• Tidak ada hasil yang ditemukan

JEMBER HARITAGE TRACK (Tur Gratis Keliling Kota Jember Sebagai Media Peningkatan Kembali Eksistensi Tanaman Tembakau)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JEMBER HARITAGE TRACK (Tur Gratis Keliling Kota Jember Sebagai Media Peningkatan Kembali Eksistensi Tanaman Tembakau)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

JEMBER HARITAGE TRACK

(Tur Gratis Keliling Kota Jember Sebagai Media Peningkatan Kembali Eksistensi Tanaman Tembakau)

Disusun oleh:

(2)

JEMBER HERITAGE TRACK

(Menghadirkan Wisata Gratis di Jember Sebagai Media Peningkatan

Kembali Eksistensi Tanaman Tembakau)

Disusun oleh:

(3)

ABSTRAK

JEMBER HERITAGE TRACK

(Menghadirkan Wisata Gratis di Jember Sebagai Media Peningkatan

Kembali Eksistensi Tanaman Tembakau)

Penelitian ini membahas mengenai perlunya terobosan-terobosan baru

bagi pengelola Perpustakaan dan Museum Tembakau serta pihak-pihak

terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember,

pelaku-pelaku industri khususnya industri tembakau, sejarawan dan para

budayawan di Jember. Dalam pembahasan diawali dengan pemaparan

mengenai nilai positif tembakau bagi masyarakat. Pada khususnya bagi

petani dan juga masyarakat baik perokok atau pun bukan perokok dari

berbagai lapisan umur. Bagi masyarakat umum, adanya perpustakaan dan

museum tembakau, mengedukasi terkait nilai positif tembakau. Hal tersebut

terjadi karena masyarakat memahami nilai positif dari tembakau yang hasil

olahannya tidak hanya rokok, melainkan produk lain yang bermanfaat bagi

masyarakat seperti sabun, minyak wangi, dan lain sebagainya. Inovasi hasil

olahan tembakau juga memanfaatkan limbah yang dibuang oleh petani atau

pun pabrik sehingga meningkatkan nilai ekonomis yang berguna bagi petani

dan masyarakat. Dari inovasi tersebut, kami berharap masyarakat Indonesia

tidak perlu resah dengan tersebarnya isu-isu negatif yang memojokkan

keberadaan tembakau. Masyarakat Indonesia harus memahami bahwa

tembakau merupakan salah satu komoditi terbesar Indonesia dari sejak

(4)

bahwa banyak dari mereka mampu bertahan dan melanjutkan hidupnya

sebagai petani tembakau. Tembakau bahkan sudah menjadi bagian dari

budaya masyarakat Indonesia seperti yang terjadi di Kota Jember.

Keberadaan Perpustakaan dan Musuem Tembakau merupakan sebuah usaha

yang baik dari pemerintah, namun apabila tidak didukung oleh segenap

lapisan masyarakat, maka keberadaannya tidak ada artinya. Oleh karena itu,

kami berharap pemerintah dan pihak-pihak terkait mampu menghadirkan

terobosan yang bisa menarik masyarakat luas terutama generasi muda untuk

mengunjungi tempat tersebut secara berkala. Salah satunya yaitu menarik

minat mereka dengan diadakannya study tour gratis keliling beberapa tempat

wisata di Jember atau yang kami sebut sebagai Jember Haritage Track.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB 1. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

BAB 2. GAGASAN...5

2.1. Jember Haritage Track ...5

2.2. Tinjauan Pustaka ...8

2.3. Metode Penelitian ... 12

BAB 3. KESIMPULAN ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Perpustakaan dan Museum Tembakau……… 15

2. Inovasi tembakau………. 15

3. Jenis-jenis tembakau……… 16

4 Batik Notohadinegoro………. 16

5. Cerutu Jember………... 17

6. Koleksi laporan dan majalah……….. 17

7. Perpustakaan………. 18

(7)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Catatan perjalanan yang dilakukan oleh Colombus menjelaskan

bahwa tanaman tembakau ditemukan abad ke-15 di Amerika Tengah. Suku

Lucayan yang bertemu dengan Colombus, menggunakan daun tembakau

sebagai ritual eksklusif dengan cara dihisap, dikunyah, dicium sebagai rokok

baik secara langsung maupun dengan pipa atau cerutu. Colombus kemudian

membawa tradisi yang ia temukan ke Eropa. Budaya baru tersebut cepat

tersebar pada kurun abad ke-15. Bahkan abad ke-16 dan 17 budaya tersebut

merambah jauh sampai ke luar benua Eropa termasuk China dan negara Asia

lainnya, salah satunya yaitu Nusantara.

Pada masa itu, selain digunakan sebagai bahan baku pembuatan

rokok dan cerutu, tembakau juga digunakan sebagai obat tradisional serta

pelengkap upacara-upacara adat di berbagai belahan dunia, baik di Asia

maupun Amerika. Seperti di Jepang dan China pada abad ke-17, tembakau

digunakan untuk kepentingan pengobatan tradisional seperti sakit perut,

batuk, pilek, dan sakit kepala, serta antibiotic. Selain itu, juga digunakan

untuk kepentingan pengobatan penyakit malaria, membinasakan serangga,

dan penyakit kulit yang bersifat parasite, menghentikan aliran darah pada

(8)

Tembakau juga mengandung zat yang membawa rasa nyaman yang dapat

mengurangi kantuk dan kelelahan. 1

Tanaman tembakau masuk ke Nusantara awalnya dibawa oleh

orang-orang Portugis pada abad ke-17. Hal tersebut terlihat dari kata tembakau

yang memiliki kesamaan kata dengan bahasa Portugis yaitu, “tabaco” dan “tumbaco”. Sama halnya fungsi tembakau di negara lain. Di Indonesia,

tembakau juga awalnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit batuk

dan juga sebagai pelengkap sesaji dalam uapacara adat.2 Namun karena

mengikuti budaya orang Eropa, menikmati tembakau kemudian menjadi

gaya hidup modern bagi masyarakat Nusantara. Citra tersebut semakin

mendorong berkembang dan meluasnya tradisi merokok yang kemudian

menjadi stimulus munculnya industri.

Pengelolaan tembakau di Indonesia dapat diklasifikasikan dalam

beberapa sector kegiatan misalnya: (1) Sektor pertanaman, (2) Sektor

pengolahan, (3) Sektor Perdagangan dalam negeri, (4) Sektor industri rokok

(rokok putih, kretek, dan lain-lain), (5) Sektor ekspor dan impor, (6) Sektor

bantuan pemerintah. 3

Penerimaan negara dari komoditi tembakau sangat besar setiap

tahunnya. Cukai tembakau sejak tahun 1981 sudah berada di atas 500 milyar

rupiah setiap tahunnya. Sedangkan devisa yang dihasilkan dari tembakau

1 Kodrat Wahyu Dewanto, dkk. Divine Kretek, Rokok Sehat, (Jakarta:Masyarakat Bangga Produk Indonesia, 2011), hlm. 55.

2 Ibid. Hlm. 56.

(9)

Virginia F.C., tembakau voo-oogst lainnya dan tembakau na-oogst (tembakau

cerutu) rata-rata tiap tahun berkisar antara US $ 18 juta sampai dengan US $

50 juta.4 Pada 1990-an eksistensi tembakau mulai menurun akibat munculnya

NRT (Nicotine Replacemen Theraphy) atau obat-obatan penghenti kebiasaan

merokok seperti permen karet nikotin, koyok, semprot hidung, obat hirup

dan zyban. Hal tersebut menandakan bahwa kampanye kesehatan public (Publc Health) tentang bahaya tembakau telah dimulai. Pada 1999, di

Indonesia muncul Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 1999 mengenai

pengamanan rokok bagi kesehatan yang secara tidak langsung sebagai

kebijakan pengontrol tembakau di Indonesia.

Melalui perpustakaan dan museum, kami sebagai akademisi berharap

masyarakat mengetahui sisi positif dari tembakau dan tidak terprovokasi

adanya kampanye anti rokok. Pada dasarnya produk-produk yang

dihasilkan dari tembakau bermanfaat bagi kesehatan seperti rokok kretek

tradisional yang racikanya belum tercampur dengan zat-zat kimia.

Dari latar belakang yang telah diuraikan, kami mengapresiasi

pemerintah provinsi Jawa Timur khususnya UPT Pengujian Sertifikasi Mutu

Barang dan Lembaga Tembakau Jember di bawah naungan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, dalam upayanya

menghadirkan perpustakaan dan museum tembakau yang bertujuan untuk

mengedukasi masyarakat mengenai manfaat positif daun tembakau. Namun

sampai saat ini, keberadaannya masih belum diketahui secara luas oleh

masyarakat khususnya masyarakat Jember. Sehingga Jember Heritage Track

(10)

atau bus pariwisata warisan budaya dibutuhkan sebagai media untuk

menarik minat masyarakat supaya mengunjungi perpustakaan dan museum

(11)

BAB 2. GAGASAN

2.1. Jember Haritage Track

Kabupaten Jember merupakan daerah yang menyimpan kekayaan

alam dan budaya yang unik. Terletak di kawasan Tapal Kuda, masyarakat

terbentuk oleh percampuran lebih dari dua budaya sejak zaman Belanda.

Budaya Madura dan Jawa yang banyak mendominasi. Budaya Madura

mendominasi di bagian utara dan budaya Jawa di bagian selatan.

Percampuran budaya tersebut melahirkan satu kebudayaan baru yang

disebut pendalungan. Dengan latar belakang budaya dan sosial semacam itu,

serta pegunungan di pedalaman hingga pantai yang indah di pesisir

menjadikan Jember dalam salah satu daftar destinasi wisata yang layak

dikunjungi. Selain itu, tidak kalah pentingnya yaitu keberadaan perkebunan

kopi, kakao, karet, dan tembakau dimasukkan ke dalam destinasi wisata

sebgai warisan sejak zaman Belanda. Warisan-warisan tersebut bahkan

membudaya di tengah-tengah masyarakat Jember. Salah satunya yaitu

budaya-budaya yang terkait dengan tanaman tembakau. Diantaranya

munculnya Tari Lahbako yang menceritakan bagaimana cara

memperlakukan tembakau itu sendiri baik mulai tanam sampai dengan

perawatan yang baik terhadap tembaku. Daun tembakau bahkan digunakan

sebagai lambang dari Universitas Jember yang merupakan salah satu

perguruan tinggi negeri di Jember. Selain itu, daun tembakau juga digunakan

(12)

sebutan sebagai Kota Tembakau. Hal tersebut menandakan bahwa tembakau

menjadi kebanggan masyarakat Jember.

Perpusatakaan dan Museum Tembakau merupakan bagian dari Unit

Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau (UPT PSMB LT)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Kebaradaan

Perpustakaan dan Museum Tembakau di Jember menjadi wadah bagi

kebudayaan yang lahir dari masyarakat Jember sebagai petani tembaku.

Museum Tembakau yang berada di lantai satu, menjadi media belajar

mengenai jenis-jenis tanaman tembakau, pameran inovasi untuk

mengedukasi masyarakat terkait manfaat positif dari tanaman tembakau,

serta kerajinan-kerajinan tangan asli Jember. Perpustakaan Tembakau berada

di lantai dua berisi buku dan majalah baik edisi lama atau pun baru yang

sebagian besar bertemakan tembakau, foto-foto lama, dan pameran beberapa

peralatan yang digunakan untuk memproduksi tembakau.

Kunjungan bagi masyarakat akademik dan umum sangat diperlukan

untuk mendukung eksistensi perpustakaan dan museum tanaman tembakau

di Jember yang kemudian akan berdamapak pada perubahan sudut pandang

masyarkaat terhadap tanaman tembakau. Bahwa tanaman tembakau tidak

hanya menghasilkan produk rokok, melainkan hal-hal positif lain seperti

parfum, sabun, bio oil dan pestisida yang berguna bagi masyarakat.

Perubahan pemikiran tersebut diharapkan bisa mengangkat kembali

eksistensi tanaman tembakau sehingga berdamapak pada kesejahteraan

petani tembakau. Menjadikannnya sebagai tempat wisata yang diunggulkan

(13)

pemerintah, pelaku industri tembakau dan masyarakat Jember baik para

akademisi maupun umum. Sehingga perlu terobosan-terobosan baru agar

hal tersebut bisa terlaksana. Salah satunya yaitu dengan dimunculkannya

transportasi wisata yaitu, Jember Haritage Track.

Jember Haritage Track mengacu pada pengalaman kami ketika

mengunjungi Kota Surabaya. Adanya transportasi wisata gratis yang

disediakan oleh Museum Sampoerna menjadi daya tarik tersendiri bagi para

wisatawan untuk berkunjung. Jember Haritage Track merupakan tur wisata

dengan transportasi wisata gratis yang dijadikan sebuah terobosan untuk

memperkenalkan Perpustakaan dan Museum Tembakau kepada masyarakat

umum. Hal tersebut mengingat pada keberadaan Perpustakaan dan Museum

Tembakau di Jember yang mempunyai tujuan untuk mengedukasi

masyarakat tekait tanaman tembakau yang tidak hanya sebagai bahan baku

pembuatan rokok tetapi juga untuk produk-produk lain yang bermanfaat

bagi masyarakat.

Jember Heritage Track sebagai transportasi wisata akan bekerjasama

dengan pihak-pihak pengelola wisata budaya dan alam yang bisa digunakan

sebagai media belajar, diantaranya Tanoker Ledokombo, PUSLIT (Pusat

Penelitian Kopi dan Kakako Indonesia), Wisata Cerutu dan Tembakau, Griya

Batik Notohadinegoro, Rumah Budaya Pandhalungan, Wisata Kebun

Glantangan, Wisata Kebun Mumbul, Wisata Kebun Renteng, Wisata Kebun

(14)

2.2. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merpakan suatu literatur yang didapatkan dari

buku, hasil penelitian atau pemikiran dari penelitian sebelumnya. Tinjauan

pustaka ini digunakan untuk studi banding antara tulisan yang akan kita

teliti, sehingga tidak terjadi kesamaan dan lebih orisinal dari karya kita

sendiri.

Kodrat Wahyu Dewanto, dkk., dalam bukunya yang berjudul Divine Kretek, Rokok Sehat. Dalam buku ini terdapat beberapa bagian pembahasan. Bagian pertama sebagai pendahuluan membahas mengenai perang persepsi

dan meneguhkan kebanggan nasional terhadap kretek. Bagian kedua

menjelaskan terkait rokok sebagai awarisan leluhur. Bagian ketiga

menjelaskan pro-kontra rokok dan produk tembakau. Bab keempat

menjelaskan tentang divine kretek solusi damai problematika rokok. Dalam

hal ini, peneliti langsung mengacu pada bagian mengenai rokok sebagai

warisan leluhur dan juga jalan tengah serta edukasi masyarakat terhadap

pro-kontra rokok dan produk tembakau. Rokok sebagai warisan leluhur

menjelaskan bahwa tembakau merupakan tanaman asli yang tumbuh di

daratan Amerika, Australia dan Papua. Rokok selain digunakan sebagai

penikmat ragawi juga berfungsi untuk tanaman obat dan pelengkap upacara

adat. Sedangkan dalam bagian pro-kontra rokok dijelaskan mengenai jalan

tengah dan edukasi masyarakat terkait pengendalian tembakau. Solusi-solusi

terkait keberadaan rokok di tengah masyarakat dimunculkan sebagai jalan

tengah antara masyarakat dan produk rokok. Dalam bagian edukasi

(15)

melawan hukum, sehingga seharusnya para perokok mendapatkan

perlindungan dari negara. Selain itu, dijelaskan pula bahwa eksistensi

tembakau sebagai komoditi yang bernilai tinggi harus ditopang ilmu

pengetahuan dan teknologi modern serta ditunjang dengan riset-riset ilmiah

yang berbasiskan dunia akademik. Agar Indonesia dapat tampil sebagai

negara yang mampu menjadi produsen tembakau bermutu tinggi dan

menghasilkan produk tembakau (misalnya rokok kretek) yang sehat. 5

S. Margana dalam bukunya yang berjudul Kretek Indonesia: Dari Nasionalisme Hingga Warisan Budaya. Dalam buku ini terdapat beberapa bagian pembahasan. Bagian pertama membahas mengenai kretek,

nasionalisme dan kemandirian ekonomi. Bagian kedua menjelaskan

mengenai kretek : dimensi sosial dan budaya. Bagian ketiga membahas

mengenai esai-esai kebudayaan. Dalam hal ini, peneliti langsung mengacu

pada bagian pertama mengenai kretek, nasionalisme dan kemandirian

ekonomi. Dalam baagian pertama menjelaskan bahawa industri kretek di

beberapa tempat tidak terlepas dari masa sulit semenjak masa malaise pada awal 1930-an, masa penjajahan Jepang hingga revolusi kemerdekaan.

Persoalan yang dihadapi oleh industri kretek Indonesia adalah penurunan

daya beli, kelangkaan bahan baku, persaingan dan regulasi serta situasi masa

perang yang tidak stabil. Memasuki era kemerdekaan, industri kretek

mencoba bangkit dari keterpurukan, yaitu dengan cara menciptakan iklim

baru bersaing dengan rokok putih. Pada era Indonesia merdeka, industri

kretek merupakan salah satu penyumbang pemasukan terbesar bagi ekonomi

5

(16)

nasional. Kelebihan dari buku ini di antaranya adalah pemaparan yang

kronologis dan jelas dari masa ke masa, sehingga isi dari buku tersebut

tersampaikan ke pembaca. Dari segi isinya terdapat kesinambungan antara

kretek sebagai salah satu industri yang memperkuat ekonomi Indonesia

sehingga menumbuhkan nasionalisme dan lambat laun industri kretek

menjadi salah satu warisan budaya. Kekurangan dari buku ini adalah adanya

keberpihakan terhadap salah satu pihak yaitu industri kretek itu sendiri. Hal

ini terlihat dari isi buku yang lebih banyak mengemukakan keuntungan

ekonomi dengan adanya industri kretek tanpa melihat dari sisi yang lain

seperti dari segi kesehatan. Sebagai bukti, dalam buku ini penulis mengkritisi

dan acuh terhadap isu kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari adanya

ambivalensi antara kesehatan dan kesejahteraan sosial. Industri kretek digugat melalui isu kesehatan karena dianggap merusak kesehatan sehingga perlu

diregulasi bahkan dihapuskan.6

Buku karya Abhisam, Hasriadi dan Miranda Harlan dengan judul

Membunuh Indonesia Kospirasi Global Penghancuran Kretek. Tujuan dari buku yang telah dibuat oleh Abhisam, Hasriadi dan Miranda Harlan bagian

pertama adalah pengetahuan mengenai asal mula ditemukanya tembakau

dalam catatan colombus di Amerika Tengah setelah itu berkembang di

kalangan orang – orang Eropa sebagai bahan campuran rokok. Pertumbuhan kretek di Indonesia mulai muncul abad ke 17. Masyarakat indonesia

6

(17)

mengenal tembakau sebagai bahan baku kretek yang dibuat sebagi obat

tradisional orang – orang pribumi. Setelah masuknya Industri – Industri asing dan memanfaatkan tembakau sebagai bahan baku rokok dengan

karakteristik orang barat yaitu rokok putih, dan telah menggeser keberadaan

kretek sebagai obat tradisional.

Selain menjelaskan sejarah tembakau dan perkembanganya buku ini

juga menjelaskan adanya korporasi antara negara – negara maju dengan tujuan kekayaan. Perusahaan – perusahaan di Amerika dalam dunia farmasi telah menciptakan produk baru berupa obat – obatan pemberhentian merokok, permen karet nikotin, koyok dan semprot hidung. Kampanyae

kesehatan publik tentang bahaya tembakau dan anti tembakau oleh WAO

yang dibiayai perusahaan – perusaan farmasi multinasional. Hal ini menjadi penyebab perusahaan – perusahaan kecil gulung tikar karena perusahaan farmasi multinasional menyerbu masuk ke wilayah pribumi, kendati atas

perputaran uang triliunan diambil alih oleh farmasi multinasional.

Hasil yang di peroleh dari buku ini adalah memberikan Informasi

yang cukup banyak selain diketahui data kuantitatif tembakau dalam

perkembangan dan kemunduranya akibat korporasi dan persaingan dangang

di dunia Internasional. Dari buku ini dapat dibuat analisis untuk

menyelesaikan pembuatan paper.7

7

(18)

3.2. Metode Penelitian

Sebagai kajian sejarah, maka penelitian yang dilakukan bersifat

deskriptif analitis, yaitu dengan menganalisa data yang diperoleh dari

sumber-sumber dan berusaha mencari pemecahannya melalui analisis sebab

akibat dan memaparkan peristiwa yang terjadi dalam bentuk kausalitas

dengan persoalan tentang apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa.

Dalam metode penelitian ini, peneliti menggunakan metode sejarah yaitu

suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis penginggalan masa

(19)

BAB 3. KESIMPULAN

Jember Haritage Track merupakan wisata gratis sebagai salah satu

langkah untuk meningkatkan kembali eksistensi tanaman tembakau di

tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut penting karena tanaman tembakau

merupakan komoditi ekspor Indonesia yang memiliki nilai tinggi dari sejak

zaman Hindia Belanda. Melalui tanaman tembakau, masyarakat juga

menghasilkan budaya yang bermanfaat bagi lingkungannya. Selain itu,

melalui Jember Haritagae Track diharapkan dapat meningkatkan pariwisata

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Dewanto, Kodrat Wahyu, dkk. 2011. Divine Kretek, Rokok Sehat. Jakarta:

Masyarakat Bangga Produk Indonesia.

Santoso, Kabul. 1991. Tembakau Dalam Analisis Ekonomi. Jember: Badan Penerbit

Universitas Jember, 1991.

Margan, S. 2014. Kretek Indonesia: Dari Nasionalisme Hingga Warisan Budaya. Yogyakarta: Jurusan Sejarah FIB dan PUSKINDO.

DM, Abhisam. 2011. Membunuh Indonesia, Kospirasi Global Penghancur Kretek. Jember: Kata – Kata.

Sari, Ni Ketut dan Ketut Sumada. 2015. Pekerjaan Diversivikasi Produk Pemanfaatan Tembakau Sebagai Pestisida. Jember : UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember.

(21)

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Perpustakaan dan museum tembakau tampak dari depan (29/03/2017)

(22)

Gambar 1.3 Daun tembakau Besuki No – Oogst (29/03/2017)

(23)

Gambar 1.5 Produk rokok cerutu dari Jember (29/03/2017)

(24)
(25)
(26)

Produk Tembakau

Tanaman tembakau tidak hanya menjadi bahan baku pembuatan

produk rokok saja, tetapi melalui UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang –

Lembaga Tembakau Jember yang di dalamnya terdapat Perpustakan dan

Museum Tembakau membuat inovasi dari limbah tembakau menjadi

beberapa produk, di antaranya:

Gambar 1.9 Inovasi tembakau dari perpustakaan dan museum tembakau Jember yang dijadikan sebagai bahan baku sabun, parfum, pestisida dan bio oil. (29/03/2017)

1. Pestisida Nabati

Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan cide yang berarti

mematikan atau racun. Pestisida merupakan suatu zat atau campuran zat

yang bertujuan untuk mencegah, membunuh atau mengendalikan hama

tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia, hewan dan tanaman.

(27)

kerusakan selama produksi, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, dan

pemasaran bahan pertanian.

Pestisida yang terbuat dari tanaman tembakau mempunyai

keunggulan dibandingkan dengan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan

kimia karena bahan baku yang digunakan ramah lingkungan, selain itu

bahan baku tembakau dalam pembuatan pestisida sudah diuji oleh UPT

Pengujian Sertifikasi Mutu Barang –Lembaga Tembakau Jember. Proses awal

adalah memilih jenis tembakau. Jenis tembakau yang digunakan adalah

Kastuari yang sudah kering denga ukuran besar-besar. Bahan baku

tembakau yang berukuran besar kemudian dilakukan proses pengecilan

ukuran sehingga diperoleh ukuran kurang lebih 0,5-1,0 cm.

Proses kedua adalah proses ekstrasi daun tembakau. Proses ekstrasi

dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis pelarut diantaranya pelarut

air, air panas, larutan basa dan pelarut alkohol dengan perbandingan 15%,

20%, 25% dan 30%. Bahan baku sebesar 100 gram diekstrasi dengan 100 ml (1

liter) pelarut dan waktu ekstrasi tergantung proses. Waktu ekstrak untuk air

3 hari, pelarut air panas dengan suhu 90º C membutuhkan waktu ekstrak

1-3 jam, pelarut basa dengan Ph 8 dan pH 12 waktu ekstrak 1-1-3 hari serta

pelarut alkohol waktu ekstrak 1-7 hari.

Proses ketiga adalah pemisahan filtrat dan ampas. Setelah melakukan

proses ekstraksi tembakau dengan pelarut dengan waktu yang telah

ditetapkan selesai, dilakukan pemisahan antara filtrat dengan ampas

tembakau. Filtrat yang diperoleh masih mengandung padatan dengan

(28)

mempercepat penyaringan dapat dilakukan dengan saringan vacuum

sehingga diperoleh filtrat yang bersih. Filtrat ampas yang diperoleh

dapatdilakukan untuk menghasilkan pupuk organik padat atau dikeringkan

sehingga didapat tembakau hasil ekstrasi atau dikenal dengan SHISI.

Proses keempat adalah proses anlisis kualitas. Produk pestisida nabati

yang dihasilkan kemudian dilakukan analisis secara fisik dan kimia.

Berdsarkan fisik diketahui bahwa pestisida yang dihasilkan melalui ekstrak

air, air panas dan larutan basa tidak bertahan lama ditunjukkan dengan

terbentuknya jamur dan perubahan warna, tetapi untuk pelarut alkohol,

pestisida nabati yang dihasilkan dapat bertahan lama.

Proses terakhir adalah pengepakan pestisida Nabati. Produk pestisida

nabati yang dihasilkan dengan melakukan ekstraksi tembakau dengan

berbagai jenis pelarut, kemudian dilakukan pengepakan dengan

menggunakan botol plastik yang berukuran 1 liter atau 0,5 liter. Pengepakan

dimaksudkan agar produk bertahan lama.

2. Parfum

Tanaman tembakau dikenal dengan tanaman yang mengandung

nikotin, di samping mengandung nikotin, tanaman tembakau mengandung

berbagai jenis bahan lainnya diantaraanya minyak atsiri. Minyak atsiri

mengandung komponen yang mudah menguap. Minyak atsiri disebut juga

etheral oil atau minyak eteris karena bersifat seperti ether. Dalam bahasa

internasional disebut sebagai essential oil karena bersifat khas sebagai

(29)

Untuk menjadi parfum, tembakau harus diolah melalui beberapa

proses. Proses awal adalah Proses awal adalah memilih jenis tembakau. Jenis

tembakau yang digunakan adalah Kastuari yang sudah kering denga ukuran

besar-besar. Bahan baku tembakau yang berukuran besar kemudian

dilakukan proses pengecilan ukuran sehingga diperoleh ukuran kurang lebih

0,5-1,0 cm.

Proses kedua adalah distilasi daun tembakau. Proses distilasi

dilakukan dengan berat bahan baku tembakau 100 gram dan pelarut 1000 ml

(1 liter). Temperatur distilasi dilakukan pada suhu 90º C dengan distilat

diambil pada waktu 2-4 jam. Hasil distilat dicampur dengan dikloro methan

untuk memisahkan minyak atsirinya. Distilat yang dihasilkan ditaampung

dalam botol.

Proses ketiga adalah distilat minyak atsiri. Distilat yang dihasilkan

berwarna putih, minyak atsiri di dalamnya larut dalam air. Distilat ini

dipergunakan sebagai bahan baku parfum. Hasil distilat pada waktu 2-4 jam

tidak mempunyai perbedaan yang signifikan.

Proses terakhir adalah produk parfum. Parfum aroma tembakau

dibuat dengan mengkombinasikan antara alkohol, disstilat tembakau dan

minyak pengikat (hekslin). Parfum yang dihasilkan dimasukkan ke dalam

botol spray. Berdasarkan hassil survei responden didapat komposisi parfum

Gambar

Gambar 1.1 Perpustakaan dan museum tembakau tampak dari depan (29/03/2017)
Gambar 1.3 Daun tembakau Besuki No – Oogst (29/03/2017)
Gambar 1.5 Produk rokok cerutu dari Jember (29/03/2017)
Gambar 1.7 Koleksi buku di perpustakaan tembakau (29/03/2017)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Serat gelas memiliki fungsi utama yaitu sebagai penopang kekuatan komposit yang berpengaruh pada tinggi rendahnya kekuatan komposit terhadap serat yang digunakan,

Pertama Konsep tafriq al-halal min al- haram yang memisahkan unsur halal dari yang haram di Indonesia masih belum secara opimal diterapkan karena dalam praktek

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa pada 1896 jumlah penduduk Kabupaten Majalengka yang dilibatkan dalam penanaman kopi mencapai 26,56% dari total penduduk yang

siensi pengelolaan IC antara perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustained competitive advantage) dengan per- usahaan yang tidak mempunyai

Jawatan kuasa kabinet membuat cadangan penting selepas rusuhan kaum antaranya adalah,menghapuskan penglibatan yang tidak sama rata dalam pendidikan,meningkatkan peluang

MANAJEMEN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE JENJANG SMA NEGERI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Adanya perbedaan letak lokasi dan jenis tanah, diduga akan berpengaruh terhadap keberadaan jenis-jenis vegetasi lantai disekitar mata air khususnya vegetasi semak,

2) Jurnal Pencatatan Pendapatan Bersamaan dengan Penerimaan Kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak