• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH STUDIO FOTO FOTOGRAFI docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH STUDIO FOTO FOTOGRAFI docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM IV

STUDIO FOTO

OLEH :

NAMA : SUNTIN KHODHIJAH

AK 14098

AKADEMI KOMUNITAS NEGERI LAMONGAN

JURUSAN MULTIMEDIA BROATCASTING

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT bahwa saya telah menyelesaikan tugas mata pelajaran Cara Menggunakan Kamera dengan baik dengan membahas Studio Foto.

Dalam mengerjakan tugas ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran, sangat kami harapkan demi penyempurnaan tugas ini.

Dalam mengerjakan tugas ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Chafid yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada saya sehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.

Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami semua sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Lamongan , Oktober 2014

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia fotografi di Indonesia mengalami perubahan yang sangat drastis sejak bermulanya teknologi fotografi digital. Batasan-batasan yang ada sebelumnya (decade fotografi film/seluloid) seakan dapat ditembus dengan luar biasa. Imajinasi seakan begitu mudah untuk diwujudkan dalam sebuah karya fotografi. Kesalahan dapat langsung dikoreksi dengan melihat layar pada kamera digital dan tidak ada lagi kekhawatiran tentang batasan jumlah frame yang dapat disimpan. Dengan adanya teknologi digital, fotografi pun kini memiliki ruang gerak yang lebih leluasa. Kemudahan, kemurahan, kecepatan dan ketepatan yang luar biasa mampu menarik banyak kalangan untuk bergeser dari lembar film beralih ke digital.

(4)

1.2. LINGKUP PELAYANAN DAN MISI OBYEK

Lingkup pelayanan Studio Foto di Surabaya ini yaitu mencakup daerah Surabaya dan sekitarnya. Jangkauan pelayanan pada studio foto ini dikhususkan pada masyarakat kalangan menengah keatas, mahasiswa / remaja dan masyarakat yang berkepentingan lainnya. Misi Obyek yaitu memfasilitasi dan memberikan pelayanan secara profesional kepada pengunjung. Aktifitas studio foto dan percetakan foto merupakan prioritas utama pada objek rancang ini, sedangkan toko perlengkapan, cafeteria, galeri dan sebagainya merupakan fasilitas penunjang aktifitas studio foto itu sendiri.

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 TEORI STUDIO FOTO

Studio photo memberikan pengertian tentang fotografi dalam bahasa inggris (photography) yang mempunyai dua makna yaitu dari kata photo yang bernamakan dengan arti cahaya dan graph yang berarti dari makna tulisan atau bisa disebut lukisan, hal ini digambarkan dalam seni rupa, fotografi yaitu proses tulisan atau lukisan dengan menciptakan hasil gambar menggunakan media cahaya, sebagai salah satu konsep awalnya, atau dengan istilah pada umumnya yaitu, fotografi suatu proses atau metode cara untuk mendapatkan suatu hasil gambar atau belajar dari studio photo dari objek yang kita bidik dengan proses pencahayaan, proses cahaya yang mantul mengenai objek yang kita bidik lalu media kamera yang kita gunakan memiliki kepekaan pada cahaya sehingga menyerap dari hasilnya memproses suatu objek gambar foto.

(6)

pembiasaan sehingga mampu menembus penyimpanan cahaya dalam pengambilan objek pada media studio photo.

2.2 STUDIO PHOTO CAHAYA TEPAT DAPAT MENGHASILKAN OBJEK YANG BERKUALITAS

Untuk mendapatkan dan menghasilkan intensitas cahaya yang tepat dengan membidik suatu objek studio photo dengan gambar yang bagus, dapat digunakan bantuan melalui alat untuk memenuhi pencahayaan pada kualitas gambar yang diambil dengan menggunakan bantuan yaitu ligh meter. Dengan bantuan ini kita dapat mengatur ukuran cahaya yang tepat dan sesuai kita gunakan dalam pengambilan media atau objek yang kita bidik, bagi seorang fotografer mungkin dengan tambahan pengaturan intensitas cahaya dengan merubah dengan menu tambahan pada media kamera melalui kombinasi ISO, (ISO Speed), Diafragma, (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed) dari ketiga ini memiliki fungsi masing masing yang bertujuan untuk mempertajam dan mengimbangi hasil yang tepat pada bagian pengaturan tersebut.

2.3 STUDIO PHOTO MENJADI TEORI FOTOGRAFI MELIBATKAN ISO, SHUTTER SPEED, DAN APERTURE

(7)

Studio Photo Camera

Bagi seorang fotografi selain harus menguasai teknik dasar memotret dan juga harus mempelajari ilmu-ilmu fotografi yang memiliki erat dalam bidang pemotretan di dalam studio photo, salah satunya yaitu menguasai karakter ISO dari nikon slr yang sering digunakan dalam bidang pemotretan, nah karakter seperti itu yang harus kita unggulkan dalam pembelajaran atau sebagai teori dasar fotografi menggunakan canon slr, dari karakter tersebut kita dapat mengamati sebuah warna yang tepat dan digunakan dalam pengaturan ISO.

(8)

BAB III

ISI LAPORAN

3.1 Teknik Pencahayaan Fotografi Studio

1. Pencahayaan lebar

Pencahayaan lebar yang biasa disebut sebagai teknik Broad Lighting adalah teknik pencahayaan yang biasa digunakan untuk perbaikan. Lighting akan diposisikan sedemikian rupa untuk menerangi bagian sisi objek misalnya model yang menghadap kamera. Teknik pencahayaan lebar ini biasa digunakan saat ingin membentuk wajah agar terlihat kurus, ataupun wajah sempit tampak lebih lebar.

(9)

Biasa disebut dengan teknik Short Lighting yang sering digunakan untuk memotret wajah yang oval. Lighting diseting untuk menerangi sisi wajah objek yang berpaling dari kamera. Teknik pencahayaan pendek menekankan kontur wajah lebih dari pencahayaan lebar atau broad lighting. Gaya ini dapat diadaptasi untuk tampilan “kuat” atau “lemah” dengan menggunakan cahaya yang lemah. Pencahayaan pendek memiliki efek penyempitan, itu sangat bagus untuk digunakan dengan subjek yang memiliki wajah bulat atau sangat gemuk.

3. Butterfly Lighting

Butterfly Lighting ini dicapai dengan menempatkan lampu utama tepat di depan wajah subjek dan menyesuaikan tinggi untuk menciptakan bayangan langsung di bawah, dan sejalan dengan hidung. Gaya ini sangat cocok untuk subjek yang memiliki wajah oval dan dianggap gaya pencahayaan glamor dan paling cocok untuk wanita. Hal ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada pria atau mereka yang berambut pendek, karena memiliki kecenderungan untuk menyoroti telinga – menciptakan efek yang tidak diinginkan.

(10)

Teknik Rembrandt lighting diperoleh dengan menggabungkan pencahayaan pendek dan Butterfly Lighting. Lampu utama diposisikan tinggi dan di sisi wajah yang jauh dari kamera. Teknik ini menghasilkan segitiga yang diterangi di pipi paling dekat dengan kamera. Segitiga yang diterangi hanya di bawah mata dan tidak di bawah hidung.

Cahaya yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya sangat bergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana komposisi yang diharapkan dari cahaya dan bayangan dalam foto. Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:

1. Intensitas, seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan yang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang lembut (soft). Pada pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia sejak terbit matahari (skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00), adapun cahaya dengan intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.

2. Arah datang cahaya, ini akan berpenguh pada metering dan komposisi hilight & shadow pada obyek. Arah datang cahaya secara jelas akan mempengaruhi arah dan ukuran bayangan. Pada pemotretan model, arah datangnya cahaya juga memperngaruhi ekspresi model.

(11)
(12)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Studio photo memberikan pengertian tentang fotografi dalam bahasa inggris (photography) yang mempunyai dua makna yaitu dari kata photo yang bernamakan dengan arti cahaya dan graph yang berarti dari makna tulisan atau bisa disebut lukisan, hal ini digambarkan dalam seni rupa, fotografi yaitu

proses tulisan atau lukisan dengan menciptakan hasil gambar menggunakan media cahaya, sebagai salah satu konsep awalnya, atau dengan istilah pada umumnya yaitu, fotografi suatu proses atau metode cara untuk mendapatkan suatu hasil gambar atau belajar dari studio photo dari objek yang kita bidik dengan proses pencahayaan,

3. Penggunaan bilangan Shutter Speed yang Rendah pada saat objek diam akan membuat gambar yang dihasilkan jelas

4. Tingkat keabu-abuan akan semakin rendah ketika konsetrasi gula semakin tinggi.

(13)

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi_studio

http://nimroatul.wordpress.com/2012/12/15/praktikum-fotografi-dan-pengolahan-citra-digital/

Gambar

gambar atau belajar dari studio photo dari objek yang kita bidik dengan proses

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (WibisonoKoento :2005) kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang memiliki pengertian hariah cirri-ciri, tanda-tanda, atau jari diri yang melekat pada

Iman berarti percaya di dalam hati, diikrarkan dengan ucapan serta dilakukan dengan perbuatan, dan pengertian islam secara bahasa berasal dari kata salama atau salm yang memiliki

Disamping itu, kata wayang (arab), memiliki arti yang beragam baik dari bahasa Indonesia maupun dari bahasa jawanya yang mana mempunyai sisi makna masing-masing jika dilihat

Verhaar (1983 : 124), berpendapat bahwa semantic berarti teori makna atau teori arti (Inggris, semantics, kata sifatnya semantic yang dalam bahasa Indonesia

kemahiran dalam berbahasa (bahasa Inggris, Indonesia, dll). Dalam penggunaan bahasa memerlukan kejelasan yaitu memilih kata yang jelas dan tidak mempunyai arti

Pateda (2010: 2) menyatakan bahwa kata semantik sebenarnya merupakan istilah teknis yang mengacu pada studi tentang makna (arti, dalam bahasa inggris disebut

Tidak terlalu berbeda dengan pengertian dari pergeseran nomor (1), kata dalam bahasa sumber mempunyai makna spesifik dan padanan kata tersebut dalam bahasa

Sedangkan dalam bahasa Inggris, manusia yang sering disebut sebagai “man” dapat dikaitkan dengan kata “mens” yang memiliki arti kemampuan berpikir.1 Konsep manusia adalah sebagai