Perencanaan Pendirian
YANKES (RS)
Dasar Perencanaan
 Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 19
menyebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau.
 Selain UU tentang kesehatan, pengatur atau regulasi tentang pendirian RS harus didasarkan pada UU No.44 tahun 2009 tentang RS, karena pendirian RS harus memenuhi beberapa kriteria yang sangat menyangkut dengan
Keselamatan Pasien, Keselamatan Pekerja, Keselamatan Lingkungan, dan
Keselamatan Warga Sekitar dari Rumah Sakit. Selain dari faktor keselamatan, hal lainnya adalah kemudahan akses warga untuk mencapai RS, kenyamanan
 Rencana membangun atau mengembangkan suatu Rumah Sakit akan
dilakukan setelah mengetahui Jenis layanan Kesehatan Rumah Sakit serta kapasitas Tempat Tidur (TT) yang akan dilakukan dan disediakan untuk
masyarakat sesuai dengan Hasil Kajian Studi Kelayakan (Feasibility Study).
 Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari pendirian atau
pengembangan suatu Rumah Sakit, terkait dengan penentuan Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang baru akan dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam melakukan rencana pengembangan atau
Tujuan dilakukan Studi Kelayakan pada pendirian RS
Suratman (2001) menyebutkan tujuan/manfaat studi kelayakan proyek
adalah memberikan masukan informasi kepada
decision maker
dalam
rangka untuk memutuskan dan menilai alternatif proyek investasi yang
akan dilakukan.
Pembuatan studi kelayakan sebetulnya belum ada standar baku, tentang
mana saja yang harus dlakukan untuk masuk dalam aspek yang harus
dipelajari.
Aspek kajian dalam studi kelayakan :
Aspek hukum, sosial ekonomi, dan budaya
Aspek pasar dan pemasaran
Aspek teknis dan teknologi
Aspek manajemen
Aspek Hukum, Sosio-Ekonomi,
Budaya
 Aspek hukum sering mengatur dari sisi kajian perundang-undangan  perundangan yg berlaku.
 Aspek sosio-ekonomi sangat dibutuhkan dalam kajian ini, karena untuk mengukur seberapa besar kemampuan dan kemauan dalam membayar pelayanan di rumah sakit.
 Aspek budaya memang dibutuhkan dalam kajian, dimana budaya akan sangat menentukan sifat dan sikap masyarakat dalam menerima hal baru, khususnya pendirian rumah sakit.
 Ketiga aspek ini kurang jadi perhatian  seharusya menjadi dasar dari aspek lain untuk tentukan kelayakan pendirian dari Yankes  apabila ketiga aspek ini tidak dilakukan, resiko akan terjadi berbagai benturan.
 Benturan yg sering terjadi adalah benturan kepentingan (hukum) :  Peraturan Daerah (Propinsi atau Kabupaten/Kota)
 Peraturan tentang Lingkungan Hidup dan Tata ruang wilayah
 Peraturan Pariwara bagi Yankes
 Benturan dari Sosio-Ekonomi-Budaya :
 Penyesuaian tarif dan baya agar bisa diterima masyarakat
Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran adalah aspek yang paling utama untuk dikaji dalam
perumusan studi kelayakan pendirian RS / Yankes.
Aspek pasar adalah aspek yg ditinjau dari bagaimana kondisi ketika dijual di banyak
orang atau suatu tempat dan dilihat peminatnya.
Aspek pemasaran adalah aspek yg ditinjau dari suatu barang atau jasa atau industri yg
dipasarkan
apakah hal tsb bisa diterima di pasar atau tidak, dan apa mau dari pasar
terhadap suatu hal tsb.
Hal yg harus diperhatikan ketika industri memasuki pasar dan melakukan pemasaran,
yaitu :
 Penentuan pengukuran dan peramalan pasar : meramal bagaimana kondisi pasar pada saat ini dan masa mendatang  bisa melakukan kajian langkah pemasaran nantinya
 Penentuan segmentasi dan targeting pasar  memetakan masyarakat  mengukur biaya yg dikeluarkan  penentuan tarif yg rasional
 Melakukan analisa pada konsumen  hasil pemetaan pasar berupa macam konsumen  konsumen dianalisa untuk didapatkan ciri konsumen, kebutuhan, persepsi, selera, perilaku, kemampuan membayar & keinginan mengakses pelayanan kesehatan
Aspek Teknis dan Teknologi
 Aspek teknis dan teknologi merupakan aspek yg bisa dijual, tetapi sasaran pada kelompok masyarakat tertentu  Masyarakat yg dituju adalah masyarakat modern, hidup di perkotaan, pernah terpapar tentang IPTEKS, serta menginginkan hal yang cepat, tepat, akurat ; dan
masyarakat tidak terlalu memperhitungkan masalah finansial.
 Ciri studi kelayakan dari aspek teknis & teknologi :  Perkembangan cepat dan ringkas
 Teknologi merupakan suatu hal untuk memudahkan segala aktifitas baik pada pasien maupun bagi penyedia jasa pelayanan.
 Aspek teknis dan teknologi paling sering diterapkan pada alat medis  kenyamanan pasien dicapai, waktu pelayanan bisa dipangkas, serta tarif bisa ditekan  laba bisa diraih dengan cepat.
 Contoh dari penerapan kajian aspek teknis dan teknologi adalah menitikberatkan pada penilaian kelayakan proyek :
 Lokasi atau tempat dilakukan/diberikan alat yg berbasis teknologi
 Pemilihan alat yang dipakai
 Teknologi yg diterapkan
Aspek Manajemen
 Manajemen adalah ilmu mengatur orang. Hal yang diatur antara lain :  Perencanaan
 Pengorganisasian  Pelaksanaan
 Pengendalian
 Penilaian aspek manajemen dalam pendirian suatu yankes harus didasari dari 4 hal tsb  tujuan : mengalokasikan sumber daya  nilai tambah.
 Manajemen yg dikaji punya cakupan luas, maka cakupan dipersempit :  Manajemen pembangunan fisik
 Manajemen perawatan dari alat.
 Manajemen keuangan
Aspek Keuangan
Aspek ini memegang peranan penting
dalam melakukan proyek, perlu
dana untuk bekerja.
Aspek keuangan berkaitan dengan bagaimana menentukan kebutuhan
jumlah dana dan sekaligus pengalokasiannya serta mencari sumber dana
yang bersangkutan dengan cara efisien, sehingga memberikan tingkat
keuntungan yang menjanjikan bagi investor.
Investor dalam menentukan jumlah dana dan pengalokasian dana, harus
dapat menentukan berapa besar seharusnya dana yang ditanamkan
kedalam proyek investasi dan mengalokasikan secara tepat ke dalam aktiva
tetap dan modal kerja, sehingga dapat mengestimasikan proyek aliran kas
dari proyek yang diusulkan. Sementara itu mencari sumber dana, investor
harus dapat menentukan tingkat biaya modal (
cost of capital
) yang paling
rendah sehingga dapat ditutup dengan tingkat pengembalian yang
Pihak yg Berkepentingan dalam Studi Kelayakan
Bisnis RS (Sofyan, 2003)
 Pihak Investor
Bagi pihak investor studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan usaha atau proyek untuk
menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial secara komprehensif dan detail sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi secara lebih objektif.
 Analis
Bagi Analis studi kelayakan adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian usaha baru, pengembangan usaha atau menilai kembali usaha yang sudah ada.
 Masyarakat
Bagi masyarakat hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang muncul dari akibat adanya nilai tambah sebagai akibat adanya usaha atau proyek tersebut.
 Pemerintah
Bagi pemerintah, dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan
Persiapan pada Studi Kelayakan
RS
Tahap persiopan pada Penyusunan Studi Kelayakan adalah Tahapan melakukan
Kompilasi Data dari seluruh Data yang didapat dari hasil Pengumpulan Data yang
terdiri dari Data Primer dan Data Sekunder.
Tahapan Persiapan yang dilakukan, yaitu :
Pengumpulan Data Primer
proses Pengamatan atau Observasi langsung / Pengamatan
atau Observasi Lapangan sehingga akan didapat seluruh Informasi atau Data secara
visual pada wilayah Perencanaan Datanya : Kondisi Lahan.
Pengumpulan Data Sekunder
Proses Pengamatan/Observasi langsung/Pengamatan
observasi lapangan untuk melengkapi data primer, sehingga lebih kuat datanya. Macam
data :
 Data Kesehatan pada RS yg sudah ada  Semua data ttg pasien (statistika), jenis layanan spesialis, penunjang, dan struktur organisasi manajemen RS.
 Data Lokasi  Kondisi lingkungan, lahan yg akan dikembangkan, batas lokasi lahan, jaringan alat vital, dan data geografis untik bangunan.
 Data finansial  Tarif perawatan RS, Cash Flow, Data kinerja RS yg sudah ada
Analisa Situasi pada Analisa Studi
Kelayakan Pendirian RS
Analisis Situasi dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study) dilakukan suatu analisis dari
seluruh aspek-aspek baik dari aspek Eksternal sebagai peluang ataupun ancaman maupun aspek Internal yang dapat menjadi kekuatan ataupun kelemahan sehingga aspek-aspek tersebut dapat menjadikan Kecenderungan suatu Rumah Sakit dalam melakukan
pembangunan baru atau melakukan pengembangan berupa peningkatan status layanan Rumah Sakit tersebut Aspek-aspek yang dikaji sebagai analisis situasi diharapkan mendapatkan suatu kecenderungan Rumah Sakit setelah melakukan segmentasi dan posisioning, aspek-aspek tersebut antara lain:
 Aspek Eksternal :
 Kebijakan  Pedoman, aturan yg berhubungan dengan kajian hukum, keputusan pendirian dan operasional RS
 Demografi  penduduk di wilayah RS tsb dan proyeksi 20 tahun mendatang. Data penduduk harus berdasarkan kelompok2 tertentu (usia, jenis kelamin, profesi, dsb)
 Geografi  letak RS yg akan dilihat dari posisioning dan bagaimana kelanjutan usahanya di tempat tsb.
 Sosial, Ekonomi, Budaya  Jumlah penduduk berdasar mata pencaharian, laju pertumbuhan ekonomi setempat, dan pola hidup dari sosial budaya.
 SDM pada Tenaga Kesehatan  tenaga medis, penunjang medis, keperawatan, farmasi, manajemen RS, non-kesehatan.
 Aspek Internal :
 Sarana Kesehatan  Kajian Sarana Kesehatan di sekitar wilayah jangkauan pelayanan Rumah Sakit yang akan dibangun atau pengembangan dimaksud untuk mendapatkan kecenderungan dalam hal pangsa pasar serta pola penentuan Sistim Tarif di wilayah tertentu
 Pola Penyakit & Epidemiologi  Kajian Pola Penyakit di Rumah Sakit dimaksudkan untuk melihat kecederungan Pola Penyakit yang banyak terjadi pada Rumah Sakit tersebut dengan memproyeksikan kencenderungan Pola Penyakit guna menentukan unggulan Rumah Sakit
 Teknologi  Kajian terhadap Kemajuan Teknologi berupa peralatan kesehatan yang terus menerus mengalami perkembangan tentunya sangat berpengaruh terhadap Layanan Kesehatan serta kesiapan SDM Rumah Sakit tersebut.
 SDM / Ketenagakerjaan RS  Kajian terhadap SDM di Rumah Sakit dimaksudkan
mengkaji kesiapan SDM di Rumah Sakit terhadap Jenis Layanan Kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan segmentasi dan posisioning dari Rumah Sakit tersebut
 Organisasi  Organisasi di Rumah Sakit tentunya akan berpengaruh terhadap Kegiatan Operasional Rumah Sakit yang berdampak kepada Kinerja suatu Rumah Sakit. Bentuk Organisasi akan disesuaikan dengan Jenis Layanan dan Klasifikasi Rumah Sakit.
 Kinerja & Keuangan  Kondisi Kinerja Rumah Sakit dan Kondisi Keuangan Rumah Sakit berupa Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Sakit akan dikaji dan diproyeksikan yang diharapkan dapat melihat kecenderungan dan potensi perkembangan kinerja dan
Analisis Permintaan
Lahan dan Lokasi
Kelayakan lahan dan lokasi tentunya terkait dengan kecenderungan Letak
Geografis yang terletak pada wilayah dimana kondisi wilayah disekitarnya
sangat mendukung dari aspek penggunaan lahan, infrastruktur dan
aksesibilitas serta kecenderungan demografi di wilayah dimana Rumah
Sakit berada.
Klasifikasi Kelas RS
Kelayakan Klasifikasi Kelas Rumah Sakit akan ditinjau dari kecenderungan
data penyakit sehingga dapat memperoleh gambaran Klasifikasi Kelas
Rumah Sakit sesuai dengan jenis layanannya serta kesiapan SDM yang
dimiliki.
Kapasitas Tempat Tidur
Jenis Layanan
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan analisis mengenai kebutuhan yang harus disediakan oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis permintaan yang telah dilakukan. Aspeknya :
 Kebutuhan Lahan
Kebutuhan lahan Rumah Sakit dapat dihitung berdasarkan Program Ruang Rumah Sakit serta kebijakan Pemerintah Daerah setempat mengenai Intensitas Bangunan berupa Koefisien Dasar
bangunan (KDB), Koefisien Lantai bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Koefisien Dasar Bangunan (KDH), serta Peruntukan Lahan yang mengizinkan digunakan sebagai Lahan yang dapat dibangun Rumah Sakit.
 Kebutuhan Ruang
Kebutuhan Ruang secara keseluruhan dari Rumah Sakit dapat dihitung 1TT sebesar 80 m2 – 110 m2 disesuaikan dengan Bentuk dan Klasifikasi Rumah Sakitnya.
 Peralatan Medis dan Non Medis
Peralatan Medis dan Non Medis akan disesuaikan dengan Kapasitas dan Jenis Layanan dari Rumah Sakit tersebut.
 SDM
Dalam hal pemenuhan ketenagaan atau Sumber Daya Manusia (SDM) perlu mempertimbangkan/ memperhitungkan tenaga seefisien dan seefektif mungkin agar menjadikan suatu Manajemen Pengelolaan Rumah Sakit yang optimal.
 Organisasi & Uraian Tugas