3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2011) adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penggunaan metode penelitian kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui hubungan perencanaan dana pensiun, financial literacy dan faktor demografi karyawan swasta Generasi X dan Y di Surabaya.
Penelitian ini menggunakan variabel perencanaan dana pensiun, financial literacy dan Faktor demografi sebagai objek penelitian. Subjek penelitian adalah responden yang merupakan seluruh karyawan swasta Generasi X dan Y di Surabaya, dan digunakan untuk memberikan informasi dalam penelitian ini.
3.2. Gambaran Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Penelitian ini menggunakan populasi yaitu seluruh karyawan swasta perusahaan keluarga Generasi X dan Y di Surabaya.
3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan swasta perusahaan keluarga Generasi X dan Y di Surabaya yang diambil sebanyak 100 orang untuk tiap-tiap generasi. Penelitian ini menggunakan non-probability samp-ling dalam menentukan responden, yaitu sampel yang dipilih secara arbriter (sewenang-wenang) oleh peneliti, atau dengan kata lain, probabilitas masing-masing anggota populasi tidak diketahui (Kuncoro, 2003).
Berdasarkan teknik pengambilan non-probability sampling, maka penelitian akan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan syarat-syarat tertentu. Dimana dari seluruh populasi, yang dapat menjadi sampel dalam penelitian ini harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bekerja sebagai karyawan swasta 2. Berdomisili di Surabaya dan sekitarnya 3. Memiliki perencaan dana pensiun
4. Lahir pada tahun 1965 – 1976 untuk sampel Generasi X dan tahun 1977 – 1997 untuk sampel generasi Y.
3.3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2011) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.3.1. Konsep : Perencanaan Dana Pensiun
Definisi Operasional : Perencanaan dana pensiun adalah persepsi
karyawan swasta mengenai perencanaan dana yang diperlukan untuk menghadapi masa pensiun (Agnew dan Bateman, 2013).
Indikator Empirik : Jumlah dana pensiun (Rp), % kenaikan dana pensiun, dan perkiraan masa pensiun
Tabel 3.1
Jumlah dana pensiun (Rp), % kenaikan dana pensiun dan perkiraan masa pensiun
Indikator Empirik Nilai Rendah Nilai Tinggi Jumlah dana pensiun (Rp) Rp8.000.000-Rp25.000.000 Rp25.000.001-Rp39.000.000 % Kenaikan Dana Pensiun 0,0025%-0.04% 0,041%-0,07%
Sisa Masa Pensiun 5-12 tahun 13-16 tahun
3.3.2. Konsep : Financial Literacy
Definisi Operasional : Financial literacy adalah pengetahuan mengenai konsep – konsep dasar keuangan (Lusardi, 2008). Indikator Empirik : Pengetahuan dasar mengenai keuangan
pribadi(Basic Personal Finance), Manajemen uang, Manajemen kredit dan utang, tabungan dan investasi, dan Manajemen risiko yang terdiri atas risiko personal, risiko kewajiban, dan risiko aset.
Tabel 3.2.
Pengetahuan dasar mengenai keuangan
Keterangan Nilai STS : Sangat Tidak Setuju 1 TS: Tidak Setuju 2 N: Netral 3 S: Setuju 4 SS: Sangat Setuju 5
3.3.3. Konsep : Faktor Demografi
Definisi Operasional : Demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai manusia, dari keadan dan sikap yang dapat diukur (Guillard, 2014)
Indikator Empirik : Pendapatan, jenis kelamin, dan usia.
Tabel 3.3. Faktor Demgorafi
Keterangan Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Pendapatan
2.000.000-5.000.000
5.000.001-10.000.000 Jenis kelamin Perempuan
0
Laki-laki 1
Usia 18-38 tahun 39-50 tahun
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan gunakan kuisioner. Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang meng-gunakan pertanyaan atau pernyataan yang kemudian diberikan kepada responden untuk dijawab. Kuisioner akan dijadikan sebagai sumber data primer. Kuisioner akan disebarkan kepada responden sesuai dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sensus. kuisioner yang dibagikan kepada responden me-miliki sifat tertutup dan terbuka. Responden disediakan pilihan jawaban dalam kuisioner yang bersifat tertutup. Responden diberikan kesempatan untuk menjawab secara bebas pertanyaan pada kuisioner yang bersifat terbuka. Kuisioner akan disebarkan secara pribadi kepada responden. Kuisioner dalam penelitian terdiri dari:
1. Kuisioner tentang data diri responden
2. Kuisioner tertutup mengenai pernyataan-pernyataan sehubungan dengan variabel penelitian.
3.5. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data akan menggunakan program SPSS for windows. Teknik yang akan digunakan untuk mengolah data dalam penelitian adalah:
3.5.1. Uji Validitas
Menurut Sugiono (2006) Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi atau content dari suatu instrument, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrument yang digunakan dalam suatu penelitian.Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2011). Taraf signifikansi yang berada diatas 0,05 dikatakan valid dan jika taraf signifikansi berada di bawah 0,05 maka dikatakan tidak valid (Prayitno, 2013). Untuk mengukur validitas angket dalam penelitian ini digunakan rumus Korelasi Product Momen:
rxy= ∑ 𝑥𝑦− {∑ 𝑥 }{∑ 𝑦} 𝑁 √{∑ 𝑥 ²−(∑ 𝑥 )² 𝑁 }{ ∑ 𝑦 ²−(∑ 𝑦 )² 𝑁 } ………(3.5.1) Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara x dan y 𝑟𝑥𝑦
N : Jumlah subyek X : Skor item Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total
∑X² : Jumlah kuadrat skor item ∑Y² : Jumlah kuadrat skor total
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel , dan bernilai positif, maka pertanyaan (indikator) tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2007).
3.5.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Ghozali (2007) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Pengukuran reliabilitas dengan cara one shot, yaitu melakukan pengukuran hanya sekali dan selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain, atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan dalam kuesioner. Mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α), yaitu suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 (Ghozali, 2007).
Rumus : α = 𝑘−1𝑘 (1 −∑ 𝑠 ²
𝑠² 𝑥) ………(3.5.2)
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000 : 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut:
Jika alpha atau r hitung:
1. 0.8-1.0 = Reliabilitas baik 2. 0.6-0.799 = Reliabilitas diterima 3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1. Cross Tab
Informasi yang lebih mendalam tentang hubungan antar variabel penelitian akan didapatkan dengan melakukan tabulasi silang. Tabulasi silang akan dilakukan dengan menganalisis hubungan antara karakteristik responden dengan variabel penelitian. Ciri penggunaan data crosstab adalah data input yang berskala nominal atau ordinal (Santoso, 2009).
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif seperti data interval dan rasio mampu diukur dengan uji analisis crosstab. Data kuantitatif memiliki nilai desimal sehingga mempunyai perbedaan nilai yang sangat banyak yang mengakibatkan terlalu banyak kolom atau baris. Oleh karena itu apabila data yang dimasukkan adalah data interval ataupun rasio,perlu di lakukan pengelompokan terlebih dahulu.Penggunaan tabulasi silang memungkinkan analisis mengetahui tingkat korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris.
3.6.2. Koefisien Kontingensi
Menurut Sugiyono (2014) koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya berbentuk nominal. Penggunaan metode koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungan yang terjadi antar variabel dengan data nominal.
Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan Koefisien kontingensi yaitu sebagai berikut (Sugyono, 2007)
0,00 – 0.199 = memiliki hubungan sangat rendah 0,20 – 0.399 = memiliki hubungan rendah
0,40 – 0.599 = memiliki hubungan sedang 0,60 – 0,799 = memiliki hubungan kuat
0,80 – 1,000 = memiliki hubungan sangat kuat
Menurut Santoso (2014) pengambilan keputusan dengan uji koefisien kontingensi adalah sebagai berikut:
1. Jika Chi square hitung < Chi square tabel, Ho diterima Jika Chi square hitung > Chi square tabel, Ho ditolak 2. Probabilitas > 0,05, maka Ho dterima