• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya SNIKA /11/2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya SNIKA /11/2008"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya – SNIKA 2008

27/11/2008

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT

PADA ANAK DAN BALITA

Nur Rokhman

Nuning Sri Rejeki

Ilmu Komputer UGM nurrokhman@ugm.ac.id

Abstrak

Anak dan balita rentan sekali terserang peyakit. Penyakit ini akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sangat disayangkan hal ini tidak diikuti oleh pengetahuan orang tua akan penyakit pada anak dan balita dan cara penanganan yang tepat serta terbatasnya jumah pakar penyakit anak (dokter anak). Oleh sebab itu sangat dibutuhkan sebuah sistem yang dapat di manfaatkan untuk mendiagnosis penyakit anak dan balita beserta cara pencegahan dan pengobatannya. Pengembangan sisem pakar merupakan cara yang tepat untuk mengatasi keterbatasan ini.

Pada penelitian ini dikembangkan sistem pakar diagnosis penyakit pada anak dan balita. Mesin sistem pakar dikembangkan dengan model penalaran maju (forward chaining). Penalaran yang dikembangkan meliputi : diagnosis penyakit, saran pengobatan dan saran pencegahan penyakit.

Hasil penelitian ini adalah sebuah program komputer yang termasuk dalam kategori sistem pakar yang mempunyai kemampuan untuk mendiagnosis penyakit, memberikan saran pengobatan dan saran pencegahan. Sistem juga adaptif terhadap perkembangan ilmu tentang penyakit pada anak dan balita. Pakar dapat memberikan tambahan data penyakit, saran pengobatan dan saran pencegahan.

Kata Kunci

: Sistem pakar, penyakit anak dan balita.

1.

PENDAHULUAN

Anak dan balita rentan sekali terserang peyakit. Penyakit ini akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sangat disayangkan hal ini tidak diikuti oleh pengetahuan orang tua akan penyakit pada anak dan balita dan cara penanganan yang tepat serta terbatasnya jumah pakar penyakit anak (dokter anak). Oleh sebab itu sangat dibutuhkan sebuah sistem yang dapat di manfaatkan untuk mendiagnosis penyakit anak dan balita beserta cara pencegahan dan pengobatannya. Pengembangan sisem pakar merupakan cara yang tepat untuk mengatasi keterbatasan ini.

Pemanfaatan sistem pakar dalam bidang kesehatan telah banyak diungkap. Antara lain sistem pakar untuk membantu diagnosis penyakit dalam pada manusia dengan solusi penggunaan herbal sebagai obat [2], sistem pakar untuk mendiagnosa vertigo [4], sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit infeksi TBC paru [3] dan . sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit gigi [1].

(6)

2.

PENGEMBANGAN MODEL

Sistem Pakar

Sistem pakar (Expert System) adalah sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan masalah yang rumit yang dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Secara struktur, bagian utama

sebuah sistem pakar terdiri atas : antar muka pengguna, basis pengetahuan, mesin inferensi [5]. Gambar 1 menunjukkan struktur sistem pakar

Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokkan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data. Teknik pelacakan maju (forward chaining) bekerja dari informasi yang tersedia, dan kemudian ditarik kesimpulan.

Lingkungan Konsultasi

Antarmuka pengguna

Mesin inferensi Penerjemah

menarik kesimpulan Pembuat jadwal

Penguat konsistensi

Blackboard (tempat kerja)

Rencana Agenda

Solusi Deskripsi masalah

Fasilitas penjelasan Tindakan yang direko-mendasikan Basis pengetahuan Fakta : Apa yang diketahui tentang area domain

Aturan : Referensi logika (misalnya antara gejala dan penyebab)

Lingkungan Pengembangan Pengetahuan terdokumentasi Perbaikan pengetahuan Fakta tentang kejadian khusus Akuisisi pengetahuan Pengguna Knowledge engineer Pengetahuan Pengetahuan Pakar

Gambar 1. Struktur Sistem Pakar

Diagnosis penyakit pada anak dan balita

Sejumlah penyakit yang sering diderita oleh anak dan balita antara lain : gangguan sistem pernafasan, gangguan sistem syaraf, gangguan sistem pencernaan, infeksi virus. Ada dua macam tipe tipe pengobatan untuk penyakit pada anak dan balita, yaitu penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan keperawatan.

Penatalaksanaan medis adalah pengobatan yang diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Pada penatalaksanaan medis, diberikan obat dan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit dan mencegah penyakit semakin parah. Penatalaksanaan keperawatan merupakan usaha

yang diperlukan untuk membantu penatalaksanaan medis. Biasanya berupa tindakan-tindakan yang bisa mengurangi rasa sakit yang diderita dan antisipasi komplikasi

Beberapa pengobatan yang dapat diterapkan pada penyakit yang sering diderita anak dan balita disajikan pada Tabel 1. Disamping pengobatan, terhadap penyakit anak dan balita perlu dilakukan pencegahan. Tabel 2 menunjukkan beberapa pencegahan terhadap penyakit pada anak dan balita.

(7)

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Anak Dan Balita

Desain sistem pakar ini dimulai dari desain mesin inferensi dan basis pengetahuan. Desain ini didasarkan pada aturan diagnosis, aturan pengobatan penyakit, aturan pencegahan, dan model penelusurannya yang masing-masing dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, dan Gambar 2.

Dari model tersebut dapat disusun model data untuk representasi pengetahuan untuk keperluan sistem pakar ini. Gambar 3 menunjukkan diagram relasi entitas yang digunakan. Gambar 4

menunjukkan relasi antar tabelnya.Diagram konteks untuk sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar 5.

3.

IMPLEMENTASI

Sistem pakar ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan sistem basis data MS Access. Gambar 6 menunjukkan cuplikan program untuk proses diagnosa penyakit.

Tabel 1. Contoh pengobatan penyakit pada anak dan balita

No Nama Penyakit Penatalaksanaan medis Penatalaksanaan keperawatan

1. Batuk-pilek - Berikan obat yg bersifat simtomatis.

- Berikan obat gosok (sejenis vicks vaporup) dan minyak kayu putih untuk penghangat.

- kompres anak untuk nmenurunkan panas dengan kompres hangat

- hindarkan anak dari minum es

- berikan nutrisi dengan makanan yang bergizi.

2. Sinusitis - Berikan antibiotik, antihistamin dan pengobatan simtomatik lainnya.

- Perbaiki kondisi gigi dan mulut dan Jaga kebersihannya.

3. Tonsilo Faringitis - Berikan antibiotik dengan dosis yang adekuat.

- Anak harus sering berkumur dan minum.

Tabel 2. Contoh pencegahan pada penyakit anak dan balita

No Nama Penyakit Pencegahan

1. Batuk - pilek Pertahankan kesehatan anak dengan memberikan makanan bergizi. Jaga lingkungan tetap bersih dan sanitasi yang bagus

Hindarkan anak dari penderita batuk-pilek

2. Sinusitis Pertahankan kesehatan anak dengan memberikan makanan bergizi.

Hindarkan anak dari terserang batuk-pilek. Jangan terlalu banyak minum es. 3. Tonsilo Faringitis Pelihara kebersihan gigi dan mulut

Pelihara kebersihan lingkungan dan sanitasi Berikan makan yang bergizi pada anak dan balita

Tabel 3. Contoh aturan diagnosis penyakit

NO ATURAN

ATURAN 1

IF demam AND muntah AND diare AND lemas AND batuk AND rasa gatal AND fotofobia AND timbul bercak koplik yang patognomonik AND muka bengkak AND pembesaran kelenjar getah bening THEN Morbili

ATURAN 2

IF demam AND muntah AND diare AND batuk AND sianosis AND kejang AND sesak napas AND dispnea AND pernapasan cuping hidung AND nyeri dada AND napas dangkal dan cepat THEN Pneumonia

ATURAN 3

IF demam AND muntah AND diare AND nyeri kepala AND anoreksia AND kaku kuduk AND kejang AND pupil melebar AND obstipasi AND ubun-ubun besar, tegang dan menonjol AND anak apatis AND morning cry AND terdapat kelainan serebral AND strabismus THEN Meningitis Purulenta

(8)

Tabel 4. Contoh aturan pengobatan penyakit

NO ATURAN

ATURAN 1

IF batuk-pilek THEN berikan obat yang bersifat simtomatis AND berikan obat gosok (sejenis vicks vaporoup) dan minyak kayu putih untuk penghangat AND kompres anak untuk menurunkan panas dengan kompres hangat AND hindarkan anak dari minum es AND berikan nutrisi dengan makan bergizi.

ATURAN 2

IF sinusitis THEN berikan antibiotik,antihistsamin dan pengobatan simtomatik lainnya AND perbaiki kondisi gigi dan mulut dan jaga kebersihannya.

ATURAN 3

IF tonsilo faringitis THEN berikan antibiotik dengan dosis yang adekuat AND anak harus sering berkumur dan minum.

Tabel 5. Contoh aturan pencegahan penyakit

NO ATURAN

ATURAN 1

IF batuk-pilek THEN perhatikan kesehatan anak dengan menjaga masukan nutrisinya AND jaga lingkungan tetap bersih dan sanitasi yang bagus AND hindarkan anak dari kontak langsung dengan penderita batuk dan pilek.

ATURAN 2

IF sinusitis THEN jaga kesehatan anak dengan memberikan gizi yang baik AND hindarkan terserangnya batuk-pilek pada anak misal dengan minum es terlalu banyak.

ATURAN 3

IF tonsilo faringitis THEN jaga kebersihan mulut dan gigi AND jaga kebersihan lingkungan AND berikan makanan yang bergizi pada anak dan balita.

G001 G011 G008 G005 G004 G003 G002 G005 G025 G075 P23 P07 G012 G007 G006 G100 G010 G022 G021 G011 G029 P14 G032 G031 P16 G007 G044 G043 P26 G003 G102 P18 G006 G035 P17 G015 G002 G003 G004 G006 G007 G041 P21 G040 G002 G037 G069 P19 G038 G039 P20 G004 G013 G070 P13 ya Tidak G012 G009 G005 G100 G007 G014 P01 P04 G020 G008 G006 G026 P10 G016 G012 G009 G010 G008 G011 G020 G026 G017 P09 P05 G016 G051 G052 G053 P19 G027 G088 G089 P11 G004 G005 G006 G100 P25 G010 G004 G004 G013 G014 G019 G016 G017 G007 G010 G022 G030 G097 P15 G058 G028 G095 P08 G062 G017 G012 G009 G005 G006 G009 G023 G024 G048 P02 P24 G072 G025 G007 G011 G015 G042 P22 G076 G077 G078 G059 G063 G064 G101 G030 G097 G098 G008 G009 G020 G031 G045 G046 G011 G021 G013 G015 G018 G033 G034 G036 G073 G074 G074 G074 G056 G057 G068 G027 G081 G053 G053 G007 G002 G005 P06 G009 G008 G014 G028 G061 G062 G067 P12 G094 G093 G092 G091 G090

(9)

mempunyai

gejala Penyakit

Id_gejala Nama gejala Id_penyakit penyakitNama

Id_aturan M M mempunyai Pengobatan Pencegahan mempunyai 1 M 1 M Id_penyakit pencegahan Id_penyakit pengobatan

Gambar 3. Diagram relasi-entitas representasi pengetahuan sistem pakar diagnosis penyakit pada anak dan balita

Tabel Pencegahan PK ID_Penyakit Pencegahan Tabel Penyakit PK ID_Penyakit Nama Penyakit Tabel Aturan PK ID_Aturan PK ID_Penyakit PK ID_Gejala Tabel Pengobatan PK ID_Penyakit Pengobatan Tabel Gejala PK ID_Gejala Nama Gejala M 1 M M M 1 1

Gambar 4. Diagram relasi-entitas representasi pengetahuan sistem pakar diagnosis penyakit pada anak dan balita

Gambar 6. Cuplikan program untuk proses diagnosa penyakit. Dim strID_Penyakit() As String

If strID_Gejala2 = "" Then

strID_Gejala2 = "'" & strID_Gejala & "'" Else

strID_Gejala2 = strID_Gejala2 & ",'" & strID_Gejala & "'" End If

Adodc1.RecordSource = "SELECT Tabel_Penelusuran.ID_Penyakit " & _ "FROM Tabel_Penelusuran " & _

"WHERE Tabel_Penelusuran.ID_Penyakit Not In (SELECT Tabel_Penelusuran.ID_Penyakit " & _

"FROM Tabel_Penelusuran LEFT JOIN Tabel_Aturan ON Tabel_Penelusuran.ID_Penyakit = Tabel_Aturan.ID_Penyakit " & _

"WHERE (((Tabel_Aturan.ID_Gejala)='" & strID_Gejala & "' Or (Tabel_Aturan.ID_Gejala) Is Null))) " & _

"GROUP BY Tabel_Penelusuran.ID_Penyakit" Adodc1.Refresh

If Adodc1.Recordset.RecordCount = 0 Then

If MsgBox("Penyakit tidak diketahui." & vbCrLf & "Apakah Anda ingin mengulang ?", vbQuestion + vbYesNo, "Diagnosa Penyakit") = vbYes Then

cmdMulai_Click cmdYa.SetFocus End If

(10)

Gambar 7. Cuplikan program untuk pengobatan

Gambar 8. Cuplikan program untuk pencegahan penyakit Adodc3.Refresh

.lvwGejala.ListItems.Clear bytI = 0

While Not Adodc3.Recordset.EOF bytI = bytI + 1

Set lst = .lvwGejala.ListItems.Add(, , bytI & " . " & Adodc3.Recordset!Gejala) Adodc3.Recordset.MoveNext Wend 'Isi Pencegahan .lvwPencegahan.ColumnHeaders.Clear .lvwPencegahan.ColumnHeaders.Add , , "", 5000 Adodc3.ConnectionString = strConnectionString

Adodc3.RecordSource = "SELECT Tabel_Pencegahan.Pencegahan " & _ "FROM Tabel_Pencegahan " & _

"WHERE Tabel_Pencegahan.ID_Penyakit='" & Adodc2.Recordset!ID_Penyakit & "'"

Adodc3.Refresh

.lvwPencegahan.ListItems.Clear bytI = 0

While Not Adodc3.Recordset.EOF bytI = bytI + 1

Set lst = .lvwPencegahan.ListItems.Add(, , bytI & " . " & Adodc3.Recordset!Pencegahan) Adodc3.Recordset.MoveNext Wend 'Isi Pencegahan .lvwPengobatan.ColumnHeaders.Clear .lvwPengobatan.ColumnHeaders.Add , , "", 5000 Adodc3.ConnectionString = strConnectionString

Adodc3.RecordSource = "SELECT Tabel_Pengobatan.Pengobatan " & _ "FROM Tabel_Pengobatan " & _

"WHERE Tabel_Pengobatan.ID_Penyakit='" & Adodc2.Recordset!ID_Penyakit & "'"

Adodc3.Refresh

.lvwPengobatan.ListItems.Clear bytI = 0

While Not Adodc3.Recordset.EOF bytI = bytI + 1

Set lst = .lvwPengobatan.ListItems.Add(, , bytI & " . " & Adodc3.Recordset!Pengobatan) Adodc3.Recordset.MoveNext

If CekForm(" DETAIL PENYAKIT") = True Then frmDetail.ZOrder 0

Else

frmDetail.Show

frmMenu.cboWindow.AddItem " DETAIL PENYAKIT"

frmMenu.cboWindow.ListIndex = frmMenu.cboWindow.ListCount - 1 End If

With frmDetail

.lblDetail.Caption = "ID PENYAKIT : " & UCase(Adodc2.Recordset!ID_Penyakit) .lblDetail.Caption = .lblDetail.Caption & vbCrLf & vbCrLf & "NAMA PENYAKIT : " & UCase(Adodc2.Recordset!Penyakit)

'Isi Gejala

.lvwGejala.ColumnHeaders.Clear

.lvwGejala.ColumnHeaders.Add , , "", 5000 Adodc3.ConnectionString = strConnectionString

Adodc3.RecordSource = "SELECT Tabel_Gejala.Nama_Gejala AS GEJALA " & _

"FROM Tabel_Gejala INNER JOIN Tabel_Aturan ON Tabel_Gejala.ID_Gejala = Tabel_Aturan.ID_Gejala " & _

"WHERE (((Tabel_Aturan.ID_Penyakit)='" & Adodc2.Recordset!ID_Penyakit & "'))" & _

"ORDER BY Tabel_Aturan.ID_Aturan" End If

(11)

4.

KESIMPULAN

Telah dikembangkan sistem pakar untuk diagnosis penyakit pada anak dan balita. Sistem ini dapat memberikan informasi penyakit, pencegahan, pengobatannya, khusus yang terjadi pada anak dan balita.

5.

SARAN

1. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai tingkat penerimaan sistem ini dimasyarakat.

2. Peran para pakar sangat dibutuhkan untuk selalu menambahkan data sehingga sistem ini senantiasa semakin pandai.

3. Pada sistem ini, penelusuran terhadap pencegahan dan pengobatan masih menyatu dengan penelusuran penyakit. Perlu dikembangkan model penelusuran terpisah untuk pencegahan dan pengobatan.

(12)

6.

DAFTAR PUSTAKA

6.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Asiyah, S., 2005, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi“, Skripsi Ilmu Komputer UGM, Yogyakarta. [2] Nugroho, 2006, “Diagnosis Penyakit Dalam pada Manusia dengan Solusi Penggunaan Herbal Sebagai

Obat“, Skripsi Ilmu Komputer UGM, Yogyakarta

[3] Rifki, I.P., 2006, “Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi TBC Paru“, Skripsi Ilmu Komputer UGM.

[4] Purnomo, B.J., 2006, „Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Vertigo“, Skripsi Ilmu Komputer UGM.

[5] Turban, E., Aronson, J., and Liang, P., 2005, “Decision Support System and Intelligent Systems-7th Ed“, Pearson Education, New Jersey.

Gambar

Gambar 1 menunjukkan struktur sistem pakar  Secara  deduktif  mesin  inferensi  memilih  pengetahuan  yang  relevan  dalam  rangka mencapai  kesimpulan
Tabel 1. Contoh pengobatan penyakit pada anak dan balita
Tabel 5. Contoh aturan pencegahan penyakit
Gambar 3. Diagram relasi-entitas representasi pengetahuan sistem pakar   diagnosis penyakit pada anak dan balita
+2

Referensi

Dokumen terkait

belum sesuai dengan indikator keberhasilan, karena rata – rata secara klasikal sebesar 58,5% berada pada kategori kurang. Pada siklus II pelaksanaan pendampingan

Skor 2 : baik, kulit mulus dengan 1-5 tetes getah kuning yang mengering tanpa mempengaruhi warna buah. Skor 3 : cukup baik, kulit mulus dengan 6-10 tetes getah kuning yang

Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Drinkwater (2016) tentang perbedaan jender dalam kecemasan kematian ditinjau dari keraguan religius,

seperti Facebook, Twitter, Instagam dan sebagainya telah memberi keuntungan dengan mendapatakan pelanagan dengan jumalah yang ramai. Dengan jumlah meraka yang

Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan.. Antigen yang

b) Prinsip kerja MCB yaitu TOR bekerja berdasarkan adanya panas yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang melebihi batas harga nominalnya atau dikenal dengan muai panas.

Karya tari yang terinspirasi dari laut Bak yang memunculkan rasa rindu terhadap ayah yang telah wafat, akan digarap menjadi koreografi kelompok dengan tujuh

Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis evaluasi yang telah dilakukan diantaranya adalah fasilitas database tempat wisata yang dapat di-update secara terus