OKTOBER 2016
MEMAHAMI ARTIKEL TKDN DALAM PROSES
PENGADAAN DAN PENYELESAIAN KONTRAK
COACHING CLINIC TKDN 2016
AGENDA
•
DEFINISI DAN KONSEP TKDN
•
TKDN DALAM PROSES PENGADAAN
•
MENGISI SC-12 A & B
•
VERIFIKASI TKDN & SANKSI TKDN
U
U
d
an
P
P
• Undang-undang No. 22/2001 ttgMinyak dan Gas Bumi : Pasal 3 huruf d, Pasal 11 ayat (3) huruf 0, Pasal 40 ayat (4), dan Pasal 42 huruf h • Peraturan Pemerintah No. 35/2004 ttg Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi: Pasal 79 & 80
Pe
ra
tu
ran
M
en
te
ri
• Permen ESDM No. 15/2013 ttg Penggunaan Produk Dalam Negeri pada kegiatan usahahulu Migas
• SK Dirjen Migas No.
181.K/10/DJM.S/2104 ttg
Pedoman Verifikasi & Kualifikasi Verifikator TKDN Migas
• Permenperin No.3/2014 ttg Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yg tdk dibiayai dr APBN dan APBD • Permenperin No.16/2011 ttg
Ketentuan dan Tatacara Perhitungan TKDN
Ped
oma
n
Ta
ta
K
erja
(P
TK)
• Pedoman Tata Kerja Nomor: PTK- 007/SKKO0 000/2015/S0 ttg Pedoman Pengelolaa n Rantai Suplai KKKSDefinisi sesuai dgn Permen ESDM No. 15/2013
Produk Dalam Negeri adalah barang dan/atau Jasa termasukrancang bangun dan perekayasaan yang diproduksi atau
dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, yang dalam proses produksi atau pengerjaannya
dimungkinkan penggunaan bahan baku/komponen impor
Tingkat Komponen Dalam Negeri yang selanjutnya disingkat
TKDN adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa
dan gabungan barang dan jasa yang dinyatakan dalam persentase
Produsen Dalam Negeri adalah badan usaha atau perseorangan
yang kegiatan usahanya didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan menghasilkan Produk Dalam Negeri
Penyedia Barang dan/atau Jasa adalah badan usaha atau
perseorangan yang memiliki kemampuan menyediakan barang dan/atau jasa untuk kepentingan Kontraktor, sesuai dengan bidang usaha dan kualifikasinya
Definisi sesuai dgn Permen ESDM No. 15/2013 (...lanjutan)
SKUP
Surat Kemampuan Usaha Penunjang Minyak dan Gas Bumi yang
selanjutnya disebut SKUP Migas adalah surat yang diberikan kepada perusahaan dan perseorangan yang memiliki kemampuan
memproduksi barang dan/atau jasa dalam negeri berdasarkan hasil penelitian dan penilaian kemampuan nyata yang meliputi aspek legal berupa status usaha dan finansial, aspek teknis berupa kemampuan produksi dan sistim manajemen, aspek jaringan pemasaran dan aspek layanan purna jual
Buku Apresiasi Produk Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Buku APDN adalah buku yang berisi daftar barang, daftar penyedia jasa dan
daftar kemampuan produsen dalam negeri yang telah memiliki SKUP Migas
Verifikasi adalah kegiatan untuk melakukan pencocokan capaian TKDN
dari Produsen Dalam Negeri dan atau Penyedia barang dan/atau jasa dengan data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha Produsen Dalam Negeri dan/atau Penyedia Barang dan/atau Jasa
Perusahaan Dalam Negeri adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
Milik Daerah, dan Badan Usaha Swasta yang kepemilikan sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan/atau Perseorangan Warga Negara Indonesia, yang memiliki hak suara (voting right) dan didirikan sesuai dgn peraturan
perundang-undangan serta bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perusahaan Nasional adalah Badan Usaha Swasta yang kepemilikan
sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dimiliki oleh Perusahaan Asing atau Warga Negara Asing dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perusahaan Asing adalah Badan Usaha yang didirikan dan berbadan
hukum di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan wajib mematuhi peraturan perundangan-undangan yang berlaku di Republik Indonesia
Definisi sesuai dgn Permen ESDM No. 15/2013 (...lanjutan)
100% ASING
Perusahaan
Dalam Negeri
(PDN)
Perusahaan Asing
(PA)
Perusahaan
Nasional
(PN)
Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia
Minimal 51% dari saham yang memiliki hak suara
(voting right), hak dividen dan hak Kendali Manajemen dimiliki oleh perseorangan Warga Negara Indonesia, BUMN/D, pemerintah daerah dan/atau Negara RI.
Minimal 2/3 anggota direksi, termasuk pimpinan
tertinggi perusahaan dan anggota direksi yang bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan dan strategi bisnis, adalah Warga Negara Indonesia.
perusahaan yang didirikan bukan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia.
Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia namun tidak
memenuhi persyaratan sebagai PDN.
10
Definisi sesuai dgn PTK 007 REVISI 03 TAHUN 2015
Permen ESDM No. 15/2013 & SK Dirjen Migas
No.181/2014
Permen ESDM
15/2013, Bab IV
Pasal 11 ayat 4
Tata cara penghitungan TKDN untuk barang
mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan yang diterbitkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Perindustrian
Lampiran I SK
Dirjen Migas
181/2014, point 3
Penilaian TKDN Barang mengikuti ketentuan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian
Permen ESDM No. 15/2013 & SK Dirjen Migas No.181/2014
Berinvestasi di Indonesia
Berlokasi di Indonesia
Berproduksi di Indonesia
SKUP Migas
(Permen Psl. 8 ayat 2 huruf a)Produsen
Dalam Negeri
• Tata cara perhitungan nilai TKDN barang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dijelaskan pada lampiran SC-18.
Barang
• Layanan profesional untuk mencapai sasaran tertentu yang hasil akhirnya bukan dalam bentuk barang yang bisa digunakan langsung.
Jasa
• Pekerjaan yang perencanaan teknis, penetapan spesifikasi dan pengawasan pelaksanaannya dilakukan oleh Pengguna, sedangkan seluruh proses serta pengerjaannya termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan dan material yang diperlukan dilaksanakan oleh Penyedia.
Gabungan Barang dan Jasa
Tujuan Verifikasi TKDN:
Untuk memastikan kebenaran realisasi pencapaian TKDN di akhir pelaksanaan
pekerjaan, dibandingkan dengan komitmen
Konsep Verifikasi TKDN :
Komitmen
=
Realisasi
VERIFIKASI - SETIAP TAHAP
PEKERJAAN
VERIFIKASI – DI AKHIR
PEKERJAAN
Pelaksanaan di setiap Kemajuan Pekerjaan
Pelaksanaan sesuai Perioda Waktu
Pelaksanaan Di akhir kontrak
• Barang diserahkan
dan menjadi milik
User/Buyer
BARANG
• Barang berfungsi
sebagai Alat Kerja
layanan jasa dan tetap
dimiliki Penyedia Jasa
JASA
PRODUK
IDENTIFIKASI
PRODUK
(Saat LELANG)
BARANG
Pumps Lelang Pengadaan 2 unit PompaLELANG :
Penyewaan 2 Unit Pompa selama 2 tahun
Jika Penyedia B/J melakukan fabrikasi dan Menyiapkan
materialnya
Jika Penyedia B/J HANYA melakukan fabrikasi dan
Material dr User Pressure
Vessel
1. Material
Ketentuan
TKDN
KL KD N N2.Tenaga
Kerja
KLN KDN3. Alat
Kerja
KL KD N N Dibuat LN, TKDN 0% Dibuat DN, TKDN 0% < X ≤ 100% NEXT SLIDE……….KETENTUAN
TKDN
NILAI/
BESARAN
BIAYA
• Nilai/Harga Perolehan
• Nilai/Harga Komponen biaya terkait :
Transportasi, Handling, dsb.
TENAGA KERJA
• Gaji/Salary
• Besaran Biaya-biaya terkait : Tunjangan,
Fasilitas, Lembur, dsb
ALAT KERJA/FASILITAS
• Dimiliki : Nilai Penyusutan/depresiasi • Disewa : Nilai/Harga Sewa
MATERIAL
Alat Kerja – Permen ESDM No.15/PTK 007 REV
03 2015
DN LN
Dimiliki ..
Dibuat ...
PDN PNas PAsing PDN PNas PAsing
%TKDN .. 100% 75% 50% 75% 50% 0 % 1 2 3 4 5 6 Catatan : • Digunakan pada Penilaian TKDN Jasa dan Gabungan B/J • PDN : Perusahaan Dalam Negeri • PNas : Perusahaan Nasional • PAsing : Perusahaan Asing
Microscope Shape for PowerPoint
Komponen Dalam
Negeri Pada Barang
adalah
penggunaan
bahan baku
,
rancang
bangun dan
perekayasaan yang
mengandung unsur
manufaktur, pabrikasi,
perakitan, dan
penyelesaian akhir
pekerjaan
yang berasal
dari dan dilaksanakan di
dalam negeri
TKDN BARANG
Biaya Material/Bahan Baku
• Biaya Tenaga Kerja
Langsung
• Biaya Tidak Langsung
Pabrik (Factory Overhead)
No.
KOMPONEN BIAYA
SIFAT
Variable Variable Variable + FixSTRUKTUR
HARGA
BARANG
1 Biaya Material (Bahan Baku) Langsung 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
3 Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Overhead) + 4 BIAYA PRODUKSI (Cost to make)
5 Beban Pemasaran (Marketing Expenses)
6 Beban Umum & Adm. (G & A Expenses) +
7 HARGA POKOK PENJUALAN
8 Keuntungan & Pajak +
9 HARGA JUAL
10 Biaya Transportasi & Gudang +
11 HARGA FOB
Tenaga Kerja
TKDN
Barang
Alat Kerja Material Biaya Produksi Barang Overhead Perusahaan Keuntungan & PPn Jual Transportasi, Handling, Asuransi dan Biaya lainnya dalam rangka serah terima Barang Jadi Biaya2 terkait : • Pengadaan Material/Bahan Baku • Tenaga Kerja • Alat Kerja • Overhead PabrikDIHITUNG DIHITUNGTIDAK
Jasa Umum
TKDN BARANG
Berdasarkan SKUP Migas, Ditjen Migas menerbitkan buku
Negeri (APDN), yang meliputi Daftar Apresiasi Barang Produksi Dalam
Diwajibkan, Dimaksimalkan dan Diberdayakan sebagai acuan pengendalian impor barang operasi dan pengadaan barang dan jasa :
Daftar Barang Diwajibkan
Memenuhi persyaratan kualitas
sertifikat (memiliki sistem sertifikat produk dan
manajemen) dan memiliki nilai TKDN + BMP ≥ 40% dan TKDN barang ≥ 25 %.
Daftar Barang dimaksimalkan
Memenuhi persyaratan
sertifikat produk dan kualitas sertifikat (memiliki sistem manajemen) dan memiliki nilai TKDN + BMP < 40% dan TKDN barang ≥ 25 %.
Daftar Barang Diberdayakan
Memenuhi persyaratan kualitas dan memiliki nilai TKDN barang < 25 %.
htw-ptsi
WEBSITE :
http://migas.esdm.go.id/data-kemigasan/131/Buku-APDN
htw-pt
http://tkdn.kemenperin.go.id/
Contoh Tanda
Sah TKDN
No. Jenis Barang Qty Harga TKDN KDN KLN a b c d=axbxc e=axbx(1-c) 1 Barang A 5 1.000 40% 2.000 3.000 2 Barang B 10 500 30% 1.500 3.500 3 Barang C 20 500 50% 5.000 5.000 Jumlah 8.500 11.500
% TKDN Gabungan Barang =
8.500
X 100%
20.000
=
42,5%
TKDN BARANG
Microscope Shape for PowerPoint
Komponen Dalam Negeri Pada
Jasa adalah penggunaan jasa
sampai dengan penyerahan akhir
dengan memanfaatkan tenaga
kerja, termasuk tenaga ahli, alat
kerja termasuk perangkat lunak
dan sarana pendukung yang
berasal dari dan dilaksanakan di
dalam negeri.
TKDN JASA
BIAYA JASA :
Material terpakai
Tenaga Kerja &
Konsultan
Alat Kerja/Fasilitas
Kerja
Jasa Umum
Keseluruhan biaya jasa dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site).
Nilai Kontrak / PO
Pajak Keluaran Keuntungan Total Biaya Operasional Jasa
Biaya Umum
Perusahaan Biaya Jasa
Material Pembantu Peralatan & Fasilitas
Kerja Tenaga Kerja &
Konsultan Biaya Jasa Umum
TKDN JASA
Tenaga Kerja & Konsultan Material Terpakai Biaya Produksi Jasa Keuntungan Overhead Perusahaan Transportasi, Handling, Asuransi dan Biaya lainnya dalam rangka
PELAKSANAAN KONTRAK JASA DIHITUNG TIDAK DIHITUNG Alat Kerja/Fasilitas Kerja Jasa Umum PPn Jual
TKDN JASA
htw-ptsi Material Jasa Penyewaan Seabus Total Alat Kerja Dimiliki Persh. DN Tenaga Kerja Jasa Umum Persh Asuransi DN TKDN 50% DN LN
12 8
20
600
600
50 50
100
5
5
667 58
725
Biaya Produksi TKDN = 667/725 = 92%TKDN JASA
12
Buku APDN Jasa adalah buku acuan penggunaan produksi dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas yang berisi Daftar Jasa Diutamakan, Daftar Jasa Dimaksimalkan dan Daftar Jasa Diberdayakan serta Daftar Kemampuan Produsen Dalam Negeri yang telah memiliki Surat Kemampuan Usaha Penunjang (SKUP) Migas. KELOMPOK KONDISI Diutamakan 1. *** 2. Kebutuhan Utama 3. Keberpihakan DN (T) Dimaksimalkan 1. *** 2. Kebutuhan Pendukung 3. Keberpihakan DN (T) 1. *** 2. Kebutuhan Utama 3. Keberpihakan DN (R) 1. ** 2. Kebutuhan Utama 3. Keberpihakan DN (T) Diberdayakan 1. *** 2. Kebutuhan Pendukung 3. Keberpihakan DN (R) 1. ** 2. Kebutuhan Utama 3. Keberpihakan DN (R) 1. * 2. Kebutuhan Utama/Pendu kung 3. Keberpihakan DN (T) ACUAN
TKDN JASA
Komponen Dalam Negeri Pada Gabungan Barang dan Jasa adalah penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur,
pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan serta penggunaan jasa dengan memanfaatkan tenaga kerja, termasuk tenaga ahli, alat kerja
termasuk perangkat lunak dan sarana pendukung sampai dengan
penyerahan akhir yang berasal dari dan dilaksanakan di dalam negeri.
Keseluruhan gabungan biaya barang dan jasa merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan gabungan barang dan jasa yang dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site).
TKDN gabungan barang dan jasa dihitung pada setiap kegiatan pekerjaan gabungan barang dan jasa.
Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya produksi pada perhitungan TKDN Barang dan biaya jasa pada penghitungan TKDN jasa
htw-ptsi Nilai Kontrak / PO
Pajak Keluaran Keuntungan Total Biaya Opersional Proyek
Biaya Umum Perusahaan Biaya Project
Biaya Barang Material Terpakai Peralatan Terpasang Biaya Jasa Alat Kerja Personel Konstruksi & Fabrikasi Jasa Umum
TKDN DALAM PROSES
PELELANGAN
21 PENGADAAN
Tender Kontrak
Jenis
Pengadaan
Pengadaan Barang Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pengadaan Jasa Konsultansi Pengadaan Jasa LainnyaRev III Rev II
Jenis Pengadaan
Pengadaan Barang Pengadaan Pekerjaan Pemborongan Pengadaan Jasa Konsultansi Pengadaan Jasa Lainnya26
1. Mengutamakan keikutsertaan Perusahaan Dalam Negeri dan dapat
diikuti oleh Perusahaan Nasional:
Perusahaan Dalam Negeri dapat membentuk konsorsium dengan Perusahaan Dalam Negeri lainnya atau dengan Perusahaan
Nasional.
Perusahaan Dalam Negeri atau konsorsium Perusahaan Dalam Negeri dengan Perusahaan Nasional dapat bekerja sama dalam bentuk konsorsium atau men-subkontrak-kan sebagian pekerjaan kepada Perusahaan Asing.
2. Perusahaan Dalam Negeri atau konsorsium Perusahaan Dalam Negeri wajib mengerjakan minimal 30% berdasar ukuran nilai Kontrak.
3. Minimal 50% pelaksanaan fisik Jasa Pengerjaan berdasarkan ukuran
nilai Jasa Pengerjaan harus dikerjakan di wilayah negara Republik Indonesia.
4. Perusahaan dalam Negeri diberikan Preferensi Status Perusahaan.
5. Dalam hal tidak ada satupun Perusahaan Dalam Negeri yang
mendaftarkan diri, proses dilanjutkan dengan hanya mengikutsertakan Perusahaan Nasional.
26
KATEGORI TENDER
BARANG Tender barang wajib
Tender barang non-wajib
Tender barang non-APDN
Pada buku APDN tercantum sebagai kategori Diwajibkan Pada buku APDN tercantum sebagai kategori Dimaksimalkan atau Diberdayakan.
Barang yang dibutuhkan belum tercantum pada buku APDN.
26
KATEGORI
TENDER
BARANG
Tender barang wajib
Tender barang non-wajib
Tender barang non-APDN
15%
5%
0%
15%
26
Wajib Non-Wajib Non-APDN
Kategori Dalam Buku APDN
Diwajibkan • Dimaksimalkan • Diberdayakan
Tidak terdapat dalam Buku APDN
Nilai Tender Semua Nilai ≤ Rp2,5M
(US$250rb) (US$250rb) > Rp2,5M (US$250rb) ≤ Rp2,5M (US$250rb) > Rp2,5M
Metode Pelelangan
Terbatas Pelelangan Umum Pelelangan Terbatas Pelelangan Umum Pelelangan Umum
Peserta Tender •Pabrikan dalam negeri •Agen Pabrikan dalam negeri •TKDN ≥ 15% •Sertifikat TKDN •Penyedia Barang/ Jasa •Tanpa batasan TKDN •Pabrikan dalam negeri •Agen Pabrikan dalam negeri •TKDN ≥ 5% •Penyedia Barang/Jasa •Tanpa batasan TKDN Evaluasi Harga Memperhitung-
kan preferensi Tidak memperhi- tungkan preferensi Memperhi- tungkan preferensi Tidak memperhi- tungkan preferensi Memperhi- tungkan preferensi
TKDN DALAM PROSES PENGADAAN
Tender
Jasa
JasaLainnya KonsultansiJasa
Nilai > US$20Juta Nilai ≤ US$20Juta Jasa Konstruksi Terintegrasi On Shore Nilai > US$200Juta Nilai ≤ US$200Juta
Nilai > US$2 Juta … ≤ US$200Juta Nilai ≤ US$20Juta
Nilai > US$200Juta Off Shore
Jenis Tender Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi
Peserta ≤ Rp200M (US$20jt) > Rp200M (US$20jt)
Peserta Tender •PDN •PN •PDN-PDN •PDN-PN •PDN •PN •PDN-PDN •PDN-PN •PDN-PA •PDN-PN-PA Pemuka Konsorsium PDN PDN/PN Porsi Min PDN * •50% Nilai Kontrak •50% Nilai Jasa •30% apabila sbg anggota konsorsium •30% Nilai Kontrak •30% Nilai Jasa •15% apabila sbg anggota konsorsium
Porsi Maks PA * 25% sbg subkontraktor 30% sbg subkontraktor & anggota Konsorsium Pelaksanaan Jasa 50% dilaksanakan di dalam negeri 30% dilaksanakan di dalam negeri
Jenis
Tender Pekerjaan Konstruksi Onshore Pekerjaan Konstruksi Offshore & Swamp
Nilai Tender ≤ Rp2000M (US$200jt) > Rp2000M (US$200jt) ≤ Rp200M (US$20jt)
Rp200M (US$20jt) - Rp2000M (US$200jt) > Rp2000M (US$200jt) Peserta Tender •PDN •PN •PDN-PDN •PDN-PN •PDN •PN •PDN-PDN •PDN-PN •PDN-PA •PDN-PN-PA •PDN •PN •PDN-PDN •PDN-PN •PDN •PN •PDN-PDN •PDN-PN •PDN-PA •PDN-PN-PA •PDN •PN •PDN-PDN •PDN-PN •PDN-PA •PDN-PN-PA Lead firm PDN PDN/PN PDN PDN/PN PDN/PN Porsi Min PDN • 50% Nilai Kontrak • 50% Nilai Jasa • 30% apabila sbg anggota konsorsium • 30% Nilai Kontrak • 30% Nilai Jasa • 20% apabila sbg anggota konsorsium • 50% Nilai Kontrak • 50% Nilai Jasa • 20% apabila sbg anggota konsorsium • 30% Nilai Kontrak • 30% Nilai Jasa • 20% apabila sbg anggota konsorsium • 15% Nilai Kontrak • 15% Nilai Jasa • 10% apabila sbg anggota konsorsium Porsi Maks PA subkontraktor 25% sbg 50% sbg subkontraktor 50% sbg
subkontraktor subkontraktor 50% sbg subkontraktor 50% sbg
Pelaksanaan 50% dilaksanakan di dalam negeri
Ketentuan Awal
35%
100%
5%
Penentuan lebih tinggi/rendah tetap mempertimbangkan prinsip dasar rantai suplai dengan ketentuan:
1. Sesuai batasan minimal TKDN dalam Daftar Pengadaan (Procurement List); 2. Berdasarkan daftar kemampuan
pencapaian minimum TKDN yang dikeluarkan oleh SKK Migas;
3. Historical data; atau
4. Sesuai dengan kondisi kemampuan pasar dengan syarat memenuhi kriteria bahwa di dalam negeri:
Tidak tersedia fasilitas atau peralatan utama yang diperlukan
Tidak ada satupun perusahaan yang mampu atau memiliki teknologi;
Tidak ada perusahaan yang memiliki lisensi atau hak paten; atau
Tidak ada tenaga kerja yang dibutuhkan.
Bab X angka 5.2. Referensi
Pada Tender Jasa
Tender Lelang Awal Lelang Ulang Proses Lanjutan * Preferensi TKDN
Metode
Tender Lelang Terbatas Lelang Terbatas Lelang Umum*
Metode Tender Metode Tender Metode Tender
Lelang Terbatas Lelang Umum Langsung* Pemilihan
Lelang Umum Lelang Umum Langsung* Pemilihan
Lelang Umum Lelang Umum Langsung* Pemilihan Syarat Min TKDN Syarat Min TKDN Syarat Min TKDN Syarat Min TKDN 15% 5% 0% 5% 0% 0% 0% 0% 0% 35% atau sesuai kondisi tertentu 30%
atau sesuai kondisi tertentu Sesuai penawaran sebelumnya atau min 15% Barang Diwajibkan Barang Non- Diwajibkan Barang Non- APDN Jasa Lainnya, Konsultansi, Pekerjaan Konstruksi Semua nilai ≥ US$250 ribu atau Rp 2,5 miliar
*Berlaku apabila dalam lelang ulang tidak ada penawaran yang masuk atau tidak ada kesepakatan harga
Form SC-12A.1 Form SC-12A.2 Form SC-12B Form SC-12C
Form SC-12B
Form SC-12C
Form SC-12A
Formulir Pendaftaran TKDN
1 2 3 4 5 6 7 8
• Untuk unsur barang dalam
pengadaan jasa, karena masih
bersifat komitmen, pernyataan TKDN barang tersebut tidak perlu pembuktian APDN/Sertifikat TKDN.
PENAWARAN TEKNIS
PENAWARAN HARGA
surat kesanggupan TKDN (SC-12C)
Formulir Pernyataan TKDN Jasa(SC-12B) surat kesanggupan TKDN (SC-12C)
Referensi Bab III angka 2.4. Bab VIII angka 4.2. & 4.3. Bab XI angka 2.
Pernyataan TKDN
Jasa
Form SC-12C
Referensi Lamp SC-12C
Form SC-12B
Data Peserta Tender Data Tender
Data TKDN
Referensi Lamp SC-12B
Form SC-12B
52
Pernyataan Komponen Non Biaya
53
Apabila Peserta Tender tidak menyatakan nilai komponen non-biaya dalam formulir SC-12A/B,
maka tidak diberikan Preferensi TKDN maupun Preferensi Status Perusahaan. Apabila tender dimenangkan oleh Peserta Tender tersebut,
maka pernyataan TKDN dalam formulir SC-12A/B dicantumkan dalam kontrak;
Komponen Non Biaya, antara lain:
- Keuntungan
- Company Overhead - Pajak Keluaran
Perubahan Lingkup Kerja
54
PLK dilakukan dengan lebih mengutamakan penggunaan barang/jasa dalam negeri dan mengoptimalkan capaian TKDN.
Penurunan nilai TKDN diperbolehkan dalam hal:
• Barang/jasa yang dibutuhkan untuk melaksanakan PLK belum dapat diproduksi di dalam negeri; dan/atau
• Penambahan volume barang impor.
Jika terjadi penurunan capaian nilai persentase komitmen TKDN yang disetujui oleh KKKS, cara menghitungnya dalam Kontrak harus dihitung secara
proporsional terhadap nilai perubahan lingkup kerja dan nilai Kontrak baru. Apabila PLK menyebabkan perubahan nilai persentase TKDN, maka formulir sebagaimana lampiran SC-12A/B harus direvisi disesuaikan dengan perubahan tersebut.
Masa Berlaku Surat/Sertifikat
Dokumen kadaluarsadianggap masih berlaku dengan bukti tanda terima
dokumen perpanjangan
yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah atau
badan yang berwenang
Tanggal tanda terima dokumen perpanjangan harus sebelum tanggal habisnya masa berlaku
surat
Berlaku sampai dengan
diperolehnya hasil dari proses perpanjangan.
Panitia Tender
Satu Sampul & Dua Sampul
Satu Sampul & Dua Sampul
harus sudah disampaikan dalam dokumen penawaran
harus sudah disampaikan dalam dokumen penawaran tahap-II
Penyedia Barang/Jasa
Tindak Lanjut Evaluasi Pernyataan TKDN
56
Apabila hasil verifikasi TKDN < Batasan Minimal TKDN Penawaran dinyatakan tidak lulus
Apabila hasil verifikasi TKDN ≥ 25%
Digunakan sebagai dasar pemberian preferensi TKDN
Hasil Verifikasi TKDN dicantumkan pada kontrak apabila
Peserta Tender tsb ditunjuk sebagai Pemenang Tender.
57
Barang
Jasa
Tidak ada evaluasi
pernyataan TKDN
Preferensi
TKDN
Status Perusahaan
Preferensi
Syarat
TKDN ≥ 25% TKDN ≥ 25% Status Perusahaan :
Perusahaan Dalam Negeri
Besaran
Preferensi
Preferensi maksimal 15% Perhitungan proporsional
berdasarkan pernyataan TKDN dibandingkan dengan target TKDN (roadmap permen 15)
Preferensi = 2,5%
Referensi Bab III angka 2
BARANG
Preferensi
TKDN
Status Perusahaan
Preferensi
Syarat
TKDN ≥ 30% TKDN ≥ 30% Status Perusahaan : Perusahaan Dalam Negeri
Porsi pelaksana pekerjaan oleh PDN minimal 50%
Porsi pelaksanaan pekerjaan di wilayah Indonesia min 50%
Besaran
Preferensi
Preferensi maksimal 7,5% Perhitungan proporsional
berdasarkan pernyataan TKDN dibandingkan dengan target TKDN (roadmap permen 15) Preferensi = 7,5% (untuk PDN atau Konsorsium(PDN-PDN)) 5% (Konsorsium (PDN-PN-PA) dengan pemuka PDN)
(Pembobotan sesuai dengan kategori perusahaan dalam buku APDN Jasa.)
Referensi Bab III angka 3
JASA
Perhitungan Harga Evaluasi Penawaran (HEP)
60
*) Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No.15 Tahun 2013 atau perubahannya.
HE-TKDN barang = (100% / (100% + Pb)) x KBB
HE-TKDN jasa = (100% / (100% + Pj)) x KBJ
HE PSp
HEP
= {(HE-TKDN Barang) + (HE-TKDN Jasa)} x (100% / (100% + PSpj))
= HE PSp + KNB
KBB KBJ KBP KNB P b P b = = = = = =Komponen biaya barang Komponen biaya jasa
Komponen biaya pendukung Komponen non biaya
Preferensi Harga barang,. Maksimal nilai Pb adalah 15%. TKDN x 15% Target TKDN* P j P j PSpj = = =
Preferensi Harga jasa. Maksimal nilai Pj adalah 7,5%. TKDN x 7.5%
Target TKDN*
Preferensi status Perusahaan Dalam Negeri x Bobot normalisasi
61
BARANG
JASA
No KOMODITAS Target Capaian TKDN (%) No. KOMODITAS Target Capaian TKDN (%) Jangka Pendek (2013- 2016) Jangka Menengah (2017-2020) Jangka Panjang (2021- 2025) Jangka Pendek (2013- 2016) Jangka Menengah (2017-2020) Jangka Panjang (2021-2025) 1. Fuel 60 75 95 1. Jasa Pemborongan EPCI -Darat -Laut 50 35 70 45 90 55 2. Pelumas 50 60 70
3. Pipa Pemboran (OCTG) - Hi Grade - Low Grade 25 15 40 25 55 40 2. Jasa Pemboran - Darat - Laut 55 35 75 45 95 55 4. Pipa Penyalur (linepipe) 50 65 80
5. Lumpur pemboran, semen, dan bahan kimia
40 60 80
3. Jasa Perkapalan 75 85 95 6. Electrical Submersible
Pump
15 30 50
4. Jasa Pesawat Udara 80 90 100 7. Pumping Unit 40 55 70 5. Jasa Survei,
Seismik, dan Studi Geologi -Darat -Laut 60 15 75 25 90 35 8. Machinery & Equipment 20 30 50
9. Wellhead dan Xmas tree -Darat -Laut 40 15 60 35 80 50 6. Jasa FEED 60 70 80 10. Lain-lain 15 25 40 7. Lain-lain 40 60 80
TARGET CAPAIAN TKDN PERMEN ESDM 15/2013
Bab III angka 3.6. Referensi
Bobot Normalisasi diberlakukan kepada Preferensi Status Perusahaan
Terhadap PesertaTender yang berbentuk Konsorsium, perhitungan bobot preferensi status
perusahaan berdasarkan kategori perusahaan dalam Buku APDN jasa terhadap Pemuka Konsorsium (Leadfirm).
No Kategori Dalam APDN Jasa Bobot
Perusahaan DN (7,5%) Konsorsium Dengan Perusahaan DN Sebagai Leader (5%) 1 Diutamakan 100% 100% 2 Dimaksimalkan 70% 70% 3 Diberdayakan 40% 40% 4 Non-APDN 0% 0%
BOBOT NORMALISASI PERUSAHAAN JASA
DALAM BUKU APDN JASA
(Buku kedua Bab XII butir 5.6)
Melakukan monitoring dan verifikasi realisasi nilai TKDN, komitmen lokasi pengerjaan di wilayah Negara Republik Indonesia, komitmen pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri serta kerja sama dengan usaha kecil/koperasi kecil sesuai Kontrak.
5.6.1. KKKS bertanggung jawab untuk mengawasi dan memastikan pencapaian nilai TKDN oleh Pelaksana Kontrak.
Apabila pada tahap tertentu pencapaian TKDN lebih rendah daripada rencana, Pelaksana Kontrak harus dapat memberikan penjelasan dan sekaligus menyampaikan rencana pemenuhan kekurangan tersebutkepada KKKS.
5.6.2. Verifikasi realisasi nilai TKDN wajib dilakukan oleh KKKS merujuk pada ketentuan yang diterbitkan oleh
Kementerian yang membidangi kegiatan Hulu Migas.
5.6.3. Khusus untuk Kontrak jasa dengan nilai lebih dari Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah) atau nilai
lebih dari US$20.000.000,00 (dua puluh juta dolar Amerika Serikat) dan komitmen TKDN 15% (lima belas persen) atau lebih, dilakukan pengawasan penggunaan produk dalam negeri mengacu pada rincian rencana pencapaian TKDN disampaikan oleh Pelaksana Kontrak sesuai ketentuan Bab XI angka 16.8.
5.6.5.1. Pelaksana Kontrak pada saat serah terima barang harus dapat membuktikan bahwa barang yang
diserahkan benar-benar diproduksi di dalam negeri sebagaimana dinyatakan dalam Kontrak dan/atau menyerahkan salinan dari sertifikat TKDN yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi perindustrian.
5.6.5.2. Pelaksana Kontrak wajib melaporkan capaian nilai TKDN kepada KKKS secara berkala sesuai tahapan yang disepakati dalam Kontrak dan/atau pada akhir masa Kontrak, dengan
melampirkan perincian perhitungannya yang dibandingkan dengan perincian perhitungan pada Kontrak dan perubahannya jika ada.
5.6.4. Khusus untuk Kontrak pengadaan barang kategori non-wajib dengan nilai lebih dari Rp.20.000.000.000,00
(dua puluh miliar rupiah) atau lebih besar dari US$2,000,000.00 (dua juta dolar Amerika Serikat), dilakukan pengawasan dengan cara menempatkan pengawas di lokasi produksi (on site witness) untuk
memastikan proses produksi dilakukan di dalam negeri.
5.6.5. Pelaksana Kontrak wajib memenuhi besaran pernyataan/komitmen TKDN sesuai dengan yang telah
tercantum dalam Kontrak.
Permen ESDM No. 15/2013 & SK Dirjen Migas
No.181/2014
Persetujuan
WP&B, AFE
KKKS
TARGET TKDN
Estimasi TKDN dapat dilakukan dengan Engineering Judgement berikut dokumen2 Pendukung nya.
LELANG
KONTRAK
TKDN pada SCM
htw-ptsi
Dokumen2 Pendukung a.l :
• WP&B :
• Daftar Rencana Pengadaan Barang/Jasa, dok. lainnya • AFE :
• Pra-FEED/dok teknis sejenis.
Dokumen2 Pendukung (Dilakukan utk setiap Kontrak ) a.l. :
• Data rencana & realisasi Belanja • WBS
KKKS & Bidders Kontraktor (Penyedia B/J)
KOMITMEN TKDN
Verifikasi TKDN (Post atau Monitoring) dilakukan pada setiap KONTRAK untuk memastikan kesesuaian Komitmen TKDN Lelang/Kontrak tsb dgn realisasinya.
Dokumen2 Pendukung (Dilakukan utk setiap Lelang) a.l.:
• Data rencana Belanja • WBS
1. Barang
2. Lelang
3. Monitoring
Verifikasi dilakukan
pada Produsen Dalam Negeri yg mempunyai : IUI (Ijin Usaha
Industri) Fasilitas Produksi Sertifikat diterbitkan Kemenperin berlaku 2 thn Verifikasi dilakukan pada saat lelang bila terjadi dispute TKDN, sanggahan/ keraguan panitia lelang.
Nilai TKDN verifikasi hanya berlaku untuk lelang tsb.
Hanya berlaku untuk pengadaan Barang
Verifikasi dilakukan saat kontrak berjalan Monitoring TKDN
komitmen vs
realisasi, u/ Optimal produksi DN
Nilai TKDN verifikasi hanya berlaku untuk kontrak tsb.
4. Post Audit
Verifikasi dilakukan setelah kontrak selesai Untuk memastikan kesesuaian TKDN komitmen dengan realisasi Nilai TKDN verifikasi hanya berlaku untuk kontrak tsb.Lingkup
Verifikasi
TKDN
htw-ptsi
Verifikasi capaian TKDN
terhadap pengadaan dengan :
nilai ≥ Rp 50 miliar dan nilai TKDN yang dicapai ≥
30%
WAJIB menggunakan jasa
surveyor independen yang memiliki kualifikasi untuk melakukan Verifikasi; Verifikasi TKDN adalah kegiatan
untuk melakukan pencocokan capaian TKDN dari Produsen Dalam Negeri dan/atau Penyedia barang dan/atau jasa dengan data yang diambil atau
dikumpulkan dari kegiatan usaha Produsen Dalam Negeri dan/atau Penyedia Barang dan/atau Jasa.
htw-ptsi
htw-ptsi
Verifikasi capaian TKDN
terhadap pengadaan dengan :
nilai < Rp 5 miliar, atau jenis jasa yang memiliki
kompleksitas rendah, perhitungan capaian TKDN, dapat dilakukan sendiri (self assessment) oleh personil Penyedia Barang dan/atau Jasa yang memiliki kualifikasi untuk melakukan Verifikasi.
Verifikasi capaian TKDN
terhadap pengadaan dengan :
nilai ≥ Rp 5 miliar sampai
dengan < Rp 50 miliar dan
nilai TKDN yang dicapai
≥ 30%
DAPAT menggunakan jasa
surveyor independen atau dilakukan oleh personil Kontraktor yang rnemiliki kualifikasi untuk melakukan Verifikasi.
Verifikasi harus dilakukan oleh
verifikator yang memiliki sertifikat kualifikasi untuk melakukan verifikasi TKDN.
Verifikator tidak melakukan
penilaian terhadap kewajaran biaya,kuantitas barang, dan durasi kerja. Verifikasi
klasifikasi biaya dan jumlah didasarkan pada dokumen pendukung yang diserahkan oleh penyedia barang dan/ atau jasa yang sesuai dengan yang tercantum dalam
kontrak.
Keabsahan dan kelengkapan
dokumen pendukung menjadi tanggung jawab penyedia barang dan jasa.
htw-ptsi
Metode Verifikasi TKDN Jasa dan TKDN Gabungan Barang &
Jasa
htw-ptsi • Dokumen : • Dokumen Kontrak (ruang lingkup pekerjaan) • WBS • Dokumen Lainnya.Self
Assessment
•Mencocokan Dokumen Pendukung dengan Self Asessment TKDN •Site Visit•Item Biaya tanpa dokumen pendukung TKDN NOL (KLN)
Verifikasi
• Closing • Pelaporan • Penandasah-anPelaporan
(Tanda Sah)
Tanpa dokumen kontrak (ruang lingkup) dan WBS, TKDN dinyatakan NOL
Metode Verifikasi TKDN JASA
Verifikator TKDN melaksanakan
pencocokan komitmen TKDN atas pekerjaan yang rinciannya (Work Breakdown Structure atau Bill of Quantity) tercantum dalam dokumen kontrak
terhadap realisasi TKDN di
lapangan dengan data-data dan dokumen pendukung yang
dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa melalui self
assessment TKDN realisasi.
SK Dirjen 181/2014
REALIZATION
VS
Pada Saat
Pelaksanaan
Verifikasi
TKDN
diperlukan dokumen pendukung sbb :
•
Penilaian Sendiri/Self Assessment
(Rekapitulasi dan Lampirannya) Capaian
TKDN untuk produk yang bersangkutan
•
Fakta-fakta berupa invoice/penawaran
untuk mendukung data-data yang ada
pada Penilaian Sendiri /Self Assessment
(DOKUMEN PENDUKUNG)
d. Penilaian sendiri (Self
Assessment) TKDN untuk pekerjaan yang dinilai;
e. Akta pendirian dan perubahan
terakhir perusahaan;
f. Flow Process pelayanan jasa; g. Struktur organisasi perusahaan
dan proyek yang diverifikasi; Apabila penyedia barang/jasa tidak memberikan dokumen pendukung butir “a” s.d “g” maka verifikator menyatakan nilai TKDN untuk Jasa
yang dinilai adalah nol.
SK Dirjen 181/2014
Dokumen Pendukung
Utama TKDN Jasa:
a. Salinan dokumen kontrak yang
terkait nilai kontrak pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, durasi pekerjaan, nilai komitmen TKDN
b. Rincian Struktur Pekerjaan
(Work Breakdown Structure) sampai level terendah (barang yang ada tanda sah TKDN dan jasa tunggal);
c. Surat perintah kerja memulai
pekerjaan dari KKKS ke Penyedia Barang/Jasa
SK Dirjen 181/2014
Dokumen Pendukung Utama
TKDN Gab Barang/Jasa:
• pekerjaan yang dinilai; Assessment) TKDN untuke. Akta pendirian dan perubahan • terakhir perusahaan;
f. Daftar Vendor
g. Flow Process pengadaan barang dan layanan jasa;
h. Struktur organisasi perusahaan
• dan proyek yang diverifikasi; Apabila penyedia barang/jasa tidak memberikan dokumen pendukung butir “a” s.d “h” maka verifikator menyatakan nilai TKDN
untuk Gab Barang/Jasa yang dinilai adalah nol.
a. Salinan dokumen kontrak yang
terkait nilai kontrak pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, durasi pekerjaan, nilai komitmen TKDN
b. Rincian Struktur Pekerjaan (Work
Breakdown Structure) sampai level terendah (barang yang ada tanda sah TKDN dan jasa tunggal);
c. Surat perintah kerja memulai
pekerjaan dari KKKS ke Penyedia Barang/Jasa
d. Penilaian sendiri (Self - ...
htw-ptsi
Dokumen Pendukung Material:
a. faktur pajak,invoice, PIB, pembelian dan Mill
Certificate/Certificate of Origin dan bukti transaksi lainnya yang dapat dipertanggung-jawabkan keabsahannya.
Dokumen Pendukung Tenaga Kerja:
a. salinan slip gaji/surat pernyataan gaji dengan tanda tangan
pejabat berwenang dan salinan KTP/Paspor.
Dokumen Pendukung Alat Kerja:
a. daftar alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan selama
pelaksanaan pekerjaan jasa,
b. faktur pembelian alat kerja/fasilitas kerja tersebut,
c. daftar aset perusahaan (beserta perhitungan penyusutannya,
termasuk alat kerja/fasilitas kerja yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan jasa) dan akte pendirian perusahaan dari pemilik alat kerja/fasilitas kerja,
d. akte kepemilikan alat kerja/fasilitas kerja,dan bukti transaksi lainnya yang dapat dipertanggung-jawabkan keabsahannya.
DOKUMEN
PENDUKUNG
SK Dirjen 181/2014
htw-ptsi
DOKUMEN
PENDUKUNG
Dokumen Pendukung Jasa Umum:
a. Daftar seluruh layanan jasa pihak ketiga yang digunakan
selama periode pelaksanaan pekerjaan jasa, dan setiap transaksinya dibuktikan dengan faktur pajak, faktur pembayaran, bukti setor pajak, Pemberitahuan Impor Barang (PIB), akte pendirian perusahaan, dan bukti transaksi lainnya yang dapat dipertanggung-jawabkan keabsahannya.
Dokumen Pendukung Lainnya:
a. Bukti serah terima pelaksanaan pekerjaan yang sudah
disetujui oleh Pemberi Pekerjaan.
b. Dokumen transaksi dari layer 1 ke layer 2 atau dari layer 2 ke
layer 3, dan seterusnya;
Apabila penyedia barang/jasa tidak memberikan dokumen
pendukung untuk komponen Material, Tenaga Kerja, Alat Kerja, Jasa Umum dan Lainnya maka verifikator menyatakan nilai TKDN untuk komponen tersebut adalah nol.
SK Dirjen 181/2014
Komponen biaya pada Self
Assessment TKDN yang tidak
dilengkapi dokumen pendukung,
maka dinyatakan sebagai :
“Komponen Luar Negeri (KLN)”
htw-ptsi
Kewajiban Verifikasi TKDN
Bab XII angka 5.6.2. Referensi
Nilai Tender
(Rp.) ≥ 30% < 30%
Kompleksitas
Tinggi Kompleksitas Rendah Kompleksitas Tinggi Kompleksitas Rendah
≥ 1 Triliun Independen Vendor Independen/
Vendor
(<5%)
Vendor
200 M – 1 T Independen Vendor Independen / Vendor
(<15%)
Vendor
50 M – 200 M Independen Vendor Vendor Vendor
5 M – 50 M KKKS Vendor Vendor Vendor
2,5 M – 5M Vendor Vendor Vendor Vendor
<2,5 M NA NA NA NA
5.7.2.1. Sanksi Administrasi:
5.7.2.1.1. Gagal memenuhi komitmen dalam Kontrak dikenakan sanksi: 5.7.2.1.1.1. Kategori merah, apabila:
5.7.2.1.1.1.1. Nilai realisasi TKDN lebih kecil dari 90% dari komitmen TKDN dalam Kontrak;
5.7.2.1.1.1.2. Nilai realisasi TKDN lebih rendah dari batasan minimal TKDN yang ditetapkan pada saat Tender; 5.7.2.1.1.1.3. Gagal memenuhi komitmen pengerjaan di wilayah Republik
Indonesia dalam Kontrak; dan/atau
5.7.2.1.1.1.4. Gagal memenuhi komitmen pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri dalam Kontrak. 5.7.2.1.1.2. Kategori kuning, apabila:
5.7.2.1.1.2.1. Gagal memenuhi nilai TKDN lebih besar atau sama dengan 90% terhadap komitmen TKDN dalam
Kontrak; atau
5.7. Mengenakan penalti berupa:
5.7.1. Denda atas keterlambatan penyerahan barang atau pekerjaan sebagaimana diatur pada BAB XIII angka 2.10
serta denda lainnya yang diatur di dalam Kontrak.
5.7.2. Bilamana setelah pelaksanaan Kontrak, pencapaian persentase dan nilai TKDN kurang dari komitmen yang tertulis dalam Kontrak, maka kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi administrasi dan/atau finansial sebagai berikut:
5.7.2.2.2. Pengenaan sanksi finansial dilakukan sebagai berikut:
5.7.2.2.2.1. Pecapaian realisasi nilai TKDN pada pelaksanaan Kontrak, apabila diaplikasikan pada evaluasi
penawaran tidak mengubah peringkat pemenang. Besarnya sanksi adalah selisih perhitungan harga evaluasi penawaran (HEP) sesuai nilai pernyataan TKDN pada penawaran harga evaluasi penawaran (HEP) berdasar realisasi nilai TKDN.
5.7.2.2.2.2. Pencapaian realisasi nilai TKDN pada pelaksanaan Kontrak, apabila diaplikasikan pada evaluasi
penawaran mengubah peringkat pemenang.
Besarnya sanksi adalah selisih perhitungan harga evaluasi penawaran (HEP) sesuai nilai pernyataan TKDN pada penawaran dengan harga evaluasi penawaran (HEP) berdasar realisasi nilai TKDN ditambah selisih nilai penawaran yang dimenangkan dengan nilai penawaran peringkat II dalam evaluasi harga.
Perhitungan sanksi finansial ini mengikuti cara sebagaimana pada lampiran SC-20.
5.7.3. Pengenaan penalti harus diberitahukan kepada Pelaksana Kontrak. Nilai penalti sebagai akibat keterlambatan penyerahan
barang atau pekerjaan dan/atau sanksi finansial sebagaimana diatur dalam angka 5.6.2.2., dikurangkan langsung dari nilai pembayaran terakhir atau dengan cara mencairkan sebagian atau seluruh nilai jaminan pelaksanaan atau dengan cara lain yang lebih tepat. Nilai tersebut menjadi pengurang nilai akhir Kontrak.
5.7.4. KKKS melaporkan kepada SKK Migas jumlah penalti yang telah dipungut menggunakan format sebagaimana lampiran
SC-14.
Permen ESDM No. 15/2013 & SK Dirjen Migas
No.181/2014
Sanksi Kategori Kuning Sanksi Kategori Merah Sanksi Kategori Hitam
Masa berlaku surat peringatan selama enam bulan terhitung mulai sejak dikeluarkannya surat peringatan.
Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi kategori merah, dilarang mengikuti kegiatan pengadaan baru selama masa satu tahun berikutnya di lingkungan KKKS yang bersangkutan. KKKS mengeluarkan surat pemberian sanksi kategori hitam; Selanjutnya SKK Migas memasukkan dalam daftar Penyedia
Barang/Jasa terkena sanksi kategori hitam yang dapat diakses secara online oleh seluruh KKKS;
Apabila Penyedia Barang/Jasa kembali terkena sanksi kategori hitam dari KKKS yang bersangkutan atau KKKS lainnya dalam periode sanksi pelanggaran kategori hitam yang masih berlaku ditambah masa percobaan selama setahun sesudah sanksi kategori hitam awal, kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi kategori hitam ditambah selama satu tahun di seluruh KKKS.
Sanksi Administrasi
Kategori KuningGagal memenuhi nilai TKDN, dimana: • realisasi TKDN lebih besar atau sama
dengan 90% dibandingkan komitmen TKDN dalam Kontrak; atau
• menurut penilaian Kontraktor KKS penyebab tidak tercapainya nilai TKDN adalah di luar kendali Pelaksana Kontrak
Kategori Merah
Tidak mampu memenuhi kewajiban pemenuhan komitmen sebagai berikut: • nilai realisasi TKDN lebih kecil dari 90%
dari komitmen TKDN dalam Kontrak; • nilai realisasi TKDN lebih rendah dari
batasan minimal TKDN;
• pengerjaan di wilayah Republik Indonesia; dan/atau
• pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri dalam Kontrak.
Sanksi Finansial
Tidak Mengubah PeringkatSanksi =
HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)
Mengubah Peringkat
Sanksi =
{HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)} + (Nilai Kontrak- Nilai Penwaran Peringkat II)
Tidak Mengubah Peringkat
Sanksi = HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)
Tidak Mengubah Peringkat
Sanksi = HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)
Komitmen TKDN
52,00% Verifikasi
Sanksi = HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran) = 134,783,595.39 - 132,070,000.01 =
2,713,595,38
43,72%
Realisasi TKDN
52,00% Komitmen TKDN 35,45% Realisasi TKDN Verifikasi Sanksi = (144,561,222.28) - (132,070,000.01) + (162,000,000.00) - (156,300,000.00) = 12,491,221.27 + 5,700,000.00 = 18,191,221.27 Mengubah Peringkat
Sanksi = {HEP (Realisasi) - HEP (Penawaran)} + (Nilai Penawaran Peringkat II - Nilai Kontrak )
Four Steps Infographic Slides
Option01
Option03
Option02
Option04
MemahamiSoW. Menentukan nilai TKDN.
Menentukan komponen biaya Menentukan aspek non teknis