• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Kebidanan, Vol.1 No.1, Januari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Kebidanan, Vol.1 No.1, Januari"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP IBU HAMIL TM III DALAM MELAKSANAKAN INISIASI MENYUSUI DINI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang) ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN THIRT TRIMESTER IN CARRYING EARLY BREASEFEEDING

(Study at Japanan health center area Mojowarno Jombang) Mila Karmila*, Maharani Tri Puspita** Yana Eka Mildian***

*Mahasiswa DIII Kebidanan ** Dosen Keperawatan *** Dosen DIII Kebidanan ABSTRAK

Inisiasi menyusui dini adalah permulaan kegiatan menyusui dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Namun saat ini masih rendahnya penatalaksanaan inisiasi menyusui dini ( IMD ) salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan serta sikap ibu hamil untuk melaksanakan IMD saat persalinan. Ibu hamil kurang menyadari perawatan pra lahir dapat dilakukan untuk persiapan menyusui bayi. Berdasarkan studi pendahuluan di POLINDES Karanglo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang pada tanggal 27 – 28 April 2014 dari 5 responden didapatkan hasil 1 responden ada keinginan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), 4 responden belum ada keinginan untuk melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Penelitian ini bertujuan mengetahui sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Desa karanglo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.

Desain penelitian ini adalah survei dengan jenis penelitian Deskriptif. Populasi semua ibu hamil TM III di Wilayah kerja Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang sebanyak 38 Ibu hamil. Pengambilan sampel secara total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Pengelohan data dengan Editing,Coding,Scoring dan Tabulating.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Wilayah kerja Puskesmas Japanan kecamatan Mojowarno kabupaten Jombang sebagian besar adalah sikap negatif.

Disarankan Petugas Kesehatan dapat meningkatkan sikap ibu hamil tentang melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan cara memberikan penyuluhan tentang IMD pada setiap ibu hamil, dan ibu menyusui, memberikan konseling IMD bisa dilaksanakan di posyandu pada saat kelas ibu hamil. Kata kunci: Sikap, Ibu Hamil, TM III, Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

ABSTRACT

Initiation of early breastfeeding is first activity of breastfeeding within first one hour after baby born. But nowadays it is still low of implementation of initiation of early breastfeeding (IMD), one of that caused by lack of knowledge also attitude of pregnant mother to do IMD in childbirth. Pregnant mother doesn’t realize that caring of pre born can be done for preparation of breastfeeding. Based on preliminary study in POLINDES Karanglo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang on 27-28 April by 5 respondents known that 1 respondent has a wish to do initiation of early breastfeeding. This research has a purpose to know attitude of pregnant mother TM III to do initiation of early breastfeeding (IMD) in Karanglo village Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang

Design of this research is survey with kind of research is descriptive. Population are all pregnant mothers TM III in working area of Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang a number of 38 pregnant mothers. Samples are taken by Total Sampling. Variable in this research is attitude of mother TM III to do initiation of early breastfeeding (IMD). Data management managed by editing, coding, scoring and tabulating

Based on result of research and study about attitude of mother TM III to do initiation of early breastfeeding (IMD) in working area of Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang most of them have negative attitude

It is expected to health officer to increase attitude of mother to do initiation of early breastfeeding (IMD), breastfeeding mother, giving counseling of IMD can be done in Posyandu when class of pregnant mother Keywords: Attitude, pregnant mother, TM III, Initiation of early breastfeeding (IMD)

(2)

PENDAHULUAN

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir. Menyusui dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusui. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu (Utami, 2010). Inisiasi menyusui dini (IMD) dapat melatih motorik bayi, dan sebagai langkah awal untuk membentuk ikatan batin antara ibu dan anak. Angka kematian bayi baru lahir sebanyak 22% dalam satu bulan pertama dapat dicegah dengan bayi menyusui pada ibu satu jam pertama, sedangkan menyusui pada hari pertama lahir dapat menekan angka kematian bayi hingga 16% (Roesli, 2008). Proses inisiasi menyusui dini bayi tidak mengalami hipotermi atau kedinginan karena dekapan ibu terhadap bayi dan suhu di dada ibu akan naik 2°C (Roesli, 2008).

Menurut data WHO menyusui pada bayi baru lahir hanya 10% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama dan menyusui ekslusif sampai usia 6 bulan sebanyak 49% ( WHO. 2007 ). Di Indnesia 3,7% bayi disusui dalam 1 jam pertama setelah kelahiran dan angka kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 100 kelahiran hidup yang diantaranya disebabkan oleh hipotermi, kurang gizi dan infeksi ( SDK. 2007 ). Data dari Jawa Timur menunjukkan bahwa pelaksanaan IMD masih rendah yaitu hanya 60% dan tingkat keberhasilan tingkat pelaksanaan IMD hanya 25% ( Dinkes Jawa Timur. 2009). Berdasarkan data dari Dinas kesehatan Kabupaten Jombang tahun 2013 Puskesmas Blimbing Kasamben menjadi urutan tertinggi pelaksanaan IMD yaitu sebesar (66%), Puskesmas Sumobito menjadi urutan nomer dua dengan persentase pencapaian sebesar (53%), dan Puskesmas Japanan menjadi urutan terendah pelaksanaan IMD yaitu sebesar (45%), hal ini menunjukan bahwa di perlukannya perhatian lebih untuk meningkatkan pelakasaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di daerah tersebut ( Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. 2013 ). Berdasarkan studi pendahuluan

di POLINDES Karanglo Kabupaten Jombang pada tanggal 27 – 28 April 2014 dengan responden 5 orang ibu hamil TM III didapatkan hasil bahwa 1 orang ibu hamil sudah ada keinginan untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) yaitu dengan cara ibu melakukan perawatan payudara, 4 orang ibu belum ada keinginan untuk mempersiapkan pelaksanaan inisiasi menyusui dini. Salah satu faktornya adalah kurangnya kesiapan psikologi ibu dalam menerima peran barunya sehingga sikap ibu hamil untuk persiapan IMD masih kurang dan tidak ada keinginan untuk melakukan persiapan inisiasi menyusui dini pada saat kehamilan. Maka penyampaian informasi dan penyuluhan pada waktu kehamilan khususnya tentang inisiasi menyusui dini sangat diperlukan untuk dapat mengubah sikap masyarakat terutama pada ibu hamil.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yaitu melatih tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan kader hendaknya bisa memberikan bimbingan atau memberikan penyuluhan tentang IMD pada setiap ibu hamil, dan ibu menyusui, memberikan konseling IMD bisa dilaksanakan di posyandu pada saat kelas ibu hamil,di ruang bersalin pada saat proses persalinan berlangsung, IMD bisa di laksanakan di ruang operasi pada saat kelahiran Caesar. BAHAN DAN METODE

Pelaksanaan penelitian dimulai dari perencanaan (penyusunan proposal) sampai dengan penyusunan laporan akhir sejak bulan Juni sampai Juli 2014. Dan pengambilan data pada bulan Juni 2014. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Japanan kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian hanya ingin mengetahui sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD) di Wilayah kerja Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Penelitian deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

(3)

pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (Saryono, dkk, 2010). Penelitian ini mengambarkan sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan inisiasi menyusui dini.

Kerangka kerja (frame work) merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian. Penulisan kerangka kerja disajikan dalam bentuk alur penelitian mulai dari desain hingga analisis datanya (Hidayat, 2012). Populasi adalah subyek (misalnya : manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh Ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Japanan kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang yang berjumlah 38 ibu hamil TM III. Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Dengan kriteria insklusi yaitu kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010)

Instrumen penelitian merupakan alat–alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa: kuesioner (data pertanyaan), formulir observasi, formulir– formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner tentang sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan inisiasi menyusu dini (IMD) berbentuk skala likert yang mana untuk pertanyaan positif angka tertinggi empat (4) diberikan kepada jawaban sangat setuju dan angka terendah satu (1) diberikan bagi jawaban sangat tidak setuju.

Setelah mendapatkan ijin dari akademik, dan Puskesmas Japanan Peneliti mengadakan pendekatan dengan responden untuk mendapatkan persetujuan dari responden sebagai subjek penelitian, yaitu semua ibu hamil TM III sejumlah 38 orang di Wilayah kerja Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.

Setelah data terkumpul, maka pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating.

Tabulating adalah mengelompokkan data ke dalam satu table tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki. Pada data ini dianggap bahwa data telah diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu pola format yang telah dirancang (Saryono, 2010).

Analisa data menjelaskan tentang metode statistika yang digunakan menganalisis data hasil penelitian, termasuk didalamnya adalah perlu tidaknya penggunaan uji statistik (Alimul, 2007). Teknik analisa data yang digunakan adalah persentase dengan rumus.

Sikap Ibu Hamil TM III dalam melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD), dikumpulkan melalui lembar kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan, kemudian diberi skor. Selanjutnya di lakukan analisa data berdasarkan scoring dengan menggunakan rumus, untuk mengetahui mean T (MT) sebagi berikut :

Keterangan :

x

: mean

∑ Xi : jumlah tiap data n : jumlah data

Untuk mengetahui sikap responden dengan menggunakan skor T :

Rumus

50 10 Keterangan :

S : simpangan baku deriviat

X : skor jawaban yang akan diubah dalam bentuk T skor

x

: rata-rata skor dari kelompok Menentukan standart deviasi (SD)

Keterangan :

SD : standart Deviasi : jumlah frekuensi

Xi : masing – masing skor responden

X : rata – rata skor n : jumlah sampel

Kemudian untuk mengetahui kategori sikap responden di cari median nilai (T mean T) dalam kelompok maka akan di peroleh :

(4)

Sikap responden negative , bila T skor ≤ mean T (Azwar,2010).

Penulisan persentase biasanya dikelompokan menjadi beberapa kriteria antara lain (Arikunto, 2008) : Seluruhnya : 100% Hampir seluruhnya : 76 – 99% Sebagian besar : 51 – 75% Setengahnya : 50% Hampir setengahnya : 26 – 49% Sebagian kecil : 1 – 25% Tidak satupun : 0%

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan kepada Institusi Prodi Kebidanan STIKES ICME Jombang, kemudian mengajukan permohonan kepada Dinas Kesehatan Jombang dan ijin kepada kepala Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang untuk mendapat persetujuan, setelah mendapat persetujuan, kemudian melakukan pendekatan kepada responden yang akan diteliti dengan memperhatikan beberapa masalah etika yang meliputi: Inform consent (persetujuan). Lembar persetujuan Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Inform consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Inform consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia maka responden harus menghormati hak responden. Anonymity (tanpa nama). Nama subyek tidak dicantumkan dalam lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Confidentiality (kerahasiaan) Informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Alimul, 2007).

HASIL PENELITIAN Data Khusus

Tabel 1 Sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan Inisiasi Menyusi Dini (IMD) di Wilayah Kerja Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tahun 2014.

Sikap Frekuensi Presentasi

Positif 17 44.73

Negatif 21 55.27

Jumlah 100

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa ibu hamil TM III di wilayah kerja Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang bahwa sebagian besar mempunyai sikap yang negatif tentang melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebanyak 21 responden (55.27%).

Faktor sikap negatif yang didapatkan ada yang dipengaruhi oleh umur. Menurut peneliti, usia seseorang akan mempengaruhi tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja. Sikap dikatakan positif apabila dalam diri seseorang dalam kegiatan sehari-hari memiliki harapan yang positif mempunyai harapan yang tinggi dan memiliki keyakinan yang tinggi yang didasari dengan kematangan usia dan pola pikir. Seiring dengan bertambahnya umur seorang ibu akan matang dalam berfikir dan menelaah informasi yang didapatnya, hal ini berpengaruh pada sikap ibu saat akan melakukan suatu hal, tingkat kematangan berfikir dan dorongan untuk bertindak masih negatif sehingga sikap ibu hamil TM III dalam melaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) juga dalam taraf yang negatif, dan sesuai dengan teori (Rusmi, 2009).

Menurut peneliti tingkat pendidikan yang rendah mempengaruhi seseorang dalam memahami informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan tentang melaksanakan inisiasi menyusui dini. Pendidikan yang kurang akan membuat seseorang kesulitan menerima informasi, memahami dan mengaplikasikannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang rendah akan menghambat sikap seseorang terhadap nilai yang baru dikenalnya (Notoatmodjo, 2005). Sikap juga dipengaruhi oleh pekerjaan, Menurut penelitian didapatkan hampir seluruhnya responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Seharusnya ibu mempunyai waktu luang yang sangat banyak, akan tetapi banyak ibu yang beralasan sibuk, capek dan malas untuk tertarik

(5)

dengan hal-hal berhubungan dengan melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Sehingga status yang rendah sering kali mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Pekerjaan merupakan serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan seseorang sesuiai dengan jabatan atau profesi masing-masing. Status yang rendah sering kali mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. (Notoadmodjo 2010)

Sikap juga dipengaruhi oleh informasi Menurut peneliti sikap yang timbul dengan adanya informasi yang di dapat dari perantara sehingga mendorong atau menggugah hati seseorang akan melakukan sesuatu. Informasi akan mengasah otak untuk berfikir sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang. Dengan kata lain semakin sedikit orang mendapatkan informasi maka semakin sedikit pula pengetahuan yang dimiliki dan sebaliknya semakin banyak seseorang mendapatkan informasi maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat di bagian bagian amanat tersebut akan bertindak atas dasar informasi tersebut. Demikian juga mengubah sikap seseorang. Sikap juga dipengaruhi oleh sumber informasi. Menurut peneliti sumber informasi disini adalah sebagai sarana responden memperoleh informasi mengenai persiapan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dari informasi yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Berdasarkan hasil penelitian, responden hampir seluruhnya mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan. Dan informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan cukup untuk meningkatkan dorongan responden melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Hal ini sesuai dengan pendapat Rusmi (2009), yang menyatakan bahwa sikap timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang memudahkan dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sikap ibu TM III dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno

Kabupaten Jombang pada bulan maret sampai Juni 2014 pada 38 responden. Dapat disimpulkan dan disarankan sebagai berikut:

simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang sikap ibu hamil TM III dalam melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Wilayah kerja Puskesmas Japanan kecamatan Mojowarno kabupaten Jombang sebagian besar adalah sikap negatif.

Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

Petugas Kesehatan dapat meningkatkan sikap ibu hamil tentang melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan cara memberikan penyuluhan tentang IMD pada setiap ibu hamil, dan ibu menyusui, memberikan konseling IMD bisa dilaksanakan di posyandu pada saat kelas ibu hamil.

Diharapkan tenaga kesehatan untuk eningkatkan penyuluhan tentang melaksananakan Inisiasai Menyusui Dini (IMD), sehingga para ibu yang belum pernah mendapat informasi tersebut dapat tersampaikan dan bagi ibu yang sudah pernah mendapat informasi sikap lebih baik dan dapat melaksanakan Inisiasi Menyusi Dini (IMD). Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk perpustakaan STIKes ICMe Jombang menambah sumber pustaka, buku – buku tentang Sikap Ibu Hamil TM III Dalam Melaksanakan Inisiasi Menusui Dini (IMD).

Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian tentang melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini dan dapat melanjutkan penelitian ini dengan memperbaiki teknik dan penambahan jumlah responden sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat. KEPUSTAKAAN

A.Wawan dan Dewi M (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan Perilaku. Manusia. Muha Medika : Yogyakarta

(6)

Andriana (2007). Di akses tanggal 17 Mei 2014.Minimnya Praktek Inisiasi Menyusu Dini.http;//www.bali-post.com

Dinkes Jatim (2010). Diakses tanggal 20 Maret 2014 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. http://dinkes.jatim.provinsi.go.id Dinkes Jatim (2012). Profil Kesehatan Provinsi

Jawa Timur. Dinas Kesehatan provinsi jawa timur : Surabaya

Saifuddin Azwar. MA (2011). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar : Yogyakarta

Harpriyani Dyah Dwi , 2013 “Motivasi Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ( Studi Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang )” Volume 1. Hidayat.Alimul Azis (2012). Metode Penelitian

Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Manuaba. Ida Ayu Chandranita. dkk (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC

Marmi. (2013). Buku Ajaran Psikologi Kebidanan. Jakarta : Pustaka Medika

Notoatmodjo. Soekidjo (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba edika : Jakarta

Prawirohardjo. PS (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Notoatmodjo (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta

Rusmi. Hidayatun (2009). Motivasi Jakarta: PT Graha Loka Offset Salemba Medika : Jakarta.

Sugiarti Iis Maret 2013. Pengetahuan Ibu Trimester III Tentang Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ( Studi di BPM Ny “ Siti Mudrikatin “ Jabon - Jombang )” volume1

Referensi

Dokumen terkait

Rangkaian lainnya yang menyebabkan aktivasi faktor X adalah jalur instrinsik, disebut demikian karena rangkaian ini menggunakan faktor-faktor yang terdapat di dalam sistem

pemerintah Indonesia menerapkan pola a multiple assessment approach yaitu dengan mempertimbangkan hasil penilaian dari beberapa bentuk evaluasi misalkan dari pemerintah

Persaingan yang muncul dalam dunia usaha saat ini menuntut semua komponen dalam organisasi untuk selalu mempersiapkan diri terutama kualitas sumber daya manusia

Jarak garis g terhadap parabola adalah jarak garis g ke garis singgung parabola tersebut yang sejajar dengan garis g.. Teori:

culture on both the treatments was significantly larger p - 0.01 than follicles cultured in the presence of the other two supplementary treatments. The growth of follicles of 100- m

LNG, sanggup memenuhi persyaratan administratif dan teknis paling lama 60 (enam puluh) pengajuan Izin Usaha Sementara Penyimpanan Dengan ini menyatakan bahwa dalam..

dimaksud dengan efisiensi kerja adalah suatu proses kegiatan yang mencapaia. hasil sebesar mungkin dan dengan pengorbanan yang sekecil

Namun, proses menuju kematangan, masih terdapat beberapa masalah terkait nomenklatur atau penamaan Program Studi Ilmu Pemerintahan di Indonesia.Akan tetapi, Ilmu Pemerintahan di