Wirausaha
REFERENSI:
• Buchari Alma, 2008, Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum, Alfabeta,
Bandung
• Rambat Lupiyoadi, 2007, Entrepreneurship: From Mindset to
Strategy, Lembaga
Penerbit Ekonomi Universitas Indonesia
• Suryana, Kewirausahaan, 2006, Pedoman Praktis: Kiiat dan Proses Menuju
Sukses, Salemba Empat, Jakarta
• Suharyadi, dkk, 2007, Kewirausahaan – Membangun Usahas Sukses Sejak Usia
Muda, Salemba Empat, Jakarta
• Masykur Wiratmo, 1996, Pengantar Kewirausahaan, BPFE,
Yogyakarta
• Ari Satrio Wibowo, 2006, 45 Kisah Bisnis Top Pilihan, Elex Media Komputindo,
Jakarta
•
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah cara mengelola sumber-sumber dana
dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif dan efesien dalam
suatu kegiatan usaha atau bisnis.
•
Tujuan manajemen keuangan
adalah untuk memaksimalkan “keuntungan” melalui perencanaan
dan pengelolaan keuangan secara sistemik.
•
“Keuntungan”
Keuntungan merupakan nilai lebih yang diperoleh melalui operasi
usaha, baik dalam bentuk material maupun non material.
- Nilai lebih immaterial, seperti: knowledge, skill, experience, dan
lain-lain.
- Nilai lebih material, seperti: uang, asset, dan lain-lain.
Manajemen Keuangan Usaha
Wirausaha
•
Adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para
pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan
•
Manajemen keuangan Wirausaha harus lebih simple,
sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan
yang standard dan lazim.
PENCATATAN KEUANGAN
SEDERHANA
Setiap transaksi dalam kegiatan usaha haruslah
dicatat dan disusun dengan baik.
Penyusunannya dalam bentuk catatan akuntansi
sederhana melalui proses akuntansi dengan alur
diagram sebagai berikut
Indentifkasi
Akuntansi AccountingLaporan
Pemrosesan dan Pelaporan
BIAYA (Cost) DALAM
BISNIS
1.
Biaya merupakan pengeluaran (
expenditure
) guna memperoleh
manfaat. Manfaat dapat berwujud, seperti: bahan-bahan,
alat-alat dan jasa (upah, sewa, atau tenaga).
2.
Setiap biaya adalah pengeluaran; namun terdapat perbedaan
pencatatan berdasar penerimaan manfaatnya.
• Jika belum diterima manfaatnya, seperti pembelian harta tetap, biaya disebut dengan deferred cost dan dicatat dalam neraca sebagai harta (asset).
• Jika sudah diterima manfaatnya, biaya disebut expired cost dan dicatat dalam income statement sebagai beban pendapatan.
3.
Ada juga pengeluaran yang tidak mendatangkan manfaat,
seperti: kerusakan produk, kehilangan, kebakaran, dll. Ini juga
merupakan biaya (
loss
), dan dicatat dalam
income statement
1.
Biaya Investasi
– Merupakan biaya modal tetap yang digunakan untuk membiayai pengadaan barang modal.
– Dalam konteks manajemen keuangan, modal tetap
digunakan untuk membiayai atau memenuhi kebutuhan Harta Tetap (aktiva tetap).
– Dicatat dalam neraca sebagai Harta Tetap
2.
Biaya Modal Kerja
– Merupakan jumlah seluruh Aktiva Lancar (Modal kerja kotor)
– Selisih Aktiva Lancar atas Hutang Lancar (Modal Kerja Netto)
– Biaya modal kerja diperlukan untuk membiayai perputaran roda operasi usaha untuk memperoleh laba.
Komponen biaya-biaya
Investasi
Biaya investasi yang diperlukan dalam usaha mikro dan kecil
umumnya relatif sederhana. Misalnya dalam usaha produksi telur asin, biaya investasi terdiri atas beberapa komponen antara lain:
Harga J umlah Umur Nilai Nilai per Satuan Biaya Ekonomis Penyusutan Sisa
Rp Rp (tahun) Rp Rp
1 Perizinan 1 2,500,000 2,500,000
2 Bangunan m2 150 250,000 37,500,000 10 3,750,000 26,250,000 3 Tanah m2 200 20,000 4,000,000 4,000,000 4 Kendaraan
a. Mobil Box unit 1 70,000,000 70,000,000 7 10,000,000 40,000,000 b. Pick Up unit 1 35,000,000 35,000,000 7 5,000,000 20,000,000 c. Sepeda Motor unit 1 7,500,000 7,500,000 7 1,071,429 4,285,714 5 Alat produksi dan Pengemas
a.Timbangan unit 1 500,000 500,000 3 166,667
J umlah 173,525,000 27,996,429 102,185,714
Biaya Investasi Produksi Telur Asin
Komponen biaya-biaya
Modal Kerja
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak
terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau
penjualan dalam satu tahun (satu satuan waktu).
Contoh dalam usaha mikro dan kecil, antara lain: gaji,
koran/majalah, overhead (listrik, telephone, air, service, dll), bunga pinjaman, dll.
2. Biaya Variabel
Biaya variable adalah biaya yang besar-kecilnya selaras
dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap
tahun (satu satuan waktu).
Contoh dalam usaha mikro dan kecil, antara lain: upah tenaga tidak tetap, BBM, dll.
PROYEKSI PENDAPATAN
• Sebagai hasil dari perhitungan proyeksi produksi dan harga jual diperoleh proyeksi penerimaan pendapatan/ penjualan selama jangka waktu usaha.
• Biasanya produksi belum mencapai optimum pada tahun-tahun pertama, khususnya untuk proyek atau usaha yang baru.
Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor TelurAsin
NO Produk VOLUME HARGA J UAL PENJ UALAN 1 BULAN
PENJ ULAN 1 TAHUN
1 Telur Asin 150.000 800 120.000.000 1.440.000.000
1. Dana modal sendiri
Berasal dari pemrakarsa / pemilik proyek, investor lain
maupun penyertaan dari modal ventura.
2. Pinjaman dari Pihak Ketiga
Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier.
Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga.
Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65 % dari keb.
riil
Catatan :
• Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas dijelaskan kemudian setelah pembahasan keadaan keuangan (neraca dan R/L) usaha.
Pemilik tunggal bisnis
Bebas menentukan jalannya usaha
Terbebas dari beban pembiayaan
Disiplin atas penggunaan dana harus ada karena tidak ada tekanan pengembalian dari pihak luar
Pemilik tunggal bisnis
Bebas menentukan jalannya usaha
Terbebas dari beban pembiayaan
Disiplin atas penggunaan dana harus ada karena tidak ada tekanan pengembalian dari pihak luar
Melibatkan pihak lain (pribadi/badan usaha) menjadi pemegang saham
Membagi resiko bisnis dengan pihak lain
Disiplin penggunaan dana dan operasi usaha
Berbagi keuntungan
Berbagi pembagian tugas-wewenang
Melibatkan pihak lain (pribadi/badan usaha) menjadi pemegang saham
Membagi resiko bisnis dengan pihak lain
Disiplin penggunaan dana dan operasi usaha
Berbagi keuntungan
Berbagi pembagian tugas-wewenang
SUMBER DANA
Lembaga perbankan (Bank Umum, BPR, dll)
Modal Ventura
Koperasi
Multifinance
dll
Lembaga perbankan (Bank Umum, BPR, dll)
Modal Ventura
Koperasi
Multifinance
LABA
KOTOR
LABA
KOTOR
•
Untuk mengetahui hasil kegiatan
usaha ini, maka harus diketahui
berapa besar laba yang diperoleh.
•
Perhitungan Laba Kotor adalah sebagai
•
Untuk menghitung laba bersih
digunakan rumus sebagai berikut :
•
Penghitungan Laba bersih dilanjutkan
dengan cara mengurangi laba bersih
dengan bunga dan pajak (tax)
LABA
BERSIH
LABA
BERSIH
Laba Bersih = Laba Kotor –
Total Biaya
Neraca
Kekayaan = Kewajiban +
Modal
•
Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan
adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta
kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
•
Komponen neraca :
–
Aktiva (Kekayaan/harta)
–
Kewajiban (Utang)
Nama Perkiraan
Rp. (.000)
Fixed Asset
/ Asset tetap
a
Current Asset / Asset beredar
b
TOTAL ASSET (X) (a + b)
Current Passiva/Kwjb saat ini
C
Passiva jk. Pjg
D
TOTAL KEWAJIBAN (Y) (c + d)
NET ASSET
( X – Y)
Dana
E
Cadangan
F
DANA PEMILIK
( E + F)
Bentuk 1
Nama Perkiraan
Rp. (.000)
Fixed Asset
/ Asset tetap
a
Current Asset / Asset beredar
b
TOTAL ASSET (X) (a + b)
Current Passiva/Kwjb saat ini
C
Passiva jk. Pjg
D
TOTAL KEWAJIBAN (Y) (c + d)
Dana
E
Cadangan
F
TOTAL ASSET = PASIVA + DANA PEMILIK ( Y + E + F)
Bentuk 2
Contoh Neraca (yang lazim dipakai)
NERACA
PT ANGIN RIBUT
PER 31 Desember 2013
AKTIVA (Rp) PASIVA (Rp)
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Kas/Bank 4.000.000 Utang Dagang 2.500.000 Piutang Dagang 4.500.000 UtangBiaya 1.000.000 Persediaan Barang 6.500.000 Total Kewajiban Lancar 3.500.000
Total Aktiva Lancar 15.000.000
Aktiva Tetap Kewajiban Jangka Panjang
Rugi / Laba
•
Laporan rugi-laba menggambarkan kinerja perusahaan
dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu.
•
Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara
pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan tersebut
•
Komponen Rugi/Laba:
–
Pendapatan
Uraian (Rp) Pendpatan dan biaya diluar usaha
1. Daftar yang menggambarkan arus penerimaan
kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan
selama periode tertentu yang digunakan
sebagai alat perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian likuiditas perusahan.
2. Komponen utama dalam Arus Kas :
• Arus Kas Operasi • Arus Kas Investasi • Arus Kas Pendanaan
3. Beberapa Jenis / Contoh Arus Kas :
3 Komponen Arus Kas
Aktivitas Operasi
Aktivitas Operasi
Segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam penentuan laba bersihSegala transaksi dan kejadian yang masuk dalam penentuan laba bersih
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Investasi
Transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva yang tidak untuk dijual kembali Transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva yang tidak untuk dijual kembaliAktivitas
Pendanaan
Aktivitas
Pendanaan
Transaksi yang berkaitan dengan kas didapatkan atau dikembalikan kepada pemilik modal atau kreditor
URAIAN (Rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi
Kas diterima dari pelanggan 25,000,000 Kas dibayarkan kepada pemasok (20,000,000) Kas dibayakan untuk biaya-biaya (3,000,000) Arus kas bersih dari aktifitas operasi 2,000,000
Arus kas dari aktivitas Investasi
Penjulan kendaran 40,000,000 Pembelian Tanah (60,000,000) Arus Kas bersih dari investasi (20,000,000)
Arus kas dari aktivitas pendanan
Pembayaran utang jangka panjang (15,000,000) Arus Kas bersih dari pendanaan (15,000,000)
Kenaikan kas dan setara kas 2,000,000
Kas dan setara kas awal 3,000,000
Kas dan setara kas akhir 5,000,000