PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Teknologi informasi merupakan salah satu bagian penting untuk mengatasi
(sebagian) masalah derasnya arus informasi. Pekembangan teknologi membantu
meningkatkan kinerja diberbagai aspek kehidupan seperti meningkatkan
pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, membantu dalam memonitoring dan
diagnose penyakit di bidang kedokteran, meningkatkan kapabilitas system dalam
suatu perusahaan dan lain sebagainya. Di dunia pendidikan, teknologi informasi
turut menyumbang berbagai inovasi peningkatan kecerdasan anak bangsa mulai
dari pemberian materi yang lebih menarik, pembelajaran e-learning sampai
dengan pendidikan anak usia dini.
Pembelajaran selalu senantiasa diarahkan pada peningkatan mutu sumber daya
manusia di usia sedini mungkin seperti balita dan anak TK karena di usia tersebut
daya serap pembelajaran mereka berkembang sangat pesat. Anak sebagai peserta
didik dipersiapkan untuk menjadi jiwa yang tangguh, mandiri, dan kreatif dalam
memasuki era globalisasi yang penuh persaingan. Untuk itu penyelenggaraan
program pendidikan akan lebih menitik beratkan pada perkembangan peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan motorik meliputi
motorik kasar dan halus. Perkembangan ini akan berpengaruh pada kemampuan
sosial emosi, bahasa, dan fisik anak. Dalam perkembangan anak, biasanya
kemampuan motorik kasar lebih dahulu berkembang daripada kemampuan
menggunakan otot-otot kakinya, kemudian anak baru mampu dapat mengontrol
tangan dan jari-jarinya untuk menggambar atau menggunting.
Perkembangan motorik halus adalah kemampuan anak mengamati sesuatu
dalam melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan
otot-otothalus atau sebagian anggota tubuh tertentu, memerlukan koordinasi yang
cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga. Keterampilan motorik halus pada
umumnya memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk penyesuaiannya. Hal
ini merupakan suatu proses bagi seorang anak untuk mencapainya. Maka
diperlukan intensitas kegiatan yang syarat untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus (Mulyani, et al, 2007).
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada
koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan
meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada
usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan
hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan
visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan,
dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis
atau menggambar (Lerin, 2009). Brenner (1990) dalam Solehuddin (2000)
menyatakan bahwa tak ada masa yang lebih potensial untuk belajar daripada masa
tahun-tahun awal kehidupan anak. Sehingga akan lebih baik bagi anak pada masa
ini untuk diberi stimulasi belajar yang efektif untuk mengembangkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Proses pembelajaran awal yang
menyenangkan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dapat
dioptimalisasikan pada awal kehidupan anak.
Melalui bermain, gerakan motorik anak akan senantiasa terlatih dengan baik.
Berbagai manfaat diproleh anak ketika terampil menguasai gerakan-gerakan
motorik. Selain kondisi badan semakin sehat karena banyakbergerak, anak juga
akan menjadi lebih mandiri dan percaya diri. Anak memproleh keyakinan untuk
mengerjakan sesuatu karena menyadari kemampuan fisik yang dimiliki.
yang positif. Anak memproleh kesenangan bermain bersama teman-teman
sebayanya (Nurhayati, 2014).
Perlu diketahui bahwa kemampuan motorik halus sangat penting karena
berpengaruh pada segi pembelajaran lainnya pada anak usia dini. Keadaan ini
sesuai dengan penelitian Mayke (2007) bahwa motorik halus penting karena
perkembangan motorik halus ini nantinya akan dibutuhkan anak dari segi
akademis. Kegiatan akademis tersebut seperti menulis, menggunting, menjiplak,
mewarnai, melipat, menarik garis, mencocokkan benda, menyamakan bentuk dan
menggambar. Hal ini sejalan dengan pendapat Hurlock (1978) bahwa penguasaan
motorik halus penting bagi anak, karena seiring makin banyak keterampilan
motorik yang dimiliki semakin baik pula penyesuaian sosial yang dapat dilakukan
anak serta semakin baik prestasi di sekolah.
Pada skripsi ini penulis mencoba melakukan penentuan nilai motorik halus
dengan game magic maze menggunakan metode mamdani. Penulis tertarik menggunakan metode ini karena metode mamdani telah banyak diterapkan dalam
kasus penentuan nilai seperti Aplikasi Fuzzy inference System Metode Mamdani Untuk Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi (Hapsari,2006), Perancangan
Jumlah Produksi Meja Alumunium Untuk Meminimalkan Biaya Produksi Dengan
Metode Fuzzy Mamdani (Octavia, 2010), serta penelitian-penelitian lainnya. Metode fuzzy mamdani dianggap mampu untuk memetakan suatu input kedalam suatu output tanpa mengabaikan faktor-faktor yang ada. Metode ini merupakan kerangka matematis yang digunakan untuk mempresentasikan tingkat
ketidakpastian, ketidakjelasan, ketidaktepatan, kekurangan informasi, dan
kebenaran parsial, sehingga sangat sesuai dengan permasalahan penentuan nilai
motorik halus pada anak usia dini yang tidak pasti.
1.2. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu
ada alat untuk meningkatkan motorik halus anak pada usia dini untuk selanjutnya
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penulisan lebih terarah dan mencegah terjadinya
perluasan masalah, maka penulis membuat batasan masalah yang akan diajukan
pedoman dalam pelaksanaan tugas akhir, yaitu:
1. Penentuan motorik halus ini hanya dapat dilakukan pada anak usia dini
saja (berkisar antara umur 4 – 6 tahun).
2. Karakteristik anak hanya untuk anak-anak yg normal (tidak berkelainan).
3. Penggunaan game ini hanya untuk anak-anak (tidak berpengaruh terhadap
remaja atau orang dewasa).
4. Game hanya dapat dimainkan di PC supaya memudahkan dalam
mengontrol permainan.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai kemampuan motorik halus
anak usia dini dengan bermain magic maze.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat suatu permainan yang melatih kemampuan motorik halus untuk
mengetahui nilai kemampuan motorik halus anak pada usia dini.
2. Menjadi suatu referensi bagi peniliti lain berkenaan dengan pengembangan
kemampuan motorik halus dan mampu mengembangkan upaya-upaya lain agar
dapat meningkatkan kemampuan motorik halus.
1.6. Metode Penelitian
Tahapan yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan referensi terkait
dengan sistem untuk melatih kemampuan motorik halus anak usia dini dan
2. Analisis Permasalahan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil studi literatur untuk
mendapatkan pemahaman mengenai metode Fuzzy Mamdani untuk melatih kemampuan motorik halus anak usia dini.
3. Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur, perancangan data dan
perancangan antarmuka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil
analisis studi literatur yang telah diperoleh.
4. Implementasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan proses implementasi pengkodean program dalam
aplikasi komputer menggunakan bahasa pemrograman yang telah dipilih
sesuai dengan analisis dan perancangan yang sudah dilakukan.
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan proses pengujian dan percobaan terhadap sistem
sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan sebelumnya serta memastikan
program yang dibuat berjalan seperti yang diharapkan.
6. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan pembuatan dokumentasi seluruh pengerjaan dari
penelitian mengenai pelatihan kemampuan motorik halus anak usia dini
dengan metode Fuzzy Mamdani.
1.7. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan masing-masing bab secara
singkat dijelaskan sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “ Penentuan
Mamdani”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2: LANDSAN TEORI
Bab ini membahas mengenai teori penunjang yg berhubungan dengan penerapan
metode Mamdani pada penentuan nilai motorik halus anak.
BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini secara garis besar membahas analisis metode Mamdani pada sistem dan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam perancangan sistem yang akan dibangun.
BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini akan dijelaskan tentang proses pengimplementasian metode Mamdani pada sistem, sesuai perancangan sistem yang telah dilakukan di Bab 3 serta
melakukan pengujian sistem yang telah dibangun.
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan
saran-saran yang diharapakan dapat bermanfaat dalam pengembangan