puisi sesuai
dengan tema tetapi judul puisi tidak sesuai dengan tema. Siswa diberi
skor 1 jika judul dan isi puisi tidak sesuai dengan tema.
b. Pada aspek rima, siswa diberi skor 3 jika setiap baris dalam puisi
menggunakan rima yang sesuai dan tepat. Siswa diberi skor 2 jika
terdapat sebagian baris dalam puisi menggunakan rima yang sesuai
dan tepat. Siswa diberi skor 1 jika tidak terdapat rima yang sesuai dan
tepat dalam puisi.
c. Pada aspek bait, siswa diberi skor 3 jika puisi terdiri dari tiga bait atau
lebih. Siswa diberi skor 2 jika puisi terdiri dari dua bait. Siswa diberi
skor 1 jika puisi hanya terdiri dari satu bait.
Keterampilan menulis puisi dikatakan baik apabila siswa mendapat skor 3
pada setiap aspek, sedangkan keterampilan menulis puisi dikatakan cukup apabila
siswa mendapatkan skor 2 pada setiap aspek, dan keterampilan menulis puisi
dikatakan kurang apabila siswa mendapat skor 1 pada setiap aspeknya.
Setelah melakukan perencanaan, maka langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan
skenario pembelajaran yang telah dibuat.
Tabel 3. 1
Perangkat Pembelajaran
No Perangkat pembelajaran Kegunaan
1 RPP Pedoman guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
2 Lembaran Kerja Siswa
(LKS)
Membantu siswa mengidentifikasi
40
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Lembaran observasi guru Mengamati kegiatan guru saat
membelajarkan siswa dalam menulis puisi
dengan tema lingkungan melalui model
latihan terbimbing, meliputi membuka
pelajaran, sikap guru saat membuka
pembelajaran, penguasaan bahan ajar,
kemampuan guru saat proses pembelajaran,
serta kemampuan menggunakan media.
4 Lembaran Evaluasi Tes tertulis untuk melihat kemampuan
siswa dalam menulis puisi sesuai dengan
unsur- unsur puisi.
Pada tahap pengamatan yang dilakukan oleh observer adalah mengamati
dan mencatat apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Agar memperoleh data
yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. Observer melakukan pengamatan
terhadap situasi dan proses pembelajaran menulis puisi dengan tema lingkungan
melalui model latihan terbimbing.
Tahap yang selanjutnya adalah refleksi yang merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi dilakukan setelah
guru selesai melakukan tindakan, Peneliti dan guru melakukan analisa data,
menyimpulkan data yang terkumpul dalam tahap pengamatan serta melakukan
evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari tindakan yang dilakukan
sebagai bahan pertimbangan siklus berikutnya.
C. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian
yang sesuai dengan masalah yang diteliti, sehingga penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
41
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
classroom action research yang dilakukan di kelas. PTK adalah suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu
agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas
secara profesional (Muslich, 2009: 9).
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam beberapa siklus tindakan.
Inilah yang membedakan metode penelitian PTK dengan penelitian yang lain.
Setiap siklus tindakan berkesinambungan dan reflektif dari siklus ke siklus
berikutnya, sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu keputusan sebagai hasil
dari penelitian. Sesuai dengan tujuan dari PTK adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memperdayakan guru dalam
memecahkan masalah pembelajaran di sekolah (Musclis, 2009: 10).
Peneliti memilih PTK dengan tujuan untuk memecahkan persoalan
pembelajaran menulis yang sedang dihadapi. Masalah dalam penelitian ini adalah
siswa mengalami kesulitan menulis, khususnya dalam pembelajaran menulis
puisi. Hal ini disebabkan oleh faktor kesulitan menuangkan ide dalam bentuk
tulisan, dan metode yang digunakan kurang menunjang pembelajaran.
Dengan menggunakan PTK, diharapkan penelitian ini dapat membantu
dan memperkaya cara pandang siswa dalam menulis puisi. Siswa dikondisikan
menjadi lebih aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model latihan terbimbing.
D. Definisi Operasional
Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan konteks yang akan diteliti,
maka di bawah ini akan diuraikan definisi operasional penelitian.
1. Keterampilan Menulis Puisi
Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan siswa menuangkan
gagasan perasaan melalui kata- kata yang terpilih yang ditulis dalam
bentuk larik dan bait berdasarkan tema lingkungan.
42
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tema lingkungan adalah tema yang diangkat dari lingkungan yang berada
di sekitar siswa khususnya lingkungan sekolah di SDN Bekasi Jaya I.
Lingkungan sekolah SDN Bekasi Jaya I terdiri atas, taman, lapangan,
tempat parkir, mushola, kantin, dan perpustakaan. Dengan memanfaatkan
lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar dan sarana belajar,
siswa menjadi senang dan aktif karena apa yang dipelajarinya diangkat
dari lingkungannya.
3. Model Latihan Terbimbing
Model Latihan Terbimbing adalah suatu cara mengajar guru untuk melatih
siswa, dalam hal ini menulis puisi agar siswa memiliki keterampilan yang
lebih tinggi dari apa yang pernah dipelajarinya.
Langkah – langkah model latihan terbimbing, antara lain.
a. Tahap Persiapan
1) Guru menentukan kegiatan yang akan ditugaskan yaitu membuat
puisi sesuai dengan unsur- unsur puisi antara lain tema, rima, dan
bait.
2) Guru menetapkan tema melalui penugasan yaitu menulis puisi
dengan tema lingkungan.
b. Tahap pelaksanaan
1) Siswa secara sendiri- sendiri melaksanakan tugas yang telah
ditentukan yaitu menulis puisi dengan tema lingkungan.
2) Guru membimbing dan mengawasi selama kegiatan berlangsung.
c. Tahap penyelesaian
1) Siswa secara kelompok dan individual menyerahkan hasil
penugasan yaitu hasil menulis puisi dengan tema lingkungan
43
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Guru memilih hasil kerja siswa untuk dibacakan di kelas,
kemudian mengidentifikasi unsur- unsur yang terdapat dalam puisi
tersebut.
3) Guru memberi penilaian hasil menulis puisi, siswa yang mampu
menulis puisi dengan baik mendapat penghargaan berupa reward.
E. Instrumen Penelitian
Salah satu kegiatan perencanaan penelitian adalah menyusun instrumen.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes tertulis untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan
tema lingkungan yang sesuai dengan unsur- unsur yang terdapat dalam
puisi. (terlampir)
2. Lembar observasi digunakan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing.
(terlampir)
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk mendeskripsikan bagaimana
pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan tema lingkungan melalui
model latihan terbimbing.
4. Pedoman penilaian menulis puisi sesuai dengan unsur- unsur puisi antara
lain tema, rima, dan bait.
F. Proses Pengembangan Intrumen
Dalam proses pengembangan instrumen peneliti terlebih dahulu membuat
kisi-kisi kemampuan memahami unsur-unsur puisi meliputi kesesuaian antara isi
dengan tema, rima, dan bait. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
44
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes tulis digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis
puisi. Yang terdiri dari lembar tes menulis puisi dan kriteria penilaian.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan peneliti adalah untuk mengamati sejauh mana
pembelajaran menulis puisi di kelas IIIA SDN Bekasi Jaya I berlangsung.
Observasi penting dilaksanakan untuk mengetahui proses pembelajaran
dari awal sampai akhir. Dengan adanya observasi dapat mengetahui
adanya kekurangan, sehingga dapat merumuskan pemecahan masalah
untuk memperbaikinya. Yang terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa
dan guru.
3. Dokumentasi
Peneliti membuat dokumentasi terhadap setiap kegiatan yang dilakukan,
pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga.
H. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan dari pelaksanaan setiap
siklus dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Peningkatan menulis puisi dengan tema lingkungan sesuai dengan unsur
-unsur puisi setelah proses pembelajaran. Penilaiannya dengan cara skor
perolehan dibagi skor ideal dikalikan seratus persen, kemudian setiap
siklus dibuat table dan grafik.
2. Data yang didapat dari observasi proses pembelajaran dilakukan dengan
45
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
103
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran
menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing. Model
latihan terbimbing yang digunakan dalam proses pembelajaran akan menciptakan
kondisi siswa yang aktif, karena dalam proses pembelajarannya siswa dilatih
untuk lebih teliti dan berhati- hati dalam menghasilkan sebuah puisi yang ditulis
berdasarkan tema lingkungan. Pembelajaran menulis puisi dengan tema
lingkungan ini, siswa dilatih untuk memahami unsur - unsur yang terdapat dalam
puisi, khususnya tema, rima dan bait. Selanjutnya siswa diajak untuk menemukan
kata - kata yang didapat dari lingkungan sekitar siswa, baik lingkungan sekolah
maupun lingkungan rumah.
Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dapat disimpulkan bahwa
model latihan terbimbing dalam menulis puisi dengan tema lingkungan di kelas
IIIA SDN Bekasi Jaya I, adalah sebagai berikut.
Perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan tema lingkungan melalui
model latihan terbimbing sudah direncanakan dengan baik dan matang oleh
peneliti dan guru kelas, namun masih perlu ditingkatkan. Proses pelaksanaan
pembelajaran menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan
terbimbing dimulai dari apersepsi yang merupakan kegiatan awal pembelajaran.
Pada kegiatan inti, siswa mengidentifikasi unsur- unsur yang terdapat dalam puisi.
Siswa mengamati gambar- gambar lingkungan, membawa benda- benda
kesayangan dari lingkungan rumahnya, serta mengamati lingkungan yang ada di
sekolah. Sehingga siswa dapat menuangkan kata- kata dalam puisi. Pada kegiatan
akhir siswa dan guru bersama- sama menyimpulkan apa yang telah dipelajarinya.
Secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan model
latihan terbimbing dengan tema lingkungan dapat meningkatkan keterampilan
104
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rata nilai siswa pada setiap siklusnya terdapat peningkatan. Pada siklus kesatu
nilai rata- rata yang diperoleh siswa adalah 60,91. Pada siklus kedua nilai rata-
rata yang diperoleh adalah 65,24, dan pada siklus ketiga nilai rata- rata yang
diperoleh adalah 71,09. Selain itu pada saat proses pembelajaran siswa terlihat
aktif dan merasa senang dalam mengikuti pelajaran menulis puisi. Hal inipun
dapat dirasakan oleh peneliti, setiap bertemu dengan para siswa selalu
menanyakan kapan akan menulis puisi lagi. Hasil lainnya adalah dapat
meningkatkan kinerja serta peran serta guru yang menunjukkan adanya fungsi
guru sebagai fasilitator dan motivator dalam menulis puisi. Dari hasil analisis
keterampilan menulis puisi menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus, baik
dilihat dari aspek tema, rima, maupun dalam aspek bait.
Pada siklus I rata- rata peningkatan mencapai 38,9%. Siswa sudah
mengerti unsur- unsur puisi terutama pada aspek tema yang mencapai 97%. Rata-
rata siswa mendapat skor 2,92 yang dikategorikan bahwa keterampilan menulis
puisi sudah mendekati baik. Sedangkan pada aspek rima baru beberapa siswa saja
yang sudah mampu memahaminya atau mencapai 43%. Rata- rata siswa mendapat
skor 1,29 yang dikategorikan bahwa keterampilan menulis puisi masih kurang.
Begitu juga pada aspek bait baru beberapa orang yang sudah mampu
memahaminya atau mencapai 42%. Rata- rata siswa mendapat skor 1,29 yang
dikategorikan bahwa keterampilan menulis puisi masih kurang.
Pada siklus II rata- rata peningkatan mencapai 7,10%. Siswa sudah
memahami unsur- unsur puisi terutama pada aspek tema 100% siswa sudah
memahami aspek tema. Rata- rata siswa mendapat skor 3 yang dikategorikan baik
dalam keterampilan menulis puisi. Sedangkan pada aspek rima mencapai sedikit
peningkatan yaitu 9,3%. Rata- rata aspek rima mendapat skor 1,41 sehingga
dalam keterampilan menulis puisi masih dikategorikan kurang. Sedangkan pada
aspek bait meningkat sebanyak 15,8%. Rata- rata aspek bait mendapat skor 1,46
sehingga dalam keterampilan menulis puisi dikategorikan kurang.
Pada siklus III rata- rata peningkatan sebanyak 8,96%. Siswa 100% sudah
105
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikategorikan baik karena seluruh siswa mendapatkan skor 3. Pada aspek rima
hanya meningkat sebanyak 0,70%. Rata- rata keterampilan menulis puisi masih
kurang karena masih mencapai skor 1, 42. Sedangkan pada aspek bait meningkat
sebanyak 34,93%. Rata- rata skor mencapai 1,97 sehingga keterampilan menulis
puisi dikategorikan mendekati cukup.
Tidak ada kesulitan yang berarti dalam menerapkan model latihan
terbimbing, karena guru sudah terbiasa membimbing siswa dalam setiap
pembelajaran, namun masih terdapat kekurangan pada saat guru menjelaskan
unsur- unsur yang terdapat dalam puisi, masih ada siswa yang kurang
memperhatikan sehingga siswa kurang memahaminya. Guru hendaknya lebih
memperhatikan siswa yang belum aktif dan hendaknya mengajak siswa untuk
lebih aktif lagi dalam mengidentifikasi unsur- unsur yang terdapat dalam puisi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
menulis puisi menggunakan model latihan terbimbing dengan tema lingkungan
efektif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.
Khususnya pada aspek tema dapat dikategorikan baik, sedangkan pada aspek rima
dikategorikan kurang, dan pada aspek bait sudah mendekati cukup.
B. Saran
Untuk lebih menumbuhkan minat siswa terhadap pengajaran menulis
puisi, selayaknya guru memberikan motivasi dan memberikan contoh- contoh
puisi yang baik sesuai dengan unsur- unsur yang terdapat dalam puisi.
Pembelajaran model latihan terbimbing ternyata aktif untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis puisi. Namun masih perlu dilatih secara terus-
menerus sehingga siswa lebih terampil dalam menulis, khususnya menulis puisi.
Oleh karena itu diharapkan guru yang melakukan pembelajaran menulis,
menggunakan model latihan terbimbing sehingga dengan sering berlatih maka
106
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan siswa dalam dalam menulis puisi sudah baik. Untuk lebih
meningkat lagi dalam menulis puisi, disarankan siswa untuk banyak berlatih dan
membaca contoh- contoh puisi yang bagus.
Harapan penulis, semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dapat berupa
sumbangan karya yang dapat dimanfaatkan serta disosialisasikan kepada rekan -
rekan sejawat, demi meningkatkan profesional para guru dan meningkatkan
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
107
DAFTAR PUSTAKA
Atmazaki. (1993). Analisis Sajak Teori, Metodologi dan Aplikasi. Bandung. Angkasa.
Depdiknas. (2004). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Isi Mata Penelitian Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Esten, M. (1995). Memahami Puisi. Bandung: Angkasa.
Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar, cet. 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2009). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kosasih, E. (2012). Dasar- dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Maulana. (2012). Apresiasi & Proses Kreatif Menulis Puisi. Bandung: Nuansa.
Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
Nanggolan, D.V. (2010). Efektivitas Model Latihan Terbimbing dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen. Tesis. Bandung: tidak diterbitkan.
Noor, A.Z. (2011). Puisi dan Bulu Kuduk. Bandung: Nuansa.
Nurgiantoro, B. (2010). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nurihsan, J. dan Agustin, M. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: PT Refika Aditama.
Pradopo, R. (2010). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Roestiyah, N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
108
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rusman. (2011). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV. Diponegoro.
Samsudin, A. (2012). Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita dan Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Tesis. Bandung: tidak diterbitkan.
Sayuti, A.S. (2010). Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media.
Sayuti, A.S, dkk. (2009). Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sunarti, S. (2010). Model Pembelajaran Siklus Dalam Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Puisi Religius. (Studi Eksperimen pada siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Indramayu). Tesis. Bandung: tidak diterbitkan.
Suparno. (2004). Deskripsi dan Narasi dalam Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suparno, Y. (2008). Keterampilan Dasar menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tarigan,H.G. (1986). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. (1995). Dasar- dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.
Waluyo, Herman J. (1995). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
109
Nurul Huda, 2014
Peningkatan keterampilan menulis puisi dengan tema lingkungan melalui model latihan terbimbing