KONDISI BIOSEKURITI PADA TEMPAT PENJUALAN
BEBEK HIDUP DI PASAR TRADISIONAL
DKI JAKARTA DAN RISIKONYA TERHADAP
PENYEBARAN AVIAN INFLUENZA (AI)
FAJRIN ARITS TUMUHA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat biosekuriti tempat penjualan bebek hidup di pasar tradisional yang ada di wilayah DKI Jakarta dan risikonya terhadap penyebaran avian influenza. Penilaian dilakukan dengan menggunakan
checklist yang item-item penilaiannya diadaptasi dari NKV yang dimodifikasi.
Penelitian dilakukan dengan metode observasi lapang dan wawancara. Penelitian dilaksanakan di 38 tempat di 5 kotamadya di DKI Jakarta. Hasil pengamatan dan penilaian menunjukkan bahwa penerapan biosekuriti pada tempat penjualan bebek hidup di DKI Jakarta masih buruk (94.7%), hanya 5.3% yang berkategori sedang dan tidak ada yang berkategori baik. Penyimpangan kritis yang paling banyak ditemukan adalah hewan sakit tidak diisolasi/ditempatkan pada kandang terpisah (94.7%). Penyimpangan serius yang banyak ditemukan adalah tidak memiliki tenaga dokter hewan atau petugas pemeriksa kesehatan unggas atau personal yang dapat membedakan hewan sakit (100%), tidak ada fasilitas kolam dipping dan
spraying pada pintu masuk untuk kendaraan yang masuk (100%) dan tidak
dilakukan isolasi dan desinfeksi terhadap peralatan yang masuk (100%). Penyimpangan mayor yang paling banyak ditemukan adalah limbah cair tidak diolah sebelum dibuang (100%). Kondisi biosekuriti yang belum baik tersebut menyebabkan tingginya risiko penyebaran AI melalui bebek di tempat penjualan bebek hidup pada pasar tradisonal di DKI Jakarta.
Kata kunci: avian influenza, biosekuriti, tempat penjualan bebek hidup
ABSTRACT
The aim of this research is to score the biosecurity level of the grocery of life duck in the live bird market at DKI Jakarta and the risk of spreading avian influenza. The scoring based on checklist which the scoring point was adapted from modified Nomor Kontrol Veteriner (NKV). The methods of this research are direct observation and interview. The study was conducted in 38 places in 5 district at DKI Jakarta. The result of this observation and scoring showed that the biosecurity level in grocery of life duck at DKI Jakarta are poor (94.7%), moderate only 5.3% and no grocerys has a good level. The most critical problem was found is no isolation measure for the illness animal (94.7%). The seriously problem were found, are no veterinarian or the personal who can differentiate the unhealthy animal (100%), there is no dipping pool and spraying facilities in the enterence for the vehicle (100%) and there is no isolation and equipment disinfection (100%). The major problem mostly found was unprocessing liquid waste before throwing away (100%). The poor biosecurity condition cause the high level of risk spreading avian influenza at grocery of life duck in the live bird market at DKI Jakarta.
KONDISI BIOSEKURITI PADA TEMPAT PENJUALAN
BEBEK HIDUP DI PASAR TRADISIONAL
DKI JAKARTA DAN RISIKONYA TERHADAP
PENYEBARAN AVIAN INFLUENZA (AI)
FAJRIN ARITS TUMUHA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul : Kondisi Biosekuriti pada Tempat Penjualan Bebek Hidup di Pasar Tradisional DKI Jakarta dan Risikonya terhadap Penyebaran Avian Influenza (AI)
Nama : Fajrin Arits Tumuha NRP : B04104106
Disetujui
Ir. Etih Sudarnika, MSi drh. Chaerul Basri Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui,
Dr. Nastiti Kusumorini
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua nikmat yang telah diberikan kepada penulis dalam menjalani hidup hingga penulis bisa menyelesaikan studi dan skripsi dengan baik di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB). Judul skripsi yang diambil adalah “Penerapan Biosekuriti pada Tempat Penjualan Bebek Hidup di Pasar Tradisional DKI Jakarta dan Risikonya terhadap Penyebaran Avian Influenza (AI)“.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1 Keluarga tercinta (Bapak, Ibu, Adi dan Farrih) atas cinta, kasih sayang, kelembutan, dan perhatian serta pengorbanannya kepada penulis.
2 Ir. Etih Sudarnika, M.Si selaku pembimbing pertama yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, dan nasehat yang membangun serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3 Bapak drh. Chaerul Basri selaku pembimbing kedua yang telah sabar dalam
membimbing dan mengarahkan dalam penulisan ini.
4 Bapak drh. Trioso Purnawarman, M.Si selaku dosen penilai dan penguji. 5 Ibu Nastiti Kusumorini, PhD selaku Wakil Dekan FKH IPB.
6 Dosen dan staf karyawan Departemen IPHK dan Kesmavet.
7 Keluarga di Cikarang, keluarga di Jakarta, serta keluarga besar di Madura dan Tuban.
8 Keluarga di Dolphin yang telah banyak berkorban dan memberikan semangat serta kasih sayang di setiap waktunya kepada penulis.
9 Teman-teman di Ikatan Mahasiswa Pelajar Mahasiswa Ronggolawe Tuban 10 Teman-teman seperjuangan FKH 41 Asteroidea, F5 (Dwi, Izul, Agus, Ali),
Sari, Tia, Upik, Siti, Cecy, Dinul, Mbak Leni, teman sepenelitian Bama dan Mahar, teman-teman di DKM An Nahl, dan UKM Bulutangkis, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung, dari lubuk hati yang dalam saya menghaturkan terima kasih.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala amal ibadah dan kebaikan kepada mereka semua. Kesalahan dalam penulisan skripsi ini tentu datang dari saya pribadi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Bogor, November 2008
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tuban pada tanggal 23 Juni 1985. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, putra pasangan Bapak M. Mosleh dan Ibu Zumriyati
Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1998 di MI Salafiyah Bangilan dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SLTPN 1 Bangilan hingga lulus pada tahun 2001. Pendidikan SMU diselesaikan pada tahun 2004 di SMUN 1 Jatirogo. Pada tahun yang sama penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) sebagai mahasiswa.
Semasa menjadi mahasiswa FKH IPB, penulis pernah aktif dalam kegiatan eksternal dan internal kampus yaitu Pengurus DKM An Nahl FKH IPB 2004-2007, Ketua Rohis kelas periode 2006-2008. Pengurus Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) IPB periode 2005-2006. Anggota Himpunan Minat dan Profesi (HIMPRO) ruminansia, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKH IPB periode 2006-2007, wakil ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Ronggolawe Tuban (IPMRT) periode 2005-2006, Ketua Gerakan Kakak Asuh (GAKA) 2006-2008, dan sebagai ketua umum UKM Bulutangkis IPB periode 2006-2007.
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ... i
RIWAYAT HIDUP ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Tujuan ... 2
Manfaat ... 2
TINJAUAN PUSTAKA Pasar dan Tempat Penjualan Unggas Hidup ... 3
Bebek dan Peranannya dalam Penyebaran Penyakit AI... 5
Biosekuriti………... 6
BAHAN DAN METODE Sumber Data ... 9
Waktu dan Tempat ... 9
Disain Penelitian ... 9
Sampel ... 10
Analisis Data ... ... 10
Definisi Operasional ... 10
Penilaian Tingkat Biosekuriti... ... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pedagang Bebek Hidup... 13
Karakteristik Manajemen Penampungan Bebek... 14
Penilaian Aspek-Aspek Biosekuriti... 16
Penilaian Aspek Pengendalian Bibit/Asal Unggas... 19
Penilaian Aspek Bangunan dan Fasilitas... 20
Penilaian Aspek Pengendalian Unggas/Burung Liar/Tikus dan Insekta... 22
Penilaian Aspek Penerapan Disinfeksi... 24
Penilaian Aspek Penanganan Kesehatan Unggas Hidup... 24
Penilaian Aspek Sanitasi Kandang... 26
Penilaian Aspek Penanganan Limbah... 29
Penilain Aspek Pekerja... 30
Kondisi Biosekuriti Tempat Penjualan Bebek Hidup di DKI Jakarta... 31
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ... 34 Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman 1 Jumlah dan tempat penjualan bebek hidup lokasi pengambilan
contoh……….……. 10 2 Definisi operasional penyimpangan minor, mayor, serius dan kritis
pada tempat penjualan bebek hidup di DKI Jakarta……… 11 3 Penilaian tingkat biosekuriti……….……….. 12 4 Distribusi karakteristik pedagang bebek hidup di DKI
Jakarta………... 13 5 Distribusi karakteristik manajemen penampungan bebek hidup di
DKI Jakarta ………..…. 15 6 Penyimpangan yang bersifat kritis, serius, mayor dan minor pada 38
tempat penjualan bebek hidup di DKI Jakarta...………. 16 7 Jumlah penyimpangan berdasarkan aspek-aspek biosekuriti yang
dinilai pada tempat penjualan bebek hidup di DKI Jakarta... 19 8 Kondisi aspek pengendalian bibit/asal unggas pada tempat
penjualan bebek hidup yang diamati di DKI Jakarta...………. 19 9 Kondisi aspek bangunan dan fasilitas pada tempat penjualan bebek
hidup yang diamati di DKI Jakarta ………... 21 10 Kondisi aspek pengendalian unggas / burung liar, tikus dan insekta
pada tempat penjualan bebek hidup yang diamati di DKI Jakarta….. 23 11 Kondisi aspek penerapan disinfeksi pada tempat penjualan hidup
yang diamati di DKI Jakarta... 24 12 Kondisi aspek penanganan kesehatan unggas hidup pada tempat
penjualan bebek hidup yang diamati di DKI Jakarta …………... 25 13 Kondisi aspek sanitasi kandang pada tempat penjualan bebek hidup
yang diamati di DKI Jakarta... 26 14 Kondisi aspek penanganan limbah pada tempat penjualan bebek
hidup yang diamati di DKI Jakarta...……... 29 15 Kondisi aspek pekerja pada tempat penjualan bebek hidup yang
diamati di DKI Jakarta... 30 16 Kategori tempat penjualan bebek hidup berdasarkan praktek
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Kondisi Biosekuriti Tempat Penjualan Bebek Hidup di DKI