• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Umum Sistem Informasi Peringatan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kajian Umum Sistem Informasi Peringatan (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN : 978-602-95235-0-8

KAJIAN UMUM SISTEM INFORMASI PERINGATAN DINI BENCANA

TSUNAMI DENGAN PEMANFAATAN JARINGAN USO (

UNIVERSAL SERVICE

OBLIGATION

) UNTUK MENURUNKAN RESIKO BENCANA DI PULAU

SERANGAN, BALI

Inasari Widiyastuti

Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Yogyakarta, Departemen Komunikasi dan Informatika

Email: inasari.w@gmail.com

Abstrak

Indonesia merupakan negara maritim yang terletak pada tiga lempeng besar dunia dan jalur ring of fire sehingga berpotensi besar terhadap bencana tsunami. Keberadaan ini tidak menjadikan kawasan rawan bencana tsunami waspada dan mempersiapkan infrastruktur yang mampu memberikan pengetahuan, informasi, hingga peringatan pada penduduk setempat. Lambatnya peringatan dini terhadap bencana tsunami menyebabkan tidak sedikit nyawa penduduk melayang dan kerusakan infrastruktur dengan total kerugian mencapai milyaran rupiah. Beberapa kawasan mulai mengembangkan sistem peringatan dini dengan menggunakan jaringan komunikasi nirkabel seperti National Early Warning System (NEWS) di Aceh, Padang, dan Bali. Namun, tidak semua titik dipasang NEWS karena terkendala belum tersedianya jaringan telekomunikasi yang memadai termasuk di Pulau Serangan, Bali. Belum lama ini pemerintah berupaya menggelar jaringan komunikasi dalam program USO (Universal Service Obligation). USO adalah program penggelaran jaringan telekomunikasi yang bertujuan untuk mempercepat penetrasi teknologi informatika dan komunikasi (TIK) di pedesaan. Penelitan ini bertujuan untuk mengkaji perencanaan sistem informasi peringatan dini bencana tsunami dengan pemanfaatan jaringan USO. Teknologi yang dapat digunakan adalah FWA dengan memanfaatkan jaringan existing dan BWA dengan teknologi WiMax. Metode yang digunakan adalah pengembangan sistem dengan pendekatan FAST (Framework for the Application of System Technology) berdasarkan hasil pengamatan langsung dan wawancara.

Keywords: tsunami, universal service obligation, peringatan dini, WiMax 1. Pendahuluan

Sistem informasi peringatan dini bencana mulai diperkenalkan secara khalayak tahun 2004 atau selepas bencana tsunami menerjang Aceh. Gempa dan tsunami merupakan ancaman besar bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Dengan posisi di tiga lempeng besar dunia - Eurasia, Indo Australia, dan Pasifik - peluang terjadinya tumbukan antar lempeng sangat besar dan dapat berpotensi tsunami. BMG mencatat setiap hari terjadi gempa yang bisa saja tidak dirasakan oleh masyarakat karena kekuatannya yang kecil. Berdasarkan kondisi tersebut, perangkat peringatan bencana tsunami dirancang dan dibangun di titik yang dinilai berpotensi dan mengancam kehidupan masyarakat mulai dari teknologi canggih hingga teknologi sederhana bermodal puluhan ribu rupiah. Pemerintah sendiri telah membangun pilot project peringatan dini (National Early Warning System, NEWS) di Aceh, Padang, dan Bali. Khusus di Bali, NEWS dipasang di enam titik strategis daerah kawasan wisata yaitu Kuta, Seminyak, Kedonganan, Sanur, Tanjung Benoa, dan Nusa Dua. Namun titik ini dinilai kurang mencukupi karena jangkauan suara sirine terbatas pada radius 2,5 Km dan tidak tersedianya repeater atau perangkat pendukung lainnya.

(2)

ISBN : 978-602-95235-0-8 yang akurat dan tidak menimbulkan kepanikan. Sayangnya, penetrasi TIK belum merata dan tidak menjangkau daerah pedesaan padahal bencana tidak kenal lokasi.

Hingga saat ini baru 36% desa yang terjangkau jaringan telekomunikasi dari total 66.678 desa (Zulheldi, 2007), berarti lebih dari separuh desa tidak berdering, tidak berdigital, dan bahkan mungkin tidak benderang. Sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia (World Information Society), melalui perjanjian WSIS di Jenewa (2003), Indonesia berkewajiban membawa masyarakatnya dari traditional based communitiy menuju information society atau masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society). Dengan program penggelaran jaringan melalui Palapa Ring dan program USO (Universal Service Obligation) diharapkan desa-desa dapat terjangkau infrastruktur telekomunikasi yang akan mendukung kebutuhan ekonomi, pendidikan, pengelolaan pemerintah, dan kebutuhan lainnya sesuai karakteristik desa.

Desa Serangan yang terletak di Pulau Serangan merupakan desa yang termasuk lambat dijangkau oleh jaringan telekomunikasi. Meskipun jaraknya sangat dekat dengan Bali, infrastruktur listrik baru masuk sekitar tahun 1996 begitupun jaringan telekomunikasi. Saat ini baru tersedia jaringan komunikasi seluler dari beberapa operator seluler dengan sinyal masih lemah. Desa Serangan sendiri termasuk peta nasional daerah rawan bencana tsunami tetapi infrastruktur peringatan dan mitigasi bencana belum tersedia, hanya mengandalkan NEWS dari Tanjung Benoa dan Sanur yang suaranya samar-samar.

Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian bertujuan mengkaji sistem peringatan dini bencana tsunami dengan memanfaatkan jaringan USO untuk menurunkan risiko bencana yang sesuai dengan karakteristik Desa Serangan.

2. Kajian Literatur

Nugroho (2007) dalam penelitiannya memaparkan tingkat kesiapsiagaan pemerintah dalam mengantisipasi bencana gempa bumi dan tsunami lebih rendah dibandingkan masyarakat dan komunitas sekolah karena proses edukasi melalui simulasi dan sosialisasi sering dilakukan. Simulasi drill merupakan upaya yang cukup efektif untuk mempersiapkan warga menghadapi ancaman tsunami. Oesman (2008) menyebutkan simulasi memiliki manfaat untuk membangun dan menguji kesiapsiagaan pemerintah, masyarakat, serta menguji efektifitas perangkat peringatan dini yang dibangun. Widyantoro (2006) mengungkapkan, sistem peringatan dini memiliki komponen sensori yang mendeteksi dan menganalisa event untuk menghasilkan respon yang dapat digunakan untuk memberi peringatan. Perangkat peringatan yang tersedia di lapangan umumnya bersifat tradisional semacam kentongan yang tidak dapat mendeteksi kedatangan bencana namun berfungsi memperingatkan warga saat terjadi bencana. Oleh karena itu, Wattegama (2007) menyebutkan peran TIK dalam menurunkan risiko bencana untuk memperingatkan dan menyebarluaskan informasi bencana tsunami. Kanal TIK yang dapat digunakan diantaranya radio komunitas, televisi, pesan singkat, cell broadcasting, internet, dan sirine. Adanya jaringan sistem informasi bencana (disaster information network) dengan dilengkapi remote sensing pencitraan satelit terhadap kondisi muka bumi akan lebih baik lagi (Wattegama, 2007, Mohanty, et al., ____ ).

(3)

ISBN : 978-602-95235-0-8

Tabel 1. Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi (WPUT/USO)

PAKET WPUT AREA (jumlah desa) Total WPUT 3 Bengkulu (969), Sumsel (1.752), 3.514 Paket 3 WPUT 4 Kalbar (954), Kalteng (1.131) 2.085 WPUT 5 Kaltim (798), Kalsel (914) 1.712 Paket 4 WPUT 6 Sulut (474), Gorontalo (184), Sulteng 1.402 WPUT 7 Sulbar (236), Sulsel (905), Sultra (929) 2.070 WPUT 9 Maluku (710), Maluku Utara (576) 1.286 Paket 5 WPUT 8 Papua (2.247), Irian Jaya Barat (768) 4.476 Paket 6 WPUT 10 Bali (139), NTB (198), NTT (2.031) 2368 Paket 7 WPUT 11 Banten (530), Jabar (1.038), Jateng 4.574

Total desa 33.285

(Sumber Depkominfo,2008)

3. Metode

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem FAST (Framework for the Applications of System Technology) atau metode pengembangan sistem yang bersifat fleksibel dalam mendukung tipe atau proyek dan strategi yang berbeda. Metode FAST mendefinisikan tahapan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan (Whitten, 2002). Tahapan FAST meliputi preliminary investigation, problem analysis, requirement analysis, decision analysis, design, construction, dan implementation. Pada penelitian ini hanya sampai pada desain secara umum. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi di lokasi penelitian.

4. Pembahasan

4.1. Preliminary Investigation dan Problem Analysis

(4)

ISBN : 978-602-95235-0-8

Gambar 1. Diagram kepemilikan Media Komunikasi dan Informatika

Alur sistem informasi peringatan dini bencana tsunami dengan NEWS memiliki prinsip kerja dimana satelit akan mencitrakan pergerakan muka bumi di perairan dan mengirimkan data ke pusat data, BMG daerah, dan menara pengawas. Meskipun analisis BMG daerah menyebutkan terjadinya gempa yang berpotensi tsunami, kewenangan memberi peringatan pada warga terletak pada pemerintah daerah dan pusat. Kewenangan pihak yang berhak untuk “memencet” tombol peringatan dini masih dualisme antara pusat dan daerah. Mekanisme standar operasi aktivasi NEWS dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Jaringan NEWS Tsunami di Bali 4.2. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan kondisi geografis, karakteristik masyarakat, potensi desa, dan sistem NEWS yang telah ada dapat dirumuskan kebutuhan sistem sebagai berikut:

1. NEWS yang telah ada dapat diakses oleh titik lain yang berdekatan

2. Sistem tidak merusak tatanan hidup yang telah berlaku dan kebiasaan yang telah berlangsung di masyarakat

3. Sistem informasi digunakan pada tahapan pra dan pasca bencana dengan menitikberatkan pada upaya memperingatkan warga secara sistematik yang didahului dengan edukasi bencana tsunami.

4. Komunikasi dua arah dengan kecepatan pengiriman data tinggi serta tidak overload saat jaringan padat untuk menghindari penumpukan dan keterlambatan informasi peringatan yang diterima dan menjaga kelangsungan komunikasi pada pasca bencana

5. Untuk menjamin ketersediaan jaringan pada saat mitigasi bencana maka diutamakan transmisi paket data dan pada masa tenang digunakan multimedia

(5)

ISBN : 978-602-95235-0-8

10. Biaya instalasi dan operasional yang dibebankan kepada penduduk dapat dijangkau dan tidak memberatkan.

4.3. Arsitektur Sistem Peringatan Dini

Beberapa alternatif teknologi dapat dikembangkan di Desa Serangan dengan mengacu pada analisis kebutuhan dan kondisi geografis wilayah. Teknologi alternatif yang dapat disinergikan dengan USO diantaranya VSAT, IP Based, Fixed Wireless Access, dan Point to Point Based (Gifson, 2007). Untuk kondisi geografis, tidak ada permasalahan khusus karena merupakan dataran rata tanpa bangunan tinggi kecuali pura dan tempat pemukulan kul-kul sehingga relatif line of sight. Untuk menggelar jaringan fixed di daerah ini mungkin akan berat karena pay back period -nya relatif lama mengingat potensi desa belum terkembangkan secara maksimal dan tingkat literasi tergolong rendah. Jalan yang dapat ditempuh dengan memanfaatkan jaringan existing sel tetangga yang berdekatan. Dengan memanfaatkan jaringan existing yang berjarak tidak lebih 25 Km, FWA dapat digunakan.

Gambar 3. Arsitektur jaringan sistem peringatan dini bencana tsunami dengan FWA

(6)

ISBN : 978-602-95235-0-8

Gambar 4. Arsitektur jaringan sistem peringatan dini bencana tsunami dengan WiMax Sistem peringatan dini merupakan aktivitas holistic yang dimulai sejak tahap persiapan hingga rehabilitasi pasca bencana. Tahapan edukasi dan monitoring gejala alam lebih diutamakan untuk memberikan pemahaman yang jelas pada warga tanda-tanda tsunami dan sikap yang harus dilakukan. Oleh karenanya, pemerintah desa (Kelurahan, SIBAD, pemangku adat) perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah dan BMG dalam merancang sistem informasi kebencanaan didukung oleh pelaksana USO dan media massa. Informasi edukasi bencana dapat diberikan melalui SMS Broadcast dan siaran yang perangkatnya banyak dimiliki warga.

4.4. Pemanfaatan USO Bagi Desa Adat

Adanya jaringan USO dapat mendorong pertumbuhan desa melalui pengembangan aplikasi yang mendukung perekonomian, pendidikan, bahkan tata kelola pemerintah selain sebagai pendukung NEWS. ITU menyebutkan pertumbuhan TIK sebesar 1% dapat men-drive pertumbuhan ekonomi suatu kawasan hingga 3%. Jika program ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, Desa Serangan akan memiliki potensi dan kontribusi yang sama dengan daerah lainnya di Bali yang akan menaikkan kesejahteraan warga. Aplikasi pendukung dengan pemanfaatan USO sesuai dengan karakteristik Desa Serangan dapat dilihat pada gambar 5.

Sistem informasi (SI) kependudukan , SI penggunaan lahan, SI desa adat

E -government E -education

E -economy E -health

E -disaster early warning

E -tourism e-scholling, internet sekolah, pendidikan TIK, SI manajemen sekolah, SI siswa

Telemedicine, SI puskesmas e-tourism, SI pengelolaan terumbu

karang, SI penakaran penyu, SI nelayan, SI penakaran lumba-lumba Peringatan bencana, informasi

kecepatan angin, informasi gelombang, informasi pasang naik-turun

Universal Service Obligation

(7)

ISBN : 978-602-95235-0-8

Desa Serangan termasuk kawasan rawan bencana tsunami tetapi infrastruktur peringatan dini belum tersedia. Infrastruktur TIK belum tersedia dengan baik sedangkan selain ancaman tsunami, Desa Serangan memiliki potensi alam yang memberikan nilai tambah bagi penduduk setempat. Adanya kewajiban pelaksanaan USO akan mendorong pemerataan infrastruktur TIK hingga pedesaan termasuk Desa Serangan.

Sistem peringatan dini Desa Serangan dapat dibangun dengan memasang repeater yang dapat mengakses NEWS Tanjung Benoa dan Sanur. Pengembangan jaringan dilakukan dengan menggunakan FWA jaringan existing yang telah ada maupun menggunakan BWA tipologi WiMax. WiMax digunakan sebagai backhaul yang menghubungkan sistem informasi kebencanaan SIBAD-Kelurahan dengan jaringan sekolah dan banjar-net. Jaringan FWA maupun WiMax dapat mendukung pengembangan aplikasi lainnya yang bermanfaat bagi penduduk setempat sesuai dengan karakteristik dan potensi alam yang dimiliki.

6. Daftar Pustaka

Depkominfo, 2008, WPUT Beban Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (KKPU) Telekomunikasi, Peraturan Dirjen Postel No.247/Dirjen/2008 Lampiran I.

Depkominfo, 2008, WPUT yang Memiliki Kemampuan Internet (Desa Pinter), Peraturan Dirjen Postel No.247/Dirjen/2008 Lampiran II.

Gifson, Albert, 2007, Universal Service Obligation Untuk Pemerataan Jaringan Telekomunikasi, Jurnal Universitas Budi Luhur Vol 4 No.2.

Langi, Armein Z. R. 2006. Prospek Komunikasi Masyarakat Pedesaan Indonesia Yang Berkelanjutan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Indonesia. Institut Teknologi Bandung.

Mohanty, Sujit., Karella, Homang., Issar, Rajeev. _____. ICT for Disaster Risk Reduction: The Indian Experience. National Disaster Management Division Government of India.

Nugroho, Cahyo, 2007, Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Nias Selatan, Masyarakat Peduli Bencana Indonesia (MPBI)-UNESCO.

Oesman, Taufiq, 2008, Pengembangan Peringatan Dini Tsunami di Kabupaten Bantul, DI. Yogyakarta, Sosialisasi SAR Linmas Kecamatan Kretek, Kab. Bantul.

Wattegama, Chanuka, 2007, ICT for Disaster Management. United Nations Development Programme – Asia-Pacific Development Information Programme (UNDP-APDIP) and Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication Technology for Development (APCICT). Thailand.

Whitten, J. L., Bentley, L. D., & Dittman, K. C., 2002, System Analysis and Design Methods. Singapore: McGraw-Hill Higher Education.

Widyantoro, Dwi Hendratmo, 2006, Kajian Arsitektur Umum Sistem Peringatan Dini dan Aplikasinya. Konferensi Nasional Sistem Informasi. Institut Teknologi Bandung.

Gambar

Tabel 1. Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi (WPUT/USO)
Gambar 1. Diagram kepemilikan Media Komunikasi dan Informatika
Gambar 3. Arsitektur jaringan sistem peringatan dini bencana tsunami dengan FWA
Gambar 4. Arsitektur jaringan sistem peringatan dini bencana tsunami dengan WiMax

Referensi

Dokumen terkait

Dampak latihan ROM yang tidak segera dilakukan pada pasien stroke sedini mungkin adalah terjadinya atrofi sel-sel otot, penurunan kemampuan kontraksi otot, kekakuan sendi,

1) Pasar internal. Pasar internal disebut juga pasar nasional. Pasar ini dibedakan menjadi: pasar domestik dan pasar asing. Pasar domestik merupakan pasar

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat tentang “Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru SDN Dalangan 01 dan SDN Dalangan 02

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Independensi Internal Auditor (Studi Empiris

Analisa proses merupakan analisa yang dilakukan terhadap proses dalam sistem informasi penunjang keputusan seleksi penerima beasiswa berprestasi. Adapun proses-proses

Kedudukan barang jaminan yang telah dipasang Hak Tanggungan yang disita oleh negara tidak menghilangkan sifat droit de suit dari barang jaminan tersebut sesuai

Dari 50 aksesi plasma nutfah ubi jalar yang diuji ketahanannya terhadap hama lanas, terdapat satu aksesi yang tahan, yaitu varietas Yoban (2%), sembilan aksesi agak tahan (18%),

Menurut Moeljatno hukum pidana merupakan bagian dari hukum yang mengadakan dasar dan aturan untuk menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, yang