• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER . docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

NILAI-NILAI KARAKTER

Dosen Pembimbing :

Drs. H. Subakir, M.M

Oleh:

1. Chardyla Via Abriana

12-160-0096

2.

David Wahyu S.

12-160-0097

3.

Ika Puspitasari

12-160-0084

4.

Ika Hariyani

12-160-0071

5.

Kevin

12-160-0106

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Pendidikan Karakter pada : Tanggal :...

Dosen Pembimbing

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER”.

Makalah ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas pelaksanaan pendidikan karakter. Dengan tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. H. Subakir, M.M , selaku dosen pembimbing pelaksanaan pendidikan karakter di Fakultas Ekonomi.

2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan doa dan motivasi. 3. Serta kepada teman-teman Jurusan Akuntansi 2012

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini untuk masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Surabaya, 10 Juni 2013 Tim penyusun,

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Ketika bangsa Indonesia bersepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, para bapak pendiri bangsa menyadari bahwa paling tidak ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi. Pertama, adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua adalah membangun bangsa dan yang ketiga adalah membangun karakter. Ketiga hal tersebut secara jelas tampak dalam konsep negara bangsa dan pembangunan karakter bangsa. Pada implementasinya kemudian upaya mendirikan negara lebih cepat jia dibandingkan dengan upaya untuk membangun bangsa dan membangun karakter. Kedua hal terakhr itu terbukti harus diupayakan terus-menerus, tidak boleh putus sepanjang sejarah kehidupan bangsa I ndonesia.

Di Indonesia pelaksanaan pendidikan karakter saat ini memang dirasakan mendesak. Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila mengingat makin meningkatnya tawuran antar-pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya terutama di kota-kota besar, pemerasan/kekerasan (bullying), fenomena suporter bonek, penggunaan narkoba, dan lain-lain. Bahkan yang paling memprihatinkan, keinginan untuk membangun sifat jujur pada anak-anak melalui Kantin Kejujuran yang bangkrut karena belum bangkitnya sikap jujur pada anak-anak.

Mengapa pendidikan belum mampu mengubah perilaku warga bangsa menjadi lebih baik? Mengapa kejujuran, komitmen, keuletan dan kerja keras seolah lepas dari persoalan pendidikan? Kini kita semua bertanya ulang: bagaimana karakter bangsa ini? Bagaimana masa depan bangsa Indonesia jika generasi penerusnya tidak memiliki karakter yang kuat dan jati diri?

(5)

ketakwaan. Sementara itu terjadi kemerosotan karakter kolektif sehingga banyak timbul perkelahian antar-suku, antar-desa, antar-pemeluk agama, antar-ras, menonjolkan kepentingan kelompok, golongan dan partai.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

Nilai Jujur :

1. Ika Hariyani / 12-160-0071

JUJUR adalah sifat terpuji. Secara naluri, semua orang suka kejujuran. Namun, secara aplikasi, tidak semua orang bisa berlaku jujur. Menyerukan kejujuran harus butuh bukti dalam kehidupan nyata.Selain itu, menjadikan jujur sebagai karakter yang mengakar di hati, juga menjadi syarat akan kebenaran kejujuran seseorang. Belum bisa disebut orang jujur, manakala tiga komponen ini, hati, lisan, dan perbuatan, belum bersatu-padu dalam diri seseorang, atau dengan bahasa lain masih parsial, dekotomi.

Terkadang ada orang yang jujur hatinya saja, namun lisannya belum mampu mengucapkannya. Atau, lisannya yang mampu berkata jujur, tapi perbuatannya belum bisa membenarkannya.Ada pula, sekedar perbuatannya yang sepertinya melakukan kejujuran, tapi hati dan lisannya mengingkari itu semua.Tentu perilaku macam ini, yang memisahkan antar komponen tersebut tidak dibenarkan dalam konsep kejujuran.Dan realitas di lapangan, khususnya di negeri kita, justru mal praktek macam ini yang malah menyeruak di tengah-tengah lapisan masyarakat, baik itu rakyat jelata, atau pun para pemimpinnya.Mulai dari pengusaha, hingga bawahan-bawahannya.

(7)

Nilai Kedisiplinan

1. Chardyla Via Abriana 12-160-0096

Aburizal Bakrie yang berbasiskan dari keluarga entrepreneur, merupakan sosok yang telah terlatih sejak kecil mengenai disiplin. Aburizal Bakrie membagi ilmu tentang disiplinnya, bahwa “Satu hal dari kecil, saya dididik menjadi seorang yang disiplin khususnya disiplin pada waktu, jadi dari kecil saya itu selalu diatur per setengah jam, satu hari selalu terbagi. Aktivitas itu selalu saya lakukan dari SD, SMP, SMA, kemudian mahasiswa sampai sekarang juga begitu.”

Kedisiplinan itulah yang sekiranya membuat Aburizal Bakrie berhasil. Banyak kiranya manusia di dunia yan memiliki talenta, kompeteni, namun tidak memiliki disiplin. Keberhasilannya dalam mengelola perusahaan dari berbagai varian produ, perannya di kursi kementerian, dalam berkeluarga, ataupun sebagai pemimpin Partai Golkar.

Sumber Referensi :

Aburizal Bakrie, Partai Golkar.

2. David Wahyu S. / 12-160-0097

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap mahasiswa.

Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.

(8)

Sumber Referensi :

Srijanto, Djarot, Waspodo Eling, Mulyadi. 1994. Tata Negara Sekolah Menengah Umum. Surakarta: PT. Pabelan.

3. Kevin / 12-160-0106

Disiplin karyawan adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.

Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketentuan perusahaan.

Bentuk disiplin yang baik akan tercemin pada suasana, yaitu:

1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan 2. Tinggi semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan pekerjaan

3. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya

4. Berkembangnya rasa memiliki dan solidaritas yang tinggi di kalangan karyawan 5. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan

Latainer (dalam Soeiono, 1995), mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku.

Bagi Beach (dalam Siagian, 2002), disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti yang kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan.

(9)

Sumber Referensi :

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya. Yogyakarta.

4. Ika Puspitasari / 12-160-0084

(10)

Nilai Kerja Keras

1. Chardyla Via / 12-160-0096

Kerja keras bagi seorang muslim adalah tuntutan yang baik demi menggapai indahnya kehidupan di dunia. Tanpa kerja keras hidup akan terasa sia-sia. Kerja keras adalah suatu hal dimana tekad dan usaha yang terus menerus dilakukan tanpa mengenal lelah. Karakter ini melekat erat pada sosok Nabi besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. Bagaimana tidak, beliau adalah panutan bagi kaum Islam dalam membangun kehidupan manusia yang mulia, terarah dan teratur. Beliau melepas belenggu dalam jiwa manusia yang terancam oleh kaum-kaum yang tidak memiliki hati nurani. Salah satu hal yang masih teringat jelas dalam benak kita adalah ketika beliau mencoba membaca setiap wahyunya, padahal saat itu beliau belum bisa membaca ayat-ayat Al-Quran, tetapi dengan kerja kerasnya, beliau mampu melewatinya. Hingga pada akhirny, beliau menjadi sosok pemimpin besar yang dimiliki oleh dunia.

Sumber Referensi :

Nabi Muhammad SAW, pemimpin dan pengaruh umat Islam.

2. Ika Hariyani / 12-160-0071

Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis. Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan tempa tinggal sedangkan kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan nasehat. Kebutuhan itu akan diperoleh dengan syarat apabila manusia mau bekerja keras dan berdo’a maka Allah pasti akan memberikan nikmat dan rizki-Nya.

Bekerja atau berikhtiar merupakan kewajiban semua manusia. Karena itu untuk mencapai tujuan hidup manusia harus bekerja keras terlebih dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras sangat diperlukan sebab belajar merupakan proses ang membutuhkan waktu. Orang akan sukses apabila ia giat belajar, tidak bermalas-malasan, maka setiap manusia haruslah mengusahakan untuk kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki dari Allah dengan berpangku tangan saja.

(11)

swt, meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup. Sumber Referensi :

(12)

Nilai Peduli Lingkungan

1. Kevin / 12-160-0106

Dalam Islam kita sangat dianjurkan untu peduli pada lingkungan alam sekitar kita, demi menjaga keseimbangan dan kelestariannya dan mencegah kerusakan. Untuk itu Allah menjanjikan pahala bagi orang yang mengelola lingkungan dan menanam tanaman agar orang Islam lebih semangat untuk mengelolanya dengan imbalan pahala sadaqah bagi yang menananam pohon walaupun belum tentu buah dari pohon itu ataupun pohon itu sendiri dimakan oleh manusia atau mahluk –mahluk Allah yang lain dan Allah juga memberi pahala bagi yang mengelola tanah .

Alangkah indahnya alam ini jika tanaman –tanaman tetap hijau dan lestari hanya kepada Allah kita tujukan puji dan syukur kita atas nikmatNya yang teramat besar berupa alam semesta yang lengkap dengan berbagai mamfaatnya bagi umat manusia .

Dengan adanya alam yang nyaman, maka umat manusia dapat menikmatinya dengan menghirup udara yang segar di sekeliling kenyamanan alam itu, Islam mengajarkan kita agar melestarikan alam dan jangan sekali- kali merusak alam lingkungan.

Sumber Referensi :

(13)

Nilai Cinta Tanah Air

1. David Wahyu S. / 12-160-0097

Apa sebenarnya pengertian Cinta Tanah Air itu?. Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam diri akan tumbuh suatu kemauan untuk merawat, memlihara dan melindunginya dari segala bahaya yang mengancam. Cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air dan membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa manapun. Para pahlawan telah membuktikan cintanya kepada tanah airnya yaitu tanah air Indonesia. Mereka tidak rela Indonesia diinjak-injak oleh kaum penjajah. Mereka tidak ingin negerinya dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah. Mereka berani mengorbangkan nyawanya demi membela tanah air Indonesia.

Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga Negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan. Definisi lain mengatakan bahwa Rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan.

Sebagai seorang pelajar kita tetap dapat menunjukkan sikap cinta tanah air yaitu diantaranya ; belajar dengan tekun hingga kita juga dapat ikut mengabdi dan membangun negera kita agar tidak ketinggalan dari bangsa lain, menjaga kelestarian lingkungan, tidak memilih-memilih teman, berbakti pada nusa dan bangsa, berbakti pada orang tua (Ibu, Bapak, Guru).

Perilaku cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya memelihara persatuan dan kesatuan dan menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan yang di miliki untuk membangun Negara.

Sumber Referensi :

Suryabrata, S. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali.

2. Chardyla Via / 12-160-0096

(14)

dan wujud dari sila Persatuan Indonesia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat.

Salah satu maestro handal yang dimiliki oleh Indonesia adalah Gesang atau lengkapnya Gesang Martohartono. Beliau adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia. Beliau terkenal lewat lagunya Bengawan Solo yang terkenal di Asia, terutama Indonesia dan Jepang. Lagu Bengawan Solo ciptaannya telah diterjemahkan setidaknya ke dalam 13 bahasa. Kekaguman atas sungai Bengawan Solo yang membuat beliau terinspirasi untuk membuat lagu dan akhirnya dikenal oleh seluruh negara. Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong, pada tahun 1983 Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo.

Sumber Referensi :

(15)

Nilai Mandiri

1. Chardyla Via / 12-160-0096

Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani, mau belajar dan mau berlatih berdasarkan pengalaman yang pernah ia miliki sebelumnya. Pribadi ini dimiliki leh presiden RI ke-6 yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau adalah tokoh Indonesia yang memiliki latar belakang sangat baik. Perjalanan hidupnya dimulai dengan ketekunan dan tidak menggantungkan hidupnya pada orang tua. Kemauannya menjadi seorang pemimpin terlihat sejak duduk di bangku SMA. Beliau selalu belajar bagaimana menjadi orang yang independen dan selalu disiplin.

Jabatan yang dimiliki oleh ayahnya tidak lantas membuatnya terlena. Beliau berusaha keras bagaimana menjadi seseorang yang cerdas. Saat itu cita-citanya yang ingin menjadi seorang prajurit sempat terpendamkan karena belum bisa diraih. Kemudian beliau melanjutkan belajar di ITS mengambil jurusan teknik mesin. Akhirnya setelah mencoba kembali, beliau bisa diterima di Akademi Militer yang sekarang dikenal dengan nama AKABRI. Berkat kemandiriannya inilah, beliau mendapat banyak penghargaan baik di bidang militer maupun bidang pemerintahan.

Sumber Referensi :

Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke-6.

2. Ika Puspitasari / 12-160-0084

Kemandirian berarti hal atau keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Faktor yang menjadi prasyarat bagi kemandirian yaitu disiplin dan komitmen terhadap kelompok. Oleh sebab itu, individu yang mandiri adalah individu yang berani mengambil keputusan yang dilandasi oleh pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya, sehingga kemandirian merupakan suatu kekuatan internal individu yang diperoleh melalaui proses individualisasi, yaitu proses realisasi.

(16)

Nilai Kreatif

1. Ika Hariyani / 12-160-0071

Survey yang dilakukan oleh Kay (2006) tentang expectation from industry, melaporkan bahwa skill yang dibutuhkan sebagai kekuatan untuk menunjang kesuksesan dunia kerja pada lima tahun ke depan adalah critical thingking (78%), IT (77 %), Collaboration (74%), inovation (74%), health and weallness (76%), personal financial responsibility (72%), Diversity (67%), Entrepreneurial skill (61%), understanding u.s. economic issues in global economy (61%). Data tersebut menunjukkan pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kritis, serta soft skill lainnya bagi anak sebagai bekal hidup. Hasil survey tersebut juga menunjukkan skill-skill dominan yang menjadi basic competence bagi kebutuhan kerja dalam dunia industria di abad ke-21 ini.

Di dalam kurikulum pendidikan nasional, sebuah kompetensi dapat dicapai melalui tiga indikator, yakni pengetahuan, keterampilan dan sikap. Artinya, bahwa anak belajar dengan subject, supaya menjadi tahu, dapat melakukan dan menjadi perilaku yang tercermin dalam keseharian hidup.

Belajar berarti melakukan proses berpikir. Belajar tidak cukup hanya sekedar tahu, menguasai ilmu dan menghafal semua teori yang dihasilkan orang lain. Dengan demikian, pembelajaran hendaknya melatih anak mengembangkan kemampuan berpikir (thinking skills). Anak harus dilatih untuk berpikir kritis terhadap setiap fakta yang ditemukan. Cermat dalam menemukan masalah dan kreatif dalam menggagas solusi penyelesaiannya.

Untuk dapat membentuk karakter kreatif pada diri anak, maka pembelajaran perlu melatih menemukan masalah. Di dalam proses penemuan masalah anak dapat melakukan eksplorasi fakta, mengidentifikasi pola-pola atau hubungan antara situasi yang tidak terkait secara jelas, serta dapat menggunakan pertimbangan yang kreatif, konseptual atau induktif. Selanjutnya anak hendaknya dilatih mencari solusi kreatif dan mewujudkannya dalam sebuah karya produktif. Jadi belajar membuat anak berlatih menjadi produsen.

(17)

terpola dan sistematis, baik secara individual maupun kelompok dengan lingkungan yang menyediakan ruang bagi anak untuk berkreasi dan mencipta.

Sumber Referensi :

Pembelajaran Kreatif, dituliskan pada Oktober 28, 2009.

2. Kevin / 12-160-0106

Menurut kamus besar indonesia, kreatif diartikan: "memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan". Menurut munandar, utami (1999) kreatif adalah menemukan, menggabungkan, membangun, mengarang, mendesain, merancang, mengubah ataupun menambah.

Dalam perspektif islam, kreatif dapat diartikan sebagai kesadaran keimanan seseorang, untuk menggunakan keseluruhan daya dan kemampuan diri yang dimiliki sebagai wujud syukur akan nikmat Allah, guna menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfat bagi kehidupan sebagai wujud pengabdian yang tulus kehadirat Allah AWT Sumber Referensi :

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/psikologiumum/kreativitas.

(18)

Nilai Tanggug Jawab

1. David Wahyu S. / 12-160-0097

Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Anda seorang mahasiswa, kewajiban anda adalah belajar. Bila anda belajar maka hal itu berarti anda telah memenuhi kawajuban anda. Berarti pula anda telah bertanggung jawab atas kewajiban anda. Sudah tentu, bagaimana kegiatan belajar anda, itulah kadar pertanggung jawaban anda. Bila pada ujian anda mendapat nilai C, atau B maka nilai C atau B kadar pertanggung jawaban anda.

Anda malas belajar, dan anda sadar akan hal itu. Tetapi anda tetap tidak mau belajar dengan alasan capek, segan, dan lain-lain. Pada hal anda menghadai ujian. Itu berarti bahwa anda tidak memenuhi kewajiban anda, berarti pula anda tidak bertanggung jawab.

Lain lagi masalahnya apabila anda diberi tugas oleh ayah anda untuk membelikan buku bagi adik anda. Anda tidak membeli buku dan uangnya anda belikab kaset dengan lagu-lagu baru. Anda sadar akan hal itu. Kaset itu diberikan kepada adik anda. Adik anda senang sekali. Anda tidak melapor juga kapada ayah anda. Perbuatan itu menunjukkan bahwa anda tidak bertanggung jawab, meskipun adik anda lebih senang dengan kaset lagu baru tersebut.

Berdasarkan pada pemikiran bahwa tindakan ataupun perbuatannya setiap manusia, tidak berdiri sendiri, dalam arti pasti berakibat sesuatu. Maka apabila terjadi sesuatu sudah barang tentu seseorang yang dibebani tanggung jawab tersebut wajib bertanggung jawab atas segala sesuatunya tadi. Dan karena manusia tidak dapat berdiri sendiri, maka seseorang baru dikatakan bertanggung jawab apabila sadar kalau apa yang dilakukan berdasarkan norma-norma umum yang berlaku.

Sumber Referensi :

Hartono, dkk. 1991. ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa. Surabaya : PT. Bina Ilmu.

(19)

2. Ika Puspitasari / 12-160-0084

(20)

Nilai Toleransi

1. Ika puspitasari / 121600084

Adapun salah satu bentuk toleransi dalam Islam adalah menghormati keyakinan orang lain. Islam menghormati umat Yahudi yang beribadah di hari Sabtu dan sama halnya kepada umat Kristen yang beribadah ke gereja pada hari Minggu. Toleransi dalam Islam pun telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari bahwa suatu ketika ada jenazah orang Yahudi melintas di tepi nabi Muhammad SAW dan para sahabat, seketika itu pula Nabi Muhammad SAW berhenti dan berdiri. Kemudian salah satu sahabat berkata : Kenapa engkau berhenti Ya Rasulullah?, sedangkan itu adalah jenazah orang Yahudi. Nabi pun berkata : Bukankah dia juga manusia?Hadits ini menunjukkan bahwa toleransi dalam perspektif Islam berlaku kepada semua manusia tanpa terkecuali, termasuk kepada orang yang beda agama. Namun, yang perlu ditekankan lagi ialah bentuk kemudahan dalam bermualamah bukan pemaksaan dalam hal keyakinan. Prinsip ini tercermin dalam sejarah Islam, ketika itu nabi Muhammad SAW mengutus Mu’adz dan Abu Musa untuk pergi ke Yaman. Salah satu nasehat Nabi kepada mereka berdua ialah “mudahkanlah dan jangan kalian mempersulit”.

Sumber Referensi :

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang didalamnya terdiri dari beberapa.. kelompok kecil siswa

dilatih untuk memainkan alat musik tradisional Bardah ini agar mereka nantinya juga bisa meregenerasikannya kemasa yang akan datang.Namun, disebabkan oleh

Analisis regresi logistik ganda dilakukan dengan memperhitungkan variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan lama menggunakan MDI sehingga didapatkan hasil

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

merupakan suatu rasio yang menunjukkan perputaran operasi perusahaan dalam memperoleh laba yang maksimal, dimana apabila nilai dari profit margin tinggi, ini menunjukkan bahwa

Berdasarkan analisa pos simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan Bank, kredit

Sasaran : Memajukan kualitas layanan dan kapasitas kelembagaan perizinan dalam rangka menjaga kondusifitas iklim investasi, meningkatkan kuantitas nilai investasi dan frekuensi

Dengan melarang riba’ perbankan syariah menggunakan prinsip bagi hasil yang memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat, salah satunya terhindar dari kegiatan