• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE - 7 Bab VII Perancangan Database

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB VII PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE - 7 Bab VII Perancangan Database"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

7.1 Perancangan Database

Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : • Database

• Database software • Aplikasi software

• Hardware komputer termasuk media penyimpanan

• Personal yang menggunakan dan mengembangkan sistem

Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan

serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah sistem informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.

Proses perancangan database merupakan bagian dari siklus hidup database sebagai micro lifecycle.

SIKLUS KEHIDUPAN DATABASE SEBAGAI SIKLUS KEHIDUPAN MIKRO

Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem database merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. Langkah-langkah siklus

(2)

Gambar 7.1 Langkah-langkah siklus hidup aplikasi.

Hal yang penting adalah mengetahui bahwa langkah-langkah siklus hidup aplikasi database dapat tidak berurutan, tetapi melibatkan beberapa langkah pengulangan yang

biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai contoh : masalah-masalah yang ditemui selama perancangan database mungkin harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan tambahan. Seperti yang digambarkan terdapat feedback loop diantara langkah-langkah yang sering terjadi.

Perancangan Database

(3)

dan program-program aplikasi, contoh : industri-industri, asuransi, hotel, travel, dll yang seluruhnya tergantung pada kesuksesan dari operasi-operasi database-nya), perancangan database menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu para pemakai mengharapkan penggunaan database yang sedemikian rupa sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seluruh user tsb.

Tujuan perancangan database :

Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus

dan aplikasi-aplikasinya.

Memudahkan pengertian struktur informasi.

Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan

(response time, processing time, dan storage space).

Aplikasi database dalam lifecycle

Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut macro life cycle, dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro life cycle.

Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle dan termasuk fase-fasenya sbb :

1. Database planning : bagaimana langkah-langkah siklus hidup dapat direalisasikan secara lebih efisien dan efektif.

2. System definition : ruang lingkup database (misal : para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dsb.)

3. Design : perancangan sistem database secara konseptual, logikal dan fisik dilaksanakan

4. Implementation : proses dari penulisan definisi database secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file database yang kosong, dan implementasi aplikasi software.

5. Loading atau Data Conversion : database ditempatkan baik secara memanggil data secara langsung ataupun merubah file-file yang ada ke dalam format sistem database dan memangggilnya kembali.

6. Application Conversion : beberapa aplikasi software dari suatu sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru.

7. Testing dan Validation : sistem yang baru ditest dan diuji kebenarannya. 8. Operation : operasi-operasi pada sistem database dan aplikasi-aplikasinya.

(4)

aplikasi-aplikasi software dapat terjadi. Modifikasi dan pengaturan kembali database mungkin diperlukan dari waktu ke waktu.

Langkah 3, 4, dan 5 merupakan bagian dari fase design dan implementation pada siklus kehidupan sistem informasi yang besar. Pada umumnya database pada organisasi menjalani seluruh aktifitas siklus kehidupan di atas. Langkah 5 dan 6 tidak berlaku jika database dan aplikasi-aplikasinya baru.

Proses / Tahapan Perancangan Database

1 Pengumpulan data dan analisis 1 Tentukan entities (object-object dasar) yang perlu ada di database.

2 Perancangan database secara konseptual

2 Tentukan attributes (sifat-sifat) masing - masing entity sesuai kebutuhan database.

3 Pemilihan DBMS 3 Tentukan relationships (hubungan - hubungan) di antara entities tersebut. 4 Perancangan DB secara logika (data

model mapping)

4 Pembuatan ERD.

5 Perancangan database secara fisik. 5 Proses normalisasi database. 6 Implementasi sistem database. 6 Implementasi database.

(5)

Gambar 7.2 Fase Perancangan Database.

Secara khusus ada 2 aktifitas paralel. Aktifitas yang pertama melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database, sedangkan aktifitas kedua mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.

Dua aktifitas ini saling menjalin, misalnya : kita dapat mengidentifikasikan data item yang akan disimpan dalam database dengan menganalisa aplikasi-aplikasi database. Dua aktifitas ini juga saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya : fase perancangan database secara fisik, pada saat kita memilih struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses

dari file database yang tergantung pada aplikasi-aplikasi yang akan menggunakan file-file tsb.

Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah ditentukan selama aktifitas yang pertama.

(6)

perancangan.

Fase 1 merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan penggunaan database.

Fase 6 merupakan implementasi database-nya.

Fase 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan database, tetapi merupakan bagian dari siklus kehidupan sistem informasi secara umum.

Inti dari proses perancangan database adalah fase 2, 4, 5.

Fase 1 : Pengumpulan data dan analisa

Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data. Pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta

aplikasi-aplikasinya.

Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :

1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya 2. Peninjauan dokumentasi yang ada

3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data 4. Daftar pertanyaan dan wawancara

Fase 2 : Perancangan database secara konseptual

Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. (harus rinci).

(7)

skema-skema tsb. Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent, dan langkah selanjutnya adalah memilih sebuah DBMS untuk melaksanakan rancangan tersebut.

2. Perancangan transaksi

Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.

Kegunaan fase ini yang diproses secara paralel bersama fase perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.

Fase 3 : Pemilihan DBMS

ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi.

Contoh faktor teknik :

keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dll), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dll.

Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :

1. Struktur data

2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem 3. Tersedianya layanan penjual

Fase 4 : Perancangan database secara logika (pemetaan model data)

Fase selanjutnya dari perancangan database adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.

Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat : 1. Pemetaan system-independent :

(8)

2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :

Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.

Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database. Tetapi dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai fase perancangan database secara fisik telah lengkap.

Fase ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.

Fase 5 : Perancangan database secara fisik

Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.

Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik : 1. Response time

Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.

2. Space utility

Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur jalur akses.

(9)

Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.

Fase 6 : Implementasi sistem database

Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL (storage definition language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang database tsb dimuat (disatukan) dengan datanya.

Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh

para programmer aplikasi.

Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi tsb telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka fase perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian fase operasional dari sistem database dimulai.

7.1.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Model Entity Relationship Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship.

Entity Relationship Diagram (ERD) dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata.Mengandung kumpulan dari objek-objek yang disebut entity (entitas) dan hubungan

antara objek-objek tersebut.

Setiap objek bersifat unik, tampak dari atribut-atribut yang dimilikinya.Merupakan kelanjutan dari DFD.

(10)

ENTITY

Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis .

Entity set dapat berupa :

• Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan . • Obyek secara konsep : Pekerjaan , Perusahaan, Rencana.

ATRIBUT

Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan

detail tentang entity atau relationship tersebut.

Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu

atribut di dalam suatu entity atau relationship.

Jenis-jenis atribut :

Key

Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.

Atribut Simple

Atribut yang bernilai tunggal.

Atribut Multivalue

Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.

Atribut Composite

Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.

Tgl Lahir Gelar NIP Nama

(11)

Atribut Derivatif

Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.

RELATIONSHIP

Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis.

RASIO KARDINALITAS

Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas dengan entitas lainnya. Jenisnya :

1 : 1 => satu ke satu

1 : N => satu ke banyak (sebaliknya)N : M => banyak ke banyak

Contoh Hubungan 1 : 1

Seorang pegawai memiliki satu kendaraan.Satu kendaraan dimiliki oleh seorang pegawai.

Contoh Hubungan N : 1 atau1: N

Seorang pegawai bekerja pada satu departemen.

Satu departemen mempekerja-kan satu atau lebih orang pegawai.

Tgl Lahir Umur

PEGAWAI

Pegawai Kerja Proyek

Pegawai 1 Milik 1 Kendaraan

(12)

Contoh Hubungan N : N

Seorang pegawai mengerjakan satu atau lebih proyek.Satu proyek dikerjakan oleh satu atau lebih orang pegawai.

SIMBOL-SIMBOL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ER-DIAGRAM)

Notasi Arti

Entity

Weak Entity

Relationship

Identifying Relationship

Atribut

Atribut Primary Key

Atribut Multivalue

Atribut Composite

Gambar 7.3 Symbol-symbol Entity Relationship Diagram (ER-Diagram).

(13)

7.1.2 Normalisasi

Normalisasi merupakan teknik mengoptimalkan perancangan database relasional dan membebaskan dari anomali. Sederhananya, mendekomposisikan tabel ke tabel yang klebih kecil samapi setiap atribut dalam setiap tabel bergantung hanya pada kunci atau kunci dalam tabel.

Teknik dekomposisikan ini yang disebut bentuk normal (normal form), yang dibahas : a. 1 NF

b. 2 NF c. 3 NF

1 NF

Menghilangkan atribut yang berulang atau kelompok atribut dari suatu relasi. Contoh :

Sudah merupakan relasi 1NF dan semua atribut non-key bergantung pada PK. Berarti untuk menghilangkan ketergantungan fungsional parsial. Ketergantungan fungsional parsial terjadi hanya jika ada kombinasi dari key.

Contoh :

(14)

ITEM ketergantungan dari atribut non-key terhadap atribut lain kecuali terhadap PK.

Contoh :

Dari gambar 1NF untuk PURCHASE_ORDER dipecah ke dalam VENDOR : PURCHASE_ORDER

Beberapa NF yang lain : a. 4 NF

b. 5 NF

c. BCNF (Boyce-Code) d. DKNF (Domain-key)

Sistem Penyimpanan dan Manipulasi Data

Ada 2 pendekatan :

1. Pendekatan sistem file tradisional

Terminologi yang digunakan : file, record, field. File merupakan kumpulan dari

record, record merupakan kumpulan dari field.

Pada file tradisional data pada file A tidak terhubung secara logika ke data di file B.Selain itu, data di buat, di update dan di akses melalui program individu yang ditulis

dalam bahasa pemrograman prosedural (COBOL, RPG, C dll).

Datanya disimpan pada tape magnetik untuk proses batch sekuensial dan DASD

(15)

2. Pendekatan DBMS

Terminologi yang digunakan : tabel/relasi, baris dalam tabel, atribut.Karakter dari DBMS adalah hubungan antara tabel dan data dlam tabel.

Semua program yang dibuat untuk akses file menggunakan metode akses file dari

sistem operasi komputer untuk dibaca dan tulis data.

Penyimpanan data pada DASD, disk magnetik atau perangkat disk optik.

Contoh Kasus-1 : Normalisasi pada database perkuliahan.

Asumsi :

Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah.Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa.Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen.

Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah.

Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai.

Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal )

(16)

Diagram Ketergantungan Fungsional

Tabel KULIAH (2NF)

Tabel MAHASISWA-3 (3NF)

(17)

Tabel MATAKULIAH (3NF)

(18)

Contoh Kasus-2 :

Rancanglah ERD dari Kasus Sistem Informasi Personil POLDA XYZ ! (lihat contoh kasus 1..!).

Berdasarkan jawab dari kasus 2, diperoleh data store nya yaitu Personil, Tugas dan

Kasus.

Data store tersebut merupakan entitas pada ERD.

Sehingga diperoleh 3 entitas yakni Personil, Tugas dan Kasus, dengan ERD sebagai

berikut :

Personil

N

Kerja

1

Tugas

NRP

Sat

Loks

K.Sat

Nama

T.Lhr

N.SK

Tgl

Tkp

Lama

K.Kss

N.Kss

Kasus

Krbn

Tgl.K

(19)

7.2 Hubungan DFD, ERD dan Normalisasi

Salah satu pendekatan dalam perancangan system secara konseptual adalah menggunakan model DFD dan ERD. Kedua model tersebut saling terkait. Model ERD diperoleh setelah kita membuat model DFD dari suatu kasus.

Penyajian kedua model tersebut menggunakan simbol-simbol yang standar. Dengan demikian kita bisa memperoleh gambaran dari proses pengolahan data suatu kasus secara sederhana dan komprehensif serta terintegrasi.

Referensi :

1. M. Zulkarnain. 2010. "Bahan Ajar : Pengantar Teknologi Informasi". Solo.

2. http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7728/PerancanganSistemTerinci Database.pdf.

3.

http://iaprima.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Bahasan9a_ERD.pdf.

4.

http://iwayan.info/Lecture/DBaseLanjut.../transpM2%20-%20DB design.doc.

5. http://upi-yptk.ac.id/download//meet3.ppt.

(20)

SOAL LATIHAN

1. Sebutkan tujuan perancangan database !

2. Sebutkan 6 fase proses perancangan database !

3. Sebutkan dan jelaskan konsep entity, atribut dan relationship !

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan normalisasi pada tabel dan sebutkan ada berapa teknik normalisasi (normal form) yang Anda ketahui ?

Gambar

Gambar 7.1 Langkah-langkah siklus hidup aplikasi.
Tabel 7.1 Proses / Tahapan Perancangan Database.
Gambar 7.2 Fase Perancangan Database.
Gambar 7.3 Symbol-symbol Entity Relationship Diagram (ER-Diagram).
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk ekspresi yang dapat dilihat mulai dari menyalahkan kaum reformis karena sebab gerakan merekalah kestabilan pemerintahan orde baru terganggu, menimbulkan ketidakpatian

1. Rekayasa dan manajemen lalu lintas. Gerakan lalu lintas kendaraan bermotor. Berhenti dan parkir. Penggunaan dan peralatan dan perlengkapan kendaraan bermotor yang

Bidang dan Kegiatan Usaha Beroprasi dalam bidang Jasa, Sumber Daya dan Infrastuktur Terkait Energi Jumlah saham yang ditawarkan 550.633.000 Saham Biasa Atas Nama dengan

Dalam lemma berikut akan ditunjukkan bahwa setiap submodul fully invariant dari modul -proyektif merupakan submodul distributif lemah.. Lemma 6[4] Jika Madalah modul

Tujuan penelitian : untuk mengetahui perbedaan kualitas nugget kacang merah dengan penambahan bahan tambahan yang berbeda ditinjau dari aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur; untuk

Berkenaan dengan penjelasan Mustafa di atas mengenai langkah-langkah mewujudkan suatu hubungan partnership yang baik, maka penelitian ini akan membahas tentang

Hal ini dilihat saat dilakukan penelitian di mana bayi 0-3 bulan hanya bisa mengutarakan respon nyeri dengan cara memukul-mukul, menarik-narik diri dari daerah