• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPORSI PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PASCA PLASENTA: SUATU PENELITIAN SURVEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROPORSI PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PASCA PLASENTA: SUATU PENELITIAN SURVEI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROPORSI PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PASCA PLASENTA: SUATU PENELITIAN SURVEI

Ni Made Rai Widiastuti Akademi Kebidanan Kartini Bali

Email: ai_midwife@ymail.com

Abstract: Proportion of Acceptance Post Placental Intrauterine Contraceptive Device: Cross Sectional Survey. This study aims to determine the proportion of post-placebo IUD contraceptive service in Denpasar. Study was cross sectional with a total of 100 respondents selected by consecutive sampling. Respondents were new mothers who had gave birth over January-February 2016 the General Hospital Wangaya, Public Health Centre Dauh Puri, Public Health Centre I East Denpasar and Public Health Centre IV South Denpasar. Data were collected by questionnaire on the spot delivery. Study results indicated that the proportion of PPIUCD acceptance was 35%.

Abstrak: Proporsi Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pasca Plasenta: suatu penelitian survey. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi penerimaan pelayanan kontrasepsi AKDR pasca plasenta di Kota Denpasar. Penelitian survei cross sectional dilakukan pada ibu pasca persalinan dengan jumlah sebanyak 100 ibu dan dipilih secara consecutive sampling yang melahirkan sejak Januari-Februari 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, Puskesmas Pembantu Dauh Puri, Puskesmas I Denpasar Timur dan Puskesmas IV Denpasar Selatan. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner di tempat ibu melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan proporsi penerimaan pemakaian AKDR pasca plasenta sebesar 35% dari semua ibu yang diberikan konseling tentang pemakaian AKDR pasca plasenta.

Kata kunci : Alat Kontrasepsi, Rahim, Pasca Plasenta Pada tahun 1990an pemakaian

kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di Provinsi Bali sekitar 61,10%, namun setelah itu terus mengalami penurunan (Sudibia dkk, 2005). Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan bahwa prevalensi pemakaian kontrasepsi AKDR di Provinsi Bali sebesar 26,4% (SDKI 2002/2003) dan menurun menjadi 23,8% (SDKI 2007) (Sudibia dkk, 2009). Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan pemakaian AKDR adalah pemberian pelayanan ADKR pasca persalinan (Kemenkes RI, 2012). Cara ini dianggap bisa mengurangi kesempatan yang hilang (missed opportunity).3 Penelitian ditempat lain menunjukkan bahwa penerimaan AKDR pasca plasenta bervariasi sekitar 14,7% (Kemel et all, 2013) dan 18,8% (Katheit et all, 2013). Efektivitas

pemakaian juga dilaporkan cukup baik, dimana tingkat ekspulsi sebesar 10,5% dan tidak ditemukan perforasi (Katheit et all, 2013). Pemakaian AKDR pasca plasenta memiliki keuntungan tersendiri, yaitu mengurangi angka kesakitan ibu saat pemasangan, dapat dipakai dalam jangka waktu panjang dan memiliki efektifitas pemakaian yang tinggi (Kemenkes RI, 2012).

(2)

Ni Made Rai Widiastuti, Proporsi Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pasca Plasenta

Puskesmas Pembantu Dauh Puri, dan Puskesmas I Denpasar Timur, dalam satu tahun terakhir sejumlah 160 ibu yang menerima AKDR pasca plasenta.

Berbagai cara telah dilakukan untuk meningkatkan penerimaan AKDR pasca plasenta antara lain: pelatihan tentang pelayanan dan konseling AKDR pasca plasenta kepada ibu hamil. Selama ini dilaporkan penerimaan cukup rendah yaitu 10 sampai 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi penerimaan pelayanan kontrasepsi AKDR pasca plasenta di Kota Denpasar.

METODE

Penelitian survei cross sectional dilakukan pada ibu pasca persalinan yang melahirkan di Rumah Sakit Umum Wangaya, Puskesmas Pembatu Dauh Puri, Puskesmas I Denpasar Timur, dan Puskesmas IV Denpasar Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari-Februari 2016. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 ibu pasca bersalin yang diambil dengan tehnik consecutive sampling. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Selama proses penelitian, peneliti dibantu oleh petugas pewawancara yang bertugas pada masing-masing tempat penelitian. Sebelum wawancara dilakukan informed consent untuk persetujuan berpartisipasi dalam penelitian. Data dianalisis secara univariat dan penelitian ini telah mendapatkan kelaikan etik dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Udayanan/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil penelitian sebagai berikut ini: Hasil penelitian ini diperoleh bahwa proporsi ibu pasca salin yang menerima AKDR pasca plasenta sebesar 35,0% (Tabel 1.). Temuan ini lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian di Mesir yaitu 14,7% (Kemel et all, 2013) dan di India yaitu 18,8% (Katheit et all, 2013).

Tabel 1. Penerimaan AKDR pasca plasenta

No Penerimaan AKDR pasca

Tabel 2. Penerimaan AKDR pasca plasenta berdasarkan karakteristik kecendrungan yang konsisten dimana penerimaan AKDR pasca plasenta cendrung meningkat berdasarkan umur dan paritas. Penerimaan AKDR pasca plasenta menurut umur masing-masing 25,0% pada umur <20 tahun, 35,0% pada umur 20-35 tahun, dan 50,0% pada umur >35 tahun. Penerimaan AKDR berdasarkan paritas masing-masing 30,3% pada paritas <3 dan 50,0% pada paritas 3-4.

No Karakteristik

(3)

Ibu pasca persalinan yang tidak menerima pelayanan kontrasepsi AKDR pasca plasenta lebih tinggi dibandingkan dengan yang menerima pelayanan kontrasepsi AKDR pasca plasenta. Hasil ini didukung oleh beberapa alasan suami tidak mendukung istri menggunakan AKDR pasca plasenta yang tercantum pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Alasan Suami Menolak

Penggunaan AKDR pasca

plasenta

No Jawaban Responden n=60 %

1 Takut efeksamping 17 28,3

2 Sudah memiliki

pilihan sebelumnya

8 13,3

3 Informasi tidak jelas 7 8,3

4 Mengganggu kesehatan ibu

6 5

5 Istri takut dipasang AKDR pasca plasenta

4 6,8

6 Masih memikirkan kontrasepsi yang lainnya

kondisi istri pulih

6 10 menunjukkan bahwa alasan yang terbanyak (28,3%) suami menolak penggunaan AKDR pasca plasenta oleh karena takut efeksamping yang ditimbulkan. Alasan lainnya yang diungkapkan suami oleh karena mendengar pengalaman buruk orang lain yang pernah memakai AKDR yaitu sebesar 16,7% dan yang terbanyak ketiga adalah sudah memiliki pilihan sebelumnya sebesar 13,3%.

Tabel 4. Rencana Pemakaian Kontrasepsi pada Ibu/Suami yang Menolak

Penggunaan AKDR Pasca

Plasenta

Rencana Kontrasepsi n=65 %

Metode Laktasi Amenore Senggama Terputus Sistem kalender/pantang berkala

(4)

Ni Made Rai Widiastuti, Proporsi Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pasca Plasenta Keterbatasan lainnya adalah jumlah sampel

yang terbatas. SIMPULAN

Proporsi penerimaan AKDR pasca plasenta di Kota Denpasar yakni 35%. Semakin tua umur dan semakin banyak jumlah anak dijumpai semakin tinggi proporsi penerimaan AKDR pasca plasenta.

DAFTAR RUJUKAN

BKKBN dan Kemenkes RI. Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan. Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI. Jakarta; 2012

BKKBN. Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga Nasional di Provinsi Bali Tahun 2015. Kamel MA, Mohamed SA, Shaaban OM,

Salem HT. Acceptability for the use of postpartum intrauterine contraceptive devices: Assiut experience. 2013 (cited 2015 October. 25). Available from: http://www.karger.com/Article/Pdf/ 70754

Katheit, G., Agarwal, J. Evaluation of Post Plasental Intrauterine Device (PPIUCD) in Terms of Awareness, Acceptance and Expulsin in a tetiary care centre. Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol 2013;2:539-43.

Kusumaningrum, R. “Faktor-faktor yang

mepengaruhi pemilihan jenis konrasespi yang digunakan pada

pasangan usia subur” (skripsi).

Semarang: Universitas

Diponogoro. 2009.

Sudibia, I Ketut dan Gede Putu Abadi.

Profil Perkembangan

Kependudukan dan Keluarga Barencana di Provinsi Bali selama Periode 1994-2004. Denpasar: BKKBN Provinsi Bali. 2005

Sudibia, I Ketut, I Wayan Sundra, dan Made Ariyanto. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 Provinsi Bali. Jakarta: Puslitbang KB dan Kesehatan Reproduksi Badan

(5)

Gambar

Tabel 1. Penerimaan AKDR pasca plasenta
Tabel 4. Rencana Pemakaian Kontrasepsi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan angka pertumbuhan kendaraan untuk 5 tahun yang akan datang dan dengan melakukan pelebaran jalan didapat nilai tundaan rata-rata yang lebih

Untuk riset yang dilakukan, penulis membandingkan data pemantauan gempa tektonik-vulkanik hasil pengamatan langsung dengan data hasil transmisi berbasis IoT secara uji

Penelitian lain yang dilakukan oleh Munari dan Yasa (2014) juga menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba. H4 : Leverage

Krisis dalam bencana adalah suatu kejadian, secara alami, maupun karena ulah manusia, terjadi secara mendadak atau berangsur-angsur, menimbulkan akibat yang merugikan,

Mengingat proyek Ciater Riung Rang- ga merupakan produk properti yang telah diluncurkan sejak tahun 1995 dan mem- pertaruhkan modal besar dalam jangka panjang maka

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh user untuk menjalankan game Marble Pongo adalah sebuah iPhone yang dikeluarkan oleh Apple Inc, dengan spesifikasi sebagai

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunakan, yang berasal dari

Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu upaya yang baik dilakukan dalam proses