• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

STIE MULIA PRATAMA

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP TARGET PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA IKA ADELINA SINAGA (2012.10.2081)

Natrion, Safrudin

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULIA PRATAMA

BEKASI 2016

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP TARGET PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA

(2)

Bekasi, 2016 ABSTRAK

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Dengan membayar pajak, berarti masyarakat telah berperan aktif dalam kegiatan pembangun nasional.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi penerimaan pajak dan pencairan piutang pajak terhadap target penerimaan pajak.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara yang beralamat di Jl. Sersan Aswam No 407 Margahayu Bekasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kepustakaan, Studi Lapangan yang terdiri dari Pengamatan, Wawancara dan Dokumentasi.

Hasil analisis menunjukan bahwa kontribusi penerimaan pajak dan pencairan tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya, pada tahun 2013 kontribusinya sebesar 102,18% kriteria kinerja keuangannya dinilai sangat baik. Pada tahun 2014 kontribusinya sebesar 81,85% kriteria kinerja keungannya dinilai sangat baik. Dan pada tahun 2015 kontribusinya sebesar 86,95% kriteria kinerja keungannya dinilai sangat baik. Rata-rata kontribusinya adalah sebesar 89,99% dan kriteria kinerja keuangannya dinilai sangat baik.

Dengan demikian kriteria kinerja keuangan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara dinilai sangat baik. Diharpakan KPP Pratama Bekasi Utara dapat memperthankan atau meningkatkan lagi potensi penerimaan pajak guna kemajuan pembangunan nasional.

(3)

TAX REVENUE ANALYSIS AND REDEMPTION OF TAX ARREARS ON TARGET REVENUE TAX KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI

UTARA

Ika Adelina Sinaga, Natrion, Safrudin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama

Bekasi, 2016

Taxes are one source of revenue that is essential for national development. By paying taxes, which means people have an active role in the activities of the national builders.

This study was conducted to determine the contribution of tax revenue and the disbursement of tax receivables of the tax revenue target.

This research was conducted at the Tax Office Pratama Bekasi Utara is located at Jl. Sergeant Aswam No. 407 Margahayu Bekasi. Data collection methods used in this study is a literature study, field study consisting of observation, interview and documentation.

Results of the analysis showed that the contribution of tax revenue and the disbursement of tax arrears against the target of tax revenue has increased and decreased every year, by the year 2013 amounted to 102.18% contribution to financial performance criteria rated as excellent. In 2014 the contribution amounted to 81.85% of performance criteria rated excellent. And in 2015 its contribution of 86.95% performance criteria rated as excellent. The average contribution is equal to 89.99% and its financial performance criteria rated as excellent.

Thus the financial performance criteria Tax Office Pratama Bekasi Utara rated excellent. KPP Pratama Bekasi Utara was expected to be able to sustain or increase more potential tax revenue for the progress of national development.

(4)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam usaha meningkatka penerimaan di sektor pajak, pemerintah melalui Direktorat Jendral Pajak terus melaksanakan terobosan guna mengoptimalkan penerimaan disektor pajak melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Sistem pemungutan pajak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu perubahan dari official assesment system menjadi selft assesment systemberdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan khususnya ayat 1 dan 2. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka Wajib Pajak untuk melakukan kegiatan menghitung, membayar dan melaporkan melalui Surat Pemberitahuan (SPT).

Kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah terhadap Wajib Pajak dalam sistem self assessment system ini seharusnya dapat berjalan sesuai rencana. Wajib

Pajak mampu melaksanakan

kewajiban perpajakan secara baik tanpa adanya kelalaian, kesengajaan,

maupun ketidaktahuan atas

kewajibannya tersebut. Upaya untuk meminimalisasi adanya tindakan tersebut maka perlu adanya penegakan hukum (law enforcement) atas kepatuhan Wajib Pajak. Wajib pajak dapat dikatakan wajib pajak patuh apabila wajib pajak tersebut melaksanakan pemenuhan kewajiban pajak sesuai perundang-undangan pajak berlaku mulai dari menghitung, memotong, menyetorkan, sampai

dengan melaporkan kewajiban

pajaknya.

Produk hukum berupa peraturan perpajakan yang lebih baik diharapkan dapat memberikan penekanan yang lebih pada keseimbangan antara kepentingan masyarakat, Wajib Pajak dan kepentingan negara.

Perkembangan keadaan yang terjadi di masyarakat dan didukung adanya reformasi, tetapi kenyataannya hutang pajak yang belum dilunasi oleh Wajib Pajak masih menjadi hambatan yang besar. Hutang pajak yang belum dilunasi sering dihadapi karena peningkatan jumlah tunggakan pajak masih belum bisa diimbangi oleh kegiatan pencairannya. Telah

(5)

dengan diterbitkannya Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan hingga pelaksanaan

penjualan barang yang disita melaui lelang barang milik Penanggung Pajak. Kontribusi adalah suatu tindakan untuk ikut serta bertindak aktif dengan mengoptimalkan kemampuan yang bertujuan memberikan manfaat. Berdasarkan uraian diatas, mendorong

penulis mengangkat topik ini menjadi bahan penelitian dengan judul

“ANALISIS PENERIMAAN PAJAK DAN PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP TARGET

PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BEKASI UTARA”.

Berdasarkan gambaran umum dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui kontribusi penerimaan pajak terhadap target penerimaan pajak.

b. Untuk mengetahui pencairan tunggakan pajak terhadap tunggakan pajak.

c. Untuk menegetahui kontribusi

penerimaan pajak dan

pencairan tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak.

Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

Dengan dilakukannya penelitian ini,

diharapkan dapat menambah

pengetahuan dalam bidang

perpajakan.Penelitian ini juga untuk tugas akhir sebagai persyaratan dalam meraih gelar Sarjana.

b. Bagi Perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara.

c. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharpakan dapat menjadi sarana untuk menambah informasi dan penegetahuan tentang penerimaan pajak.

LANDASAN TEORI A. Pengertian Pajak

Pajak merupakan alat bagi pemerintah di dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari masyarakat, guna membiayai pengeluaran rutin serta pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Pajak secara bebas dapat dikatakan sebagai suatu kewajiban warga negara berupa pengabdian serta peran aktif warga negara dan

anggota masyarakat untuk

membiayai berbagai keperluan negara yang berupa Pembangunan Nasiaonal yang pelaksanaanya diatur

dalam Undang-Undang dan

Peraturan-peraturan untuk tujuan

kesejahteraan bangsa dan

negara.Pemungutan pajak di

Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Sistem self assessment

(6)

yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada

Wajib Pajak untuk

menghitung,memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

B. Penerimaan Pajak

Pendapatan atau penerimaan adalah suatu hasil yang ingin dicapai secara optimal. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002:23) penerimaan didefinisikan “Penerimaan harus diukur dengan nilai wajar imbalan atau yang dapat diterima”. Dari penegrtian tersebut bahwa penerimaan dapat menjadi sumber pembiayaan pembangunan untuk menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah dan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.

a. Pajak dalam negeri terdiri atas : 1. Pajak Penghasilan

2. Pajak Pertambahan Nilai barang dan jasa

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 6. Cukai serta pajak lainnya.

b. Pajak perdagangan

internasional terdiri atas: 1. Bea masuk

2. Pajak/pungutan ekspor

C. Tunggakan Pajak

Tunggakan pajak adalah pajak yang terutang oleh Wajib Pajak harus dibayar atau dilunasi tepat pada waktunya, pembayaran pajak harus dilakukan di Kas Negara kantor-kantor yang ditunjuk oleh pemerintah. Untuk memperingan Wajib Pajak maka pembayaran pajak dapat diangsur selama astu tahun berjalan. Setelah jumlah pajak yang sesungguhnya

terutang diketahui, maka

kekurangannya setelah tahun pajak berakhir. Oleh karena itu apabila setelah tanggal jatuh tempo pajak tersebut belum dilunasi maka timbul tunggkan pajak.

D. Target Penerimaan Pajak

Target adalah bagian dari rencana yang sudah disusun secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Realisasi adalah hasil nyata dari penerimaan atas suatu targe yang telah diperhitungkan.

Mengenai cara untuk

memperhitungkan target pajak dilakukan berdasarkan pada besar kecilnya pajak terutang dikalikan dengan tarif pajak yaitu 5%. Setelah ditetapkan cara perhitungannya maka selanjutnya akan ditentukan cara pemungutannya oleh pemerintah. Terkait dengan bantuan pemerintah pusat ke daerah yang semakin kecil

maka daerah harus menempuh

(7)

pembangunan. Dalam menempuh kebijakan ini pemerintah daerah membuat ketetapan dalam bidang moneter dan fiskal daerah. Itu dilakukan untuk menutupi celah dalam keuangan daerah yang berkurang. Peran pajak tersebut akan semakin besar untuk masa yang akan datang karena pemerintah ingin mengurangi peran utang dalam mendanai APBN. Karena peranan pajak semakin penting , maka penerimaan perpajakan membutuhkan sistem pengolahan yang semakin optimal sesuai dengan kondisi ekonomi dan kemampuan masyarakat. Oleh karena itu perlu disusun suatu perencanaan angka target penerimaan perpajakan yang tepat dan optimal dengan menggunakan model proyeksi penerimaan perpajakan yang mampu menghasilkan angka proyeksi yang sesuai dengan kondisi ekonomi yang sedang akan terjadi, dan mampu menjelakan pengaruh kebijakan pemerintah terhadap penerimaan perpajakan.

METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara Jl.Sersan Aswam No.407 Margahayu Bekasi.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2016.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh data-data kuantitatif dan deskristif dalam penelitian ini adalah :

a.Studi Kepustakaan (Library Research)

Dalam metode ini penulis

mempelajari dan memanfaatkan buku-buku serta bahan kuliah yang ada kaitannya dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

b.Studi Lapangan (Field Research)

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi secara langsung dari sumber atau obyek yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pengamatan (Observasi)

Mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara.

2. Dokumentasi

(8)

3.Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan pihak berwenang

dalam memberikan data yang

dibutuhkan.

Metode Analisa Data a. Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif, yaitu metode dengan menggunakan angka dan rumus kuantitatif untuk mengukur,

menganalisa variabel yang

berhubungan dengan kontribusi

penerimaan pajak, pencairan

tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara.

b. Analisis Deskriftif

Analisis deskriftif, yaitu metode

dengan menguraikan atau

memaparkan hasil penelitian untuk kemudian diadakan interprestasi berdasarkan landasan teori yang disususun. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif dan sistematik dalam bentuk kalimat atas permasalahan yang penulis bahas, disini penulis hanya membahas penerimaan pajak, pencairan tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara.

Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak

lain untuk tujuan biaya atau kerugian tertentu atau bersama.Penerimaan pajak adalah prnghasilan yang diperoleh oleh pemerintah yang bersumber dari pajak rakyat. Tidak hanya sampai pada definisi singkat diatas bahwa dana yang diterima di kas negara tersebut akan dipergunakan untuk pengeluaran pemerintah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana maksud dari tujuan negara yang disepakati oleh para pendiri awal negara ini yaitu menyejahterahkan rakyat, menciptakan kemakmuran yang berasaskan kepada keadilan sosial. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan kontribusi penerimaan pajak dan target penerimaan pajak:

A. Kontribusi Penerimaan dan Target Penerimaan Pajak Tahun 2013-2015 (Dalam Rupiah).

Berdasarkan tabel realisasi dan target penerimaan pajak KPP Pratama Bekasi Utara mengalami kenaikan dan penurunan tetapi kontribusinya masih diatas 50%. Pada tahun 2013 dengan TAHUN

Realisasi Penerimaan Pajak Pada KPP Bekasi Utara (Semua WP)

Target Penerimaan Pajak KPP Bekasi Utara

Kontri busi

2013

1.737.465.536.135 1.730.344.627.019

100,41 %

2014 1.628.241.183.696 2.006.765.440.134 81,14%

2015 1.818.987.604.104 2.109.359.140.998 86,23%

(9)

target sebesar Rp 1.730.344.627.019 dan realisasi penerimaan sebesar Rp 1.737.465.536.135 dengan kontribusi sebesar 100,41%. Dengan kontribusi sebesar 100,41% maka kontribusi penerimaan pajak dinilai sangat baik.

Pada tahun 2014 target naik

15,98% atau sebesar Rp

276.420.813.115 menjadi Rp

276.420.813.115 dan realisasi penerimaan Rp1.628.241.183.696 dengan kontribusi sebesar 81,14%. Dengan kontribusi sebesar 81,14% maka kontribusi penerimaan pajak dinilai sangat baik.

Dan untuk tahun 2015 target kembali naik 5,11% atau sebesar Rp102.593.700.864 menjadi Rp 2.109.359.140.998 dan realisasi penerimaan sebesar 1.818.987.604.104 dengan kontribusi 86,23% . Dengan kontribusi sebesar 86,23%, maka penerimaan pajak dinilai sangat baik.

B.PenerimaanPencairan Tunggakan Pajak Tahun 2013-2015 (Dalam Rupiah).

Berdasarkan tabel penerimaan pencairan tunggkan pajak meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2013 pencairan tunggakan pajak sebesar Rp 13.370.256.335 dan tunggakan pajaknya sebesar Rp 67.434.221.900 dengan persentase penerimaan sebesar 19,83% dan kriteria kinerja keuangnnya tergolong kurang baik.

Pada tahun 2014 pencairan tunggakan sebesar Rp 14.344.842.501 dengan tunggakan pajaknya sebesar Rp 63.366.717.750 dengan persentase penerimaan pajaknya sebesar 22,64%. Dibandinding tahun 2013 penerimaan pencairan pajaknya naik sebsar 2,81% dan kriteria kinerja keungannya dinilai cukup baik.

Pada tahun 2015 pencairan tunggakan pajaknya sebesar Rp 15.158.139.983 dengan tunggakan pajak sebesar Rp 55.076.590.663 dan persentase penerimaan pencairan tunggakannya sebesar 27,52% naik Tahun

Pencairan Tunggakan

Pajak

Tunggakan

Pajak Persentase

2013 13.370.256.335 67.434.221.900 19,83%

2014 14.344.842.501 63.366.717.750 22,64%

2015 15.158.139.983 55.076.590.663 27,52%

Rata-rata penerimaan pencairan

(10)

sebesar 4,88% dari tahun 2014 dan kriteria kinerja keungannya dinilai cukup baik.

C. Kontribusi Peneriman Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Target Penerimaan Pajak Tahun 2013-2015 (Dalam Rupiah).

Berdasarkan tabel kontribusi penerimaan pajak dan kontribusi pencairan tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2013 Realisasi penerimaan pajaknya sebesar Rp 1.737.465.235 dan pencairan tunggakan pajaknya sebesar Rp 13.370.256.335 dengan target penerimaan pajak sebesar Rp 1.730.344.627.019 dan kontribusi sebesar 101,18% maka kriteria keuangannya dinilai sangat baik.

Pada tahun 2014

kontribusinya turun 19,33%, dengan realisasi penerimaan pajak Rp 1.628.241.183.696 dan pencairan

tunggkan pajak sebesar Rp

14.344.842.501 dan target penerimaan pajak sebesar Rp 2.006.765.440.134

dengan kontribusi sebesar 81,85%. Walaupun kontribusinya turun 19,33% tetapi kriteria keuangannya masih tergolong sangat baik.

Pada tahun 2015

kontribusinya naik sebesar 5,1%, dengan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp 1.818.987.604.104 dan pencairan tunggakan pajak sebesar Rp 15.158.139.983 dan target penerimaan

pajak sebesar Rp

2.109.359.140.998 dengan kontribusi sebesar 86,95% maka kriteria kinerja keuanganya dinilai sangat baik.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai kontribusi penerimaan pajak dan kontribusi pencairan tunggakan pajak terhadap kontribusi target penerimaan pajak, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Dari hasil penelitian yang dilakukan, bahwa kontribusi penerimaan pajakpada tahun 2013 sebesar 100,41%, tahun 2014 sebesar 81,14% dan tahun 2015 sebesar 86,23% dengan rata-rata kontribusi sebesar 89,26% dan tergolong sangat baik.

b. Dari hasil penelitian yang dilakukan , bahwa penerimaan Tahun Realisasi

Penerimaan Pajak

1.737.465.536.135 13.370.256.335

1.730.344.627.019 101,18%

2014

1.628.241.183.696 14.344.842.501

2.006.765.440.134 81,85%

2015

1.818.987.604.104 15.158.139.983

2.109.359.140.998 86,95%

(11)

pencairan tunggakan pajak naik setiap tahunnya. Pada tahun 2013 penerimaan pencairan tunggakan pajaknya sebesar 19,83% tahun 2014 penerimaan pencairan tunggkannya sebear 22,24% dan pada tahun 2015 sebsar 27,52% dengan rata-rata penerimaan pencairan tunggakannya sebesar 23,33% dan krireria kinerja keuangannya dinilai cukup baik. c. Dari hasil penelitian yang

dilakukan, bahwa kontribusi realisasi penerimaan pajak dan pencairan tunggakan pajak terhadap target penerimaan pajak mengalami kenaikan dan penurunan, pada tahun 2013 kontribusinya sebesar 102,18% tahun 2014 kontribusinya sebesar 81,85% tahun 2015 kontribusinya sebesar 86,95% dan rata-rata kontribusinya sebesar 89,99% dan kriteria kinerja keuangannya dinilai sangat baik. d. Penurunan persentase penerimaan

pajak terhadap target penerimaan pajak setiap tahunnya terjadi atas beberapa faktor misalnya ,

kurangnya sosialisasi dan

penyuluhan pajak sehingga para Wajib Pajak belum taat pajak. e. Kecilnya persentase pencairan

tunggakan pajak terhadap

tunggakan pajak karena adanya kendala-kendala yang dihadapi KPP Pratama Bekasi Utara dalam kegiatan pelaksanaan Surat Paksa, misalnya;

1. Kurangnya kesadaran

Penanggung Pajak dalam

pembayaran tunggakan pajak lewat surat paksa. Serta banyaknya Wajib Pajak yang menghindar dari pemenuhan kewajiban perpajakan karena berbagai alasan yang tidak jelas dan kurangnya respon positif dari Wajib Pajak terhadap pajak itu sendiri, sehingga dari hal

tersebut akan sangat

mengahambat proses pencairan tunggakan pajak.

2. Kurangnya peran aktif Jurusita Pajak dalam memberitahu tunggakan pajak lewat surat paksa.

3. Surat paksa tidak dapat disampaikan karena penanggung pajak pindah alamat dan tidak melaporkan ke kantor pajak.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan oleh penulis, maka penulis mengemukakan saran yang dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan: a. Diharapkan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara lebih

meningkatkan lagi potensi

penerimaan pajak, dengan

memberikan sosialisai melaui media elektronik dan melakukan penyuluhan ke masyarakat agar target penerimaan pajak untuk tahun berikutnya dapat tercapai 100%.

(12)

perbedaan status sosial. Hal ini dilakukan sebagai penegakan hukum secara sunguh-sungguh (law enforcement).

c. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi perlu mengadakan kerja sama dengan pihak- pihak yang dapat membantu kelancaran proses penagihan pajak misalnya dengan

pemerintah daerah untuk

menemukan penanggung pajak yang pindah tanpa pemberitahuan, atau dengan kepolisian untuk melindungi penagih pajak dalam proses penagihan pajak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Undang-Undang Pajak Lengkap Tahun 2011. Jakarta: Mitra Wacana Media.Diana Anastasia, Lilis Setiawati. 2014. Perpajakan-Teori dan Peraturan Terkini, Andi Yogyakarta.Direkrorat Jendral Pajak RI, Kumpulan Peraturan di Bidang Penagihan Pajak Edisi 2011: Jakarta.Mardiasmo. Perpajakan (Edisi

Revisi 2009, Andi

Yogyakarta.Nurcholis, Hanif. 2007.

Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Grasindo.Pardiant. Akuntansi Pajak, Mitra Wacana Media Penerbit tahun 2007.Yusdianto Prabowo. 2004.

Akuntansi Perpajakan Terapan,Jakarta :Grasindo.Sandoro,Agoes Setyono dan Andri Kurnaedi. 2010 , Undang – Undang Perpajakan Indonesia Terbaru, Jakarta : SEMAR Publising, Lembaga Manajemen Formasi.Suandy Early. 2011. Hukum Pajak (Edisi 5)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Menyiapkan #emua kelengkapan yang dibutuhkan untuk pro#e# ru"ukan8 34 Mematuhi ke#epakatan per"an"ian ker"a#ama yang telah di#epakati.. Sudah ada tempat tidur

Pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah (casing).Pompa rotari

Penelitian ini mampu mengajarkan kepada peserta didik bahwa salah satu abentuk dari keadilan Hak Asasi Manusia adalah kesetaraan gender yang diwujudkan dalam

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kesesuaian implemetasi dengan RTBL Desa Jendi memiliki presentase sebesar 81,25% dengan kesesuaian pada

Dua hal itu dianalisis melalui interaksi tiga aspek dalam sajian karya seni, yakni seniman (desainer), hasil karya (produk), dan pengamat atau pengguna (dalam Dharsono, 2016:

Diharapkan dengan menggunakan salah satu metode dalam sistem pendukung keputusan, Proses perhitungan dengan menentukan kriteria yang telah ditentukan dapat memberikan output

Sistem operasi adalah perangkat lunak komputer atau software yang bertugas untuk melakukan control dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar system,