21
Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal.
Menurut Malhotra (2004), riset kausal adalah jenis riset yang bertujuan untuk menganalisa korelasi antara variabel independen dan variabel dependen. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tanggapan pelanggan Sport Station Surabaya mengenai pengaruh hubungan variabel perceived quality dengan variabel brand loyalty melalui variabel intervening, yaitu brand image.
3.2 Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sugiyono (2011), mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga merupakan objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah membeli sepatu di Sport Station di berbagai mall di Surabaya.
2. Sampel
Sampel di dalam penelitian ini merupakan bagian dari populasi yang diteliti yang dipandang dapat menggambarkan dan mewakili secara akurat keadaan populasi tersebut. Menurut Malhotra (2005) sampel adalah subkelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi.
Sampel dalam penelitian ini adalah para pelanggan yang pernah membeli sepatu di Sport Station di berbagai mall di Surabaya yang berusia minimal 18 tahun, dan pernah melakukan pembelian minimal 1 kali.
22
Universitas Kristen Petra
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner untuk metode pengumpulan data. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008). Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden, dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan. Maka dari itu peneliti melakukan penyebaran kuesioner untuk mengukur perceived quality, brand loyalty, dan brand image responden dengan menggunakan skala likert.
Menurut Sugiyono (2012), “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial.”
Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Responden diminta untuk memberikan tanggapan terhadap setiap pertanyaan dengan memilih salah satu dari lima jawaban. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden. Nilai untuk skala tersebut adalah:
a. Sangat setuju: 5 b. Setuju: 4
c. .Netral: 3 d. Tidak setuju: 2 e. Sangat tidak setuju: 1
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non- Probability Sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiono, 2012).
23
Universitas Kristen Petra
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah responden sebanyak 100 responden. Jumlah ini diperoleh melalui rumus unknown populations (Frendy,2011) yaitu:
𝑛 = 𝑍2
4𝜇2 = 1,962 4(0,1)2
= 96,4 ≈ 100 responden Keterangan:
n = ukuran sampel
Z = tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian, pada α = 5%
(derajat keyakinan ditentukan 95%) maka Z = 1,96
µ = margin of error, tingkat kesalahan yang dapat di tolerir (di tentukan 10%)
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian kali ini adalah jenis data kuantitatif, data yang diukur menggunakan skala pengukuran yang telah ditetapkan. Data selanjutnya akan dihitung dengan menggunakan rumus dan prinsip statistika.
Sedangkan untuk menunjang pembahasan dalam penelitian ini maka sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang bersumber pada
obyek atau responden melalui kuesioner. Untuk memperoleh data serta keterangan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui :
1. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan jawaban dari para responden melalui pertanyaan secara terstruktur yang diajukan dalam bentuk tertulis.
2. Studi kepustakaan dan browsing internet yang merupakan teknik pengumpulan data melalui buku/ literatur, jurnal dan menjelajahi internet untuk memperoleh referensi dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan penelitian.
24
Universitas Kristen Petra
3.6 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel (DOV) adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel penelitian atau dapat dikatakan semacam petunjuk pelaksana mengukur suatu variabel. DOV berisi indikator-indikator suatu variabel, yang memungkinkan peneliti mengumpul data yang relevan untuk variabel tersebut (Semuel & Zulkarnain, 2011).
Pada penelitian ini terdapat dua variable, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel tidak bebas (dependent variable) diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Variabel endogen (dependent variable atau variabel terkait) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah brand loyalty (Y).
b. Variabel eksogen (independent variable atau variabel bebas) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel tergantung dan mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi variabel tergantung nantinya. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah perceived quality (X).
c. Variabel intervening menurut Sugiyono (2007), adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel intervening (Z) adalah brand image.
3.6.1 Perceived Quality (X)
Perceived quality dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur pesepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan produk Sport Station.
Perceived quality memiliki atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal seperti pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Pernyataan Perceived Quality Perceived Quality (X)
25
Universitas Kristen Petra
X1 Sport Station menjual sepatu yang nyaman digunakan.
X2 Sport Station memiliki pelayanan yang memuaskan.
X3 Sport Station memiliki kualitas yang baik dan tidak mengecewakan.
X4 Sport Station memiliki fitur /teknologi yang memudahkan aktivitas berolahraga.
X5 Sport Station memiliki harga yang sebanding dengan kualitas yang saya dapatkan.
3.6.2 Brand Image (Z)
Brand image dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur gambaran atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan untuk membeli produk Sport Station.
Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam brand image, seperti pada tabel 3.2 :
Tabel 3.2 Pernyataan Brand Image
NO PERNYATAAN
Brand Image (Z)
Z1.1 Sport Station memiliki produk yang sudah dikenal banyak orang.
Z1.2 Sport Station memiliki produk yang mudah untuk diingat.
Z2.3 Sport Station menjual sepatu yang berkesan modern.
Z2.4 Sport Station menjual sepatu yang bervariasi.
Z3.5 Sepatu yang dijual di Sport Station cocok untuk semua umur.
3.6.3 Brand Loyalty (Y)
Brand Loyalty dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur seberapa kuat keterlibatan pelanggan untuk membeli produk di Sport Station Surabaya.
26
Universitas Kristen Petra
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur brand loyalty seperti pada tabel 3.3 :
Tabel 3.3 Pernyataan Brand Loyalty Brand Loyalty (Y)
Y1 Sport Station adalah pilihan utama responden saat membeli sepatu.
Y2 Responden tidak akan beralih membeli sepatu di shoestore lain selain di Sport Station.
Y3 Responden puas dengan produk yang dijual di Sport Station.
Y4 Responden rela membayar harga lebih untuk menggunakan produk Sport Station.
Y5 Responden akan merekomendasikan Sport Station kepada orang lain.
3.7 Metode Analisa Data 3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian dibagi menjadi dua, yaitu validitas eksternal dan internal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang tidak dapat digeneralisir ke semua objek, situasi dan waktu yang berbeda.
Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrumen penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur dari suatu konsep (Abdillah & Jogiyanto, 2015). Validitias internal terdiri dari validitas konstruk. Validitas kualitatif terdiri atas validitas tampang (face validity) dan validitas isi (content validity). Penelitian ini menguji validitas konstruk untuk menguji validitas instrumen. Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk. Validitas konstruk terdiri atas validitas konvergen dan diskriminan.
1. Convergent Validity atau Validitas Konvergen
27
Universitas Kristen Petra
Validitas konvergen adalah validitas yang berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara skor item atau skor komponen dengan skor konstruk).
2. Discriminant Validity atau Validitas Diskriminan
Validitas diskriminan adalah validitas yang berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur konst ruk tidak berkorelasi dengan tinggi. Validitas diskriminan terjadi jika dua instrument berbeda yang mengukur dua konstruk, diprediksi tidak berkorelasi menghasilkan skor yang memang tidak berkorelasi. Diukur dengan menggunakan cross-loading.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Selain uji validitas, PLS melakukan uji reliabilitas untuk mengukur konsistensi internal alat ukur. Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam menggunakan pengukuran. Uji reliabilitas dalam PLS menggunakan dua metode yaitu cronbach’s alpha dan composite reliability dengan nilai yang dapat diterima apabila cronbach’s alpha >0.6 dan composite reliability >0.7 (Abdillah &
Jogiyanto, 2015).
3.8 Diagram Path Partial Least Square
Diagram path menunjukkan alur hubungan kausal antar variabel eksogen dan endogen, dimana hubungan – hubungan kausal yang ada merupakan justifikasi dari teori yang sudah ada. Kemudian konsepnya divisualisasikan kedalam gambar sehingga lebih mudah untuk dipahami (Ghozali, 2011).
3.8.1 Goodness-of-fit Inner Models
Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural. Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2
28
Universitas Kristen Petra
berarti semakin baik pula model prediksi dari model penelitian yang digunakan. Skor koefisien path atau inner model menunjukkan tingkat tinggi signifikansi dalam pengujian hipotesis. Skor koefisien path atau inner model yang ditunjukkan oleh nilai T-statistik, harus diatas 1,96 untuk hipotesis dua ekor (two-tailed) dan diatas 1,64 untuk hipotesis satu ekor (one-tailed) untuk pengujian hipotesis pada alpha 5 persen (Abdillah & Jogiyanto, 2015).
3.9 Uji Hipotesa
Peneliti melakukan uji hipotesis dengan menggunakan program bootstrapping dari smartPLS 3.0. Pengujian hipotesis dapat dilihat dari nilai t-statistik dan nilai probabilitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan nilai statistik. Penelitian ini menggunakan nilai alpha 5% maka nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96. Jadi, kriteria penerimaan hipotesa adalah Ha diterima dan H0 di tolak ketika t-statistik >
1,96. Sedangkan jika menggunakan probabilitas Ha di terima saat nilai p < 0,05.