PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For The Years Ended
Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 December 31, 2020 and 2019
Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page
Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019
Consolidated Financial Statements For The Years Ended December 31, 2020 and 2019
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1 Consolidated Statements of
Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan 2 Consolidated Statements of Profit or Loss
Komprehensif Lain Konsolidasian and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3 Consolidated Statements of
Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5 Notes to the Consolidated
Financial Statements
Informasi Tambahan-Laporan Keuangan Tersendiri:
Supplementary Information-Separate Financial Statements:
Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)
Lampiran I/
Appendix I
Statements of Financial Position (Parent Company)
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Entitas Induk)
Lampiran II/
Appendix II
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income (Parent Company)
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)
Lampiran III/
Appendix III
Statements of Changes in Equity (Parent Company)
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)
Lampiran IV/
Appendix IV
Statements of Cash Flows (Parent Company)
Pengungkapan Lainnya Lampiran V/
Appendix V
Other Information
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Catatan/ 2020 2019
Notes Rp Rp
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 3, 25, 26 73,000,763,949 51,881,866,648 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha - Pihak Ketiga 4, 25, 26 25,408,082,202 34,302,439,747 Trade Receivables - Third Parties Aset Keuangan Lancar Lainnya 5, 24, 25, 26 19,380,501,705 12,398,434,829 Other Current Financial Assets
Persediaan 6 15,707,419,317 16,253,368,837 Inventories
Pajak Dibayar di Muka 23.a 183,411,510 703,240,450 Prepaid Taxes
Pembayaran di Muka 7 12,655,809,880 18,473,590,966 Prepayments
Jumlah Aset Lancar 146,335,988,563 134,012,941,477 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset Tetap 8 421,189,882,932 392,627,670,150 Fixed Assets
Aset Pajak Tangguhan 23.e 522,454,719 827,275,111 Deferred Tax Assets
Jumlah Aset Tidak LancarJUMLAH AKTIVA 421,712,337,651 393,454,945,261 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 568,048,326,214 527,467,886,738 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang Usaha - Pihak Ketiga 9, 26 2,886,603,748 9,647,625,834 Trade Payables - Third Parties
Utang Pajak 23.b 2,128,576,897 2,465,070,180 Taxes Payable
Beban yang Masih Harus Dibayar 10, 25, 26 3,243,622,361 2,338,066,000 Accrued Expenses
Uang Muka Pelanggan 1,225,755,146 296,186,475 Advance from Customers
Bagian Lancar atas Utang Bank Current Portion of Long-Term
Jangka Panjang 11, 26 12,280,597,020 8,432,597,020 Bank Loans
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 21,765,155,172 23,179,545,509 Total Current Liabillities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang Bank Jangka Panjang 11, 26 39,337,059,780 33,743,123,468 Long-Term Bank Loan
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 12 8,196,499,706 8,513,802,820 Employee Benefit Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 47,533,559,486 42,256,926,288 Total Non-Current Liabillities
JUMLAH LIABILITAS 69,298,714,658 65,436,471,797 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Equity Attributable to
Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent
Modal Saham Share Capital
Modal Dasar - 8.000.000.000 saham Authorized Capital - 8,000,000,000 shares
Nilai nominal Rp100 per saham Par value - Rp 100 per share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -
2.350.000.000 saham 13 235,000,000,000 235,000,000,000 2,350,000,000 share
Tambahan Modal Disetor - Bersih 14 19,432,841,314 19,432,841,314 Additional Paid-in Capital - Net
Saldo Laba 238,251,213,313 202,567,754,928 Retained Earnings
Penghasilan Komprehensif Lain 5,541,120,425 4,548,852,452 Other Comprehensive Income
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Total Equity Attributable to
Pemilik Entitas Induk 498,225,175,052 461,549,448,694 Owners of the Parent
Kepentingan Nonpengendali 22 524,436,504 481,966,247 Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas 498,749,611,556 462,031,414,941 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 568,048,326,214 527,467,886,738 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Final Draft/April 1, 2021 Sign:
Catatan/ 2020 2019
Notes Rp Rp
PENDAPATAN 16 230,662,117,776 250,170,826,551 REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN 17 (154,964,629,524) (166,376,407,183) COST OF REVENUES
LABA BRUTO 75,697,488,252 83,794,419,368 GROSS PROFIT
Beban Usaha 18 (22,739,074,071) (26,245,408,318) Operating Expenses
Penghasilan (Beban) Lainnya - Neto 20 (1,873,789,551) 367,373,902 Other Income (Expense) - Net
LABA USAHA 51,084,624,630 57,916,384,952 PROFIT FROM OPERATION
Penghasilan Bunga 19 1,954,222,023 1,500,569,493 Interest Income
Beban Bunga dan Keuangan 19 (5,475,410,836) (2,976,547,227) Interest Expenses and Financial Charges
Beban Pajak Final 23.d (2,278,008,110) (2,473,180,461) Final Tax Expenses
LABA SEBELUM PAJAK 45,285,427,707 53,967,226,757 PROFIT BEFORE TAX
Beban Pajak 23.c (1,341,366,169) (1,623,074,790) Tax Expenses
LABA TAHUN BERJALAN 43,944,061,538 52,344,151,967 PROFIT FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi Item that Will Not be Reclassified
ke Laba Rugi pada Periode Berikutnya Subsequently to Profit or Loss
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti 1,193,104,740 1,570,705,901 Remeasurement of Defined Benefit Plan
Pajak Penghasilan atas Pengukuran Kembali Income Tax of Remeasurement
atas Program Imbalan Pasti (193,969,663) 6,666,035 of Defined Benefit Plan
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALANTAHUN BERJALAN 44,943,196,615 53,921,523,903 FOR THE YEAR FOR THE YEAR
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT PROFIT FOR THE YEAR
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik Entitas Induk 43,908,458,385 52,308,257,677 Owners of the Parent Entity
Kepentingan Nonpengendali 35,603,153 35,894,290 Non-Controlling Interest
43,944,061,538 52,344,151,967
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: THE YEAR ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik Entitas Induk 44,900,726,358 53,885,829,593 Owners of the Parent Entity
Kepentingan Nonpengendali 22 42,470,257 35,694,310 Non-Controlling Interest
44,943,196,615 53,921,523,903
LABA PER SAHAM: EARNINGS PER SHARE:
kepada pemegang saham biasa entitas indukLaba per Saham Dasar 21 18.68 22.26 Basic Earnings per Share
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Catatan/ Modal Saham/ Penghasilan Jumlah/ Kepentingan Jumlah Ekuitas/
Notes Share Capital Komprehensif Total Nonpengendali/ Total Equity
Agio Saham- Selisih antara Yang Telah Yang Belum Lain - Non-Controlling
Neto/Additional Aset dan Liabilitas Ditentukan Ditentukan Keuntungan Interest
Paid-in Pengampunan Penggunaannya/ Penggunaannya/ dari
Capital Pajak/ Differences Appropriated Unappropriated Pengukuran
Excess between Tax Kembali
of Par-Net Amnesty Assets atas
and Liabilities Program
Imbalan Pasti Gain Remeasurement
of Defined Beneit Plan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 235,000,000,000 19,244,166,314 188,675,000 525,000,000 165,009,497,251 2,971,280,536 422,938,619,101 446,271,937 423,384,891,038 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2018
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2019 Movements in Equity in 2019
Dana Cadangan Umum -- -- -- 25,000,000 (25,000,000) -- -- -- -- General Reserve Fund
Pembagian Dividen Tunai 15 -- -- -- -- (15,275,000,000) -- (15,275,000,000) -- (15,275,000,000) Cash Dividend Distribution
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan -- -- -- -- 52,308,257,677 1,577,571,916 53,885,829,593 35,694,310 53,921,523,903 Total Comprehensive Income for the Year
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019 235,000,000,000 19,244,166,314 188,675,000 550,000,000 202,017,754,928 4,548,852,452 461,549,448,694 481,966,247 462,031,414,941 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2019
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2020 Movements in Equity in 2020
Dana Cadangan Umum -- -- -- 25,000,000 (25,000,000) -- -- -- -- General Reserve Fund
Pembagian Dividen Tunai 15 -- -- -- -- (8,225,000,000) -- (8,225,000,000) -- (8,225,000,000) Cash Dividend Distribution
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan -- -- -- -- 43,908,458,385 992,267,973 44,900,726,358 42,470,257 44,943,196,615 Total Comprehensive Income for the Year
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2020 235,000,000,000 19,244,166,314 188,675,000 575,000,000 237,676,213,313 5,541,120,425 498,225,175,052 524,436,504 498,749,611,556 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2020 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk /
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Saldo Laba/ Retained Earnings Tambahan Modal Disetor - Additional
Paid In Capital
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan of these consolidated financial statements as a whole
Draft/April 1, 2021 Sign:
Catatan/ 2020 2019
Notes Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 238,539,512,469 262,364,634,484 Cash Received from Customers
Pembayaran kepada Pemasok (113,422,856,626) (125,227,185,277) Cash Paid to Suppliers
Pembayaran kepada Karyawan (41,298,711,168) (42,994,461,760) Cash Paid to Employees
Pembayaran Pajak Penghasilan (3,512,817,360) (5,082,529,052) Payment of Income Tax
Penerimaan Klaim Asuransi -- 1,592,091,396 Receipt of Insurance Claim
Pembayaran Bunga (5,397,652,085) (2,824,374,397) Payment of Interest
Penerimaan Bunga 1,918,895,105 1,450,763,193 Interest Received
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 76,826,370,335 89,278,938,587 Net Cash Flows Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Aset Tetap 8 Property and Equipment
Perolehan (62,921,015,428) (91,334,495,030) Acquisition
Penjualan 5,258,474,795 2,642,954,544 Proceeds from Sale
Investasi dalam Saham Investment in Shares
Perolehan (7,717,699,983) (2,523,486,900) Acquisition
Penjualan 8,274,317,207 3,197,750,383 Proceeds from Sale
Pendapatan Dividen 165,758,959 159,632,590 Dividend Received
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (56,940,164,450) (87,857,644,413) Net Cash Flows Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Utang Jangka Panjang 11 Long-Term Loan
Penerimaan 17,456,000,000 34,841,144,555 Proceeds
Pembayaran (8,014,063,688) (13,903,854,512) Payment
Pembagian Dividen Tunai 15 (8,225,000,000) (15,275,000,000) Cash Dividend Distribution
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Pendanaan 1,216,936,312 5,662,290,043 Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 21,103,142,197 7,083,584,217 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK SELISIH KURS PADA EFFECT OF EXCHANGE DIFFERENCE
KAS DAN SETARA KAS 15,755,104 405,958,820 ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
PADA AWAL TAHUN 51,881,866,648 44,392,323,611 BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
PADA AKHIR TAHUN 73,000,763,949 51,881,866,648 END OF YEAR
1. Umum 1. General
1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (“Perusahaan”)
didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 Tahun 1968 jo Undang-undang No.12 Tahun 1970 berdasarkan Akta No.3 tanggal 5 Februari 1977 yang diubah dengan Akta No.22 tanggal 22 April 1977 dari Soetanto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.YA.5/189/19 tanggal 7 Mei 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.38 tanggal 10 Mei 2013.
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (“the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No.6 Year 1968 as amended by Law No.12 Year 1970 based on Notarial Deed No.3 dated February 5, 1977 as amended by Deed No.22 dated April 22, 1977 of Soetanto, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No.YA.5/189/19 dated May 7, 1977 and published in the State Gazette No.38, dated May 10, 2013.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No.48 tanggal 14 Juli 2015 dari Notaris Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., terkait penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (”POJK”) No.32/POJK.04/2014 dan No.33/POJK.04/2014 atas perubahan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No.AHU-3541698.AH.01.11.Tahun 2015, tanggal 13 Agustus 2015 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHU-AH.01.03-0956809 tanggal 13 Agustus 2015.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest based on notarial deed No.48 dated July 14, 2015 of Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., concerning the changes in Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“POJK”) No.32/POJK.04/2014 and No.33/POJK.04/2014 for the changes in article 3 of the Company’s Article of Association.
The changes in the Company’s Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia on letter No.AHU-3541698.AH.01.11.Tahun 2015, dated August 13, 2015 and the receipt of notification for changes in Company’s article of association No. AHU-AH.01.03-0956809 dated August 13, 2015.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi pelayaran dalam negeri dan luar negeri, jasa pelayaran dan pengangkutan, jasa pengangkutan minyak dan gas, dan jasa penyewaan kapal laut. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1977.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities are those of domestic and international shipping, shipping and transportation services, oil and gas shipping services, and vessel charter services. The Company started its commercial operations in 1977.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor yang beralamat di Jalan Majapahit No.28A (Dalam), Jakarta Pusat.
The Company is domiciled in Jakarta with office address at Jalan Majapahit No.28A (Dalam), Central Jakarta.
Entitas induk Perusahaan adalah PT Haskojaya Abadi, sedangkan pemegang saham entitas induk meliputi beberapa orang pribadi dan entitas.
The Company’s parent entity is PT Haskojaya Abadi, whereas the parent’s entity shareholder is individuals and entity.
1.b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
1.b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing- masing berdasarkan Akta No.7 tanggal 2 Juli 2020 dan Akta No 71 tanggal 28 Juni 2018 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
The composition of Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2020 and 2019 based on the Deed No.7 dated July 2, 2020 and Deed No. 71 dated June 28, 2018 which were made in the presence of Leolin Jayayanti, S.H., M.Kn., a Notary in Jakarta, are as follows:
2020 2019
Dewan Komisaris Board of Comissioners
Komisaris Utama DR Tjahya Tjugiarto Cynthia Sunarko President Commissioner
Komisaris Eugene Sunarko Eugene Sunarko Commissioner
Komisaris Independen Amiruddin Arris Amiruddin Arris Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama Husni Heron DR Tjahja Tjugiarto, M. Eng President Director
Direktur Cindy Sunarko Cindy Sunarko Director
Direktur Tjauw Yani Tjauw Yani Director
Direktur Independen Fredyanto Parlindungan Fredyanto Parlindungan Independent Director
Komite Audit Audit Comitee
Ketua Amiruddin Arris Amiruddin Arris Chairman
Anggota Siti Nurwahyuningsih Harahap Siti Nurwahyuningsih Harahap Member
Anggota Erwin Kurnia Winenda, S.H. Erwin Kurnia Winenda, S.H. Member
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Ria Novriani.
The Company’s Secretary as of December 31, 2020 and 2019 is Ria Novriani.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 60 dan 77 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2020 and 2019, the Group have 60 and 77 employees, respectively (unaudited).
1.c. Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan 1.c. The Company’s Initial Public Offering Pada tanggal 28 September 2012, Perusahaan
memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.S-11539/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak-banyaknya 350.000.000 lembar saham biasa kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp168 per saham.
On September 28, 2012, the Company received the effective statement from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) No.S-11539/BL/2012 to offer as much as 350,000,000 shares to the public with par value of Rp100 per share with initial offering price of Rp168 per share.
Selisih lebih jumlah yang diterima dari penerbitan saham terhadap nilai nominalnya adalah sebesar Rp23.800.000.000, dicatat dalam akun
“Tambahan Modal Disetor - Net” setelah dikurangi jumlah biaya emisi saham sebesar Rp2.560.127.251 (lihat Catatan 14).
The excess amount received from the issuance of share over its par value amounting to Rp23,800,000,000 is recorded in the “Additional Paid-in Capital - Net” account, after deducting share issuance cost of Rp2,560,127,251 (see Note 14).
Seluruh saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
All of the Company’s shares were listed in Indonesian Stock Exchange.
Penggunaan dana hasil penawaran umum di atas untuk pembelian kapal tunda dan kapal tongkang serta modal kerja Perusahan.
The use of proceeds resulting from above public offering are related to acquisition of tug- boats and barges and the Company’s working capital.
1.d.Struktur Entitas Anak 1.d. Structure of Subsidiaries Kepemilikan saham Perusahaan pada entitas
anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
The Company’s ownership in its consolidated subsidiaries is as follows:
Dimulainya Kegiatan Operasi/
Entitas Anak/ Kegiatan Usaha Utama/ Domisili/ Commencement of 2020 2019 2020 2019
Subsidiaries Main Business Activity Domicile Operation % % Rp Rp
PT Permata Barito Shipyard & Engineering Pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan Banjarmasin 1991 99.00 99.00 76,083 78,843
kapal tarik dan tongkang/
Build, repair and maintenance of tug-boats and barges
PT Nelly Energi Lestarindo Industri pembangkit listrik, industri alat ukur, Jakarta Pusat/ Belum Beroperasi/ 99.78 99.78 12,469 12,541 industri fabrikasi peralatan listrik dan Central Jakarta Not Operating Yet
elektronik, industri pembangkit tenaga listrik, pembangkit tenaga alternatif dan industri
pembangkit listrik tenaga gas/
Power plant industry, measurement industry, electricity fabrication equipment industry
alternative power plant and gas power plant industry
PT Pelayaran Hasko Hanly Global Pelayaran dalam negeri dan luar negeri, Jakarta Pusat/ 2018 99.99 99.99 13,215 11,566
jasa pelayaran dan pengangkutan, jasa Central Jakarta pengangkutan minyak dan gas, dan jasa
penyewaan kapal laut/
Scope of activities are those of domestic and international shipping, shipping and
transportation services and gas
Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
Total Aset sebelum Eliminasi (dalam Jutaan)/
Total Assets before Elimination (in Million)
PT Permata Barito Shipyard and Engineering (PBSE)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 12 tanggal 22 Mei 2018 dari Rosdiana, S.H., Notaris di Bekasi, menyetujui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebesar Rp7.501.000.000 dari semula Rp13.999.000.000 menjadi Rp21.500.000.000. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU-0011285.AH.01.02.tahun 2018 tanggal 22 Mei 2018.
PT Permata Barito Shipyard and Engineering (PBSE)
In accordance with Deed of Statement of Shareholders’ No. 12 dated May 22, 2018 of Rosdiana, S.H., Notary in Bekasi, the Shareholders’ approved the increase in authorized capital, issued capital and paid-up capital of the Company amounting Rp7,501,000,000 from the original Rp13,999,000,000 to Rp21,500,000,000.
The deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0011285.AH.01.02.
year 2018 dated May 22, 2018.
PT Pelayaran Hasko Hanly Global (PHHG) Berdasarkan Akta Inbreng Kapal No. 5 tanggal 8 Maret 2018 dari Rosdiana, S.H., Notaris di Bekasi, PHHG menerima tambahan modal disetor dari PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, entitas induk, dalam bentuk inbreng 2 (dua) unit kapal senilai Rp4.240.000.000. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU-AH.01.03-0123698 tanggal 26 Maret 2018.
PT Pelayaran Hasko Hanly Global (PHHG) In accordance with Deed of Inbreng No. 5 dated March 8, 2018 of Rosdiana, S.H., Notary in Bekasi, PHHG received additional paid-in capital from PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, parent entity, in the form of inbreng 2 (two) units of vessels amounting to Rp4,240,000,000. The deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0123698 dated March 26, 2018.
PT Nelly Energi Lestarindo (NEL)
Berdasarkan Akta No. 2 tanggal 6 Desember 2019 dari Rosdiana, S.H., Notaris di Bekasi, Perusahaan menambah setoran modal melalui konversi piutang pihak berelasi non-usaha sebesar Rp10.000.000.000 atau setara dengan 100.000 lembar saham, sehingga kepemilikan saham Perusahaan meningkat sebesar 0,78%.
PT Nelly Energi Lestarindo (NEL)
In accordance with Deed No. 2 dated December 6, 2019 of Rosdiana, S.H., Notary in Bekasi, the Company increased the paid-up capital through the conversion of non-trade receivables related party amounting to Rp10,000,000,000 or equivalent 100,000 shares, therefore the Company’s ownership increased by 0.78%.
Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU- AH.01.03-0371772 tanggal 12 Desember 2019.
The deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU- AH.01.03-0371772 dated December 12, 2019.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan Entitas anak secara bersama- sama disebut sebagai “Grup”.
In this consolidated financial statements, the Company and Subsidiaries are referred to
“the Group”.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK)
The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No.VIII.G.7 guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No.KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 guidelines to Financial Statement regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing- masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
2.b. The Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements
The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata Uang Fungsional dan Penyajian Functional and Presentation Currency Angka-angka yang disajikan dalam laporan
keuangan konsolidasian, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dalam Rupiah penuh.
Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are in full Rupiah.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
2.c. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
2.c. Changes to the Statements of Financial Accounting Standard
Berikut adalah amandemen dan penyesuaian atas standar akuntansi keuangan (SAK) serta interpretasi atas SAK berlaku efektif untuk periode buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020, yaitu:
The following are amendments and improvement of financial accounting standards (SAK) and interpretation of SAK effectively applied for the period starting on or after January 1, 2020, are as follows:
PSAK 71: “Instrumen Keuangan”; PSAK 71: “Financial Instrument”;
PSAK 72: “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”;
PSAK 72: “Revenue from Contract with Customer”;
PSAK 73: “Sewa”; PSAK 73: “Lease”;
PSAK 15 (Amandemen 2017): “Investasi Pada Entitas Asosiasi Dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
PSAK 15 (Amendment 2017): “Investment In Associates and Joint Ventures regarding Long- term Interests in Associates and Joint Ventures;”
PSAK 71 (Amandemen 2018): “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”;
PSAK 71 (Amendment 2018): “Financial Instrument regarding Prepayment Features with Negative Compensation”;
PSAK 112: “Akuntansi Wakaf”; PSAK 112: "Accounting for Endowments";
PSAK 1 (Amandemen 2019): “Penyajian Laporan Keuangan: tentang Judul Laporan Keuangan”;
PSAK 1 (Amendment 2019): "Presentation of Financial Statements: about Titles of Financial Statements";
PSAK 1 (Penyesuaian Tahunan 2019):
“Penyajian Laporan Keuangan”;
PSAK 1 (Yearly Improvement 2019):
"Presentation of Financial Statements";
ISAK 35: “Penyesuaian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba”;
ISAK 35: "Improvement Financial Statements Non-profit Oriented Entity";
PPSAK 13: “Pencabutan PSAK 45:
Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”; PPSAK 13: "Cancellation of PSAK 45: Financial Reporting of Non-profit Entity";
PSAK 25 (Amandemen 2019): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”;
PSAK 25 (Amendment 2019): "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors";
PSAK 102 (Revisi 2019): “Akuntansi Murabahah”;
PSAK 102 (Revisi 2019): "Accounting for Murabahah";
ISAK 101: Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait Kepemilikan Persediaan”;
ISAK 101: "Recognition of Unearned Revenue of Murabahah Without Significant Risk Related to Inventory Ownership";
ISAK 102: “Penurunan Nilai Piutang
Murabahah”. ISAK 102: "Allowance for Murabahah
Receivables".
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar dan interpretasi standar diatas yang relevan terhadap laporan keuangan Grup:
The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant to the financial statements of the Group:
Penerapan Awal PSAK 71: Instrumen Keuangan
First Implementation of PSAK 71: Financial Instruments
PSAK 71: Instrumen Keuangan diterbitkan di bulan Juli 2017 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan. Grup menerapkan PSAK 71 mulai 1 Januari 2020.
PSAK 71: Financial Instruments was issued in July 2017 and has an effective date of January 1, 2020 with earlier application permitted.
The Group implements PSAK 71 started on January 1, 2020.
Grup menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan secara retrospektif dengan dampak kumulatif pada awal penerapan dan tidak melakukan penyajian kembali untuk informasi komparasi.
The Group implements PSAK 71: Financial Instruments retrospectively with the cumulative effect of initial application recognized and has not restated comparative information.
Berikut perubahan utama dalam PSAK 71: Instrumen Keuangan beserta dampaknya terhadap laporan keuangan Grup:
The main changes in regard to PSAK 71:
Financial Instruments and impact of the Group’s financial statements are as follows:
i. Klasifikasi dan pengukuran aset keuangan i. Financial assets classification and measurement
Dalam PSAK 71, aset keuangan diklasifikasikan menjadi aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Klasifikasi ini berdasarkan dua kriteria:
In PSAK 71, financial assets are classified to amortized cost, fair value through other comprehensive income, and fair value through profit and loss. The classification is determined based on two criteria:
- Model bisnis Grup dalam mengelola aset keuangan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu; dan
- The Group’s business model managing financial assets to achieve specific business objectives; and
- Karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan tersebut semata-mata dari pembayaran pokok dan bunga (“SPPI”) dari jumlah pokok terutang.
- The characteristics of the contractual cash flows that are solely payments of principal and interest (“SPPI”) on the principal amount outstanding.
Pokok merupakan nilai wajar dari instrumen pada saat pengakuan awal.
Bunga merupakan kompensasi untuk nilai waktu uang dan risiko kredit terkait beserta kompensasi untuk risiko lain dan biaya yang konsisten dengan persyaratan dalam peminjaman standar dan marjin laba.
Kategori aset ini membutuhkan penilaian persyaratan kontraktual pada saat pengakuan awal untuk menentukan apakah kontrak mengandung persyaratan yang dapat mengubah waktu atau jumlah dari arus kas yang tidak konsisten dengan persyaratan SPPI.
Principal represents the fair value of the instrument at the time of initial recognition.
Interest represents compensation for the time value of money and associated credit risks together with compensation for other risks and costs consistent with a basic lending arrangement and a profit margin.
This requires an assessment at initial recognition of the contractual terms to determine whether it contains a term that could change the timing or amount of cash flows in a way that is inconsistent with the SPPI criteria.
Dalam menilai apakah arus kas kontraktual memiliki karakteristik SPPI, Grup mempertimbangkan persyaratan kontraktual atas instrumen tersebut. Hal ini termasuk dalam hal menilai apakah aset keuangan mengandung ketentuan kontraktual yang dapat mengubah waktu atau jumlah arus kas kontraktual sehingga tidak dapat memenuhi kondisi SPPI.
In assessing whether the contractual cash flows have SPPI characteristics, the Group considers the contractual terms of the instrument. This includes assessing whether the financial asset contains a contractual term that could change the timing or amount of contractual cashflow such that it would not meet this condition.
Berdasarkan hasil kajian Grup dengan menggunakan kedua kriteria tersebut, tidak terdapat dampak perubahan signifikan terhadap klasifikasi dan pengukuran aset keuangan Grup. Seluruh aset keuangan Grup yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) yang diberikan menurut PSAK 55 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran berubah menjadi katagori aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi sesuai PSAK 71: Instrumen Keuangan karena sebelumnya aset keuangan tersebut telah diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi maka pengukuran aset keuangan tersebut tidak perlu disesuaikan.
Based on the Group review using both criteria, there is no significant impact on the classification and measurement of the Group’s Financial Assets. All of the Group’s Financial Assets that were classified as loans and financial assets measured at fair value through profit and loss (FVTPL) in PSAK 55: Financial Instruments Recognitions and Measurement are now classified as amortized costs, hence no need adjustments is required for those financial asset measurements.
ii. Penurunan nilai aset keuangan ii. Impairment of financial assets Penerapan PSAK 71: Instrumen Keuangan
mengubah pendekatan perhitungan penurunan nilai untuk aset keuangan dari metode kerugian yang telah terjadi di PSAK 55: Instrumen Keuangan. Pengakuan dan Pengukuran: menjadi pendekatan Kerugian Kredit Ekspektasian (KKE) di PSAK 71:
Instrumen Keuangan. Berdasarkan standar baru ini, Grup harus membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan perusahaan berdasarkan informasi yang wajar dan terdukung mengenai peristiwa masa lalu, kondisi kini, dan kondisi ekonomi masa depan.
Perubahan pendekatan dalam perhitungan penurunan nilai ini tidak berdampak signifikan pada nilai tercatat aset keuangan Grup.
The implementation of PSAK 71: Financial Instruments changes the approach of financial asset impairment modeling from incurred loss in PSAK 55: Financial Instrumens Recognition and Measurement to Expected Credit Loss (ECL) in PSAK 71:
Financial Instruments. Based on the new standard, The Group is required to calculate an allowance for credit losses by considering any information related to the past events, current events, and future economic conditions. This method transformation on the calculation of financial assets impairment has no significant impanct on the carrying amount of the Group’s financial assets.
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan
PSAK 72: Revenue from Contract with Customer
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, diterbitkan di bulan Juli 2017 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan. Grup menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan mulai 1 Januari 2020.
PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, was issued in July 2017 and has an effective date of January 1, 2020 with earlier application permitted. The Group implements PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers starting from January 1, 2020.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Revenue from contracts with customers Pengakuan pendapatan harus memenuhi
5 (lima) langkah analisa sebagai berikut:
Revenue recognition have to fulfill 5 (five) steps of assessment:
i. Identifikasi kontrak dengan pelanggan; i. Identify contract(s) with a customer;
ii. Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Kewajiban pelaksanaan merupakan janji-janji dalam kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang memiliki karakteristik berbeda ke pelanggan;
ii. Identify the performance obligations in the contract. Performance obligations are promises in a contract to transfer to a customer goods or services that are distinct;
iii. Penetapan harga transaksi. Harga transaksi merupakan jumlah imbalan yang berhak diperoleh suatu entitas sebagai kompensasi atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan. Jika imbalan yang dijanjikan di kontrak mengandung suatu jumlah yang bersifat variabel, maka Grup membuat estimasi jumlah imbalan tersebut sebesar jumlah yang diharapkan berhak diterima atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan dikurangi dengan estimasi jumlah jaminan kinerja jasa yang akan dibayarkan selama periode kontrak;
iii. Determine the transaction price. Transaction price is the amount of consideration to which an entity expects to be entitled in exchange for transferring promised goods or services to a customer. If the consideration promised in a contract includes a variable amount, the Group estimates the amount of consideration to which it expects to be entitled in exchange for transferring the promised goods or services to a customer less the estimated amount of service level guarantee which will be paid during the contract period;
iv. Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan dengan menggunakan dasar harga jual berdiri sendiri relatif dari setiap barang atau jasa berbeda yang dijanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat diamati secara langsung, harga jual berdiri sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan ditambah marjin;
iv. Allocate the transaction price to each performance obligation on the basis of the relative stand-alone selling prices of each distinct goods or services promised in the contract. Where these are not directly observable, the relative stand-alone selling price are estimated based on expected cost plus margin;
v. Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah memiliki kendali atas barang atau jasa tersebut).
v. Recognize revenue when performance obligation is satisfied by transferring a promised goods or services to a customer (which is when the customer obtains control of that goods or services).
Kewajiban pelaksanaan dapat dipenuhi dengan cara sebagai berikut:
A performance obligation may be satisfied at the following:
- Suatu titik waktu (umumnya janji untuk menyerahkan barang ke pelanggan); atau
- A point in time (typically for promises to transfer goods to a customer); or
- Suatu periode waktu (umumnya janji untuk menyerahkan jasa ke pelanggan). Untuk kewajiban pelaksanaan yang dipenuhi dalam suatu periode waktu, Grup memilih ukuran penyelesaian yang sesuai untuk penentuan jumlah pendapatan yang harus diakui karena telah terpenuhinya kewajiban pelaksanaan.
- Over time (typically for promises to transfer services to a customer). For a performance obligation satisfied over time, the Group selects an appropriate measure of progress to determine the amount of revenue that should be recognized as the performance obligation is satisfied.
Beban dari kontrak dengan pelanggan dan beban lainnya
Expenses from contracts with customers and other expenses
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan kontrak, menghasilkan sumber daya untuk memenuhi kontrak ("biaya untuk memenuhi") atau penambahan untuk mendapatkan kontrak ("biaya untuk memperoleh") dan diharapkan dapat dipulihkan.
Beban tersebut dengan demikian memenuhi syarat kapitalisasi berdasarkan PSAK 72:
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan dicatat sebagai aset lancar lainnya. Beban tersebut diamortisasi dengan cara sistematis sejalan dengan penyerahan barang atau jasa yang terkait dengan aset tersebut.
The costs that directly relate to the contract generate resources to satisfy the contract (“cost to fulfill”) or is incremental of obtaining a contract (“cost to obtain”) and are expected to be recovered. These costs are therefore eligible for capitalization under PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers and recognized as other current assets. Such cost will be amortized on a systematic basis that is consistent with the transfer of the goods or services to which such asset relates.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan Grup terhadap kontrak pendapatan dengan mengacu 5 (lima) tahapan yang ada di dalam PSAK 72:
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan dan tidak memerlukan penyesuaian di saldo awal 1 Januari 2020.
Based on the Group review on revenue contracts which referred to 5 (five)-step model of revenue recognition in PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, there is no significant impact on financial statement and there is no required to adjust the beginning balance as per January 1, 2020.
PSAK 73: Sewa PSAK 73: Lease
PSAK 73: Sewa diterbitkan di bulan September 2017 dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan, untuk entitas yang menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, pada atau sebelum tanggal penerapan awal PSAK 73:
Sewa.
PSAK 73: Leases was issued in September 2017 and has an effective date of January 1, 2020 with earlier application permitted, eligible for entity which applies PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, at or before initial implementation of PSAK 73: Leases.
Grup telah menerapkan PSAK 73: Sewa sejak 1 Januari 2020, yang berdampak pada perubahan atas kebijakan akuntansi dan adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap jumlah yang telah diakui pada laporan keuangan.
The Group implemented PSAK 73: Leases from January 1, 2020, which has resulted in changes in the accounting policies and adjustments to the amounts recognized in the financial statements.
Untuk semua sewa, kecuali sewa jangka pendek dan sewa aset bernilai rendah diluar yang subsewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi, mulai tanggal 1 Januari 2020:
For all leases, except for short-term leases and leases of low-value assets other than those which are subleased previously classified as operating leases, as at January 1, 2020:
- Grup mengakui liabilitas sewa yang diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa, dan didiskontokan dengan menggunakan tingkat bunga pinjaman inkremental Grup pada 1 Januari 2020;
- The Group has recognized a lease liability measured at the present value of the remaining lease payments, discounted using the Group’s incremental borrowing rate at January 1, 2020;
- Grup telah memilih untuk mengakui aset hak-guna sebesar utang sewa, dengan penyesuaian atas jumlah sewa dibayar di muka atau akrual atas pembayaran terkait sewa tersebut yang diakui pada laporan keuangan sebelum penerapan awal standar ini.
- The Group has elected to recognize a right- of-use asset at an amount equal to the lease liability, adjusted by the amount of prepaid or accrued lease payments relating to those leases recognized in the statement of financial position immediately before the date of initial application.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan Grup terhadap kontrak sewa di dalam PSAK 73:
Sewa, tidak terdapat dampak terhadap laporan keuangan dan tidak memerlukan penyesuaian di saldo awal 1 Januari 2020.
Based on the Group review on lease contracts in PSAK 73: Lease, there is no impact on financial statement and there is no required to adjust the beginning balance as per January 1, 2020.
2.d. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan seluruh entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.d.
2.d. Principle of Consolidation
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.d.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).
A subsidiary is an entity controlled by the Group, i.e the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (i.e. substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.
Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
The Group’s financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly controlled subsidiaries. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases.
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
Seluruh transaksi, saldo, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh.
A parent prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are related to transactions between entities of the grup are fully eliminated.