• Tidak ada hasil yang ditemukan

Restorasi Komposit 1 id. ppyx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Restorasi Komposit 1 id. ppyx"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RESTORASI ESTETIK

BAHAN R.ESTETIK

PLASTIS

NON PLASTIS

- Silikat

- Resin Akrilik

- Semen Ionomer Kaca

(SIK/GIC)

- Resin Komposit

- Compomer

(3)

MACAM R.ESTETIK

PLASTIS

NON PLASTIS

- Klas I,II, III, IV, V, VI - Vinir Porselen

Komposit

- Inlay Porselen

- Klas I, III, V SIK/GIC - Mahkota Porselen

- Vinir Komposit (Direk)

- Penutupan Diatema

(Komposit)

(4)

Macam Kelainan Estetik :

1. Yang disebabkan oleh proses karies

2. Gigi yang berubah warna

- Extrinsic

- Intrinsic

3. Kelainan bentuk (ukuran, kontur, & posisi

gigi)

4. Fraktura/atrisi pada permukaan insisal

5. Enamel Hypoplasia, abrasi, erosi

(5)
(6)
(7)
(8)

RESIN KOMPOSIT

Resin komposit ditemukan oleh R. bowen th 1960 Resin komposit merupakan campuran antara dua

atau lebih suatu bahan, dimana pada akhir

pencampuran tersebut sifat-sifat bahan tersebut menjadi lebih baik

Bahan restorasi komposit :

Matriks resin + “ Filler Anorganik “

Yang banyak dipakai :

(9)
(10)

SIFAT BAHAN KOMPOSIT YANG IDEAL :

1. Mempunyai sifat- sifat fisik yang baik 2. Mengkilap bila dipoles

3. Tidak mudah fraktur (tahan terhadap kekuatan daya kunyah )

4. Warna stabil

5. Dapat dipakai secara umum dimana saja 6. Radiopak

7. Banyak pilihan warna 8. Mudah penggunaannya 9. Kepekatannya tinggi

(11)

SYARAT-SYARAT

BIOLOGIS

Tidak iritasi pada pulpa dan giginyaToksisitas sistematik

Harus dapat berikatan dengan baik thd gigiKariostatik

KELARUTAN

Tidak larut dalam salivaPenyerapan air

MEKANIS

Daya tahan abrasiModulus elasticity

Stabil dlm RM terhadap perubahan suhu, dan keasaman

SIFAT TERMIS

(12)

ESTETIK

Warna = warna gigiTranslusensi

Tidak berubah warna

Mudah di poles dan tidak mudah retak atau pecah

IDEAL

Punya daya rekat terhadap enamel & dentin

PERUBAHAN DIMENSI : KECIL

Makin < perubahan dimensi setelah setting kebocoran

tepi <

RADIOPAQUE

RHEOLOGY

Waktu kerja cukup

(13)

POLIMERIZATION SHRINKAGE MINIMAL

Mencegah sensitivitas post-operatif, karies sekunder,

kegagalan perlekatan,

(14)

KOMPOSISI RESIN KOMPOSIT COMBE (1986) MENYATAKAN BAHWA RESTORASI RESIN

KOMPOSIT TDD :

1. MONOMER UTAMA

Merupakan bahan matriks dengan berat molekul yang tinggi. Monomer ini merupakan hasil reaksi dari bisphenol –A dan glisidil metakrilat ( BIS-GMA atau BOWEN RESIN).

Monomer lain yang sering digunakan adalah

(15)

2. MONOMER PENGENCER

Mempunyai berat molekul yang lebih rendah

Bahan ini ditambahkan dengan tujuan untuk

mengurangi kekentalan monomer utama

agar mampu bercampur dengan komponen

anorganik dam memudahkan manipulasi

klinis

Monomer ini adalah :

Monofungsi yakni Methyl Metacrylate

Bifungsi yakni Etilen Glikol Dimetacrylate

(16)

Monomer bifungsi lebih disukai karena :

Mempunyai kontraksi yang lebih kecil selama

polimerisasi

Menghasilkan stuktur cross – link lebih

banyak sehingga lebih keras dan kuat

Mempunyai koefisien expansi termis lebih

rendah

Lebih stabil, tidak mudah menguap

Menghasilkan polimer yang lebih sedikit

(17)

3. BAHAN PENGISI ANORGANIK (FILLER)

Memperbaiki sifat mekanis

Menurunkan koefisien expansi panasMemperbaiki estetik

Mengurangi kontraksi pada saat mengerasMengurangi panas pada waktu polimerisasi

Menjadikan radiopak bila ditambah Barium Glass

(18)
(19)

Syarat Bahan Pengisi :

Nilai kekerasan tinggi Inert

Keburaman dan koefisiensi expansi mendekati seperti

gigi

Bahan Yg Sering Digunakan:

Gelas borosilikat, barium aluminium silikat, barium

(20)

4. BAHAN PENGIKAT (SILANE COUPLING AGENT)

Untuk memperkuat ikatan antara monomer

dengan bahan pengisi

Sebagai stress breaker

Mencegah penetrasi air

5. BAHAN PENGHAMBAT POLIMERISASI

Diperlukan agar tidak terjadi polimerisasi pada

waktu penyimpanan

Bahan yang dipakai : Monomethyl Ether

(21)

6. Bahan Pewarna

Bahan pewarna yg digunakan dlm jumlah

kecil. Kebanyakan menggunakan logam

oksida atau aluminium oksida.

7. Penyerap Sinar UV

(22)

MEKANISME POLIMERISASI

Polimerisasi adalah peristiwa penggabungan

monomer- monomer menjadi polimer yang

mempunyai rantai panjang sehingga

terbentuk molekul raksasa

R. Komposit adalah monomer Dimetakrilat

Pengerasan melalui pembentukan

Radikal bebas

Aktivasi kimia

(23)

Mc. CABE (1990) mengatakan bahwa

Polimerisasi secara adisi tdd 4 tahap yakni :

1. AKTIVASI

Yakni terjadinya dekomposisi dari inisiator (Ketone dan Amine)

2. INISIASI

Yakni tahap pembentukan radikal bebas hasil reaksi diketon yang sensitive terhadap sinar tampak

3. PROPAGASI

Yakni monomer yang diaktifkan ditambah monomer pengganti demikian seterusnya sehinga terjadi Tk. Terminasi

4. TERMINASI

(24)

POLIMERISASI TERJADI DALAM

BEBERAPA MACAM :

a. Aktivasi Kimia

Benzoil peroksida sebagai inisiator dan

(25)

b. Aktivasi Sinar

Aktivasi UV : sistem Ativasi Sinar yang I

digunakan yakni UV (ultraviolet) membentuk radikal bebas

Sistem UV mempunyai daya penetrasi yang

terbatas sehingga menyebabkan resin tidak dapat dipolimerisasi dengan sempurna kecuali pada

bagian yang sangat tipis

Tidak dipakai karena dapat terjadi kerusakan yang

(26)

c. Aktivasi Sinar Tampak (Visible Light Cure)

Komposit yang mengandung alpha diketone

dan amine sekarang banyak dikembangkan.

Komposit jenis ini menggunakan sinar

(27)
(28)

Keutungan polimerisasi sinar tampak :

Tidak ada porositas

Mudah diaplikasikan dengan waktu kerja

yang tidak terbatas

(29)

Kekurangan polimerisasi sinar tampak :

Ketebalan bahan terbatas

Tidak dianjurkan mencampur beberapa

bahan untuk warna tertentu terjadi porus

Dianjurkan pakai alat pelindung (kacamata)

(30)

HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PROSES

POLIMERISASI KOMPOSIT SINAR TAMPAK

1. Jarak antara sumber sinar terhadap permukaan

bahan craig dan Peyton (1982) menyatakan bahwa jarak sumber sinar berpengaruh pada keras

permukaan bawah tetapi tidak mempengaruhi keras permukaan atas

2. Waktu penyinaran

Atmaja (1988) menyatakan bahwa nilai kekerasan dengan lama penyinaran 40 detik lebih baik

daripada dengan penyinaran 20 detik

(31)

3. Intensitas Sinar

Killian menyatakan bahwa besarnya

intensitas sinar akan mempengaruhi derajat

polierisasi resin komposit sinar tampak.

Intensitas sinar adalah energi yang tiba per

satuan waktu per satuan luas. Makin besar

intensitas sinar maka makin luas daerah

(32)

4. Ketebalan

Ketebalan resin komposit sinar tampak tidak boleh

lebih dari 2,5 mm.

Atmaja dan Bryan (1990) mengatakan bahwa

bertambahnya ketebalan mengakibatkan

penurunan nilai kekerasan permukaan bawah masa resin komposit sinar tampak

5. Warna

Warna komposit mempengaruhi kuringnya, makin

(33)
(34)

Light Curing Unit

Panjang gelombang 460-470 nm

Pada ketebalan komposit 1,5-2 mm

Macam:

Tungsten-quartz halogen curing unit

Plasma arc curing unit

(35)

Tungsten-quartz Halogen Curing Unit

Panjang gelombang 410-500 nm

Umur 100 jam penyinaranIntensitas 400-900mW/cm2

Plasma Arc Curing Unit

Intensitas 1800mW/cm2Waktu pengerasan cepat

Mahal

(36)

LED Unit

Panjang gelombang 400-500 nm

Umur panjang (>10.000 jam)

Daya listrik sedikit, bisa menggunakan

baterei

Argon Laser Curing Unit

Panjang gelombang 470 nm

Intensitas 200-300mW/cm2

(37)
(38)

PENGELOMPOKAN BAHAN KOMPOSIT

Berdasarkan ukuran besar partikel bahan

pengisi anorganik

R.Komposit dengan besar partikel bahan

pengisi besar (makro)

R.Komposit dengan besar partikel bahan

pengisi kecil (mikro)

R.Komposit dengan besar partikel

mikrofine

(39)

No Tipe Ukuran Partikel (µm)

% bahan pengisi (persatuan berat) 1. Konvensional

(large particle)

8-12 15-35

78

2. Partikel kecil

(Fine particle) 1-8 70-86

3. Mikro

(mikrofine) 0,04 25-63

4. Hibrid

(40)

KOMPOSIT KONVENSIONAL

Bahan pengisinya : Bubuk QuartzTekstur kasar

Sifat sifat mekanik baik, jarang terjadi frakturPermukaan dapat mengikat plak, sukar dipoles

Mempunyai kecenderungan berubah warna

Indikasi : tumpatan dengan tekanan kunyah besar

(41)

KOMPOSIT KONVENSIONAL

Keuntungan :

Sifat fisik dan mekanik yang baik

Kekurangan

Permukaan kasar setelah diproses Tidak dapat mengkilat

(42)
(43)

KOMPOSIT PARTIKEL KECIL

Pemolesan dan finishing lebih baik dari konvensionalSifat sifat mekanik dan fisik yang paling baik

ditemukan pada komposit ini

Pengerutan pada saat polimerisasi sama atau

bahkan lebih kecil dibanding konvensional

Kandungan bahan pengisinya : kaca yang

mengandung logam berat – bersifat radiopak

Permukaan resin menjadi lebih halus karena

partikelnya kecil dan termampatkan dan resistensinya terhadap pngunyahan baik

Indikasi : Tumpatan pada daerah yang terkena

(44)
(45)

KOMPOSIT MICROFINE

Bahan pengisi : partikel silica koloidal

Ukuran partikel : 200-300 kali lebih kecil dari

konvensional

Permukaan halus untuk estetik

Sifat fisik dan mekanik lebih rendah dari

konvensional

Indikasi : Restorasi estetis pada gigi Anterior

(46)

KOMPOSIT MICROFINE

Keuntungan :

Hasil poles yg baikEstetik baik

Handling mudah

Kekurangan :

Sifat mekanis yg buruk

Stabilitas warna kurang baikWear resistance rendah

Penyerapan air tinggi

(47)
(48)

KOMPOSIT HIBRID

Merupakan campuran microfilled dan konvensionalKomposisi : terdiri dari 2 macam bahan pengisi

mengandung silica koloidal dan partikel dari kaca yang mengandung logam berat

(49)

Keuntungan:

Variasi warna banyak

Tingkat opak dan translusensi yang berbeda bedaHasil pemolesan yang baik

Tahan terhadap abrasi dan wear resistance baikKoefisien muai panas mirip gigi

Penampilan yang menyerupai struktur gigiPenyusutan kecil

Penyerapan air minimal

(50)

Kekurangan :

Tidak dapat menerima beban terlalu besar Hasil poles tidak sebaik microfilled

(51)

KOMPOSIT MIKROHIBRID

Merupakan perkembangan dari komposit tradisional

hibrid

Konsentrasi filler 56-66%Ukuran 0,4-0,8 µm

Keuntungan :

Hasil poles baikMudah aplikasiyaSifat fisik baik

(52)

KOMPOSIT NANO

Resin komposit dengan teknologi nano atau komposit nano

merupakan perkembangan terbaru resin komposit dengan bahan pengisi yang berukuran nanometer

Penggunaan nanoteknologi untuk membuat restorasi dengan

translusensi yang tinggi, hasil poles sebaik mikrofiller dan sifat mekanis setara atau lebih baik dari microhybrid

Konsentrasi filler 78.5%Ukuran 1-100 nm

Dapat bertahan lama hingga lebih dari 10 tahun dalam

(53)
(54)

KOMPOSIT NANO

Komposit tersebut di atas sudah digunakan secara luas di bidang kedokteran gigi,terutama untuk restorasi direk gigi anterior maupun posterior, sandwich technique

(55)
(56)

PENGELOMPOKAN BAHAN KOMPOSIT

Menurut Philips & Lutz

Macrofilled composite (0,1-100 µm)Microfilled composite (0,04 µm)

Hybrid composite

Menurut Bayne & Heyman

Megafill (1-2 mm) Macrofill (10-100 µm)Midifill (1-10 µm)

Minifill (0,1-1 µm)

(57)

PENGELOMPOKAN BAHAN KOMPOSIT

Klasifikasi berdasarkan komposisi matriks:

Bis GMA (Bisfenol Glisidilmetakrilat)UDMA (Urethane Dimetakrilat)

Klasifikasi berdasarkan metode polimerisasi:

(58)

Komposisi bahan pengisi dapat

mengandung :

Lithium Aluminosilikat

Crystalline Quartz atau

(59)

Berdasarkan perbandingan berat bahan

pengisi

R.Komposit dengan perbandingan

bahan pengisi berat (heavy filled)

R.Komposit dengan perbandingan

(60)

Berdasarkan dinding tempat perlekatan

R.Komposit yang dapat mengikat resin emailR.Komposit yang dapat mengikat resin dentinR.Komposit yang dapat mengikat resin

porselen

R.Komposit yang dapat mengikat resin

(61)

Berdasarkan f/dan kerja kondisoner (perlakuan

smear-layer)

Referensi

Dokumen terkait

dapat diprekdisikan bahwa orang yang aktif pada cabang olahraga tertentu yang bersifat olahraga individual akan berbeda karakternya dengan orang yang aktif dalam cabang

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:1) Pembelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

The AVTS Advanced version includes all the feature in AVTS Basic plus the powerful Test Editor, Dynamic Control (includes dynamic end-to-end testing capability, and waveform

[r]

Tenant , 2) Dokumen MoU/ LoI untuk komersialisasi. • Kandidat telah memiliki calon mitra usaha. Terjadi proses alih teknologi dalam level ini. LIPI melakukan pendampingan

Untuk mengatasi kelemahan dalam bidang kedudukan kejaksaan tersebut maka dilakukan rekonstruksi nilai ideal kedudukan Kejaksaan dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia

Hasil alfa selulosa dan NaCMC yang diperoleh dari batang rumput gajah ini di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sangat dipengaruhi oleh umur potong

Selain sebagai tabungan dan sarana angsuran, SI RELA juga dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pembiayaan, dengan syarat nominal saldo simpanan harus