• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI

KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh : KOTIAH _______________________

114 10 004

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI

KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh : KOTIAH _______________________

114 10 004

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(4)

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323 706, Fax. 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id. E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag. Dosen STAIN Salatiga kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : Kotiah

NIM : 114 10 004

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : HUBUNGAN MINAT BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut di atas segera di munaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 13 Agustus 2012 Pembimbing

(5)
(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Kotiah

NIM : 11410004

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 13 Agustus 2012 Yang menyatakan,

(7)

MOTTO

“ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah ; 11)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepada :

1. Bapak / Ibu dan Mertua yang terhormat

2. Teman-temanku seperjuangan Guru MI Nurul Hidayah Grumbulijo

(8)

4. Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR

 

 

Segala puji bagai Allah SWT, atas taufik dan Hidayah-Nya semata, skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun guna melengkapi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kami sampaikan Jazaakumullah khairan katsira dan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak DR. IMAM SUTOMO. M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan doa dan restunya dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. JOKO SUTOPO selaku Kepala PROGDI S1 PAI ekstensi STAIN Salatiga.

3. Bapak Prof. Dr. BUDI HARDJO, M.Ag selaku pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan sehingga terwujudnya skripsi ini.

(9)

5. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan memberikan pengalaman belajar guna meningkatkan kemampuan baik dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan.

Akhirnya menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembaca menemukan kekurangan, mohon dengan hormat demi kesempurnaannya sudilah memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Semoga kita bersama senantiasa mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT.

Amin ya rabbal „alamin.

Salatiga, 13 Agustus 2012 Penulis

(10)

ABSTRAK

Kotiah, (NIM 11410004) Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fiqih

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pembinaan pribadi manusia menuju kedewasaan yang sempurna, pembinaan pribadi menuju kedewasaan memerlukan proses yang tidak pendek, dan proses itulah yang disebut dengan pendidikan/proses belajar mengajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Hubungan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012, Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengumpulan data yang meliputi: angket, observasi dan dokumentasi.

Setelah diadakan pembahasan sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Minat belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah baik, karena menunjukkan prosentase tertinggi pada jawaban a yang mempunyai bobot 3 yaitu memperoleh 65.1 %.

Prestasi belajar fiqih siswa Madrasah lbtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 dikategorikan baik, karena nilai rata-rata 204/25 = 8,16 yang berarti masuk kategori baik.

Minat belajar siswa rnempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar fiqih pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanlegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat dilihat dan hasil perhitungan yang dilakukan:

Untuk taraf signifikansi 5% (taraf kepercayaan 95%) ro = 0,667, rt = 0,396,

maka ro> rt yang berarti signifikan.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman :

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO STAIN ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... ix

HALAMAN ABSTRAK ... xi

HALAMAN DAFTAR ISI ... xii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis ... 5

E. Manfaat/Kegunaan Penelitian ... 5

F. Defenisi Operasional ... 5

G. Metode Penelitian Penulisan Sekripsi ... 7

H. Sistematika ... 12

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar ... 14

1. Pengertian Minat Belajar ... 14

(12)

3. Ciri-ciri Minat Belajar ... 19

4. Cara Menemukan Minat Pada Anak ... 22

5. Minat Anak Pada Sekolah ... 24

B. Prestasi Belajar ... 29

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 29

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 32

C. Fiqih ... 43

1. Pengertian Fiqih ... 43

2. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Fiqih ... 45

3. Ruang Lingkup Pembahasan Fiqih ... 47

4. Fungsi yang Mempengaruhi Pembelajaran Fiqih ... 47

BAB III : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali ... 49

C. Deskripsi Data Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Fiqih ... 57

(13)

BAB IV : ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif ... 61 B. Pengujian Hipotesis ... 63 C. Pembahasan ... 66 BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 68 B. Saran-saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pembinaan pribadi manusia menuju kedewasaan yang sempurna. Pembinaan pribadi menuju kedewasaan memerlukan proses yang tidak pendek, dan proses itulah yang disebut dengan pendidikan atau proses belajar mengajar. Hal tersebut sebagaiman tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan pendidikan adalah :

“ Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara “ (UU RI No 20, 2003: 3 )

Berdasarkan dari pengertian di atas, maka dalam pencapaian pengembangan dirinya seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa hal, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Sumadi Suryabrata berkaitan dengan hal tersebut mengemukaan bahwa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

(15)

a. Faktor non sosial b. Faktor sosial

2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan inipun dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :

a. Faktor-faktor fisiologis

b. Faktor-faktor psikologis (Suryabrata, 1987: 249).

(16)

tertarik pada pelajaran tersebut. Dengan minat inilah siswa akan merubah dirinya menjadi lebih baik. Hal tersebut senada dengan firman Allah pada surat Ar Ra‟du ayat 11 dijelaskan bahwa dirinyalah yang dapat merubah

menuju apa yang diinginkan. Firman tersebut adalah sebagai berikut : ฀ ฀฀

„Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesunguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar Ra‟du; 11) (Yunus, 2000:226)

Berdasarkan pada uraian diatas kiranya perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan minat belajar dengan prestasi pendidikan agama Islam, sehingga penulis memilih judul skripsi “ HUBUNGAN MINAT

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 “.

(17)

Berdasarkan uraian di atas, yang mengarahkan pembahasan skripsi ini, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana minat belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimana prestasi belajar Fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan minat belajar terhadap prestasi belajar Fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui minat belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar Fiqih Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

(18)

4. Hi

5. potesis

D. Hipotesis

Hipotesis adalah “pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan

masih perlu dibuktikan kenyataanya” (Irianto, 2004: 250)

Berdasarkan pengertian hipotesa tersebut, penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut, “Ada Hubungan Yang Signifikan Minat Belajar

terhadap Prestasi Belajar Fiqih Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012”.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan pertama pemerintah, para pakar pendidikan dan semua unsur yang mendukung terlaksananya pendidikan khususnya dalam bidang perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pelayanan pendidikan dengan memperhatikan aspek geografis, status social ekonomi dan jender.

F. Definisi Operasional

Untuk mempertegas dan memperjelas menghindari kesalahpahaman judul dari skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN MINAT BELAJAR

(19)

PELAJARAN 2011/2012 “, perlu kami tegaskan, guna membatasi

istilah yang dipergunakan dalam skripsi ini. 1. Hubungan

Menurut bahasa hubungan berarti “ Pertalian, bersangkutan, berkenaan

oleh karena” (Team Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa,1993: 657). Hubungan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hubungan minat belajar terhadap prestasi belajar fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaan 2011/2012.

2. Minat Belajar

Minat mempunyai pengertian “suatu perangkat mental yang terdiri dari

suatu campuran perasaan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecendurangan-kecenderungan lain yang mengarahkan kepada individu pada suatu pilihan tertentu”.( Mappiare, t.t: 62) Sehingga yang dimaksud

minat belajar adalah kecenderungan seorang siswa dalam melakukan belajar.

Sedang belajar mempunyai pengertian “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” Fiqih “pengetahuan tentang hukum-hukum Islam tentang

(20)

3. Prestasi Belajar Fiqih

Menurut kamus besar bahasa Indonesia disebutkan prestasi mempunyai pengertian “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan

dan sebagainya” Sedang Hanafi memberi pengertian “adalah mengetahui

hukum-hukum syara‟, tentang perbuatan orang-orang mukallaf”. (Hanafi,

1973: 3). Dalam skripsi ini yang dimaksud prestasi belajar adalah prestasi belajar fiqih pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali merupakan tempat siswa menuntut ilmu yang merupakan sebuah lembaga pendidikan formal dan merupakan tempat penelitian penulis. Sedang tahun Pelajaran 2011/2012 merupakan waktu penelitian skripsi ini dilaksanakan.

G. Metode Penelitian

1. Populasi, Sampel, Sampling a. Populasi

Populasi adalah “Keseluruhan subjek penelitian”.sedangkan yang

(21)

b. Sampel

Sampel adalah “Sebagian dari populasi”,

Suharsimi Arikunto berpendapat “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek

penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Dan juga jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih “.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dalam penelitian diambil sampel yaitu kelas V sebanyak 25 siswa yang berarti 25/121 x 100 = 20,66% berarti masuk pada teori yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto di atas.

c. Sampling

Sampling adalah “cara yang digunakan untuk mengambil sample” ,

berdasarkan pengertian tersebut di atas, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampling random sampling jenis ujian, maksudnya semua populasi diberi hak yang sama untuk menjadi sampel, baru setelah itu diambil sejumlah 25 siswa sebagai sampel dengan cara undian untuk menghindari rekayasa.

2. Variabel Penelitian

Yang dimaksud dengan variabel adalah “Semua objek yang menjadi

sasaran penelitian disebut sebagai gejala. Gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam tingkatan”

(22)

a. Variabel Pengaruh

Variabel hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat belajar Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012, yang diambil dari nilai angket minat belajar siswa, yang selanjutnya disebut variabel (X), dengan indikator :

1. Minat belajar dari dalam diri siswa 2. Minat belajar dari lingkungan 3. Minat belajar dari hati nurani 4. Minat belajar dari teman sebaya

5. Minat belajar dari ketersediaan fasilitas belajar b. Variabel Terpengaruh

Variabel terhubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar fiqih siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012, yang diambil dari nilai mid semester gasal. Selanjutnya disebut variabel (Y).

3. Metode Pengumpulan Data

Adapun dalam memperoleh data, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

(23)

Metode ini merupakan “suatu daftar yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang / anak yang ingin diselidiki atau direspon” (Walgito, 1989: 65) Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data minat belajar siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah “metode penelitian data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya” .

Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang nilai prestasi belajar fiqih Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011 / 2012, yang didapat dari nilai mid semester gasal siswa.

c. Metode Observasi

Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara fenomenal yang diselidiki. (Irianto,2004: 126)

Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi sekolah, jumlah siswa, dan hal-hal yang dirasa membantu dalam penulisan skripsi ini.

(24)

Analisis data dalam skripsi ini, digunakan untuk mengetahui hubungan minat belajar terhadap prestasi belajar fiqih siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Sedangkan teknis analisis yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah teknis statistik korelasi product moment dengan rumus :

rxy = 𝑋𝑌 - ( 𝑋)( 𝑌)

N

{ 𝑋2 - ( 𝑋)2

} { 𝑌)2} 𝑁 N

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

𝑋𝑌 = Nilai hasil variabel (perkalian X dan Y)

𝑋 = Nilai variabel pengaruh 𝑌 = Nilai variabel terpengaruh

𝑁 = Jumlah siswa yang dijadikan sampel

H. Sistematika Penulisan Skripsi

(25)

Bagian Isi terdiri dari 5 bab, sedangkan dari tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab dan selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut ;

BAB I Pendahuluan berisi : Latar Belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian, hipotesis, manfaat / kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian penulisan skripsi, sistematika penulisan skripsi.

BAB II Kajian Pustaka Bab ini membahas tentang : Minat belajar, yang meliputi Pengertian Minat Belajar, Macam-macam Minat, Ciri-ciri Minat, Cara Manemukan Minat pada Anak. Prestasi Belajar yang memuat Pengertian Prestasi Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Kemudian fiqih yang meliputi Pengertian Fiqih , Fungsi dan Tujuan Pelajaran Fiqih , Ruang Lingkup Pembahasan Fiqih dan Fungsi yang mempengaruhi Pembelajaran Fiqih .

BAB III Laporan Hasil Penelitian Bab ini membahas tentang Gambaran Umum MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali, yang terdiri dari Sejarah Singkat, Letak Geografis, Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa, Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi. Kemudian Penyajian Data yang meliputi : Metode Pengajaran, Evaluasi Pengajaran, Dan yang terakhir Deskripsi Data Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Fiqih.

(26)
(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah salah satu hal yang menarik untuk dikaji, karena faktor minat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tercapainya prestasi belajar siswa. Banyak pengertian minat yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan, yang tentunya tidak bisa lepas dan pengaruh disiplin ilmu yang ditekuninya sehingga pandanganya akan dipengaruhi dan latar belakang pendidikan masing-masing. Kata minat sama dengan kata interest dalam bahasa Inggris. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan beberapa pendapat tentang minat, antara lain:

a. Garrison

Beliau berpendapat bahwa minat “representing a forming of emotional shares individual life which is connected with the public

habit system from activity”. (Garrison, 1951: 132) Yang artinya minat

merupakan sebuah bentuk dan bagian emosional kehidupan individu yang disangkutpautkan dengan sistem kebiasaan umum dan aktivitas”

b. Winkel

Winkel mengemukakan bahwa minat “merupakan

kecenderungan yang mènetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu”

(28)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Dalam kamus besar bahasa Indonesia clisebutkan arti dan minat adalah “kecenderungan hati yang yang tinggi terhadap sesuatu ;

gairah; keinginan” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, 1993: 583) c. Andi Mappiare

Menurut beliau dalam bukunya “Psikologi Remaja” dikatakan

bahwa minat mempunyai pengertian “suatu perangkat mental yang

terdiri dan suatu campuran perasaan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan kepada individu pada suatu pilihan tertentu”. (Mappiare, t.t: 62)

d. Soemadi Suryabrata

Menurut beliau dalam bukunya “Psikologi Perkembangan”

dikemukakan bahwa “aktivitas manusia disyaratkan oleh minat yang

besar yang dengan sendirinya berarti fungsi daripada kebutuhan yang terbesar”. (Soeryabrata, t.t: 51)

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat diketahui adanya beberapa perbedaan pendapat dan para ahli tersebut, tetapi ada pula kesamaan dalam pengertiannya, sehingga dapat ditarik suatu

(29)

2. Macam-macam Minat

Minat adalah kecenderungan, keinginan, maka timbulnya minat manusia terhadap sesuatu objek bisa timbul dengan sendirinya ataupun timbul karena dorongan orang lain. Hal senada dikemukakan oleh

Abdurrahman Shaleh “Timbulnya minat manusia terhadap sesuatu obyek

kadang-kadang timbul dengan sendirinya dan kadang-kadang perlu diusahakan”.

Minat yang timbul dengan sendirinya, timbul dan dalam dirinya pribadi sendiri, tanpa ada yang mempengaruhinya, artinya timbul karena dorongan kodrat dan pengalaman yang diperoleh. Yang dimaksud dorongan kodrat ialah dorongan yang dimiliki sejak anak lahir, yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, misalnya dorongan ingin tahu, ingin minum dan sebagainya.

Munculnya minat yang bermacam-macam secara umum

dipengaruhi oleh beberapa tujuan yang berbeda, tetapi perbedaan tujuan tersebut tidak akan mengaburkan pengertian minat, bahkan akan saling melengkapi. Menurut pendapat Witherington sebagaimana dikutip oleh M. Buchori (1991:136), ia membagi minat menjadi dua macam, yaitu:

(30)

b. Minat kultural dapat disebut juga minat sosial yang berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitif.

Dari pendapat tersebut dapat diambil sebuah pengertian bahwa minat belajar siswa terhadap pelajaran fiqih terdiri dan dua minat, yaitu minat dan dalam (primitif) dan minat dan luar (kultural). Minat primitif tersebut dapat digambarkan bahwa anak memang sudah menyukai pelajaran fiqih , sehingga dan dalam tubuhnya sudah ada dorongan keinginan untuk mempelajari lebih tekun tentang fiqih . Sedangkan minat kultural dalam mempelajari fiqih dikarenakan proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo, Gondang Legi, Klego, Boyolali, sesuai dengan keinginan para siswa, sehingga dan proses belajar tersebut siswa menjadi lebih cenderung, lebih suka, lebih berkeinginan untuk belajar fiqih .

Sedangkan menurut Moch Surya (2004:12) macam-macam minat adalah sebagai berikut:

a. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar.

b. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya perngaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

c. Minat nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa secara paksa atau diharuskan.

(31)

Menurut Elizabeth B. Hurlock menjelaskan minat yang dimiliki anak lebih rinci dan beragam, berdasarkan pengalaman empirik yang dialami anak pada masa perkembangan. Apa yang dilakukan anak atau yang menjadi kecenderungan dan perilaku anak pada masa perkembangan, diidentifikasikan sebagai minat yang dimiliki anak. Adapun macam-macam minat yang

dikemukakan oleh Elizabeth B. Hurlock sebagai berikut: a. Minat terhadap Tubuh Manusia

b. Minat terhadap Penampilan c. Minat pada pakaian

d. Minat terhadap nama

e. Minat terhadap Lambang Status f. Minat pada Agarna

g. Minat pada seks h. Minat pada sekolah

i. Minat pada pekerjaan di masa mendatang. 3. Ciri-ciri Minat

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat, dimana hal ini kemudian akan mendatangkan kepuasan.bila kepuasan berkurang, maka minatpun biasanya juga berkurang.

(32)

sikap. Hal ini terutama besar selama masa kanak-kanak. Maka di sini akan kami kemukakan ciri-ciri minat anak. Adapun ciri minat anak

sebagaimana dikemukakan oleh Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunya “Perkembangan Anak”, disebutkan sebagai berikut:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. b. Minat bergantung pada kesiapan belajar.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar. d. Perkembangan minat mungkin terbatas. e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya. f. Minat berbobot emosional

g. Minat itu egosentris

Sumber http.//www. repository.upi.edu Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Yang dimaksud adalah minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Sehingga tiap tahapan usia akan juga mempengaruhi perubahan minat seseorang. Pada waktu

(33)

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Yang dimaksud adalah anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan bola tersebut.

c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Yang dimaksud adalah kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dan lingkiingan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka “tumbuh dan

rumah.” Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi

tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal. d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Yang dimaksud adalah ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. Anak yang catat fisik misalnya, tidak mungkin mempunyai minat yang sama pada olah raga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya

(34)

mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka.

f. Minat berbobot emosional

Yang dimaksud adalah bobot emosional- aspek afektif -dari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya.

g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat anak laki-laki pada matematik, sering berlandaskan keyakinan bahwa keandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.

4. Cara Menemukan Minat Pada Anak

Sebagaimana kita ketahui bersama pentingnya minat dalam kehidupan anak, minat yang akan membantu penyesuaian pribadi dan sosial anak perlu sekali ditemukan dan dipupuk. Orang akan bertanya, bagaimana mungkin rnengetahui minat anak dan bagaimana mungkin membedakan minat dan kesenangan sementara. Ada beberapa cara menemukan minat pada anak, diantaranya adalah sebagai berikut a. Pengamatan kegiatan

b. Pertanyaan

(35)

d. Membaca

e. Menggambar spontan f. Keinginan

g. Laporan mengenai apa saja yang diminati Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut a. Pengamatan kegiatan

Cara menemukan minat anak melalui pengamatan kegiatan dengan cara mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitas yang ada unsur

spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka. b. Pertanyaan

Cara menemukan minat anak melalui pertanyaan dengan cara bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan.

c. Pokok pembicaraan

(36)

d. Membaca

Cara menemukan minat anak melalui membaca bisa diketahui bila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak memilih yang membahas topik yang menarik minatnya.

e. Menggambar spontan

Cara menemukan minat anak melalui menggambar spontan dapat diketahui melalui apa yang digambar atau dilukis nak secara spontan dan seberapa sering mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang minat mereka terhadap sesuatu. Laporan mengenai apa saja yang diminati.

f. Laporan mengenai apa saja yang diminati

Cara menemukan minat anak melalui laporan mengenai apa saja yang diminati dapat diketahui melalui apabila anak ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling diminati, anak-anak rnenunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka kepuasan.

5. Minat Anak Pada Sekolah

(37)

Mereka tidak ingin diaggap aneh oleh ternan sebaya karena mempunyai minat yang berbeda dan temannya.

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan perubahan dalam minat pada sekolah selama masa kanak-kanak. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengalaman Dini Sekolah b. Pengaruh orang tua c. Sikap saudara kandung d. Sikap teman sebaya

e. Penerimaan oleh kelompok teman sebaya f. Keberhasilan akademik

g. Sikap terhadap pekerjaan h. Hubungan guru dan murid i. Suasana emosional sekolah

Sumber : http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137398-fungsi-utama-prestasi-belajar/#ixzz1Q1i5oBEo

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengalaman Dini Sekolah

Anak yang secara fisik dan intelektual telah siap untuk kelas satu mempunyai sikap yang lebih positif terhadap sekolah

dibandingkan anak yang belum siap untuk sekolah. Pengalaman di kelompok bermain dan taman kanak-kanak mempermudah

(38)

menyenangkan dengan pengalaman dini ini anak akan berminat untuk memasuki sekolah. Dengan minat yang tinggi terhadap sekolah yang didasari pengalaman dini ini akan membuat siswa termotivasi untuk suka dengan sekolah yang dipilihnya, sehingga kegiatan belajar mengajarpun akan diikuti dengan sungguh-sungguh, yang muaranya dapat mendapatkan prestasi sesuai dengan harapan. Tanpa pengalaman dini di sekolah, seorang anak kurang siap untuk masuk sekolah,

sehingga mereka juga enggan dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, yang muaranya juga prestasi akan jatuh.

b. Pengaruh Orang Tua

Orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah secara umum dan juga sikap mereka terhadap pentingnya pendidikan, belajar, terhadap berbagai mata pelajaran, dan terhadap para guru. Dengan pemahaman orang tua akan betapa pentingnya pendidikan bagi anaknya, akan membawa anak untuk memberikan pertolongan atau sekedar pertirnbángan bagi anaknya dalam memilih sekolah yang akan membentuk kepribadian mereka. Dengan kepedulian orang tua

terhadap pendidikan tersebut yang dengan baik memberikan

penjelasan kepada anak-anaknya sehingga anak bisa faham maksud orang tua memberikan masukan kepada sekolah yang diinginkan, anak merasa tidak tertekan masuk ke sekolah yang dikehendaki oleh orang tua, dengan demikian anak juga akan sungguh-sungguh dalam

(39)

sekolah tersebut, namun demikian juga sebaliknya, jika orang tua kurang memberikan perhatian kepada anak-anaknya, anak disuruh memilih sendiri, padahal anak belum mempunyai pengalaman yang memadai untuk memilih, sehingga kadang anak hanya memikirkan pertimbangan-pertimbangan yang sesaat, sehingga kadang anak salah pilih. Setelah sampai di tengah perjalanan anak merasa kurang pas dengan sekolah yang dimasukinya yang mengakibatkan berkurangnya minat terhadap sekolah, sehingga motivasi untuk mengikuti proses kegiatan belajar mengajar menjadi berkurang, bahkan hilang, sehingga banyak terjadi anak putus sekolah.

c. Sikap Saudara Kandung

Saudara kandung yang lebih besar mempunyai pengaruh yang sama pada sikap anak terhadap sekolah seperti orang tua, sebaliknya, sikap saudara kandung yang lebihmuda relatif tidak penting. Hal ini erat kaitannya dengan contoh yang diberikan oleh saudara kandung yang lebih tua. Apabila saudara kandung yang lebih tua memberikan contoh yang baik, niscaya adiknya akan mengikuti jejak yang

dicontohkan oleh kakaknya. d. Sikap Teman Sebaya

(40)

terang-terangan menyatakan ketidaksukaan mereka pada sekolah, maka anak tersebut harus berani menanggung resiko dijauhi teman-temannya. OIeh sebab itu untuk mencari teman hendaknya sangat hati-hati, karena salah teman merupakan kesalahan fatal yang harus ditanggung anak untuk masa yang akan datang.

e. Penerimaan oleh Kelompok Teman Sebaya

Karena bagian han-han sekolah yang disukai berpusat sekitar kegiatan ekstrakurikuler dengan teman sebaya, hubungan yang baik dengan guru dan nilai yang bagus tidak dapat mengimbangi kurangnya penerimaan oleh teman sebaya. Keberhasilan akademik.

f. Keberhasilan Akedemik

Besarnya pengaruh keberhasilan akademik pada sikap anak terhadap sekolah akan bergantung pada besarnya nilai keberhasilan akademik dalam kelompok teman sebaya. Bila keberhasilan ini merupakan lambang status, maka ia akan meningkatkan status anak dengan prestasi akademik baik dalam kelompok teman sebaya. Kegagalan akademik mengurangi rasa harga diri semua anak dan menimbulkan rasa tidak senang terhadap lingkungan tempat kegagalan ini terjadi. Jika kegagalan akademik berarti tidak naik kelas, ia lebih lagi memperbesar rasa tidak senang anak pada sekolah dan

(41)

g. Sikap terhadap Pekerjaan

Anak yang dibesarkan oleh orang tua yang berpendapat bahwa masa kanak-kanak harus bahagia dan bebas, biasanya mengembangkan sikap negatif terhadap setiap kegiatan yang menyerupai pekerjaan. Selama sekolah masih bermain-main saja. mereka menyukainya. Tetapi dengan kenaikan kelas, lebih banyak upaya dituntut untuk membuat pekerjaan rumah, dan ini menimbulkan rasa tidak suka akan sekolah.

h. Hubungan Guru dan Murid

Banyak atau sedikitnya minat anak terhadap sekolah

dipengaruhi sikapnya terhadap guru. Jika anak membawa konsep yang positif terhadap keberadaan guru, ke sekolah, yaitu konsep yang didasarkan atas kata orang tua atau saudara, gambaran media massa, atau bila pengalaman pribadi yang menyenangkan dengan guru, sikap mereka terhadap semua guru cenderung positif, yang akhirnya akan menumbuhkan minat anak terhadap sekolah, sehingga dalam

mengikuti kegiatan proses belajar mengajar akan sungguh-sungguh, yang muaranya akan mendapatkan prestasi yang dapat dibanggakan. i. Suasana Emosional Sekolah

(42)

membawa minat anak terhadap sekolah menjadi tinggi dan sungguh-sungguh dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah merupakan satu pengertian yang terdiri dan dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi sebagaimana tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti “hasil yang telah dicapai

(dan yang telah dilakukan, kerjakan dan sebagainya)” (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1993: 700) Dan belajar mempunyai arti “Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”

(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ,1993:13) Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diraih dan sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai sebuah ilmu kepandaian.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengertian prestasi belajar sebagaimana tersebut di atas, maka penulis ingin memberikan definisi tentang belajar terlebih dahulu. Karena belajar merupakan inti dari çermin prestasi belajar. banyak para ahli memberikan definisi tentang belajar, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Lester D. Crow A. Alice Crow

Beliau memberikan definisi belajar adalah “perusahaan individu dalam kebiasaan pengetahuan dan sikap”. (Roestiyah, 1987:

(43)

b. Oemar Hamalik

Beliau memberikan definisi belajar adalah “suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalarn cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. (Hamalik, 1983: 21)

c. Morgan

Beliau memberikan definisi belajar adalah “setiap perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dan latihan atau pengalaman”. (Tim Penulisan Buku Psikologi

Pendidikan, 1991: 61)

Dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa belajar pada hakekatnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan dengan melalui usaha dan latihan serta pengalaman secara sadar dan sengaja yang menimbulkan perubahan baru. Dan prestasi mempunyai

(44)

Prestasi atau hasil akan mudah dicapai apabila diusahakan semaksimal mungkin oleh sipelaku (pelajar) dan tidak kalah pentingnya adalah faktor dan dalam yang ikut mempenganu.hinya. Apabila faktor dan dalam itu dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin niscaya akan dapat memotivasi si pelajar dalam meraih prestasi yang diinginkan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar Ra‟du

ayat 11 dijelaskan bahwa dirinyalah yang dapat merubah menuju apa yang diinginkan. Firman tersebut adalah sebagai berikut:



Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra‟du:11) (Yunus, 2000 : 226)

Dari pengertian ayat tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa agar prestasi belajar itu dapat diraih, maka subjek didik (siswa) harus merubah dan herusaha serta

(45)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa prestasi belajar merupakan suatu hal yang kompleks, banyak faktor yang

mcmpengaruhinya, sehingga prestasi belajar siswa tidak akan sama dengan yang lainnya walaupun mereka duduk dalam kelas yang sama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajár sebagaimana dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi sebagai berikut:

Beliau mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dan dua hal, yaitu:

a. “Faktor internal, ialah faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi termasuk: fisik maupun mental yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar.

b. Faktor eksternal, ialah faktor yang bersumber dan luar individu yang bersangkutan misalnya ruang belajar yang tidak memenuhi syarat, alat-alat pelajaran yang tidak memadai dan lingkungan” (Sukardi,

1993: 17) Keterangan:

a. Faktor internal (faktor yang berasal dan dalam din siswa)

(46)

diperhatikan sebagai objek mengandung arti siswa adalah sasaran proses belajar sebagai person siswa mempunyai jiwa dan ragu atau yang terkenal dengan aspek fisik dan psikis yang mempunyai kesatuan yang tidak terpisahkan masing-masing aspek memberikan pengaruh terhadap siswa.

Bahwa fisik berhubungan dengan kesehatan jasmani artinya kalau jasmani mengalami kerusakan atau tidak sehat atau mendapat gangguan, maka akan berpengaruh terhadap proses belajar yang dilakukannya, sedangkan faktor non fisik berupa kesiapan mental, untuk menjalani tugas belajar dikatakan “kesiapan mental ini mempengaruhi di dalam soal motif, minat, perhatian, konsentrasi dan sebagainya” (Walgito, 1989: 125)

1) Aspek Psikis

Aspek psikis berarti jiwa, yang termasuk aspek psikis yang berpengaruh terhadap proses belajar selain yang telah disebutkan di atas adalah: tujuan belajar, intelegensia,

perasaan minat belajar, sikap terhadap pelajaran, cara belajar. (a) Tujuan belajar

Tujuan sebagai suatu yang hendak dicapai dapat memberikan arah dalam tindakan yang dilakukan.

(47)

tujuan belajar akan mengarahkan tindakan yang

diambilnya. Untuk mencapai tujuan itu, lebih khusus untuk meraih prestasi belajar.

Adapun tujuan belajar sebagaimana dikemukakan oleh Imam Barnadib sebagai berikut : “... membawa anak

dengan sadar dan bertanggung jawab ke arah kedewasaan jasmani dan rohani” (Barnadib, 1987: 49)

(b) Kecerdasan atau intelegensia

Sudah disadari baik oleh guru maupun orang tua bahwa kecerdasan atau intelegensia mempunyai peranan dalam mempengaruhi prestasi belajar, tetapi harus diingat bahwa disamping intelegensia masih ada faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam prestasi belajar. menurut Stern (kamus paedagogik) mengertikan bahwa intelegensia adalah “daya menyesuaikan din dengan keadaan baru

dengan mempergunakan alat-alat berfikir”. (Walgito, 1985:

151)

(48)

Dalam intelegensia kegiatan berfikir memainkan pernaan penting sedang kegiatan belajar di sekolah banyak melibatkan intelegensia teoritis yang menuntut banyak berfikir, maka dapat dilihat hubungan intelegensia dengan taraf prestasi belajar yang dapat diharapkan dan siswa. (c) Perasaan

Perasaan berarti sebagai “suatu keadaan (state) dan

diri organisme atau individu pada suatu waktu” (Walgito, 1985: 131). Perasaan mempengaruhi semangat atau gairah belajar. dengan melalui perasaannya siswa mengadakan penilaian terhadap pengalaman belajarnya di sekolah. Penilaiannya yang positif akan terungkap dalam perasaan senang dan penilaian negatif terungkap dalam perasaan tidak senang. Perasaan senang akan mendukung timbulnya minat juga berperanan di dalam proses dan hasil belajar dengan kata lain belajar membutuhkan keadaan perasaan yang positif. Sebaliknya perasaan menghambat belajar apabila siswa rnempunyai perasaan tidak senang terhadap apa yang dipelajari.

(d) Minat Belajar

(49)

mempunyai arti tertentu bagi dirinya ia akan berusaha memperolehnya. Bila individu mempunyai kepentingan terhadap suatu objek. Seluruh perhatiannya akan

ditunjukkan kepada objek itu dan memusatkan kegiatannya untuk memperoleh objek itu.

Dalam belajar bila siswa mempunyai kepentingan terhadap bahan pelajaran, maka ia akan berusaha

memusatkan perhatian pada bahan itu dan akan merasa senang mempelajarinya. ini berarti minat terhadap bahan pelajaran mengakibatkan perhatian dan menimbulkan kegiatan belajar siswa.

Dengan demikian guru dalam belajar mengajar perlu berusaha menarik minat siswa agar timbul perasaan senang terhadap bahan pelajaran karena tidak semua bahan pelajaran diminati siswa.

(e) Sikap terhadap belajar

Sikap adalah “perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian (pendapat atau keyakinan)”

(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

(50)

Serangkaian nilai atau standard nilai yang dialami oleh siswa menjadi patokan baginya untuk melakukan sesuatu. Apabila siswa memandang sesuatu bahwa pelajaran sebagai sumber untuk mendapatkan sebagai sumber untuk mendapatkan pengetahuan yang berguna ia akan mempunyai kecenderungan yang positif untuk mempelajarinya siswa yang mengaggap bahwa bahan pelajaran itu tidak penting akan mempunyai kecenderungan untuk tidak mempelajarinya.

(f) Cara belajar

Cara belajar yang dimaksud adalah cara atau tehnik yang digunakan siswa dalam belajar. Cara belajar

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil yang dicapai dalam belajar. Cara belajar yang dilakukan

berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan yang merupakan kecenderungan yang relatif tetapi yang akan mempengaruhi prestasi belajar adalah cara belajar yang efektif dan efisien yaitu: membagi waktu yang tepat, membaca yang efisien, berkonsentrasi dalam belajar dan sebagainya.

2) Aspek Fisik

(51)

termasuk keadaan jasmani siswa yang memberikan pengaruh terhadap proses belajar antara lain kesehatan jasmani, pemenuhan gizi.

(a) Keadaan jasmani

Siswa yang keadaan jasmaninya sehat memungkinkan untuk dapat belajar dengan baik, berbeda dengan siswa yang keadaannya lelah atau sakit. Siswa yang jasmaninya sakit akan mengalami beberapa kesulitan dan kesukaran dalam belajar, sehingga prestasi yang diraihpun akan terganggu karena keadaan jasmani siswa tersebut.

(b) Pemenuhan gizi

Makanan yang bernilai gizi sebagai zat pembangun jaringan-jaringan tubuh mempunyai pengaruh terhadap kemampuan belajar siswa, seperti kemampuan berfikir,

kemampuan berkonsultasi dan sebagainya. Sebaliknya kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan jiwa dan badan serta berakibat terganggunya proses belajarnya.

b. Faktor eksternal (faktor yang berasal dan luar siswa)

Belajar sebagai suatu proses kegiatan melibatkan berbagai macam aspek baik yang berasal dan din siswa sendiri maupun yang berasal dan luar siswa.

(52)

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap belajar siswa adalah:

1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah

3) Lingkungan masyarakat” (Barnadib, 1987: 118)

Ketiga lingkungan tersebut antara lingkungan yang satu dengan yang lainnya tidak boleh dipisabkan dan harus merupakan mata rantai yang tidak boleh diputuskan. Untuk itu akan kami uraikan sebagai berikut: 1) Lingkungan keluarga

Menurut Fream dan Shawel, sebagaimana dalam Arifin, dikemukakan bahwa keluarga adalah “tempat yang mendidik rasa

sosial yang paling berpengaruh. Dengan melalui hubungan keluarga dan terutama hubungan dengan orang tua, maka anak belajar

menyesuaikan diri terhadap kelompok adat, tradisi dan belajar pula bekerjasama dengan orang lain”. (Arifin, 1978: 72)

Orang tua yang harmonis dan menyenangkan akan

menimbulkan perasaan positif pada anak karena perasaan positif akan berpengaruh pula terhadap proses dan hasil belajar, demikian pula sebaliknya.

(53)

disediakan untuk anak, lingkungan sosial ekonomi yang baik dapat menunjang proses dan hasil belajar siswa.

Pandangan orang tua terhadap pendidikan juga berhubungan terhadap proses belajar siswa. Jika orang tua menyadari akan peranan sekolah sebagai pembantu orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar, maka di samping orang tua memberikan perhatian juga akan mengupayakan keberhasilan belajar anaknya.

2) Lingkungan Sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan salah satu wadah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Hal-hal yang berasal dan lingkungan sekolah mempengaruhi proses belajar siswa antara lain bahan pelajaran, fasilitas, guru dan sekolah sebagai sistem sosial. a) Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran atau hal yang harus dipelajari mempunyai pengaruh proses belajar itu terjadi dan bagaimana hasilnya yang dapat diharapkan. Antara bahan pelajaran yang satu dengan yang lainnya, tidak selalu sama. Selain itu taraf kesukaran dan kompleksitas hal yang harus dipelajari, serta menarik tidaknya bahan mempunyai pengaruh terhadap proses dan hasil belajar. sedangkan bahan pelajaran itu ialah “segala sesuatu yang disajikan guru untuk diolah

(54)

sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, membimbing siswa dalam mencapai tujuan, sebagai pengelola maka peran guru dipandang sangat penting dalam rnenyelenggarakan proses belajar mengajar yang sesuai dengan perkembangan siswa, kebutuhan dan kondisi yang nyata serta tujuan yang ákan dicapai, seorang guru dipandang sebagai manusia yang memikul tanggung jawab profesi atas pendidikan. Karena tanggung jawab, maka guru harus

memperhatikan kepribadian, gaya serta kemampuan mengajarnya. b) Fasilitas

Faktor instrumen atau fasilitas adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil yang diharapkan. Faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan belajar. kelengkapan fasilitas dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, tetapi hal ini tidak diartikan bahwa fasilitas yang lengkap pasti proses belajar mengajar akan lancar, demikian pula sebaliknya, apabila fasilitas kurang, maka proses belajar mengajar akan tersendat karena adanya kendala

kekirangan fasilitas tersebut. c) Sekolah sebagai sistem sosial

(55)

Sekolah sebagai bagian dan kehidupan masyarakat oleh karena itu di sekolah terjadi pula interaksi sosial yaitu antara karyawan dengan guru-guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat sering pula disebut sebagai lingkungan sosial budaya. Yaitu tempat bagaimana siswa bergaul atau corak pergaulan dengan orang-orang di luar keluarganya, misalnya dengan teman-teman sebaya akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

Siswa akan cenderung menyesuaikan sikap dan perilakunya dengan sikap dan tingkah laku kelompok sosialnya. Kelompok teman sebaya sebagai sumber informasi yang penting dalam relasi sosial seseorang.

Apabila keluarga, teman sebaya tidak memandang prestasi sebagai suatu kebutuhan bagi kehidupannya maka ada kemungkinan seseorang akan terpengaruhi terhadap anggapan tersebut sehingga belajar dianggap tidak penting, sehingga prestasi belajar juga rendah. Namun sebaliknya jika Iingkungan, teman sebaya yang berorientasi kepada motivasi berprestasi akan merangsang seseorang untuk Therkompetisi dengan standar yang paling baik, dengan demikian prestasi belajarnya akan baik.

(56)

1. Pengertian Fiqih

Pengertian fiqih sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Wahhab Kholaf adalah “Ilmu fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum

syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dan dalil-dalil secara rinci”. (Khallaf, 1997: 2)

Sedangkan ilmu ushul fiqih menurut beliau adalah “pengetahuan

tentang kaidah dan penjabarannya yang dijadikan Dedoman dalam menetapkan hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia, di mana kaitan itu bersumber dan dalil-dalil aama secara rinci dan jelas” (Khallaf,

1997: 3)

Menurut Abu Zahrah dalam Fathurrahman Djamil, yang dimaksud dengan fiqih adalah “mengetahui hukum-hukum syara‟ yang bersifat

ama1iyah yang dikaji dan dalil-dalilnya secara terperinci” (Naim, 2009: 1) Objek yang menjadi perhatian ilmu fiqih adalah “perbuatan

manusia ditinjau dan segi perlu dan tidaknya dilakukan menurut penilaian syar‟i” (Hanafi, 1993: 17), karena itu tujuan mempelajarinya adalah untuk

rnengetahui “perbuatan-perbuatan yang diharuskan melakukan (wajib),

dianjurkan (mandub), dibolehkan (mubah), dicegah (makruh), dilarang (haram) oleh syara”. (Hanafi, 1993: 17) Pendekatan dan metode untuk

(57)

Sedangkan yang menjadi perhatian utama ilmu ushul fiqih adalah dalil-dalil yang menjadi sumber darimana hukum-hukum itu ditanik, pilihan alternatif ataupun konsekwensi dan suatu perbuatan. Lebih dan itu ushul fiqih juga menaruh perhatian kepada perumusan kaidah-kaidah yang diperlukan untuk memahami dan mengeluarkan hukum-hukum yang terkandung di dalam dalil atau sumber-sumber yang rinci (istimbat dan dalil-dalil tafsili). Dengan kaidah ini para ahli hukum mengeluarkan hukum sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

Dari pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hubungan fungsional antara ilmu fiqih dengan ilmu ushul fiqih dijelaskan oleh ta‟rif tersebut di atas, bahwa ushul fiqih memberi landasan bagi fiqih,

sehingga konsep hukum merupakan bagian syariat dapat dipelihara. Ilmu ushul fiqih adalah semacarn yang menjelaskan system hukum Islam dan yang mensajikan metode penarikan hukum (istimbat al- ahkam) dan sumber-sumber syariah yang diperlukan oleh ilmu fiqih untuk merumuskan hukum kasus yang harus dipecahkan.

2. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Fiqih a. Fungsi Pelajaran Fiqih

Fungsi pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah sebagairnana tertera dalam Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah GBPP mata Pelajaran Fiqih adalah sebagai berikut:

(58)

pedoman kehidupan untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengamalkan ajaran Islam yang diperoleh pada jenjang pendidikan dasar untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

3) Menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dalam rangka mensyukuri nikmat Allah dengan cara mengelola dan memanfaatkan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan seharihan.

4) Menanamkan sikap dan nilai keteladanan terhadap perkembangan syariat Islam.

5) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT yang telah ditanamkan sejak pendidikan dasar dan pendidikan di lingkungan keluarga agar dapat memperbaiki kesalahan, kelemahan dan kekurangan serta mampu menangkal hal-hal negatif dan lingkungan siswa atau dan budaya lain yang dapat membahayakan dan menghambat perkembangan dirinya menuju manusia seutuhnya. (Departemen Agama Republik Indonesia, 1994: 1)

b. Tujuan Pelajaran Fiqih

(59)

perbuatan dan ucapan manusia.” (Khallaf 1993: 6) Sehingga dapat diambil

sebuah pengertian bahwa ilmu fiqih itu adalah rujukan (tempat kembali) seorang hakim‟ (qadhi) dalam keputusannya, juga sebagai rujukan seorang

mufti dalam fatwanya, dan rujukan seorang mukallaf untuk mengetahui hukum syariat Islam dalam ucapan dan perbuatannya. Hal tersebut dikarenakan itulah yang merupakan tujuan umum dan sebuah hukum untuk manusia, sehingga manusia dapat mengetahui apa yang boleh diucapkan, dilakukan dan yang tidak boleh diucapkan maupun dilakukan.

Adapun tujuan pelajaran fiqih di sekolah Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana tercantum dalam GBPP disebutkan sebagai berikut:

“Pengarajan fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan mengamalkan ajaran Islam dalam aspek hukum baik berupa ajaran ibadah maupun muamalah dalam rangka membentuk manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi”. (Departemen Agama Republik Indonesia, 1994: 7)

3. Ruang Lingkup Pembahasan Fiqih

Adapun ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara:

a. “Hubungan manusia dengan Allah SWT b. Hubungan manusia dengan sesama manusia

(60)

4. Fungsi yang Mempengaruhi Pembelajaran Fiqih

Dari beberapa fungsi pelajaran fiqih sebagaimana tersebut dapat di atas, maka dapat diambil beberapa fungsi yang mempengaruhi

pembelajaran fiqih , diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Dengan pembelajaran fiqih berfungsi menyiapkan pengetahuan tentang ajaran Islam dalam aspek hukum, baik berupa ajaran ibadah maupun muamalah sebagai pedoman kehidupan untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

b. Dengan pembelajaran fiqih berfungsi meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengamalkan ajaran Islam yang diperoleh pada jenjang pendidikan dasar untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

c. Dengan pembelajaran fiqih berfungsi menyesuaikan din dengan Iingkungannya, baik lingkungan fisik maupun Iingkungan sosial dalam rangka mensyukuri nikmat Allah dengan cara mengelola dan memanfaatkan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

d. Dengan pembelajaran fiqih berfungsi menanamkan sikap dan nilai keteladanan terhadap perkembangan syariat Islam.

(61)
(62)

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali

1. Sejarah Singkat

Madrasah lbtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo terletak di Dukuh Grumbulijo Desa Gondanglegi Kecamatan Klego Kahupaten Boyolali. Menempati tanah seluas 700 m2. Tanah tersebut merupakan wakaf dari Bapak Dirjo yang kemudian dikukuhkan dalam setifikat. milik.

MI Nurul Hidayah terbentuk tahun 1966. Pada waktu itu kegiatan belajar mengajar dilangsungkan dirumah warga setempat yaitu di rumah Bapak Somo Prawiro. Kepala Madrasah yang pertama kali adalah Bapak Tarso. Pada waktu itu jumlah guru yang mengampu sebanyak 3 tenaga pengajar yaitu Bapak Tarso, Bapak Suhadi dan Bapak Muhzi.

Pada tahun 1982 mulai dibangun gedung Madrasah sebanyak 1 lokal yang terdiri dari 4 kelas, 2 kelas yang lain masih bertempat di rumah Bapak Dirjo yaitu kelas 1 dan 2.

(63)

Hingga saat ini MI Nurul Hidayah memiliki 2 gedung milik sendiri yang menampung 6 ruang kelas dan 1 ruang guru. Madrasah dipimpin oleh Bapak Suhardi dan diampu oleh 7 orang tenaga pengajar yang

membimbing 121 siswi yang berasal dari 3 dukuh yaitu Dukuh Grumbulijo, Dukuh Cinde dan Dukuh Sambo.

2. Letak Geografis

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo terletak di Dusun Grumbulijo Desa Gondanglegi Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo terletak 5 km dari kecamatan dan 33 km dari kabupaten.

Di lingkungan Dusun Grumbulijo merupakan daerah yang Islami, sehingga keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo sangatlah cocok dengan masyarakat Dusun Grumbulijo yang mayoritas beragama Islam.

Keadaan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo ini cukup strategis karena dusun tersebut sangat jauh dan sekolah lain baik SD maupun MI serta belum terkena polusi.

3. Sarana dan Prasaranà

(64)

Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo, Gondanglegi, Klego, Boyolali, antara lain

a. 6 ruang teori/kelas b. 1 ruang kepala sckolah c. 1 ruang Tata Usaha d. 1 ruang guru e. 1 ruang tamu

f. 2 kamar mandi/WC guru g. 4 kamar mandi/WQ siswa h. 1 ruang perpustakaan i. 1 ruang ibadah

j. 1 ruang gudang

Sarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah

Grumbulijo, Gondanglegi, Klego, Boyolali, selain ruangan sebagaimana tersebut di atas, ditambah peralatan olah raga, sarana ibadah, dan alat administrasi seperti ketik manual, komputer dan lain sebagainya. 4. Keadaan Guru, Karyawan dan, Siswa

a. Keadaan guru dan karyawan

Guru merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena gurulah yang banyak berperan dalam mencetak generasi penerus. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas tenaga

(65)

dipertanggungjawabkán. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah

Grumbulijo, Gondanglegi, Klego, Boyolali, memiliki tenaga edukatif 8 orang, termasuk Kepala Sekolah, dan untuk urusan administrasi

dipegang langsung oleh Kepala Madrasah dibantu oleh beberapa guru yang ditunjuk. Untuk Iebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL I

DAFTAR GURU MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI

No. Nama Jabatan

1 Fahrudin, S.Pd.I Kepala Sekolah

2 Suwardi, A.Ma Guru Kelas II

3 Hendrat Kaldun, S.Pd Guru Bahasa Arab

4 Agus Setiono, Guru Kelas I

5 Warinah Guru Kelas V

6 Zazan, A.Ma Guru Kelas VI

7 Dwi Fery Wulandari, A.Ma.Pd Guru Kelas III

(66)

b. Keadaan Siswa

Kondisi siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo, Gondanglegi, Klego, Boyolali adalah sebagai berikut:

TABEL II

DAFTAR JUMLAH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI

No. KELAS JUMLAH

1 I 22

2 II 18

3 III

20

4 IV

17

5 V

25

6 VI

19

JUMLAH 121

5. Struktur Organisasi

(67)

STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI

B. Penyajian Data 1. Metode Pengajaran

a. Metode Penyajian

(68)

b. Pola Pelaksanaan

1) Pelaksanaan pengajaran fiqih hendaknya dikembangkan secara terpadu dengan lingkungan pendidikan di dalam keluarga dan masyarakat.

2) Pengajaran materi fiqih diarahkan pada kegiatan belajar mengajar yang dinamis sehingga siswa dapat mengembangkan berbagai kemampuannya secara sistematis dan berkesinambungan.

3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pelajaran sesuai dengar tuntutan perkembangan di sekolah dengan syarat masih dalam satu satuan waktu semester.

2. Evaluasi Pengajaan

Pendidikan fiqih adalah pendidikan yang menekankan kecakapan tentang aspek tingkah laku, maka dalam system evaluasi yang dipakai adalah system penilaian yang dapat mengukur aspek kemampuan tingkah laku (tes psikomotorik) di samping juga memakai tes yang mengukur kecakapan (kognitif). Adapun tes evaluasi psikomotorik dan kognitif antara lain:

a. Tes tertulis b. Tes lisan c. Tes perbuatan

(69)

a. Tes tertulis

Yang dimaksud dengan tes tertulis adalah pendidik memberi soal tertulis untuk dijawab oleh siswa secara tertulis pula, dan hasilnya sebagai ukuran dan kemampuan murid dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

b. Tes lisan

Yang dimaksud dengan tes lisan adalah untuk rnengetahui, kemampuan murid, pendidik membeiikan pertanyaan secara lisan kepada siswa dan sswa menjawab pertanyaan dan pendidik tesebut dengan lisan pula, dan hasilnyasebagai ukuran kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

c. Tes perbuatan

(70)

C. Deskripsi Data Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Fiqih 1. Data Nilai Angket Minat Belajar Siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo

Gondanglegi Klego, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 TABEL IV

NILAI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI

No. Nama

Jawaban Angket Jumlah

A b C 3 2 1

1. Hanifah 11 4 0 33 8 0 41

2. Zulifah 9 6 0 27 12 0 39

3. Aristu Reza Prananca 12 3 0 36 6 0 42

4. Afis Miftakhul Hadi 9 6 0 27 12 0 39

5. Doni Anggriawan Setia W 9 6 0 27 12 0 39 6. Ahmad Feri Kurniawan 11 4 0 33 8 0 41

7. Eko Rahayu 11 4 0 33 8 0 41

8. Imam Muammar 9 6 0 27 12 0 39

9. Nanang Qosim Nursehav 11 4 0 33 8 0 41

10. Nur Mutia Rahmah 9 6 0 27 12 0 39

11. Puji Astuti 9 6 0 27 12 0 3

(71)

13. Suryanti 9 6 0 27 12 0 39 14. Tomi Hasan Al Habib 11 4 0 33 8 0 41

15. Siti Fatimah 9 6 0 27 12 0 39

16. Upik Anggraini 9 6 0 27 12 0 39

17. Aldi 9 6 0 27 12 0 39

18. Fani Rindi Antika 11 4 0 33 8 0 41

19. Setyawati 9 6 0 27 12 0 39

20. Iswandi 9 6 0 27 12 0 39

21. Amar Isrofah 9 6 0 27 12 0 39

22. Rudi Prasetyo 11 4 0 33 8 0 41

23. Silvia Nova S 11 4 0 33 8 0 41

24. Sri Susanti 9 6 0 27 12 0 39

25. Tri Suryanto 9 6 0 27 12 0 39

Jumlah 244 131 0 732 262 0 994

Keterangan:

a. Untuk jawaban a bobot nilai 3 = 244 / 375 x 100 = 65.1% b. Untuk jawaban b bobot nilai 2 = 131 / 375 x 100 = 34.9% c. Untuk jawaban c bobot nilai 1 = 0 / 375 x 100 = 0.00%

(72)

2. Data Nilai Presentasi Belajar Fiqih siswa MI Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012

TABEL IV

NILAI PRESTASI BELAJAR MINAT BELAJAR SISWA MI NURUL HIDAYAH GRUMBULIJO GONDANGLEGI KLEGO BOYOLALI

No. Nama

Nilai

1. Hanifah 9

2. Zulifah 8

3. Aristu Reza Prananca 9 4. Afis Miftakhul Hadi 8 5. Doni Anggriawan Setia W 8

6. Ahmad Feri Kurniawan 8

7. Eko Rahayu 8

8. Imam Muammar 8

9. Nanang Qosim Nursehav 9 10. Nur Mutia Rahmah 8

11. Puji Astuti 8

12. Siti Nur Muarifah 8

13. Suryanti 8

14. Tomi Hasan Al Habib 8

(73)

16. Upik Anggraini 8

17. Aldi 7

18. Fani Rindi Antika 9

19. Setyawati 8

20. Iswandi 8

21. Amar Isrofah 8

22. Rudi Prasetyo 8

23. Silvia Nova S 9

24. Sri Susanti 8

25. Tri Suryanto 8

Jumlah 204

Keterangan:

Sumber yang diambil dari ujian Mid semester gasal kelas V tahun ajaran 2011/2012

A = nilai 9 baik sekali B = nilai 8 baik

C = nilai 7 lebih dari cukup D = nilai 6 cukup

(74)

BAB IV ANALISIS DATA

Bab IV merupakan bab untuk melakukan analisis data, dan data yang telah diperoleh baik data mengenai minat belajar siswa, maupun data tentang prestasi. belajar Fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo Gondanglegi Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Analisis tersebut dipergunàkan untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Fiqih siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Grumbulijo, Gondanglegi, Klego, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 Analisis yang dilakukan adalah guna menggali kebenaran data-data yang telah dikumpulkan baik itu dengan jalan angket minat belajar siswa dan dokumentasi berupa nilai mid semester, gasal mata pelajaran fiqih Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk membuktikan kebenaran data tersebut penulis mengadakan analisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif.

Dalam analisis data ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu analisis

pendahuluan, analisis lanjut dan analisis uji hipotesis. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut

A. Analisis Deskriptif

(75)

TABEL V

DAFTAR N1LAI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA DAN NILAI PRESTASI BELAJA.R FIQIH SISWA MADRASAN IBTIDAIYAH NURUL

HIDAYAH GRUMBULIJO, GONDANGLEGI, KLEGO, BOYOLALI

No. Nama

Besarnya Nilai

Minat Belajar Fiqih Prestasi Belajar Fiqih

1. Hanifah 41 9

2. Zulifah 39 8

3. Aristu Reza Prananca 42 9

4. Afis Miftakhul Hadi 39 8

5.

Doni Anggriawan Setia Winarto

39 8

6. Ahmad Feri Kurniawan 41 8

7. Eko Rahayu 41 8

8. Imam Muammar 39 8

9. Nanang Qosim Nursehaf 41 9

10. Nur Mutia Rahmah 39 8

11. Puji Astuti 39 8

12. Siti Nur Mu‟arifah 39 8

13. Suryanti 39 8

(76)

15. Siti Fatimah 39 8

16. Upik Anggraini 39 8

17. Aldi 39 7

18. Fani Rindi Antika 41 9

19. Setyawati 39 8

20. Iswandi 39 8

21. Amar Isrofah 39 8

22. Rudi Prasetyo 39 8

23. Silvia Nova 41 9

24. Sri Susanti 39 8

25. Tri Suryanto 39 8

Jumlah 994 204

Langkah selanjutnya adalah mengadakan penghitungan lanjut guna membuktikan hipotesa yang penulis ajukan. Sebelum dilakukan perhitungan untuk memperoleh koefisien korelasi (rxy).

B. Pengujian Hipotesis

Guna rnembuktikan diterima atau tidaknya hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan, maka akan penulis lakukan perhitungan untuk memperoleh angka koefisien korelasi (rxy) dengan terlebih dahulu menyiapkan tabel kerja

sebagai berikut:

Gambar

TABEL I
TABEL II DAFTAR JUMLAH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL
TABEL IV NILAI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA MI NURUL HIDAYAH
TABEL V DAFTAR N1LAI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA DAN NILAI
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Margin sebagai bagian dari harga konsumen yang tersebar pada setiap lembaga tataniaga yang terlibat (Kohl dan Uhl, 2002). Marjin ataniaga yang dihitung dalam penelitian

[r]

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Prestasi Kerja Karyawan, Melalui Motivasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Keragaman Gen Toll-like Receptor 4 (TLR4) dan Myxovirus (Mx) pada Ayam Kampung serta Asosiasinya terhadap Sifat Pertumbuhan

Berikut ini adalah beberapa penelitian tentang Implementasi Cell ID dan GPS dalam pencarian Lokasi : Aprilia Rachmawati, pada tahun 2011, dalam papernya yang berjudul Pen- carian

Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat luas pada

Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kualitas spermatozoa berbagai genetik rumpun ayam pejantan lokal, menentukan jenis krioprotektan (dimethyl sulfoxide/