• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sidang Presentasi Tugas Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sidang Presentasi Tugas Akhir"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sidang Presentasi Tugas Akhir

Selasa 19 Januari 2010 Selasa, 19 Januari 2010

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA

KONSOLIDASI PETIKEMAS

KONSOLIDASI PETIKEMAS

KONSOLIDASI PETIKEMAS

KONSOLIDASI PETIKEMAS

Oleh : Siti Dwi Lazuardi

4105 100 003 4105 100 003 Pembimbing : Firmanto Hadi, S.T., M.Sc.

BIDANG STUDI TRANSPORTASI

BIDANG STUDI TRANSPORTASI LAUT 

LAUT 

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN –– FTK 

FTK –– ITS 

ITS 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Consolidator Î dilema pengiriman barang Jik t t i i ÎRUGI

Jika tetap mengirim ÎRUGI

Tetap Mengirim, Tidak RUGIÎ Alternatif???

li i Î ilih l if Î k ( ) Perlu adanya analisis penentuan alternatif Analisis Î Pilihan alternatif Î Dampak (cost) 

(2)

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

1

B

i

k i

k

lid i b

d k

di i k i ti

d

1.

Bagaimana mekanisme konsolidasi barang pada kondisi eksisting dan

berapa besar dampak konsolidasi bagi freight forwarder maupun

shipper?

2

B

i

lt

tif

bil

k

t

t

t

t k

2.

Bagaimana alternatif pengambilan keputusan yang tepat untuk

meningkatkan efisiensi konsolidasi barang?

Tujuan

1.

Mengetahui mekanisme konsolidasi barang pada kondisi eksisting dan

g

g p

g

berapa besar dampak konsolidasi bagi freight forwarder maupun

shipper.

2.

Mengidentifikasi solusi sebagai alternatif pengambilan keputusan yang 

g

g

p

g

p

y g

tepat untuk meningkatkan efisiensi konsolidasi barang.

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

3

PENDAHULUAN

Batasan Masalah

1.

Pengambilan data dilakukan pada Freight forwarding yang 

berdiri sendiri dan Freight forwarding yang merupakan anak

perusahaan dari perusahaan pelayaran.

2.

Analisis jenis muatan konsolidasi dibatasi hanya yang 

menggunakan moda transportasi laut.

3

P hit

bi

di

l i d i t

t k

lid i

i

3.

Perhitungan biaya dimulai dari tempat konsolidasi sampai

muatan akan dimuat di atas kapal.

4.

Petikemas yang digunakan dalam analisis berjenis dry container 

(3)

METODOLOGI

Analisa Data

Pengumpulan Data

Identifikasi Pengguna dan 

Penyedia Jasa Konsolidasi

Identifikasi Sarana dan Prasarana

Data Primer

ƒ Wawancara

Identifikasi Sarana dan Prasarana

Identifikasi Mekanisme 

Konsolidasi

ƒ Survey Lapangan

Data Sekunder

ƒ Jumlah Jenis dan Volume/ Berat

Identifikasi Kinerja Konsolidasi

Analisis Waktu dan Biaya 

Konsolidasi Pada Kondisi Eksisting

Jumlah, Jenis dan Volume/ Berat 

Barang

ƒ Waktu Penerimaan Barang

Konsolidasi Pada Kondisi Eksisting

Analisis Penentuan Alternatif

ƒ Pola Pengiriman Barang

ƒ Biaya Penyimpanan Barang

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

5

METODOLOGI

 

rj

aan

apP

en

ge

rj

h

art

 ‐

Ta

h

a

ch

(4)

GAMBARAN UMUM KONSOLIDASI

Penyedia Jasa Konsolidasi

1. Forwarder yang berdiri sendiri (Bukan anak perusahaan pelayaran)

2. Forwarder yang merupakan anak perusahaan pelayaran

Penyedia Jasa Konsolidasi

Kategori Shipper Jenis Komoditi PEDAGANG Makanan kemasan Minuman kemasan Peralatan Elektronik, dll PABRIK Kosmetik Bahan makanan (mentah) Pakan ternak Semen Plastik, dll Handycrarft

Click to add title in here    

PENGRAJIN Handycrarft Furniture, dll ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

7

MEKANISME KONSOLIDASI

Mekanisme Konsolidasi di Gudang dan di Depo

Melalui Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Melalui Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI)

Fokus

Fokus FokusFokus

Penelitian

(5)

KINERJA KONSOLIDASI

Analisis Kondisi Eksisting

ƒ Untuk mengetahui pada load factor (

Untuk mengetahui pada load factor (

LF Container

LF Container

) berapa yang memberikan

) berapa yang memberikan

profit bagi forwarder/ekspedisi

ƒ Penggunaan Asumsi

Rute Rata‐rata Freight S/L        7,000,000  Rp./TEU Rata‐rata Freight F/F        300,000 Rp./cbm Waktu Kedatangan Kapal Seminggu sekali

Lama Penerimaan Barang 7 Hari

SBY ‐ LWK Kapasitas Terpasang 33 cbm Variasi Load Factor 50%‐100%

Analisis Profit

Lama Penerimaan Barang 7 Hari (163 000) 827,000  1,817,000  2,807,000  (247,200) 742,800  1,732,800  2,722,800  70% 80% 90% 100% ors i   LF   [% ] TPS BJTI

1. Pada kondisi ideal Î LF mencapai 100% Î Tidak ada ruang kosong dalam petikemas Î Profit  Maksimum (2,143,000) (1,153,000) (163,000) (2,227,200) (1,237,200) (4,000,000) (2,000,000) ‐ 2,000,000  4,000,000  50% 60% Pr op o BJTI Maksimum 2. LF  80%‐100% Î Kondisi dimana F/F memperoleh profit ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

9

ANALISIS PENENTUAN ALTERNATIF

Pendahuluan

1. Kelanjutan dari analisis kondisi eksisting ƒFokus pada permasalahan konsolidasi : ƒFokus pada permasalahan konsolidasi :

ƒTidak bisa memenuhi LF (load factor) sampai dengan 80%

ƒDilema pengiriman barang Î TAKUT RUGI jika tetap melakukan pengiriman 2. Langkah‐Langkah Perhitungan

ƒPerhitungan Kapasitas Terpakai Î Dari variasi LF Saat iniÎPenambahan LF 10% per hari ƒPerhitungan Icarrying CostÎ Gudang & Depo

hi Î hi

ƒPerhitungan Inventory Cost Î Shipper

ƒPerhitungan Opportunity Cost Î F/F maupun S/L

3 Adanya alternatif pengiriman untuk meminimalisasi kerugian : 3. Adanya alternatif pengiriman untuk meminimalisasi kerugian :

(6)

ANALISIS PENENTUAN ALTERNATIF

Perhitungan Icarrying Cost

ƒ Asumsi

Jml. Barang (n) Kubikasi Alat Bantu n>=5 cbm<1 Tenaga Buruh

ASUMSI Biaya Stuffing

Tempat 

Konsolidasi Free time        5 hari

Penalthy 2 hari DEMURRAGE

ƒ I

i

C t

n>=5 cbm<1 Tenaga Buruh n<5 cbm>=1 Forklift GUDANG n>0 cbm>0 Buruh + FL

DEPO PenalthyKategori        Masa‐12 hari Charge (20")       40,000 Rp./hari

ƒ Icarrying Cost

Icarrying Cost

1. Gudang = Sewa + Stuffing (Buruh dan FL)g g ( ) 1,100,000 

2. Depo = Sewa + Stuffing + Demurrage

700,000  800,000  900,000  1,000,000  ryi n Co st  [Rp ] SELISIH GUDANG 1 DEPO 1 GUDANG‐DEPO

Icarrying Cost [Rp.] Proporsi Penambahan  Barang 400,000  500,000  600,000  10% 20% 30% 40% 50% Ic ar r GUDANG 1 DEPO 1 10%        550,000        572,333       (22,333) 20%        675,000        683,833       (8,833) 30%        800,000        795,333       4,667 40%        925,000        906,833       18,167 50%        1,050,000          1,018,333       31,667 Sumber : Hasil Analisis g ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

11

ANALISIS PENENTUAN ALTERNATIF

Perhitungan Inventory Cost (Shipper)

P hit

P

d k t

ƒ Perhitungan Pendekatan

Inventory. Cost [Rp.]= Harga Barang x Bunga harian x Lama Penundaan

ƒ Klasifikasi Harga Barang

1. High Value Î Rp. 10juta Î

ƒ Suku Bunga Harian

2. Medium Value Î Rp. 5juta

3. Low Value Î Rp. 1juta

g

ASUMSI Suku Bunga

(7)

ANALISIS PENENTUAN ALTERNATIF

ƒ Tahap Perhitungan Tambahan Biaya

Icarrying Cost :

Sewa tempat (Depo & Gudang) Load Factor kondisi saat ini

•50%

• 60%

70% Inventory Cost (Shipper):

‐ Sewa tempat (Depo & Gudang) ‐ Demurrage (Depo) ‐ Stuffing • 70% Load Factor Memenuhi (F/F  memperoleh Profit) • 80% y ( pp )

‐ Jumlah & Harga barang ‐ Lama Penundaan ‐ Suku bunga harian 80% • 90% • 100% Opp. Cost (Loss Revenue) :1. F/F : Empty space (cbm) x Freight [Rp./cbm] 2. S/L : Freight [Rp./TEU] ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

13

ANALISIS PENENTUAN ALTERNATIF

ƒ Total Biaya Yang Harus Ditanggung

1.

Shipper Î Inventory Cost Î Barang yang tertunda pengirimannya

2

F

d

Î I

i

C t d

O

C t (L

R

2.

Forwarder Î Icarrying Cost dan Opp. Cost (Loss Revenue

3.

Shipping Line Î Loss Revenue Î Pembatalan slot di kapal

ƒ Biaya dari Masing‐masing Alternatif

-

Tetap Mengirim F/F : Loss Revenue & Add. Cost

(Menutup Freight S/L)

F/F : Loss Revenue (empty space)

1

Join dengan F/F Lain S/L : Loss Revenue (pembatalan( p y p )

(8)

ANALISIS PENENTUAN ALTERNATIF

ƒ Analisis Penentuan Alternatif

JIKA F/F BUKAN ANAK PERUSAHAAN PELAYARAN (S/L) Alternatif 2 [Jika Menunda Pengiriman] LF Memenuhi MINIMUM  COST LF  Saat Ini Jika Tetap  Dikirim Alternatif 1 [Jika Join ke F/F  GUDANG DEPO [%] [Rp.] [Rp.] [Rp.] [Rp.] [Rp.] 50%        7,086,400         11,993,200       8,512,908       8,508,241      8,508,241  60%        5,020,000         10,960,000       8,303,537       8,312,370      8,303,537  70%        3,040,000           9,970,000       8,157,452       8,179,785      8,157,452  LF Memenuhi COST Saat Ini Dikirim Lain] JIKA F/F ADALAH ANAK PERUSAHAAN PELAYARAN (S/L) , , , , , , , , , , Sumber : Hasil Analisis Alternatif 2 Alternatif 1 GUDANG DEPO [%] [Rp.] [Rp.] [Rp.] [Rp.] [Rp.] 50%        7,086,400        4,993,200       1,512,908      1,508,241      1,508,241  60% 5 020 000 3 960 000 1 303 537 1 312 370 1 303 537 [Jika Menunda Pengiriman] LF Memenuhi Alternatif 1 [Jika Join ke F/F  Lain] MINIMUM  COST LF  Saat Ini Jika Tetap  Dikirim 60%        5,020,000        3,960,000       1,303,537      1,312,370      1,303,537  70%        3,040,000        2,970,000       1,157,452      1,179,785      1,157,452  Sumber : Hasil Analisis ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

15

KESIMPULAN

1. Pada saat peak season alternatif terbaik dari sisi forwarder adalah menunda pengiriman

2. Pada saat off season alternatif terbaik dari sisi forwarder adalah join dengan forwarder lain 

3 A li i i i l bih j kk il i d i d k tif d k lid i

3. Analisis ini lebih menunjukkan nilai uang dari dampak negatif adanya konsolidasi

4. Untuk daerah tujuan yang berbeda, alternatif yang nantinya dipilih haruslah memberikan

nilai dampak negatif terkecil bagi masing‐masing pihak yang terkait.

SARAN

SARAN

1. Bagi shipper lebih selektif lagi dalam pemilihan forwarder/ ekspedisi, hal ini untukg pp g p f / p , meminimalkan risiko penundaan pengiriman barang. 

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Gurning, R. O., & Budiyanto, E. H. (2007). Manajemen Bisnis Pelabuhan. APE Publishing.

• Maulana, I. (2008, October 9). Dipetik November 13, 2009, dari http://www.ivanmaulana29.multiply.com • Modul Shipping (Domestic). (2008). Surabaya: PT. Samudera Indonesia Tbk.

PT. Silkargo Indonesia. (2008). Customs Procedure For Basic Forwarding Course. Surabaya.PT. Silkargo Indonesia. (2008). Standard Trading Condition. Surabaya.

Salim A A (1993) Manajemen Transportasi Jakarta: PT Rajagrafindo PersadaSalim, A. A. (1993). Manajemen Transportasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sommar, R., & Woxenius, J. (2007). Time Perspectives on Intermodal Transport of Consolidated Cargo. 

European Journal of Transport and Infrastructure Research , 163‐182.

Suyono, R. (2005). Shipping ‐ Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut ‐ Edisi Keempat.  Jakarta: PPM.

Suyono, R. (2001). Shipping ‐ Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut ‐ Edisi Ketiga. Jakarta:  PPM.

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

17

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

rahasia bank antara lain: dengan berhati-hati dalam memilih ataupun merekrut karyawan atau pejabat banknya, melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan atau

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan faktor penting dalam pamasaran, karena dengan melalui kegiatan promosi maka perusahaan

CITRA ARYA A ARYANI NI ANWA ANWAR  R  D611 12 281 D611 12 281 MAKASSAR  MAKASSAR  2014 2014.. Stratigrafi Daerah Banda dan Nusa Tenggara

Potensi cacat mutu: Tujuan: mendapatkan ikan dalam kemasan dengan mutu sesuai spesifikasi Petunjuk: penutupan kemasan segera dilakukan dengan menggunakan mesin penutup kaleng can

PT Pertamina EP belum pernah membuat kajian tentang pengelolaan gas ikutan pada lapangan minyak, sehingga srategi konversi gas ikutan yang berwawasan lingkungan dan model

BSC : Base Station Controller BTS : Base Transceiver Station BWA : Broadband Wireless Access CATV : Community Access Television CDMA : Code Division Multiple Access CPE

apabila Emiten atau Perusahaan Publik mengetahui Informasi atau Fakta Material tersebut diketahui oleh Pihak lain pada hari kerja, Emiten atau Perusahaan Publik