PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Pada Tanggal 30 September 2020 (Tidak Diaudit) As of September 30, 2020 (Unaudited) and
dan 31 Desember 2019 (Diaudit) December 31, 2019 (Audited)
Serta untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir And for The Nine Months Period
Pada Tanggal-tanggal 30 September 2020 dan Ended September 30, 2020 and
Page
Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 30 September 2020 (Tidak
Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) Serta untuk Periode Sembilan Bulan yang
Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30
September 2020 dan 2019 (Tidak Diaudit)
Consolidated Financial Statements As of September 30, 2020 (Unaudited) and December 31, 2019 (Audited) And for The Nine Months Period Ended September 30, 2020 and 2019 (Unaudited)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1 Consolidated Statements of
Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan 2 Consolidated Statements of Profit or Loss
Komprehensif Lain Konsolidasian and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3 Consolidated Statements of
Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5 Notes to the Consolidated
Financial Statements Informasi Tambahan-Laporan Keuangan
Tersendiri:
Supplementary Information-Separate Financial Statements: Laporan Posisi Keuangan
(Entitas Induk)
Lampiran I/ Appendix I
Statements of Financial Position (Parent Company) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain (Entitas Induk)
Lampiran II/ Appendix II
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income (Parent Company) Laporan Perubahan Ekuitas
(Entitas Induk)
Lampiran III/ Appendix III
Statements of Changes in Equity (Parent Company) Laporan Arus Kas
(Entitas Induk)
Lampiran IV/ Appendix IV
Statements of Cash Flows (Parent Company)
Pengungkapan Lainnya Lampiran V/
Appendix V
D'REC IORS' S T AT E ME NT LETT ER
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
REGARDING RESPOflS'B'L'TY ON THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2020 (T|DAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIoDE SEMBILAN
BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2O2O DAN 2019 (TIDAK DIAUDIT)
AS OF SE?TEMBER 30, 2020 (UNAUDTTED) A JD DESEMBER 31, 2019 (AUDITED) AND AS FOR THE NINE MONIHS PER'00 ENDED SEPTEMBER 30, 2020 AND 2019 (UNAUDITED)
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI TbK. DAN ENTITAS ANAK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama / Name
Alamat Kantor / Offiee Address
Alamat Domisilisesuai KTP /
Domicile as slaled ln lD Card
NomorTelepon I Phone Number Jabatan I Position
Nama / Name
Alamat Kantor / Olfrbe Address Alamat Domisilisesuai KTP /
Domicile as siafed ln lD Card NomorTelepon I Phone Number Jabatan I Position
Menyatakan bahwa:
1.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajianlaporan
keuangan
konsolidasianPT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk.("Perusahaan") dan
entitas anak,
2,
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitasanak telah disusun dan disaiikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.
3,
a) Semua informasi laporan keuangan konsolidasianPerusahaan dan entitas anak telah dimuat secara lengkap dan benar;
b) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan
entitas anak tidak mengandung informasi atau fakta
material yang tidak benar dan tidak menghilangkan
informasi atau fakta material.
4.
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam Perusahaan dan entitas anak.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned:
HUSNI HERON
Jalan Majapahit 28A (dalam), Jakarta 10160 Jalan Biduri llBlok 0-l/4 RT.006 RW,001 Grogol Utara, Kebayoran Lama - Jakarta Selaian 021 -3859649
Direktur Utama I President Director CINDY SUNARKO
Jalan Majapahit 28A (dalam), Jakarta 1 0160 Jl. Sircon Blok C7 No. 84 Permata Hijau Jakarta
021-3859649 Direktur / Director
state that:
1. We
are
responsiblefor
the preparation and thepresentation of the consolidated financial statements of PT
Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk,('the Company') and
subsidiary.
The Company and subsidiary's consolidated financial
slafemenis have been prepared and presented in
accordance
with
lndonesian Financial AccountingStandards.
a) All information contained in the consolidated financial
slaternenfs of the Company and subsidiary has been disclosed rn a complete and truthful manner:
b) The consolidated financial sfafemenis of the Company
and subsidiary do not contain any incorrect information
or material facts nor do they omit information or material fact,
We are responsible for the Company and subsidiary's internal control system
We celify the accuracy of this stalement.
Jakarta, 03 November / November 03td 2020
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Final Draft/November 3, 2020 Sign:
Catatan/ Notes 30 September/ September 2020 Rp. 31 Desember/ December 2019 Rp. ASET ASET LANCAR ASSETS CURRENT ASSETS
Kas dan setara Kas 3, 25, 26 52,883,915,553 51,881,866,648 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha – Pihak ketiga 4, 25, 26 29,126,344,259 34,302,439,747 Trade Receivables – Third Parties
Aset Keuangan Lancar Lainnya 5, 24, 26 20,717,912,465 12,398,434,829 Other Current Financial Assets
Persediaan 6 23,978,803,120 16,253,368,837 Inventories
Pajak Dibayar Di Muka 23.a 977,703,109 703,240,450 Prepaid Taxes
Pembayaran di Muka 7 11,512,216,343 18,473,590,966 Prepayments
Jumlah Aset Lancar 139,196,894,849 134,012,941,477 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset Tetap 8 412,235,511,407 392.627.670.150 Fixed Assets
Aset Pajak Tangguhan 23.e 844,406,726 827.275.111 Deffered Tax Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 413,079,918,133 393.454.945.261 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 552,276,812,982 527.467.886.738 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang Usaha – Pihak ketiga 9, 25 2,956,383,050 9,647,625,834 Trade Payable – Third Parties
Utang Pajak 23.b 1,164,525,451 2,465,070,180 Taxes Payable
Beban yang Masiih Harus Dibayar 10, 25, 25 463,940,360 2,338,066,000 Accrued Expenses
Uang Muka Pelanggan 25 1,515,755,146 296,186,475 Advance from Customers
Bagian Lancar atas Utang Bank Jangka
Panjang 11, 26 11,343,997,020 8,432,597,020
Current Portion of Long-Term Bank Loans
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 17,444,601,027 23,179,545,509 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang Bank Jangka Panjang 11, 27 42,563,309,036 33,743,123,468 Long-Term Bank Loan
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 12 9,187,890,686 8,513,802,820 Employee Benefit Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 51,751,199,722 42,256,926,288 Total Non-Current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 69,195,800,749 65,436,471,797 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributabe to Owners of the Parent
Modal Saham Share Capital
Modal Dasar – 8.000.000.000 saham Nilai nominal Rp100 per saham Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh – 2.350.000.000 saham 13 235,000,000,000 235,000,000,000
Authorized Capital – 8,000,000,000 shares Par value – Rp 100 per share Issued and Fully Paid –
2,350,000,000 share
Tambahan Modal Disetor – Bersih 14 19,432,841,314 19,432,841,314 Additional Paid-in Capital - Net
Saldo Laba 223,714,890,729 202,567,754,928 Retained Earnings
Penghasilan Komprehensif Lain 4,444,006,360 4,548,852,452 Other Comprehensive Income
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pelimik Entitas Induk 482,591,738,403 461,549,448,694
Total Equity Attributable to Owners of the Parent
Kepentingan Nonpengendali 22 489,273,830 481,966,247 Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas 483,081,012,233 462,031,414,941 Total Equity
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Final Draft/November 3, 2020 Sign:
Catatan/ Notes 30 September 2020 Rp 30 September 2019 Rp PENDAPATAN 16, 24 166,927,915,586 182,882,708,132 REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN 17 (114,596,062,805) (126,440,846,954) COST OF REVENUES
LABA BRUTO 52.331,852,781 56,441,861,178 GROSS PROFIT
Beban Usaha 18 (17,719,901,042) (19,830,084,574) Operating Expenses
Penghasilan (Beban) Lainnya - Neto 20 (623,221,210) 29,346,462 Other Income (Expenses) - Net
LABA USAHA 33,988,730,529 36,641,123,066 PROFIT FROM OPERATION
Penghasilan Bunga 19 1,498,162,452 916,499,905 Interest Income
Beban Bunga dan Keuangan 19 (4,146,094,690) (2,165,247,843) Interest Expenses and Financial Charges
Beban Pajak Final 23.d (1,703,227,946) (1,803,916,079) Final Tax Expenses
LABA SEBELUM PAJAK 29,637,570,345 33,588,459,049 PROFIT BEFORE TAX
Beban Pajak 23.c (257,613,012) (969,762,584) Tax Expenses
LABA PERIODE BERJALAN 29,379,957,333 32,618,696,465 PROFIT FOR THE PERIOD
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi pada Periode Berikutnya
Items that Will Not be Reclassified Susequently to Profit or Loss
Pengukuran Kembali atas Program
Imbalan pasti (122,491,656) (121,351,451)
Remeasurement of Defined Benefit Plan
Pajak Penghasilan atas Pengukuran
Kembali atas Program Imbalan Pasti 17,131,615 11,030,857
Income Tax of Remeasurement of Defined Benefit Plan
TOTAL PENGHASILAN kOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN 29,274,597,292 32,508,375,871
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD
LABA PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
PROFIT FOR THE PERIOD ATTRIBUTABLE TO :
Pemilik Entitas Induk 29,372,135,801 32,590,805,189 Owners of the Parent Entity
Kepentingan Nonpengendali 7,821,532 27,891,276 Non-Controlling Interest
29,379,957,333 32,618,696,465
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD ATTRIBUTABLE TO :
Pemilik Entitas Induk 29,267,289,709 32,480,815,521 Owners of the Parent Entity
Kepentingan Nonpengendali 22 7,307,583 27,560,350 Non-Controlling Interest
29,274,597,292 32,508,375,871
LABA PER SAHAM : Earnings Per Share
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Draft/November 3, 2020 Sign:
Equity Attributable to Owners of the Parent Equity Modal Saham/
Share Capital
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Saldo laba/ retained Earnings Penghasilan
Komprehensif Lain-Keuntungan dari Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti/ Gain Remeasurement of Defined Benefiit Plan Jumlah/ Total Kepentingan Nonpengendali/ Non-Controlling Interest Jumlah Ekuitas/ Total Equity Agio saham-Neto/ Additional Paid-in Capital Excess of Par-Net Selisih antara Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak/ Differences between Tax Amnesty Assets and Liabilities Yang Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated Yang Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 235,000,000,000 19,244,166,314 188,675,000 525,000,000 165,009,497,251 2,971,280,536 422,938,619,101 446,271,937 423,384,891,038 BALANCE AS OF DECEMBER 31,2018
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2019 Movements In Equity in 2019
Dana Cadangan Umum - - - 25,000,000 (25,000,000) - - - - General Reserve Fund
Pembagian Dividen - - - - (15,275,000,000) - (15,275,000,000) - (15,275,000,000) Cash Dividend Distribution
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Periode
Berjalan -- -- -- -- 32,590,805,189 (109,989,668) 32,480,815,521 27,560,350 32,580,375,871
Total Comprehensive Income for the Period
SALDO PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2019 235,000,000,000 19,244,166,314 188.675.000 550,000,000 182,300,302,440 2,861,300,868 440,144,444,622 473,832,287 440,618,266,909 BALANCE AS OF SEPTEMBER 30, 2019
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019 235,000,000,000 19,244,166,314 188.675.000 550,000,000 202,017,754,928 4,548,852,452 461,549,448,694 481,966,247 462,031,414,941 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2019
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2020 Movements In Equity in 2020
Dana Cadangan Umum - - - 25,000,000 (25,000,000) - - - - General Reserve Fund
Pembagian Dividen - - - - (8,225,000,000) - (8,225,000,000) - (8,225,000,000) Cash Dividend Distribution
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Periode
Berjalan -- -- -- -- 29,372,135,801 (104,846,092) 29,267,289,709 7,307,583 29,274,597,292 Total Comprehensive Income for the Period
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Draft/November 3, 2020 Sign:
Notes 2020
Rp
2019 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 171,214,844,611 188,606,721,881 Cash Received from Customers
Pembayaran kepada Pemasok (92,853,448,367) (86,212,883,720) Cash Paid to Suppliers
Pembayaran kepada Karyawan (31,479,873,203) (32,617,103,743) Cash Paid to Employees
Pembayaran Pajak Penghasilan (2,960,307,802) (3,259,160,644) Payment of Income Tax
Pembayaran Bunga (4,178,054,780) (2,129,170,663) Payment od Interest
Penerimaan Bunga 1,529,128,278 916,499,905 Interest Received
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas
Operasi 41,272,288,737 65,304,903,016
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS SINVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Aset Tetap 8 Property and Equipment
Perolehan (48,800,782,130) (78,579,540,674) Acquisition
Penjualan 4,969,181,818 1,141,954,545 Proceeds from Sale
Investasi dalam Saham Investment in Shares
Perolehan (6,568,598,913) (2,523,486,900) Acquisition
Penjualan 6,058,370,956 2,901,940,483 Proceeds from Sale
Pendapatan Dividen 165,529,459 159,632,590 Dividend Received
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas
Investasi (44,176,298,810) (76,899,499,956)
Net Cash Flows Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Utang Jangka Panjang Long-Term Loan
Penerimaan 17,456,000,000 31,640,037,864 Proceeds
Pembayaran (5,724,414,432) (4,264,005,257) Payment
Pembagian Dividen (8,225,000,000) (15,275,0000,000) Cash Dividend Distribution
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas
Pendanaan 3,506,585,568 12,101,032,607
Net Cash Flow Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS 602,575,495 506,435,666
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN
SETARA KAS 399,473,410 (451,083,183)
EFFECT OF EXCHANGE DIFFERENCE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS –
AWAL PERIODE 51,881,866,648 44,392,323,611
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS –
AKHIR PERIODE 52,883,915,553 44,447,676,094
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
1. Umum 1. General
1.a.Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (“Perusahaan”)
didirikan dalam rangka Undang-undang
Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 Tahun 1968 jo Undang-undang No.12 Tahun 1970 berdasarkan Akta No.3 tanggal 5 Februari 1977 yang diubah dengan Akta No.22 tanggal 22 April 1977 dari Soetanto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.YA.5/189/19 tanggal 7 Mei 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.38 tanggal 10 Mei 2013.
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (“the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No.6 Year 1968 as amended by Law No.12 Year 1970 based on Notarial Deed No.3 dated February 5, 1977 as amended by Deed No.22 dated April 22, 1977 of Soetanto, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No.YA.5/189/19 dated May 7, 1977 and published in the State Gazette No.38, dated May 10, 2013.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No.48 tanggal 14 Juli 2015 dari Notaris Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., terkait penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(”POJK”) No.32/POJK.04/2014 dan
No.33/POJK.04/2014 atas perubahan pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No.AHU-3541698.AH.01.11.Tahun 2015, tanggal 13 Agustus 2015 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHU-AH.01.03-0956809 tanggal 13 Agustus 2015.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest based on notarial deed No.48 dated July 14, 2015 of Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., concerning the changes in Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) No.32/POJK.04/2014 and No.33/POJK.04/2014 for the changes in article 3 of the Company’s Article of Association. The changes in the Company’s Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia on letter No.AHU-3541698.AH.01.11.Tahun 2015, dated August 13, 2015 and the receipt of notification for changes in Company’s article of association No. AHU-AH.01.03-0956809 dated August 13, 2015.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi pelayaran dalam negeri dan luar negeri,
jasa pelayaran dan pengangkutan, jasa
pengangkutan minyak dan gas, dan jasa penyewaan kapal laut. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1977.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities are those of domestic and international shipping, shipping and transportation services, oil and gas shipping services, and vessel charter services. The Company started its commercial operations in 1977.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor
yang beralamat di Jalan Majapahit
No.28A (Dalam), Jakarta Pusat.
The Company is domiciled in Jakarta with office address at Jalan Majapahit No.28A (Dalam), Central Jakarta.
Entitas induk Perusahaan adalah PT Haskojaya Abadi, sedangkan pemegang saham entitas induk meliputi beberapa orang pribadi dan entitas.
The Company’s parent entity is PT Haskojaya Abadi, whereas the parent’s entity shareholder is individuals and entity.
1.b.Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
1.b.Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing berdasarkan Akta No.56 tanggal 24 Juni 2020 dan No.71 tanggal 28 Juni 2018 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
The composition of Board of Commissioners and Directors as of June 30, 2020 and December 31, 2019 based on the Deed No.56 dated June 24, 2020 and No.71 dated June 28, 2018 which was made in the presence of Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., a Notary in Jakarta, are as follows:
30 September 2020
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama DR Tjahya Tjugiarto, M.Eng President Commissioner
Komisaris Eugene Sunarko Commissioner
Komisaris Independen Amiruddin Arris Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama Husni Heron President Director
Direktur Cindy Sunarko Director
Direktur Tjauw Yani Director
Direktur Fredyanto Parlindungan Director
Komite Audit Audit Comitee
Ketua Amiruddin Arris Chairman
Anggota Siti Nurwahyuningsih Harahap Member
Anggota Erwin Kurnia Winenda, S.H. Member
31 Desember/ December 2019
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Cynthia Sunarko President Commissioner
Komisaris Eugene Sunarko Commissioner
Komisaris Independen Amiruddin Arris Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama DR Tjahya Tjugiarto, M.Eng President Director
Direktur Cindy Sunarko Director
Direktur Tjauw Yani Director
Direktur Independen Fredyanto Parlindungan Independent Director
Komite Audit Audit Comitee
Ketua Amiruddin Arris Chairman
Anggota Siti Nurwahyuningsih Harahap Member
Anggota Erwin Kurnia Winenda, S.H. Member
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing adalah Ria Novriani.
The Company’s Secretary as of September 30, 2020 and December 31, 2019 are Ria Novriani.
Pada tanggal 30 September 2020 dan 2019, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 77 dan 69 orang (tidak diaudit).
As of September 30, 2020 and 2019 , the Group have 77 and 69 employees, respectively (unaudited).
1.c.Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan 1.c. The Company’s Initial Public Offering Pada tanggal 28 September 2012, Perusahaan
memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.S-11539/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Saham
Perdana sebanyak-banyaknya 350.000.000
lembar saham biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp168 per saham.
On September 28, 2012, the Company received the effective statement from the Chairman of
Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (Bapepam-LK)
No.S-11539/BL/2012 to offer as much as 350,000,000 shares to the public with par value of Rp100 per share with initial offering price of Rp168 per share.
Selisih lebih jumlah yang diterima dari penerbitan saham terhadap nilai nominalnya adalah sebesar
Rp23.800.000.000, dicatat dalam akun
“Tambahan Modal Disetor - Net” setelah dikurangi
jumlah biaya emisi saham sebesar
Rp2.560.127.251 (lihat Catatan 14).
The excess amount received from the issuance of share over its par value amounting to Rp23,800,000,000 is recorded in the “Additional Paid-in Capital - Net” account, after deducting share issuance cost of Rp2,560,127,251 (see Note 14).
Seluruh saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
All of the Company’s shares were listed in Indonesian Stock Exchange.
Penggunaan dana hasil penawaran umum di atas untuk pembelian kapal tunda dan kapal tongkang serta modal kerja Perusahan.
The use of proceeds resulting from above public offering are related to acquisition of tug- boats and barges and the Company’s working capital.
1.d.Struktur Entitas Anak 1.d. Structure of Subsidiaries
Kepemilikan saham Perusahaan pada entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
The Company’s ownership in its consolidated subsidiaries is as follows:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Kegiatan Usaha Utama/ Main Business Activity
Domisli/ Domicile Dimulainya Kegiatan Operasi/ Commencement of Operation Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Total Aset sebelum Eliminasi (dalam Jutaan)/
Total Assets before Elimination (In Million) 2020 2019 2020 2019
% % Rp PT. Permata Barito Shipyard &
Engineering
Pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan kapal Tarik dab tongkang/ Build, repair and maintenance of
tug-boats and barges
Banjarmasin 1991 99.00 99.00 86,160 78.843
PT. Nelly Energi Lestarindo Industri pembangkit listrik, industry alat ukur, industry fabrikasi peralatan
listrik dan elektronik, industry pembangkit tenaga listrik, pembangkit
tenaga alternative dan industry pembangkit listrik tenaga gas/ Power Plant Industry, Measurement Industry,
Electricity Fabrication Equipment Industry, Alternative Power Plant and
Gas Poer Plant Industry.
Jakarta Pusat/ Central Jakarta Belum Beroperasi/ Not Operating Yet 99.78 99.78 12,491 12.541
PT. Pelayaran Hasko Hanly Global Pelayaran dalam negeri dan luar negeri, jasa peayaran dan pengangkutan, jasa pengangkutan minyak dan gas, dan jasa penyewaan
kapal laut/ Scope of activities are those of domestic and international shipping, shipping and transportation
services and gas
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
PT Pelayaran Hasko Hanly Global (PHHG)
Berdasarkan Akta Inbreng Kapal No. 5 tanggal 8 Maret 2018 dari Rosdiana, S.H., Notaris di Bekasi, PHHG menerima tambahan modal disetor dari PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, entitas induk, dalam bentuk inbreng 2 (dua) unit kapal senilai Rp4.240.000.000. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU-AH.01.03-0123698 tanggal 26 Maret 2018.
PT Pelayaran Hasko Hanly Global (PHHG) In accordance with Deed of Inbreng No. 5 dated March 8, 2018 of Rosdiana, S.H., Notary in Bekasi, PHHG received additional paid-in capital from PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, parent entity, in the form of inbreng of vessels amounting to Rp4,240,000,000. The deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0123698 dated March 26, 2018.
PT Nelly Energi Lestarindo (NEL)
Berdasarkan Akta No. 2 tanggal 6 Desember 2019 dari Rosdiana, S.H., Notaris di Bekasi, Perusahaan menambah setoran modal melalui konversi piutang
pihak berelasi non-usaha sebesar
Rp10.000.000.000 atau setara dengan 100.000 lembar saham, sehingga kepemilikan saham Perusahaan meningkat sebesar 0,78%.
PT Nelly Energi Lestarindo (NEL)
In accordance with Deed No. 2 dated December 6, 2019 of Rosdiana, S.H., Notary in Bekasi, the Company increased the paid-up capital through the conversion of non-trade receivables related party amounting to Rp10,000,000,000 or equivalent 100,000 shares, therefore the Company’s ownership increased by 0.78%. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU-AH.01.03-0371772 tanggal 12 Desember 2019.
The deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0371772 dated December 12, 2019.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan Entitas anak ssecara bersama-sama disebut sebagi “Grup”.
In this consolidated financial statements, the Company and Subsidiaries are referred to “the Group”.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang meliputi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK)
The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the
Financial Accounting Standard Board –
Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial
Institution (OJK/Bapepam-LK) No.VIII.G.7
guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No.KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 guidelines to Financial Statement regarding
presentation and disclosure of financial
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran
dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
2.b.The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements
The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata Uang Fungsional dan Penyajian Functional and Presentation Currency
Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dalam Rupiah penuh.
Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are in full Rupiah.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
2.c. Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan
2.c. Changes to the Statements of Financial Accounting Standard
Berikut adalah amandemen dan penyesuaian atas standar akuntansi keuangan (SAK) berlaku efektif untuk periode buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019, yaitu:
The following are amendments and improvements of financial accounting standards (SAK) effectively applied for the year starting on or after January 1, 2019, are as follows:
• PSAK 22 (Penyesuaian 2018): “Kombinasi Bisnis”;
• PSAK 22 (Improvement 2018): “Business Combination”;
• PSAK 24 (Amandemen 2018) “Imbalan Kerja tentang Amandemen Kurtailmen atau Penyelesaian Program”;
• PSAK 24 (Amendment 2018): “Employee
Benefit regarding Plan Amendment,
Curtailment or Settlement”; • PSAK 26 (Penyesuaian 2018): “Biaya
Pinjaman”; • PSAK 26 (Improvement 2018): “Borrowing Cost”;
• PSAK 46 (Penyesuaian 2018): “Pajak Penghasilan”;
• PSAK 46 (Improvement 2018): “Income Taxes”;
• PSAK 66 (Penyesuaian 2018): “Pengaturan
Bersama”; • PSAK 66 (Improvement 2018): “Joint Arrangement”;
• ISAK 33: “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”;
• ISAK 33: “Foreign Currency Transactions and Advance Consideration”;
• ISAK 34: “Ketidakpastian dalam Perlakuan
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The implementation of the above standards had no significant effect on the amounts reported for the current or prior financial year.
2.d. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan seluruh entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.d.
2.d.Principle of Consolidation
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.d.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).
A subsidiary is an entity controlled by the Group, i.e the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (i.e. substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.
Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
The Group’s financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly
controlled subsidiaries. Subsidiaries are
consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh.
A parent prepares consolidated financial
statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar
circumstances. All intragroup transactions,
balances, income, expenses and cash flows are related to transactions between entities of the grup are fully eliminated
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan
non-pengendali meskipun hal tersebut
mengakibatkan kepentingan non-pengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan non-pengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest even though this results in the non-controlling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan non-pengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan
kepentingan non-pengendali untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan
relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.
Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (i.e transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and non-controlling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any differences between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup:
(a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;
(b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian
hilang (termasuk setiap komponen
penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan non-pengendali);
(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa,
atau keadaan yang mengakibatkan
hilangnya pengendalian;
(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;
(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak;
(f) Mengakui perbedaan apapun yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.
If the Group loses control, the Group:
(a) Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost;
(b) Derecognizes the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost
(including any components of other
comprehensive income attributable to them);
(c) Recognizes the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control;
(d) Recognizes any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost;
(e) Reclassifies to profit or loss, or transfers directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary;
(f) Recognizes any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent.
2.e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro) dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
2.e. Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity periods of 3 months or less at the time of placements which are not used as collateral or are not restricted.
2.f. Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan
dengan perolehan aset keuangan dan
penerbitan liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
2.f. Financial Instruments
Initial Recognition and Measurement
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statements of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measures all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Pengukuran selanjutnya aset keuangan
tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:
Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL).
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
(ii) Loans and Receivables
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang
pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;
b) those that upon initial recognition
designated as available for sale; or c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam
hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
(iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments
Held-to-maturity investments are
non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(iv) Available-for-Sale Financial Assets (AFS) Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan
After initial recognition, available-for-sale financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the
fair value is recognized on other
comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses,
keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas
ke laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:
Subsequent Measurement of Financial
Liabilities
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai
Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL).
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang dimiliki untuk
diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL).
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya
Liabilitas keuangan yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Other Financial Liabilities
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk
menerima kas tetapi juga menanggung
kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut dan masih memiliki
pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
The Group derecognizes a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Group neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continue to recognize the financial asset.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
The Group remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of Financial Assets
At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is
mengalami penurunan nilai:
a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang
mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
impaired:
a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor;
b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; c) It becoming probable that the borrower will
enter bankruptcy or other financial
reorganization;
d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut
belum dihentikan pengakuannya. Jumlah
kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortization) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan)
The Effective Interest Rate Method
The effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest