• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Yunani adalah hasil kebudayaan bahasa manusia yang berasal dari

kota Athena. Pada zaman helenisasi, orang Yunani menyuntikkan kebudayaannya

pada setiap daerah jajahannya, seperti bahasa Yunani dan ideologi-ideologi

Yunani. Sebagai dampak helenisasi yang sangat kuat, bahasa Yunani pun dijadikan

bahasa resmi pada zaman kekaisaran Romawi sehingga sangat mempengaruhi

berbagai perkembangan kebudayaan pada zaman itu. Bukti sejarah yang paling

dekat ialah penulisan teks asli Alkitab Perjanjian Baru (PB) pada zaman

kekaisaran Romawi yang menggunakan bahasa Yunani. Di sisi lain, bahasa ini

semakin pudar pengaruhnya seiring dengan perkembangan zaman dan runtuhnya

kekaisaran Romawi.

Selain bahasa Yunani, terdapat juga suatu bahasa yang sangat berpengaruh

kuat pada dunia yaitu bahasa Inggris. Bahasa yang ialah hasil kebudayaan

masyarakat Inggris ini digunakan menjadi bahasa internasional pada zaman

sekarang. Hal tersebut merupakan hasil penyuntikkan budaya bahasa oleh Inggris

kepada berbagai bangsa jajahannya yang mana meliputi hampir seluruh bangsa di

dunia, termasuk bangsa Indonesia.

Baik bahasa Yunani maupun bahasa Inggris telah menjadi hal yang penting

dalam perkembangan budaya, khususnya kekristenan. Bahasa Yunani menjadi

bahasa asli dalam penulisan Alkitab PB yang merupakan sumber pengajaran Injil

(2)

berkembang dan masuk ke dalam berbagai bangsa dan budaya sehingga

pengajaran Injil perlu untuk melakukan strategi budaya agar tujuannya tercapai.

Strategi budaya yang tepat ialah melalui translasi teks asli PB yang menggunakan

bahasa Yunani ke dalam budaya tersebut. Tidak hanya bahasa Yunani tetapi juga

bahasa Inggris dapat menjadi sarana pengajaran Injil yang penting karena

kebudayaan ini sangat mempengaruhi banyak bangsa dalam kedudukannya

sebagai bahasa internasional.

Sebagai peneliti Injil, kelompok Kristen perlu mempelajari Injil dengan cara

mencari makna asli Injil itu. Hal ini dikarenakan banyaknya kesalahanan tafsir

Injil dengan usaha yang salah. Sebagai bentuk usaha memahami makna Injil yang

sesungguhnya, kelompok Kristen perlu mempelajari bahasa asli yaitu bahasa

Yunani agar tidak terjadi kesalahan tafsiran dalam pengajaran Injil. Para peneliti

Injil juga membutuhkan sarana yang tepat sebagai bahasa pengantar dalam

mempelajari Injil. Bahasa pengantar yang dimaksudkan ialah bahasa yang

memiliki morfologi, gramatikal, dan translasi yang mendekati bahasa asli atau

bahasa utama. Dengan demikian, pengajaran Injil tidak mengalami kesalahan

tafsiran.

Sebagai salah satu kelompok yang cukup serius dalam mempelajari Injil,

Jurusan Filsafat dan Teologi Universitas Pelita Harapan juga melakukan beberapa

usaha tersebut. Jurusan Filsafat dan Teologi UPH mencoba untuk mencari makna

Injil yang sesungguhnya dengan mempelajari bahasa penulisan teks asli Injil yaitu

bahasa Yunani. Dalam hal ini, bahasa Yunani menjadi salah satu mata kuliah wajib

di Jurusan Filsafat dan Teologi UPH. Sebagai strategi pendekatan bahasa Yunani,

(3)

bahasa Inggris. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan

bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahaan bahasa Yunani di

Jurusan Filsafat dan Teologi UPH.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahaan Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi di UPH? 2. Bagaimana pengaruh bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan tersebut?

3. Apa manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani terhadap mahasiswa Jurusan Filsafat dan

Teologi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui alasan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar

dalam perkuliahan Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi UPH. 2. Menjelaskan pengaruh bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani.

3. Mengetahui manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar

dalam perkuliahan Bahasa Yunani kepada mahasiswa Jurusan Filsafat dan

Teologi UPH.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis makalah ini ialah untuk pengembangan konsep

penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata kuliah

Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi di UPH. 2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis makalah ini ialah agar pembaca dapat menerapkan bahasa

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Definisi Bahasa Pengantar

Berikut merupakan definisi bahasa menurut beberapa ahli. Menurut

Bloch dan Trager, bahasa merupakan sebuah sistem simbol yang bersifat

manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama. Selain

itu, bahasa merupakan sistem mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang

sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam

komunikasi antar-individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak

tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan

(5)

Bahasa ialah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh

anggota suatu masyarkat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi

antarsesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki (Soejono

Dardjowidjojo, 2003). Bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk

dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja

sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Menurut Andre Martinet,

bahasa adalah sebuah alat komunikasi untuk menganalisis pengalaman

manusia, secar berbeda di dalam setiap masyarakat, dalam satuan-satuan yang

mengandung isi sistematis dan pengungkapan bunyi, yaitu monem.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengantar berasal

dari kata dasar “antar”, yang artinya bawa atau kirim. Arti kata pengantar itu

sendiri ialah orang yang mengantarkan; alat untuk mengantarkan;

pembimbing; pandangan umum secara ringkas sebagai pendahuluan

(mengenai isi buku, ceramah, dsb). Jadi, pengantar ialah suatu media yang

mengantarkan atau membimbing untuk mengenali suatu hal.

Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa bahasa pengantar

merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan suatu kelompok untuk

membimbing pada tujuan tertentu secara bersama.

2.1.2 Bahasa Inggris

Bahasa Inggris adalah media komunikasi utama bagi manusia di negara

Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Nez Zeland, Afrika Selatan dan

di banyak negara lainnya. Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dari

negara-negara persemakmuran dan dipahami secara meluas. Bahasa Inggris

dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibandingkan dengan bahasa

(6)

Menurut Ahmad Izzan dan F.M. Mahfuddin, bahasa Inggris ialah

bahasa internasional yang digunakan tidak saja untuk berhubungan dengan

negara-negara lain, tetapi digunakan untuk memperdalam ilmu pengetahuan

karena buku-buku ilmu pengetahuan maupun dari para ahli masih

didatangkan dari luar negeri. Bahasa Inggris berasal dari rumpun bahasa Latin

yang berkembang dan membentuk Old Version pada tahun 800 – 1066. Kemudian bahasa Inggris berkembang menjadi Middle English (1066 –

1500), Modern English (1500 – akhir abad 15), dan Late Modern English

(1800 – sekarang).

2.1.3 Perkuliahan Bahasa Yunani

Menurut KBBI, perkuliahan berasal dari kata dasar “kuliah” yang

artinya pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi. Dapat diartikan bahwa

perkuliahan ialah proses memberikan pelajaran di perguruan tinggi.

Menurut William D. Mounce, bahasa Yunani merupakan hasil

kebudayaan masyarakat Athena dalam bentuk glosal yang memiliki sejarah

yang panjang. Pada abad ke-13 SM bentuk awal bahasa Yunani disebut

“Linear B”. Kemudian, pada abad ke-4 SM disebut “Yunani Klasik” oleh

Plato. Pada masa ini juga Raja Makedonia menaklukkan dunia termasuk

Athena. Kemudian anaknya, Alexander diajarkan bahasa Yunani oleh

Aristoteles. Alexander berusaha menyebarkan kebudayaan dan bahasa Yunani

ke seluruh dunia yang mana usaha ini disebut sebagai masa Helenisasi.

Setelah bahasa Yunani tersebar ke seluruh dunia, bahasa ini mendapatkan

banyak adaptasi dengan bahasa lain dan mengakibatkan perubahan bahasa

(7)

Dalam sejarah yang panjang, bahasa Yunani Koine diteruskan pada

zaman kekaisaran Roma. Bahasa ini dijadikan bahasa wajib pada zaman

tersebut. Hal ini secara langsung juga mempengaruhi berbagai bentuk

kebudayaan tulis, salah satunya penulisan Injil.

Penulisan Injil dalam bahasa Yunani menjadi hal yang sangat penting

bagi umat Kristen pada abad pertama. Bahasa Yunani juga menjadi alat

penyebaran Injil di daerah kekaisaran Romawi. Di sisi lain, penyebaran Injil

tidak mungkin berhenti di situ saja, namun terus berlanjut dalam ruang dan

waktu yang berbeda. Penyebaran Injil semakin berkembang dan tidak hanya

menggunakan bahasa Yunani saja, melainkan menggunakan bahasa daerah

yang dituju. Oleh karena itu, kelompok Kristen yang tidak menggunakan

bahasa Yunani perlu untuk mempelajari bahasa tersebut dalam hal

mempelajari Injil dengan benar.

Dari penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perkuliahan

Bahasa Yunani merupakan suatu proses pemberian pelajaran Bahasa Yunani

Koine dalam konteks mempelajari Injil dengan benar.

2.1.4 Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar dalam Perkuliahan Bahasa Yunani

Dalam hal mempelajari bahasa Yunani, dibutuhkan bahasa pendukung

yang memiliki kedekatan bentuk bahasa dengan bahasa Yunani. Menurut

William D. Mounce, bahasa Inggris memiliki kedekatan yang cukup dengan

bahasa Yunani, baik dari segi morfologi, gramatikal, dan pemaknaan translasi.

Untuk itu, bahasa Inggris dapat dijaidkan pengantar ke dalam bahasa Yunani. Sebagai bahasa pengantar, bahasa Inggris memiliki beberapa peran dan

(8)

bahasa pengantar yaitu menjadi bahasa percakapan dalam kelas bahasa

Yunani dan menjadi bahasa terjemahan dari bahasa Yunani. Selain itu,

penggunaan bahasa Inggris juga memiliki pengaruh terhadap perkuliahan

bahasa Yunani. Pengaruh yang paling utama ialah mengenai makna translasi

dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Inggris. Selain itu, penggunaan bahasa

Inggris dalam perkuliahan Bahasa Yunani dapat meningkatkan kemampuan

berbahasa mahasiswa.

2.2 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori tersebut mengenai pengaruh bahasa Inggris sebagai

bahasa pengantar dalam perkuliahan Bahasa Yunani.

1. Bahasa Inggris memiliki kesamaan bentuk dengan bahasa Yunani.

2. Bahasa Inggris mempengaruhi pamaknaan translasi dari bahasa Yunani.

3. Bahasa Inggris memberikan manfaat praktis bagi mahasiswa yang

(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Peneliti melaksanakan penelitian ini pada tanggal 12 – 24 November 2015

yang bertempat di lingkungan Universitas Pelita Harapan, Tangerang.

3.2 Subjek Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup populasi

masyarakat. Peneliti menggunakan populasi dari mahasiswa Jurusan Filsafat

dan Teologi Universitas Pelita Harapan sebagai subjek penelitian yang

berjumlah 30 orang.

3.2.2 Sampel Penelitian

Dari populasi tersebut, peneliti menggunakan sampel penelitian

berjumlah 10 dari 30 orang mahasiswa di Jurusan Filsafat dan Teologi

Universitas Pelita Harapan.

3.3 Objek Penelitian

Adapun objek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. Alasan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani.

2. Pengaruh penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani.

3. Manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani.

3.4 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitiaan

(10)

penelitian. Metode studi pustaka dilakukan dengan cara mencari teori-teori dari

berbagai buku referensi yang terkait dengan penelitian ini. Metode angket

merupakan survei respon subjek penelitian terhadap objek penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode angket/kuesioner sebagai alat pengumpulan

data hasil penelitian terhadap objek penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Setelah mengumpulkan data penelitian, peneliti menganalisis data tersebut

dengan metode tertentu yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif dilakukan

dengan cara menghitung jumlah respon subjek penelitan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Diketahui dari 10 mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi Universitas

Pelita Harapan yang telah disuvei oleh penulis tentang “Penggunaan Bahasa

Inggris sebagai Bahasa Pengantar dalam Perkuliahan Bahasa Yunani”, di dapat

hasil survei seperti berikut.

(11)

Sang

Grafik 4.1 Jumlah Responden Mengenai Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris sebagai

Bahasa Pengantar.

Diketahui dari 10 responden yang disurvei, 6 orang menjawab “Sangat

Penting”, 2 orang menjawab “Penting”, dan 2 orang pula menjawab “Biasa Saja”.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 80% dari responden menyetujui

pentingnya penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Data di atas

berkaitan dengan penelitian selanjutnya, yaitu mengenai tingkat kegunaan bahasa

Inggris sebagai bahasa pengantar.

(12)

Sang at B

ergu na

Berg una

Bias a Sa

ja

Kura ng B

ergu na

Tidak Ber

guna

0 1 2 3 4 5 6

Grafik 4.2 Jumlah Responden terhadap Tingkat Kegunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa

Pengantar

Diketahui dari 10 responden yang disurvei, 5 orang menjawab “Sangat

Berguna”, 4 orang menjawab “Berguna”, dan hanya 1 orang yang menjawab

“Biasa Saja”. Hasil ini menunjukkan bahwa bahasa Inggris jelas berguna

sebagai bahasa pengantar.

(13)

Sang at M

irip Mirip

Kura ng M

irip

Tidak Miri

p

Tidak Tahu

0 1 2 3 4 5 6

Grafik 4.3 Jumlah Responden terhadap Kemiripan Gramatikal Bahasa Inggris dan Bahasa

Yunani.

Dari 10 orang responden, diketahui ada 5 orang yang menjawab “Mirip”, 3

orang menjawab “Kurang Mirip”, dan 2 orang yang menjawab “Tidak tahu”.

Hasil survei menunjukkan bahwa bahasa Inggris memiliki kemiripan dengan

bahasa Yunani secara gramatikal.

(14)

Sang at C

ocok Coco k

Kura ng C

ocok Tidak

Coc ok

Tidak Tahu

0 1 2 3 4 5 6 7

Grafik 4.4 Jumlah Responden terhadap Kecocokan Makna Translasi dari Bahasa Yunani ke

dalam Bahasa Inggris

Diketahui dari 10 orang responden, 2 orang menjawab “Sangat Cocok”, 6

orang menjawab “Cocok”, dan 1 orang menjawab “Kurang Cocok”, dan 1 orang

pula menjawab “Tidak Tahu”. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden menyetujui kecocokan makna translasi dari bahasa Yunani ke dalam

bahasa Inggris.

(15)

Sangat Mudah Mudah Agak Sulit Sulit Sangat Sulit 0

1 2 3 4 5 6

Grafik 4.5 Jumlah Responden terhadap Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Bahasa

Inggris sebagai Bahasa Pengantar Perkuliahaan Bahasa Yunani

Diketahui dari 10 orang responden, hanya 1 orang yang menjawab “Mudah”,

5 orang menjawab “Agak Sulit”, 3 orang menjawab “Sulit”, dan 1 orang

menjawab “Sangat Sulit”. Dari data di atas dapat dilihat bahwa responden

mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar perkuliahan Bahasa Yunani.

(16)

Sang

Bahasa Yunani yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar”

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa 6 orang responden menjawab

“Mampu”, 3 orang menjawab “Kurang Mampu”, dan 1 orang menjawab “Sangat

Tidak Mampu”. Dari data di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar responden

mampu menyerap perkuliahan Bahasa Yunani menggunakan bahasa Inggris

sebagai bahasa pengantar. Namun, tidak dapat di lupakan (pungkiri?) bahwa ada

beberapa responden lain juga kurang mampu bahkan sangat tidak mampu

menyerap perkuliahan Bahasa Yunani menggunakan bahasa Inggris sebagai

bahasa penganatarnya.

(17)

Sang

Grafik 4.7 Jumlah Responden terhadap Manfaat Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa

Pengantar Perkuliahan Bahasa Yunani

Diketahui dari 10 responden yang di survei, 5 orang menjawab “Sangat

Bermanfaat”, 3 orang menjawab “Bermanfaat”, 1 orang menjawab “Biasa Saja”,

dan 1 orang menjawab “Kurang Bermanfaat”. Dari data di atas dapat di ketahui

bahwa responden merasakan manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar perkuliahan Bahasa Yunani.

BAB V

(18)

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian dari makalah ini mengenai penggunaan bahasa Inggris

sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan Bahasa Yunani, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Bahasa Inggris adalah penting sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani.

2. Bahasa Inggris sangat berguna sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani.

3. Bahasa Inggris memiliki kemiripan dengan bahasa Yunani secara

gramatikal.

4. Bahasa Inggris memiliki kecocokan makna translasi dari bahasa Yunani

ke dalam bahasa Inggris.

5. Mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi UPH merasakan kesulitan dalam

menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan

Bahasa Yunani.

6. Mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi UPH mampu menyerap

perkuliahan Bahasa Yunani yang menggunakan bahasa Inggris sebagai

bahasa pengantarnya.

7. Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan Bahasa

Yunani memiliki manfaat bagi mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi

UPH.

5.2 Saran

Dari simpulan di atas, penulis memberikan saran dalam makalah ini, yaitu: 1. Penyusun kurikulum akademik di Jurusan Filsafat dan Teologi UPH dapat

memperhatikan kesesuaian penggunaan bahasa pengantar suatu

perkuliahan dengan tingkat kemampuan mahasiswa.

2. Mahasiswa Filsafat dan Teologi perlu meningkatkan kemampuan diri

(19)

materi perkuliahan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantarnya.

3. Penulis makalah selanjutnya yang terkait dengan penelitian makalah ini

diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih baik dan lebih

bermanfaat lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Dardjowidjojo, Seojono. 2003. Psikolingualistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

http://masbadar.com/bahasa-inggris-definisi-dan-sejarahnya/ diakses pada tanggal

20 November 2015.

Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa

(20)

Izzan, Ahman dan Mahfuddin, F.M. 2015. How to Master English. Jakarta:

Kesaint Blanc Publishing.

Kushastanti, Yuwono Untung, dan RMT Multamia. Ed. 2007. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Martinet, Andre. 1987. Ilmu Bahasa: Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.

Mounce, William D. 2009. Basics of Bibilical Greek Gramma: Third Edition. Michigan: Zondervan.

LAMPIRAN

Angket tentang Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar dalam Perkuliahan Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi Universeitas Pelita Harapan. Nama :

(21)

4. Tingkat kecocokan makna translasi dari

5. Tingkat kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan Bahasa Yunani.

6. Tingkat penyerapan perkuliahan Bahasa Yunani menggunakan bahasa

e. Tidak tahu sama sekali

(22)

Gambar

Grafik 4.1 Jumlah Responden Mengenai Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris sebagai
Grafik 4.2 Jumlah Responden terhadap Tingkat Kegunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Grafik 4.3 Jumlah Responden terhadap Kemiripan Gramatikal Bahasa Inggris dan Bahasa
Grafik 4.4 Jumlah Responden terhadap Kecocokan Makna Translasi dari Bahasa Yunani ke
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari hasil laporan tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari data cakupan K1 dan K4, data pemberian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 14 siswa yang tuntas pada siklus I, 16 siswa tuntas pada siklus II, dan 19 tuntas

yang tidak sesuai dengan target, pencapaian sasaran tahunan Primkopkar “Manunggal” belum dapat terlaksana dengan baik berupa sasaran yang bersifat besarnya

Mari kita ikuti uraian Sue Armstrong (1991: 25) : “ Beberapa alasan mengapa orang dewasa itu merokok adalah karena mereka benar – benar menikmatinya sewaktu

Berdasarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005,

Berdasarkan hasil penelitian pada ibu primipara menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja cenderung baik manajemen laktasinya sebanyak 40 responden (75,5%)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap budgetary slack, kecukupan anggaran memoderasi hubungan antara

Perubahan yang terjadi akibat rusaknya lingkungan ataupun ekosistem secara keseluruhan cenderung merupakan dampak dari berubahnya sistem kehidupan manusia yang tidak