• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengertian Sistem

Menurut Anastasia diana & Lilis Setiawati, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan dan berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 1. Karakteristik Sistem :

a. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sitem (Environment)

Environment merupakan segala sesuatu di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media panghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan sehingga sumber – sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

(2)

e. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawat (Maintenance Input) adalah energi yang dimasuk supaya sistem tersebut dapat beroperasi

f. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah sistem, meliputi output yang berguna, contohnya informasi yang dikeluarkan oleh komputer.

g. Pengolah Sistem (Proses)

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diiginkan. Contohnya pada komputer, bangian produk yang mengubah baku menjadi barang jadi, serta bagian akuntasi yang mengolah data transaksi menjadi laporan keuangan.

h. Tujuan Sistem (Goal).

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan.

2. Klasifikasi Sistem :

a. Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem yang berupa pemikiran ataun ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Sebagai contoh, sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan manusia.

b. Sistem Fisik (Phsical System)

Merupakan sistem yang ada secara fisik sehingga setiap makhluk dapat melihanya. Contohnya, sistem akuntasi, sistem produksi, dan lain – lian.

(3)

c. Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem yang terjadi melalui proses alam, dalam arti tidak dibuat oleh manusia, seperti sistem tata surya, sistem galasik, sistem reproduksi, dan lain – lain.

d. Sistem buatan manusia (Human Mode System)

Sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem bauatan manusia yang melibatakan interaksi manusia dengan mesin disebut human machine system, contohnya sistem informasi.

e. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian – bagiannya dapat didekteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

II.1.1. Informasi

Secara umum informasi dapat diartikan sebagai alat pembantu bagi pengguna atau pembaca. Informasi dapat berupa tulusan maupun tulisan maupun beupa data-data yang telah disempurnakan atau dapat dikatakan data yang sudah dikelola sedemikian rupa yang menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut.

II.I.2. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

(4)

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar. Komponen sutu sistem terdiri dari Input, Proses dan Output. Komponen sistem informasi dapat dilihat pada gambar II.1:

Gambar II.1. Komponen Sistem Informasi (Sumber : Anastasia Diana & Lilis Setiawati ; 2011)

II.1.3. Akuntansi

Akuntansi adalah proses yang terdiri dari 3 aktivitas, yaitu identifikasi, merekam dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi pada sebuah organisasi. Atau dapat dikatakan akuntansi dapat memproses pengidentifikasian, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnin maupun nonbisnis) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (pengguna informasi). Pada dasarnya fokus utama dari akuntansi adalah transaksi bisnis (Anastasia diana & Lilis Setiawati, 2011).

(5)

II.1.4. sistem Informasi akuntansi

Menurut Anastasia diana & Lilis Setiawati, Sistem informasi akuntansi adalah sistem yaang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Adapun tujuan dan manfaat dari Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Menamankah harta atau kekayaan perusahaan.

2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan. 3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.

4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau devisi. 5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit

(PEMERIKSAAN).

6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan .

7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pegendalian

II.2. Penyusutan

Menurut Rudianto (2012), Penyusutan adalah pengalokasian harga peroleha aktiva tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut. Total pengeluaran yang terjadi pada suatu periode akuntansi untuk memperoleh aktiva tetap tertentu tidak dibebankan seluruhnya sebagai beban periode berjalan. Jika pengeluaran tersebut dibebankan seluruhnya pada periode berjalan, maka beban periode berjalan akan terlalu berat

(6)

sedangkan beban periode berikutnya yang ikut menikmati dan memperoleh manfaat dari aktiva tetap tersebut menjadi terlalu ringan. Ini berarti terjadi ketidak adilan dalam proses pembebanan suatu pengeluaran karena periode dimana aktiva tetap tersebut dibeli bebannya menjadi terlalu besar, sedangkan periode berikutnya menjadi terlalu ringan. Karena itu, agar keadilan pembebann pengeluaran dapat terjai harus dilakukan penyusutan terhadap aktiva tetap tersebut.

II.2.1. Faktor Yang Berpengaruh

Terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukanbeban penyusutan setiap periode, yaitu:

1. Harga Perolehan, yaitu uang yang dikeluatkan untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.

2. Nilai sisa (Residu), yaitu taksiran harga jual aktiva tetap pada akhir masa manfaatnya. Setiap peerusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu dengan yang lainnya atas suatu jenis aktiva tetap yang sama. Jumlah taksiran nilai residu juga akan sangat dipengaruhi oleh umur ekonomisnya, inflasi, nilai tukar mata uang, bidang usaha, dan sebagainya.

3. Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari aktiva tetap. Masa manfaat adalah taksiran umur ekonomis dari aktiva tetap, bukan umur teknis. Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode waaktu, satuan hasil produksi, atau satuan jam kerja.

(7)

II.3. Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan Aktiva tetap terbagi dua yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Umur penggunaan aktiva tetap berwujud lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap sangat berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan dan aktiva tetap tersebut harus selalu ada demi keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan.

II.4. Metode Perhitungan Penyusutan

Untuk mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap ke periode yang menikmati aktiva tetap tersebut bukan hanya dapat digunakan satu metode saja, tetapi ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan, yaitu:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Dalam metode garis lurus lebih melihat aspek waktu daripada aspek kegunaan. Metode ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan karena paling mudahdiaplikasikan dalam akuntansi. Dalam metode penyusutan garis lurus, bebanpenyusutan untuk tiap tahun nilainya sama besar dan tidak dipengaruhi denganhasil/output yang diproduksi.

Penyusutan =

Harga Perolehan

(8)

2. Metode Jam Jasa (Service Hour Method)

Metode ini merupakan penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkaan berapa jam periode akuntansi tersebut menggunakan aktiva tetap itu.

Harga Perolehan – Nilai Penyusutan = _____________________

Taksiran Jam Pemakaian Total

3. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Metode ini merupakann metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan beberapa banyak produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakan akyiva tetap itu.

Harga Perolehan – Nilai Sisa

Penyusutan = ___________________________________

Taksiran Jumlah Total Produk Yang dapat Dihasilkan 4. Metode Beban Menurun (Reducing Charge Method)

Metode ini merupakan perhitungan penyusutan aktiva tetap , dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan harga perolehan aktiva tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian pengurang yang setiap tahunnyan selalu berkurang.

Bobot Untuk Tahun Yang

Bersangkutan

Penyusutan = (Harga Perolehan-Nilai Sisa) * _______________________

(9)

II.5. Basis Data (Database)

Menurut Edhy Sutanta (2011), "Database atau basis data sekumpulan daya yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer". Secara harfiah pengertian basis merupakan dasar, ataupun gudang sedangkan data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. Database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkan informasi tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan arti dari basis data merupakan kumpulan atau himpunan dari data-data dan informasi yang saling terintegrasi, terorganisir dan terhubung satu sama lain tersimpan pada tempat yang sama tanpa adanya kerangkapan data atau informasi, dan pada saat dibutuhkan dapat dipanggil serta difungsikan kembali untuk kepentingan para penggunanya (user).

Menurut Edhy Sutanta (2011) , "Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database-database yang meliputi:

1. Database 2. Database server

3. Komponen Client software 4. Aplikasi Database

(10)

II.6. Visual Studio 2010

Menurut A.H. Hirin (2011) visual Studio merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis dekstop yang dikeluarkan (diproduksi) oleh perusahaan perangkat lunak komputer yaitu microsoft. Visual Basic memiliki berbagai hal yang patut dijadikan alasan untk diminati para programmer, selain bahasa pemrograman yang sangat (paling) mudah dipelajari oleh berbagai kalangan baik awam maupun ahli, Visual Basic yang didukung penuh oleh produsennya (Microsoft) selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman seperti penyesuaian model pemrograman modern yang berbasis OOP (Object Oriented Programming)

II.7. Microsoft SQL Server 2008 R2

Menurut Erna Utami dan Anggit Dwi Hartono (2012) SQL Server adalah bahasa komputer standar yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS).

II.8. Diagram E-R

Menurut Edhy Sutanta (2011) Entity Relationship Model / ER_M merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan obyek . ER_M digunakan untuk menjelaskan hubungan antara data dalam basisdata kepada pengguna secara logik. ER_M didasarkan pada suatu persepsi bahwa rel world terdiri atas obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan / kerelasian antar obyek-obyek dasar tersebut.

(11)

II.9. Normalisasi

Menurut Edhy Sutanta (2011), Normalisasi merupakan suatu proses yang memudahkan desain struktur table secara benar sehingga query yang tak dapat ditanyakan tidak muncul. Disamping itu, normalisasi cenderung meminimumkan duplikasi data di dalam suatu basis data. Ini memiliki keunggulan dalam mengurangi ruang simpan yang dibutuhkan maupun mempercepat query.

II.9.1. Level Normalisasi

Menurut Edhy Sutanta (2011) level normalisasi atau sering disebut sebagai bentuk normal suatu relassi dijelaskan berdasarkan kriteria tertentu pada bentuk-bentuk. Bentuk normal yang dikenal hingga saat ini meliputi bentuk 1NF, 2NF, 3NF, 4NF, 5NF, DKNF, dan RUNF.

II.10. UML (Unifed Modeling Language)

Menurut Yuni Sugiarto, S.T.M.Kom (2013), Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi sstandar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi lunak dimana aplikasi tersebuat dapat berjalan pada piranti keras, ssistem operasi dan jaringan apapun serta ditulis dalam bahassa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa –

(12)

bahasa berorientasi objek seperti C + +, Java, C# atau VB.NET . walaupum demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modelling aplikasi produseral dalam VB atau C.

II.10.1 Use Case Diagram

Menurut Yuni Sugiarti (2013) Use Case Diagram merupakan permodelan untuk menggambarkan kelakuan (Behavior) sistem yang akan dibuat.Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat . Use Case Diagramdigunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem dan siapa saja yang menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam use case, yaitu:

Tabel II.1. Diagram Use Case

Gambar Keterangan

Use Case menggambarkan fungsionalitas yang disediakan system sebagai unit yang bertukar pesan antar unit dengan actor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal nama use case

Actor atau actor adalah abstraction dari orang atau system yang lain dengan mengaktifkan fungsi dari target system. Untuk mendefenisikan actor, harus ditentukan pembagian tenaga kerja dan tugas tugas yang berkaitan dengan peran para konteks target system. Orang atau system biasa muncul dalam beberapa peran. Perlu dicatat bahwa actor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki control terhadap use case

Asosiasi antara actor dengan use case digambarkan dengan garis tanda panah

(13)

(Sumber : Yuni Sugiarti ; 2013) II.10.2 Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah system atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan dini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas system bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat diakukan oleh system. Diagram aktivitas mendukung perilaku paralel.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefenisikan hal-hal berikut :

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis system yang didefenisikan. 2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari system/ user interface

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.

3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas diaggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefenisikan kasus ujiannya.

yang mengindikasikan siapa atau apa yang meminta interaksi secara langsung dan bukannya mengindikasikan aliran data Include, Merupakan didalam use case oleh use case orang lain. Contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program

Extends, merupakan perluasan dari use case jika kondisi atau syarat terpenuhi

(14)

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam system yang sedang dirancang, bagaiman masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses peralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya(internal processing). Oleh karena Activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah system (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan prose-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. (Sumber:Yuni Sugiarti, 2013)

(15)

Tabel II.2. Diagram Aktivitas

Gambar Keteranagan

Start Point, diletakkan pada pojok kiri atas dan

merupakan awak aktivitas End Point, akhir aktivitas

Activities, menggambarkan suatu proses/kegiatan

bisnis.

Fork (Percabangan), digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara peralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan peralel menjadi satu

Join atau penggabungan atau raje, digunakan untuk

menunjukkan adanya dekomposisi

Decision, menggambarkan pilihan untuk

menampilkan keputusan , True Atau false

Swimlane, pembagian activity diagram untuk

menujukkan siapa melakukan apa

(Sumber : Yuni Sugiarti; 2013) II.10.3. Sequence Diagram

Diagram Sekuence menggambarkan kelakuan/ perilaku objek pada use dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuences maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use beserta metode-metode yang dimiliki oleh kelas yang diinstanisasi menjadi objek itu.

(16)

Banyak Diagram Sekuence yang harus digambar adalah sebanyak pendefenisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefenisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuence sehingga banyak use case yang didefenisikan maka diagram sekuence yang harus dibuat juga semakin banyak. (Sumber:Yuni Sugiarti, 2013)

Tabel II.3. Diagram Aktivitas

Gambar Keterangan

Entity class, merupakan bagian dari system yang berisi kumpulan kelas beruoa entitas yang membentuk gambaran awal system dan

menjadi landasan untuk menyusun basis data Boundary Class, berisis kumpulan kelas yang menjadi interface atau interaksi anatara satu atau lebih actor dengan system

Controll Class, Suatu objek yang berisi logika aplikasi yang tidak memiliki tanggung jawab kepada entitas

Messages, symbol mengirim pesan antar class Activation, Activation meewakili sebuah eksekusi operasi dari objek, panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi aktivitas sebuah operasi

(17)

Lifeline, garis titik-titik yang terhubung dengan objek sepanjang lifeline terhadap activation.

(Sumber : Yuni Sugiarti; 2013) II.8.4. Diagram Kelas

Diagram kelas atau diagram class menggambarkan struktur system dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun system. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi yaitu:

1. atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas

2. atribut Mendeskripsikan property dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut.

3. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam system dan berbagai hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukkan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.

Diagram kelas menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti Containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

(18)

Tabel II.4. Diagram Aktivitas

Simbol Deskripsi

Package Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih kelas Operasi Nama Kelas + Atribut 1 + Atribut 2 +Operation 1()

Kelas pada struktur sistem

Antarmuka Interface

Interface

Sama dengan konsep Interface dalam pemrograman berorinetasi objek

Asosiasi

1 1..*

Relasi antar kelas dengan makna umum yang, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Asosiasi Berarah/ Directed Asosiasi

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi –

spesialisasi (Umum Khusus) Kebergantungan/ Defedency Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar

kelas

Agregasi Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (Whole-Part)

(Sumber : Yuni Sugiarti; 2013)

Gambar

Tabel II.1. Diagram Use Case
Diagram  aktivitas atau   activity diagram    menggambarkan  workflow   (aliran  kerja)  atau  aktivitas  dari  sebuah  system  atau  proses  bisnis
Tabel II.2. Diagram Aktivitas
diagram  sekuence sehingga banyak  use case      yang didefenisikan maka diagram  sekuence yang harus dibuat juga semakin banyak
+3

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu pemerintah memiliki kebijakan dengan membentuk sebuah kelompok di daearah pedesaan yang pada umumnya masyarakat bekerja pada sektor pertanian yang di

Dewi Samudra Kusuma penulis memberikan saran sebagai berikut: untuk ke depannya diharapkan perusahaan menggunakan promosi melalui periklanan, hendaknya perusahaan menambah

Melalui analisis dan pembahasan di atas yang dapat disimpulkan adalah melalui pendekatan indeks maqasid syariah yang terdiri dua indikator dalam pengukuran, yaitu

Kemampuan melekat bakteri Esherichia coli pada sel epitel pipi sapi berhubungan dengan peranan toksin untuk melekat pada reseptor permukaan baik yang spesifik maupun

Pokok pikiran Semua pokok pikiran memuat intisari setiap pargraf yang disajikan Beberapa pokok pikiran memuat intisari pargraf yang disajikan Sebagian kecil pokok

Secara resmi pada tahun 1996 CU Cinta Kasih menerima anggota secara nasional yang berarti bahwa CU Cinta Kasih menerima siapa saja yang ingin menjadi anggotanya tanpa membedakan

When a standard national sized frame is placed between two deep national frames (14x12) the bees will make good use of the space and will build fresh comb downwards from the

Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan uji hipotesis yang digunakan adalah uji parsial (uji t), yaitu untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh positf