• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROSES BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROSES BISNIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES BISNIS 

 

2.1 Proses Bisnis Utama   

Koperasi  merupakan  badah  usaha  yang  bertujuan  untuk  mensejahterakan  anggota,  dengan  demikian  proses  bisnis  utamanya  adalah  memfasilitasi  kebutuhan para anggota.  

 

Proses  bisnis  utama  koperasi  dapat  digambarkan  melalui  konsep  rantai  nilai  Porter.  Model  ini  merupakan    suatu  metode  atau  alat  dasar  yang  sistematik  untuk  memeriksa  semua  aktifitas  kinerja  koperasi  dan  bagaimana  mereka  berinteraksi  sebagai  dasar  menganalisis  sumber  daya  yang  diandalkan  dalam  mendapatkan  keunggulan  bersaing.  Berdasarkan  pendekatan  ini,  rantai  nilai  koperasi  pada  umumnya  dapat  dikategorikan  menjadi  dua,  yaitu  kegiatan  utama dan kegiatan penunjang.      Gambar 2.1 Rantai Nilai Koperasi(Romadhon,2006)    Simpan Pinjam

Toko Konsumsi Pendanaan

Service Infrastruktur koperasi

Sumber Daya Manusia Pengunaan Teknologi Pengadaan Agen anggota MA RG IN MAR GIN Kegiatan Utama umum Kegiata n P e n u nj ang

(2)

Seberapa  besar  nilai  tambah  bagi  koperasi  bergantung  dari  seberapa  lengkap  dan  seberapa  bagus  pelayanan  yang  diberikan  koperasi  untuk  para  anggotanya.  Dilihat  dari  gambar  2.1  di  atas,  maka  kegiatan  usaha  Koperasi  ABC  yaitu  memberikan  pelayanan  barang  dan  jasa  bagi  anggotanya.  Bentuk  pelayanan  ini  antara  lain  adalah  simpan  pinjam,  toko  konsumsi,  pendanaan  dan  kegiatan    lainnya  seperti  pelayanan  kesehatan  dan  pemberian  materi  seputar  manajemen  bisnis  bagi  para  anggotanya.  Pemberian  materi  ini  dalam  rangka  edukasi  sehingga  peranan  koperasi  dapat    lebih  optimal,  kegiatan  ini  seringkali dilakukan oleh manajer.   

 

Proses bisnis utama di koperasi adalah semua proses yang ditujukan langsung  untuk  melayani  anggota  mulai  dari  proses  pendaftaran  anggota,  sampai  dengan pemenuhan kebutuhan anggota. Proses intinya yaitu aktivitas kegiatan  usaha koperasi secara umum dapat dilihat pada gambar berikut.      Gambar 2.2 Proses Bisnis Umum    Daftar anggota Poin iuran pendanaan Kredit konsumsi Belanja konsumsi Seleksi mitra Agen SHU Program pelatihan Poin loyalitas Poin keaktifan

(3)

Proses bisnis ini dimulai dari pendaftaran anggota, disinilah pertama kali hak  dan kewajiban anggota dijelaskan dan secara otomatis harus ditaati oleh setiap  anggota  yang  mendaftar.  Selanjutnya  adalah  pencatatan  point  yaitu  pembayaran  iuran  terutama  iuran  sukarela,  pembelanjaan,  keaktifan  dan  ketepatan  waktu  dalam  pembayaran.  Pembelanjaan  dan  agen  toko  koperasi  akan  menambah  poin  loyalitas.  Keikursertaaan  anggota  dalam  menggunakan  dana dan kegiatan koperasi, akan dicatat menjadi poin keaktifan.  Semakin baik  pointnya  maka  setiap  pengajuan  dari  anggota  akan  dipermudah  dan  limit  pinjamanpun menjadi naik. 

 

Anggota  koperasi  memiliki  kebebasan  untuk  menyuarakan  pendapatnya  dalam  forum  baik  formal  maupun  informal.    Setiap  orang  memiliki  hak  yang  sama atas produk koperasi , namun tetap melihat pemenuhan kewajiban yang  dilakukan.  Berbagai  layanan  dan  fasilitas  dapat  digunakan  seperti  simpan  pinjam,  pendanaan,  agen  dan  kuliah  umum  mengenai  manajemen.  Setiap  kegiatan memilki prosedur dan syaratnya masing‐masing. Jika seorang anggota  keluar  dari  keanggotaan  maka  semua  iuran  dan  simpanan  dikembalikan  seutuhnya kecuali simpanan pokok, simpanan pokok ini menjadi hak koperasi.       

Kegiatan simpan pinjam adalah kegiatan yang paling dominan dalam koperasi  ABC  ini,  banyak  para  anggota  yang  masuk  dengan  tujuan  dengan  memanfaatkan fasilitas ini.  Anggota yang  dapat meminjam hanyalah anggota  yang  memiliki  catatan  yang  baik,  yaitu  lancar  dalam  pembayaran  iuran  wajib  dan  sukarelanya  dan  lebih  diutamakan  untuk  anggota  yang  berasal  dari  lingkungan  sekitar  hal  ini  dimaksudkan  agar  lebih  mudah  memantaunya.   Tidak  ada  proses  yang  panjang  dan  berbelit‐belit  untuk  pencairan  dana  jika  kriteria diatas dipenuhi dengan baik. 

  

(4)

  Gambar 2.3 Proses Simpan pinjam 

 

Terlihat dari gambar diatas proses simpan pinjam ini tidak melalui mekanisme  rapat  anggota  hanya  cukup  diketahui  oleh  anggota  tidak  perlu  persetujuan  atau  kesepakatan  dalam  rapat  anggota.    Dengan  demikian  prosesnya    sangat  mudah,  akan  tetapi  hal  ini  riskan  terhadap  kemungkinan  terjadinya  penyalahgunaan.  

 

Kegiatan  toko  konsumsi  adalah  kegiatan  yang  sejak  awal  didirikan  dan  dikelola langsung oleh koperasi. Toko ini menyediakan kebutuhan sehari‐hari  dan  memilki  layanan  delivery  service  untuk  para  anggotanya.  Selain  delivery 

service  juga  disediakan  paket  belanja  bulanan  sehingga  anggota  tidak  perlu 

repot‐repot  berbelanja  bulanan  secara  rutin.    Berbeda  dengan  toko  koperasi  pada umumnya yang mayoritas didirikan didekat komunitasnya, toko koperasi  ini sejak awal didirikan ditempat strategis sehingga pangsa pasar yang dibidik  tidak hanya dari anggota saja tapi juga masyarakat umum. Setiap anggota yang  membeli  dari  toko  ini  mendapatkan  point  yang  akan  berpengaruh  pada  pembagian SHU dan catatan loyalitas anggota. Toko ini  juga berfungsi sebagai  grosir  khusus  bagi    para  anggotanya  yang  mau  menjadi  agen.    Dengan 

anggota pengajuan cair

Trade record Tidak cair bagus tidak bagus

(5)

sebagai  konsumen  atau  sebagai  agen,  semua  pembelanjaan  bersifat  tunai.  Setiap pembelanjaan dicatatkan sebagai poin loyalitas.    Gambar 2.4 Toko Konsumsi    Terlihat dari gambar diatas  proses ini mirip dengan simpan pinjam. Perbedaan  antara  agen  dan  hanya  pembeli  konsumtif  terletak  di  jenis  pembelian,  konsumtif  harus  tunai  sementara  agen  bisa  kredit  atau  barang  koperasi  dititipkan  pada  anggota  tanpa  harus  dilunasi  terlebih  dahulu  atau  sifatnya  konsingansi. 

 

Dilain  pihak  bagi  koperasi  sendiri  pengadaaan  barang‐barang  toko  koperasi  mempunyai model timbal‐balik. Jadi anggota tidak harus selalu menjadi agen  bisa juga menjadi pemasok bagi toko koperasi.  

 

Model pengadaan supplier barang dapat dilihat seperti gambar dibawah ini: 

anggota pengajuan agen

Trade record bagus tidak bagus konsumtif

(6)

  Gambar 2.5 Model Bisnis Jual‐Beli 

 

Dari  gambar  diatas  terlihat  anggota  dapat  menjadi  supplier  untuk  koperasi  atau  sebaliknya.  Anggota  dapat  juga  menitipkan  barangnya  di  koperasi  demikian  juga  sebaliknya  koperasi  dapat  menitipkan  barangnya  di  anggota  sesuai  dengan  kesepakatan.  Anggota  hanya  memungkinkan  menitipkan  barangnya  jika  harganya  lebih  murah  dari  pemasok  lain  dan  itupun  dalam  jumlah yang cukup besar.  Namun dalam prakteknya terutama untuk  koperasi  ABC seringkali anggota menjadi agennya koperasi.  

 

Kegiatan  kemitraaan  yaitu  pendanaan  usaha‐usaha  mikro  dan  kecil  dengan  sistem  bagi  hasil.    Kriteria  usaha  mikro  menurut  koperasi  ABC  adalah  pendanaan  dibawah  Rp  500.000  (lima  ratus  ribu  rupiah),  sementara  kriteria  usaha kecil adalah  diatara Rp 500.000 –Rp 10.000.000.   Prinsip bagi hasil tetap  memperhatikan  nilai‐nilai  keadilan.  Nisbah  dari  bagi  hasil  ini  diusulkan  oleh  mediator dan ditetapkan oleh rapat anggota.      KOPERASI ANGGOTA SUPPLIER PENJUAL Negosiasi & Persyaratan

(7)

Seleksi mitra dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukan pada gambar  2.4 dan didasarkan pada skala prioritas, dalam hal ini pendanaan usaha mikro  diprioritaskan  pada  usaha  yang  telah  berjalan  cukup  lama.  Kriteria  dari  penyeleksian  ini  adalah    volume  transaksi  usahanya  dan  kelancaran  pembayaran  iuran.      Proses  seleksi  kemitraan  dapat  dilihat  seperti  gambar  dibawah ini: 

  Gambar 2.6 Proses Seleksi 

 

Anggota  mengajukan  pinjaman  kemudian  dilihat  trade  record  pointnya  jika  memenuhi syarat maka dilanjutkan ketahapan berikutnya. Tahapan berikutnya  menggunakan mediator yang berfungsi sebagai wakil mitra usaha, mediator ini  adalah  tim  dibawah  seksi  pendanaan.  Mediator    bisa  disebut  sebagai  juru  bicara  dari  mitra  usaha,  penggunaaan  mediator  ini  didasari  karena  keterbatasan  pengetahuan  mitra  terhadap  manajerial  usaha  sehingga  kebanyakan  mitra  menjadi  kaku  dalam  diskusi  diforum  padahal  mungkin  potensi  usahanya  cukup  baik.  Selanjutnya    mediator  menggali  informasi 

Pengajuan Anggota Mediator Rapat anggota tidak sesuai sesuai survei tidak setuju selesai Dana cair setuju

(8)

dibawah  mediator  yang  berfungsi  untuk  melihat  langsung  kelapangan  dan  kemudian  mencocokan  informasi  dari  mitra  dengan  keaadaan  usaha  yang  sebenarnya. Dengan demikian objektivitas informasi tetap terjaga. Selanjutnya  semua informasi dibawa kedalam forum rapat anggota yang memenuhi kuota  selanjutnya rapat inilah yang berhak memutuskan bisa atau tidaknya pencairan  dana.    Namun  terkadang  ditemukan  pada  KSU  ini  kriteria  usaha  memenuhi  tapi dana tidak cair karena keterbatasan modal jadi untuk kasus seperti ini para  calon  mitra  usaha  masuk  dalam  daftar  waiting  list,  setelah  dana  koperasi  bertambah  maka  langsung  disalurkan.  Proses  ini  normalnya  memakan  waktu  selama 1 minggu.  

 

2.2  Proses Bisnis Pendukung 

Disamping  kegiatan  bisnis  utama,  Koperasi  ABC  juga  mempunyai  kegiatan  pendukung yaitu kegiatan survey pasar dan  funding . 

1. Survei Pasar 

Survey  pasar  merupakan  kegiatan  penunjang  yang  cukup  penting.  Disinilah  rencana  ekpansi  bisnis  koperasi  dibuat,  kegiatan  ini  menekan  kan  untuk  mencari  peluang‐peluang  baru  yang  memungkinkan.  Peluang‐peluang baru itu dapat berupa pengembangan bisnis dan masih  berhubungan  dengan  bisnis  sebelumnya  atau    yang  sama  tidak  berhubungan.   2. Funding    Proses ini adalah ujung tombak dari koperasi. Hal ini disebabkan karena  pendanaan koperasi ABC sejauh ini masih mengandalkan dari investor.  Sementara  dari anggota sendiri jumlah dananya tidak begitu signifikan  terhadap dana koperasi.   

Referensi

Dokumen terkait

Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dana dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada

a) Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk simpanan dan tabungan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan yang diberikan oleh koperasi harus memenuhi syarat-syarat pelayanan yang baik, yaitu

a) Kegiatan transaksi penghimpun dana KSP/USP koperasi dapat dilakukan dengan anggota, calon anggota,koperasi lain, dan anggotanya dalam bentuk simpanan lancar,

a) Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal

Untuk mengetahui besar nilai tambah yang diberikan minyak atsiri pada serai wangi sebagai bahan baku maka diperlukan analisis nilai tambah sehingga bisa diketahui apakah

Kinerja dari industri elektronika dapat dilihat dari seberapa besar kontribusi yang diberikan terhadap industri manufaktur; pertumbuhan nilai tambah, output, tenaga kerja, dan

Kualitas pelayanan akademik dalam penelitian ini adalah nilai yang diberikan mengenai seberapa bagus layanan akademik yang diberikan biro akademik administrasi (BAA)