• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 8 Manajemen Keuangan.ppt (692Kb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pertemuan 8 Manajemen Keuangan.ppt (692Kb)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Wirausaha

REFERENSI:

• Buchari Alma, 2008, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Alfabeta,

Bandung

• Rambat Lupiyoadi, 2007, Entrepreneurship: From Mindset to

Strategy, Lembaga

Penerbit Ekonomi Universitas Indonesia

• Suryana, Kewirausahaan, 2006, Pedoman Praktis: Kiiat dan Proses Menuju

Sukses, Salemba Empat, Jakarta

• Suharyadi, dkk, 2007, Kewirausahaan – Membangun Usahas Sukses Sejak Usia

Muda, Salemba Empat, Jakarta

Masykur Wiratmo, 1996, Pengantar Kewirausahaan, BPFE,

Yogyakarta

• Ari Satrio Wibowo, 2006, 45 Kisah Bisnis Top Pilihan, Elex Media Komputindo,

Jakarta  

(2)

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah cara mengelola sumber-sumber dana

dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif dan efesien dalam

suatu kegiatan usaha atau bisnis.

Tujuan manajemen keuangan

adalah untuk memaksimalkan “keuntungan” melalui perencanaan

dan pengelolaan keuangan secara sistemik.

“Keuntungan”

Keuntungan merupakan nilai lebih yang diperoleh melalui operasi

usaha, baik dalam bentuk material maupun non material.

- Nilai lebih immaterial, seperti: knowledge, skill, experience, dan

lain-lain.

- Nilai lebih material, seperti: uang, asset, dan lain-lain.

(3)

Manajemen Keuangan Usaha

Wirausaha

Adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para

pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan

Manajemen keuangan Wirausaha harus lebih simple,

sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan

yang standard dan lazim.

(4)

PENCATATAN KEUANGAN

SEDERHANA

Setiap transaksi dalam kegiatan usaha haruslah

dicatat dan disusun dengan baik.

Penyusunannya dalam bentuk catatan akuntansi

sederhana melalui proses akuntansi dengan alur

diagram sebagai berikut

Indentifkasi

Akuntansi AccountingLaporan

Pemrosesan dan Pelaporan

(5)

BIAYA (Cost) DALAM

BISNIS

1.

Biaya merupakan pengeluaran (

expenditure

) guna memperoleh

manfaat. Manfaat dapat berwujud, seperti: bahan-bahan,

alat-alat dan jasa (upah, sewa, atau tenaga).

2.

Setiap biaya adalah pengeluaran; namun terdapat perbedaan

pencatatan berdasar penerimaan manfaatnya.

• Jika belum diterima manfaatnya, seperti pembelian harta tetap, biaya disebut dengan deferred cost dan dicatat dalam neraca sebagai harta (asset).

• Jika sudah diterima manfaatnya, biaya disebut expired cost dan dicatat dalam income statement sebagai beban pendapatan.

3.

Ada juga pengeluaran yang tidak mendatangkan manfaat,

seperti: kerusakan produk, kehilangan, kebakaran, dll. Ini juga

merupakan biaya (

loss

), dan dicatat dalam

income statement

(6)

1.

Biaya Investasi

– Merupakan biaya modal tetap yang digunakan untuk membiayai pengadaan barang modal.

– Dalam konteks manajemen keuangan, modal tetap

digunakan untuk membiayai atau memenuhi kebutuhan Harta Tetap (aktiva tetap).

– Dicatat dalam neraca sebagai Harta Tetap

2.

Biaya Modal Kerja

– Merupakan jumlah seluruh Aktiva Lancar (Modal kerja kotor)

– Selisih Aktiva Lancar atas Hutang Lancar (Modal Kerja Netto)

– Biaya modal kerja diperlukan untuk membiayai perputaran roda operasi usaha untuk memperoleh laba.

(7)

Komponen biaya-biaya

Investasi

Biaya investasi yang diperlukan dalam usaha mikro dan kecil

umumnya relatif sederhana. Misalnya dalam usaha produksi telur asin, biaya investasi terdiri atas beberapa komponen antara lain:

Harga J umlah Umur Nilai Nilai per Satuan Biaya Ekonomis Penyusutan Sisa

Rp Rp (tahun) Rp Rp

1 Perizinan 1 2,500,000 2,500,000

2 Bangunan m2 150 250,000 37,500,000 10 3,750,000 26,250,000 3 Tanah m2 200 20,000 4,000,000 4,000,000 4 Kendaraan

a. Mobil Box unit 1 70,000,000 70,000,000 7 10,000,000 40,000,000 b. Pick Up unit 1 35,000,000 35,000,000 7 5,000,000 20,000,000 c. Sepeda Motor unit 1 7,500,000 7,500,000 7 1,071,429 4,285,714 5 Alat produksi dan Pengemas

a.Timbangan unit 1 500,000 500,000 3 166,667

J umlah 173,525,000 27,996,429 102,185,714

Biaya Investasi Produksi Telur Asin

(8)

Komponen biaya-biaya

Modal Kerja

(9)

1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak

terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau

penjualan dalam satu tahun (satu satuan waktu).

Contoh dalam usaha mikro dan kecil, antara lain: gaji,

koran/majalah, overhead (listrik, telephone, air, service, dll), bunga pinjaman, dll.

2. Biaya Variabel

Biaya variable adalah biaya yang besar-kecilnya selaras

dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap

tahun (satu satuan waktu).

Contoh dalam usaha mikro dan kecil, antara lain: upah tenaga tidak tetap, BBM, dll.

(10)

PROYEKSI PENDAPATAN

• Sebagai hasil dari perhitungan proyeksi produksi dan harga jual diperoleh proyeksi penerimaan pendapatan/ penjualan selama jangka waktu usaha.

• Biasanya produksi belum mencapai optimum pada tahun-tahun pertama, khususnya untuk proyek atau usaha yang baru.

Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor TelurAsin

NO Produk VOLUME HARGA J UAL PENJ UALAN 1 BULAN

PENJ ULAN 1 TAHUN

1 Telur Asin 150.000 800 120.000.000 1.440.000.000

(11)

1. Dana modal sendiri

Berasal dari pemrakarsa / pemilik proyek, investor lain

maupun penyertaan dari modal ventura.

2. Pinjaman dari Pihak Ketiga

Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier.

Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga.

Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65 % dari keb.

riil

Catatan :

• Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas dijelaskan kemudian setelah pembahasan keadaan keuangan (neraca dan R/L) usaha.

(12)

 Pemilik tunggal bisnis

 Bebas menentukan jalannya usaha

 Terbebas dari beban pembiayaan

 Disiplin atas penggunaan dana harus ada karena tidak ada tekanan pengembalian dari pihak luar

 Pemilik tunggal bisnis

 Bebas menentukan jalannya usaha

 Terbebas dari beban pembiayaan

 Disiplin atas penggunaan dana harus ada karena tidak ada tekanan pengembalian dari pihak luar

 Melibatkan pihak lain (pribadi/badan usaha) menjadi pemegang saham

 Membagi resiko bisnis dengan pihak lain

 Disiplin penggunaan dana dan operasi usaha

 Berbagi keuntungan

 Berbagi pembagian tugas-wewenang

 Melibatkan pihak lain (pribadi/badan usaha) menjadi pemegang saham

 Membagi resiko bisnis dengan pihak lain

 Disiplin penggunaan dana dan operasi usaha

 Berbagi keuntungan

 Berbagi pembagian tugas-wewenang

SUMBER DANA

 Lembaga perbankan (Bank Umum, BPR, dll)

 Modal Ventura

 Koperasi

 Multifinance

 dll

 Lembaga perbankan (Bank Umum, BPR, dll)

 Modal Ventura

 Koperasi

 Multifinance

(13)

LABA

KOTOR

LABA

KOTOR

Untuk mengetahui hasil kegiatan

usaha ini, maka harus diketahui

berapa besar laba yang diperoleh.

Perhitungan Laba Kotor adalah sebagai

(14)

Untuk menghitung laba bersih

digunakan rumus sebagai berikut :

Penghitungan Laba bersih dilanjutkan

dengan cara mengurangi laba bersih

dengan bunga dan pajak (tax)

LABA

BERSIH

LABA

BERSIH

Laba Bersih = Laba Kotor –

Total Biaya

(15)

Neraca

Kekayaan = Kewajiban +

Modal

Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan

adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta

kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh

suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

Komponen neraca :

Aktiva (Kekayaan/harta)

Kewajiban (Utang)

(16)

Nama Perkiraan

Rp. (.000)

Fixed Asset

/ Asset tetap

a

Current Asset / Asset beredar

b

TOTAL ASSET (X) (a + b)

Current Passiva/Kwjb saat ini

C

Passiva jk. Pjg

D

TOTAL KEWAJIBAN (Y) (c + d)

NET ASSET

( X – Y)

Dana

E

Cadangan

F

DANA PEMILIK

( E + F)

Bentuk 1

(17)

Nama Perkiraan

Rp. (.000)

Fixed Asset

/ Asset tetap

a

Current Asset / Asset beredar

b

TOTAL ASSET (X) (a + b)

Current Passiva/Kwjb saat ini

C

Passiva jk. Pjg

D

TOTAL KEWAJIBAN (Y) (c + d)

Dana

E

Cadangan

F

TOTAL ASSET = PASIVA + DANA PEMILIK ( Y + E + F)

Bentuk 2

(18)

Contoh Neraca (yang lazim dipakai)

NERACA

PT ANGIN RIBUT

PER 31 Desember 2013

AKTIVA (Rp) PASIVA (Rp)

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Kas/Bank 4.000.000 Utang Dagang 2.500.000 Piutang Dagang 4.500.000 UtangBiaya 1.000.000 Persediaan Barang 6.500.000 Total Kewajiban Lancar 3.500.000

Total Aktiva Lancar 15.000.000

Aktiva Tetap Kewajiban Jangka Panjang

(19)

Rugi / Laba

Laporan rugi-laba menggambarkan kinerja perusahaan

dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu.

Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara

pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh pendapatan tersebut

Komponen Rugi/Laba:

Pendapatan

(20)

Uraian (Rp) Pendpatan dan biaya diluar usaha

(21)

1. Daftar yang menggambarkan arus penerimaan

kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan

selama periode tertentu yang digunakan

sebagai alat perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian likuiditas perusahan.

2. Komponen utama dalam Arus Kas :

Arus Kas OperasiArus Kas InvestasiArus Kas Pendanaan

3. Beberapa Jenis / Contoh Arus Kas :

(22)

3 Komponen Arus Kas

Aktivitas Operasi

Aktivitas Operasi

Segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam penentuan laba bersih

Segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam penentuan laba bersih

Aktivitas

Investasi

Aktivitas

Investasi

Transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva yang tidak untuk dijual kembali Transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva yang tidak untuk dijual kembali

Aktivitas

Pendanaan

Aktivitas

Pendanaan

Transaksi yang berkaitan dengan kas didapatkan atau dikembalikan kepada pemilik modal atau kreditor

(23)

URAIAN (Rupiah)

Arus kas dari aktivitas operasi

Kas diterima dari pelanggan 25,000,000 Kas dibayarkan kepada pemasok (20,000,000) Kas dibayakan untuk biaya-biaya (3,000,000) Arus kas bersih dari aktifitas operasi 2,000,000

Arus kas dari aktivitas Investasi

Penjulan kendaran 40,000,000 Pembelian Tanah (60,000,000) Arus Kas bersih dari investasi (20,000,000)

Arus kas dari aktivitas pendanan

Pembayaran utang jangka panjang (15,000,000) Arus Kas bersih dari pendanaan (15,000,000)

Kenaikan kas dan setara kas 2,000,000

Kas dan setara kas awal 3,000,000

Kas dan setara kas akhir 5,000,000

(24)

Usaha Kecil Mudah Terjerumus dalam Masalah

Manajemen Kas

Beberapa kesukaran umum manajemen kas

1. Pengawasan intern yang buruk

2. Perencanaan kas yang kurang, apabila tidak mampu

memperkirakan kebutuhan kas, maka akan berisiko

kas minus saat operasi.

3. Penyimpanan/pengalokasian dana yang tidak tepat,

misal karena memiliki kas banyak buru-buru beli tanah

untuk tabungan (padahal tanah sulit menjadi alat

likuid)

4. Kesalahan memberikan piutang dan tidak mampu

mengendalikan tagihan.

(25)

TITIK IMPAS (Break

Even Point)

Break event point digunakan untuk

menutupi biaya variabel dan biaya

tetap.

Rumus Break event point adalah

sebagai berikut :

BEP = Biaya Tetap

Total (BTT)

(26)
(27)

PERMODALAN

USAHA

Sumber :

Dr. Harjum Muharam,

SE, ME

(28)

Kapan Pembiayaan Usaha

Dibutuhkan

Awal memulai usaha

Pengembangan usaha

Ketika ada kesulitan keuangan

(29)

Kegunaan

Pembiayaan

Modal Kerja: biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja , biaya

pemasaran, dll

Investasi: alat produksi,

(30)

Permasalahan UKM Dalam

Permodalan

Pertanyaan mendasar: akses

terhadap sumber permodalan atau

semangat kewirausahaan?

Keuntungan usaha habis untuk

kebutuhan konsumtif

Modal usaha digunakan bukan untuk

keperluan usaha

Tidak berani berhutang

Kendala Akses Sumber Permodalan:

(31)

FASILITAS UNTUK UKM

Dana Pendampingan usaha dari

kementerian terkait.

Program penguatan usaha kecil dari

DIPA Pemerintah Daerah.

Dana PKBL BUMN

Fasiltas Pembiayaan UKM dari

Perbankan

Fasilitas Pembiayaan UKM dari

Lembaga Pembiayaan

Fasilitas dari Perguruan Tinggi, LSM,

(32)

STRATEGI MENDAPATKAN

PERMODALAN

Mengawali usaha dengan modal

sendiri (modal keluarga) untuk

meminimalkan risiko.

Manfaat Legalitas Usaha: hampir

semua sumber pembiayaan

mensyaratkan hal ini.

Buat Rencana Bisnis, walaupun

(33)

MENEMBUS AKSES

PERBANKAN

Tahapan Penilaian Permohonan

Kredit:

1. Kesesuaian permohonan kredit

dengan pasar sasaran bank

Jika

tidak sesuai dengan pasar sasaran

maka permohonan akan ditolak.

2. Analisis kredit: identitas pemohon,

tujuan permohonan kredit, riwayat

hubungan bisnis dengan bank

(System Informasi Debitur BI).

3. Analisis 5C Kredit (character,

(34)

MENEMBUS AKSES

PERBANKAN

Menyiasati Kredit Usaha Kecil

1. Untuk usaha baru hindari pembiayaan

dari bank.

2. Perbaiki manajemen internal sebelum

mengajukan kredit perbankan

3. Pertimbankan risiko kredit terhadap

kelangsungan usaha.

4. Sebelum menentukan bank dan jenis

kredit yang dipilih, cari informasi

sebanyak mungkin.

5. Ketika datang ke bank mintalah

(35)

MENEMBUS AKSES

PERBANKAN

Program Kredit Untuk Usaha Kecil,

antara lain:

1. Program KUPEDES dan SIMASKOT BRI.

2. Program Pusat Pelayanan Kredit

Koperasi (PPKKP) oleh BUKOPIN lewat

KUD dan kelompok simpan-pinjam.

3. Program Kredit Kecamatan oleh BKK

dan LDKP (Lembaga dana Kredit

Pedesaan).

4. Program Pengembangan Hubungan

Bank-KSM oleh Bank Indonesia

melalui bank pelaksana.

5. KUK yang dilayani bank umum.

6. Pinjaman kelompok usaha dan

(36)

BERMITRA DENGAN MODAL

VENTURA

Pembiayaan modal ventura diberikan

dalam bentuk equity (penyertaan

modal/saham sementara).

Bersifat risk capital sehingga tanpa

agunan.

Jenis pembiayaan: penyertaan saham

langsung, obligasi konversi, dan pola

bagi hasil.

Kelebihan: dapat untuk usaha baru,

biaya murah, tanpa agunan,

mendukung inovasi.

Kekurangan: Persyaratan ketat, imbal

(37)

SUMBER PERMODALAN

ANTERNATIF

Pegadaian

Koperasi

Pemodal dari Iklan

Relasi Bisnis: supplier atau

distributor

Pinjaman dari kantor atau teman

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Keputusan penting yang harus diambil oleh manajer keuangan meliputi tiga hal yaitu memperoleh dana (keputusan pendanaan), penggunaan dana (keputusan investasi) dan

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengangkat penelitian yang berjudul “ Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen

Seberapa besar bisnis baru memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan dan terhadap bisnis lain yang dimiliki perusahaan.. Perusahaan akan mengeluarkan sumber daya

Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh sumber dana dengan biaya yang relatif murah dan usaha untuk menggunakan dana

Manajemen Proyek adalah tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan

Bank Bumi Arta menerapkan fungsi manajemen risiko seara efektif dan efesien yang disesuaikan dengan kebijakan, ukuran dan kompleksitas usaha, serta memenuhi

• Manajemen keuangan pendidikan tidak hanya membahas mengenai sumber dana yang diperoleh dan digunakan untuk proses pendidikan, namun, juga membahas mengenai berbagai